Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rochmanisa
"Konstruksi jalan merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki banyak sekali potensi bahaya. Beberapa isu keselamatan pun marak dibicarakan terkait dengan pekerjaan konstruksi yang dilakukan di jalan. Lokasi perbaikan jalan berbahaya tidak hanya bagi pengguna jalan tetapi juga bagi para pekerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan observasi dan wawancara yang hasilnya dibadingkan dengan beberapa pedoman keselamatan jalan pada pekerjaan jalan. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan sistem keselamatan jalan pada proyek jalan di Depok tahun 2012 belum berjalan maksimal. Hal ini disebabkan belum adanya komitmen penuh pihak penyelenggara maupun pihak pelaksana pekerjaan jalan dan koordinasi diantaranya maupun dengan Kepolisian Kota Depok.

Road construction is a work with one of the most dangerous hazard potential. A lot of people talking about the safety issues related to road construction. Road work zone is dangerous not only to the road users, but also dangerous to the workers. The research methode that used for this thesis is qualitative descriptive using observation and interview which the result of it being compered with road safety guide on roadwork that exist. Based on this research, the implementation of road safety system in roadwork project in Depok year 2012 was not quite good. The cause was there are still no commitment neither from the goverment and the contractor, and no coordination with Depok Police Deparment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Mukti
"Penelitian ini membahas tentang penilai risiko yang didapat pada kegiatan pengelasan logam di bengkel las Sikembar Sukmajaya Depok pada November-Desember 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko kualitatif risk matrix IEC 31010:2009 untuk mengetahui level risiko yang ada pada tahapan kegiatan pengelasan. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan metode kualitatif yang sesuai dengan AS/NZS ISO 31000:2009.
Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada uraian kerja di setiap langkah pengelasan logam di bengkel las Sikembar meliputi level : very high, high, dan medium. Dengan adanya nilai tingkat risiko, penulis bisa mengevaluasi upaya pengendalian risiko yang bengkel las Sikembar lakukan. Apakah pengendalian tersebut telah sesuai atau tidak sesuai standar, sehingga penulis bisa merekomendasikan prioritas pengendalian risiko menggunakan APD, administrative control dan rekayasa engineering yang sesuai standar pada risiko yang mempunyai nilai risiko very high, high, dan medium.

This study discusses about metal welding safety risk assessments in metal welding workshop Sikembar in Sukmajaya Depok December 2012. Risk Assesment is done by analyzing the likelihood value and consequences of each phase of work which is then compared to a standard level of risk qualitative risk matrix IEC 31010 to determine the level of risk that exist at each stage of metal welding activity. This study is a descriptive analytical study using qualitative method AS/NZS ISO 31000:2009.
The study states that the level of risk that you have on each step metal welding activity in metal welding workshop Sikembar includes very high level, high level, and medium level. With the value of the level of risk, the authors could evaluate risk control measures Metal Welding Workshop Sikembar doing. Is the control is appropriate or not according to the standard, so the author can recommend priority of risk control using PPE, administrative controls, and engineering control which according to the standard for a risks that have a level of risk very high, high, and medium.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Razaqi Rajab
"Penerapan manajemen risiko menjadi kunci dalam implementasi kesalamatan dan kesehatan kerja. PT.XYZ merupakan perusahaan kontraktor EPC dibidang konstruksi yang sudah menerapkan manajemen risiko dalam proses bisnisnya. Berdasarkan hasil evaluasi OHSE Objective PT.XYZ pada tahun 2023, terdapat 7 (tujuh) dari 20 (dua puluh) kriteria leading indicator yang tidak tercapai. Ketidaktercapaian parameter tersebut memberikan kesenjangan yang berkaitan erat dengan implementasi dari manajemen risiko yang telah dilakukan PT.XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penerapan manajemen risiko keselamatan di PT.XYZ. Peneliti menggunakan desain penelitian secara deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen (dokumentasi) Peneliti bertindak sebagai alat pengumpul data utama. Metode kualitatif bertujuan untuk memperoleh gambaran serta menggali informasi lebih dalam tentang penerapan proses manajemen risiko keselamatan di PT.XYZ tahun 2024. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 25 orang First-line Manager terhadap tahapan komunikasi dan konsultasi terdapat 32% informan yang menyatakan bahwa penerapan pada proses ini tidak diterapkan secara baik dan 68% lainnya menyatakan penerapannya sudah baik, lalu pada tahapan penetapan konteks risiko terdapat 52% informan yang menyatakan bahwa penerapan pada proses ini tidak diterapkan secara baik dan 48% menyatakan penerapannya sudah baik, pada tahapan identifikasi bahaya terdapat 60% informan yang menyatakan bahwa penerapan pada proses ini tidak diterapkan secara baik dan 40% informan lainnya menyatakan penerapannya sudah baik, pada tahapan penilaian dan pengendalian risiko terdapat 60% informan termasuk kedalam kelompok yang menyatakan bahwa penerapan pada proses ini tidak diterapkan secara baik dan 40% sisanya menyatakan penerapannya sudah baik, lalu pada tahapan pemantauan dan peninjauan terdapat 64% informan menyatakan bahwa penerapan pada proses ini tidak diterapkan secara baik dan 36% lainnya menayatakan proses ini sudah baik. Penerapan manajemen risiko pada beberapa proses seperti pada tahapan komunikasi dan konsultasi risiko, penetapan konteks risiko serta pemantauan dan peninjauan risiko belum dilakukan secara baik, namun untuk proses tahapan lainnya seperti identifikasi bahaya serta penilaian dan pengendalian risiko sudah sesuai dengan konsep esensial manajemen risiko.

