Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sejak tahun 2008 pemerintah Indonesia mulai melaksanakan sertifikasi dosen non guru besar dengan tujuan untuk memberikan pengakuan profesionalisme, perlindungan profesi dan kesejahteraan dosen di Indonesia. Upaya-upaya tersebut diharapkan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia karena dosen merupakan komponen yang paling penting dan menentukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kenyataannya tidak mudah bagi dosen untuk mendapatkan sertifikasi, selain pembatasan kuota proses pengurusannya pun harus melalui sistem birokrasi yang rumit. Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi harus memiliki mekanisme dan strategi supaya dosen dengan mudah dan cepat dapat mendapatkan sertifikasi. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan membangun sistem informasi yang terintegrasi untuk mendukung penyelenggaraan sertifikasi dosen. Sistem informasi tersebut meliputi sistem informasi untuk proses sertifikasi internal yang bertujuan untuk melakukan simulasi proses sertifikasi di lingkungan perguruan tinggi pengusul sehingga dapat mengetahui besarnya peluang dosen yang diusulkan lulus dalam proses sertifikasi eksternal. Setelah lulus sertifikasi internal, panitia sertifikasi dosen pengguruan tinggi pengusul akan meneruskan ke tahap sertifikasi eksternal. Bagi dosen yang belum lulus sertifikasi internal maupun eksternal, sistem informasi ini menyediakan program pembinaan sedangkan untuk dosen yang telah lulus sertifikasi eksternal disediakan program penjaminan mutu dosen, sehingga dosen selalu dapat meningkatkan profesionalismenya mengikuti perkembangan IPTEK. Tahapan yang dilakukan pada pengembangan sistem informasi untuk sertifikasi dosen ini meliputi analisis kebutuhan, desain model proses, pengembangan modul-modul aplikasi dan implementasi serta pengujian sistem. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi setiap perguruan tinggi di Indonesia dalam penyelenggaraan sertifikasi dosen."
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Universitas Paramadina. Program Studi Teknik Informatika], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Paradigma Baru Pendidikan Tinggi [1,2] yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1995, mengubah pola manajemen institusi pendidikan tinggi di Indonesia, dimana manajemen institusi pendidikan tinggi harus senantiasa melakukan evaluasi diri secara berkesinambungan guna peningkatan kualitas institusi tersebut dalam melaksanakan misi Tridharma Pendidikan Tinggi. Untuk dapat melakukan evaluasi diri diperlukan berbagai data dan informasi, baik data internal maupun eksternal institusi. Dengan melihat kebutuhan berbagai macam data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan laporan evaluasi diri, seharusnya dapat mendorong pemanfaatan teknologi data warehouse maupun data mining pada institusi tersebut. Pada kenyataannya, belum ada satupun institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang memanfaatkan teknologi data warehouse maupun data mining untuk penyusunan laporan evaluasi diri. Hal ini disebabkan karena hampir semua institusi pendidikan tinggi di Indonesia belum mempunyai Sistem Informasi yang tertata dengan baik dan digunakan untuk pengelolaan manajemen institusi pendidikan tinggi pada semua jenjang atau tingkatan manajemen (institusi, fakultas, jurusan maupun program studi)."
[Fakultas llmu Komputer UI, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aditiawarman Karim
"ABSTRAK
Masa Orde Baru adalah masa kebangkitan dalam pembangunan
yang tak pelak lagi tentunya berkaitan langsung dengan
pelaksanaan pembangunan fisik. Pembangunan fisik membutuhkan
penanganan perencanaan dan pengawasan yang matang. Pada masa awal
pembangunan itu bangsa kita belum sempat ikut terlibat dalam hal
perencanaan pembangunan yang lebih terinci. Padahal perencanaan
adalah ?kunci? atau boleh dikatakan sebagai pemegang kendali
untuk pelaksanaan pembangunan berikutnya. ?Kunci? ini dicoba
direbut? oleh sekelompok orang muda Indonesia pada tahun 1970?an
dari tangan?tangan bangsa asing.
