Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176966 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Jusak
"Konversi kapal Tanker ke Bulk Carrier merupakan salah satu cara dalam penambahan armada Bulk Carrier di Indonesia, karena memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan dan waktu pembuatan lebih cepat dari membuat kapal baru. Konversi kapal ini sangat bermanfaat bagi berbagai pihak, baik itu si pemilik kapal bulk carrier itu sendiri dan juga perusahaan batubara yang saat ini benar- benar membutuhkan kapal batubara yang memiliki kapasitas ruang muat yang sangat besar. Pemerintah juga sangat menganjurkan konversi kapal ini agar kapal berbendera Indonesia semakin banyak dan kapal berbendera Indonesia bisa lebih banyak lagi mengambil bagian dalam pengangkutan muatan curah di Indonesia.
Secara umum proses konversi ini dilakukan dengan memodifikasi struktur tanker tersebut dengan cara memotong pelat-pelat bulkhead, memotong pelat geladak sebesar dimensi palka kapal, menambahkan pelat dan profil inner hull, pelat dan profil topside, pelat dan profil hopperside dan memperpanjang kapal tersebut sebesar 25 meter.
Pembahasan lebih lanjut dari skripsi ini adalah perhitungan kekuatan kapal dan stabilitas statis kapal.

Conversion of Tanker to Bulk Carrier is one of the way to enlarge amount of bulk carrier fleet in Indonesia, because of the advantage and faster in making conversion than making the new one. This ship conversion is advantage for the people who are connected there, like the owner as the hirer and the company who will use the ship to distribute the numerous coals and this ship has a very large cargo hold to to be loaded. The government suggest for this ship to be converted well because it will show that the Ship from Indonesia and they want the ship from Indonesia takes part more and more in distributing coals by bulk carrier.
This conversion process is modification of tanker structure by cutting the bulkhead plate, cutting deck plate to be used for hatch, and adding inner hull plate and profile, topside plate and profile, hopperside plate and profile and lengthen the ship, which lengths 25 meter. And then we analyze the ship strength and the static stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hammam Gopar
"Penelitian ini mempelajari terkait analisis hambatan kapal bulk carrier pada skala model dan skala penuh menggunakan CFD NUMECA Fine/Marine dan formula empiris metode Holtrop-Mennen. Penelitian ini juga akan membandingkan perbedaan hambatan antara hasil simulasi CFD dan perhitungan formula empiris metode Holtrop-Mennen yang digunakan sebagai validasi hasil simulasi. Selanjutnya, penelitian ini menganalisis nilai koreksi (ΔCF) dari skala model dan skala penuh dengan menggunakan hasil dari simulasi CFD yang diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran terkait ekstrapolasi dalam mencari nilai hambatan dengan ukuran kapal tertentu. Hasil penelitian dari kedua metode menunjukkan bahwa gaya yang dihasilkan meningkat signifikan seiring dengan peningkatan skala kapal, dimana tidak adanya perbedaan yang signifikan diantara kedua metode tersebut dengan nilai error dari 1,72% sampai dengan 13,30%. Selain itu, didapatkan bahwa nilai koreksi (ΔCF) yang lebih besar pada ukuran kapal kecil menunjukkan bahwa simulasi pada skala model memerlukan penyesuaian yang lebih signifikan untuk akurasi pada skala penuh dibandingkan ukuran kapal yang lebih.

