Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirzan Ghulami
"Rancang bangun sistem pengukuran impedansi listrik pada temperatur rendah telah dibuat dari temperatur -110˚C hingga temperatur kamar. Pengukuran impedansi listrik menggunakan RCL meter fluke PM6306 yang dapat dikontrol melalui program mikrokontroler. Sistem pendingin dirancang agar mampu mendinginkan bahan uji secara non-kontak dengan menggunakan nitrogen sebagai cairan pendingin. Sistem pendingin juga dilengkapi dengan pemanas yang dapat dikendalikan secara Proporsional hingga temperatur 30˚C. Pengukuran impedansi listrik dilakukan dengan dua metode yaitu pada temperatur konstan dan pada saat peningkatan temperatur. Dari kedua metode pengukuran ini diperoleh impedansi listrik sebagai fungsi frekuensi, Z(f), dan temperatur, Z(T). antar-muka menggunakan LABVIEW melalui program pengendalian temperatur. hasil pengukuran berupa temperatur, impedansi dan sudut phase otomatis tersimpan dalam komputer dan ditampilkan dalam grafik T(t), Z(f), Z(T) dan plot Nyquist.

Low temperature system for electrical impedance measurement from -110˚C to room temperature has been made by using rcl meter fluke PM6306 controlled by microcontroller program. The cryostat was built to cool the sample without contact. Liquid nitrogen was used as liquid cooling. The cryostat also equipped by heater that can be controlled proportionally to heat up temperatur 30˚C. Impedance measurement can be carried out by two methods which are at constant temperature and during increasing temperature. From these methods, impedance as a function of frequency, Z(f), and as a function of temperature, Z(T), can be obtained. Interfacing was using labview through temperature controlling program. The results of measurement such as temperature, impedance, and its phase automatically recorded in computer and given in graphs T(t), Z(f), Z(T) and Nyquist plot. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdan Khawashi
"Telah dibuat sistem temperatur tinggi pengukuran impedansi bahan dengan menggunakan RLC meter Fluke PM6306. Interface dengan komputer dan perangkat lainnya menggunakan standar komunikasi serial RS-232 melalui mikrokontroler AVR ATmega 32 yang diprogram dengan menggunakan perangkat lunak BASCOM AVR. LabVIEW 8.5 digunakan untuk pengendalian pengukuran dari fungsi frekuensi dan temperatur. Untuk system ini juga telah dibuat kontak dua titik (two points probe) sederhana yang digunakan sebagai pemegang sampel dan konektor ke RLC Meter.

High Temperature System for impedance spectroscopy measurement of materials using Fluke PM6306 RLC meter had been made. Interfacing with PC and other devices use the standart serial communication RS-232 via AVR ATmega 32 programmed by BASCOM AVR software. LabVIEW 8.5 was used to controlling impedance measurement as a function of frequency and temperature. For this purpose, a simple (special) two point probe for sample holding and connecting to RLC meter had been built."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S107
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novian Dwi Cahyadi
"Telah dibuat sistem otomatisasi pengukuran impedansi bahan dengan menggunakan RLC meter Fluke PM6306 pada kondisi lingkungan temperatur tinggi. Interface dengan komputer dan perangkat lainnya dengan menggunakan standar komunikasi serial RS-232 melalui mikrokontroler AVR ATmega 32 yang diprogram dengan menggunakan perangkat lunak BASCOM AVR. LabVIEW 8.5 digunakan untuk pengendalian pengukuran dari fungsi frekuensi dan temperatur. Untuk keadaan ini, telah dibuat dua titik probe sederhana yang digunakan sebagai penahan dan konektor ke RLC meter.

