Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firza Alia
"Tesis ini membahas tentang penilaian risiko dari kegiatan penanganan bahan baku kimia dan produk kimia di PT. N pada tahun 2009 dimana fokus penilaian risiko dilihat pada pekcxja di gudang bahan baku, pnoduksi, gudang produk, laboratorium Serta kontrol teknik. Penelitian ini adalah peneiitian semi-kuamitatii Data dikumpulkan dengan pengamatan dan diolah dengan matriks penilaian risiko autara iiwekuensi kejadian, peluang teljadi dan kosekuensi kejadian. Hasil penclitian menyarankan bahwa perlunya dilakukan pengendalian bempa pelatihan terhadap pekerja, komitmen manajemen dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat bagi para pekerja untuk mengurangi risiko dari kegiatan penanganan bahan baku kimia dan produk kimia di PT. N.

The focus of this study is the risk assessment of chemical material and product handling at PT. N in 2009, the focus of risk assessment are the employee in the material warehouse, production, Enishcd-good warehouse, laboratory and technical control. This research is semi-quantitative. The data were collected by observation and being input in the risk assessment matrix of frequencies, probability and Severity. The researcher recommend that training for employee, management commitment and usage of personal protection equipment are needed to the risk of material and product chemical handling at PT. N."
Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Alam Addini
"Skripsi ini berisi tentang analisis risiko pada kegiatan Praktikum Kimia Analitik Kuantitatif di Laboratorium Kimia Metalurgi Tahun 2012. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko di laboratorium kimia. Metode identifikasi hazard menggunakan Task Risk Analysis, sedangkan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, likelihood, dan exposure).
Hasil analisis tingkat risiko yang didapatkan, yaitu risiko dengan tingkat risiko very high sebanyak 4 (4,5%), priority 1 sebanyak 6 (6,7%), substantial sebanyak 42 (47,2%), priority 3 sebanyak 25 (28,1%), dan acceptable sebanyak 12 (13,5%). Saran yang dapat diberikan yaitu diperlukannya manajemen keselamatan di laboratorium melalui program keselamatan laboratorium.
The focus on this study is risk analysis in Quantitative Analytical Chemistry at Department Metallurgical and Material Engineering Chemistry Laboratory of University of Indonesia in 2012. This aim to assess risk level at the laboratory activity. Hazard identification method using the Task Risk Analysis, while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method that uses risk assessment criteria (consequence, likelihood, exposure).
Level of risk analytical results is risk with very high level has 4 (4,5%), priority 1 level has 6 (6,7%), substantial level has 42 (47,2%), priority 3 level has 25 (28,1%), and acceptable level has 12 (13,5%). The recommendations are need a safety management at laboratory with create a laboratory safety program.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahmah Sari Dewi
"Penelitian ini membahas mengenai risiko keselamatan pada Pekerjaan Instalasi Pipa Hydrant dan Sprinkler di Proyek Pembangunan Gedung XY oleh PT. X Tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai probabilitas, konsekuensi dan eksposur dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar tingkat risiko semi kuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui tingkat risiko. Penelitian ini menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004.
Hasil penelitian menyatakan bahwa prioritas risiko yang dimiliki pada setiap tahapan pekerjaan di pekerjaan instalasi pipa hydrant dan sprinkler meliputi very high, priority 1, substantial, priority 3, dan acceptable.

