Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Genis Anggraeni
"Wakaf merupakan dana abadi yang bertujuan produktif yang harus menghasilkan sesuatu untuk tujuan sosial. Pengelolaannya berbeda dengan zakat, infak dan sedekah, wakaf tunai merupakan harta amanah yang diserahkan kepada pihak lain untuk dikelola tanpa memanfaatkan harta itu sendiri. Wakaf tunai jumlahnya bisa bervariasi sehingga orang yang memiliki dana terbatas sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya tanpa harus menunggu menjadi tuan tanah terlebih dahulu. Hal itulah yang menjadi dasar penelitian untuk mengetahui faktor yang memotivasi seseorang melakukan wakaf tunai. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dibuat berdasarkan lima dimensi yaitu organisasi, sifat mementingkan orang lain, penghargaan, kepuasan diri dan kecukupan informasi. Dengan menggunakan analisis faktor didapatkan tujuh faktor yang memotivasi seseorang melakukan wakaf tunai yaitu, faktor sumber informasi, keimanan, pelayanan nazhir, kredibilitas nazhir, pemasaran, penghargaan dan lingkungan. Ketujuh faktor tersebut menggambarkan 67.861% varians dari keseluruhan variabel. Didapatkan dua faktor yang paling penting dalam memotivasi seseorang melakukan wakaf tunai yaitu, sumber informasi dan keimanan. Penelitian ini membuktikan bahwa sumber informasi mengenai wakaf tunai merupakan motivasi yang paling penting bagi seseorang melakukan wakaf tunai. Selain itu, keimanan seseorang dengan mengetahui keutamaan berwakaf juga menjadi motivasi yang paling berpengaruh. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi organisasi pengelola wakaf untuk membuat suatu strategi dalam merangkul masyarakat untuk bisa ikut andil mensejahterakan bangsa melalui wakaf tunai.

Waqf is an endowment fund that aims to be producing something productive for social purposes. Its management is different from zakat, ifaq and shodaqoh, a cash waqf which its property was left to others and to be managed without use the property itself. Endowment of cash amounts can be varied so that people who have limited funds can begin to provide the funds without having to wait to be landlord. That's the basic research to determine the factors that motivate someone to do cash waqf. Data was collected using a survey questionnaire that was designed based on five dimensions, such as organization, altruism, reward, self-satisfication and adequacy of information. Using factor analysis identified seven factors that motivate someone to do a cash waqf such as, information resource, iman (faith), services, credibility of nazhir, marketing, reward and environmental. The seven factors are describing 67.861% of the total variance of variables. Obtained the two most important factors such as, information resource and iman (faith) has the highest score. This study provide that the information resource is the most important motivation for someone to do a cash waqf. In addition, faith which to know the virtue of waqf is also the most significant motivation. It can be used as a reference for waqf organization to create a strategy in engaging the community to be able to contribute to the welfare of the nation through cash waqf."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazhif F
"Walaupun wakaf mempunyai potensi besar dan manfaat signifikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. realisasi penghimpunan wakaf di Indonesia masih rendah. Untuk itu, strategi penghimpunan perlu dioptimalkan, salah satunya melalui platform securities crowdfunding (SCF) yang berkolaborasi dengan ekosistem wakaf produktif untuk mengembangkan nilai aset wakaf. Namun demikian, belum banyak studi empiris yang menganalisis mengenai intensi berwakaf uang dalam konteks menggunakan inovasi teknologi keuangan baru ini. Penelitian ini berusaha mengisi research gap tersebut dan bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan individu dalam berwakaf uang melalui SCF. Penelitian ini mengembangkan kerangka menggunakan theory of planned behavior (TPB) yang diintegrasikan dengan technology acceptance model (TAM). Sebanyak 370 responden diperoleh melalui kuesioner yang disebar dengan teknik purposive sampling di wilayah Jabodetabek. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan pendekatan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness (persepsi kegunaan), attitude (sikap), subjective norms (norma subjektif), dan perceived behavioral control (kontrol perilaku) mempengaruhi behavioral intention (niat perilaku) berwakaf uang melalui securities crowdfunding secara signifikan. Perceived ease of use (persepsi kemudahan) juga mempengaruhi perceived usefulness (persepsi kegunaan) dan attitude (sikap) secara signifikan. Sementara itu, subjective norms (norma subjektif) tidak signifikan mempengaruhi perceived usefulness (persepsi kegunaan). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa minat seseorang dalam berwakaf melalui platform securities crowdfunding dipengaruhi secara signifikan oleh persepsi positif terhadap manfaat berwakaf melalui SCF (seperti kemudahan akses dan efisiensi), pendapat dari orang-orang terdekat, dan sumber daya (seperti uang dan gadget). Selain itu, kemudahan penggunaan platform SCF juga dipegaruhi oleh perilaku dan manfaat dari teknologi keuangan ini. Berdasarkan hasil penelitian ini, lembaga wakaf diharapkan dapat memperkuat sinergi dengan platform fintech dan pemerintah dalam upaya menggencarkan wakaf uang melalui SCF melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada Masyarakat. Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap literatur yang ada dengan memperkaya pembahasan mengenai layanan securities crowdfunding, khususnya dalam rangka optimalisasi penghimpunan wakaf uang melalui inovasi teknologi yang dapat memudahkan lembaga wakaf dalam penghimpunan wakaf uang.

Although waqf has great potential and significant benefits to improve economic productivity and community welfare, the realization of waqf collection in Indonesia is still low. Therefore, the collection strategy needs to be optimized, one of which is through securities crowdfunding (SCF) platforms that collaborate with productive waqf ecosystems to develop the value of waqf assets. However, there are not many empirical studies that analyze the intention to endow money in the context of using this new financial technology innovation. This study seeks to fill the research gap and aims to analyze the factors that influence individuals' decision to endow money through SCF. This study develops a framework using the theory of planned behavior (TPB) integrated with the technology acceptance model (TAM). A total of 370 respondents were obtained through questionnaires distributed using purposive sampling technique in the Jabodetabek area. The data obtained were analyzed using the structural equation modeling (SEM) method with a partial least square (PLS) approach. The results showed that perceived usefulness, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control significantly affect behavioral intention to donate money through securities crowdfunding. Perceived ease of use also significantly affects perceived usefulness and attitude. Meanwhile, subjective norms do not significantly affect perceived usefulness. The main result of this study shows that a person's interest in donating through a securities crowdfunding platform is significantly influenced by positive perceptions of the benefits of donating through SCF (such as ease of access and efficiency), opinions from close people, and resources (such as money and gadgets). In addition, the ease of use of the SCF platform is also influenced by the behavior and benefits of this financial technology. Based on the results of this study, waqf institutions are expected to strengthen synergies with fintech platforms and the government in an effort to intensify cash waqf through SCF through educational and socialization activities to the public. The results of this study are also expected to contribute to the existing literature by enriching the discussion of securities crowdfunding services, especially in the context of optimizing cash waqf collection through technological innovations that can facilitate waqf institutions in collecting cash waqf."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astika Rahmah Ghanny
"Era baru globalisasi mempengaruhi perkembangan teknologi, salah satunya yang menjadi indikator dalam majunya teknologi adalah kemajuan akan sumber data yang bisa diperoleh dengan mudah. Adalah Big Data yang mana suatu tempat di dalam internet yang berisi kumpulan data yang bervolume atau memiliki jumlah yang sangat banyak dan kompleks, alhasil tidak dapat untuk diproses menggunakan alat pengambil data secara konvensional melainkan membutuhkan perangkat bantu (software) dan perangkat bantu yang kinerjanya sesuai. Media sosial seperti yang diketahui oleh banyak orang adalah alat penting dalam berkomunikasi dimana dapat dilakukan secara online. Media sosial membuat masyarakat dapat berkomunikasi dengan mudah dan mempersingkat waktu. Penelitian menemukan bahwa penduduk Indonesia adalah termasuk pengguna jejaring sosial terbesar ke-4 didunia menurut data dari Hootsuit We Are Social tahun 2020. Twitter adalah media sosial terbesar ke 4 di Indonesia sebagai pengguna terbanyak. Data opini mengenai kebijakan pemerintah terkait wakaf tunai dan zakat profesi menjadi sumber yang penting untuk diolah sebagai data mining atau penambangan data. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat sentimen dari masyarakat tekait wakaf tunai dan zakat profesi menggunakan Algoritma Naïve Bayes Classifier (NBC) menggunakan Analilis NVIVO 12 untuk analisa frekuensi kata. Penulis menggunakan labelling sentimen menggunakan metode Naive Bayes . Hasil akurasi data 77.5%, sebesar 52% sentiment Negatif dan 48% sentiment positif, wakaf tunai memiliki akurasi naïve bayes 70,3%, sentiment negatif 62% dan positif 37%.

