Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wakhid Laymina Ikhsan
"TiO2 merupakan bahan yang telah banyak diteliti sebagai kandidat fotokatalis untuk degradasi bahan pencemar organik. Sesuai nilai band gap yang dipunyainya, TiO2 hanya efektif jika disinari dengan sinar UV, tetapi kurang responsif terhadap sinar tampak. Doping nitrogen pada matrik TiO2 dipercaya dapat menurunkan nilai band gap TiO2 sehingga dapat diaktifkan dengan sinar tampak. Dalam penelitian ini dilakukan preparasi TiO2 nanotube secara anodisasi, dan doping nitrogen serta dekorasi logam transisi Ag pada matrik katalis, dengan maksud agar lebif responsif terhadap sinar tampak. Untuk keperluan tersebut, N-TiO2 nanotube dipreparasi dengan cara perendaman TiO2 nanotube amorfos dalam larutan amonia (NH4OH) sebagai sumber nitrogen dengan berbagai variasi konsentrasi (0.5M, 1M, dan 2M), dilanjutkan dengan perlakuan panas (500°C) untuk mendapatkan fasa kristal anatase. Selanjutnya N-TiO2 nanotube yang telah berhasil di doping dengan nitrogen di dekorasi dengan Ag menggunakan metode elektrodeposisi. Ag/N-TiO2 nanotube yang terbentuk di karakterisasi dengan menggunakan DRS UV VIS, FTIR, XRD, SEM dan LSV.
Hasilnya menunjukkan bahwa doping nitrogen kedalam matrik TiO2 telah berhasil dilakukan, ditandai dengan penurunan nilai band gap, munculnya puncak serapan spesifik pada daerah bilangan gelombang 1360 dan 1500cm-1 (indikasi adanya -N-O-). Nilai band gap terkecil ( 2,54 eV) dijumpai pada TiO2 nanotube yang dipreparasi dengan cara anodisasi (menggunakan konsentrasi elektrolit 0.07M), konsentrasi prekursor nitrogen (NH4OH) sebesar 2M, dan didekorasi dengan perak secara elektrodeposisi {Ag/N-TiO2[D]}. Fotokatalis yang dipreparasi tersebut memiliki fasa kristal anatase (XRD) dan memiliki morfologi nanotube (SEM), keberhasilan dekorasi logam perak ditandai kemunculan noktah Ag pada permukaan N-TiO2 nanotube (SEM). Ag/N-TiO2 nanotube yang dipreparasi tersebut menunjukkan aktifitas yang sangat baik dibawah iluminasi sinar tampak, yakni memberikan nilai arus cahaya paling baik dan mampu mendegrdasi conge red paling banyak (50.17%).

TiO2 material has been studied as a photocatalyst for degradation of organic pollutants. Due to its band gap value, TiO2 is only effective under UV light, but less responsive to visible light. On the other hand, nitrogen doped TiO2 was reported to have a band gap value less than of its corresponding undoped TiO2 and therefore showed its activaty under visible light. I confirm the occurrence of Ag/N-TiO2. This Ag/N-TiO2 showed excellent activity this research, TiO2 nanotubes was prepared by anodization of Ti metal, and followed by doping with nitrogen and transition metal decoration on the catalyst matrix, to obtain photocalyst that more responsive to visible light. Subsquently, nitrogen doped TiO2 was prepared by immersing amorphous as prepared TiO2 nanotubes in various concentration of ammonia solutions (as nitrogen source), followed by heat treatment (500°C) to obtain anatase crystalline phase. The prepared photocatalysts were characterized by mean spectrochemical methods (e.g, DRS-UV-Vis; DRS-FTIR; XRD; and SEM) and electrochemical method.
