Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198435 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Hertin Atmaja
"Kebocoran bahan bakar gas atau cair pada tangki bisa menimbulkan kerugian dan dampak yang dirasakan bagi instansi terkait/perusahan ataupun lingkungan sekitar. Dampak buruk yang bisa terjadi yaitu kebakaran tangki, kerugian ekonomi,kerusakan lingkungan bahkan sampai hilangnya nyawa. Hal ini dapat menjadi suatu kemungkinan yang terjadi pada perusahaan tersebut jika pihak-pihak terkait tidak bisa melakukan upaya pencegahan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu analisis konsekuensi dengan memperlihatkan proyeksi penyebaran dispersi gas atau bahan kimia cair (hidrokarbon) apabila terjadi suatu kebakaran atau meledaknya suatu tangki.
Proyeksi menggunakan BREEZE merupakan permodelan untuk memperkirakan luas wilayah yang terkena dampak dari kebakaran dan ledakan BREEZE Incident Analyst merupakan sebuah software yang dirancang untuk memprediksi dan menganalisis tiga bahaya utama yaitu toxic (dispersi atmosfer dari suatu bahan kimia), Fire (radiasi panas dan kenaikan temperatur) dan Explosion potensi dampak ledakan bahan kimia. Pola-pola penyebaran bahan-bahan kimia tersebut dapat menampilkan zona-zona yang beresiko (Threat zone). Setelah itu ditentukan pula skenario kebocoran pada tangki dan memasukan data-data pelengkap seperti : data bahan kimia, data tangki, data atmosfer, dan sumber kebocoran. Kemudian data-data tersebut dimasukan kedalam piranti lunak BREEZE untuk menampilkan output.

Leakage of gas or liquid fuel in the tank can cause harm and the perceived impact of the relevant agencies / companies or the environment. Adverse effects that may occur are tank fires, economic losses, environmental damage and even loss of life. It may be a possibility that occurred to the company if the parties can not do prevention efforts. To overcome this required an analysis of the consequences of the spread of the dispersion shows projected gas or liquid chemicals (hydrocarbons) in the event of a fire or explosion of a tank.
Projections using the BREEZE is a modeling to estimate the affected area of the fire and explosion BREEZE Incident Analyst is a software designed to predict and analyze the three main dangers of toxic (atmospheric dispersion of a chemical), Fire (heat radiation and temperature rise) explosion explosion and the potential impact of chemicals. The patterns of spread of these chemicals can display zones at risk (Threat zone). Once it is determined also leaks in the tank scenario and include complementary data such as: chemical data, data tanks, atmospheric data, and the source of the leak. Then the data is entered into the software to display the output BREEZE.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Utami
"Perusahaan minyak dan gas biasanya menggunakan tangki timbun yang berisi bahan mudah terbakar dan berbahaya bagi kesehatan, oleh karena itu risiko untuk terjadinya dispersi gas, kebakaran, dan ledakan sangat besar apabila terjadi failure pada tangki timbun. Pemodelan yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui konsekuensi dari peristiwa dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran pada tangki timbun premium dengan kapasitas 5000 kiloliter di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung yang merupakan suatu perusahaan minyak dan gas. Penelitian ini merupakan penelitian pemodelan kuantitatif. Pemodelan dilakukan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst pada tiga jenis hidrokarbon yang menjadi komponen Premium, yaitu heksana, heptana, dan pentana.
Hasil dari penelitian ini didapatkan jangkauan dan konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan untuk tiga zona berdasarkan level of concern dari setiap skenario. Jangkauan dan konsekuensi dari pemodelan ini akan dianalisis terhadap sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat yang ada di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung.

Oil and gas industries normally use storage tanks containing flammable materials and hazardous to health, therefore the risk for the occurrence of gas dispersion, fire, and explosion is very high when the failure happened storage tank. Modeling performed in this study aimed to determine the consequences of the events of gas dispersion, fire and explosion due to leakage in the Premium storage tank with a capacity of 5000 liters at PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung which is an oil and gas industry. This research is a quantitative modeling. Modeling done using software BREEZE Incident Analyst at three types of hydrocarbons that become Premium components, namely hexane, heptane, and pentane.
Results of this research are presented range and consequences of gas dispersion, fire, and explosion for the three zones based on the level of concern of each scenario. The range and consequences of this modeling will be analyzed by the system fire safety and emergency management in PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Lampung, Lampung.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afri Dian Sari
"Produk baru sedang dikembangkan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Sumber energi ini memiliki komposisi utama propana, butana, pentana, dan heksana dengan ukuran tabung 6 kg. Penelitian ini membahas mengenai analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan jika terjadi kebocoran pada tabung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang menggunakan Piranti Lunak BREEZE Incident Analyst. Hasil penelitian menyarankan agar pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan dan penanganan tabung harus memperhatikan aspek K3 untuk menghindari kebocoran pada tabung. Selain itu, masyarakat sebagai pengguna perlu diinformasikan mengenai bahaya, efek, dan penganan dalam penggunaan sumber energi ini.

