Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This research explained the determinants analysis of physical security in reducing the risk of crime in franchise stores. This study used quantitative approach to obtain a comprehensive data. Questionnaires are used to gain accurate and objective analysis. Employees evaluated the store where they worked on the physical security tested indicators. The study found that the sequence determinants of physical security performed by franchise stores ?X? are based on the level of its application, namely: (1) Key, (2) Lighting, (3) CCTV, and (4) Alarm. In general, physical security on franchise stores ?X? were good because it has situational crime prevention in its shop by implementing targets hardening technique as a form of the reduction chance occurrence of the crime, then the risk of shops to be victim also decreased along the reduced opportunities of crime."
[Departemen Kriminologi. FISIP UI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Angelo Marcel Turang
"Tesis ini berfokus untuk menganalisis sistem manajemen pengamanan yangditerapkan di unit Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metodepenelitian kualitatif deskriptif. Pembahasan permasalahan pengamananmenggunakan teori tentang manajemen risiko, teori tentang pencegahan kejahatandan bentuk-bentuk pendekatan pencegahan kejahatan lainnya. Penelitian tentangpenerapan sistem manajemen pengamanan dan sekuriti fisik menunjukkan bahwakompetensi dan kualifikasi satuan pengamanan masih rendah, peralatan danperlengkapan pengamanan serta jumlah satuan pengamanan masih tidak memadai. Dengan demikian perusahaan perlu melakukan langkah-langkah perbaikan sepertimengadakan pelatihan mengenai sistem manajemen pengamanan, pelatihanmengenai teknik pengamanan fisik bagi petugas satuan pengamanan, sertamenambah peralatan dan perlengkapan pengamanan.

This thesis focuses on the analysis of the security management system that applied at the unit of Kebun Rambutan Serdang Bedagai regency, under PT Perkebunan Nusantara III. The research method used by the author is the descriptive qualitative research method. Discussion on security issues using a theory about risk management, theory of crime prevention and the forms of other crime prevention approaches. Research on the application of security management systems and physical security shows that the competence and qualifications of security force is still unqualified, security tools and security equipments as well as the number of security force isstill inadequate. Thus, companies need to perform corrective measures such astraining of the security management system, training on techniques of physical security for security guards, as well as add equipment and safety equipment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Hutomo Ahmadi
" ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan tentang mekanisme penanganan tindak kejahatan occupational crime atau kejahatan kekaryaan berjenis fraud yang diterapkan oleh suatu divisi di perusahaan X. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur serta observasi partisipatoris. Pada penelitian ini juga dijelaskan peran suatu divisi di dalam perusahaan X dalam melakukan penanganan occupational fraud, adanya pendekatan self-regulating policing dalam meregulasi seluruh aturan, kebijakan penanganan occupational fraud yang dimiliki oleh perusahaan, dan penanganan terhadap pelaku occupational fraud oleh divisi tersebut. Setelah dilakukan manajemen resiko berdasarkan hasil dari penanganan kasus, dibuatlah rekomendasi agar kedepannya tindak kejahatan yang serupa tidak terjadi lagi di dalam lingkup perusahaan. Peneliti disini mengaitkan inti permasalahan dengan teori fraud triangle, serta konsep-konsep occupational crime.

