Ditemukan 195711 dokumen yang sesuai dengan query
Dwi Susilo Komar
"Skripsi ini mendeskripsikan fenomena sosial mengenai migrasi sirkuler yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu dalam rangka memperoleh sumber daya pekerjaan di suatu wilayah yang berada di luar dari wilayah masing- masing individu itu berasal. Kegiatan untuk pergi ke suatu wilayah yang berada di luar dari wilayahnya ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup, dan mereka memang tidak berniat untuk menjadi warga permanen yang menetap di wilayah tujuan. Pada suatu saat nanti, mereka akan kembali ke keluarga masing-masing yang tetap berada di wilayah asalnya. Para migran sirkuler pergi ke suatu wilayah tujuan dalam konteks penelitian ini diawali dengan bermodalkan hubungan sosial yang sudah dimiliki para aktor dengan migran terdahulu yang dikenalnya melalui hubungan sentiment (emosi). Hubungan sosial yang sudah ada ini coba diaktifkan para migran sirkuler karena hubungan sosial ini merupakan modal sosial bagai para aktor untuk memperoleh sumber daya pekerjaan yang sudah dilakoni oleh migran yang diikutinya baik sebagai buruh bangunan maupun pedagang makanan. Dari dua konteks sumber daya pekerjaan inilah akan terlihat secara jelas adanya pengelompokan sosial para aktor/migran sirkuler yang masing-masing membentuk satu kesatuan jaringan sosial.
Kemudian dalam tulisan ini pula akan dijelaskan jaringan sosial berdasarkan dua konteks sumber daya pekerjaan yang coba dibina dan diperlihara oleh para aktor, karena baik itu migran terdahulu maupun migran sirkuler, keduanya saling tergantung dan saling membutuhkan. Hubungan sosial yang terwujud, mengikat individu dalam jaringan sosial sehingga dapat diketahui logika situasional dimana adanya sejumlah pertukaran yang dijelaskan dalam hubungan power dimana adanya reward dan sanction yang digunakan dalam jaringan sosial guna mencapai suatu kepentingan dalam memenuhi kebutuhan hidup para aktor.
This thesis describe the social phenomena of circular migration by individual or groups of individuals in order to obtain employment resources in a territory that is outside of individual origin territory come from. Movement into a territory in order to appeased life need, and they, indeed, have no intend to be permanent residents in destination territory. Later, they will return to their each families who stay remain of their origin territory. Circular migrants went to a territory in the context of this research begins to capitalize on social relations have been owned by actors with previous migrants had known through sentiment relations (emotion). They tried to activated their social relations because this social relations is the social capital of actors/circular migrants to obtain employment resources that have been done by previous migrants who participated either as construction workers or food vendors. From this two context, Both will clearly show the social grouping of actors/circular migrants which each form a unity of social network.This thesis also explain social network based on two context of employment resources effort to fostered and maintained by actors, because previous migrants or circular migrants, both interdependent and well earned need each other. Social relations are materialized, binding individuals in a social network go into as to know the „logika situasional‟ which interchange explained in power relation with reward and sanction used in social network to achieve their purpose in appease life need of actors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S43964
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zulfikar Ghazali
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
320.011 ZUL m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Herlianto
Bandung: Alumni, 1997
307.2 Her u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jeremia Budhi Pratama
"Skripsi ini membahas mengenai implementasi atas International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families Tahun 1990 oleh Indonesia dalam rangka perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pekerja migran membutuhkan suatu mekanisme perlindungan yang dapat menjamin nasib para pekerja migrannya di luar negeri yang rentan terhadap pelanggaran hak-hak dasar mereka. International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families merupakan sebuah instrumen hukum internasional yang disahkan untuk menyediakan perlindungan atas hak-hak dasar seluruh pekerja migran di dunia. Komitmen Indonesia untuk terikat dengan perjanjian internasional ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi terhadap pekerja migrannya di negara-negara tujuan pekerja migran untuk bekerja. Indonesia harus melakukan perubahan pada kerangka hukum perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan mereformasi praktik perlindungannya untuk memastikan agar hak-hak para Tenaga Kerja Indonesia dapat terjamin.
