Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pringgadi Krisdiarto
"Industri makanan dan minuman merupakan salah sam kelnmpok industri yang memiliki kontribusi besar terhadap kinerja perekonomian nnsional. Salah satu karakteristik yang mcnonjol dari industri makanan dan minuman adalah besarnya jumlah pembcntukan perusahaan baru setiap tahunnya ke dalam industri ini. Penelitian ini bcrtujuan untuk memberikan gambaran mengenai fenomena pcmbentukan pcrusahaan baru pada industri makanan dan minuman di indonesia dan menganalisis pcngaruh faktor-faktor yang mcmpcngaruhi tingkat pembentukan pcmsahaan baru pada kelompok industri mnkanalt dan minunmn. Metode yang digunakan dalam pcnelitian ini adalah mctode regrcsi dengan mcnggunakan model data panel fixed ejkcr. Data yang digunakan adalah data updating direktori industri besar dan menengah yang memuat jumlah dan status pcrusahaan serta data survei industri bcsar dan menengah bcrdasarkan 1SlC 4 digit periodc 2002-2005.
Hasil analisis data secara dcskriptif menunjukkan bahwa fenomena pembentukan perusahaan baru pada kasus induslri makanan dan minuman di Indonesia secara umum scsuai dengan kesimpulan penelitian Geroski (1995). Perlama, tingkat penelrasi pasar perusalman-perusahaan baru selalu lebih rendah dibandingkan tingkat pcmbcmuknnnya. Kedua, pcrusahaan baru pada industri makanan dan minuman (nemiliki ukuran yang lebih kccil dari ukuran perusahaan Iama kelikn memasuki industri. Dnfkcriga. daya tahan hidup purnsahaan baru pada industri makanan dan minuman relatif rendah.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel-variabel insentif tidak mcnunjukkan pcranannya sebagai pemicu mzmuknya perusahaan baru ke dalam industri. Margin harga biaya terbukti tidak mempengaruhi tingkat pertumbuhan perusahaan baru secara signifikan. Sedangkan variabel tingkat pertumbuhnn industri memiliki hubungan yung negatif dan signifikan, sehingga tidak berperan sebagai faktor insentif bagi masuknya perusahaan baru. Variabel konsentrasi industri dan kebutuhan kapital terbukli menjadi hambatan masuk yang efektif bagi perusahaan bam sehingga tidak dapat mcmanfaatkan insemif yang ada. Hal ini ditunjukan oleh hubungan yang uegatif dan signiiikan kedua variabel tersebut dengan tingkat pembentukan perusahaan baru. Adapun variabcl hambamn masuk lainnya, yaitu vnriabel skala ekonomi, ditemukan tidak mcmiliki hubungan yang signifikan. Pembentukan perusahaan baru pada industri makanan dan minuman lcbih dipengaruhi olch replacement ef/éct, yang ditunjukkan oleh adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat penutupan perusahaan lama dcngnn tingkal pembentukan perusahaan baru.
Penelitian ini menyarankan agar pemerintah melakukan upaya-upaya perbaikan struklur industri sehingga perusahaaan-perusahaan baru mcmiliki kesempatan yang sama dcngan pcrusahaan lama untuk tumt berpartisipasi dalam proses pmduksi dan pemasaran di dalam industri, salah samnya meialui implementasi UU no. 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktck Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Schat secara konsistcn. Selain itu pcmerintah pcrlu mendorong kalangan perbankan unluk dapat mcmberikan dukungan pcmbiayaan bagi pcngembangan investasi baru pada industri makanan dan minuman, scrta melakukan bcrbagni fasilitasi untuk mempennudah masuknya perusahaan baru ke dalam industri."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T32107
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denisha Vanda Ersa Firsty
"UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. E-commerce memiliki banyak keuntungan bagi UMKM yang meliputi keunggulan kompetitif, pangsa pasar yang lebih besar dan layanan pelanggan yang lebih baik, antara lain. Pengguna Indonesia sudah mahir dengan e-commerce namun sayangnya baru 19% UMKM Indonesia yang mengadopsi e-commerce. Penelitian ini mengkaji variabel-variabel yang mempengaruhi adopsi teknologi e-commerce pada UMKM Indonesia dengan menggunakan Technology Acceptance Model, Technology Organization Environment (TOE) framework dan Diffusion of Innovation (DOI) Theory. Kuesioner survei dilakukan untuk mengumpulkan data dari 260 pemilik UMKM di industri makanan dan minuman yang telah atau belum mengadopsi teknologi e-commerce untuk bisnisnya. Hasilnya dihitung menggunakan regresi logistik dan Relative Importance Index (RII) untuk mendapatkan variabel mana yang relevan dalam adopsi e-commerce di UMKM Indonesia. Dari penelitian terungkap bahwa keuntungan relatif, manfaat yang dirasakan, keamanan, pengetahuan TI karyawan dan dukungan pemerintah memiliki pengaruh penting dalam adopsi e-commerce bagi pemilik UMKM. Strategi adopsi e-commerce direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian.

MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) play a significant role in Indonesia's economy. E-commerce has many advantages for MSMEs which includes competitive advantage, greater market share and better customer service, among others. Indonesian users are already proficient with e-commerce but unfortunately only 19% of Indonesian MSMEs have adopted e-commerce. This research investigates the variables that influence e-commerce technology adoption in Indonesian MSMEs using Technology Acceptance Model, Technology Organization Environment (TOE) framework and Diffusion of Innovation (DOI) Theory. A survey questionnaire was conducted to collect data from 260 MSME owners in the food and beverage industry who have or have not adopted e-commerce technology for their business. The result was calculated using logistic regression and Relative Importance Index (RII) to get which variables are relevant in e-commerce adoption in Indonesia MSMEs. From the research, it is revealed that relative advantage, perceived usefulness, security, employee’s IT knowledge and government’s support have a crucial influence in e-commerce adoption for MSME owners. An e-commerce adoption strategy was recommended based on the study’s results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Gunawan
"Tesis ini membahas mengenai sektor industri mesin, peralatan dan perlengkapan listrik dl Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui apakah sektor ini merupakan sektor unggulan atau bukan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi outputnya. Metode yang digunakan dalam penetitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif artinya pene1itian ini disusun berdasarkan data yang bersumber dari data sekunder dan studi literatur yang berhubungan dengan permasalahan. Sedangkan metode kuantitatif artinya penelitian lni menggunakan analisis input-output dan analisis ekonometrik. Berdasarkan hasil analisis model input-output diketahui bahwa sektor industri mesin, peralatan dan perlengkapan listrik merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia atas dasar nilai indeks daya penyeharan dan nilai indeks derajat kepekaannya yang tinggi atau lebih besar dari satu. Hasil regresi menunjukkan bahwa bahan baku baik impor maupun lokal, tenaga listrik, tenaga kerja produksi dan permintaan pasar luar negeri atau ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap output sektor industri mesin, peralatan dan perlengkapan listrik.

The Focus of this study is Electrical Machines and Equipments Industrial Sector with goals of to find out whether this sector is a Indonesian superior economic sector or not and the factors that effect the output of this sector. The methods used in this study are descriptive and quantitative methods Descriptive method means this study is set on the base of secondary and literary data which are related to the topic of this study. Quantitative method means this study is using input-output analysis and econometric analysis. The result from input-output analysis is that electrical machines and equipment sector is one of superior sectors in Indonesia. And the result of econometric analysis is that raw materials, electric power, production labor and export are positively and significantly effecting the output of this sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 27360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syiilvia Sazumi
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dampak dari sebuah iklan banner produk telepon seluler di Internet. Peneliti melakukan riset eksploratori terlebih dahulu untuk mengetahui variabel-variabel yang dianggap dapat mempengaruhi dampak dari sebuah iklan banner di Internet, yaitu kontak dan perhatian konsumen, desain konten iklan, sikap konsumen terhadap iklan, dan tingkat keterlibatan produk yang dimiliki konsumen. Hasil riset tersebut kemudian menjadi input bagi riset konklusif (deskriptif) penelitian ini. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa dan karyawan swasta yang merupakan frequent Internet user, memiliki telepon seluler dan pernah melihat iklan banner dari merek telepon seluler mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap iklan banner merupakan faktor yang paling mempengaruhi dampak dari sebuah iklan banner di Internet, disusul dengan kontak dan perhatian konsumen terhadap iklan tersebut. Kedua variabel lain tidak terbukti memiliki pengaruh terhadap dampak dari iklan banner di Internet dalam penelitian ini.