Yang diibaratkan sebagai ?kunci? diatas adalah kemampuan
melakukan perencanaan atas pembangunan?pembangunan fisik. Wadah
pelaksanaan perencanaan tersebut dilakukan dengan membentuk
perusahaan nasional dalam bidang jasa perencanaan teknis untuk
proyek-proyek industri. Dalam hal ini PT. QRS boleh berbangga
menjadi salah satu pelopornya.
PT. QRS yang diawali hanya dengan beberapa tenaga saja, pada
dasawarsa 1990-an telah berkernbang berkali lipat baik dari segi.
jumlah karyawan maupun kompleksitas pekerjaan, sehingga
pelaksanaan manajemen perusahaan mengalami perubahan yang
radikal. Perubahan ini tak dapat dihindari. Apalagi bila dilihat
perubahan lingkungan, baik secara teknologi dan manajemen yang
selalu berkembang dan berubah dengan cepatnya. Sudah bukan
masanya lagi manajemen hanya cukup memperhatikan keterampilan
dalam kekhususan fungsional seperti pemasaran, memahami fungsi
tradisional perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Tapi
diperlukan lebih dari itu yakni pendekatan sistim atas manajemen,
dikaitkan dengan kemampuan untuk berperan serta pada perancangan
serta pemanfaatan peralatan canggih komputer untuk Sistim
Informasi Manajemen.
Aplikasi Sistim Informasi Manajemen pada perusaahaan
penghasil jasa seperti PT. QRS ini adalah bukan sekadar ikut
ikutan lingkungan yang sedang berubah, tapi karena memang suatu
kebutuhan yang mutlak dan mendesak, yang bila tidak dilakukan
maka keunggulan PT. QES sebagai pelopor pembangunan akan dapat
sirna karena tidak efisien dan efektif dalam menjalankan roda-
roda perusahaannya. Apalagi bila dilihat bahwa kegiatan
perusahaan itu terdiri dari banyak fungai dimana yang satu dan
lainnya yang saling berkaitan erat dan dibutuhkan sarana yang
sedemikian rupa dapat menghasilkan sesuatu yang akurat dan cepat
Dengan menyadari bahwa perusahaan jasa ini mempunyai aset untuk
menghasilkan ?produk?nya adalah tenaga-tenaga manusia yang
terampil, maka tidak berlebihan bila dikatakan bahwa semua
keberhasilan perueahaan bertumpu pada manusia-manusia pelaksana
baik yang langsung maupun fungsi penunjang. Fungsi pelaksana
langsung adalah mereka-mereka yang melaksanakan Jasa perencanaan
teknis, termasuk didalamnya tenaga-tenaga insinyur dan juru
gambar yang membuat ?kertas kosong? menjadi dokumen teknis untuk
suatu pembangunan dengan mengandalkan ?brainware? masing-masing.
pelaksanaan teknis ini perlu dibantu oleh mereka-mereka yang
berfungsi sebagai fungsi penunjang dimana termasuk didalamnya
adalah administrasi dan keuangan. Dari mekanisme pelaksanaan
pekerjaan tersebut, Sistim Informasi Manajemen yang tepat perlu
dianalisis dan diterapkan.
Perkembangan teknologi komputer yang lebih ?compact? dan
lebih ekonomis memberikan arti tersendiri bagi Perusahaan PT. QRS
untuk memanfaatkannya selain untuk hal-hal yang bersifat teknis
misalnya untuk CADD (Computer Aided Design and Drafting) juga
untuk Sistim Inforrnasi Manajemen. Sistim ini akhirnya disimpulkan
memerlukan perangkat keras Personal Computer (PC) yang dapat
saling berhubungan dan perangkat lunak pengatur untuk
interconnection tersebut atau apa yang disebut sebagai jaringan
area lokal.