The new era of globalization affects the development of technology, the indicator in advancing technology is the progress of data sources that can be reached easily. The Big Data, which is a resource on the internet that contains a large volume of data collection. Social media, as many people known, is an important tool in communicating, which can be done online. Social media allows people to communicate easily in shortens time. The study found that the Indonesian population is the 4th largest social network user in the world, according to data from Hootsuite We Are Social in 2020. Twitter is the 4th largest social media user in Indonesia as the most users. On the other hand, cash waqf and zakah profession are the tools to eradicate poverty in Islamic Economics, it is also has large potential but poorly managed and has minimum collection of zakah and cash waqf. The Policy in making zakah on profession and cash waqf as the obligation to be paid for all moeslem civil servant in Indonesia should be identifies through research. The research of correlation between the more people trust in finance institution the more people will pay or put their money on the institution of bank or finance. The purpose of this study is to look at the sentiments of the public regarding cash waqf and professional zakat using the Naïve Bayes Classifier (NBC) Algorithm using NVIVO 12 Analys for word frequency analysis. The author uses sentiment labelling using the Naïve Bayes method. The results of data accuracy are 77.5%, 52% negative sentiment and 48% positive sentiment, cash waqf has nave Bayes accuracy of 70.3%, negative sentiment 62% and positive 37%. The result is people in social media twitter did not trust to the regulation of obligation in paying zakah profession and cash waqf. Distrusted issue is the main issue"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah K.Wardhani
"ABSTRAK
Wakaf merupakan salah satu bentuk distribusi ekonomi Islam yang mempunyai peran strategis dalam mewujudkan kesejahteraan ummat. Ciri khas dari wakaf adalah keabadian harta benda yang diwakafkan dan hanya boleh dimanfaatkan hasilnya saja. Ciri khas ini yang pada akhirnya menuntut Nazhir untuk mengembangkan harta wakaf sekreatif mungkin sehingga harta wakaf tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Keberadaan wakaf uang yang fleksibel sangat berpeluang untuk dikelola dalam bentuk Reksa Dana syariah dengan segala keunggulannya dibandingkan instrumen investasi lain. Untuk memperoleh analisis yang komphrehensif, penulis menganalisis dua pokok permasalahan yaitu mengenai perkembangan pengaturan wakaf uang setelah Undang-Undang No. 41 Tahun 2004, dan analisis mengenai penerapan pengelolaan wakaf uang di Badan Wakaf Indonesia (BWI). Dalam menganalisis dua pokok permasalahan ini, penulis menggunakan metode deskriptif sehingga menghasilkan skripsi yang deskriptif analitis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa wakaf uang di Indonesia dikenal ketika dikeluarkan Inpres No.1 Tahun 1999 dan fatwa MUI 11 Mei 2002, tetapi pada waktu itu belum diatur mengenai penerapan wakaf uang secara menyeluruh oleh karena itu pemerintah mengundangkan Undang-Undang Wakaf No.41 Tahun 2004 untuk menjamin kepastian hukum tentang wakaf uang. Secara kualifikasi, BWI telah memenuhi persyaratan untuk mengelola wakaf uang dalam bentuk investasi khususnya Reksa Dana Syariah, baik dari segi modal dalam bentuk peraturan, dana, maupun, Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, hingga kini BWI belum menerapkan pengelolaan wakaf uang karena masih terfokus pada pembinaan Nazhir wakaf di Indonesia.