This study discusses the safety risks at work hydrant and sprinkler pipes installation on XY building Project by PT. X in 2012. Risk assessment is done by analyzing the value of risk probability, consequence and exposure of each phase of the work which is then compared with the standard semi-quantitative risk level WT Fine J to determine the level of risk. This study using semi-quantitative methods AS / NZS 4360:2004.
The results stated that the priority risks that exist at every stage of work on the job hydrant and sprinkler pipe installation includes very high, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Rahmansyah
"Setiap kegiatan termasuk kegiatan transportasi mempunyai risiko terjadinya kecelakaan kerja. Transportasi sungai menggunakan Smallboat memiliki risiko terjadinya kecelakaan, khususnya yang berkaitan dengan bahaya perairan. Terdapat beberapa kecelakaan didalam transportasi sungai menggunakan Smallboat. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bahaya-bahaya dan tingkat risiko yang ada dalam transpotasi sungai menggunakan Smallboat. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional, JHA (Job Hazards Analysis) untuk identifikasi bahaya dan metode penilaian risiko semi kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko diawal cukup tinggi untuk beberapa kategori bahaya, terutama untuk bahaya yang berhubungan dengan perairan (Marine Hazard) tabrakan, drifted (akibat gagal mesin), pengikatan tali mooring, sampai bahaya orang jatuh ke air (dengan nilai risiko <350-sangat tinggi). Dengan beberapa tindakan pengendalian yang sudah ada dan saran dari peneliti, risiko dapat berkurang menjadi beberapa kategori (prioritas 3, substansial dan dapat diterima). Penulis menyarankan untuk melakukan beberapa tindakan (prosedural, training dan engineering control) untuk dapat mengurangi nilai risiko yang ada dari setiap potensi bahaya dan perlu adanya penilaian risiko lanjutan untuk area-area kerja lainnya.

All work activity include transportation have a risk of accident. Small boat Marine (river) transportation have a specific risk of accident, especially regarding marine hazards. There were many accidents happen regarding small boat transportation. The purpose of this study is to know what kind/type of hazards and level of risk from small transportation activity. This study uses design of observational descriptive, Job Hazard Analysis (JHA) for identify hazards tools and semi quantitative for risk assessment approach/technique.
The result showed that there have high level of risk assessment from several specific hazards (regarding marine hazards), specially related with collision, drifted (engine failure), mooring line, and until man overboard (with result is more than 350 which is very high category risk level). With some existing and recommend action for mitigation from author to reduce risk level from the activity the result can be reduce until low category (priority 3, substantial and acceptable risk level). The author suggested that mitigation action (procedural, training and engineering control) should implemented and perform other risk assessment for the others work area location.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelvi Arvina
"Skripsi ini membahas tentang penilaian risiko pada tujuh proses kerja yang terdapat di Bagian Trimming Chassis Final, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Assembling Plant Pondok Ungu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang mengacu pada Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) ISO 31000:2009.
Metode yang digunakan dalam penilaian risiko adalah metode semi-kuantitatif formula matematika W.T Fine. Tujuan penelitian adalah mendapatkan tingkat risiko K3 pada proses kerja di Bagian TCF F-series, PT IAMI, APPU.
Hasil penelitian adalah lima risiko terbesar dari tujuh proses kerja yang terdapat di bagian TCF F-series dan ditentukan berdasarkan nilai risiko yang dimiliki masing-masing risiko yang terdapat pada tujuh proses kerja tersebut. masing risiko yang terdapat pada tujuh proses kerja tersebut.