The implementation of risk management is key in the implementation of occupational health and safety. PT.XYZ is an EPC contractor company in the construction sector that has implemented risk management in its business processes. Based on the evaluation results of PT.XYZ OHSE Objective in 2023, there are 7 (seven) out of 20 (twenty) leading indicator criteria that are not achieved. The non-achievement of these parameters is closely related to the implementation of risk management that has been carried out by PT.XYZ. This research aims to analyze the implementation of safety risk management at PT.XYZ. Researchers used a descriptive research design by conducting in-depth interviews and document review (documentation) Researchers acted as the main data collection tool. The qualitative method aims to obtain an overview and explore deeper information about the implementation of the safety risk management process at PT.XYZ in 2024. Based on the results of interviews with 25 first-line managers on the stages of communication and consultation, 32% of informants stated that the application of this process was not implemented properly and 68% stated that the application was good, then at the stage of determining the risk context there were 52% of informants who stated that the application of this process was not implemented properly and 48% stated that the application was good, At the stage of hazard identification, 60% of informants stated that the application of this process was not implemented properly and 40% of other informants stated that the application was good, at the stage of risk assessment and control, 60% of informants belonged to the group stating that the application of this process was not implemented properly and the remaining 40% stated that the application was good, then at the monitoring and review stage, 64% of informants stated that the application of this process was not implemented properly and the other 36% stated that this process was good. The application of risk management in several processes such as the stages of risk communication and consultation, determining the risk context and monitoring and reviewing risks has not been carried out properly, but for other stages of the process such as hazard identification and risk assessment and control are in accordance with the essential concepts of risk management."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Raja, Sarah Christine Mastiur
"Risiko terkait pekerjaan adalah masalah yang perlu dimitigasi untuk mencegah negatif dampak terhadap pekerja, tempat kerja, dan lingkungan kerja. Ini tujuannya penelitian adalah untuk mengidentifikasi tingkat bahaya dan risiko yang ada dalam kegiatan publik Fasilitas dan Utilitas Pekerja di Kelurahan Jatipadang, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan direkomendasikan untuk mengurangi risiko yang ada.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan studi observasional yang didasarkan pada struktur dari ISO 31000: 2018, dan selanjutnya dihitung dengan Rumus Matematika dari W. T. Baik (1971). Tahapan penelitian ini melibatkan identifikasi utama tugas dan potensi bahaya dari pekerjaan (Job Hazard Analysis), analisis risiko dengan mengalikan nilainya dari konsekuensi, probabilitas, dan paparan untuk menentukan nilai risiko total, dan kemudian bandingkan dengan tabel kriteria risiko.
Penelitian ini mengidentifikasi bahwa ada beragam risiko yang disebabkan oleh potensi bahaya fisik, kimia, biologi, dan ergonomis di aktivitas pekerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan dan keselamatan kerja risiko yang dikenakan kepada pekerja tinggi, oleh karena itu diperlukan seperangkat kontrol manajemen risiko langkah-langkah untuk mengurangi risiko yang ada.