This study analyses the correction value (ΔCF) of the model scale and full scale us using CFD NUMECA Fine/Marine and the empirical formula of the Holtrop-Mennen method. It will also compare the difference in drag between the CFD simulation results and the empirical formula calculation of the Holtrop-Mennen method, this serves as a validation for the simulation findings. The findings of the two techniques demonstrate that as the ship's scale rises, the forces generated increase significantly. Between the two approaches, there is no discernible difference in error levels, which range from 1,72% to 13,30%. Moreover, the greater correction value (ΔCF) for lower ship sizes implies that model-scale simulations need more substantial modifications to be accurate at full scale than do larger ship sizes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik MR
"Energi listrik telah menjadi kebutuhan yang sangat vital dalam menunjang segala aspek kehidupan masyarakat pada saat sekarang ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah sekarang memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berbahan bakar batubara. PLTU batubara dipilih karena pemerintah ingin mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian BBM pada pembangkit listrik. Selain itu, juga karena Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil batubara terbesar didunia. Namun, pada pelaksanaannya, pemerintah terkendala dalam hal transportasi batubara dari pertambangan ke lokasi PLTU. Seringkali terjadi PLTU kehabisan stok batubara sehingga pada akhirnya terjadi pemadaman listrik, dan masyarakat merasa dirugikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, skripsi ini disusun untuk melihat kesiapan armada pelayaran nasional dalam mengangkut batubara dari areal pertambangan ke lokasi PLTU dengan terlebih dahulu menghitung kebutuhan kapal yang paling optimal. PLTU yang dijadikan obyek yaitu PLTU Tanjung Jati B, Jepara.
Analisis yang dilakukan adalah menghitung kebutuhan batubara serta stok yang disimpan pada PLTU Tanjung Jati B pada setiap satuan waktu. Setelah itu, dicari jumlah kapal yang dibutuhkan untuk memenuhi jumlah batubara tersebut. Penghitungan dilakukan dengan sistem perbandingan masing-masing jenis ukuran kapal coal carrier, seperti aspek jumlah kapal yang dibutuhkan, freight rate, waktu total yang dibutuhkan, serta aspek lain yang dianggap perlu.
Setelah optimalisasi didapatkan, maka dapat dilihat sejauh mana kesiapan armada pelayaran nasional dalam mendukung pengangkutan batubara untuk PLTU Tanjung Jati B tersebut. Diharapkan, skripsi ini bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi semua pihak yang terkait dalam masalah pengangkutan batubara dari pertambangan ke lokasi PLTU, khususnya PLTU Tanjung Jati B, Jepara.

Nowadays, electric power has been ones of vital necessity for people to support the whole aspect of their lives. To fulfill that necessity, the government set to build the new coal-fired power plant into priority. The coal-fired power plant had choosen because the government want to reduce the used of fuel oil in power plant. Beside that, because of Indonesia is ones of the biggest coal exporter countries in the world. But in the realization, the government face a problem with the coal transportation from the mining to the area of coal-fired power plant. Out of coal stock in power plant frequently happened, and the blackout take on, so that the customers feel loss out.
Related to that topic, this paper described to know how far the readiness of national shipping fleet to support the coal transportation from the mining to the area of coal-fired power plant with the optimum system. The object of this paper is Tanjung Jati B coal-fired power plant.
The analysis performed by counting the coal necessity and stocked in Tanjung Jati B coal-fired power plant on time units. Then, the amount of ships to fulfill that coal necessity was found-out. The optimum of size of ships combination get by doing comparison on each size of bulk carriers, such as, the amounts of ship that needed, freight rate, total of time for single round-trip, and another aspect.
After the optimalization found out, then the readiness of national shipping fleet on supporting coal transportation for Tanjung Jati B coal-fired power plant can be observe. Perhaps, this paper could be a reference for all subjects that connected to coal transportation from the mining to the area of coal-fired power plant, especially to Tanjung Jati B coal-fired power plant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Septian Nugraha
"Peningkatan regulasi emisi sulfur oleh International Maritime Organization (IMO) mendorong industri perkapalan untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan seperti scrubber. Penelitian ini menganalisis biaya pemasangan dan keuntungan operasional dari penggunaan scrubber pada kapal bulk carrier 50,000 DWT. Metode kuantitatif seperti regresi linier, analisis deret waktu, dan pemrograman linier digunakan untuk mengevaluasi efisiensi operasional kapal dengan variabel meliputi usia kapal, inflasi global, nilai tukar mata uang, dan penurunan pendapatan per ton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan scrubber memberikan keuntungan ekonomi lebih tinggi dibandingkan kapal tanpa scrubber, terutama pada rute domestik. Kapal dapat menutupi biaya pemasangan scrubber dalam 36 bulan. Namun, perhitungan menunjukkan bahwa efisiensi tergantung pada variabel seperti kecepatan kapal, persentase pendapatan bersih yang dialokasikan untuk biaya investasi, dan prediksi nilai tukar mata uang. Selain itu, penggunaan scrubber mampu menjaga profitabilitas meski terjadi penurunan pendapatan per ton. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategi penggunaan scrubber untuk memaksimalkan keuntungan operasional sekaligus memenuhi regulasi lingkungan.

