Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wirawan
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
001.4 WIR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) is the only organization for psychologists in Indonesia. After almost 50 years since it was founded in 1959, Himpsi shows limited improvement to its members. Himpsi Jaya is the "Jakarta chapter of the organization. The lack of significant activities in raises issues whether the organization benefits to its member. Most complains include slow membership process and difficulties in paying annual fee. This study attemps to evaluate the organization based on the perspectives of members, ex, members, and those who want to be members. It is a descriptive quantitative study and the sample of the population was taken non-randomly. It was a joint peoject between Atma Jaya Catholic University and Himpsi Jaya. The sampling technique was convenience sampling. Questionnaire was distributed directly when Himpsi Jaya held activities and indirectly through beranda@himpsijaya.org mailing list. Of the expected 150 sample size (about 10% of total members who pay annual fee regularly), 83 respondents returned the questionnaires.Most respondents aged between 21 and 30 years old, not married, had been psychologists and graduated at the master level. Some were fresh graduates and in the process of looking for jobs. This indicates that ypung members pay attention seriously to the improvement of the organization, especially because they expect Himpsi helps their careers improved. Members though that the performance of the organization is very limited. The need to develop professional competency and certification should make Himpsi Jaya improve its performance."
150 PJIP 1:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supardi
Yogyakarta: BP FE, 1982
001.42 SUP e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dan penilaian; Analisa komputer; Pengolahan data"
Surabaya : Usaha Nasional,
001.42 PED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Kedang
"ABSTRAK
Semenjak pemberlakuan kurikulum 1975, sistem pendidikan dan
pengajaran di sekolah mengacu kepada ?Tendidikau Berdasrkan
Kompetensi" (PBK) atau ?Competency Based Educationi Strategi
pembelajaran yang dianut dalam sistem tersebut adalah ? belajar
tuntas? (mastery leaming), dengan kompetensi minimal, yang mengacu
kepada taksonomi Bloom. Optimasi strategi tersebut dilakukfm mclalui
evaluasi formatjf dan evaluasi sumatif. .
Berlatar taksonomi Bloom, pada penelitan ini diterapkan empat
perlakuan. Pedakuan BI, yakni evaluasi formatif tertulis disusul
umpan balik MULTI DIMENSI. Perlakuan B2, yaitu efvaluasi fonnatif
tertulis clisusul umpan balik UNI DIMENSI (benar-sa1a.h). Perlakurrn B3,adalah eveluasi formatif tertulis tetapi TIDAK ADA umpan halik.
Perlakuan B4, yakni TIDAK ADA evaluasi fonnatif tertulis dan
(tergtunya juga) TIDAK ADA umpan balik.
Pada setiap perlakuan di atas terdapat siswa-siswi berinteligensi
ICURANG (Al = < 90), siswa berinteligensi SEDANG (A?2,= 90 -110), dan
siswa berinte1igensi TINGGI (A3 = > 110).
Permasalahan pokok adalah ? apakah perlakuan evaluasiformatif
tertulis dan umpan balik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi belajar kelompok siswa yang berbeda inteligensinya
Untuk menjawab pertanyaan pokok di atas, diketengahkan
sembilan hipotesis yakni (1) ada pengaruh perlakuan evaluasi formafif
tertulis dan umpan balik yang signifikan terhadap prestasi belajar
kelompok siswa yang berbeda inteligensinyag (2) umpan balik MULTI
DIMENSI [Bl] memberi pengaruh paling tinggi; (3) UMPAN BALIK
[B1+B2) mempunyei pengaruh lebih tinggi dari pada TANPA umpan
balik (B3+B4); (4) evaluasi formatif tertulis (BS) lebih unggul dari pada tanpa evlauasi formatif (B4); (5) ada interaksi yang signifikan
evaluasi formatif tertulis dan umpan balik dengan inteligensi; [6]
umpan balilc MULTI DIMENSI [Bl] lebih menguntungkan kelompok
siswa berinteligensi KURANG [A 1] dan SEDANG (AQ) dari panda
kelompok siswa berinteligensi TINGGI (A3); (7) UMPAN BALIK (BU-BQ)
lebih menguntungkau kelompok siswa bcriuteligensi KU RANG (A 1) dan
SEDANG (A2) dari pada kelompok inteligensi TINGGI (A3); (8) umpan
balik MULTI DIMENSI (Bl) membantu lebih banyak siswa mencapai
kompctensi minimal 70.0% pada evaluasi sumatif; (9) UMPAN BALIK
(B1+B2) membantu lebih banyak siswa mencapai kompetensi minimal
70.0% pada evaluasi sumatif.
