Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Di beberapa negara yang infrastruktur internet telah memadai, banyak sekolah yang telah memanfaatkannya sebagai salah satu faktor pendukung kesuksesan proses pembelajaran. Pemerintah Indonesia pun telah memulai teknologi ini guna memperluas akses sumber daya pembelajaran sehingga tak terbatas oleh waktu dan ruang. Makalah ini melaporkan hasil survei yang menggambarkan seberapa jauh sistem e-learning telah dipakai di sekolah Indonesia. Data hasil survei menunjukkan bahwa kualitas pemanfaatan situs e-learning masih kurang dan perlu mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak terkait.

Abstract
In some countries that have adequate internet infrastructure, many schools are already using it as one of the factors supporting the success of the learning process. The Indonesian government also has initiated this technology to expand the access to learning resources that is unlimited by time and space. This paper reports the results of the survey that describe the extent to which e-learning system has been used in Indonesian schools. Survey data indicate that the quality of utilization of e-learning is still lacking and need attention and support from all parties concerned."
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam era informasi dewasa ini, pendidikan menghadapi tantangnan yang berbeda dengan era industri.Tantangan pendidikan abad 21 adalah membangun masyarakat berpengetahuan (Knowledge-based society)....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Ayu Paramadini
"Perkembangan e-learning meningkat setiap tahunnya. tingkat pertumbuhan rata-rata per-tahun sebesar 7,9% dengan total e-learning market 52,5 Miliyar USD di seluruh dunia. Sebagai posisi ke-8 tingkat pertumbuhan e-learning tertinggi di dunia, Indonesia memiliki total e-learning market USD 12,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 25% pada tahun 2017. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan e-learning yang lebih besar dan prospektif. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berencana menetapkan e-learning secara permanen dengan mengubah pembelajaran tradisional menjadi hybrid learning termasuk pada tingkat sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rekomendasi strategi yang mempengaruhi penggunaan berkelanjutan untuk menerapkan e-learning di tingkat sekolah dasar. Model konseptual dikembangkan berdasarkan dua teori, yaitu Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) dan Information System Success Model (ISSM). Total data responden penelitian ini adalah 195 sampel yang dianalisis menggunakan metode Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 11 hipotesis ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yaitu H1, H4, H7, dan H10. Berdasarkan hasil ini, terdapat 10 rekomendasi strategi yang diajukan dan dinilai oleh beberapa expert. Penilaian menggunakan metode integrasi importance-performance analysis (IPA) dan Kano, dimana terdapat 4 strategi dipilih sebagai prioritas perbaikan dan 3 strategi dipilih sebagai prioritas pertahanan.

The demand for e-learning has increased every year. Its annual worldwide average growth rate is 7.9%, with a total worldwide e-learning market of USD 52.5 billion. As the 8th position of the highest growth rate e-learning worldwide, Indonesia had a total of e-learning market USD 12.2 billion with an average growth rate of 25% in 2017. Indonesia has great potential to develop a bigger and more prospective e-learning business. The Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia plans to set e-learning permanent by changing traditional learning into hybrid learning including at the elementary school level. The purpose of this paper is to design strategies recommendations for increasing continuance intention to apply e-learning at the primary school level. The conceptual model was developed based on two theories: The Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) and the Information System Success Model (ISSM). It involved a total of 195 respondents and used the Partial Least Square SEM (PLS-SEM) method for data analysis. The results showed that 4 of the 11 hypotheses were rejected because they do not meet the requirements, such as H1, H4, H7, and H10. Based on these results, 10 strategic recommendations were submitted and assessed by several experts. The assessment was carried out by the integration method of importance-performance analysis (IPA) and Kano, where 4 strategies are selected as improvements strategic priorities, and 3 strategies are selected as keep up the good work strategic priorities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Ayu Paramadini
"Perkembangan e-learning meningkat setiap tahunnya. tingkat pertumbuhan rata-rata per-tahun sebesar 7,9% dengan total e-learning market 52,5 Miliyar USD di seluruh dunia. Sebagai posisi ke-8 tingkat pertumbuhan e-learning tertinggi di dunia, Indonesia memiliki total e-learning market USD 12,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 25% pada tahun 2017. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan e-learning yang lebih besar dan prospektif. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berencana menetapkan e-learning secara permanen dengan mengubah pembelajaran tradisional menjadi hybrid learning termasuk pada tingkat sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rekomendasi strategi yang mempengaruhi penggunaan berkelanjutan untuk menerapkan e-learning di tingkat sekolah dasar. Model konseptual dikembangkan berdasarkan dua teori, yaitu Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) dan Information System Success Model (ISSM). Total data responden penelitian ini adalah 195 sampel yang dianalisis menggunakan metode Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 11 hipotesis ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yaitu H1, H4, H7, dan H10. Berdasarkan hasil ini, terdapat 10 rekomendasi strategi yang diajukan dan dinilai oleh beberapa expert. Penilaian menggunakan metode integrasi importance-performance analysis (IPA) dan Kano, dimana terdapat 4 strategi dipilih sebagai prioritas perbaikan dan 3 strategi dipilih sebagai prioritas pertahanan.