ABSTRACT
This study describes the handling of occupational crime, specifically fraud mechanisms applied by a division in the company X. This research is descriptive qualitative research design. The data collection method used semi-structured interviews and participatory observation. This study also described the role of division within the company X in handling occupational fraud, the self-regulating approach to policing in the whole of rules, policies regulating in handling of occupational fraud which is owned by the company as well as the handling of perpetrators of fraud by the division. After risk management based on the results of the handling of the case, this research also made a recommendation for avoiding similar type of crimes that might happen in the company in the future. Researcher tried to associate with the core issues of fraud triangle theory, as well as the concepts of occupational crime.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S61789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Widyarini
"Skripsi ini menjelaskan analisis determinan pengamanan fisik dalam mengurangi resiko terjadinya kejahatan di toko waralaba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam upaya mendapatkan data yang komprehensif. Kuesioner dipergunakan untuk mencapai hasil analisis yang akurat dan objektif. Pegawai mengevaluasi toko tempatnya bekerja berdasarkan indikator pengamanan fisik yang diujicobakan.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa urutan determinan pengamanan fisik yang dilakukan oleh toko waralaba "X" berdasarkan tingkat penerapannya, yaitu: (1) Kunci, (2) Pencahayaan, (3) CCTV, dan (4) Alarm. Secara umum pengamanan fisik toko waralaba "X" sudah dapat dikatakan baik karena sudah melakukan pencegahan kejahatan situasional di tokonya dengan melaksanakan teknik target harden sebagai bentuk pengurangan kesempatan terjadinya kejahatan, maka resiko toko menjadi korban kejahatan juga berkurang seiring dengan kesempatan terjadinya kejahatan yang berkurang.

This minithesis explained the determinants analysis of physical security in reducing the risk of crime in franchise stores. This study seized on the quantitative approach to obtain a comprehensive data. Questionnaires are used to gain accurate and objective analysis. Employees evaluated the store where they works on the physical security tested indicators.
The study found that the sequence determinants of physical security are performed by franchise stores "X" based on the level of its application, namely: (1) Key, (2) Lighting, (3) CCTV, and (4) Alarm. In general, physical security on franchise stores "X" were good because it has situational crime prevention in its shop by implementing targets harden technique as a form of the reduction chance occurrence of the crime, then the risk of shops to be victims also decreased with reduced opportunities of crime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Hapsoro
"Tesis ini membahas pengelolaan sekuriti Hotel Indonesia Kempinski Jakarta untuk mengamankan aset perusahaan dengan basis manajemen risiko. Permasalahan yang dihadapi Hotel Indonesia Kempinski saat ini adalah pengelolaan sekuriti yang telah dilaksanakan belum dapat menekan tingginya angka kejadian dan insiden sehingga berdampak pada kerugian (loss) terhadap hotel. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan manajemen risiko dalam pengamanan Hotel Indonesia Kempinski.
Penelitian ini menggunakan kombinasi kualitatif dan kuantitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan metode studi kasus. Beberapa informan dipilih secara purposif, diantaranya dari Hotel Indonesia Kempinski, Polsek Metro Menteng, Kelurahan Menteng, dan beberapa ahli di bidang perhotelan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, studi dokumen, dan trianggulasi. Beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis kualitatif, skema pemeringkatan risiko, dan analisis kuantitatif.
Pada akhir penelitian, disimpulkan bahwa guna membangun sistem keamanan yang baik di Hotel Indonesia Kempinski, dibutuhkan pengelolaan risiko keamanan yang mampu mengidentifikasi setiap kemungkinan munculnya ancaman dan dampak yang ditimbulkan akibat insiden (kejadian) yang muncul.
Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen hotel perlu melakukan perbaikan atau penyusunan Standard Operating Procedure dengan memerhatikan potensi munculnya ancaman, analisis dampak, kerawanan, dan data kejadian tahun 2010; manajemen hotel juga perlu melakukan penguatan pengamanan di beberapa titik dan penguatan jumlah personil patroli.

This thesis discusses the security management of the Hotel Indonesia Kempinski Jakarta to secure corporate assets on the basis of risk management. The problem faced by the Hotel Indonesia Kempinski today is the management of security that have been conducted yet to hit the high number of events and incidents which impacted on the loss to the hotel. Therefore, this study aims at analyzing the effectiveness of risk management in securing the Hotel Indonesia Kempinski.
This research uses the combination of qualitative and quantitative analytical descriptive with case study method. Some informants were selected purposively, including from the Hotel Indonesia Kempinski, Menteng Metro Police Sector, Menteng District, and some experts in the field of hospitality. Data collection using the techniques: interviews, observation, document study, and triangulation. Several data analysis techniques used in this research includes qualitative analysis, risk rating scheme, and quantitative analysis.