A new product is being developed by government to provide energy in the country. This energy source has a main composition of propane, butane, pentane, and hexane with the size of tank is 6 kg. This study discuss about consequence analysis gas dispersion, fire, and explosion if there is a leaking in the tank. This study uses a quantitative approach with secondary data and using BREEZE Incident Analyst Software. This study suggest that the party which handled and made the tank to pay attention at safety and health aspect. So that, the leaking of the tank can be avoided. In addition, the people as users have to be informed about danger, effect, and how to handled this product."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irhanah
"Perusahaan minyak dan gas adalah salah satu instansi yang berisiko tinggi terjadinya ledakan atau kebakaran (ILO, 1991). Ledakan dan kebakaran tersebut dapat digolongkan ke dalam kategori bahaya besar, karena dapat menimbulkan kerugian besar dalam waktu yang singkat. Penyebabnya dapat disebabkan oleh banyak variabel tergantung dari bentuk fisik suatu material (padat, cair atau gas), sifat fisik (kapasitas panas, tekanan uap, pembakaran panas, dll) serta kereaktifannya. Kondisi ini sebenarnya dapat diminimalkan dengan upaya pencegahan dan pengendalian risiko, salah satunya dengan menganalisis konsekuensi dispersi gas, ledakan dan kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tangki penyimpanan LPG bermuatan 30 ton tahun 2012 dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Pada penelitian ini penulis menggunakan 3 skenario terpisah antara propana dan butana yaitu vapor cloud, jet fire dan BLEVE, karena ketiga skenario ini memungkinkan untuk terjadinya kebocoran gas. Peneliti melihat kejadian mulai dari yang terkecil hingga terbesar agar efek / dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi. Analisis ini menggunakan piranti lunak ALOHA (Areal Locations Of Hazardous Atmospheres), dimana ALOHA dapat memprediksikan seberapa jauh penyebaran dari setiap skenario yang dibuat.

Oil and gas companies are among the high-risk establishments explosion or fire (ILO, 1991). Explosions and fires can be classified into the category of great danger, because it may cause a big loss in a short time. The cause can be caused by many variables depending on the physical form of a material (solid, liquid or gas), physical properties (heat capacity, vapor pressure, burning heat, etc.) as well as its reactivity. This condition can actually be minimized by preventing and controlling risk, example analyzing the consequences of gas dispersion, fire and explosion caused by leakage of LPG storage tanks loaded with 30 tons in 2012 by using the descriptive quantitative research methods.
In this study the authors used three separate scenarios namely vapor cloud, jet fire and BLEVE for each propane and butane, because these are the three possible scenarios for gas release. The purpose is to analyse all these events ranging from smallest to largest damage order so that effect / impact can be anticipated. This analysis uses software ALOHA (Areal Locations of Hazardous Atmospheres), where ALOHA can predict how far the spread and the impact of all the scenarios.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mutia Rahayu
"Pertalite merupakan produk minyak yang diidentifikasi sebagai cairan yang dapat menyala lalu memicu kilatan api (flash fire) atau ledakan. PT X, sebuah perusahaan distribusi, menggunakan jalur maritim dan kapal tanker untuk mendistribusikan produk minyak ini. Salah satu jenis kapal tanker yang digunakan adalah Self Propelled Oil Barge (SPOB). Risiko tinggi bahaya kebakaran dan ledakan pada kapal tanker berasal dari produk minyak yang tergolong extremely flammable liquid. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pemodelan kuantitatif yang menggunakan data sekunder perusahaan, studi literatur, serta wawancara pekerja. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Areal Locations Of Hazardous Atmosphere (ALOHA) berdasarkan skenario terburuk. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis konsekuensi kebakaran dan ledakan dari kebocoran tangki berupa jangkauan radiasi termal dari skenario kebakaran pool fire dan overpressure threat zone dari skenario ledakan vapor cloud explosion. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jangkauan konsekuensi kebakaran pool fire mencapai 95 meter, sementara ledakan vapor cloud explosion mencapai 558 meter. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi kebakaran dan ledakan ini, mempertahankan sistem keselamatan kebakaran dan tanggap darurat yang sudah ada, serta melakukan sosialisasi mengenai konsekuensi kebakaran dan ledakan kepada pekerja, masyarakat, serta pihak dermaga.