Dari sembilan hipotesis penelitian, lima hipotesis cliterima yakni
(1) ada pengaruh evaluasi formatif tertulis dan umpan balik terhadap
prestasi belajar siswa ( hipotesis ke 1; hal. 149; 168) ; (2) umpan balik
MULTI DIMENSI (B 1) memberi pengaruh optimal terhadap prestasi
belajar siswa (hipotesis ke 2; hal. 15},'168) ; (3) UMPAN BALIK ( B1+
B2] Iebih unggul pengaruhnya dari pada TANPA uzcnpan balik (B3+
B4) (hfporesis ke 3; ha1.15s,~169; (4) umpan balik MULLT1 DIMENSI
memberi manfaat lebih besar kepada kelompok siswa berinteligensi
KURANG (A1) aan SEDANG (AQ) am pada kelompok siswa
berinteligensi TINGGI (A3) (h)hipetensis ke 6; ha.160,'169]; (5) frekuensi siswa yang mendapat UMPAN BALIK (B\+B2) lebih banyak mencapai kompetensi minimal 70.0% padn eveduasi sumatif dari pada frekuensi siswa. yang tidak medapat umpan 'balik (B3-+B4) (hipotesi ke 9; hal. 166;17o).
Dua hipotesis diterima sebagian, yakni (1) kelompok siswa
berinteligensi KURAN G (A 1) dan kalompok siswa berinteligensi
SEDANG (A2) , yang mendapat UMPAN BALIK (B 1+B2), mendapat
memfaat lebih besar berupe. peningkatan prestasi belajar yang
sigfiniken; ternyata hanya kelompok siswa berinteligensi KURANG
(Al) yang mendapat memfaat tersebut (hipotesis ke 7; hal- 1603715 (2)
frekuensi siswa yang mendapat umpan balik MULTI DIMENSI (131)
lebih banyak mencapai kompetensi minimal 70.0?% pada eveduasi
sumatif, dari pada feekuensi siswa dari perlakufm B2, Bl), B4;
kenyataannya frekuensi Bl hanya mengungguli frekuensi dari
kelompok B4, tetapi tidak lebih banyak dari kelompok B2 dam E33
(hipotesis ke 8; hal. 165,171 )
Dua hipotesis ditolak yalni (1) kelompok siswa yang mengikuti
evaluasi formaiif tertulis (B3) mempunyai presemtasi belajar lebih. tinggi secara signifikan dari pada kelompok siswa yang TIDAK mengikuti
evaluasi formatif` tertulis (B4) (hipotensis ke 4; hal.152:169). (2) Ada pengaruh intereksi yang signifikan antara evaluasi formatif tertu tulis dan umpan balik dengan inteligensi terhadap prestasi belajar kelompok siswa (hipotesrls ke 5; hal. 150,169 ).
Penelitian ini mengetengahkan Sejumlah saran untuk
Departemen terkait dan sekolah sehubungan dengan pelaksanaan
?secara murni dan konsekuen? dari sistern Pendidikcm Berdasakan
Kompetensi (PKB) dengan ?strategi belajar' tuntas? beracuan kriteria.
Rangkuman pendapat para pakar tentang evaluasi dan umpem balik
diketengahkan juga untuk mempertinggi daya guna penelitian ini dan
memperluas cakrawala pandang. Beborapa pokok terkait yang bulum
dapat dihadirkan pada penelitian ini, diutarakan sebagai ve1riabel
penelitian lanjutan bagi yang berkepentingan

"
1995
T37973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avisha Ayu Namira
"Latar Belakang: Altmetrics atau Alternative Metrics digunakan untuk melihat dampak sosial dari sutu penelitian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dampak sosial dan perhatian online dari penelitian dalam bidang Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan. Metode: Melakukan pencarian artikel di Dimensions free app. Pencarian mencakup tujuh jurnal terkait yang terdaftar di SCImago Journal Rank dari tahun 2017 sampai 2021. 200 artikel pertama dengan nilai AAS (Altmetrics Attention Score) tertinggi beserta data terkait publikasi, topik dan tipe studi penelitian dikumpulkan. Data sitasi diambil dari Scopus. Hasil: Jurnal dengan perhatian online tertinggi yaitu Community Dentistry And Oral Epidemiology dan International Journal of Paediatric Dentistry. Sumber yang paling umum dalam nilai AAS adalah Twitter dan Outlet Berita. Topik yang paling umum yaitu Oral Hygiene dan Fluoride, dan tipe studi yaitu Observational Cross Sectional. Korelasi antara AAS dan sitasi di scopus sangat lemah (r = 0,211 and p < 0,05) Kesimpulan: Para peneliti dan editor jurnal harus mempertimbangkan penggunaan platform media sosial untuk menyebarluaskan hasil penelitian baik ke akademisi maupun non-akademisi. Altmetrics dapat dikombinasikan dengan metrik sitasi untuk memberikan gambaran dampak suatu penelitian secara komprehensif.