ABSTRACT
Waqf is a form of economic distribution of Islam which has a strategic role in realizing the welfare of the ummah. The hallmark of the waqf is eternity property and should only be used just results. These characteristics, which in turn requires Nazhir to develop the property waqf waqf creative as possible so the property can be utilized optimally. The existence of a flexible cash waqf is very likely to be managed in the form of Islamic Mutual Fund with all its advantages compared to other investment instruments. To obtain a komphrehensif analysis, the authors analyzed two main issues regarding the development of cash waqf regulation after Act No. 41 Year 2004, and an analysis of the application of cash waqf management in the Agency Endowments Indonesia (BWI). In analyzing these two fundamental issues, the author uses descriptive method to produce a descriptive analytical thesis. The study produced the conclusion that the waqf money in Indonesia known as issued Presidential Instruction No.1 of 1999 and May 11, 2002 MUI fatwa, but at times it has not been set concerning the application of waqf money overall and therefore the government enacted Act No.41 Year 2004 to ensure legal certainty regarding waqf money. In qualifying, BWI has met the requirements for managing the endowments of money in the form of investments in particular mutual fund Sharia, both in terms of capital in the form of regulations, funding, and, Human Resources (HR). However, until now BWI has not implemented the management of cash waqf because it is still focused on coaching Nazhir waqf in Indonesia. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Aniq Kamaluddin
"Wakaf dikenal umat muslim sebagai bentuk amal jariyah yang memiliki peran penting dalam kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk wakaf yang akhir-akhir ini mulai banyak diperkenalkan adalah wakaf uang. Praktik wakaf uang yang terjadi di Negara-Negara Islam menggunakan bank syari’ah sebagai pengelola wakaf uang tersebut. Begitupun di Indonesia telah lahir undang-undang wakaf yang memperbolehkan wakaf benda bergerak berupa uang melalui lembaga keuangan syari’ah yang ditunjuk oleh Menteri Agama. Hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Peran Bank Syari’ah Dalam Pengelolaan Wakaf Uang. Dalam penulisan tesis ini penulis menggunakan pendekatan kepustakaan, dimana hasil dari telaah kepustakaan diambil dari buku-buku, majalah, karya ilmiah yang ada kaitannya dengan perbankan syari’ah dan wakaf uang, kemudian penulis analisis dengan pembahasan wakaf uang, kemudian penulis analisis menggunakan metode deskriptif analitik dan konten analisis. Dalam penelitian ini penulis temukan bahwa peran bank syari’ah sangat diperlukan dalam pengelolaan wakaf uang karena prinsip wakaf yang dana pokoknya tidak boleh berkurang sedikitpun membutuhkan peran pengelola yang ahli dalam hal ini bank menjadi alternatif terbaik untuk mengelola karena jaringan kantornya yang luas, memiliki pengalaman dalam mengelola dana sosial, memiliki kredibelitas serta telah berhubungan dengan lembaga penjamin simpanan.