This final paper discusses about the risk assessment of seven work process in Trimming Chassis Final, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Assembling Plant Pondok Ungu (APPU). This research used design of descriptive reasearch that refer to Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) ISO 31000:2009.
The Method which is used in this risk assessment is semi-quantitative method of W.T Fine mathematical formula. The objective of research is getting the level of occupational health and safety risk of work process in Trimming Chassis Final F-series, PT IAMI, APPU.
The research result is the top five of seven work processes of TCF F-series, then they are determined based on risk values which are had by each risks of seven work processes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Yodi
"Peralatan yang digunakan untuk pengukuran, penimbangan, pencatatan, dan pengendalian di industri harus terkalibrasi. Kalibrasi adalah pendemonstrasian hasil kinerja alat pada kondisi tertentu dibandingkan dengan standar referensi untuk menetapkan akurasi pengukuran serta menyediakan ketelusuran alat. Kalibrasi perlu dilakukan pada interval waktu atau frekuensi tertentu dengan metode yang ditetapkan. Tidak ada syarat resmi atau terstandar untuk penentuan frekuensi pelaksanaan kalibrasi. Tetapi, keputusan interval waktu kalibrasi tidak boleh ditetapkan hanya berdasarkan pertimbangan biaya. Penetapan interval waktu kalibrasi dapat dilakukan dengan kajian risiko (risk assessment) agar didapatkan keseimbangan antara biaya yang dibutuhkan untuk kalibrasi rutin dengan biaya yang perlu ditanggung akibat potensi deviasi dalam suatu periode, karena dilakukan dengan mempertimbangkan faktor hubungan langsung dengan stabilitas jangka panjang, keakuratan dan kepresisian pengukuran, rekomendasi produsen, intensitas penggunaan, riwayat perawatan dan perbaikan, dan lain-lain. Selain itu, penetapan interval waktu kalibrasi juga penting untuk mempertahankan keakuratan dan reliabilitas alat. Berdasarkan kajian risiko yang telah dilakukan, interval waktu kalibrasi alat-alat di pabrik PT CKD OTTO Pharmaceuticals yang terdaftar di Calibration Masterlist (FPT12-009A-00) edisi April 2023 terbagi menjadi setiap 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.

Equipment used for measuring, weighing, recording, and controlling in industry must be calibrated. Calibration demonstrates the results of tool performance under certain conditions compared to a reference standard to determine measurement accuracy and provide tool traceability. Calibration must be done at certain time intervals or frequencies with a set method. There are no official or standardized requirements for determining the calibration interval. However, decisions about calibration intervals should not be made solely on cost considerations. Determination of calibration intervals can be carried out a risk assessment in order to obtain a balance between the costs required for routine calibration and the costs that need to be borne due to potential deviations in a because the risk assessment is carried out by considering factors directly related to long-term stability, accuracy and precision measurements, manufacturers' recommendations, the intensity of use, history of maintenance and repairs, more. In addition, determining the calibration time interval is also essential to maintain the accuracy and reliability of the tool. Based on the risk assessment that has been carried out, the time intervals for calibrating equipment at the PT CKD OTTO Pharmaceuticals factory, which are registered in the Calibration Masterlist (FPT12-009A-00) in the April 2023 edition, are divided into every 6 months, 12 months and 24 months"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti
"Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain pemaparan bahan kimia menjadi panting di Indonesia terutama dalam hubungan dengan proses Industrialisasi yang kian meningkat, Proses Industrialisasi mengakibatkan interaksi antara Pekerja dengan Bahan Kimia. Upaya pengendalian pemaparan bahan kimia umumnya ditempuh dengan cara pemantauan lingkungan dan pemantauan biologik.
Namun dalam penelitian ini penilaian pemaparan bahan kimia terhadap Pekerja laboratorium menggunakan perhitungan matematis (generic model) dari U.S. Environmental Protection Agency (EPA ,I989) sebagai gambaran awal dari keadaan Pekerja dalam rangka perlindungan kesehatan Pekerja .
Penelitian ini bertujuan uniuk mengetahui Identifikasi dan Proses Pemaparan bahan kimia pada Pekerja laboratorium Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang .
Menurut Informasi dan Pedoman Penilaian Pemaparan yang dipublikasikan EPA , faktor- faktor yang mempengaruhi pemaparan pada Pekerja laboratorium antara lain Sumber Bahan Kimia , Proses Pemaparan dan Pekerja yang terpapar.
Metode penelitian ini adalah Diskriptik Analitik , dengan jumlah Responden (Pekerja) 31 orang yang berasal dari Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber bahaya adalah sifat mudah terbakar,mudau meledak dan sifat korosif J iritant dari bahan kimia yang banyak digunakan dalam analisa laboratorium Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya dengan rute pemaparan tunggal atau kombinasi inhalasi, dermal, dan ingesti.
Hasil perhitungan generik model bahan kimia yang masuk dalam tubuh relatif masih aman karena konsentrasi bahan kimia yang digunakan dalam analisa laboratorium kecil ( 0,002 mgll - 2,5 mg/l ) sehingga bahan kimia yang intake kedalam tubuh Pekerja juga kecil.
Agar program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat terlaksana diharapkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain adanya Tim K3, penyediaan Alat Pelindung diri (APD) yang sesuai, pemeliharaan lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan dan peningkatan kualitas pemeriksaan kesehatan Pekerja
Daftar bacaan : 33 ( 1980 - 2002 )

