Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhany Herdian Lukito
"Menjadi pengusaha yang sukses, seharusnya juga mampu mengembangkan usaha yang dijalankannya dengan baik. Salah satunya adalah dari sisi pembiayaan perusahaan. Masalah pembiayaan perusahaan tidak hanya di alami oleh perusahaan besar, namun juga perusahaan kecil skala UKM. Alternatif pendanaan yang ada bersifat bebas dan siap untuk digunakan. Dalam hal ini pengaruh dari diri seorang pengusaha juga ikut andil untuk membuat perumusan keputusan alternatif pendanaan mana, yang akan digunakan. Modal manusia umum dan Modal sosial manusia menjadi faktor yang mempengaruhi. Oleh sebab itu pengetahuan seorang pengusaha perlu ditingkatkan untuk dapat mengetahui dan memutuskan alternatif pendanaan mana yang paling sesuai dengan usaha yang sedang dijalankannya.

Being a successful entrepreneur, it should also be able to develop a business being operated properly. One is from the finance company. The issue of financing the company not only experienced by large corporations, but also small-scale enterprises SMEs. Alternative funding is freely available and ready for use. In this case the influence of an entrepreneur themselves also contribute to make the decision formulation which financing alternatives, which will be used. General human capital and social capital factors that affect the human being. Therefore, knowledge of an entrepreneur needs to be improved to be able to know and decide which financing alternative that best suits your business is being run."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S44309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Rabbani Prasetyo Jati
"Skripsi ini membahas mengenai tahapan pengembangan modal manusia dan modal sosial komunitas pemulung pada program RBU (Recycling Business Unit) atau Bisnis Daur Ulang Tangerang Selatan Danone-AQUA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalu wawancara semi terstruktur dan studi literatur yang melibatkan 6 orang pemulung, 1 orang program manager, 1 orang perwakilan dari NGO, dan 2 orang karyawan Danone-AQUA. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tahapan pengembangan modal manusia terdiri dari 9 tahapan dan dilaksanakan oleh dua tahap atau siklus. Pemberdayaan modal manusia yang diupayakan dalam tahapan pemberdayaan ini adalah peningkatan kesadaran dan pola pikir komunitas pemulung, peningkatan pengetahuan dan keterampilan keuangan dasar, mesin conveyor, bisnis, digital marketing, dan presentasi dan negosiasi. Sedangkan dalam tahapan pemberdayaan pada aspek modal sosial terdiri dari 7 tahapan dan dilaksanakan oleh dua tahap atau siklus. Pemberdayaan modal sosial yang dilaksanakan dalam tahap pemberdayaan ini adalah pengembangan jejaring baik sesama pemulung, maupun dengan pihak yang memiliki sumber daya seperti NGO, Danone-AQUA, dan Bisnis serupa dengan RBU. Pengembangan kepercayaan melalui sistem komunikasi yang efektif, testimoni dan pengalaman sesama komunitas pemulung. Serta pengembangan norma atau aturan baru dengan adaptasi penerapan safety working dan pembentukan tim baru (purchasing).

This thesis discusses the stages of developing human capital and social capital of the scavenger community in the RBU (Recycling Business Unit) South Tangerang Danone-AQUA program. This study used a qualitative approach with data collection techniques through semi-structured interviews and literature studies involving 6 scavengers, 1 program manager, 1 NGO representative, and 2 Danone-AQUA employees. The results of this study concluded that the stages of human capital development consisted of 9 stages and were carried out by two stages or cycles. The empowerment of human capital that is pursued in this empowerment stage is to increase awareness and mindset of the scavenger community, increase in basic financial knowledge and skills, conveyor machines, business, digital marketing, and presentations and negotiations. Whereas the empowerment stage in the aspect of social capital consists of 7 stages and is carried out by two stages or cycles. Empowerment of social capital carried out in this empowerment stage is the development of networks both among scavengers, as well as with parties who have resources such as NGOs, Danone-AQUA, and businesses similar to RBU. Development of trust through an effective communication system, testimonials and experiences from fellow scavenger communities. As well as developing new norms or rules by adapting the application of safety working and forming a new team (purchasing)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Fatima
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris mengenai pengaruh modal intelektual terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan ukuran profitabilitas dan penilaian pasar. Sedangkan modal intelektual diukur menggunakan VAIC?. Penelitian ini menggunakan 171 observasi perusahaan farmasi dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada rentang waktu 2009-2010 dan memenuhi kriteriakriteria tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan positif dari modal intelektual terhadap profitabilitas dan nilai pasar perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan farmasi dan jasa di Indonesia.