At the end of the study, it is concluded that in order to build good security system at the Hotel Indonesia Kempinski, the hotel needs risk management which is the ability to identify any possible emerging threats and the impact caused by the incident that appears.
The results suggest that the hotel management needs to make improvements or preparation of Standard Operating Procedure with regard to the potential emergence of threats, analysis of impacts, vulnerability, and incident data for 2010; hotel management also needs to strengthen security at some point and the strengthening of the number of patrol personnel.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29891
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Dwiastuti
"Masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Total E&P Indonesia merupakan suatu masalah signifikan yang harus ditangani dengan serius oleh segenap karyawan, baik karyawan permanen maupun kontraktor.
Studi ini terdiri dari dua bagian. Studi pertama bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan dan keselamatan kerja, menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari studi diperoleh faktor yang tingkat pengaruhnya tinggi terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja, meliputi peledakan atau kebocoran minyak, peledakan atau kebocoran tangki, kerusakan mesin-mesin, serta kecelakaan.
Studi kedua menggunakan metode AHP, untuk mengetahui Risk Priority Level dari 10 unit major risk di unit produksi CPA(Central Processing Area), salah satu site Total E&P Indonesie, yang biaya treatment dan biaya kerugiannya tersedia. Dan hasil AHP diperoleh 6 unit major risk CPA yang level resikonya tinggi. Setelah itu dilakukan simulasi Monte Carlo dan Optquest atas high risk di CPA untuk mengetahui dinamika alokasi biaya dan total advantage yang diperoleh dari treatment yang dilakukan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa semakin besar budget yang disediakan akan semakin besar total advantage yang diperoleh dan semakin besar pula treatment yang diberikan atas semua unit. Namun setelah budget mencapai $600.000, peningkatan total advantage yang diperoleh tidak sebanding dengan budget yang dikeluarkan.

Health and safety is a major concern that has to be considered seriously by all Total E&P Indonesia employees whether its permanent staff or contractor.
This study consists of two parts. The first part analyzes factors that affect health & safety by using Analytical Hierarchy Process (AHP). The results of this study show that factors which have high level risk are explosion or leaking of oil refinery, explosion or leaking of tank, broken machines and accident.
Using AHP, the second part analyzes risk priority level of 10 Major Risk at CPA (Central Processing Area), one of total E&P Indonesia's site that treatment cost and risk cost is provided. Moreover, this study focus to 6 units that have high level risk by using Monte Carlo simulation and Optquest by Cristal Ball, to analyze the dynamic of cost allocation and total advantage. The results of the study show that the more available budget is spent, the bigger total advantage is get, and the most treatment of units could be given. But after budget reach $600.000, the increasing of total advantage is not as many as the increasing of budget spent in treatment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Pamungkas
"Worldwide Interoperablility for Microwave Access (WiMax) adalah salah satu sistem telekomunikasi baru dalam Broadband Access Wireless (BWA). WiMax merupakan teknologi akses BWA yang sudah dikembangkan dan distandarisasi. Pengembangan dan standarisasi dilakukan oleh WiMax forum.
Menurut WiMax forum spektrum frekuensi untuk kawasan Asia Pasifik adalah pada 2,3, 2,5, 3,3, 3,5, dan 5,8 GHz. Namun pengimplementasian WiMax di Indonesia dipastikan menghadapi kendala. Hal ini dikarenakan kondisi yang ada pada frekuensi tersebut telah digunakan oleh teknologi lain seperti microwave link, satelit, dan teknologi BWA lainnya. Hal ini mengakibatkan apabila WiMax diimplementasikan akan menghadapi berbagai risiko yang besar.