Work-related risks are problems that need to be mitigated to prevent negative impacts on workers, the workplace and the work environment. The purpose of this research is to identify the level of hazards and risks that exist in the public activities of Workers' Facilities and Utilities in the Jatipadang Village, so that appropriate action can be taken recommended to reduce existing risks.
The research design used in this study is a descriptive analysis method with observational studies based on structure from ISO 31000: 2018, and subsequently calculated by the Mathematical Formula of W. T. Good (1971). The stages of this research involve the identification of the main tasks and potential hazards of the job (Job Hazard Analysis), risk analysis by multiplying the value from consequences, probabilities, and exposure to determine the total risk value, and then compare it to the risk criteria table.
This study identifies that there are a variety of risks caused by potential physical, chemical, biological, and ergonomic hazards in worker activities. This research shows that the level of occupational health and safety risks imposed on workers is high, therefore a set of risk management control measures are needed to reduce existing risks.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Setiyoko
"Kecelakaan atau kerugian yang muncul pada industri eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di lepas pantai sangat besar, mulai dari dampak pada pekerja (orang) yaitu meninggal dan cidera, kehancuran/kerusakan fasilitas (peralatan/property), pencemaran air laut (lingkungan/environment) dan citra/reputasi negatif perusahaan.
Heinrich (1931) mengatakan bahwa kecelakaan/kerugian disebabkan 88 persen tindakan tidak aman/unsafe act, 10 persen disebabkan kondisi tidak aman/unsafe condition dan 2 persen disebabkan yang lain. Peneliti melakukan penelitian tentang penilaian risiko pada pekerjaan operator produksi pada pengoperasian FPSO.
Kolluru (1996) mengatakan bahwa risiko adalah kombinasi antara tingkat konsekuensi (consequence)yang terjadi dengan tingkat kemungkinan (probability) kecelakaan/kerugian terjadi. Menurut proses manajemen risiko (mengacu pada ISO 17776 dan AS/NZ 4360), proses manajemen risiko diawali dengan menentukan kontek risiko ,Perusahaan bertujuan mendapatkan keuntungan bisnis dengan melakukan manajemen risiko dengan mencegah atau mengurangi perkiraan kerugian atau kecelakaan yang sangat besar (dampak pada korban jiwa atau cidera pekerja/people, kerusakan fasilitas/peralatan/property, kerusakan atau pencemaran lingkungan (laut) dan reputasi atau citra negatif perusahaan) pada pengoperasian FPSO.
Langkah awal adalah mengenali atau kegiatan identifikasi bahaya di FPSO, FPSO mempunyai potensi bahaya dari fasilitas/proses/peralatan/property, bahaya dari tindakan atau pekerjaan pekerja/orang dan lingkungan/kondisi cuaca. Identifikasi Bahaya di penelitian ini berfokus pada pekerjaan operator produksi menggunakan analisa bahaya pekerjaan/JHA, kemudian hasil identifikasi bahaya ini dihitung risikonya dengan menggunakan metode analisa risiko semikuantitatif atau tabel matrik risiko semikuantitif. Peneliti merekomendasi langkah-langkah pengendalian atau pengurangan risiko dari rekayasa engineering, administratif dan penggunaan Alat Pelindung Diri.

Accident or loss impact which occurrence on industrial exploration and production of oil and gas in offshore is very large, ranging from the impact on workers (people) are dead and injured, destruction / damage to facilities (equipment / property,explosion and fire), seawater pollution (environment) and image / reputation of the company negatively.
Heinrich (1931) said that the accident / harm caused 88 percent of unsafe acts , 10 percent due to unsafe conditions / unsafe condition and the other 2 percent is due. Researchers conducted the study on risk assessment to operation production task on the operation of the FPSO.
Kolluru (1996) said that the risk is a combination of the level of consequence (consequence) which occurs with the probability (probability) accidents / losses occurred. According to the risk management process (refer to ISO 17 776 and AS / NZ 4360), the risk management process begins with determining the context of risk, the Company aims to gain a business advantage by conducting risk management to prevent or reduce the estimated loss or a huge crash (impact on fatalities or injury of workers / people, damage to facilities / equipment / property, damage or pollution of the environment (marine) or a negative image and reputation of the company) on the operation of the FPSO.
The initial step is to recognize or hazard identification activity in FPSO, FPSO has the potential dangers of facility / process / equipment / property, the dangers of the job action or labor / people and the environment / weather conditions. Hazard identification in this study focuses on the production operator jobs using job hazard analysis / JHA, then the results of the hazard identification risk is calculated using a semiquantitative risk analysis or risk matrix table semiquantitative. The researcher recommends control measures or risk reduction of engineering , administrative, and use of Personal Protective Equipment."
2013
T36752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Aulia Riza
"Penelitian ini tentang Gambaran Penilaian tingkat Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 di PT X (Persero) tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskripstif analitik. Peneltian ini menggunakan data primer berupa observasi dan menggunakan data sekuder dari perusahaan. Pengolahan data dan analisis data menggunakan 12 elemen dan 166 kriteria yang terdapat pada lampiran 3 PP No.50 Tahun 2012.
Hasil keseluruhan dari semua kriteria yang dinilai maka PT X (Persero) mendapatkan nilai persentase 89 %, yang berarti 148 dari 166 kriteria SMK3 PP No.50 Tahun 2012 telah terpenuhi. PT X (Persero) mendapatkan penilaian penerapan SMK3 berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 Memuaskan.