This study aims to provide empirical evidence about the impact of intellectual capital on corporate performance. Company's performance in this study is measured using profitability and market valuation. While the intellectual capital is measured using the VAIC?. The observations of this research are 171 pharmaceutical and services companies which listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2009-2010.
The results showed a significant and positive impact of intellectual capital on profitability and market value of the company but have a significant negative impact on company productivity. So it can be concluded that intellectual capital has a positive effect on the performance of pharmaceutical and services companies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Pritizia Juwita
"ABSTRAK
The purpose of this research is to investigate the effect of human capital on business performance with costumer capital as the intervening variable. Samples used in this research are comodity export companies listed in The Industry and Trade Provincial Office of West Sumatera. Data used for this research was collected from financial managers and personnel managers that completing and returning the questionnaire. Data collected by mail sutvey and contact persin with 70 questionnaire and respon rate 38 questionnaires (54%). Analysis conducted by path analysis technique and software SPSS 12.00. The result shows that human capital positively but not significantly linked with costumer capital; customer capital positively but not significantly linked with business performance; and the human capital doesn't related with business performance with customer capital as the intervening variable"
[Universitas Bung Hatta Padang;Fakultas Ekonomi UI;Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2007
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"SDM adalah kunci sukses bagi setiap organisasi untuk bertahan dan memenangkan kompetisi dalam situasi sulit dan lingkungan yang kompetitif. Hal ini hanya dapat terjadi jika seseorang memiliki kompetensi, komitmen, dan kontribusi bagi organisasi mereka. Pelatihan dan pengembangan merupakan strategi kunci untuk memperoleh hal tersebut. Makalah ini bertujuan untuk menggambarkan pelatihan dan pengembangan SDM sebagai investasi modal manusia dalam teknologi pertahanan."
JPUPI 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fauziah Isnaeni
"

Penelitian ini bertujuan melakukan estimasi pengaruh eksternalitas aglomerasi berupa knowledge spillovers (MAR/spesialisasi, Jacobs/diversity, dan Porter/kompetisi) serta eksternalitas modal manusia terhadap pertumbuhan tenaga kerja berdasarkan tingkat intensitas teknologi dalam industri dan melakukan estimasi pengaruh modal manusia dalam meningkatkan pengaruh knowledge spillovers. Penelitian ini menggunakan data ISIC 2-digit industri manufaktur  kabupaten dan kota seluruh Indonesia tahun 2010 dan 2015, menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).  Hasil estimasi menunjukkan bahwa spesialisasi berdampak negatif terhadap pertumbuhan tenaga kerja sedangkan diversity berdampak positif namun tidak signifikan di semua tingkat intensitas teknologi industri. Terdapat perbedaan dampak kompetisi dan modal manusia berdasarkan intensitas teknologi dalam industri. Modal manusia dapat menahan dampak negatif kompetisi dan menurunkan dampak positif diversity terhadap pertumbuhan tenaga kerja.

 


This study aims to estimate the effect of agglomeration externalities in the form of knowledge spillovers (MAR / specialization, Jacobs / diversity, and Porter / competition) and human capital externalities on employment growth based on the level of technological intensity in the industry and estimating the effect of human capital on increasing the influence of knowledge spillovers . This research uses ISIC 2-digit manufacturing industry in districts and cities throughout Indonesia in 2010 and 2015, using the Ordinary Least Square (OLS) method. The estimation results show that specialization has a negative impact on employment growth while diversity has a positive effect but is not significant at all levels of industrial technology intensity. There are differences in the impact of competition and human capital based on the intensity of technology in the industry. Human capital can resist the negative impact of competition and reduce the positive impact of diversity on employment growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Happy Chriesnita Sari Guna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis nilai-nilai dimensi personal karyawan PT. Askrindo Cabang Jakarta Timur terkait dengan pengembangan diri dalam meningkatkan kinerjanya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan etnografi. Permasalahan yang hendak dicari jawabannya diperoleh melalui kegiatan observasi dan wawancara mendalam dengan partisipan atau informan penelitian yang terdiri dari pimpinan dan karyawan PT. Askrindo Cabang Jakarta Timur yang berkaitan langsung dengan subjek penelitian sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan kondisi sebenarnya. Penelitian menemukan bahwa terdapat kecenderungan yang sangat tinggi terhadap karakteristik orientasi hasil pada budaya PT. Askrindo. Orientasi hasil tersebut merujuk pada toleransi yang sangat tinggi yang disebabkan oleh budaya kekeluargaan yang dibawa oleh organisasi dari awal berdirinya perusahaan. Asumsi dasar yang dimiliki PT. Askrindo Cabang Jakarta Timur adalah asumsi dasar maturitas, yang identik dengan groupism sesuai dengan model Schein. Asumsi tersebut membuat PT. Askrindo Cabang Jakarta Timur menjadi nyaman dan enggan untuk melakukan pengembangan budaya di luar yang sudah digariskan oleh PT. Askrindo sebagai perusahaan pusat.