Risk Assessment Exposure Chemical Substances to Laboratory Worker in Food Testing Sector and Hazardous Materials Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang 2001The problem Occupational Health and Safety among the other exposure with chemical substances became important in Indonesian with the relation Industry process increased.
The control effort exposure chemical substances always in path way at environment monitoring and biologic monitoring .
In this research exposure assessment chemical substances to laboratory worker use calculation equation generic model from US. EPA ( 1989 ) as the first step to see healths condition to protect health worker Food testing sector and hazardous material Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang .
This research purpose to know identify and exposure assessment chemical material to laboratory worker food testing sector and hazardous materials Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang .
According information and guidance exposure assessment which EPA publication, the factors which influence exposure to laboratory worker among others chemical material source , exposure process and and exposure have by the workers.
The method of this research are descriptive Analitic with totally 31 respondence that came from food testing sector and hazardous materials with path way exposure are inhalation, dermal and ingestion.
The result generic model calculation that chemical substances intakes to body relatively still safe because chemical substances's concentration are use in laboratory analysis was little ( 0,002mg!! - 2,5 mg/1 ) there fore chemical substances intake to body worker little too.
In other to Program Occupational Health and Safety can carried out Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan to implementation Occupational Safety and Health Management Sistem with makes K3 team, prepare personal protection equipment , protect the work's environtment in other regulation and increase the quality of the health worker .
Reference : 33 ( 1980 - 2002 )"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rini Agustin
"Penelitian ini tentang health risk assessment pada kegiatan produksi yang dilakukan di area Stasiun Pengumpul A (SP A) dan Stasiun Pengumpul Utama B (SPUB) PT X tahun 2014. Penilaian risiko kesehatan dilakukan dengan dengan menganalisis nilai potensi dari bahaya yang ada (P), Frekuensi pajanan (F), Durasi (D), Risiko Awal (RA), Upaya Perlindungan (UP) dan Risiko Risidual (RR) untuk mengetahui level risiko kesehatan yang ada pada setiap kegiatan kerja. metode penelitian ini adalah semikuantitatif dengan melakukan observasi dan pengumpulan data. Hasil dari penilaian risiko menunjukkan bahwa pada kegiatan di area SP A yaitu pengukuran volume tangki di tangki produksi 7 (benzene, toluene, xylene, hexane, pasta gasoline), di tangki 4 dan 6 (pasta gasoline), pengoprasian pompa transfer, compressor (bising) memiliki risiko kesehatan tinggi. Sedangakn di area SPU B pajanan kebisingan pada pompa transfer memiliki risiko medium.