Untuk meminimasi risiko dalam pengimplementasian WiMax pada spektrum frekuensi tertentu maka penelitian diarahkan pada analisa alokasi frekuensi WiMax yang berbasis manajemen risiko. Adapun yang dilakukan adalah diawali dengan inventarisasi potensi risiko untuk mengidentifikasi risiko. Setelah mengidentifikasi risiko didapatkan beberapa aspek untuk dievaluasi. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek teknologi, ketersediaan bandwidth, regulasi, BHP, dan utilitas yang akan dihadapi pada spektrum frekuensi WiMax, berikutnya dilanjutkan dengan evaluasi risiko dengan mencari dampak yang akan terjadi apabila risiko itu telah ditentukan, dan diakhiri dengan pengendalian risiko yaitu pemilihan keputusan untuk menangani risiko, sehingga setelah ketiga langkah tersebut dilakukan sesuai dengan data yang ada, diharapkan alokasi WiMax dapat diimplementasikan dengan pertimbangan risiko yang paling kecil yaitu pada frekuensi 2,3 dan 3,3 GHz. Sebagian besar penanganan risiko pada pita frekuensi 2,3 dan 3,3 GHz dilakukan dengan cara minimasi dikarenakan sebagian besar risiko bersifat fisik. Sementara penanganan untuk risiko yang bersifat finansial dilakukan dengan cara retensi.

Worldwide lnteroperability for Microwave Access (WiMax) is one of the newest telecommunication systems in Broadband Access Wireless (BWA). WiMax is already developed and standardized. WiMax forum is responsible in performing WiMax's development and standardization.
Based on WiMax forum, WiMax's Asia Pacific frequency are 2, 3, 2.5, 3.3, 3, 5, and 5,8 GHz. Implementation of WiMax in Indonesia will have risk because In Indonesia WiMax's frequencies have been used for other communication technology such as microwave link, satellite, and other BWA technologies.
In order to find minimum risk of WiMax's implementation, this research is using risk management approach, First, identify any possible risk. After risk identification, there are few aspects that need to be evaluated. These aspects are technology aspect, bandwidth availableness aspect, regulation aspect, BHP aspect, and utility that WiMax's frequency will face. Next, risk evaluation needs to perform. Risk evaluation is finding possible risk in implementing each WiMax's frequency, Last is making decision on solving possible outcome risk. After performing these three steps, a decision on the right frequency to use can be done. The right WiMax's frequency to be used is the frequency that has minimum risk therefore the right frequencies to be used in Indonesia is 2.3 and 3.3 GHz, Risk control on 2.3 and 3.3 GHz frequencies is minimizing and retention. Most of risk control on 2.3 and 3.3 GHz frequencies is minimizing due to the fact that most risk is physical risk while retention control is use to solve financial risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyadi
"ABSTRAK
lndustri perminyakan di Indonesia dimulai sejak tahun 1940 oleh perus·ahaan Belanda -Shell BV. lni bisa dilihat dengan adanya lapangan-lapangan minya tua yang ada sebelum tahun 1945 antara lain; Pendopo - Sumatera Selatan, Cepu - Jawa Timur, Bunyu - Kalimantan Timur, Sarong - Irian Jaya dan banyak lagi lainnya. Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, lapangan-lapangah minyak tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah membentuk bad an usaha milik negara bidang perminyakan yang dinamakan Permina.
Perusahaan Minyak Negara, kemudian dirubah menjadi Pertamina - Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara pad a tahun 1957. Keterbatasan sumber daya manusia, modal dan teknologi yang dimiliki Pertamina, memaksa Pertamina memberikan kesempatan kepada pihak swasta (Asing dan Nasional) untuk ikut melakukan investasi di bidang perminyakan di Indonesia.
Industri perminyakan mempunyai sifat "capital intensive, high technology dan high risk". Hal ini dikarenakan "nature" dari pada industri itu sendiri dimana dalam pencarian atau eksplorasi minyak dan gas bumi sebagian besar didapatkan di daerah lepas pantai (offshore) atau di hutan belantara (onshore)- remote area, jarang sekali diperoleh di daerah yang ramai atau dekat dengan kota. Sehingga untuk melakukan itu diperlukan dana atau modal yang cukup besar - capital intensive, dan juga memerlukan teknologi yang cukup tinggi untuk pencarian minyak dan gas bumi di dalam perut bumi - high technology.