Pertalite is an oil product identified as a flammable liquid that can ignite and cause flash fires or explosions. PT X, a company involved in oil distribution to transport this oil product. One of the tanker types used is the SPOB. The high risk of fire and explosion hazards on tankers arises from the presence of extremely flammable liquids onboard. This research is a descriptive study that utilizes quantitative modeling, including company secondary data, literature reviews, and employee interviews. The data are then analyzed using the ALOHA software based on worst-case scenarios. The aim of this study is to analyze the consequences of fire and explosion resulting from tank leaks, focusing on the thermal radiation coverage from pool fire scenarios and the overpressure threat zones from vapor cloud explosion scenarios. The results of this study indicate that the range of consequences for pool fires reaches up to 95 meters, while vapor cloud explosions can extend up to 558 meters. Therefore, it is crucial for the company to consider the consequences of fire and explosion, maintain the existing fire safety and emergency response systems, and raise awareness among employees, the local community, and the dockyard about the potential risks."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Melati Dinanti
"Skripsi ini membahas analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan pada tangki timbun LPG di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana, Depok. Penelitian ini merupakan pemodelan kuantitatif dengan menggumpulkan data sekunder dan observasi lapangan yang dianalisis menggunakan perangkat lunak ALOHA (Areal Location of Hazardous Atmosphere). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jangkauan konsekuensi dari dampak dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran tangki timbun LPG yang dibagi menjadi gas propana dan butana serta sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana.
Hasil penelitian ini didapatkan konsekuensi dari pemodelan dispersi gas beracun akibat kebocoran tangki timbun LPG di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana, jangkauan penyebaran mencapai jarak 401 meter. Pada pemodelan jet fire jangkauan mencapai jarak 159 meter, sedangkan BLEVE hingga 1 kilometer, serta pemodelan VCE mencapai jarak 330 meter. Lokasi atau area berbahaya akibat kebocoran ini terutama di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana dan juga populasi yang berisiko mencapai penduduk kelurahan Sukamaju, Jatijajar, dan Cilodong. Instalasi peralatan fire safety di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana sudah baik dan mengikuti standar PT Pertamina (Persero) serta sudah memiliki pedoman sistem manajemen tanggap darurat untuk penanganan beberapa keadaan darurat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Setiawati
"Kondisi pipa penyalur sepanjang 21.7 km yang umumnya tidak tertanam dan pada beberapa area dekat dengan rumah warga sehingga potensi terjadi kegagalan sangat tinggi. Oleh karena itu dilakukan kajian kuantitatif risiko apabila terjadi kebakaran dan ledakan pada pipa penyalur gas dengan menggunakan software BREEZE dan ALOHA. Kajian risiko yang dikaji adalah risiko individu dan kelompok pada faktor kegagalan gangguan pihak luar (external interference) dan korosi.
Dari hasil analisa risiko individu dan kelompok memiliki risiko yang masih dapat diterima atau ditolerir. Namun risiko tersebut harus tetap dijaga agar masih tetap dalam batas yang diterima dengan melakukan upaya penurunan risiko seperti memasang sistem deteksi kebocoran pada pipeline, menyiapkan rencana tanggap darurat bila terjadi kebocoran pada pipa penyalur, education public, penambahan Pipeline Marker dan Warning Sign, meningkatkan frekuensi patroli, inspeksi dan perawatan secara rutin serta memberikan perlindungan tambahan pada pipa penyalur yang melintasi pemukiman agar tidak mudah dijangkau oleh masyarakat.