"
1990
T3418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angki Dina Ardiyanti
"ABSTRAK
Dalam era deregu5j ini, pelayanan bank terhadap
nasabah semakin ditingkatkan.Banking Terminal System (BTS,
merupakan salah satu Cara untuk dapat meningkatkan
pelayanan kepada nasabah. Selain BTS mempercepat pelayanan
kepada nasabah, BTS dapat pula memberikan informasi yang
lebih cepat dan tepat kepada manajer, sehingga memudahkan
manajer untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan
menguntungkan Tujuan penulis adalah mengevaluasi BTS yang
sedang dijalankan oleh BDN, untuk mengetahuf apakah BTS
dapat dipakai untuk aplikasi sistem informasi manajemen,
mengingat bahwa dalam deregulasi ini kebutuhan informasi
terus berkembang. Sedangkan bila BTS kurang dapat mengikuti
tuntutan dan perubahan lingkungan, khususnya deregulasi,
maka dapat mengakibatkan organisasi tidak dapat
meningkatkan persaingannya. Kegunaan dan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan umpan balik kepada organisasi
BDN mengenai efektivitas dan BTS dalam membantu pencapaian
tujuan organisasi.
Dalam rnengevaluasi BTS yang sudah berjalan ini,
metode anailsa yang dilakukan oleh penulis pertama kali
adalah melakukan identifikasi sistem yang akan diteliti,
kedua adalah memahami sistem, bagaimana pengoperasiannya,
Prosedur sistem, teknik pengendaliannya. Input?output nya.
Dari kedua langkah tersebut penuIis, memperoleh permasalahan
yang ada. Langkah ketiga adalah menganalisa sistem yang ada
sekarang dan menelusuri sumber Penyimpangan atau
permasalahan yang ada. Kemudian melakukan langkah keempat
yaitu merekomendasi kan alternatif pemecahan masalahnya.
Dari hasil penelitian penulis memperoleh
- permasalahan bahwa, dengan adanya dereguIasi menyebabkan
kebutuhan Informasi yang diinginkankan oleh manajemen di
kantor pusat berubah. Perubahan informasi ini mempengaruhi
5 komponen Sistem informasi manajemen dan menimbulkan
masalah sebagai berikut.
? perangka keras: CPU nya tidak selalu mampu untuk membuka
dan menjalankan program yang mengakses file?file tambahan
atau file yang lebih besar yang dibutuhkan setelah
deregulasi.
- perangkat lunak: untuk mengakomodasi perubahan
persyaratan diperlukan restrukturisasi beberapa file
sedangkan pekerjaan restrukturisasi mengandung resiko
yang tinggi karena menyangkut perubahan sumber program.
BON mengatasinya dengan mengembangkan sistem yang
terpisah dan menggunakan perangkat keras yang berlajnan
data : dengan terdapatnya beberapa sistem yang mendukung
informasi manajemen, maka data yang sama perlu dijnput
beberapa kali, sehingga tidak semua data yang dlbutuhkan
oleh SIM disediakan oleh BTS. Hal ini rnengakibatkan
adanaya duplikasi pekerjaan.
manusia: masalahnyaa lebih kepada kurangnya konsentrasu
pejabat untuk mengjkuti dan melaksanakan prosedur.
- prosedur: dengan terdapatnya beberapa sistem saat ini
menyebabkan ada beberapa prosedur yang harus
diperhatikan, yaitu prosedur untuk BTS dan PC.
Berdasarkan hasil evaluasi, untuk menghadapi setiap
perubahan kebutuhan/requirement yang mempengaruhi sistem
pengolahan transaksi dan pembentukan sistem informasi
manajemen yang terpadu, maka ada beberapa alternatif
perbaikan yang dapat dikemukakan, yaitu :
1. BTS dan beberapa program aplikasi tambahan seperti saat
ini. Sistem pengolahan transaksi ini kurang mendukung
pembentukan SIM yang terpadu karena timbulnya beberapa
sistem, data yang tidak konsisten satu dengan lainnya
(inconsistency data) dan data yang berlebihan
(redundancy data), sebagai akibat data yang sama
disimpan pada file dengan sistem yang berbeda.
