Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi 5 teks. Teks 1 (hlm. 28-108) berisi tentang nasihat seorang guru kepada murid-muridnya mengenai manusia yang dapat dijadikan panutan dan sifat-sifat Allah, teks ini berdasarkan kolofonnya ditulis oleh R.Ng. Ranggawarsita pada tahun 1779 J (+1850). Teks 2 (hlm. 10) Wedharan Ilmu Salika, isinya ajaran untuk menuju ke kesempurnaan hidup, ditulis oleh Arja Subrata pada tahun 1807. Teks ke-3 adalah Serat Wedaraga (hlm. 1-6) isinya mengenai pegangan hidup menuju ke kesempurnaan hidup berdasarkan ajaran moral, ditulis pada tahun 1799 J (+1870). Teks ke-4 berjudul Serat Jaka Lodhang (hlm.1-6) berisi tentang ramalan akan masa datang (jangka), dan teks ke-5 mengenai ajaran para wali delapan (Giri, Tandes, Majagung, Bonang, Murgapada, Kalinyamat, Gunung Jati, dan Kajenar) mengenai Islam, tasawuf, dan petangan. Nomor halaman teks 1 dimulai dari nomor halaman 28 dengan jumlah lembar 81 lembar. Teks 2, hanya 4 lembar, nomor halaman asli tidak ada, karena itu penomoran dilakukan oleh penyunting. Teks ke-3 terdiri atas 11 lembar penomoran halaman juga dilakukan oleh penyunting, karena tidak ada nomor halaman asli. Adapun teks ke-4, terdiri atas 6 lembar juga tidak ada nomor halaman aslinya. Teks ke-5 cukup tebal, jumlah halamannya 89 lembar dengan nomor halaman teratur, hanya 2 lembar di b bernomor, karena itu diberi nomor halaman i, dan ii."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.7-KS 87
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi daftar dan catatan-catatan yang menyebutkan hasil tulisan Kyai Ahmad Ripangi yang tersimpan di koleksi PNRI (KBG). Jumlah naskah yang disebutkan 22 buah. Dari gaya tulisan diketahui bahwa daftar ini disusun oleh Pigeaud sendiri, kemungkinan sekitar tahun 1930."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
IS.10-L 10.07
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina
"Karya sastra berupa naskah atau manuskrip, sebagai peninggalan budaya lama Indonesia merupakan dokumen bangsa warisan budaya yang sangat diperlukan sebagai sumber penelitian dalam rangka penggalian, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan Indonesia. menurut Haryati Subadio dalam Lembar Sastra, hal. 1 bahwa dari peninggalan tertulis beberapa naskah itu dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai nilai-nilai tata hidup dan budaya dalam masyarakat bangsa yang bersangkutan. Naskah Jawa sebagai salah satu peninggalan tertulis yang banyak tersimpan diberbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar negri, memiliki jumlah yang paling besar dibandingkan dengan naskah dari daerah lain. naskah-naskah tersebut kini telah mendapat penanganan khusus, baik dalam bentuk perawatan maupun pengungkapan isi yang dilakukan para ahli dalam dan luar negri. ada beberapa ahli yang telah berhasil menyusun catalog dan menggolong-golongkan jenis naskah jawa berdasarkan sudut pandang yang berlainan. salah satu diantaranya adalah pigeaud, yang menelompokkan menjadi : 1. religi dan Etika, didalamnya termasuk naskah-naskah yang mengambil unsure-unsur hindhuisme, Budhisme, Islam, Kristen, ramalan, magi, dan sastra wulang, 2. Sejarah dean Mitologi, 3. Belle-Letters, dan 4. Hukum, Foklor, Kesenian, dan Kemanusiaan (1967 : 2) Berdasarkan pembagian tersebut di atas, penulis mencoba mengungkapkan naskah jawa yang tergolong dalam kelompok pertama, berupa karya sastra wulang jenis suluk 1. Karya sastra ini dihasilkan setelah agama islam dating dan berkembang di pulau jawa. Kesusastraan suluk menurut Simuh, adalah jenis kesusastraan jawa yang mengumgkapkan perpaduan (Sinkretisme) antara ajaran mistik 2 islam dengan tradisi kejawen warisan jawa-hindhu. 3. Menurut Pigeaud kesusastraan suluk diperkirakan timbul pada abad ke-16. Mengenai pemunculannya, pesisiran yang tumbuh di sekitar lingkungan pesantren, yang terutama banyak menghasilkan sastra ini adalah kesultanan Cirebon. Dalam perkembangan selanjutnya kemudian di serap, digubah, dan dikembangkan menjadi sastra yang amat halus di pusat-pusat kesultanan cirebon. Disamping itu harun dalam konsepsi tenteng manusia dalam kebatinan jawa juga menjelaskan bahwa islam yang datang tersebut adalah agama islam yang terpengaruh tasawuf 5 Persia dan mistik India yang terbukti dengan ditemukannya dokumen-dokumen di Aceh yang berasal dari abad ke-16 (Hadiwijono, 1983 : 55). A. H. John (Dalam Koentjaraningrat)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Munir Mulkhan
Jakarta: Bumi Aksara, 1990