This final paper discusses about the implementation of 1990 International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families by Indonesia regarding the protection of the Indonesian migrant workers overseas. Indonesia, as one of the countries who has the largest number of its migrant workers, needs a protection mechanism to ensure the life of its migrant workers’ who are highly susceptible to the violation of their rights. 1990 International Convention on the Protection of All Migrant Workers and Members of Their Families is one of the existing international law instrument which was formed to provide protection to the migrant workers’ rights. Indonesia’s commitment to be bound by the treaty is expected to overcome the problems that happened in their working destination states. Indonesia must conduct a change in its regulation concerning the protection of Indonesian migrant workers and reform the protection practice to ensure its migrant workers’ life."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45005
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ta, Chen
New York: Secretariat Institute of Pacific Relations, 940
325.2 TA e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nur Cholik Widyan Saputra
"Melakukan migrasi internasional dengan bekerja sebagai Awak Kapal Perikanan Migran di luar negeri merupakan salah satu strategi seseorang untuk meningkatkan kualitas kehidupan diri dan keluarganya. Namun demikian, pekerjaan sebagai Awak Kapal Perikanan Migran merupakan jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori pekerjaan 3D (Dirty, Difficult, dan Dangerous). Selain memiliki risiko pekerjaan yang tinggi, banyak dari pekerjanya pun rentan terhadap risiko eksploitasi dan terjebak dalam kondisi kerja paksa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi ketahanan Awak Kapal Migran di kapal ikan Taiwan untuk menghadapi risiko dan mengantisipasi kerentanan yang dimiliki. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan wawancara mendalam terhadap 14 narasumber yang merupakan ABK migran di Taiwan. Teknik accidental sampling digunakan untuk memilih narasumber yang pernah memiliki pengalaman bekerja di kapal ikan Taiwan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara untuk memperoleh wawasan yang komprehensif tentang pengalaman dan strategi ketahanan Awak Kapal Perikanan Migran. Analisis dilakukan menggunakan teori kerentanan, teori ketahanan, dan teori stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketahanan yang efektif untuk mengantisipasi kerentanan Awak Kapal Perikanan Migran yaitu memilih jalur penempatan resmi, meningkatkan keterampilan kerja di atas kapal, dan selektif memilih perusahaan penyalur.
Undertaking international migration by working as a Migrant Fishing Boat Crew abroad is one of the strategies for a person to improve the quality of life of themselves and their families. However, work as a Migrant Fishing Boat Crew is a type of work that falls into the 3D (Dirty, Difficult, and Dangerous) work category. In addition to having high occupational risks, many of the workers are also vulnerable to the risk of exploitation and trapped in forced labor conditions. This study aims to understand the resilience strategies of migrant crew members on Taiwanese fishing vessels to deal with risks and anticipate their vulnerabilities. The research method was conducted using a qualitative approach involving in-depth interviews with 14 interviewees who are migrant crew members in Taiwan. The accidental sampling technique was used to select interviewees who had previous experience working on Taiwanese fishing vessels. Data were collected through interviews to gain comprehensive insights into the experiences and resilience strategies of migrant fishing crew. Analysis was conducted using vulnerability theory, resilience theory, and stress theory. The results showed that there are three effective resilience strategies to anticipate the vulnerability of Migrant Fishing Boat Crew, namely choosing official placement channels, improving work skills on board, and selectively choosing channeling companies. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Telmaizulsyatri
"Penelitian ini berfokus pada peningkatan pelayanan pemberian perpanjangan izin tinggal terbatas pada Kantor lmigrasi Klas I Khusus Jakarta Barat. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menentukan titlk penyebab keterlambatan pelayanan pemberian izin tinggat terbatas dilihat dari struktur urganisasi, kemampuan aparat, dan sistem pelayanan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Model analisis dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memuat unit analisis yang menjadi dasar dari pengurnpulan data. Informan dalam penelitian ini diarnbil dari pelaksana pelayanan pemberian izin tinggal terbatas dan pengurus jasa keirnigrasian yang keseluruhnya berjumlah 6 orang.
Hasil analisis penelitian yang dilakukan disimpulkan terdapat kelemahan pada struktur organisasi dan kemampuan aparat. Dari kelemahan ini yang paling menonjol terdapat pada struktur organiasasi, yaitu panjangnya birokrasi dalam pelayanan imigrasi.
This research focuses on improving the provision of extension services permanent residence permit at the Immigration Office of Special Class I West Jakarta. The aim is to determine the cause of the delay point of service provision permanent residence permit views of the organizational structure. personnel capabilities and service system. This study used a qualitative descriptive design. Analysis Model by asking a few questions that contain the basic unit of analysis is data collection. Informants in this study were taken from the services of a permanent residence permit and immigration services administrator in total amounted to 6 people. Results of analysis of research conducted conclude that there are weaknesses in the organizational structure and personnel capabilities."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T32386
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Atika Amalia
"Kendati migrasi tenaga kerja ke luar negeri telah menjadi bagian dari strategi pembangunan pemerintah Indonesia, perhatian akan dampak dari remitansi terhadap ekonomi masih minim, termasuk juga penelitian mengenainya. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengisi lokus tersebut dengan melakukan analisis pengaruh remitansi terhadap kesejahteraan pada tingkat subnasional dengan indikator konsumsi per kapita, pertumbuhan konsumsi dan tingkat kemiskinan.