The results indicated that the nitrogen doped TiO2 nanotubes was successfully prepared (N-TiO2). The N-TiO2 then was decorated by silver nanoparticle by an electrodeposition method (Ag/N-TiO2). The DRS UV-Vis characterization revealed that the N-TiO2 has a band gap shift to visible region. The smallest band gap value (2.54 eV) was observed in Ag/N-TiO2 which was prepared by anodizing of Ti by using electrolyte concentration of 0.07M, and the concentration of nitrogen precursors (NH4OH) was 2M. FTIR characterization showed specific absorption peaks in the wave numbers area of 1360 and 1500cm-1 which indicated the occurrence of -NO- vibration, a sign of nitrogen incorporation into TiO2 matrix. XRD characterization showed specific diffraction angle indicated the occurrence of anatase crystalline phase. The nanotube morphology was clearly showed by SEM image obtained. In addition SEM imaging also revealed a bright spots that can be attributed to the occurrence of nanoparticle of silver metallic, thus under visible light illumination, which produced highest photocurrent and capable to degrade more congo red (50.17%) comparing to other photocatalyst tested.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Hadiputra
"Fotokatalis TiO2 memiliki banyak fungsi salah satunya sebagai pendegradasi senyawa organik. Fotokatalis TiO2 memiliki energi celah energi celah sebesar 3,2 eV, nilai tersebut setara dengan sinar UV dengan panjang gelombang 388 nm dan membuat fotokatalis TiO2 hanya dapat aktif bila diberi sinar UV sedangkan aktifitasnya kurang memuaskan bila diberi sinar tampak. Banyak cara telah dikembangkan oleh para peneliti untuk membuat TiO2 dapat digunakan sifat fotokatalitiknya pada daerah sinar tampak yaitu dengan memberikan doping nitrogen pada TiO2 N-TiO2, namun aktifitas fotokatalitik N-TiO2 masih dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan fenomena surface plasmon resonance SPR.
Pada penelitian ini dipreparasi nitrogen doped TiO2 Nanotube kemudian di dekorasi dengan nanopartikel Au dengan metode elektrodeposisi. TiO2 NT dan Au/N-TiO2 NT yang terbentuk dikarakterisasi dengan menggunakan DRS UV-VIS, FTIR, XRD, FESEM, EDS, dan LSV. Hasil uji fotokatalitik pada iluminasi lampu wolfram untuk larutan fenol 20 ppm pada reactor batch dapat didegradasi sebanyak 60 sedangkan untuk larutan BPA 20 ppm dapat didegradasi sebanyak 40.

TiO2 photocatalyst has many functions one as degrading organic compounds. TiO2 photocatalyst has an band gap of 3.2 eV, the value is equivalent to UV light with a wavelength of 388 nm and made TiO2 photocatalyst can only be active when given UV rays while less satisfactory activity when given a visible light. Many ways have been developed by researchers to make TiO2 can be used photocatalytic properties in visible light by giving doping with nitrogen in TiO2 N TiO2, but the activity of photocatalytic N TiO2 can be improved by utilizing the phenomenon of surface plasmon resonance SPR.
In this study were prepared nitrogen doped TiO2 nanotubes then decorated with Au nanoparticles with electrodeposition method. NT TiO2 and Au N TiO2 NT characterized using UV VIS, FTIR, XRD, FESEM, EDS, and LSV. Photocatalytic test results on tungsten lamp illumination to 20 ppm phenol solution in a batch reactor can be degraded by 60 while for the 20 ppm BPA solution can be degraded as much as 40.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akmal Aqil
"TiO2 nanotubes sebagai fotokatalis secara efektif dapat mendegradasi zat warna, sehingga fotokatalis ini berpotensi untuk mengatasi masalah pencemaran sungai oleh limbah pewarna. Namun, fotokatalis ini memiliki band gap sebesar 3,2 eV (rentang energi sinar UV) sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal pada iluminasi sinar tampak dari matahari. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan modifikasi TiO2 nanotubes dengan doping bismut (Bi-TiO2-NT) untuk memperoleh aktivitas fotokatalitik di daerah sinar tampak. Bi-TiO2-NT berhasil disintesis secara anodisasi satu tahapan dengan Bi(NO3)3 sebagai sumber dopant. Kondisi sintesis optimum yang diperoleh berdasarkan densitas arusnya adalah 1M Bi(NO3)3 dalam elektrolit etilen glikol dengan metode anodisasi pada 40V selama 1 jam. Dalam penelitian ini, fotokatalis yang disintesis dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, UV-Vis DRS, SEM-EDS, dan LSV. Hasil uji aktivitas fotokatalitik dalam mendegradasi 0,3 ppm rhodamin B pada iluminasi sinar tampak oleh TiO2-NT dan Bi-TiO2-NT berturut-turut sebesar 4% dan 13%.