This Study is about The Overview Of Application Level Assessment Of Occupational Health and Safety Management System Based on PP No.50 Tahun 2012 at PT X (Persero) in 2015. Design study is a Descriptive analytic. Method od data acquisition through interviews, obseravtion and secondary data.
The results showed that the level of adpotion research SMK3 in PT X (Persero) by PP No.50 Tahun 2012 as much as 89%, which means 148 from 166 kriteria SMK3 PP No.50 tahun 2012 have completed and assessment of The implementations are Satisfy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yangga Yolanda
"Tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia jika dibandingkan negara-negara di Eropa. Di mana 171 pekerja di Inggris mengalami Fatal Injury, sedangkan di Indonesia tercatat 4.380 cacat fungsi, 42 cacat total, dan 2. 144 meninggal dunia. Tahun 1996 OSHA merilis 5 elemen inti program K3 diantaranya adalah evaluation of program effectiveness. Dalam PP no. 50 tahun 2012 juga mengharuskan melakukan evaluasi SMK3. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi program K3.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi program-program K3 yang dimiliki oleh PT. XYZ berdasarkan standar OSHA PEP pada periode tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan peninjauan dokumen. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa nilai profil program K3 PT. XYZ berada pada tingkatan ke 3 (basic) berdasarkan Standar OSHA PEP.

Indonesia has higher work related accident than European Country. They were 171 workers fatally injured in England, meanwhile, they were 4.380 workers function disabilities, 42 has physical defect, and 2.144 died. At 1996, OSHA releases 5 core elements, one of them is evaluation of program effectiveness. PP no. 50, 2012 says occupational safety and health have to evaluated. Therefore, this research have done to evaluated OSH programs.
This research have done to evaluating OSH programs which belong to PT. XYZ based on OSHA PEP standard in the period of 2012. The design of this research is qualitative. The collecting of data is conduct with interview, observation, and document review. The result of this research is known that PT. XYZ Occupational Safety and Health programs be in basic level based on OSHA PEP standard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Hidayati
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada aktivitas finishing proyek pembangunan Pejaten Park Residence PT. PP Persero Tbk. tahun 2016. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada aktivitas finishing work di PT. PP Persero Tbk. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan Job Hazard Analysis (JHA). Analisis tingkat risiko menggunakan standar level risiko kualitatif AS/NZS 4360:2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasi dan wawancara. Nilai risiko adalah hasil perkalian dari konsekuensi, dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 80 risiko yang ada pada proses finishing work.

This study discusses the occupational health safety risk assessment on finishing work activity in Pejaten Park Resoidence Project by PT. PP Persero Tbk on 2016. Risk assessment carried out to obtain the value of the risk inherent in the activity of finishing works in Pejaten Park Resoidence Project by PT. PP Persero Tbk. Hazard identification and risk using the Job Hazard Analysis (JHA). Analysis of the level of risk using the standard risk level qualitative AS/NZS 4360:2004. This study used a cross-sectional study design with observational approach. Value is the result of multiplying the risk of consequences and probabilities. The study states that there are 80 existing risk in the process of structural works."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiyan
"PT H sebagai perusahaan jasa pertambangan memiliki risiko dalam kegiatan operasionalnya. Risiko ini menjadi lebih besar dikarenakan aktivitas bisnis PT H yang berkaitan langsung dengan produksi dan pendistribusian batubara. Hal ini menjadikan manajemen risiko menjadi isu penting dalam upaya mengantisipasi kejadian atau kerugian yang mungkin muncul. Pada Tahun 2023 ini, sampai dengan bulan April, sudah 5 dari 10 parameter lagging indicator PT H tidak tercapai. Ketidaktercapaian parameter ini berkaitan erat dengan implementasi dari manajemen risiko yang telah dilakukan PT H. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis manajemen risiko keselamatan pertambangan dengan menggunakan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan pada PT H. Peneliti menggunakan desain penelitian secara deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen (dokumentasi). Peneliti bertindak sebagai alat pengumpul data utama. Metode kualitatif bertujuan untuk memperoleh gambaran serta menggali informasi lebih dalam tentang pemahaman proses manajemen risiko keselamatan pertambangan di PT H tahun 2023. Berdasarkan hasil wawancara kepada 27 orang responden kunci pada penelitian ini berkaitan dengan komunikasi dan konsultasi, didapat sebanyak 7 orang menyatakan bahwa komunikasi dan konsultasi risiko telah dilaksanakan dengan seluruh para pemangku kepentingan, namun baru sebagian dari hasil dari komunikasi dan konsultasi risiko menjadi bahan pertimbangan dalam manajemen risiko. Didapat sebanyak 11 orang responden menyatakan bahwa penetapan konteks risiko telah dilakukan, yang telah mencakup sebagian faktor internal dan sebagian faktor eksternal (belum seluruhnya). Sebanyak 14 orang responden menyatakan bahwa identifikasi bahaya telah dilakukan dan seluruh bahaya telah diidentifikasi. sebanyak 23 orang responden menyatakan bahwa penilaian dan pengendalian risiko telah dilakukan sesuai dengan hirarki pengendalian, namun implementasi pengendaliannya belum memadai. Pemahaman mereka belum mencakup pelaksanaan komunikasi dan konsultasi risiko pada tahap awal. Prosedur yang telah dibuat PT H masih bersifat umum serta belum menjelaskan bahwa penetapan konteks seharusnya dilakukan pada tahap sebelum IBPR. Pemahaman proses identifikasi bahaya para middle manager masih ada yang bersifat normatif sehingga belum mampu menjelaskan kegiatan spesifik yang dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya. Sebagian kecil middle manager di jobsite belum memahami konsep manajemen terhadap risiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Konsep pemantauan dan peninjauan risiko yang sudah dilakukan sudah dipahami oleh middle manager di lokasi kerja.