2. Merombak keseluruhan BTS untuk mengadaptasi dan
mengakomodasikan semua perubahan requirement baru.
Perombakan menyeluruh ini membutuhkan waktu, tenaga,
dan biaya yang tidak seditkit, serta resiko kegagalan
yang tlnggi. Permasalahan akan timbul kemball apabila
terjadi perubahan requirement yang tidak dapat
diantisipasi kembali seperti saat ini, dimana BTS yang
ada tidak dapat memberikan keleluasaan untuk penambahan
field.
3. Penyempurnaan Sistem Menajemen Database.
- Dengan sebuah Sistem manajemen database kita dapat
menisain Struktur file secara leblh mudah dan dapat
menyediakan atau mempersiapkan suatu data base yang
dapat. dìgunakan oleh sejumlah program aplikasi yang
berlainan
? Sistem dapat memberikan kemudahan pemrogram untuk
meningkatkan produktivitasnya.
? SIstem ini juga menghindarkan kelebihan data, dimana
data yang sama tidak disimpan oleh beberapa sistem
yang berlainan, karena masing-masing memiliki file
yang berbeda.
Untuk rnengatasi permasalahan yang timbul pata BTS
akibat perubahan requirement di masa mendatang dalam upaya
membentuk suatu sistem informasi manajemen yang terpadu dan
efektif, penulis menyarankan untuk mengadakan suatu
penyempurnaan sistem manajernen database dengan struktur
file yang berhubungan (relational file), karena dengan
sistem ini semua file dapat diintegrasikan dan mampu
memberikan kemudahan kepada pemrogram untuk meningkatkan
produktivitasnya guna mengadapatasi dan mengakomodasikan
setiap perubahan lingkungan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuharsa
"ABSTRAK
Transmigrasi ialah salah satu program nasional dibidang kependudukan dan pembangurian daerah yang telah dimulai sejak zaman pemerintah kolonial Belanda yaitu dengan mengirirnkan sejumlah anggota keluarga ke luar Pulau Jawa.
Pada umurnnya ditujukan untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja penggarap perkebunan. Program ini berkelanjutan hingga pemerintah Indonesia Merdeka dan mulai diintensifkan kembali sejak memasuki program Pembangunan Lima Tahun Pertama (Pelita 1).
Sasaran utamanya ialah mendukurig program penanggulangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa, Madura, Bali dan Lombok dan membantu pembangunan daerah yang penduduknya masih relatif jarang yaitu Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Sulawesi Maluku dan lrianjaya.
Penyelenggaraan program transmigrasi ini, dari tahun ke tahun semakin meningkat secara kwantitas dan kwalitas, dilain pihak ketersediaan lahan semakin berkurang, karena selain program transmigrasi terdapat pula program pembangunan sektor Iainnya. Selain itu program transmigrasi merupakan program lintas sektor dimana sejumlah instansi diluar Departemen Transmigrasi turut terkait, sejak daro pencadangan areal untuk transmigrasi, pengurusan lahan kehutanan sampai dengan penyerahan lokasi ke pemerintah daerah. Sehingga didalam pelaksanaannya dituntut suatu koordinasi yang baik dan mempunyai pola atau sistim yang sama dan sesuai untuk digunakan oleh masing-masing instansi yang berdasarkan kepada peraturan yang berlaku.
Atas dasar hal tersebut diatas, maka Departemen Transmigrasi dalam penyelenggaraan Transmigrasi dituntut untuk dapat melakukan penyusunan program terpadu dan dapat mengantisipasi adanya usulan dari instansi/sektor Iainnya.
Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka ketersediaan informasi akan semakin dibutuhkan baik dalam membantu suksesnya program transmigrasi maupun untuk mengantisipasi belum diaturnya suatu Sistim Inforinasi Manajemen didalam Kep.Men 055A/Men/1983.
