Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105939 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riski Taufik
"Kecelakaan Laut sering kali terjadi di Indonesia namun seiring berjalannya waktu belum tampak penyelesaian terhadap masalah ini. Hal ini terjadi dengan masih tingginya tingkat kecelakaan laut di Indonesia. Dalam suatu kecelakaan, faktor manusia sangat dominan menjadi penyebab hal tersebut terjadi, di mana para awak berperan besar dalam terjadinya kecelakaan. Penelitian ini membahas peran awak dari sisi kualifikasi yang dimiliki serta perilaku aktual yang terjadi di lapangan pada kapal feri jalur penyeberangan Merak-Bakauheni. Kapal feri dipilih karena kapal feri merupakan kapal yang mengangkut penumpang dan barang di mana potensi kecelakaan dan akibat kehilangan nyawa yang besar terdapat pada jenis kapal ini. selain itu jalur penyeberangan Merak-Bakauheni merupakan salah satu jalur penyeberangan yang paling ramai di Indonesia. Dari penelitian ini didapat ternyata kualifikasi awak kapal feri jalur penyeberangan Merak- Bakauheni masih jauh dari standar yang dipersyaratkan walaupun hampir semuanya memiliki ijazah pelaut terlihat dengan adanya pelanggaran-pelanggaran yang terus terjadi terhadap aspek keselamatan tanpa adanya sanksi dan perbaikan atas perilaku tersebut.

Marine accidents often occur in Indonesia, but over time have not looked towards the settlement of this issue. This is still visible with the high level of marine accidents in Indonesia. In an accident, human factors are the dominant cause of a case occurs, where the crew of a role in the accident. This study discusses the role of the crew from qualification view also the actual behavior and that happens on the field at the ferry crossing paths Merak-Bakauheni. Ferry was selected because a ferry boat that carry passengers and goods in which the potential for accidents and loss of life due to the large ships are in this type. In addition, path-crossing Merak-Bakauheni is one of the lines crossing the most crowded in Indonesia. From this research we get that qualification of crew at ferry crossing path Merak- Bakauheni still far from the required standard even though almost all have seen competent sailor with the violations of safety aspect that continue to occur without the sanctions and improvements to any of the behavior."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmizar
"Kecelakaan laut sering kali terjadi di Indonesia namun seiring berjalannya waktu belum tampak penyelesaian terhadap masalah ini. Hal ini terlihat dengan masih tingginya tingkat kecelakaan laut di Indonesia. Dalam suatu kecelakaan, faktor manusia sangat dominan menjadi penyebab hal tersebut terjadi, di mana para awak berperan besar dalam terjadinya kecelakaan.
Penelitian ini membahas peran awak dari sisi kulifikasi yang dimiliki serta perilaku aktual yang terjadi di lapangan pada kapal feri jalur penyeberangan Merak-Bakauheni.
Kapal feri dipilih karena kapal feri merupakan kapal yang mengangkut penumpang dan barang di mana potensi kecelakaan dan akibat kehilangan nyawa yang besar terdapat pada jenis kapal ini. Selain itu jalur penyeberangan Merak-Bakauheni merupakan salah satu jalur penyeberangan yang paling ramai di Indonesia.
Dari penelitian ini didapat ternyata kualifikasi awak kapal feri Jalur penyeberangan Merak-Bakauheni masih jauh dari standar yang dipersyaratkan walaupun hampir semuanya memiliki ijazah pelaut terlihat dengan adanya pelanggaran-pelanggaran yang terus terjadi terhadap aspek keselamatan tanpa adanya sanksi dan perbaikan atas perilaku tersebut.