297.65 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi uraian tentang asal-usul burung perkutut bernama Kyai Jaka Mangu, dan petunjuk tentang cara memilih burung perkutut yang baik agar dapat mendatangkan keberuntungan. Cara tersebut berdasarkan ciri-ciri (candra) dan suaranya. Menurut legenda, Kyai Jaka Mangu adalah keturunan burung perkutut Martengsari (jelmaan Prabu Ciyungwanara, Raja Pajajaran) dengan putri Majapahit (anak Raja Brawijaya), bernama Dewi Sekar Kemuning. Adapun burung perkutut yang baik dan dapat mendatangkan keberuntungan adalah yang mempunyai ciri: paruh panjang, lubang hidung dari luar terlihat kecil tetapi besar di dalam, kepala berbentuk teropong, mata besar dan jernih, leher panjang, dada bulat, punggung bungkuk, warna kaki seperti bawang merah, kuku putih, jalan penuh gaya, bulu halus dan lebat serta berwarna hitam kehijauan dan mengkilap, ekor panjang dan lebat, bulu bawah dari tengkuk sampai ke pantat berwarna putik kekuningan. Keterangan mengenai besar kecil dan laras suara tidak dijelaskan, hanya disebutkan sebagai masalah untung-untungan saja. Naskah merupakan salinan ketik dari naskah karya Jayengwiharja, tidak diketahui secara pasti tarikh penulisan teks asli, maupun keberadaannnya kini. Pigeaud memperoleh naskah asli tersebut pada tahun 1931. penyalinan sebanyak empat eksemplar, dikerjakan oleh staf Pigeaud pada Februari 1933, di Yogyakarta. Kini FSUI menyimpan tiga di antaranya, yaitu A 31.01a (ketikan asli), dan A 31.01b-c (tembusan karbon). Hanya ketikan asli yang dimikrofilmkan. Penjelasan lengkap mengenai suara burung perkutut yang baik, dapat dibaca pada naskah catatan tradisi Banyuwangi, R. Sudira (lihat FSUI/BA.283)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.30-A 31.01a-c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks wulang yang menceritakan seorang pertapa bernama Kyai Besi. Kyai Besi ini suka minum minuman keras. Kebiasaan ini tidak disukai oleh Kyai Penghulu, pemilik tanah tempat bertapa Kyai Besi. Kyai Besi dan Kyai Penghulu saling berdebat masalah ngelmu, namun Kyai Penghulu selalu terdesak dan kalah. Adik Kyai Penghulu, Ketib Luhung membela kakaknya, namun juga tidak berhasil mengalahkan Kyai Besi dalam berdebat ngelmu. Keduanya segera berguru pada Kyai Besi, namun Kyai Besi telah lenyap. Kedua kakak beradik itu segera pergi mengenbara mencari di mana Kyai Besi berada, dan bertapa di suatu tempat. Atas wisik dari SunanBonang, Sunan Giri, Sunan Ampel dan Sunan Geseng, Ki Penghulu berhasil bertemu dengan Kyai Besi. Ki Penghulu mendapat berbagai ajaran dari Kyai Besi. Dalam koleksi Leiden terdapat beberapa contoh suluk ini, di antaranya adalah: Lor 1795, 1796, 6587, 6599, 7375, 7403 dan 7930. Dalam catatan Sugiarto LOr 7403, hanya diuraikan secara singkat saja mengenai teks suluk Kyai Besi, sedangkan daftar pupuhnya dapat dilihat pada Lor 7930. Tampaknya teks LOr 7930 tersebut merupakan versi yang berbeda dari teks suluk Kyai Besi ini. Vreede juga telah membicarakan teks suluk Kyai Besi, yang tersimpan dalam satu kelompok teks suluk (Vreede 1892: 315). Menurut daftar koleksi naskah Museum Sonobudoyo, teks suluk Kyai Besi tersimpan pada koleksi MSB/P. 19, 21, 49, 50, 149, 190 dan 210. Untuk naskah yang berisi teks suluk Kyai Besi ini, lihat juga YKM/W. 311, 317; SMP/KS. 386.3f, 480.3, 481.13 dan 492.6. Tidak ditemukan keterangan mengenai tempat dan saat penyalinan, namun melihat jenis kertas yang digunakan diduga bahwa naskah ini berasal dari awal abad ke-20. Pada bagian akhir teks juga disebutkan mengenai nama penyalinnya, yaitu Wignyabrecitra. Naskah ini dibeli Pigeaud pada tanggal 8 Juli 1930 di Surakarta, dan telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Oktober 1931 (terlampir). Daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) maskumambang; (4) dhandhanggula; (5) sinom; (6) maskumambang; (7) sinom; (8) mijil; (9) kinanthi."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.108-NR 126
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini, berdasarkan penomoran halamannya (h.61-70, kemudian 81-90) merupakan sebuah fragmen kecil. Naskah berisi cerita tentang perselisihan Kyai Mesir dengan kakak kandungnya sendiri yang bernama Kyai Panganten Damarjati. Perselisihan disebabkan oleh ikan lele yang ada di kolam milik Kyai Panganten Damarjati yang dijala oleh Kyai Mesir tanpa izin. Ikan tersebut ditangkap untuk diberikan kepada istrinya yang sedang ngidam. Ceritera diakhiri dengan rujuknya Kyai Panganten Damarjati dengan Kyai Mesir yang mempunyai anak bernama Bagus Ilyas. Teks yang tidak berjudul ini kami beri judul Serat Kyai Mesir karena nama tokoh utamanya bernama Kyai Mesir."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.64-B 17.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah karya Jayengwiharja ini, terdiri dari tiga teks, masing-masing berisi kisah tentang: Kiyai Sapu Garut, Pangeran Langu, serta Kiai Gringsing. Naskah diterima Pigeaud pada tanggal 17 Februari 1942, tidak diketahui secara pasti nama pemberi naskah ini (kemungkinan oleh Jayengwiharja sendiri), demikian pula dengan tarikh dan tempat penulisan/penyalinannya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.27-W 66.16
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Soewignja
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978
899.222 SOE k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
S. Wikara
"Buku ini mengisahkan tentang serat babad cariyosipun Kyai Ageng Proewita ing Ngreden. Buku ini menguraikan asal mula pemakaman di Ngreden."
Solo: Sadu-Budi, 1941
BKL.0163-SJ 7
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>