The focus of this research is factors that influence Internet banner advertising Effect for cellular phone products. Researcher used exploratory research to determine variables that might affect Internet banner advertising effect, which are contact and attention, content design, Internet advertising attitude, and level of product involvement. The result of the exploratory research is used as an input in conclusive (descriptive) research. The sample is ndergraduate students and employees working in private sector in Jakarta. The result of this research shows that Internet advertising attitude is the most influential factors of Internet banner advertising effect, followed by consumers? contact and attention. The remaining variables have no influence on Internet banner advertising effect in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6664
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rakyan Gilar Gifarulla
"Penelitian ini dilakukan guna melihat bagaimana pasar saham mempengaruhi keputusan investasi dengan menggunakan empat hipotesa : passive informant, active informant, financing, dan stock market pressure. Peneliti menggunakan variabel pertumbuhan belanja modal sebagai proksi untuk mengukur keputusan investasi perusahaan. Periode penelitian ini adalah dari tahun 2004 sampai 2007 dengan dua jenis data yaitu data pasar dan data keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data panel. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa passive informant hypothesis berlaku dengan pertumbuhan arus kas dan pertumbuhan hutang sebagai faktor yang signifikan mempengaruhi keputusan investasi perusahaan. Signifikansi pertumbuhan hutang menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan investasi, manajer mempertimbangkan kemampuan pendanaan eksternal.

The purpose of this research is to investigate how the stock market determine investment decision within the context of four hypothesis : passive informant, active informant, financing, and stock market pressure. The author uses growth rate of capital expenditure as a proxy of measurement investment decision in firms. The period of this research is from 2004-2007 with two type of data which is market data and financial data. This research uses panel data method. This research finds that the passive informant hypothesis holds true, with only cash flow growth and debt growth as significant determinants of capital expenditure. This significance of debt growth shows that the manager, when taking decision about investment, considers the ability to finance externally."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Magdalena
"Penulisan karya akhir ini dilakukan untuk menguji apa sajakah faktor yang mempengaruhi keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia yang dikelompokkan dalam financially constrained. Untuk melakukan pengelompokan, penulis menggunakan analisis diskriminan tiga kelompok dengan menggunakan sembilan rasio keuangan.
Dan hasil analisis diskriminan dengan menggunakan data 142 perusahaan terdaftar, menunjukkan 54.9% dari data telah diklasifikasikan dengan benar. Dan validasi akhir dengan sampel tahun 2005-2006 menunjukkan bahwa secara benar perusahaan yang diklasifikasikan pada kelompok satu sebesar 18.75%, kelompok dua sebesar 90.16%, dan kelompok tiga sebesar 45.45%.

The focus of this study is to examine what factors that effect the decision of investing on fixed assets in company that is categorized as financially constrained which is listed on Bursa Efek Indonesia. To do the analysis of categorizing, writer use a discriminant analysis ? three factors with nine financial ratios as the factors.
With these discriminant functions, results show that 54.9% grouping data is right classification. And with final validation on sample 2005-2006 show 18.75% group one is right classification, group two 90.19% is right classification and group three 45.45% right classification."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25424
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Widiputera
"Industri polyester adalah industri yang padat karya dan padat modal. Untuk masuk ke industri ini dibutuhkan modal yang tidak sedikit dan industri ini juga banyak menyerap tenaga kerja. Sampai dengan tahun 2004 jumlah pekerja di industri polyester mencapai rata-rata 12,000 orang.
Industri polyester di Indonesia juga didominasi oleh PMA yang diantaranya adalah perusahaan multinasional (multinational company), Banyaknya permintaan polyester didalam negeri tidak diikuti dengan jumlah produksi polyester di dalam negeri sehingga terjadi ketidakseimbangan. Sumber permintaan polyester tersebut lebih banyak berasal dari dalam negeri yang hampir 80 % produsen polyester tersebut merupakan perusahaan PMA dan sisanya 20% merupakan perusahaan PMDN. Dengan adanya ketidakseimbangan yang terjadi antara permintaan polyester di dalam negeri dan jumlah produksi polyester didalam negeri maka untuk menutupi kekurangannya, dilakukan impor polyester dari negara lain.
Tulisan ini ingin mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan polyester, seperti harga polyester, harga bahan baku MEG, harga barang substitusi dalam hal ini harga kapas, penambahan variabel makro, seperti : tingkat PDB Indonesia, dummy kebijakan bea masuk pemerintah.
