Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The human population is heterogeneous and consists of populations of immense ethnic diversity. There are considerable allelic differences between human populations as well as individuals within each ethnic group as a result of molecular heterogeneity of the genome. This, in turn, is responsible for differential allelic expression
of genes endowing them with polymorphic characters. The molecular diversity within genes is responsible amongst others, of disease resistance or susceptibility or for that matter drug response. Pharmacogenomics is the key to the understanding of differential
drug response in different patients in relation to genetic constitution. The revelation of such information at the molecular level would assist the pharmaceutical industry to address a therapy directed to each individual. The objective of this article is to understand the nuances of the genetic repertoire and correlate it with
disease gene identification, genes that have been or can be used as drug targets, identify candidate genes for drug development and recent trends in drug discovery."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2005
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maksum Radji
"The human population is heterogenous and consist of popolations of immense ethnic diversity.There are considerable allelic differences between human populations as well as individuals within each ethnic group as a result of molecular heterogeneity of the genome.This,in turn,is responsible for differential allelic expression of genes endowing then with polymorphic characters. The molecular diversity within genes is responsible amongst others, of disease resistance or susceptibility or for that matter drug response. Pharmacogenomics is the key to the understanding of diferential drug response in different patient in relation to genetic constitution. The relevation of such information at the molecular level would assist the pharmaceutical industry to address a therapy directed to each individual.The objective of this article is to understand the mances of the genetic repertoire and correlate it with disease gene identification,genes that have been or can be used as drug targets,identify candidate genes for drug development and recent trend in drug discovery"
2005
MIKE-II-1-Apr2005-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pendrianto
"Insiden dan mortalitas dari colorectal cancer CRC terus meningkat Beberapa metode skrining CRC umumnya bersifat invasif dan tidak nyaman Single Nucleotide Polymorphism SNP dapat dimanfaatkan sebagai marker untuk skrining CRC dengan tingkat invasif yang rendah Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi asosiasi antara SNP ldquo X rdquo dengan kerentanan terhadap CRC sporadik Desain penelitian menggunakan studi potong lintang Jumlah sampel dan daya uji pada kelompok CRC sporadik dan kontrol ditentukan dengan menggunakan Epi Info versi 3 5 1 DNA genomik diperoleh dari sampel darah kedua kelompok kemudian dilakukan PCR dan sequencing untuk melacak genotip SNP ldquo X rdquo dengan ukuran amplikon 979 pb Hasil analisis statistik menunjukkan nilai PValue genotip TT terhadap Non TT sebesar 0 025 P 0 05 dengan Odds Ratio OR 0 193 0 420 0 911 Setelah dikoreksi dengan binary logistic regression didapatkan P Value sebesar 0 047 dengan OR 0 188 0 431 0 988 P Value genotip GT terhadap Non GT 0 890 dengan OR 0 561 0 963 1 652 P Value genotip GG terhadap Non GG 0 076 dengan OR 0 949 1 628 2 793 Hasil menunjukkan adanya asosiasi antara genotip TT pada SNP ldquo X rdquo dengan menurunnya kerentanan terhadap CRC sporadik Studi lanjutan pada populasi lainnya di wilayah Indonesia perlu dilakukan untuk pemetaan pola variasi genetic di SNP ldquo X rdquo dan untuk mengetahui pengaruhnya di gen gen terdekat yang berkorelasi terhadap CRC sporadik.

The incidence and mortality of colorectal cancer CRC increase rapidly Some CRC screening methods are invasive and generally uncomfortable Single Nucleotide Polymorphism SNP can be utilized as a marker for CRC screening with low level of invasiveness This study aimed to validate the association between SNP X with susceptibility to sporadic CRC This study is a crosssectional study Number of samples and power in CRC and control groups were determined using Epi Info v3 5 1 Genomic DNA were obtained from whole blood samples and followed by PCR 979 bp amplicon and direct sequencing to determine the genotype pattern Statistical analysis showed that P Value of genotype TT vs Non TT is 0 025 P 0 05 with Odds Ratio OR 0 193 0 420 0 911 P Value after adjustment using binary logistic regression was 0 047 with OR 0 188 0 431 0 988 P Value of genotype GT vs Non GT was 0 890 with OR 0 561 0 963 1 652 P Value of genotype GG vs Non GG was 0 076 with OR 0 949 1 628 2 793 There was a significant association between TT genotype at the SNP X with decreased susceptibility to sporadic CRC Further study will be needed to identify genetic variation patterns in the SNP X rdquo in other populations in Indonesia region and to investigate its effect to the nearest genes and its correlation to sporadic CRC."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Drugs stagnation is an effect of poor logistics systems in the health services industry, partycularly at the Public Health Centre. This was evident as drug stagnation at the "Puskesmas Mentikan KOta Mojokerto" for the 2005 year is stated at 15,44%...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Explains the identification of molecular targets via cellular assays, reporter genes or transgenic models, as well as surveying recent advances in the synthesis, separation and analysis of drugs. A special section is devoted to molecular genetics methods. "
Weinheim: Wiley-VCH, 2003
e20394257
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Reza E. Zamril
"Untuk memenuhi tuntutan terhadap perbaikan mutu pelayanan kesehatan masyarakat, dalam hal ini Rumah Sakit, aspek perbekalan farmasi memegang peranan penting. Untuk itu perlu adanya pelaksanaan manajemen dengan cara yang tepat agar tujuan utama yang ingin dicapai rumah sakit bisa tercapai karena persediaan obat juga melibatkan investasi yang mempengaruhi kelangsungan kegiatan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah manajemen perbekalan farmasi telah optimal dilaksanakan, serta mengidentifikasi persediaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Kebayoran dengan cara melihat besarnya nilai investasi, volume pemakaian, berikut nilai indeks kritis ABCnya. Penelitian bersifat 'operation research' dengan menggunakan pendekatan Nilai ABC indeks Kritis, dengan analisis deskriptif secara 'Cross Sectional', yakni data penggunaan obat periode Januari 1995 - Desember 1995. Populasi penelitian terdiri atas 375 jenis obat. Data primer dikumpulkan dengan wawancara kualitatif dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan bulanan.
