Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Parenrengi
Jakarta: Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2010/2012
579.88 AND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
R 639.309203 KAM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sutijah
Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Pertannian, 1994
633.51 SUT b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Urusan Perencanaan & Pengembangan Bank Bumi Daya, 1991?
632.58 BAN r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shalimar Andaya Nia T.
Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Pertannian, 1993
634.3 SHA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan, 2001
639.8 Tek
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizal Wahid
"Upaya pengembangan sumber daya manusia merupakan kebutuhan suatu organisasi publik ataupun lembaga bisnis, termasuk organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Tesis ini meneliti tentang pengembangan sumber daya dosen STMIK Budi Luhur. Pada Bab I dibahas tentang Pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian.Bab II menyajikan kerangka dan metode penelitian. Bab III menjelaskan tentang organisasi dan menajemen STMIK Budi Luhur. Bab IV berisikan penelitian pengembangan sumber daya dosen Budi Luhur dan pada Bab V menyimpulkan hasil sebagai berikut Pertama, keterbatasan dalam jumlah dosen dan kemampuan dibandingkan jumlah mahasiswa membatasi dalam tugas proses belajar mengajar. Kedua, perencanaan dan pengembangan sumber daya dosen tidak terencana dan keputusan strategis maupun taktis sangat ditentukan oleh Ketua Yayasan Budi Luhur.
Ketiga, besarnya kompensasi yang diperoleh dosen STMIK Budi Luhur menurut struktur penggajian relatif masih rendah. Kompensasi dalam bentuk non finansial sudah cukup memadai. Keempat, penilaian prestasi kerja dosen tetap menggunakan rating scale, tetapi untuk dosen tidak tetap (honorer) didasarkan pada umpan balik dari mahasiswa. Penilaian belum dikaitkan dengan penelitian, pengabdian masyarakat dan penulisan. Kelima, belum adanya wadah yang terorganisir untuk menyampaikan aspirasi dosen kepada Yayasan dan Pimpinan Sekolah Tinggi.
Sebagai bahan pertimbangan disampaikan saran sebagai berikut: Pertama, STMIK Budi Luhur perlu membuat perencanaan sumber daya dosen baik jangka pendek maupun jangka panjang yang disesuaikan dengan rencana penambahan jumlah mahasiswa. Kedua, STMIK Budi Luhur masih perlu memperbaiki struktur penggajian dosen dan meningkatkan besarnya penerimaan dosen. Kompensasi dalam bentuk non finansial agar tetap diberikan dan ditingkatkan. Ketiga, penilaian prestasi kerja untuk dosen tidak tetap sebaiknya juga menggunakan rating scale dan perlu penambahan unsur-unsur dalam penilaian prestasi kerja seperti penelitian, pengabdian masyarakat dan penulisan. Keempat, sebaiknya para dosen STMIK Budi Luhur mempunyai suatu wadah (organisasi), yang dapat menyalurkan aspirasi dan keluhan mereka pada Pimpinan Sekolah Tinggi dan Yayasan Budi Luhur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Panca Usaha, 2008
344.046 PAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Jhon Rivel
"Budi daya kelapa di Buol mendapat perhatian besar pada awal abad ke-20 seiring dengan meningkatnya harga kopra di pasar dunia. Pada masa Orde Baru, pemerintah kembali memperhatikan perkebunan rakyat khususnya kelapa. Budi daya kelapa pun digalakkan di beberapa wilayah termasuk di Buol. Tulisan ini menggambarkan proses budi daya dan perkembangan produksi kopra di Buol. Dua hal ini sangat berkait erat, karena proses budi daya sangat memengaruhi hasil produksi kopra. Kajian yang menggunakan metode sejarah ini menunjukkan bahwa penduduk Buol membudidayakan kelapa karena manfaatnya yang besar dan tanaman ini relatif mudah untuk dibudidayakan. Selain itu, temuan lain memperlihatkan bahwa tinggi rendahnya harga kopra di tingkat petani disebabkan oleh kualitas kopra, lapisan jaringan pemasaran, dan tidak adanya koperasi sebagai penyeimbang pasar. Hasil penelitian ini juga menemukan fakta bahwa meskipun dipandang sebagai simbol ekonomi bagi masyarakat Buol, kedua komoditas ini tidak memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi masyarakat kecil, khususnya petani yang tidak memiliki lahan budi daya luas."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2021
900 HAN 5:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>