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang ada saat ini lebih mengarah kepada sistim dan prosedur ekspor dan impor produkproduk tertentu sedangkan kebijakan yang lebih spesifik ditujukan terhadap industri polyester sampai saat ini belum ada, kebijakan yang ada hanya ditujukan secara umum kepada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sehingga diharapkan dengan tulisan ini akan ada semacam masukan bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sangat dibutuhkan oleh industri TPT umumnya serta industri polyester pada khususnya. Data-data penunjang yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data time series dalam bentuk kuartal dimana periode waktu yang diambil adalah periode tahun 1983 sampai dengan 2003.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis regresi berganda, yaitu dengan menggunakan uji statistik dan uji ekonometrika dimana variabel endogennya adalah permintaan polyester. Hasil dari model kemudian diestimasi dan digunakan untuk menguji relevansi empiris dari teori yang digunakan. Latar belakang penggunaan metode regresi berganda ini adalah karena regresi berganda biasa digunakan untuk sistem peramalan hubungan antar variabel eksogen terhadap vanabel endogen pada data runtun waktu."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iva Prasetyo Kusumaning Ayu
"Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kemajuan sektor industri nasional, kebutuhan tenaga listrik akan terus meningkat sesuai tingkat industrialisasi. Dengan meningkatnya kebutuhan permintaan listrik permasalahan yang dihadapi selain produksi/ketersedian listrik, adalah bagaimana mendistribusikan listrik untuk memenuhi kebutuhan yang ada secara lebih merata. Ketidakmerataan permintaan listrik untuk sektor industri tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdapat di provinsi masing-masing. Oleh karena itu, perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pada sektor industri di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasikan faktor-faktor penentu yang mempengaruhi permintaan listrik untuk sektor industri di Indonesia. Faktorfaktor yang diduga nilai output aktifitas ekonomi di sektor industri (yang tercermin dalam indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor industri), harga barang itu sendiri (yaitu harga listrik sektor industri), jumlah pelanggan listrik di sektor industri, harga barang lain, salah satunya adalah harga solar sektor industri yang diduga sebagai substitusi dari listrik. Sumber data adalah PT PLN (Persero), Badan Pusat Statistik (BPS), dan PT Pertamina (Persero) dan publikasinya dari tahun 2002 hingga tahun 2008. Provinsi yang digunakan adalah 30 provinsi. Metode estimasi yang digunakan adalah estimasi menggunakan data panel (gabungan data cross-section dan time-series) dengan model individual effect (fixed effect).
Hasil analisis menunjukkan bahwa permintaan listrik sektor industri di Indonesia dipengaruhi signifikan secara positif oleh PDRB sektor industri, jumlah pelanggan sektor industri dan harga solar industri serta dipengaruhi signifikan secara negatif oleh harga listrik sektor industri itu sendiri. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa elastisitas PDRB sektor industri, harga listrik sektor industri, jumlah pelanggan listrik sektor industri dan harga solar industri sebagai subtitusi dari listrik sektor industri terhadap permintaan listrik sektor industri bersifat inelastis.

Along with the efforts to increase the progress of the national industrial sector, demand for the electricity power will continue to increase according to the industrialisation level. With the increase of the demand for the electricity the problem aside to the production/availability of the electricy, is how to equally distribute the electricity to fill the current demand. Unequally distributed electricity demand is surely determined by many factors existed in each of the regional province. As such, factors affecting the demand to the industrial sector in Indonesia are required to be examined.
This study is aimed at identifying determining factors affecting the electricity demand for the industrial sector in Indonesia. Factors to be assumed are: (i) output value of the economic activities in the industrial sector (reflected in the Gross Domestic Regional Product (PDRB) indicator of the industrial sector); (ii) the price of the goods itself (i.e. price of industrial sector electricity); (iii) number of electricity customers in the industrial sector; (iv) price of other goods, one of them is price of industrial sector diesel fuel, presumed as the substitute of the electricity. Sources of data are from PT PLN (Ltd), Central Statistic Office (BPS), and PT Pertamina (Ltd). The data used is published between 2002 until 2008. There are 30 provinces used as observations. Estimation method in this study is estimation using panel data (combination of data cross-section and timeseries) with mode individual effect (fixed effect).