Background: Altmetrics or Alternative Metrics are used to describe the social impact of a research. The aim of this study were to analyze the social impact and online attention to research in the fields of Dental Public Health and Preventive Dentistry. Methods: The articles were identifed by a search performed through the Dimensions Free App. The search included seven journals related to dental public health and preventive dentistry listed in the SCImago Journal Rank from 2017 to 2021. The 200 articles with the highest AAS (Altmetric Attention Score) collected and screened for data related to publication, topics, and study design research. Citations were harvested from Scopus. Results: Journals with the highest online attention are Community Dentistry and Oral Epidemiology and International Journal of Pediatric Dentistry. The most common sources of AAS scores were Twitter and News Outlet. The most common topics were Oral Hygiene and Fluoride, and the study design was Observational Cross Sectional. The correlation between AAS and scopus citation was poor (r = 0.211 and p < 0.05) Conclusions: Researchers and journal editor should consider using social platforms to disseminate their research among scholars and nonscholars. Altmetrics can be combined with citation metrics to provide a comprehensive assesment of the research impact."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Bisono
"Desa Gunung Cak adalah desa yang terletak di wilayah daratan dari Pulau Palmatak, di mana sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian- Mereka membuka kebun cengkeh, kelapa, sayur-mayur dan cabai. Hasil dari pertanian ini mereka jual ke pulau-pulau sekitar Pulau Palmatak bahkan hingga ke Tarempa. Namun kondisi pertanian ini tidak membuat taraf hidup mereka menjadi lebih sejahtera karena ternyata dalam perkembangannya biaya operasi jauh Lebih tinggi daripada hasil jual.
Hadirnya beberapa perusahaan di Pulau Palmatak, seperti ConocoPhiLLips, Travira dan Premier, memberikan harapan baru bagi masyarakat desa dengan terbukanya Lapangan pekerjaan baru. Beberapa dari mereka memang tampak telah merasakan dampak positif dari hadirnya perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini terlihat dari kondisi ekonomi yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya- Namun tidak sedikit warga yang masih dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Kebanyakan dari mereka adalah warga yang bekerja secara kontrak padahal mereka sangat tergantung pada pekerjaan tersebut Pekerjaan yang tidak rutin tersebut menyebabkan pendapatan mereka pun tidak tetap dan tersendat-sendat sehingga hanya dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-hari secara pas-pasan.
Maslow, dalam teori “Hierarchy of Needs", mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis, mencakup di dalamnya kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Jika kebutuhan mendasar ini belum terpenuhi, maka perhatian kita akan tingkat kebutuhan yang selanjutnya tidak akan muncul. Kondisi perekonomian sebagian besar masyarakat desa Gunung Cak, yang cenderung berada dalam kelas ekonomi bawah, menyebabkan prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari mereka adalah untuk memenuhi kebutuhan primer dan belum kepada hal-hal lain seperti kesehatan, sanitasi, kebersihan, pendidikan, dan nutrisi keluarga Sebagian besar warga desa Gunung Cak masih memiliki kebiasaan membuang hajat di hutan, kebun atau semak belukar di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini menimbulkan Lingkungan sekitar tempat tinggal yang tidak sehat dan higienis. Penyebab lain yang cukup signifikan adalah rendahnya pengetahuan, kesadaran, dan pemahaman mereka tentang arti kesehatan dan kebersihan. Namun, kebiasaan membuang hajat tidak pada tempatnya selama bertahun-tahun, kurangnya pemahaman tentang kesehatan, motivasi, dan perasaan tidak percaya pada kemampuan untuk membangun desanya sendiri, menyebabkan minimnya usaha warga untuk mengubah kondisi dan membangun jamban yang memadai bagi setiap warga masyarakat desa Gunung Cak.