The tightening sulfur emission regulations by the International Maritime Organization (IMO) have encouraged the maritime industry to adopt environmentally friendly technologies, such as scrubbers. This study analyzes the installation cost and operational benefits of using scrubbers on a 50,000 DWT dry bulk carrier. Quantitative methods, including linear regression, time series analysis, and linear programming, were employed to evaluate the vessel's operational efficiency with variables such as ship age, global inflation, currency exchange rates, and revenue per tonnage reduction. The results indicate that installing scrubbers yields higher economic benefits compared to operating ships without scrubbers, particularly on domestic routes. The vessel could recover the scrubber installation costs within 36 months. However, efficiency is highly dependent on variables such as vessel speed, the percentage of net income allocated for investment costs, and predicted exchange rate fluctuations. Furthermore, the use of scrubbers helps maintain profitability despite revenue per tonnage declines. This study provides strategic recommendations for scrubber utilization to maximize operational profits while complying with environmental regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garry Fajri Garcia
"Pada pengoperasian kapal pengangkut batu bara diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang perawatan dan pemeliharaan peralatan pada kapal tersebut. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya masalah yang dapat merugikan kapal, seperti breakdown pada peralatan dan sebagainya. Selain itu sistem pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dan berkala, juga dapat memperpanjang usia pakai suatu kapal sehingga dapat mencegah penurunan produktivitas kapal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pada semua komponen yang terdapat di suatu kapal, juga telah diatur dalam International Safety Management Code (ISM Code). Oleh karena itu dibuatlah Planned maintenance system pada peralatan di kapal. Dalam hal ini komponen-komponen peralatan Self unloading pada kapal pengangkut batu bara MV. Sartika Baruna yang akan dijadikan objek penelitian untuk pembuatan sistem pemeliharaan tersebut.

In the operation of coal carrier ship, it is essential to have a system that regulates the maintenance of the equipments of the ship. This is necessary to avoid the problems that can inhibit the ship performance, such as the breakdown in the equipments of the ship and so on. Moreover, a maintenance system which is done in a well-planned and regular period can also extend the life of a ship and resist the decline in productivity of the ship. Things related to the maintenance of all components contained in a ship also have been regulated in the International Safety Management Code (ISM Code). Accordingly, it becomes necessary to arrange a Planned maintenance system (PMS) for the equipments on ship. In this case the components in the Self unloading Equipment on coal carrier ship MV. Sartika Baruna will be the object of research for the production of the maintenance system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramot Surya Jeremius
"ABSTRAK
Keselamatan Transportasi merupakan hal yang sangat penting. Di dalam kapal, pengamanan muatan merupakan hal yang vital karena menyangkut stabilitas kapal. Studi analisis ini merupakan suatu kegiatan untuk merancang sistem pengamanan muatan alternatif di kapal. Penelitian ini difokuskan terhadap pengamanan muatan berupa mobil yang masuk ke kapal. Kapal yang menjadi objek penelitian disini berjenis kapal Roro feri yang banyak beroperasi di perairan Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menemukan sistem pengamanan muatan mobil alternatif yang dapat digunakan di kapal feri. Adapun hasil penelitian menunjukkan sistem lashing alternatif ini dapat digunakan di kapal berjenis Roro feri di Indonesia.