TiO2 nanotubes as photocatalyst can effectively degrade dyes, hence it has a potential to solve the problem of river pollution by dyes waste. However, this photocatalyst has a band gap of 3,2 eV (UV light energy range) so it can not be fully utilized under illumination of visible light from the sun. Therefore, in this work, TiO2 nanotubes was modified with bismuth to obtain bismuth doped TiO2-NT (Bi-TiO2-NT) that has an activity in visible light. The Bi-TiO2-NT was successfully synthesized by one step anodization with Bi(NO3)3 as dopant source. The optimum synthesis conditions obtained based on its current density were 1.0 M Bi(NO3)3 in an ethylene glycol electrolyte with anodization at 40 V for 1 h. In this study, the synthesized photocatalyst was characterized using XRD, FTIR, UV-Vis DRS, SEM-EDS, and LSV. The results of the photocatalytic activity test in degrading 0,3 ppm rhodamin B under visible light illumination by TiO2-NT and Bi-TiO2-NT were 4% and 13%, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Firmansyah
"ZnO memiliki akitifitas fotokatalis yang sangat baik di bawah sinar UV namun celah pita yang lebar dari ZnO (3,19 eV) menjadikan aktivitas fotokatalitik pada sinar tampak cukup rendah. Peningkatan aktivitas fotokatalitik ZnO pada sinar tampak telah berhasil dilakukan melalui proses komposit dengan ZnMoO4 secara hydrothermal green synthesis menggunakan ekstrak daun Mentha x piperita yang mengandung alkaloid sebagai sumber basa lemah dan metabolit sekunder lainnya sebagai capping agent. Produk nanokomposit ZnO/ZnMoO4 telah dikarakterisasi dengan baik menggunakan FTIR, XRD, UV-Vis DRS, SEM, FESEM, dan TEM. Nanokomposit ZnO/ZnMoO4 mempunyai energi celah pita (band gap) 2,61 eV yang akan menjadi pemicu reaksi heterojunction fotokatalisis dalam sinar tampak. Pembuktian terjadinya peningkatan aktivitas fotokatalitik didasarkan pada hasil degradasi zat warna Rhodamine B (Rh B) oleh komposit ZnO/ZnMoO4 dalam cahaya tampak. Hasil degradasi zat warna Rh B oleh nanokomposit ZnO/ZnMoO4 pada cahaya tampak adalah sebesar 83,7% yang jauh lebih baik dibandingkan ZnO yang hanya mencapai 13,9%. Pengembangan metode green synthesis pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan bahan prekursor yang beracun.

ZnO has very good photocatalytic activity under UV light but the wide band gap of ZnO (3,19 eV) makes the photocatalytic activity in visible light quite low. Enhancing the photocatalytic activity of ZnO in visible light has been successfully carried out by compositing with ZnMoO4 through hydrothermal green synthesis using Mentha x piperita leaf extract which contains alkaloids as a weak base source and other secondary metabolites as capping agents. The products of ZnO/ZnMoO4 nanocomposites have been well characterized using FTIR, XRD, UV-Vis DRS, SEM, FESEM, and TEM. The ZnO/ZnMoO4 nanocomposite has a band gap energy of 2.61 eV which will trigger a heterojunction photocatalytic reaction in visible light. Evidence of the increasing photocatalytic activity was based on the results of the degradation of Rhodamine B (Rh B) dye by the ZnO/ZnMoO4 composite in visible light. The result of the degradation of Rh B dye by the ZnO/ZnMoO4 nanocomposite in visible light is 83.7% wich is much better than ZnO which only reached 13.9%. The development of the green synthesis method in this research was carried out with the aim of reducing the use of toxic precursor materials."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander
"Imobilisasi TiO2 telah banyak dilakukan pada berbagai jenis penyangga, salah satunya adalah Stainless Steel. Pada penelitian ini, imobilisasi pada pelat Stainless Steel 304 (pelat SS) dilakukan dengan metode dip coating lalu dikalsinasi dengan tujuan mendapatkan lapisan yang transparan dan bersifat fotokatalitik aktif. Kalsinasi dilakukan pada suhu awal 1500C selama 1 jam lalu suhu dinaikkan secara bertahap sampai 4000C selama 1 jam dan ditahan pada 4000C selama 1 jam. Secara visual, hasil yang didapat bersifat transparan. Hasil karakterisasi lapisan dengan XRD dan SEM menunjukkan kristal yang terbentuk adalah anatase dengan ketebalan lapisan 816,327 nm, lapisan TiO2 yang terbentuk menutupi permukaan pelat SS (membentuk pelat TiO2- SS) secara homogen, teramati adanya difusi Fe dari pelat SS ke lapisan TiO2 yang terbentuk, dan kristalinitas pelat SS tidak berubah secara signifikan setelah kalsinasi. Aktivitas lapisan TiO2 yang terbentuk dilihat dari kemampuannya mendeklorinasi 2-klorofenol (2CP). Persentase klorida maksimum yang dapat dihasilkan dari hasil irradiasi larutan 2CP oleh sinar UV, untuk masingmasing konsentrasi awal (C0) 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, dan 8 ppm, dengan adanya pelat TiO2-SS (sistem UV-TiO2) adalah 54,55%, 33,64%, 54,82%, dan 57,01% dan tanpa adanya pelat TiO2-SS (sistem UV) adalah 45,45%, 17,27%, 24,10%, dan 16,74%. Hasil analisis kinetiknya menunjukkan bahwa sistem UV mempunyai nilai konstanta laju reaksi deklorinasi (k) sebesar 0,0082 ppm⎯5/2 h⎯1 dan pada sistem UV-TiO2, yang mengikuti model Langmuir-Hinshelwood, nilai k adalah 9,0009 ppm h⎯1 dan nilai konstanta adsorbsi, K, adalah 0,2718 ppm⎯1."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahauan Alam Universitas Indonesia, ], 2006
T40075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novita Lestari
"Fotokatalisis merupakan metode alternatif untuk pengolahan air limbah dan fotokatalis TiO2 adalah katalis yang banyak digunakan, karena inert, tidak bersifat toksik, dan murah. Namun, celah energi (bandgap) yang lebar pada TiO2 yaitu sekitar 3.2 eV, setara dengan cahaya UV dengan A 388 nm, membatasi aplikasi fotokatalitiknya nanya pada daeran UV, tapi tidak pada daerah cahaya tampak (visible). Padahal canaya tampak tersedia melimpah sebagai cahaya matahari yang sampai ke bumi. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi fotokatalitik TiO2 yaitu dengan menyisipkan dopan pada matrik Kristal TiO2, di mana elemen dopan menjadikan matrik katalis baru yang memiliki energi celah lebih kecil, yang setara dengan energi canaya tampak. Salah satu dopan paling menjanjikan adalah nitrogen. Pacla penelitian ini dilakukan sintesis dan karakterisasi dari TiO2 yang di doping dengan nitrogen (N-TiO2) serta dibandingkan aktivitasnya baik secara fotokatalitik maupun fotoelektrokatalitik dengan TiO2 yang tidak di beri dopan. Karakterisasi bahan hasil preparasi menunjukkan bahwa N-TiO2 memiliki energi celan lebih kecil yaitu sebesar 3.0169 eV dibandingkan TiO2 yang tidak didoping dengan nitrogen yaitu sebesar 3.2861 eV. lndikasi keberhasilan penyisipan nitrogen juga diperolen clari profil puncak serapan infra merah dan spektrum Energy Dispersive Xray (EDX), yang jelas mengindikasikan kenadiran nitrogen dalam matrik N-TiO2. Pengujian aktifitas fotokatalisis dan fotolektrokatalis, baik menggunakan sinar UV dan sinar tampak, menunjukkan bahwa, dilihat dari tetapan Iaju reaksinya, N-TiO2 mampu mendegradasi zat warna Congo Red dan asam benzoat Iebih cepat dibandingkan TiO2 tampa doping."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Surahman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Teja Sukmana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Kostina
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>