Analysis of the result shows that the electricity demand of the industrial sector in Indonesia is positively affected significantly by: (i) the Gross Domestic Regional Product (PDRB) of the industrial sector; (ii) number of customers in the industrial sector and price of diesel fuel; as well as negatively affected significantly by the price of the electricity in the industrial sector itself. This study also shows that (a) elacticity of the PDRB of the industrial sector; (b) price of the electricity in the industrial sector; (c) number of customers in the industrial sector and price of diesel fuel as substitute of the industrial sector electricity to the demand of the industrial sector are inelastic."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27515
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Syam Miranti
"Aspal curah merupakan aspal yang berasal dari proses penyulingan
residu minyak bumi, dan berada dalam keadaan cair dan panas serta
diperdagangkan tanpa kemasan. Pertamina sebagai. produsen dalam
memasarkan dan mendistribusikannya dengan menetapkan sistem dealer untuk menyampaikan aspal kekonsumen. Untuk itu perlu penanganan yang cukup serius mengenai penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian fisik, seperti yang dilakukan oleh PT "X". Tujuan penelitian inelihat faktor yang mempengaruhi biaya
distribusi fisik, serta bagaimana penanganan biaya yang efisien
agar tercapai tingkat laba tertentu. Metodologi yang digunakan meliputi data sekunder yaitu telaah kepustakaan. Disamping juga
menggunakan observasi di lapangan melalui wawancara langsung
pihak perusahaan yang berkompeten dalam peridistribusian fisik
aspal curah tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan komponen
biaya distribusi fisik berupa biaya penjualan, biaya promosi,
biaya pengangkutan, biaya penimbunan, biaya adm & umum, biaya
keuangan. Agar aspal sampai ke tangan konsumen dengan jumlah dan
waktu yang tepat, pengaturan jadwal pengangkutan harus sedemikian
rupa dan perhitungan biaya angkut berdasarkan jarak antara terminal penimbunan dengan lokasi konsumen Yang sangat mempengaruhi biaya distribusi fisik terutama biaya penyusutan karena adanya investasi alat angkut dan investasi terminal
penimbunan. Untuk pengembalian investasi terminal yang diperkirakan 15 tahun, berdasarkan perhitungan cash flow, didapat pengembalian investasi dalam waktu 9 tahun, dan terdapat kelebihan dana. Untuk ini disarankan agar pihak perusahaan dapat mengatur kelebihan dana sedemikian rupa sehingga menghasilkan
pendapatan lain berupa pendapatan bunga, Selain itu adanya transaksi bulanan yang cukup besar diatas Rp 100 juta per pembeli dengan pembayaran dua bulan berikutnya, maka transaksi sebaiknya dilakukan dengan pembukaan L/C dalam negeri dan pembukaan bank garansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hardini Wijatsari
"Struktur pendanaan merupakan kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk dalam sisi kanan neraca perusahaan, dimana struktur pendanaan merupakan cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Banyaknya berbagai faktor yang mempengaruhi pemilihan struktur pendanaan, menyebabkan penentuan kebijakan dalam struktur pendanaan menjadi salah satu faktor yang panting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel struktur aktiva, ukuran (size) perusahaan, keunikan produk dan profitabilitas baik secara bersamas-sama maupun sendiri-sendiri terhadap Debt to Equity Ratio (struktur pendanaan) perusahaan dalam industri makanan dan minuman. Penelitian ini dilakukan untuk rentang waktu tahun 2000 hingga tahun 2004.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ sebanyak 17 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive, temyata ada 11 perusahaan yang memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai sampel.
Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan menggunakan data panel. Sedangkan model data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pendekatan efek tetap (fixed effect model) yaitu dengan melihat nilai intercept yang mungkin saja bisa berbeda-beda antar unit cross section.
Hasil penelitian menunjukkan (1) secara bersama-sama variabel-variabel independen yang diteliti mempengaruhi Debt to Equity Ratio (struktur pendanaan) perusahaan dalam industri makanan dan minuman; (2) secara sendiri-sendiri variabel struktur aktiva tidak memiliki pengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (struktur pendanaan), sedangkan ketiga variabel lainnya yaitu variabel ukuran (size) perusahaan, keunikan produk dan profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur pendanaan.

Financial structure is a combination or a mix of all accounts on the right side of a company balance sheet, whereas financial structure is a system how a company backs its asset. Policy decision on financial structure becomes an important factor due to many features affects in choosing financial structure.
The aim of this research is to find out how variables, that are asset structure, the size of the company, product uniqueness and profitability, have effects on Debt to Equity Ratio financial structure), whether simultaneously or partial, in food and beverage industry. Research was conducted from 2000 to 2004.
The data used in this research is a secondary data that is financial report. Research populations are seventeen food and beverage companies which listed already in Jakarta Stock Exchange. Sampling was taken by using purposive technique. By its technique, there are only eleven companies which fulfill the requirement as samples.
Multiple regression model used in this research is a multiple regression model using panel data. Panel data used in this research is fixed effect model which look at intercept value that might be different between cross section units.
The result of the research (1) independent variables simultaneously have an effects on Debt to Equity Ratio (financial structure) of the companies on the food and beverage industries; (2) partial, asset structure variable does not have an effect on Debt to Equity Ratio (financial structure) whereas the other variables that are the size of the company, product uniqueness and profitability have an effect on financial structure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>