This study aims to uncover and analyze the values of the personal dimensions of employees of PT. Askrindo East Jakarta Branch Office is related to self-development in improving its performance. The research method used is qualitative analysis with an ethnographic approach. The problem to be answered is obtained through observation and in-depth interviews with participants or research informants consisting of leaders and employees of PT. Askrindo East Jakarta Branch Office which is directly related to the research subject so that conclusions can be drawn following the actual conditions. The study found that there was a very high tendency towards the characteristics of result orientation in the culture of PT. Askrindo. The result orientation refers to a very high tolerance caused by the family culture brought by the organization from the beginning of the company's establishment. The basic assumption of PT. Askrindo East Jakarta Branch Office is the basic assumption of maturity, which is identical to groupism according to Schein's model. This assumption makes PT. Askrindo East Jakarta Branch Office became comfortable and reluctant to carry out cultural development beyond what had been outlined by PT. Askrindo as the central company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Irianto
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia pada periode 1997-2005 cenderung stagnan bahkan mengalami pertumbuhan negatif. Penyebab utama terjadinya hal ini adalah terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan investasi di bidang infrastruktur menjadi terabaikan. Namun krisis bukanlah satu-satunya penyebab kurangnya layanan infrastruktur, lemahnya perencanaan dan kualitas yang rendah juga menjadi penyebab kecilnya kontribusi infrastruktur terhadap output.
Permasalahan pada tesis ini adalah apakah faktor-faktor produksi yang diwakili oleh infrastruktur, human capital dan keterbukaan perdagangan mempunyai pengaruh dan kontribusi yang signifikan terhadap output yang diindikasikan oleh variabel pendapatan per kapita agar kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat ditentukan.
Penelitian ini menggunakan data panel dalam kurun waktu 1993-2003 pads 26 propinsi di Indonesia. Hausman test digunakan untuk mendapatkan model panel data yang paling balk. Dad basil pengujian, didapatkan bahwa fixed effect model merupakan model terbaik untuk menyelesaikan karakteristik data yang tersedia.
Hasil penelitian ini didapatkan semua variabel bebas yang digunakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel-variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh positif, kecuali untuk listrik dan air."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ferry Rhendra Pananda Putra
"Kegiatan dalam penelitian ini adalah meneliti bagaimana proses kegiatan pengembangan sumberdaya manusia yang dilakukan di organisasi sosial. Penelitian ini penting dilakukan diantaranya adalah karena adanya kecenderungan kurangnya kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di dalam organisasi sosial, kendala-kendala dalam ciri khas organisasi sosial, jumlah pertambahan organisasi sosial tidak sejalan dengan kemampuan dalam pengelolaannya serta pertambahan jumlah permasalahan sosial yang meningkat.
Dengan mengetahui sejauhmana proses kegiatan pengembangan sumberdaya manusia ini maka sangat membantu bagi organisasi sosial untuk menyadari pentingnya kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di organisasi sosial, mengevaluasi proses kegiatan pengembangan itu serta memecahkan adanya ciri khas organisasi sosial yang menjadi kendala. Proses kegiatan pengembangan sumberdaya manusia ini menggunakan konsep utama Mondy dan Noe.
Dimana proses secara mendasar dalam kegiatan pengembangan sumberdaya manusia itu melibatkan 6 proses kegiatan. Keenam proses kegiatan tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berhubungan yang dimulai dari proses (1) penentuan kebutuhan, (2) penentuan tujuan, (3) penentuan metode, (4) penentuan media (5) pelaksanaan dan (6) evaluasi kegiatan pengembangan sumberdaya manusia.