Endowments known to Muslims as a form of perpetual charity which has an important role in the welfare of the community. One form of waqf lately lot of is introduced is cash waqf. Cash waqf practice that occurs in Islamic Countries using Shari'ah bank as manager of the cash waqf. Likewise in Indonesia has born the law of waqf endowments that allow the moving objects in the form of money through Shari'ah financial institution designated by the Minister of Religious Affairs. Things that are to be issue in this study is how the role of the Sharia Bank In management of cash waqf. In this thesis the writer uses literary approach, where the results of the study of literature is taken from books, magazines, scientific works related to the shariah banking and cash waqf and then the author analyzes the discussion of cash waqf, then is analyzed using descriptive analytic methods and content analysis. In this study the authors found that the role of Sharia banks in management of cash waqf is very important, because the principle of waqf that funds should not be reduced at all require skilled managers role. in this case the bank's Shari'ah be the best alternative for managing because have extensive office network, experience in managing social funds, credible and has had good cooperation with the deposit insurance agency."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Siswantoro
"Tujuan penelitian ini adalah merekonstruksi akuntabilitas lembaga wakaf tunai di Indonesia, pengukuran akuntabilitasnya dan analisis keberlangsungan lembaga wakaf tunai menggunakan N-helix. Logika akuntabilitas organisasi nirlaba yang ada bersifat umum sedangkan lembaga wakaf tunai berbasis pada syariah Islam. Oleh karena itu kajian logika akuntabilitasnya menjadi hal yang menarik karena mempunyai karakteristik tersendiri. Di samping itu pengukuran akuntabilitas lembaga wakaf tunai di Indonesia perlu dilakukan karena untuk melihat sejauhmana akuntabilitas sudah dipenuhi. Ini menjadi hal pembelajaran bagi lembaga wakaf tunai sendiri agar lebih akuntabel. Keberlangsungan lembaga wakaf tunai sendiri menjadi isu penting karena wakaf perlu dijaga dan dikembangkan agar dapat bertahan. Analisis yang digunakan menggunakan pendekatan N-helix. Metode yang digunakan kualitatif berbasis studi kasus dengan paradigma konstruktivis. Untuk mendapatkan data dilakukan dengan interviu mendalam, data pendukung lainnya berupa dokumen dan informasi lainnya. Hasil penelitian ini adalah logika akuntabilitas lembaga wakaf tunai di Indonesia mempunyai karakteristik berbeda dengan penelitian sebelumnya. Kepatuhan pada syariah Islam merupakan hal yang perlu diperhatikan dan peran Pemerintah dianggap cukup besar. Untuk pengukuran akuntabilitas, kepatuhan pada syariah juga merupakan hal yang perlu diperhatikan di samping komponen lainnya seperti keuangan, kinerja, publik dan keterlibatan. Penelitian atas keberlangsungan sendiri menunjukkan bahwa masing-masing aspek mempunyai peran yang besar atas keberlangsungan lembaga wakaf tunai itu sendiri.

The purpose of this research is to reconstruct the accountability of cash waqf institution in Indonesia, its measurement and analysis of sustainability of cash waqf institution using N helix. Existing accountability logic of nonprofit organization is for conventional while cash waqf is based on Islamic teaching. Therefore study on accountability in this case becomes an interesting issue as it has different characteristics. Besides accountability measurement is beneficial as it can see how accountable of the organization, thus this can be a lesson for the cash waqf institution. The sustainability of cash waqf institution is also important issue as waqf must be maintained and developed well. It is used N helix approach for this. Method is based on qualitative on study case with constructivist paradigm. In order to get data, depth interview is conducted, other supporting data such is document and other information. The result of this research shows that accountability logic of cash waqf institutions in Indonesia have different characteristic with previous research. Compliance to Islamic teaching must be concerned with and government has big role on accountability. For accountability measurement, compliance to Islamic teaching is important as well, besides other components such as finance, performance, public and involvement. Research result on sustainability shows that each aspect has important role on cash waqf institution sustainability."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D1711
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aya Yahya Maulana
"Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) semakin marak dibahas karena praktiknya sudah masuk ke berbagai sektor, termasuk non perbankan seperti organisasi kemasyarakatan. Di lain sisi, wakaf uang menjadi wacana yang sangat menarik dan banyak diperbincangkan karena potensinya yang sangat besar dan fleksibilitasnya dalam memudahkan siapa saja untuk berwakaf. Akan tetapi dalam praktiknya, wakaf uang tidak luput dari adanya potensi pencucian uang. Wakaf uang yang dilakukan melalui Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) dinilai lebih aman dari pencucian uang karena regulasi yang memadai. Di sisi lain, wakaf uang yang dilakukan secara langsung tanpa melalui bank, dan dilakukan dalam bentuk tunai memiliki potensi terjadinya pencucian uang karena belum ada aturan khusus mengenai hal ini. Dalam melakukan penelitiannya, peneliti menggunakan metode yuridis-normatif.
