Ditemukan 126023 dokumen yang sesuai dengan query
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), 2012
306.959 8 INV
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
PATRA 14 (1-4) 2013
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Bima Adhi Wibowo
"Masyarakat Sedulur Sikep Klopoduwur sering dianggap sebagai masyarakat terbelakang dan dipandang negatif sejak masa pemerintahan kolonial Belanda dan bertahan hingga saat ini. Belum begitu banyak yang membahas mengenai Sedulur Sikep Klopoduwur, berbagai penelitian yang telah ada lebih sering membahas Samin Surosentiko untuk membahas atau merujuk masyarakat Sedulur Sikep Klopoduwur. Makalah ini ditulis dengan metode kualitatif data sekunder berbasis studi pustaka. Penelitian ini kemudian berangkat dari pertanyaan terkait identitas penganut ajaran Sikep tentang bagaimana identitas mereka selama ini dilihat oleh berbagai pihak dan bagaimana identitas tersebut dipertahankan di era modern ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) pandangan negatif terhadap penganut ajaran Sikep telah dibentuk sejak masa pemerintahan kolonial Belanda dan dilanggengkan pada masa kemerdekaan indonesia dan pemerintahan Orde Baru, (2) Masyarakat Sedulur Sikep Klopoduwur telah berusaha untuk mengubah pandangan terhadap diri mereka agar dapat dilihat secara positif dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat Sedulur Sikep Klopoduwur yang terjadi pada era modern.
The Sedulur Sikep Klopoduwur community has often been considered a backward community and has been viewed negatively since the Dutch colonial era and continues to this day. Not much has been discussed about Sedulur Sikep Klopoduwur, various existing studies have more often discussed Samin Surosentiko to discuss or refer to the Sedulur Sikep Klopoduwur community. This paper was written using qualitative secondary data methods based on literature study. This research then starts from questions related to the identity of adherents of the Sikep teachings regarding how their identity has been viewed by various parties and how this identity is maintained in this modern era. The results of this research show that; (1) negative views towards adherents of Sikep teachings have been formed since the Dutch colonial era and were perpetuated during the period of Indonesian Independence and the New Order government, (2) The Sedulur Sikep Klopoduwur community has tried to change their view of themselves so that they can be seen positively with changes in society Sedulur Sikep Klopoduwur which takes place in the modern era."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2012
306.959 8 INV
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
David Samiyono
2006
D951
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Taryati
Yogyakarta: Eja Publisher , 2007
398.3 TAR p (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"This study is aimed at describing the lexical of time, during day and night, in Klopoduwur village community. The data are collected through interview technique and then analyzed by using intralingual identity method. The result of analysis shows that javanese has rich number of lexical markers of time which are not found in other languages. The word 'wayah' is only equaled to the words which mean 'circular or repetitive'. Alignment of words either in the form of free morpheme or polimorfemis on the formation of lexical marker of time measurement has a grammatical 'time' and metaphorical meanings"
MBSN 6:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
I Made Sumerta
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2013
306.4 FUN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5052
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Satu diantara identitas masyarakat desa adat Sidetapa yang masih dipertahankan saat ini adalah mitos-mitos kepercayaan. Mitos-mitos yang dimaksud yaitu 1). Mitos Rsi Markandeya, 2). Mitos Khayangan Batu Kerotok, 3). Mitos Parahyangan Kayuan, 4). Mitos Pura Petirtan, 5). Mitos Pura Rambut Unggahang (Tunggang), 6). Mitos Pura Munduk, 7). Mitos Pura Puseh. Fungsi dari mitos-mitos tersebut dijadikan jastifikasi untuk memohon perlindungan dan keselamatan. Karena selama ini tempat yang mereka tempati adalah wilayah angker (tenget). Masyarakat desa adat Sidetapa percaya bahwa mitos tersebut bukan buatan manusia melainkan Ida Penembahan sebutan lain dari Sang Hyang Widhi. Fenomena kepercayaan ini sangat penting untuk diaji dalam rangka untuk menyandingkan dalam kehidupan global dan mederenisasi serta pemurnian ajaran keagamaan besar manusia. Penelitian ini dikaji melalui konsep mitos, teori struktur dan dialektika dari Claude levis Strauss. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis mitos-mitos kepercayaan yang ada di desa adat Sidetapa, dan tujuan untuk mengetahui fungsi dari setiap mitos dan ritualnya. "
JNANA 19:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library