Pertanyaan di dalam kegiatan penelitian ini adalah: bagaimana (1) organisasi sosial menganalisis kebutuhan dalam kegiatan pengembangan sumberdaya manusia, (2) penetapan tujuan, (3) penggunaan metode kegiatan, (4) penggunaan media, (5) pelaksanaan, dan (6) evaluasi kegiatan. Metode dalam kegiatan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Lokasi organisasi sosial tempat penelitian ini berada di Jakarta yakni pada Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Pusat dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Pusat. Alasan kedua organisasi tersebut adalah karena organisasi tersebut telah berkembang lama dalam pelayanan sosial serta relatif banyak telah melakukan kegiatan pengembangan sumberdaya manusia. Jumlah informan di YKAI adalah 6 orang dan di PKBI terdapat 10 orang.
Hasil-hasil dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di YKAI berada dalam Departemen Administrasi, Keuangan dan SDM. Sedangkan kegiatan pengembangan sumberdaya manusia di PKBI masih menjadi dilema, diantara Divisi Organisasi dan Manajemen serta Badan Pendidikan dan Latihan.
(2) Analisa kebutuhan pengembangan di YKAI dominan pada analisa tugas dan personal. Analisa kebutuhan pengembangan di PKBI merupakan gabungan antara analisa organisasi, tugas serta personal.
(3) Tujuan kegiatan pengembangan di YKAI diarahkan pada peningkatan kemampuan, kompetensi serta pengembangan staff. Tujuan kegiatan pengembangan di PKBI diarahkan pada peningkatan kemampuan staff.
(4) Metode kegiatan pengembangan di YKAI lebih banyak pada metode kegiatan seminar, lokakarya, kursus dan pelatihan. Metode kegiatan pengembangan di PKBI lebih banyak pada metode pelatihan, seminar, kursus, workshop dan lokakarya.
(5) Penggunaan media di YKAI adalah fasilitas internet dan menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Penggunaan media di PKBI adalah overhead projector, microphone ataupun komputer serta menyesuaikan dengan lokasi kegiatan pengembangan.
(6) Dalam pelaksanaan di YKAI, kegiatan pengembangan sumberdaya manusia dalam penguasaan komputer dan internet lebih cepat daripada penguasaan di bidang lainnya. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya seperti materi yang kurang cook dan kurang mendalam. Di PKBI, pelaksanaannya lebih dirasakan manfaatnya di bagian keuangan yang umumnya menggunakan metode kursus. Pengurangan dana dari sponsor bagi organisasi PKBI mempengaruhi pemilihan metode kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi dana organisasi tersebut.
(7) Manfaat dengan mengikuti kegiatan pengembangan sumberdaya manusia yang banyak diterima di YKAI adalah bertambahnya relasi, wawasan serta pergaulan atau teman. Manfaat yang banyak diterima di PKBI adalah mendapatkan penambahan wawasan, relasi, percaya diri, sharing dengan pihak lain, aktualisasi diri serta berbagi pengalaman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Enoch Markum
"Disertasi ini mengetengahkan masalah kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) Indonesia berkenaan dengan Pembangunan Nasional. Dari pengamatan terhadap negara-negara maju dan negara-negara yang tergolong "The New Industrialized Countries" ternyata negara-negara itu tidak memiliki sumberdaya alam yang melimpah, tetapi mereka memiliki sumberdaya manusia yang kualitasnya tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemajuan suatu negara. antara lain ditentukan oleh kualitas SDM yang tinggi. Bagi Indonesia yang sedang membangun dan menghadapi persaingan yang semakin ketat sebagai konsekuensi dari era globalisasi, maka mau tidak mau harus mengandalkan pada SDM yang kualitasnya tinggi. Masalahnya adalah bagaimana kualitas SDM Indonesia itu pada kenyataannya.
Berbagai pendapat mengenai kualitas SDM Indonesia (Koentjaraningrat, 1974, 1976, dan 1979; Soeryohadiprodjo, 1982; Lubis, 1990: Swasono, 1984. 1988, dan Sukardi, 1991) pada intinya menunjukkan bahwa SDM Indonesia pada umumnya belum siap menghadapi tuntutan pembangunan yang makin majemuk dan persaingan yang semakin ketat di masa yang akan datang. Oleh karena itu perlu dipersiapkan SDM Indonesia yang mampu menghadapi tuntutan pembangunan dan era globalisasi. Masalahnya adalah unsur kualitas SDM apakah yang perlu disiapkan (baca: ditingkatkan dan dikembangkan) ditinjau dari sudut psikologi. Sebelum menjawab pertanyaan itu perlu ditegaskan bahwa pengertian SDM dalam studi ini cakupan yang terbatas pada melihat manusia sebagai sumberdaya atau tenaga kerja yang erat kaitannya dengan hal-ikhwal produktivitas, efisiensi, dan efetivitas suatu performa kerja.