Peneliti melihat penting adanya aturan khusus untuk mencegah pencucian uang pada wakaf uang yang dilakukan secara langsung, seperti adanya aturan untuk mengenal pemberi wakaf, dan aturan pelaporan nazhir kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa dinilai sukses untuk mencegah terjadinya Pencucian Uang pada transaksi Wakaf uang yang dilakukan melalui perbankan. Akan tetapi, wakaf uang yang dilakukan secara langsung memiliki celah untuk disalahgunakan sebagai sarana melakukan pencucian uang. Dalam hal ini PPATK memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang, baik dalam transaksi wakaf uang yang dilakukan melalui bank ataupun yang dilakukan secara langsung.

Money Laundering increasingly prevalent discussed because it has entered into various sectors, including non-banks, such as community organizations. On the other side, cash waqf became a very interesting discourse and a lot of discussion because its potential is huge and the flexibility makes it easier to do so. However, in practice, cash waqf is not spared from the potential for money laundering. Cash waqf made through Islamic Financial Institutions Recipients of Cash Waqf (LKS-PWU) is considered more secure from money laundering for adequate regulation. On the other side, cash waqf made directly without going through a bank, and done in cash has the potential for money laundering because there are no specific rules on this matter. In conducting the study, researcher used a method of juridical-normative.
Researcher looked at the importance of establishing specific rules to prevent money laundering in cash waqf which made directly, such as the rule to recognize donors and reporting rules to the Financial Transaction Reports and Analysis Centre (PPATK). Applying know your customers principle assessed a success in order to prevent money laundering in cash waqf transactions conducted through banks. However, cash waqf made directly have a gap to be abused as a means of money laundering. In this case, PPATK has an important role to prevent Money Laundering, in both cash waqf transactions, conducted through banks or conducted directly.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T46215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Dhane
"Green Waqf (wakaf hijau) merupakan pemanfaatan aset wakaf untuk mendukung tercapainya keseimbangan dan kelestarian ekologi, sekaligus memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Namun, partisipasi dalam green wakaf oleh masyarakat dan lembaga wakaf sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap green waqf dan menemukan ruang kolaborasi yang sesuai untuk kementerian/lembaga terkait dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode mixed method explanatory, dimana penelitian kuantitatif dengan sampel 364 orang responden di Jabodetabek dianalisis dengan menggunakan metode SEM-PLS dan penelitian kualitatif dengan data hasil interview dengan metode campuran dianalisis dengan analisis tematik. Hasil analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan tentang green waqf dan kepercayaan kepada nazhir berperan penting dalam meningkatkan sikap positif terhadap green waqf, yang selanjutnya mempengaruhi intensi untuk berpartisipasi dalam green waqf di wilayah Jabodetabek. Selain itu, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku juga berpengaruh signifikan terhadap niat untuk berpartisipasi dalam green waqf. Sikap (Attitude) menjadi faktor terkuat yang mempengaruhi niat untuk berpartisipasi dalam green waqf. Selanjutnya hasil pengolahan data kualitatif menunjukkan bahwa terdapat ruang kolaborasi untuk lembaga pengelola green waqf dan kementerian/lembaga terkait, yakni melalui perhutanan sosial. Izin perhutanan sosial diberikan selama 35 tahun dan dapat diperpanjang, sehingga hal tersebut memungkinkan adanya wakaf temporer. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi green waqf menjadi strategi penting yang harus dilakukan oleh lembaga wakaf. Edukasi green waqf dapat dilakukan melalui kampanye di media sosial ataupun melalui perantara aktivis lingkungan. Pada akhirnya, dengan tindakan kolaboratif ini, hasil yang diharapkan dapat mempersempit kesenjangan yang ada antara potensi dan aktual penghimpunan wakaf di Indonesia.