The demand for e-learning has increased every year. Its annual worldwide average growth rate is 7.9%, with a total worldwide e-learning market of USD 52.5 billion. As the 8th position of the highest growth rate e-learning worldwide, Indonesia had a total of e-learning market USD 12.2 billion with an average growth rate of 25% in 2017. Indonesia has great potential to develop a bigger and more prospective e-learning business. The Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia plans to set e-learning permanent by changing traditional learning into hybrid learning including at the elementary school level. The purpose of this paper is to design strategies recommendations for increasing continuance intention to apply e-learning at the primary school level. The conceptual model was developed based on two theories: The Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) and the Information System Success Model (ISSM). It involved a total of 195 respondents and used the Partial Least Square SEM (PLS-SEM) method for data analysis. The results showed that 4 of the 11 hypotheses were rejected because they do not meet the requirements, such as H1, H4, H7, and H10. Based on these results, 10 strategic recommendations were submitted and assessed by several experts. The assessment was carried out by the integration method of importance-performance analysis (IPA) and Kano, where 4 strategies are selected as improvements strategic priorities, and 3 strategies are selected as keep up the good work strategic priorities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oos M. Anwas
"Dengan sifat dan karakteristiknya, teknologi diyakini banyak pihak sebagai media alternatif pembelajaran. Sebagai hasil inovasi, pemanfaatan internet untuk pembelajaran memerlukan kajian dan penyempurnaan. Selain itu proses difusi juga perlu terus dilakukan sehingga bisa diadopsi oleh sasaran khususnya dosen yang sering disebut sebagai agen pembaharuan dalam pendidikan. Oleh karena itu kegiatan penelitian, pengkajian, dan penyebarluasan perlu terus dilakukan.
Pendekatan difusi inovasi menempatkan sikap sebagai salah sate tahapan panting dalam proses keputusan inovasi. Oleh karena itu permasalahan penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap terhadap internet sebagai salah satu kesiapan dalam mengadosi inovasi e-learning. Asumsinya bahwa sikap terhadap internet yang rnerupakan basil inovasi dipengaruhi oleh exposure informasi, kedekatan dengan teknologi komunikasi dan informasi, serta kebutuhan sebagai profesi dosen. Untuk menguji kemurnian hubungan antar variabel tersebut dikontrol dengan aspek domografi dan personality yang merupakan variabel penjelas.
Studi ini merupakan multi level analysis yaitu tidak hanya meneliti pada level individu tetapi juga level organisasi, dengan cara membandingkan dua organisasi yang memiliki kondusivitas berbeda yang diduga dapat membedakan model hubungan antar variabel tersebut.
Metode yang digunakan adalah survei (cross sectional survey) terhadap dosen Universitas Pendidikan Indonasia dan Universitas Pasundan Bandung dengan total sampel 140 orang. Hasil uji multiple regression, diketahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga variabel independen dengan variabel dependen. Melalui uji elaborasi dan signifikansi perbedaan diketahui bahwa hubungan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, klas ekonomi, dan tipe kepribadian. Berdasarkan nilai standarized regression coefficients dan signifikansi diketahui terdapat perbedaan model. Organisasi yang mendukung (kondusif) menunjukan model hubungan yang signifikan, sebaliknya organisasi yang kurang mendukung terbukti tidak signifikan.