Dari hasil penelitian didapat bahwa manajemen perbekalan farmasi pada Depot Obat rumah sakit Kebayoran belum berjalan baik hal ini terlihat dari masih banyaknya pelayanan yang tidak dapat dilayani, yakni sebesar 19%. Beberapa faktor yang menyebabkan tidak optimalnya manajemen adalah pertama, sumber daya manusia yang kurang khususnya apoteker sehingga mengakibatkan tidak adanya perencanaan, sehingga tidak dapat mengantisipasi kebutuhan obat yang akan 'digunakan; kemudian sistem pembukuan yang ada tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan masih banyak terjadi kebocoran yang mengakibatkan keuntungan yang didapat tidak maksimal; dan yang terakhir adalah belum adanya formularium yang dapat digunakan sebagai pedoman pemakaian obat yang baik sehingga menimbulkan banyaknya jenis obat yang menumpuk. Temuan yang terpenting adalah bahwa Depot Obat ternyata hanya melayani pasien rawat inap saja, ini menyebabkan rumah sakit kehilangan oppotunity cost yang sangat besar, mengingat besarnya jumlah kunjungan rawat jalan yang berjumlah 28.513 kunjungan pada tahun 1995.
Berdasarkan analisis Indeks Kritis ABC, diperoleh data bahwa obat yang dipakai pada Depot Obat periode Januari 1995 - Desember 1995 terdapat 52 jenis obat (13,7%) yang selalu harus tersedia atau termasuk kategori A. Dengan nilai investasi sebesar Rp 110.013.578,- atau 62.53% dari nilai investasi keseluruhan. Untuk kategori B terdapat 231 jenis obat (61.6%) dengan total investasi sebesar Rp 58.036.200,-(33%) dan untuk kategori C terdapat 92 jenis obat (24.53%) dengan total investasi sebesar Rp 7.893.147,- (4.49%).
Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Kebayoran khususnya dalam Penyediaan Perbekalan farmasi yang perlu dilakukan adalah mengangkat seorang apoteker yang bertugas sebagai kepala seksi farmasi yang bertanggungjawab atas perencanaan dan pengadaan obat secara berkala, menghitung EOQ (Economic Order Quantity) serta ROP (Reorder Point) dalam penyediaan obat, mengkoordinir para dokter untuk membuat formularium. Dengan demikian depot obat dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan juga melayani pasien rawat jalan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Darmansjah
"Pada kesempatan hari ini yang merupakan tonggak dalam hidup saya, perkenankanlah saya mengemukakan isi hati saya, yang telah mengarahkan dan menggerakkan saya untuk mengabdi pada ilmu yang saya cintai, yaitu Farmakologi.
Untuk hadirin yang mungkin tidak semua mengerti apa yang dimaksud dengan ilmu yang disebut Farmakologi ini, perlu saya jelaskan bahwa Farmakologi mempelajari kerja obat, sifat obat dan nasib obat di dalam mahluk hidup. Dengan sendirinya ilmu ini mempersoalkan efek baik dan buruk obat bila digunakan pada manusia maupun hewan. Farmakologi dalam konteks Fakultas Kedokteran (manusia) tentu menaruh tekanan pada pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan adanya banyak masalah mengenai obat yang akan saya uraikan kemudian, jelaslah bahwa tidak hanya Farmakologi saja yang hams berperan tetapi pengelolaannya membutuhkan partisipasi dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta serta profesi kesehatan dan masyarakat sendiri yang berkepentingan. Namun demikian Farmakologi, inherent dengan ilmu yang dipelajarinya, merupakan ilmu dasar dalam pengelolaan penggunaan obat, dan perlu mendapatkan fokus yang proporsional di Indonesia di masa mendatang."
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0123
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Hayun
"The determination of pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride in influenza syrup medicine has been performed using TLC densitometric method. Pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride were extracted using chloroform at pH 12 from the syrup, and separated using HPTLC silica Kieselguhr glass plates 60 F 254, 20x10 cm2 as stationary phase, and a mixture of methanol, ammonia and chloroform (40:2:30) as mobile phase. The plates were analyzed using Camag TLC Scanner 3 with UV-detector at 257 nm for pseudoephedrine hydrochloride and at 290 nm for triprolidine hydrochloride.
The results showed that the linearity, limit of detection, and limit of quantitation of the method for pseudoephedrine hydrochloride were 0.9999, 0.0064 ìg, and 0.2124 ìg respectively; while for triprolidine hydrochloride were 0.9999, 0.0076 ìg, and 0.0254 ìg respectively. The coefficient of variance (CV) of repeatability for the two substances were less than 2.0%; and the recovery values for pseudoepherine hydrochloride and triprolidine hydrochloride were 99.98 + 1.05% and 99.73 + 1,54% respectively. The result showed that the samples analysed contained pseudoephedrine hydrochloride 94.36% of the labeled ammount, and triprolidine hydrochloride 94.44% of the labeled ammount."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Depkes , 1994
615.1 IND d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Dirjen POM, 1998
615.1 IND d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>