Disamping bersifat capital intensive dan high technology, industri ini juga men:'p~nyai resiko yang tinggi. (high .r.isk) dalam investasinya: lni disebabkan karena adanya resiko eksplorasi·yaitu tingkat keberhasilan dalam pencarian sumber atau lapangan minyak baru dan.heterogenitas reservoir dimana miriyak tersebut berada atau terakumulasi, resiko eksploitasi yaitu kemungkinan yang timbul pada saat memproduksikan minyak bumi, resiko ekoilomis yaitu fl.uktuasi harga miriyak bumi dan variasi tingkat inflasi atau bunga bank, dan resiko politik yaitu peraturan dan kontrol pemeriritah, stabilitas politik dan tekanan terhadap isu lingkungan hidup.
Analisa resiko yang cukup komperhensif telah dilakukan untuk me-minimumkan resiko-resiko terse but. Analisa resiko yang strategis ini meliputi analisa sensitivitas, range analysis, analisa probabilitas dan analisa portfolio. Analisa sensitivitas - menganalisa sensitivitas suatu proyek terhadap satu atau beberapa parameter tertentu. Range analysis- menganalisa suatu proyek berdasarkan batasan nilai (range) dari beberapa para~eter. Analisis probabilitas - menganalisa suatu proyek berdasarkan probabilitas ketidak-pastian atau keberhasilan proyek tersebut. Analisa portfolio - menentukan proyek-proyek mana yang harus dipilih, dan mana yang harus ditolak.
Hasil analisa tersebut telah memberikan alternatif atau pilihan terbaik dari suatu peluang usaha, yang bisa dipakai dalam proses pengambilan keputusan pada investasi di industri perminyakan dengan resiko yang sekecil-kecilnya dan memberikan nilai (value) yang se-optimal mungkin."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Mulak T.
"Seperti diketahui, indikator utama dan kekuatan penggerak suatu sistem pasar bebas, adalah harga, di setiap titik kunci dalam mata rantai tata niaga suatu produk. Dalam upaya menciptakan keseimbangan suatu lingkungan yang goyah, yang ditandai oleh sinyal-sinyal harga, maka risiko harga telah berkembang menjadi suatu isu yang besar sejak beberapa kurun waktu yang lalu. Kondisi ini selanjutnya memberi nilai premium terhadap tersedianya informasi yang tepat waktu dan akurat. Hal ini terjadi karena para pelaku pasar yang bermula berasal dari suatu sistem perekonomian yang direncanakan secara terpusat, telah bergeser kepada sistem berbasis pasar, dan organisasi terkait hams belajar menyiasati kondisi lingkungan harga yang tidak stabil.
Faktor-faktor tersebut diatas akan meningkatkan pentingnya praktek-praktek manajemen risiko bagi perusahaan yang beroperasi dalam ekonomi pasar, sebagai suatu jalan untuk mengelola pergerakan harga yang sangat tajam dan yang telah mengakar dalam bisnis mereka.
Suatu terobosan teknologi yang menawarkan informasi global around-the-clock access atas kontrak-kontrak dunia yang paling aktip di dalam menjembatani masa sekarang dengan masa yang akan datang, serta mengembangkan perdagangan berjangka ke arah dan yang melampaui wawasan perdagangan komoditi pertanian menuju ke perdagangan keuangan dunia melalui pasar uang dunia, terasa sangat dibutuhkan.