Implikasi akademisnya adalah bahwa dalam penelitian difusi inovasi pada level individu perlu pula dipertimbangkan faktor lingkungan, seperti: institusi, budaya, atau faktor-faktor Iain di luar level individu. Diketahui pula masih ada variabel-variabel lain yang mempengaruhi sikap terhadap internet yang belum dimasukan dalam model tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam.
Sebagai rekomendasi praktis, untuk membentuk sikap positifloptimis terhadap internet dalam organisasi yang relatif homogen ini, diperlukan kebijakan dan komitmen pimpinan organisasi dan anggotanya untuk menciptakan organisasi yang kondusif dalam mengadopsi inovasi e-learning."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Kusumaningtyas
"ABSTRAK
TUJUAN:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas informasi infertilitas berbahasa Indonesia berbasis internetLATAR BELAKANG: Informasi mengenai infertilitas masih menjadi permasalahan yang cukup sensitif dan merupakan hal yang sangat personal bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia akibat adanya berbagai kepercayaan dan stigma yang kelliru di masyarakat terhadap pasangan infertil. Akses terhadap informasi mengenai infertilitas pun menjadi sebuah hal yang sangat berharga. Sehingga kebenaran isi informasi merupakan sebuah hal yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas isi informasi di internet mengenai infertilitas pada situs berbahasa Indonesia.DESAIN DAN METODE: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Melalui mesin pencari Google dengan kata kunci ldquo;infertilitas rdquo;, kemudian dipilih lima puluh teratas situs internet berbahasa indonesia. Kemudian dilakukan identifikasi dan dikelompokkan berdasarkan kategori penulis, domain dan komersialisasi. Situs kemudian dilakukan telaah mengenai kredibilitas, akurasi dan kemudahan navigasi sesuai dengan kriteria pada definisi operasional.HASIL: Kredibilitas konten tentang infertilitas pada studi ini didapatkan sebagian besar situs yang dilakukan survei memiliki nilai skor kredibilitas yang memadai dengan rentang skor kredibilitas 60 hingga 80 pada 68 situs.Akurasi konten tentang infertilitas pada studi ini didapatkan sebagian besar situs memiliki skor akurasi yang baik yaitu sebanyak 12 situs atau 24 dengan skor 60 hingga 80 dan 22 situs atau 44 dengan nilai skor di atas 80 .Kemudahan navigasi pada situs internet berbahasa Indonesia mengenai infertilitas, pada studi ini didapatkan sebagian besar situs memiliki navigasi yang mudah dengan skor total kemudahan navigasi diatas nilai 60 sebanyak 94 atau 47 situs.KESIMPULAN: Sebaran kualitas isi informasi mengenai infertilitas pada situs internet berbahasa Indonesia memadai dari aspek kredibilitas, akurasi dan kemudahan navigasiKata Kunci: infertilitas, internet, bahasa, kualitas, informasi

ABSTRACT
Title Internet Based Infertility Information in Bahasa Quality Survey OBJECTIVE This study aims to describe the quality of internet based infertility information in Bahasa.BACKGROUND Nowadays, the internet is part of our daily basis. According to the Internet world statistics 2007 , there were 60 80 of the users browse the world wide web to obtain health information including infertility information. In Indonesia, infertility is still become a sensitive issue. Previous study showed that the usage of internet for searching infertility related problem is increasing. Although the number is increasing, but the quality is poor. The aim of this study was to assess the quality of websites providing information on infertility and its management in Bahasa.METHOD Differences between website types and affiliates were assessed for the credibility, accuracy and ease of navigation using predefined criteria. We used Google search engine with the keyword ldquo infertilitas rdquo and we assessed 50 websites in Bahasa that relates with infertility.RESULTS The content credibility for most of the sites has adequate score with range of score 60 to 80 for 68 sites. Content accuracy for most of the sites have scores more than 60, with 24 or 12 sites with scores 60 to 80 and 44 or 22 sites have scores above 80. The ease of navigation for most of the sites, 47 sites or 94 has scores more than 60.CONCLUSION The quality of internet based infertility information in Bahasa was adequate for category credibility, accuracy and ease of navigation.Keywords infertility, internet, bahasa, quality, information"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesita Anggraini
"ABSTRAK