Automation system of Fluke PM6306 RLC meter for measuring impedance spectroscopy under high temperature environment had been made. Interfacing with PC and other device use the standart serial communication RS-232 via AVR ATmega32 microcontroller programmed by BASCOM AVR software. LabVIEW 8.5 was used to controll impedance measurement as a function of frequency and temperature. For this purpose, a simple (special) two point probe for sample holding and connecting to RLC meter had been build."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Jamaludin
"Telah dibuat suatu sistem yang dapat mengukur besarnya temperatur sebuah benda dari jarak jauh tanpa menggunakan kabel. Sistem tersebut menggunakan RF Data Transceiver YS-1020UA yang dapat mentransmisikan data melaui udara dengan memanfaatkan gelombang radio. Untuk dapat mengukur temperatur sebuah benda, digunakan sensor temperatur digital DS18B20 dan sensor temperatur analog LM35. Data-data yang didapatkan oleh kedua sensor akan masuk ke ATMega8535 kemudian data tersebut ditransmisikan atau dipancarkan oleh RF transmitter/pengirim. Data-data yang dikirim atau dipancarkan oleh RF transmitter/pengirim akan diterima oleh RF receiver/penerima setelah itu masuk ke ATMega8535 dan kemudian dikirim ke PC untuk ditampilkan melaui komunikasi serial RS-232"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ansory
"Electrical Impedance Tomography EIT adalah metode pencitraan yang mampu memperkirakan distribusi impedansi listrik di bagian dalam objek. Sistem EIT yang dibuat lebih sederhana dan portabel berbasis Mikrokontroler dan menggunakan 32 elektroda. Dari pasangan elektroda diinjeksikan arus bolak-balik 3 mA dan diukur beda voltase pada pasangan elektroda lain. Data pengukuran voltase dikirim ke MATLAB dan software EIDORS, data tersebut akan direkonstruksi menjadi citra objek dua dimensi. Objek dengan ukuran 4 cm2 atau lebih dapat direkonstruksi oleh sistem EIT dengan noise citra skala normal. Posisi objek dicitrakan cukup akurat dengan pergeseran rata-rata sebesar 0,69 cm namun luas objek belum dapat dicitrakan dengan akurat. Keakurasian citra objek lebih besar ketika letak objek dekat dengan elektroda, ukuran objek besar, dan diinjeksikan arus dengan frekuensi 100KHz dan 200KHz.

Electrical Impedance Tomography EIT is an imaging method that is able to estimate electrical impedance distribution inside of an object. EIT system is developed by using 32 electrodes and microcontroller based. From a pair of electrodes, sinusiodal curent 3mA is injected and diffrence voltage of another pair of electrodes is measured. Voltage measurement datas is sent to MATLAB and EIDORS software, the data is used to reconstruct two dimensions image. An Object size of 4 cm2 or more can be recontructed by EIT system with normal noise. Object position is high accurately reconstructed with mean displacement 0.69 cm but object area cannot be accurately reconstructed. Object rsquo s image more accurate when object rsquo s position closer to electrodes, bigger object rsquo s size, and current injected with frequency 100 KHz and 200KHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbariyanto Mahmud Wicaksono
"Meningkatnya penggunaan pencitraan dalam bidang medis mendorong perkembangan metode dan modalitas baru yang aman, murah dan cepat. Electrical Impedance Tomography (EIT) merupakan salah satu pengembangan dalam pencitraan medis yang mampu memberikan pencitraan yang aman tanpa radiasi. Permasalahan utama dari sistem EIT adalah diperlukannya algoritma yang kompleks untuk melakukan pencitraan dengan hasil yang memiliki resolusi rendah. Penelitian diharapkan dapat menyediakan rangkaian EIT sederhana sehingga dapat dengan mudah digunakan dan dikembangkan. Penelitian dilakukan dengan cara merancang dan membangun sistem pencitraan EIT berbasis MATLAB dan Arduino yang kemudian diuji terhadap beragam skenario objek pengamatan.
Hasil pencitraan yang dihasilkan menunjukkan bahwa sistem mampu merepresentasikan berbagai variasi struktur dari objek pengamatan. Pengukuran impedansi pada sistem EIT dilakukan menggunakan metode two-point technique menggunakan 8 elektrode dan 16 elektrode pada frekuensi 50 kHz. Objek pengamatan utama pada pengujian sistem merupakan gelas acrylic yang diisi oleh air keran dengan nilai TDS (Total Dissolved Solids) sebesar 300 ppm. Sistem pencitraan EIT yang dirancang dan dibangun dapat melakukan pencitraan terhadap objek pengamatan menggunakan sistem yang sederhana.