Pipeline condition for 21.7 km long which mostly unburied and at some area located near residential area makes it potential of failure very high. Therefore a quantitative risk a assessment conducted in case of fire and explosion on gas pipeline using BREEZE and ALOHA software. Risk assessment that were examined is individual and societal risk with the failure factor is external interference and corrosion.
From the result of individual and societal risk analysis, it shows an acceptable or tolerable risk. However these risk should be maintained in order to remain within acceptable limits by conducting an effort to reduce risk such as installing leakage detection system on pipeline, prepare an emergency response plans in case of pipeline leaking, public education, added the number of Pipeline marker and warning sign, increasing the frequency of patrol, perform continuous inspection and maintenance and provide additional protection to the pipeline that pass residential area so that it’s not easily access by the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditha Vaniadevi
"Proteksi sarana kebakaran merupakan hal mutlak yang diperlukan oleh setiap perusahaan. Dengan adanya proteksi sarana kebakaran, maka bangunan perusahaan akan mendapatkan proteksi untuk mencegah kebakaran sehingga keamanan dan keselamatan karyawan di perusahaan tersebut akan lebih terjamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah proteksi kebakaran di perusahaan sudah memenuhi standar atau belum. Metode pada penelitian ini merupakan deksriptif kuantitatif dengan menggunakan aplikasi CFSES yang berbasis NFPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proteksi gedung utama PT Pertamina yang sudah memenuhi standar yaitu konstruksi bangunan, segredasi dari bahaya, sprinkler, detektor asap, interior finish, jalur evakuasi, sistem pintu keluar, dan program kedaruratan. Yang harus diperbaiki yaitu bukaan vertikal, sistem alarm kebakaran dan kontrol asap, sedangkan yang harus ditambahkan untuk memenuhi kriteria CFSES yaitu pressurize fan pada tangga darurat. Dengan kondisi sekarang dan mengacu pada CFSES bahwa proteksi gedung utama PT Pertamina belum memenuhi standar.

Fire protection system is indispensable for every company. If company have fire protection system, the company’s construction will get protection to prevent the fire, so that the security and safety of employees to be more secure. The purpose of this study was to see whether the fire protection has a standard or not. The method in this research is descriptive quantitative by using application CFSES which use NFPA to the theory. The result showed that the main protection of PT Pertamina which meet the standard are building construction, segredation of hazard, sprinkler, smoke control.
The result which not meet the standard are vertical opening,fire alarm systems and smoke control, the fire protection who must be added to comply to CFSES criteria is pressurize fan on the fire escape. With this condition, based on CFSES, this main building did not meet the standard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dulpi
"Kegiatan pengoperasian SPBU kemungkinan berisiko kebakaran. Kebakaran di SPBU disebabkan oleh faktor kegagalan peralatan, kegagalan manajemen pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja maupun kesalahan manusia. Kebakaran yang disebabkan oleh faktor kegagalan peralatan pada pengoperasian SPBU akan berdampak kepada pekerja, peralatan dan lingkungan sekitar yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan masyarakat disekitamya. Kemungkinan te adinya diakibatkan kegagalan peralatan berupa kebocoran dan kemungkinan te adinya sumber panaslapi di SPBU dapat disebabkan karena:
1) pemeriksaan, pemasangan dan perawatan peralatan yang buruk menyebabkan kebocoran BBM;
2) terjadinya arus pendek dan/atau listrik statis sehingga menimbulkan panas.
Analisa resiko dilakukan untuk mengetahui faktor - faktor yang dapat menimbulkan kebakaran terhadap peralatan yang digunakan pada kegiatan pembongkaran (unloading) dan kegiatan penyaluran (loading) Bahan Bakar Minyak di SPBU.Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif, karena penelitian ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan peralatan SPBU. Analisa resiko ini dilakukan dengan perhitungan faktor-faktor kemungkinan dan konsekuensi, selanjutnya dilakukan analisis terhadap konsekuensi yang dapat menimbulkan kerugian pada kegiatan SPBU. Kegiatan pembongkaran BBM (unloading) memiliki peralatan fillpot, selang bongkar, tangki pendam dan venting valve dengan kemungkinan kegagalan yang menyebabkan terjadinya uap hidrokarbon dari tumpahan BBM dan sumber panas/api dari listrik statis. Pada kegiatan pembongkaran BBM di SPBU "X" memiliki kemungkinan te adi kebakaran dengan kerugian finansial terendah sebesar (>Rp 100.000 - Rp 100.000.000) dan kerugian tertinggi sebesar Rp 17.200.000.000 (> Rp 10.000.000.000). Sehingga diperoleh nilai risiko 4 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke dalam low risk dan nilai risiko 8 (untuk konsekuensi sangat tinggi) atau termasuk ke dalam medium risk. Kemungkinan kebakaran pada kegiatan penyaluran BBM (loading) memiliki peralatan nozel, selang dispenser, pampa dispenser dan pipa hisap yang dengan kemungkinan kegagalan yang menyebabkan terjadinya uap hidrokarbon BBM dan adanya sumber panas/api dari listrik statis dan/atau arus pendek. Kemungkinan kebakaran pada SPBU "X" berada pada level rendah (tingkat 1). Dengan kisaran konsekuensi kenugian finansial terendah sebesar Rp1.300 (Rp 100.000 - Rp 100.000.000) dalam 500 tahun. Sehingga diperoleh nilai risiko 1 (konsekuensi rendah) atau termasuk ke dalam low risk dan nilai risiko 2 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke dalam low risk.