ABSTRACT<>br>
Transportation safety is very important. Inside the vessel, cargo security is vital as it concerns the stability of the ship. This analysis study is an activity to design an alternative cargo security system on board. This research is focused on securing the cargo of cars entering the ship. The ship that became the object of research here is a Roro feri ship that operates in many waters of Indonesia. The purpose of this study was to find an alternative car securing system that could be used on feri boats. The results of this study show that this alternative securing system can be used in Roro feri type ship in Indonesia "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Desmond
"Meningkatnya volume perdagangan ternak hidup antar negara di dunia, khususnya sapi, berdampak besar terhadap armada cattle carrier sebagai kapal pengangkut ternak lintas negara. Selain keharusan untuk menambah jumlah armadanya, ruang muat pada cattle carrier juga harus dirancang seideal mungkin agar selama dalam pelayaran sapi tidak mengalami stress, cedera atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan nilai jual muatannya menjadi turun akibat menurunnya kualitas daging. Maka untuk itu, terlebih dahulu perlu diketahui kondisi fisik sapi seperti berat rata-rata, konsumsi pakan dan air, kotoran, dan mempelajari sisi psikologis seperti suhu dan perilakunya dalam kawanan, agar dapat membuat rancangan dari jalur masuk dan keluar, konstruksi kandang yang berbentuk diagonal, lantai anti slip, ruang pakan, ventilasi, kelistrikan, tangki air dan tangki kotoran, yang nyaman buat sapi. Selain itu, hal-hal seperti perlunya ruang karantina, untuk sapi yang sedang cedera, hamil, atau kemungkinan penyakit hewan yang dapat menular ke sapi lain atau manusia, juga menjadi faktor penting dalam merancang ruang muat cattle carrier.

Increasing of livestock trading volume between country ini the world, especially for cattle, has make impact to cattle sarrier units as cross country livestock ship. Beside the quantity of transportation units must be upgraded, the design of catle carrier cargo hold must be ideal so cattle not get stress when shipping, injured, and oyhers, which can make the decreasing of cargo value as meat quality. So first, cattle,s phisic condition must be known, include average weight, food and water consumption and its habbit in group, to make a design of of lanes system, diagonal pens construction, non-slip flooring, food room, ventilation, electrical, water and septic tank, which can make cattle comfort. Otherwise, carantine room for injured, pregnant cattle or probability of animal desease that can influence to other cattle or human, also be an important factor to design the cattle carrier cargo hold."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retnani Anita Anggraeni
"Modifikasi dari lambung kapal untuk mendapatkan bentuk lambung dengan tahanan kapal yang kecil telah menjadi penelitian dan permasalahan di dunia perkapalan selama bertahun-tahun, hingga bulbous bow menjadi suatu solusi untuk pengurangan tahanan pada lambung kapal. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bulbous bow pada lambung kapal cargo terhadap aspek hidromekanika kapal yaitu hambatan (resistance). Digunakan metode uji tarik dengan penambahan 5 jenis bulbous bow pada lambung model kapal cargo, pada perbedaan putaran motor tarik dan perbedaan sarat model kapal. Dari percobaan ini diambil 2 data utama, yaitu nilai tegangan tali yang kemudian menjadi harga tahanan total dari kapal model, kemudian data kedua adalah waktu tempuh dari kapal model pada lintasan 6m, dan kemudian dari data waktu tempuh ini didapatkan kecepatan kapal. Pengolahan data dilakukan pada kedua data utama tersebut - tahanan total (kg) dan kecepatan kapal (m/s) - untuk mengetahui besaran nilai tiap komponen tahanan kapal model yaitu tahanan gesek dan tahanan sisa. Analisa data dilakukan pada setiap kondisi dengan jenis bulbous bow yang berbeda dibandingkan dengan kapal model tanpa bulbous bow. Kemudian diketahui bahwa penambahan bulbous bow mempengaruhi setiap komponen tahanan kapal, dan dari kelima jenis bulbous yang dipercobakan, bulbous bow jenis II merupakan bentuk optimum bulbous bow terhadap lambung model kapal cargo, dengan didapatkan rasio perbandingan geometrinya dan dengan pengurangan tahanan mencapai 23% (muatan penuh) dengan range kecepatan kapal model 3,5 knot hingga 4,5 knot.