The rise of imaging in medical field has boost the progress of new imaging method and modality that area safer, cheaper, and faster. Electrical Impedance Tomography (EIT) is one of such modality that provide safe medical imaging through non ionizing method. The downside of the EIT method is the complex algorithm needed to produce imaging result and low resolution. This study hope to provide a simple EIT imaging system that are easily used and developed. The proposed system designed in this study is a MATLAB and Arduino based imaging system which are then tested under several observation object scenario.
The imaging results that are produced by the system are able to represent the varying observational objects structure. Impedance measurement method that is implemented in the proposed system is a two-point technique using 8 electrode and 16 electrode with a frequency of 50 kHz. The main observation object of this system is an acrylic cup filled with tap water that has a TDS (Total Dissolved Solids) of 300 ppm. The resulting EIT imaging system is a simple system that are able to produce imaging results based on the observation object.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbariyanto Mahmud Wicaksono
"Pemanfaatan teknologi Electrical Impedance Tomography (EIT) dalam pencitraan medis merupakan salah satu upaya dalam bidang teknologi biomedis untuk menyediakan modalitas pencitraan yang cepat, aman, serta murah. Teknologi ini menarik perhatian peneliti dikarenakan kemampuan pencitraan menggunakan komponen yang sederhana tanpa memanfaatkan radiasi mengionisasi. Faktor yang menghambat pengadopsian dari teknologi EIT merupakan biaya perangkat instrumentasi pengukuran impedansi yang mahal dan diperlukannya algoritma yang kompleks dalam melakukan rekonstruksi gambar. Sebagian besar sistem EIT yang tersedia melakukan rekonstruksi gambar setelah keseluruhan pengukuran selesai dilakukan sehingga pencitraan tidak dilakukan dalam waktu nyata. Penulis berharap menyediakan perangkat sistem EIT sederhana yang mudah dikembangkan dan dapat melakukan pengukuran serta rekonstruksi gambar dalam waktu singkat. Penulis melakukan penelitian melalui proses perancangan dan perangkaian sistem EIT yang memanfaatkan Arduino beserta perangkat lunak MATLAB. Seluruh perangkat lunak dari sistem diintegrasikan pada perangkat lunak MATLAB untuk mengeliminasi keterlambatan akibat pemindahan data antar aplikasi. Algoritma EIDORS digunakan untuk membentuk gambar rekonstruksi. Pengukuran impedansi pada sistem dilakukan menggunakan 16 buah elektrode dengan metode pengukuran four-terminal-sensing pada frekuensi 50 kHz. Sistem EIT yang diusulkan berhasil mengintegrasikan algoritma EIDORS-MATLAB dengan Arduino untuk melakukan rekonstruksi pencitraan menggunakan sistem yang sederhana.

The adoption of Electrical Impedance Tomography (EIT) in medical imaging is one of the innovation of biomedical engineering to provide a faster, safer and cheaper imaging modality. This technology garner interest by researcher due to its ability to provide imaging using simple component without the use of ionizing radiation. A barrier that halted the widespread adoption of this technology is the high cost of the impedance measurement instrument as well as the complex algorithm required to employ image reconstruction. The majority of the readily available devices perform image reconstruction after the full measurement of the observation object causing the device not be able to provide imaging in real-time. This research is conducted to provide a simple and easily developed EIT system that is able to perform measurement and image reconstruction with low latency. This research is conducted through the process of designing and assembling an EIT system which utilizes Arduino using MATLAB software. The software portion of the system is integrated into MATLAB to eliminate latency due to data transfer between programs. EIDORS algorithm is used to perform image reconstruction. Impedance measurement within the system is conducted with 16 electrode using four-terminal sensing methods St 50 kHz The resulting EIT system is a simple system that integrate EIDORS-MATLAB with Arduino to perform image reconstruction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Haromain
"Rancang bangun sistem pengukuran medan magnet berbasis mikrokontroler telah berhasil dibuat. Sistem pengukuran medan magnet ini menggunakan sensor Efek Hall dan menggunakan motor DC sebagai penggerak dari sensor untuk mendapatkan variasi medan magnet terhadap posisi. Sistem ini dikendalikan menggunakan mikrokontroler AT89S8253 serta ADC eksternal l2 bit. Mikrokontroler ini digunakan untuk mengatur pembacaan besar medan magnet serta menggerakan motor DC. Pada sistem ini besar medan magnet pada sensor Efek Hall didapat dari mengkalibrasi sensor Efek Hall dengan teslameter. Dari kalibrasi dengan teslameter, kita akan mendapat nilai fungsi transfer yang akan digunakan dalam mikrokontroler. Dengan demikian pengukuran dengan medan magnet dengan sensor Efek Hall akan didapat. Dengan menggunakan ADC 12 bit, sistem ini bisa mengukur medan magnet dengan skala kecil. Dengan sistem ini diharapkan akan didapat hubungan antara besar medan magnet terhadap posisi pengukuran.