The activity of fuel station operation could risk a fire. Fire at Fuel Station may be caused by failure factors on equipment, and management of occupational health and safety as well as human errors. Fire which is caused by failure factor on equipment at fuel station operation, will affect workers, equipment and area and will cause loss for company and public in this area. Possibility of happening on hydrocarbon vapor and source of fire which is resulted of failure on equipment as leakage and possibility of happening source of fire at fuel station may be caused by:
1) Bad inspection, installation and maintenance of equipment which occur leakage of gasoline.
2) The happening of short and static electric.
Risk analysis of factors which generating fire to equipment which applied for loading and unloading activities of fuel in fuel station. This study is a qualitative descriptive, because this study give a describe concerning factors which are available for causing of failure on fuel station equipment. This risk analysis has been done by calculating the consequence and possibility factors. It has been done by analysis of consequence which available for causing loss at Fuel Station activity. Equipment for unloading gasoline activity consist of fillpot, unloading hose, underground tank and venting systems. Which with failure of these equipment cause the happening of hydrocarbon vapor from overland flow gasoline and source of fire from static electric. Loading gasoline activity at Fuel Station "X" has possibility of happening fire at medium level (Level 2). Gyration of fire consequence with loss of lowest financial (> Rp 100.000- Rp 100.000.000) and highest loss is amount to Rp 17.200.000.000 (> Rp 10.000.000.000). It was obtained by risk value 4 (for medium consequence) or including into low risk and assessing risk 8 (for very high consequence) or including into medium risk. Equipment for loading gasoline activity consist of nozzle, dispenser pipe, dispenser pump and suction pipe. Which with failure of these equipment cause the happening of gasoline hydrocarbon vapor and existence of source of fire from static electric and/or short current. Possibility of fire at Fuel Station "X" at low level (level1). With gyration of consequence loss of lowest financial. It is equal to Rp1.300 (< Rp 100.000) and loss of highest financiaL It is amount to Rp 1.300.000 (> Rp 100.000- Rp 100.000.000) in 500 years. It was obtained by risk value 1 (low consequence) or including into low risk and assess risk 2 (for medium consequence) or including into low risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T11509
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlur Hamzah Muksin
"ABSTRAK
Spherical tank yang berisi Butana merupakan subjek berpotensi hazard (kebocoran, kebakaran dan ledakan) yang dapat memberikan konsekuensi terhadap fasilitas dan manusia sebagai obyek penerima yang berada pada radius pajanan. Penelitian ini menggunakan pemodelan dengan input data primer dan sekunder yang diaplikasikan dalam perangkat lunak ALOHA, Area Locations of Hazardous Atmosphere. Hasil penelitian terhadap skenario kejadian kebocoran, kebakaran dan ledakan di fasilitas pengolahan minyak dan Gas PT Z mendapatkan nilai konsukeuensi zona bahaya sampai radius satu kilometer. Zona aman setelah radius satu kilometer.

ABSTRACT
Spherical tanks containing Butane is subject of potentially hazard (leak, fire and explosion) which can bring facility and human consequences as the recipient objects which are in the radius of exposure. This research uses input modeling with primary and secondary data which applied in the Area Locations of Hazardous Atmosphere (ALOHA) software. The study of the leak, fire and explosion incidence scenario at oil and gas processing facilities of PT Z scores shows threat zone to a radius of one kilometer. Safety zone distance after radius kilometer.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>