Dalam kaitan ini telah banyak disusun suatu Sistim Informasi Manajemen Transmigrasi, yang telah diwujudkan dalarn loka karya SIM Transmigrasi tahun 1989. namun baru hersifat embrional dan telah mendapat dukungan dari pimpinan Departemen yaltu dengan telah diterbitkannya:
1. Keputusan Menteri No.39/Men/1990, yaitu yang mengatur tentang prinsip-prinsip dasar
pengelolaan sistin informasi, dan membagi kedalam tiga sub sistim yau : Sistirn
pengendalian , Sistim Administrasi dan Penyusunan Bank Data.
2. Keputusan Menteri No.31/Men/1991 yaitu yang mengatur struktur organisasi dan tata
kerja SIM Transmigrasi.
Dan untuk selanjutnya untuk menunjang terlaksananya suatu sistim yang sesuai dengan isi
Keputusan Menter¡ tersebut diatas, harus disusun suatu petunjuk pelasanaan maupun prosedur
standar yang dapat menjadi pedoman bagi pelaksana iernbaga SIM di pusat maupun daerah.
Pengembangan suatu SIM dapat dilakukan dengan 3 (tiga) model, yaitu:
- pembangunan SIM dilakukan dengan bantuan pihak konsultan
- pembangunan SIM dibantuk dengan upaya sendiri.
- pembangunan SIM dikembangkan berdasarkan gabungan diatas.
Ketiga metoda tersebut diatas mernpunyai kelebihan dan kekurangan,
- pelaksanaan oleh pihak konsultan, kelebihannya ialah bahwa pihak pelaksana mempunyai keahlian dibidang kesistiman, akan tetapi kurang menguasai bidang penyelenggaraan transmigrasi baik teknis maupun operasiorial, walaupun dapat dipelajari akan tetapi memerlukan waktu.
- pelaksanaan dengan upaya sendiri mempunyai masaiah sebaliknya dan hal yang telah
diuraikan diatas.
- kecenderungan yang dipilih ialah metoda gabungan dengan melibatkari kedua ahli, yaitu
ahli sistim dan ahi masalah transmigrasi.
Dalam pembangunan SIM transmigrasi sesuai dengan yang tersebut dalam Surat Keputusan
Menteri Transmigrasi No. 391/Men/1990, bahwa SIM ditujukan untuk membantu pihak pimpinan
dalam mengambil keputusan.
Pada saat ¡ni telah banyak sistim yang dikembangkan baik sistim pelaporan maupun peralatan pendukungnya akan tetapi struktur Iaporannya dan tidak konsisten dan duplikasi antara satu laporan dan laporan yang Iainnya.
Untuk selanjutnya dalam usulan dan rancangan pengembangan sistim, maka pemecahan masalahnya dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat) bagian pengaturan ialah :
- organisasi dan tata kerja
- pembangunan perangkat keras
- pembangunan perangkat lunak
- pembangunan perangkat komputer
Dan dalam perwujudannya ada beherapa tahapan yang perlu dilakukan dalain pengebangan sistim inforrnasi transmigrasi sehingga dapat terwujud prosedur standar manual yang merupakan petunjuk pelaksanaan pemhangunannya."
1991
T1277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Kristianto
"Untuk mengambil mata kuliah bare, seorang mahasiswa akan selalu meminta informasi mengenai mata kullah yang akan diambil. Informasi yang diperoleh pun beragam, terutama dalam hal yang berhubungan dengan tingkat kesulitan mata kuliah. Tingkat kesulitan mata kuliah dapat tergantung dari beberapa faktor seperti kondisl akademis mahasiswa yang bersangkutan (dalam hal ini Indeks Prestasi), nilai mata kuliah prasyarat clan minat. Hal-hal demikian sangat subyektif clan berbecla untuk setiap individu mahasiswa. Namun di samping itu juga terdapat hal-hal obyektif untuk mengukur tingkat kesulitan suatu mata kuliah seperti besar SKS, banyaknya tugas-tugas pendukung clan jumlah maters yang diajarkan.