Usaha pemberdayaan masyarakat desa berarti adanya proses keterlibatan dan partisipasi aktif seluruh warga desa Gunung Cak dengan mau mengubah pemahaman tentang arti kesehatan dan kebersihan, mau belajar dari pengalaman yang Lebih maju dan positif, mau membentuk suatu organisasi masyarakat pengelola jamban rumah dan terlibat di dalamnya Serta mau mengubah perilaku buang hajat di kebun hutan menjadi di jamban rumah. Selanjutnya organisasi ini akan berfungsi sebagai penggerak dan pelaksana penerapan sistem sosialisasi warga desa, pembangunan dan pengelolaan jamban rumah di masyarakat. Sebelum intervensi diberikan, telah dilakukan baseline study untuk mengetahui pemahaman masyarakat akan kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan, kebiasaan masyarakat sehubungan dengan perilaku mereka dalam menjaga kebersihan dan kesehatan badan dan lingkungannya, kondisi politik, ekonomi, dan sosial masyarakat, kondisi kebersihan di desa Gunung Cak, penerimaan masyarakat tentang konsep pemberdayaan masyarakat, dan penerimaan masyarakat tentang konsep membuang hajat di jamban rumah.
Selanjutnya dibentuk organisasi penggerak yang menjadi pionir bagi berlangsungnya kegiatan intervensi di desa Gunung Cak tersebut. Organisasi tersebut kemudian menentukan tujuan yang ingin dicapai seperti menumbuhkan motivasi masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki kehidupannya secara mandiri; objek yang menjadi sasaran perubahan seperti perubahan perilaku buang hajat di hutan atau kebun menjadi buang hajat di jamban dan program-program yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan perubahan. Sasaran utama dari program intervensi ini adalah ibu-ibu RT03 dan tokoh pemuda. Kelompok ibu dipilih karena ibu biasanya adalah pihak yang paling berperan dalam mengatur kebutuhan seluruh anggota keluarga termasuk menjaga kesehatan anggota keluarga. Sementara tokoh pemuda memiliki pengetahuan dan pemahaman yang relatif lebih baik mengenai kesehatan dan sanitasi dibandingkan dengan orangtuanya karena faktor pendidikan dan pengalaman bekerja. Oleh karena itu tepat jika ibu-ibu dan tokoh pemuda dijadikan sasaran utama program ini karena mereka diharapkan bisa menjadi penggerak bagi warga lainnya untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan dan pentingnya memiliki jamban di rumah.
Hasil program ini menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu munculnya pemahaman yang lebih baik dan dalam mengenai kebersihan dan kesehatan, terbentuknya organisasi masyarakat pengelola jamban mmah dan sistem pengelolaannya, adanya perubahan perilaku masyarakat desa Gunung Cak dalam membuang hajat, terjadinya proses belajar pada masyarakat desa terhadap pengalaman program jamban rumah, baik pengelolaan sdm, sistem dan operasional, muncul kepercayaan diri warga akan kemampuan diri sendiri dan timbulnya motivasi untuk mengembangkan diri dan lingkungannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Swarjana
Yogyakarta: Andi, 2022
001.42 IKE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kebutuhan air minum untuk kota Depok seiring dengan perkembangan penduduk yang mencapai pertumbuhan 3,23% pertahun. Untuk dapat memenuhi perkembangan kebutuhan air minum diperlukan evaluasi dan optimalisasi kinerja dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Citayam yang mensuplai kebutuhan air minum wilayah pelayanan Cabang I, Kota Depok. Kinerja IPA dapat diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kebutuhan air, kuantitas dan kualitas air baku, kapasitas pengolahan IPA dan kualitas air produksi yang dihasilkan IPA Citayam. Tahap awal berupa pengumpulan data primer dan sekunder, observasi lapangan, serta wawancara dan diskusi dengan pengelola IPA Citayam yang meliputi Instalasi Kedasih dan Degremont.Tahap evaluasi kinerja berupa menghitung proyeksi kebutuhan air penduduk serta dimensi unit bangunan dengan membandingkan dengan kriteria disain yang ada, dan tahap optimalisasi kerja dengan memberikan solusi pemecahan masalah. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa efektifitas pengolahan instalasi sekitar 40% dan diperlukan perbaikan teknis pada unit intake, koagulasi, flokulasi, filtrasi dan desinfeksi. Dari hasil optimalisasi kapasitas desain pengolahan (kapasitas produksi), instalasi Kedasih dapat ditingkatkan kapasitasnya sebesar 30% dari 100 lt/dt menjadi 130 lt/dt. Sedangkan instalasi Degremont dapat ditingkatkan sebesar 50% dari 10 lt/dt-paket menjadi 15 lt/dt-paket. Maka total peningkatan kapasitas IPA Citayam adalah 37,5% dari 160 lt/dt menjadi 220 lt/dt, sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2015.
"
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>