Indonesia sebagai negara penghasil produk pertanian yang sangat dominan, masih sedikit sekali menggunakan manajemen risiko harga melalui futures contracts di dalam perdagangan hasil pertaniannya. Hal ini terjadi karena masih terbatasnya prasarana dan saran yang ada, selain dari pada minat yang belum kuat yang dimiliki oleh para pedagang produkproduk pertanian. Atas dasar pertimbangan bahwa perdagangan berjangka di Indonesia, kelak akan memainkan peran yang cukup besar dan menentukan dalam era perdagangan babas sejalan dengan penerapan strategi globalisasi perekonomian dan perdagangan dunia, kiranya perlu dikaji secara lebih rinci, penerapan konsep manajemen risiko dan manfaat yang dapat diperoleh dari implementasi perdagangan berjangka komoditi pertanian khususnya, di Indonesia.
Penelitian ini disusun dalam rangka melihat kebutuhan aktivitas manajemen risiko di sektor tata niaga kopi, coklat, kelapa sawit, dan karet alam di Indonesia. Seperti halnya dengan beberapa komoditi lainnya, kopi, coklat, karet, kelapa sawit, gula pasir dan kapas, selain diperdagangkan dalam pasar fisik/tunai, juga di bursa berjangka. Mata-rantai tata-niaga setiap komoditi memiliki sumber risiko harga, dan survei ini dilakukan berdasarkan berbagai instrumen manajemen risiko yang ada serta kemungkinan pemanfaatannya di Indonesia. Berhubung karena saat ini belum ada kegiatan bursa berjangka yang legal di Indonesia maka penelitian ini masih bersifat eksploratoris serta berusaha mengungkapkan berbagai indikasi bagaimana cara-cara pendekatan pengoperasian hedging (lindung nilai) terhadap risiko harga yang ada, fluktuasi laju bunga pijaman dan risiko nilai tukar uang.
Kesimpulan sementara yang diperoleh dari studi eksploratif yang bersifat kualitatif ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Manajemen risiko merupakan suatu tindakan penyelamatan atas risiko yang mungkin timbul akibat adanya perubahan harga untuk sesuatu komoditi, disepanjang mata-rantai produksi hingga ke tahap tataniaganya. Perubahan harga tersebut diperoleh dari kegiatan menciptakan nilai-tambah didalam setiap segmen, namun yang tidak dapat diperkirakan secara pasti sebelumnya, terlebih lagi bila menyangkut hasil pertanian yang sifat produksinya musiman. Seberapa besar tingkat manfaat yang dapat diberikan oleh suatu kebijakan dalam futures trading terhadap perdagangan komoditi pertanian khususnya, bergantung kepada integrated systems network dari mulai fasilitas distribution point, peraturan mengenai standar mutu barang, informasi yang transparan, cepat dan mudah diperoleh, peraturan dan mekanisme di lantai bursa yang transparan bagi semua pelaku pasar, mekanisme dan efisiensi jasa pelayanan dari lembaga clearing house, fasilitas pendidikan dan pelatihan yang meluas serta intensif bagi masyarakat pengguna bursa berjangka, sistem pengawasan yang efektif terhadap pelaksanaan transaksi perdagangan berjangka yang konsisten, mutu sumber daya manusia yang terlibat mulai dari para pialang, penasihat pengelolaan risiko dana perdagangan berjangka, pelaksana bursa berjangka, pelaksana clearing house, custodian bank, perangkat hukum dan peraturan yang melindungi investor / speculator/ hedger.
2. Bursa Berjangka sebagai suatu risk management device memiliki berbagai fungsi yang membantu para hedger dan speculator/investor dalam rangka melaksanakan futures contract secara efisien, serta menjaga keseimbangan kepentingan kedua kelompok tersebut demi terpeliharanya market viability serta sekaligus mempertahankan likuiditas pasar. Hingga seberapa jauh lembaga ini dapat melindungi kepentingan para investor/speculator menjalankan investasinya, masih diperlukan suatu studi yang lebih rinci, karena data yang dibutuhkan harus diambil dari fakta penyelenggaraan bursa berjangka yang sesungguhnya di tahun mendatang setelah berdirinya bursa berjangka komoditi di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Darmawi
Jakarta: Bumi Aksara, 2004
658.155 HER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>