Green Waqf (green waqf) is the use of waqf assets to support achieving ecological balance and sustainability, as well as providing social and economic impacts for society. However, participation in green waqf by the community and waqf institutions is very limited. Therefore, this research aims to identify factors that influence community participation in green waqf and find appropriate collaboration spaces for relevant ministries/institutions in efforts to increase community participation. This research uses a mixed method explanatory method, where quantitative research with a sample of 364 respondents in Jabodetabek is analyzed using the SEM-PLS method and qualitative research with mixed method interview data analyzed using thematic analysis. The results of quantitative data analysis show that knowledge about green waqf and trust in nazhir play an important role in increasing positive attitudes towards green waqf, which in turn influences intentions to participate in green waqf in the Jabodetabek area. Apart from that, subjective norms and perceived behavioral control also have a significant effect on the intention to participate in green waqf. Attitude is the strongest factor influencing the intention to participate in green waqf. Furthermore, the results of qualitative data processing show that there is space for collaboration for green waqf management institutions and related ministries/institutions, namely through social forestry. Social forestry permits are granted for 35 years and can be extended, so this allows for temporary waqf. Overall, the results of this research show that green waqf education is an important strategy that must be carried out by waqf institutions. Green waqf education can be carried out through campaigns on social media or through environmental activists. Ultimately, with this collaborative action, the expected results can narrow the existing gap between potential and actual waqf collection in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vembria Ferini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat akuntabilitas Lembaga Wakaf
di Indonesia dalam penerimaan dan penyaluran wakaf uang, dianalisis dengan
menggunakan Stewart‟s (1984) ladder of accountability. Selain itu penelitian juga
bertujuan untuk menjelaskan bentuk pelaporan akuntabilitas Lembaga Wakaf atas
penerimaan dan penyaluran wakaf uang. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dan dilakukan dengan studi kasus pada salah satu Lembaga Wakaf di
Indonesia dan Nazhir Badan Wakaf Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Lembaga Wakaf memenuhi keempat tingkat akuntabilitas namun kurang
akuntabel pada tingkat akuntabilitas proses dan ditemukan beberapa isu terkait
akuntabilitas, transparansi dan penyampaian wakaf uang oleh Lembaga Pengelola
Wakaf Uang.

ABSTRACT
This research aims to explain accountability of Waqf Institution in Indonesia in
the reception and disbursement of its cash waqf. It was analyzed using Stewart‟s
(1984) ladder of accountability. In addition, it also aims to explain the
accountability report of Waqf Institution on receipt and disbursement of its cash
waqf. This research uses qualitative methods and performed with a case study on
one of the Waqf Institution in Indonesia and Nazhir Indonesian Waqf Board. The
result shows that Waqf Institution meets most of all four ladder of accountability
but less accountable at the level of accountability of process and this research
found some issues related to accountability, transparency, and communication of
cash waqf by Waqf Institution."
2016
S62846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sugih Ningsih
"Indonesia merupakan salah satu negara yang masih memiliki permasalahan dalam penyediaan sumber air bagi masyarakat. Wakaf uang dapat menjadi solusi untuk menghadirkan barang publik seperti penyediaan sumber air. Studi ini meneliti mengenai advertisement appeals dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi intensi dan perilaku aktual berwakaf uang. Metode yang digunakan berupa eksperimen kelas yang melibatkan mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menemukan wakaf uang masih berada pada tahap kognitif karena masih rendahnya familiaritas terhadap wakaf uang. Religiositas dan familliaritas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku berwakaf uang. Oleh karena itu organisasi filantropi islam kedepannya dapat mengembangkan konten iklan yang menekankan pada pengetahuan.

There are may regions in Indonesia that still lack of clean and sustainable water. As a country with moslem majority, cash waqf could be used as alternative funding for provision of public goods including water supply. In this study, we use laboratory experiment to examine factors affecting the intention and the actual donation for cash waqf. This study reveals that cash waqf is still at the cognitive stage due to low of familiarity. Factors that have significant effect on cash waqf behaviour is religiosity and familiarity. In particular, altruistics content might give a bigger cash waqf compare to the egoistic and neutral content. Therefore, Islamic philanthropy can develop advertisement content that focused on information about cash waqf."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>