A modification of a ship's hull to gain hull shape with small resistance has became a focus in the world of naval architecture for years, then bulbous bow stepped out as one of effective solution in the hull resistance decrease. This experiment has it's object to be knowledgeable about the influence of bulbous bow addition in a cargo ship with its resistance. Pulling trial method is used in this experiment with 5 different types of bulbous bow and with speed pulling machine variation and draft variation. From the experiment, we take 2 main data, they are: the value of rope strain and the ship's time to go through 6 meter of track Data preparation is done to those main data to know the value of each resistance's components that is residual resistance and friction resistance. From this, analysis can be done with the result that bulbous bow effects every components of resistance. Overall, the resistance reduction reach 23% in full load and in speed range between 3,5 knot to 4,5 knot for ship's model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingrid Gusmery
"Pemodelan rute dan jadwal pelayanan pengisian MFO 380 bagi kapal-kapal asing di wilayah Kaltim dan Kalsel perlu dilakukan sebagai usulan pelaksanaan Project Bunker Coco PT Pertamina. Kebutuhan kapal bunker perlu dipertimbangkan untuk dapat melayani kapal pelanggan sesuai dengan time windows tiap kapal. Penyelesaian permasalahan penelitian ini dilakukan dengan dasar Vehicle Routing Problem with Time Windows menggunakan algoritma Branch-and-Bound yang diolah dengan Lingo versi 9.0. Dari hasil pengolahan data didapatkan rute dan jadwal kapal dengan penghematan total biaya menjadi $1.316.354,97 pada bulan Januari 2011. Apabila dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan oleh hasil penelitian sebelumnya sebesar $1.347.911,1 dimana penyelesaiannya menggunakan algoritma Tabu Search dan dijalankan dengan Matlab, terdapat penghematan biaya sebesar $31.556,13.

Modeling routes and schedules for charging service of MFO 380 to foreign ships in the East Kalimantan and South Kalimantan region needs to be done as a proposal and implementation of Project Bunker Coco PT Pertamina. The need of bunker vessel is considered in order to serve the customer with each of their time windows. Completion of this research concerns on the basic of Vehicle Routing Problems with time windows using Branch-and-Bound algorithm which is running with Lingo version 9.0. From data processing we found ship routes and schedules with total cost savings of $ 1,316,354.97 in January 2011. Compared to the total costs incurred by the results of previous studies of $ 1.347.911,1 where the solution using Tabu Search algorithm and implemented with Matlab, there is a cost savings of $ 31.556,13."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moses Josua
"Konversi kapal khusunya tanker, akhri-akhir ini marak dilakukan, karena mempunyai waktu pembuatannya yang bisa lebih cepat dari membuat sebuah kapal baru. Banyak kapal tanker yang dikonversi karena kapal-kapal tersebut sudah berumur cukup tua dan tidak bisa beroperasi lagi karena adanya peraturan MARPOL 73/78 mengenai double hull dan double bottom.
Pada tugas akhir ini membahas mengenai kelayakan dari konversi kapal pengangkut minyak (Tanker) menjadi kapal pengangkut muatan curah batu bara (Bulk Carrier) dari aspek-aspek ekonominya terlebih mengenai keuntungan atau kerugian yang akan didapatkan jika kapal tersebut telah selesai dikerjakan dan beroperasi. Dan akan dilakukan beberapa analisa ekonomis yang dapat dihitung dan dibutuhkan untuk melakukan sebuah konversi kapal dari tanker menjadi bulk carrier.

Conversion of ships especially tankers, commonplace today, because it has time of manufacture which can be faster than creating a new ship. Many tankers are converted because the ships are old and not old enough to operate again because of the rules MARPOL 73/78 of the double hull and double bottom.
At the end of this task to discuss the feasibility of the conversion of tanker (Tanker) a bulk cargo ship carrying coal (Bulk Carrier) from its economic aspects especially regarding the gains or losses that would be obtained if the vessel is completed and operational. And will do some economic analysis that can be calculated and required to perform a conversion of tankers to ship bulk carrier.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43061
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>