PT H as a mining service company has risks in its operational activities. This risk becomes bigger because PT H's business activities are directly related to the production and distribution of coal. This makes risk management an important issue in an effort to anticipate events or losses that may arise. In 2023, up to April, 5 out of 10 PT H lagging indicator parameters have not been reached. The failure to achieve this parameter is closely related to the implementation of risk management that has been carried out by PT H. The general objective of this research is to analyze mining safety risk management using the Mining Safety Management System at PT H. The researcher used a descriptive research design by conducting in-depth interviews and reviewing documents (documentation). The researcher acts as the main data collection tool. The qualitative method aims to obtain an overview and dig deeper information about the understanding of the mining safety risk management process at PT H in 2023. Based on the results of interviews with 27 key respondents in this study related to communication and consultation, it was found that 7 people stated that risk communication and consultation had been carried out with all stakeholders, but only part of the results from risk communication and consultation became material for consideration in risk management. It was found that 11 respondents stated that the determination of the risk context had been carried out, which included some internal factors and some external factors (not all). A total of 14 respondents stated that hazard identification had been carried out and all hazards had been identified. as many as 23 respondents stated that risk assessment and control had been carried out in accordance with the control hierarchy, but the implementation of the controls had not been adequate. Their understanding does not include the implementation of risk communication and consultation at an early stage. The procedures that have been made by PT H are still general in nature and have not explained that setting the context should have been carried out at the stage before IBPR. The middle managers' understanding of the hazard identification process is still normative, so they are unable to explain the specific activities carried out to identify hazards. A small number of middle managers in the jobsite do not understand the concept of acceptable and unacceptable risk management. The concept of risk monitoring and review that has been carried out has been understood by the middle manager at the work site."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidiana Putri Hudalinas
"Proses produksi karkas sapi memiliki risiko keselamatan dan kesehatan yang dapat mengganggu produktivitas. Hal tersebut dapat dilihat pada rumah potong hewan Kota Bogor di mana ditemukan perilaku pekerja yang tidak aman. Kajian risiko perlu dilakukan untuk mencegah kerugian material maupun terganggunya proses produksi secara keseluruhan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain studi berupa survei. Penilaian risiko dilakukan berdasarkan pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan metode semi kuantitatif dan Job Hazard Analysis JHA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan level risiko very high, priority 1, substantial dan priority 3. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi yang bersifat engineering, administratif serta penggunaan alat pelindung diri.

Cattle carcass production processes have safety and health risks that can interfere with productivity. This indication shown by Bogor slaughterhouses in which unsafe work conditions found. Risk assessment to prevent material losses and production disruptions needs to be done. This research employed descriptive methods with survey study design. Risk assessment based on standard AS NZS 4360 2004 with semi quantitative methods and Job Hazard Analysis JHA.
The results showed that level of risk were very high, priority 1, substantial and priority 3. Thus engineering, administrative, and the use of personal protective equipment was recommended to prevent further losses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>