Sistem pakar berbasis data dapat digunakan untuk menggambarkan hal-hal tersebut di atas (yang bersifat subyektif maupun obyektif) dengan memanfaatkan data akademis mahasiswa clan data mata kuliah serta menggabungkannya sehingga dapat menggambarkan tingkat kesulitan suatu mata kuliah mendekati keadaan yang sesungguhnya.
Pada skripsi ini akan dibuat suatu model aplikasi perangkat lunak sistem pakar berbasis data untuk memberikan gambaran mengenai tingkat kesulitan mata kuliah berdasarkan data akademis individu mahasiswa clan data mengenai mata kuliah, sehingga untuk keperluan konsultasi akademis akan sangat membantu mahasiswa clan dosen wall dalam proses pengisian Formulir Rencana Studi (FRS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Nuraeni
"Sejak tahun 2008 pemerintah Indonesia mulai melaksanakan sertifikasi dosen non guru besar dengan tujuan untuk memberikan pengakuan profesionalisme, perlindungan profesi dan kesejahteraan dosen di Indonesia. Upaya-upaya tersebut diharapkan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia karena dosen merupakan komponen yang paling penting dan menentukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kenyataannya tidak mudah bagi dosen untuk mendapatkan sertifikasi, selain pembatasan kuota proses pengurusannya pun harus melalui sistem birokrasi yang rumit. Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi harus memiliki mekanisme dan strategi supaya dosen dengan mudah dan cepat dapat mendapatkan sertifikasi. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan membangun sistem informasi yang terintegrasi untuk mendukung penyelenggaraan sertifikasi dosen. Sistem informasi tersebut meliputi sistem informasi untuk proses sertifikasi internal yang bertujuan untuk melakukan simulasi proses sertifikasi di lingkungan perguruan tinggi pengusul sehingga dapat mengetahui besarnya peluang dosen yang diusulkan lulus dalam proses sertifikasi eksternal. Setelah lulus sertifikasi internal, panitia sertifikasi dosen pengguruan tinggi pengusul akan meneruskan ke tahap sertifikasi eksternal. Bagi dosen yang belum lulus sertifikasi internal maupun eksternal, sistem informasi ini menyediakan program pembinaan sedangkan untuk dosen yang telah lulus sertifikasi eksternal disediakan program penjaminan mutu dosen, sehingga dosen selalu dapat meningkatkan profesionalismenya mengikuti perkembangan IPTEK. Tahapan yang dilakukan pada pengembangan sistem informasi untuk sertifikasi dosen ini meliputi analisis kebutuhan, desain model proses, pengembangan modul-modul aplikasi dan implementasi serta pengujian sistem. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi setiap perguruan tinggi di Indonesia dalam penyelenggaraan sertifikasi dosen."
Program Studi Teknik Informatika Universitas Paramadina, 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Hidayat
"Saat ini sistem informasi berbasis web banyak dikembangkan untuk melayani besarnya kebutuhan akan sistem informasi. Salah satu ciri dari sistem berbasis web ini adalah adanya basis data yang terletak jauh (remote) dari pengguna. Untuk itu agar pengguna mudah dalam menggunakan data-data dan informasi yang ada di basis data maka harus dibuat sistem akses data yang baik dari halaman web ke basis data. Sistem Inforrnasi Akademis Jurusan Elektro FTUI (SISKA) dikembangkan menurut sistem informasi berbasis web. Oleh karena itu SISKA harus memiliki sistem pengaksesan data yang baik. yaitu sistem yang mudah dimengerti dan digunakan (user friendly), mcmiliki error handling yang baik serta dapat menjaga keakuratan dan integritas data.