Analisis dilakukan untuk periode tahun 2007 hingga 2009 dengan individu tujuh belas daerah naungan BP3TKI yang mencakup 33 provinsi Indonesia. Dengan menggunakan metode regresi Ordinary Least Square (OLS), remitansi ditemukan terbukti berdampak positif secara signifikan terhadap konsumsi per kapita daerah, namun tidak terbukti berdampak terhadap tingkat kemiskinan dan pertumbuhan konsumsi daerah.
Although internasional labor migration has become a part of the Indonesian government's development strategy, attention to the impact of remittances on the economy is still minimum, including from research perspective. Therefore, this study seeks to fill this locus by analyzing the effect of remittances on welfare at subnational level with per capita consumption, consumption growth and poverty rate. Analyzes were conducted for the period of 2007 to 2009 with seventeen regions covering 33 provinces of Indonesia. By using simple Ordinary Least Square (OLS) regression, remittances are found to significantly increase per capita household consumption, but cannot be proved to have impacts on poverty rate and consumption growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46205
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dellina Rahanar
"Masalah imigran di Prancis baru disadari oleh Pemerintah Prancis pada tahun 1970-an. Oleh karena itu, Pemerintah Prancis mencanangkan modèle républicain d’intégration untuk mengintegrasikan kaum imigran ke dalam masyarakat Prancis. Namun, model ini tidak mampu mengatasi masalah imigran. Justru, model tersebut membuat kaum imigran terpinggirkan. Hal ini dapat dilihat pada lagu la lettre à la République yang sarat akan kritik kepada Pemerintah Prancis. Dalam lagu ini, Prancis digambarkan belum dapat menerima kehadiran imigran bahkan cenderung xenofobia terhadap mereka. Prancis yang dikenal sebagai negara pencetus deklarasi hak asasi manusia, justru mengekang kebebasan beragama masyarakatnya terutama orang Islam. Perilaku rasial yang diterima imigran, khususnya warga Prancis keturunan Afrika Hitam dan Magribi, menjadi tanda penolakan Prancis terhadap kaum imigran. Hal ini berdampak pada kehidupan kaum imigran. Kaum imigran sulit untuk mendapatkan pekerjaan di sektor pekerjaan formal dan terpaksa bekerja di sektor pekerjaan informal. Di satu pihak, kaum imigran ingin berintegrasi dengan masyarakat Prancis, namun nilai-nilai yang diusung modèle républicain d’intégration tidak sesuai dengan budaya asli mereka sehingga berpotensi menimbulkan konflik. Contoh yang paling menonjol adalah nilai laïcité atau sekularisme. Berkenaan dengan nilai laïcité yang diusung Negara Prancis, Pemerintah Prancis melarang pemakaian atribut keagamaan di instansi pemerintahan seperti sekolah negeri. Hal ini menjadi masalah bagi orang Islam di Prancis yang ingin menjalankan tugasnya sebagai pemeluk agama yang taat. Di pihak lain, Prancis hanya berperan sebagai juri yang menunggu dan melihat apakah imigran sudah mampu berintegrasi ke dalam masyarakat Prancis. Prancis selalu membuat keputusan secara sepihak tanpa melibatkan peran serta kaum imigran. Dengan demikian, komunikasi antardua pihak tidak berjalan dengan lancar.
The issue of immigrants in France was recognized by the Government of France in the 1970's. Therefore, the French government launched modèle républicain d’intégration to integrate immigrants into French society. However, this model is not able to solve the problem of immigrants. Instead, it marginalizes immigrants. This can be seen in the song la lettre à la République which is full of criticism to the French government. In this song, French is described not being able to accept the existance of immigrants and tends to be xenophobia against them. France is known as the declator of the declaration of human rights, yet the state restricts the freedom of religion. Racism received by immigrants, especially French citizens of Black African and Maghreb is a sign of France’s rejection. This has a big impact to the lives of immigrants. Immigrants have a hard time to get a job in the formal employment sector and forced to work in the informal employment sector. On the one hand, immigrants want to integrate into French society, but the values that carried by modèle républicain d’intégration are incompatible with their native cultures, so it is risky to make conflicts among them. The most striking example is the value laïcité or secularism. In the name of laïcité, the French government bans wearing religious attributes in government agencies such as schools. This becomes a problem for Muslims in France who want to carry on their duties as devoted muslims. On the other hand, France acts as a judge to wait and see if the immigrants have been able to integrate into French society. France has always made decisions unilaterally without involving the participation of immigrants. Thus, communication between two parties does not run smoothly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Bandung: Alumni, 1999
304.82 GLO
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library