Landasan teoretis yang digunakan dalam studi ini adalah teori sifat (trait) Banellport karena teori ini dapat menjawab tujuan penelitian. Yaitu menemukan suatu predisposisi tingkahlaku yang perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan adanya konsistensi.
Seeara umum tujuan penelitian ini adalah menemukan sifat yang harus dimiliki oleh SDM Indonesia dan lingkungan keluarga serta sekolah yang kondusif bagi pembentukan sifat SDM Indonesia. Untuk itu dilakukan dua tahap penelitian yang masing-masing menggunakan pendekatan yang berbeda.
Penelitian tahap I dilakukan dengan melakukan pengkajian 68 buku mengenai riwavat hidup orang-orang berprestasi dalam berbagai bidang dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian tahap I menunjukkan adanya 6 sifat dari orang yang berprestasi tinggi, yakni kerja keras, disiplin, prestatif, komitmen, mandiri, dan realistis.
Penelitian tahap II merupakan penelitian lapangan sebagai kelanjutan dari penelian tahap I yang bertujuan menguji hipotesis mengenai sejauhmana (1) individu berprestasi tinggi memiliki ke 6 sifat di atas dan (2) pengaruh'lingkungan keluarga dan sekolah terhadap pembentukan sifat individu berprestasi tinggi.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa (280 orang) yang terdiri dan mahasiswa berprestasi tinggi (149 orang) dan mahasiswa berprestasi rendah (131 orang). Instrumen pengumpulan data terdiri dari (1) ISI '95 : untuk menemukan sifat. (2) Skala Keluarga : untuk melihat latar belakang keluarga. dan (3) Skala Sekolah : untuk meliltat peran lingkungan sekolah.
Untuk menguji hipotesis dari penelitian ini, digunakan metode analisis LISREL (Liniar Structural Relations) yang pada hakikatnya terdiri dari 2 tahap yang saling terkait, yaitu : (1) menguji kebenaran model dengan melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara model teoritik dan data ini atau tidaknya model). (2) jika model dinyatakan fit selanjutnva dilakukan pengujian atas hipotesis tentang hubungan kausal antar variabel. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan :
(1) sifat yang harus dimiliki oleh SDM Indonesia sebagai penunjang pembangunan, adalah sifat kerja keras, disiplin komitmen. prestatif mandiri, dan realistis.
(2) lingkungan keluarga yang kondusif bagi pembentukan sifat individu berprestasi tinggi adalah lingkungan yang menerapkan pola asuh yang otoritatif.
(3) lingkungan sekolah yang kondusif bagi pembentukan sifat individu berprestasi tinggi adalah lingkungan sekolah yang menerapkan pola bina yang otoritatif.
(4) ada alur pembentukkan individu berprestasi tingkat 0 yakni diawali dengan pola asuh dan pola bina yang otoritatif yang keduanya akan berpengaruh terhadap pembentukkan sifat, dan pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi individu.
(5) peran ibu dan guru cukup signifikan terhadap pembentukan sifat.
(6) ibu berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya prestasi.
Dari hasil studi ini disarankan (1) ke enam sifat yang ditemukan hendaknya dijadikan rujukan dalam pengembangan SDM Indonesia, seperti dalam pendidikan dan pelatihan. buku cerita yang menonjolkan ke enam sifat. dan ekspose orang-orang yang berprestasi tinggi. (2) membuat sinergi pola asuh di rumah dan pola bina di sekolah seperti melalui perteinuan orangtua siswa dan guru secara teratur. (3) pengembangan pola asuh otoritatif d.alam berbagai bidang. (4) melakukan penelitian mengenai sifat individu yang lingkupnya lebih luas, seperti pada olahragawan, seniman, ilmuwan yang berhasil. (5) pengembangan instrumen penelitian untuk melihat sejaulunana ada konsislensi antara sifat dan tingkah laku nyata."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
D224
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>