Skripsi ini akan membahas sccara khusus perancangan sistem akses data pada SISKA. Disamping itu karena untuk membuat sistem akses data yang baik harus diperhatikan detail tiap proses yang terjadi pada sistem, skripsi ini juga akan membahas perancangan dan desain proses yang terjadi secara detail pada SISKA. Pada akhirnya untuk mengetahui apakah suatu sistem sudah berjalan dengan baik atau belum maka perlu diadakan testing dan uji coba. Dari hasil uji coba pengaksesan data pada SISKA, maka dapat dikatakan bahwa SISKA telah memilik sistem pengaksesan data yang baik, seperti yang telah dideskripsikan di atas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Huraera Nurhani
"Seorang mahasiswa sebelum melakukan kegiatan akademis di Perguruan Tinggi akan melakukan pengisian Formulir Rencana Studi (FRS). Dengan bertambah majunya teknologi informasi dijital seperti intemet, aplikasi pengisian form FRS dapat dilakukan dad jarak jauh dengan menggunakan world wide web.
Pada skripsi ini akan diterapkan aplikasi basis data pads dokumen web di intemet berupa pengisian form Hypertext Markup Language (HTML) dengan perancangan dan pengembangan perangkat lunak untuk sistem pengisian FRS jarak jauh berdasarkan basis data pada Sistem Informasi Basis Data Pakar dan ujicoba pads jaringan komputer lokal intranet. Pengisian form FRS dilakukan oleh mahasiswa yang datanya tercatat pada basis data komputer kampus, dalam hal ini digunakan basis data pada Sistem Informasi Basis Data Pakar (Sibapak).
Berdasarkan data kondisi akademis pads basis data, seorang mahasiswa mengisi FRS sesuai dengan syarat Indeks Prestasi pada semester sebelumnya. Pengisian form FRS dengan intemet ditujukan untuk mengatasi permasalahan administrasi yang sering terjadi pada pengisian FRS biasa seperti faktor keterlambatan karena saat liburan, letak kampus yang berada di luar kota atau tersebar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Mauliate Saroha
"
ABSTRAK
Pemeliharaan mempakan jenis kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan memproduksi barang atau jasa. Seiring dengan semakin banyaknya tuntutan akan hasil produksi yang baik, fungsi pemeliharaan menjadi bagian integral dari fungsi-fungsi lain pada perusahaan. Penelitian skripsi ini dilakukan pada PT. Sharp Yasonta Indonesia Divisi HAD (Home Appliance Dcparrrnemf) yang memproduksi kuIkas. Sistem kerja yang diamati adalah preventive maintenance pada satu Iini produksi yang merupakan tanggung jawab dari Bagian (Bag.) Maintenance divisi HAD.
Sistem kerja pada bagian maintenance selama ini adalah menggunakan sistem manual yang disesuaikan dengan penjadwaian yang telah ditentukan, yaitu penjadwalan kegiatan pemeliharaan dan penjadwalan pengadaan atau pembelian suku cadang. Banyaknya data mesin-mesin produksi maupun jadwal pemeliharaan untuk setiap mesin tersebut menyebabkan bagian maintenance mengalami kesulitan dalam menentukan waktu kegiatan pemeliharaan untuk tiap mesin produksi dilaksanakan, suku cadang mana saja yang harus dibeli atau diambil dari gudang serta jenis kerusakan yang terjadi pada setiap mesin.
Penulisan skripsi ini untuk merancang sistem manajemen database pemeliharaan mesin-mesin produksi terkomputerisasi yang dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga waktu yang terbuang untuk penyusunan file-file dapat dihindari dan kegiatan pemeliharaan akan berjalan sesuai rencana. Penelitian dilakukan dengan menggunakan prinsip dasar sistem manajemen database, untuk mengolah data-data pemeliharaan mesin-mesin produksi yang diperoleh pada bagian maintenance divisi HAD menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dengan bantuan program komputer database.
"
1997
S36188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>