This Health Risk Assessment research that was held at Oil Station A (SP A) and Primary Oil Station B (SPU B) PT X Years 2014. Health risk assessment was conducted by analyzing the value potential of hazard (P), Frequency rate of exposure (F), Duration (D), level of risk (RA), Prevention means (UP) and Residual Risk (RR) from every job activity. This study is a semi quantitative method by observation and data collection. The result of this risk assessment indicated that in SP A activity, measuring the volume of tank in tank production 7 (benzene, toluene, xylene, hexane, gasoline pasta), in tank 4 and 6 (gasoline past), in transfer pump and compressor (noisy) has a high risk. While in the area SPU B noise exposure in transfer pump that have a medium risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Kusumawardhani
"Bahan kimia meliputi bermacam – macam bahan organik dan non organik yang dapat mempengaruhi kesehatan dalam waktu pendek maupun panjang. Salah satu bidang pekerjaan yang industri yang menggunakan bahan kimia dalam operasionalnya adalah laboratorium. Semakin meningkatnya jumlah sampel uji akan meningkatkan pajanan pajanan bahan kimia yang akan berdampak pada kesehatan pekerja. Tujuan dari penilitian ini adalah melakukan penilaian risiko kesehatan bahan kimia pada pajanan inhalasi dan dermal di Laboratorium Petroleum X Jakarta Timur tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juni 2023 dengan menggunakan pendekatan kualitatif mengacu pada Manual of Recommended Practice on the Assessment of The Health Risks Arising from the Use of Chemicals Hazardous to Health at the Workplace 3rd Edition dari Department of Occupational Safety and Health, Ministry of Human Resources, Malaysia. Hasil penilaian risiko kesehatan rute pajanan inhalasi untuk bahan kimia dari seluruh tahap pengujian bervariasi dari rendah, sedang dan tinggi. Namun di dominasi oleh risiko sedang. Sementara, hasil penilaian risiko kesehatan rute pajanan dermal untuk seluruh bahan kimia dari seluruh tahap pengujian didominasi dengan risiko tinggi. Perlu dilakukannya pemantauan terhadap pengendalian yangs udah ada dan pengendalian tambahan berdasarkan hierarki pengendalian untuk bahan kimia dengan risiko tinggi dan kecukupan pengendalian yang belum memadai

Chemicals are a wide range of organic and inorganic compounds that might have a short or long term impact on health. The laboratory is an industrial work sector that utilises chemicals in its activities. The increased quantity of test samples will increase workers' exposure to chemical compounds, which will have an effect on their health. The goal of this research was to assess the health hazards of chemicals through inhalation and skin exposure at the X Petroleum Laboratory East Jakarta in 2023. This study was carried out from April to June 2023 utilizing a qualitative method using the Manual of Recommended Practice on the Assessment of Health Risks Arising from the Use of Hazardous to Health Chemicals in the Workplace, 3rdEdition from Department of Occupational Safety and Health, Ministry of Human Resources, Malaysia. The health risk assessment scores for compounds via the inhalation route ranged from low to high across all levels of testing. However, Mod risk dominates. Meanwhile, high hazards dominated the results of the dermal exposure route health risk assessment for all compounds from all phases of testing. For high-risk chemicals and insufficient control adequacy, it is required to monitor current controls and implement new controls based on the control hierarchy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Nurul Hasanah
"This study describes risk assessment of occupational health and safety on working
at height activities in Leighton-Total Joint Operation (LTJO) year 2015. This
study refers to AS/NZS 4360:2004 standard with semi-quantitative analysis, and
mathematic method from W.T. Fine. The result of this study shows that activities
at height in LTJO have 86 occupational health and safety risks. At the level of
existing risk, there are 1 risk categorized as very high, which means activity
should be stopped until risk reduced to the safe limit, which is the risk of falling
from height within the scaffold dismantling activity.

Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko K3 pada aktivitas pekerjaan yang
dilakukan di ketinggian di Leighton-Total Joint Operation (LTJO) tahun 2015.
Penelitian ini mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan
analisis risiko semikuantitatif dan perhitungan nilai risiko dengan metode dari
W.T. Fine. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pekerjaan yang
dilakukan di ketinggian di LTJO memiliki 86 risiko K3. Pada level existing risk
terdapat 1 risiko dengan kategori very high, yang artinya aktivitas harus
diberhentikan sampai risiko dapat direduksi hingga batas aman, yaitu risiko jatuh
dari ketinggian pada aktivitas pembongkaran scaffolding."
2015
S58805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>