Marine accidents often occur in Indonesia, but over time have not looked towards the settlement of this issue. This is still visible with the high level of marine accidents in Indonesia. In an accident, human factors are the dominant cause of a case occurs, where the crew of a role in the accident.
This study discusses the role of the crew from qualification view also the actual behavior and that happens on the field at the ferry crossing paths Merak-Bakauheni.
Ferry was selected because a ferry boat that carry passengers and goods in which the potential for accidents and loss of life due to the large ships are on this type. In addition, path-crossing Merak-Bakauheni is one of the lines crossing the most crowded in Indonesia.
From this research we get that qualification of crew at ferry crossing path Merak-Bakauheni still far from the required standard even though almost all have seen competent sailor with the violations of safety aspects that continue to occur without the sanctions and improvements to any of the behavior.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus I. Adzkiya
"Timbulnya korban jiwa pada kecelakaan kapal yang terjadi dapat ditimbulkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kesiapan penumpang jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat di kapal. Kesiapan penumpang ini juga dipengaruhi oleh penerangan oleh petugas peda penumpang setiap kali berlayar. Apakah petuagas sudah menjalankan tugasnya untuk mempersiapkan penumpang dalam menghadapi kaadaan darurat yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Intensitas penerangan petugas serta pemahaman penumpang tentang keadaan darurat di kapal inilah akan menjadi tujuan penulisan skripsi ini.
Metode pengukuran dengan kuesioner kepada responden yaitu para penumpang kapal jurusan Merak-Bakauheni, menjadi metode pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Selain dapat menghasilkan gambaran terhadap masalah dengan baik, juga dapat diuji validitasnya secara statistik, menjadi kelebihan untuk metode ini.
Responden yang menjadi obyek penelitian adalah para penumpang yang berada di dek ekonomi dan sekitarnya seperti dipinggir pagar kapal. Mereka diberikan kuesioner seputar kinerja petugas serta pemahaman mereka mengenai keadaan darurat.
Data yang berhasil didapat dari responden memberikan gambaran bahwa sebagian besar responden merasa petugas dikapal sudah cukup rutin dalam menjelaskan keadaan darurat dikapal. Namun tidak semua variabel keselamatan yang dijelasskan oleh petugas, tetapi pada beberapa variabel yang dianggap paling utama.
Dari data ini juga didapat hasil bahwa pengetahua penumpang terhadap kondisi darurat dan penyelamatannya sudah cukup tinggi meskipun tidak pada semua variabel tetapi yang utama yaitu jaket penyelamat sudah sangat tinggi. Kesimpulan secara keseluruhan, setelah dibandingkan dengan grafik, didapat kesimpulan bahawa petugas sudah cukup baik dalam mempersiapkan penumpang lama menghadapi keadaan darurat.

Having dead victims in ship accidents can cause by a number of things, one of which is the readiness of passengers in facing emergency situations that could suddenly occurred. Their readiness is also determined by the officers of the ship, how well they are in conditioning the passengers each time they go on sailing. The intensity of the conditioning done by the officers and the knowledge of passengers about emergency situations are goals this thesis is focused on.
The approach method used to achieve those goals is by giving questionnaires to the respondents which are the passengers of Merak ' Bakauheni crossing. Not only can they picture the problems correctly but also can the validity be tested statistically.
The respondents being the object of this research are they who are in the economy deck and the surrounding spots like in the edge of the ship fence. The questionnaires are about the performance of the ship's officers and their knowledge of emergency situation.
From the answers given by the respondents, we can conclude that the ship's officers have routinely explained the necessary information about the emergency situations that could suddenly occurred on the ship. But not all safety variables are explained, the officers only picks the ones that they think are the important ones.
The data also implied that the passengers are well aware of the safety variables of emergencies; though again, not all of them but only the important ones like safety jacket for example. After being compared with the graphic we have the overall conclusion, which is the ship's officers have prepared the passengers well enough for facing the emergency situations that could suddenly occurred on the ship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38090
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Akbar Sumarlan
"Salah satu cara untuk memastikan tindakan yang diambil sebelum kecelakaan terjadi adalah penggunaan proses yang dikenal sebagai formal safety assessment FSA . Hal ini penting karena, antisipasi terhadap terjadinya kecelakaan lebih penting daripada membuat aturan setelah adanya kecelakaan. Terkait kasus kebakaran Kapal Zahro Express, kapal penumpang Muara Angke ke Kepulauan Seribu, merupakan hal yang penting untuk melakukan FSA pada kapal tradisional penumpang yang juga kapal penyeberangan Muara Angke-Kepulauan Seribu. Pada kapal tradisional, FSA dilakukan terhadap 4 subjek, yaitu unsur manusia, kapal, lingkungan dan manajemen. Hasil dari FSA terhadap kapal tradisional adalah daftar bahaya, analisis risiko, pilihan kontrol risiko, analisis biaya-manfaat, dan rekomendasi ke berbagai pihak terkait dalam rangka meningkatkan keselamatan. Pada penelitian ini diperoleh hasil hampir semua kapal tradisional di Kali Adem memiliki bahaya yang hampir sama. Urutan bahaya yang harus di perbaiki adalah pertama pihak manajemen atau pengelolah kapal, kedua unsur kapal, ketiga manusia, dan terakhir adalah lingkungan.