The design of the magnetic field measurement system based on microcontroller has been created. This magnetic field measurement system using Hall effect sensors and using DC motor as the sensor for magnetic field variation with position. This system is controlled using AT89S8253 microcontroller and an external 12-bit ADC. Microcontroller is used to adjust the reading of the magnetic field and DC motor drive. In this system, a large magnetic field on Hall effect sensors are obtained by calibrating Hall Effect sensors with teslameter. From calibration with teslameter, we will get the transfer function values to be used in microcontrollers. Thus the magnetic field measurements with Hall Effect sensor will be obtained. By using 12-bit ADC, this system can measure small scale magnetic field. This systems are expected to see the relationship between the large magnetic field to the measurement position."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Skolastika Tanubrata
"Terjadinya peningkatan penduduk tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga meningkatkan kebutuhan akan pangan. Hidroponik sebagai salah satu jenis hortikultura memiliki potensi yang besar untuk mengatasi permasalahan tersebut. Perkembangan hidroponik juga dapat didorong melalui otomatisasi yang membuat kontrol terhadap parameter lebih akurat. Selain parameter utama yang umum dikontrol pada hidroponik yaitu nutrisi dan pH, suhu air juga menjadi parameter yang perlu diperhatikan. Dimana suhu air akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman terutama terkait akar tanaman, baik dari segi penyerapan nutrisi maupun oksiger terlarut. Studi ini akan membahas lebih lanjut mengenai sistem pendinginan suhu air berdaya rendah dalam hidroponik menggunakan modul peltier TEC1-12706.

Hasil penelitian ini menunjukan dari konfigurasi pararel, seri dan Tunggal, konfigurasi peltier yang lebih optimal untuk sistem hidroponik adalah konfigurasi tunggal menggunakan 2 peltier dengan total arus, tegangan dan daya yang digunakan berturut-turut yaitu 12.023A, 11.99V dan 144.209 W. Dimana konfigurasi tersebut mampu menurunkan dan menjaga suhu pada 25 – 25.5°C untuk air 10L pada sore hingga pagi hari dengan waktu untuk menurunkan air dari 25.5 °C sekitar 10 menit.


The increase in population not only has positive impacts but also raises the need for food. Hydroponics, as a type of horticulture, has great potential to address this issue. The development of hydroponics can also be promoted through automation, which makes the control of parameters more accurate. Besides the main parameters commonly controlled in hydroponics, such as nutrients and pH, water temperature is also a parameter that needs attention. Water temperature affects plant growth, particularly related to plant roots, in terms of nutrient absorption and dissolved oxygen. This study will further discuss the low energy water temperature cooling system in hydroponics using a peltier module TEC1-12706.

The results of this study indicate that from the parallel, series and single configurations, the more optimal peltier configuration for the hydroponic system is a single configuration using 2 peltiers with a total current, voltage and power used respectively, namely 12.023A, 11.99V and 144.209 W. Where this configuration is able to lower and maintain the temperature at 25 - 25.5 ° C for 10L of water in the afternoon to morning with a time to lower the water from 25.5 ° C of around 10 minutes."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Husna
"Telah dibuat suatu rancang bangun ruang vakum bebas oksigen, dengan temperatur terkendali sebagai alat ukur uji impedansi bahan. Temperatur bertindak dalam menentukan keseimbangan energi dalam proses suhu. Tranduser temperatur yang di ukur dengan termokopel tipe-K. Dan heater akan mentransfer panas pada suhu yang ditentukan. Heater Elstein FSR yang dipakai memiliki daya 250 watt, dan mampu menghasilkan panas sebesar 720°C. Sistem yang digunakan mikrokontroller Atmega 16, alat ni menggunakan proses kontrol PID dengan metode kurva reaksi. Percobaan yang dilakukan secara manual mode dan auto mode. Manual mode dengan cara mengatur power heater sedangkan auto mode memberikan nilai set point temperatur. Sistem tuning PID menggunakan metode kurva reaksi, maka didapatkan nilai lag time (L) sebesar 39 dan nilai rise time (T) sebesar 1422. Dengan melakukan proses sistem kontrol didapatkan nilai Kp = 38.46, Ki =0.013 dan KD =19.5.

A vacum furnace system with automatic temperature controller had been made for measuring material impedance as a function of temperature. Ceramic Elstein FSR heater of 250 watt power used to heat up the chumber inside the furnace. PID control process is using microcontroller Atmega 16. The experiment was running in manual mode by adjusted power heater and auto mode by valued temperature setpoint. PID tuning system used reaction curve method, hence resulting lag time (L) 39 second and rise time (T) 1422 second. By processing controlled system it could get value of Kp = 38.46, Ki =0.013 and KD =19.5."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29438
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>