Since the signature of Law 31/2004 about Fishery and its revision through Law 45/2009, Indonesia had established 10 (ten) Fishery Courts. The first five, embedded in the distric courts of North Jakarta, Medan, Pontianak, Bitung, and Tual, were established on 2007; two, embedded in the distric courts of Tanjung Pinang and Ranai, were established on 2010; and the other three, embedded in the distric courts of Ambon, Sorong, and Merauke, were established on 2014. Originally intended to speed up the proceeding of illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing; thes courts where instead considered taking too long to prosecute the perpetrators. As theresult, many illegal vessels were sunked without trial process. Quoting Susi Pudjiastuti Indonesia's current Maritime and Fisheries Minister it was done to cut the decision-making chain. One of the reasons behind this slow process is there are too many institutions involved in its criminal procedure. Therefore, this paper attempts to explain the regulatory framework of Indonesia fishery court including their procedural law and clarify the scope of authority possessed by each institution in charge of criminal procedure investigation, prosecution, and adjudication. Using secondary data (legal materials, books, dictionary, articles from legal journals, etc.), this paper will give light to the shortcomings of current fisherycourt and criminal procedure in Indonesia which can be used as evaluation materials for future revision."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2016
340 UI-JURIS 6:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andira Anggun Maharani S Darmadji
"

Penelitian ini dipicu oleh minimnya penelitian yang berkaitan dengan desain antarmuka aplikasi e-learning environment yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMA jurusan IPA dan IPS. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengimplementasikan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh siswa SMA dalam proses e-learning. User Centered Design menjadi metode yang digunakan untuk memastikan desain yang dihasilkan menjawab kebutuhan pengguna. Pengumpulan kebutuhan pengguna dilakukan dengan mewawancarai 15 pelajar SMA jurusan IPA dan IPS. Hasil analisis kebutuhan pengguna menjadi dasar rancangan low fidelity prototype dan high fidelity prototype berupa clickable mockup yang mengacu pada teori Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design, active learning, dan perkembangan kognitif oleh Piaget. Low fidelity prototype bertujuan untuk memberikan gambaran tata letak pada desain yang dirancang. Kemudian, high fidelity prototype bertujuan untuk memberikan gambaran utuh terkait desain antarmuka yang dirancang. Hasil high fidelity prototype dievaluasi melalui usability testing dan kuesioner System Usability Scale. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hampir keseluruhan fitur yang diajukan memiliki completion rate dan error-free rate sebesar 100%, yang menunjukkan bahwa pengguna dapat menyelesaikan task tanpa adanya kesulitan yang berarti. Hasil akhir penelitian ini mengajukan high fidelity prototype dan rekomendasi perbaikan yang didasarkan pada umpan balik yang bermakna selama proses evaluasi yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan pengembangan pada desain antarmuka e-learning environment.


This research is driven by the lack of research related to the interface design of an e-learning environment application that suits the needs of high school students majoring in science and social studies. This research aims to identify, analyze, and implement the features needed by the high school students during online learning. We applied the User Centered Design (UCD) method to ensure the results meet the user needs. We interviewed 15 high school students majoring in science and social studies to gather the requirements needed. The results became the basis for designing a low fidelity prototype and a high fidelity prototype in the form of a clickable mockup while still referring to the theory of Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design, active learning, and cognitive development by Piaget. Low fidelity prototype aims to provide an overview of the layout of the design. Then, the high fidelity prototype aims to provide a complete picture regarding the interface design. We evaluated the high fidelity prototype through usability testing and the System Usability Scale (SUS) questionnaire. This study concludes that almost all of the proposed features have a completion rate and error-free rate of 100%, which indicates that users can complete tasks without any significant difficulties. This study proposes a high fidelity prototype and recommendations based on meaningful feedback during the evaluation as a reference for designing the interface of an e-learning environment.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesha Thalia Kanaya Putri