One way of ensuring that action is taken before a accident occurs is the use a process known as formal safety assessment FSA . This is important because the anticipation of accidents is more important than making rules after an accident. Related to Zahro Express ship fire case, Muara Angke passenger ship to Kepulauan Seribu, it is important to conduct FSA on traditional passenger ship which is also crossing Muara Angke to Kepulauan Seribu. On the traditional ship FSA conducted on 4 subjects, the human element, ship, environment, and management. The results of the FSA on traditional vessels are a list of a hazards, risk analysis, risk control option, cost benefit analyzes, and recommendations to various stakeholders in order to improve safety. In this study the authors get almost all the traditional ships in Kali Adem have almost the same problem. The order of issues to be improved is first the management, the second elements is the ship, the third is human, and the last is the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qodrat Rahman Hakim
"Lintas Pantura Jawa memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, dibalik manfaat besar yang diperoleh, ternyata muncul beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan infrastruktur jalan. Inspeksi keselamatan jalan (IKJ) merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan penyimpangan pemeriksaan lapangan yang sistematis oleh ahli keselamatan jalan untuk mengidentifikasi defisiensi keselamatan terkait dengan penurunan kinerja geometrik, perkerasan, fasilitas pelengkap jalan yang dipandang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Penelitian ini mengetengahkan konsep inspeksi keselamatan jalan serta pemanfaatan teknologi photologging dalam pelaksanaan inspeksi keselamatan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya defisiensi keselamatan infrastruktur jalan, faktor dominan yang dipertimbangkan untuk analisis nilai peluang dan dampak keparahan defisiensi keselamatan infrastruktur jalan, membandingkan faktorfaktor yang diperoleh dengan standar yang telah disepakati, dan memberikan rekomendasi awal berdasarkan hasil inspeksi. Konsep ini diharapkan dapat membantu para perencana dan perekayasa keselamatan jalan di dalam upaya meningkatkan keselamatan jalan terutama pada proyek-proyek preservasi jalan.

North Java Highway has a big strategic value in supporting the development and growth of national economy. However, behind the huge benefits gained, it had appeared some problems relating to the management of road infrastructure. Road Safety Inspection (RSI) is one systematic procedure to identify infrastructure deficiencies that potentially cause accident associated with decreased performance geometric, pavement, and road facilites.
This study explores the concept of road safety inspections and the use of photologging technology in conducting road safety inspections. The purpose of this research is to obtain the factors that influence the occurrence of road infrastructure deficiencies, dominant factor to be considered for the analysis of the opportunities and impact severity of road infrastructure deficiencies, comparing the factors obtained with the agreed standards, and provide initial recommendations based on inspection results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50703
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dekker, Sidney W. A.
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2005
363.12 DEK t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dessy Anggraeni Saputri
"Angka kejadian kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi. Sektor jasa konstruksi merupakan sektor dengan angka kejadian kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja adalah menggunakan alat pelindung diri. Beberapa penelitian menunjukan rendahnya penggunaan alat pelindung diri pada pekerja konstruksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi PT. X. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 72 pekerja di PT. X. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan mengenai tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dan kejadian kecelakaan kerja. Hasil uji analisis Chi Square menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi di PT.X (P= 0,937, α= 0,05). Kejadian kecelakaan kerja lebih banyak terjadi pada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik daripada responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hasil ini merekomendasikan bahwa pengetahuan penggunaan alat pelindung diri yang baik harus disertai dengan sikap dan perilaku penggunaan alat pelindung diri agar mengurangi risik terjadinya kecelakaan kerja.

A number of occupational accident in Indonesia is high. The construction is a sector with a highest occupational accident in Indonesia. The use of personal protective equipment is on of the solution to reduce a number of accident. Recent studies show that the use of personal equipment in construction worker is low. This study aim to identify the relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. Cross sectional study used in this study with 72 workers. The structured questionnaire about knowledge on personal protective equipment used to collect the data. The result shows that there is no relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. (P = 0.937, α = 0.05).Occupational accident are more common in respondents who have a good knowledge level less than respondents who have a good knowledge level. These results recommend that the knowledge level on personal protective equipment must be accompanied by the attitude and behavior of use of personal protective equipment in order to reduce a number of accident.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofridalyus
"ABSTRAK
Tesis ini adalah studi kasus kecelakaan kerja ringan pada proyek Geotechnical
Improvement (Bored Pile) di stasiun pengukuran gas PT Z di pulau Pemping,
Batam, yang terjadi pada tanggal 8 desember 2012, dimana seorang pekerja
(helper) mengalami kejadian terpeleset dan kepalanya membentur tulangan besi
cor, sehingga mengakibatkan luka.
Penyebab langsung terjadinya kecelakaan ada dua yaitu tindakan tidak aman yang
dilakukan pekerja dan kondisi tidak aman yang terdapat dilokasi kerja, sedangkan
penyebab tidak langsung adalah lemahnya kontrol manajemen (lack of control).
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan disain eksploratif. Hasil
penelitian menunjukan bahwa eksisnya tindakan tidak aman dan kondisi tidak
aman dilokasi proyek sebagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan, penyebab
dasarnya adalah tidak memadainya program K3, standar K3 dan kepatuhan
terhadap penerapan standar K3 yang ada oleh manajemen proyek.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan serupa bahkan yang lebih parah
disarankan kepada manajemen pelaksana proyek untuk menjalankan rekomendasi
K3 dan membuat perencanaan kerja yang memadai, sedangkan konsultan
pengawas diharapkan lebih tegas menjalankan wewenang yang diamanatkan oleh
pemilik proyek, PT Z sebagai pemilik proyek disarankan lebih proaktif memantau
implementasi K3 di proyek dan memberi sanksi kepada kontraktor pelaksana
proyek apabila tidak melaksanakan rekomendasi K3 yang ada.

ABSTRACT
This thesis is a case study on a minor accident happened on 8th December 2012
at Geotechnical Improvement (bored pile) project at gas metering station of PT Z
on Pemping Island off shore Batam, where a worker( helper) slipped and had his
head injured on hitting a steel casting of pile.
In this study, unsafe acts and unsafe conditions were the two immediate causes of
the accident, while lack of control was the indirect cause.
Results in this explorative-designed qualitative research showed that events of
unsafe acts and unsafe conditions are factors giving rise to the accident;
meanwhile inadequate OSH (Occupational Health and Safety) programs and
standards, as well as poor OSH standards compliance at management of project
level is the fundamental cause.
In order to prevent similar accidents from recurring and worsening, it is
recommended that project contractor to comply with OSH recommendations and
to establish appropriate working plan-up; meanwhile consultant supervisors are
expected to act firmly according to authority delegated by project owner. It is also
recommended that project owner to monitoring more proactively upon OSH
project implementation and impose sanction on project manager found noncompliant
to existing OSH recommendations."
Universitas Indonesia, 2013
T35022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>