"Penelitian ini dipicu oleh minimnya penelitian yang berkaitan dengan desain antarmuka aplikasi e-learning environment yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMA jurusan IPA dan IPS. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengimplementasikan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh siswa SMA dalam proses e-learning. Metode yang digunakan adalah User Centered Design untuk memastikan desain yang dihasilkan menjawab kebutuhan pengguna. Pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan mewawancarai 15 pelajar SMA jurusan IPA dan IPS. Hasil analisis kebutuhan menjadi dasar dari dirancangnya low fidelity prototype dan high fidelity prototype berupa clickable mockup dengan mengacu pada teori Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design, active learning, dan perkembangan kognitif oleh Piaget. Low fidelity prototype bertujuan untuk memberikan gambaran tata letak pada desain yang dirancang. Kemudian, high fidelity prototype bertujuan untuk memberikan gambaran yang utuh terkait desain antarmuka yang dirancang. High fidelity prototype ini dievaluasi melalui usability testing dan kuesioner System Usability Scale. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hampir keseluruhan fitur yang diajukan memiliki completion rate dan error-free rate sebesar 100%, yang menunjukkan bahwa pengguna dapat menyelesaikan task tanpa adanya kesulitan yang berarti. Namun, terdapat dua fitur yang memiliki tingkat error-free rate yang rendah, yaitu fitur “Dashboard” dan fitur “Materi Pembelajaran”, masing-masing sebesar 63.64% dan 72.73%, yang kemungkinan dipicu oleh bagian progres pembelajaran yang kurang ditekankan pada halaman “Dashboard” dan keberadaan checkbox yang mendistraksi pada halaman “Mata Pelajaran”. Penelitian ini mengajukan high fidelity prototype dan rekomendasi perbaikan yang didasarkan pada umpan balik yang bermakna selama proses evaluasi dijadikan acuan untuk melakukan pengembangan pada desain antarmuka e-learning environment.

This research is driven by the lack of research related to the interface design of the e-learning environment application that suits the needs of high school students majoring in science and social studies. This research aims to identify, analyze, and implement the features needed by the high school students during online learning. We apply the User Centered Design (UCD) method to ensure the results meet the user needs. We interviewed 15 high school students majoring in science and social studies to gather the requirements needed. The results became the basis for designing a low fidelity prototype and a high fidelity prototype in the form of a clickable mockup while still referring to the theory of Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design, active learning, and cognitive development by Piaget. Low fidelity prototype aims to provide an overview of the layout of the design. Then, the high fidelity prototype aims to provide a complete picture regarding the interface design. We evaluated the high fidelity prototype through usability testing and the System Usability Scale (SUS) questionnaire. This study concludes that almost all of the proposed features have a completion rate and error-free rate of 100%, which indicates that users can complete tasks without any significant difficulties. However, there are two features that have a low error-free rate, namely the "Dashboard" and the "Learning Material", respectively 63.64% and 72.73%, which are likely triggered by the less emphasized learning progress section on the “Dashboard” page and the existence of distracting checkboxes on the “Learning Material” page. This study proposes a high fidelity prototype and recommendations based on meaningful feedback during the evaluation as a reference for designing the interface of an e-learning environment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waitatiri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai teknik pengajaran kosakata pada tiga situs web pembelajaran bahasa Jerman secara Elektronik, yakni Duolingo, Memrise dan Babbel. Kosakata merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai dalam mempelajari bahasa asing. Dengan teknik dan strategi pengajaran kosakata yang tepat, pembelajar dapat lebih mudah dan cepat menguasai bahasa asing. Dengan menggunakan teori Wortschatzvermittlung oleh Quetz sebagai teori utama dan teori pemilihan kosakata oleh Baldegger, Müller, dan Schneider sebagai teori penunjang, skripsi ini membandingkan teknik pengajaran kosakata dan jenis kosakata yang digunakan dalam ketiga situs web.

ABSTRACT
This study focuses on vocabulary teaching technique used in three German learning websites, namely Duolingo, Memrise and Babbel. Vocabulary plays a big role in learning foreign languages. With the correct vocabulary teaching technique and strategy, it will be easier for the students to learn foreign languages. Using the Wortschatzvermittlung theory by Quetz as main theory and vocabulary selection theory by Baldegger, Müller, dan Schneider as supporting theory this study compares the vocabulary teaching technique and vocabulary types used in the three websites."
2016
S65699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>