Ditemukan 185829 dokumen yang sesuai dengan query
Devi Larasati PM.
"Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2007 hingga Desember 2011. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan Jensen?s Alpha Model dan Fama-French Three Factor Model. Pada penelitian ini dilakukan pengelompokkan reksa dana saham menjadi beberapa portofolio berdasarkan ukuran perusahaannya (size) dan nilai book-to-market dari saham-saham yang tergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hasil penelitian dengan kedua model di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan reksa dana saham memiliki kinerja yang lebih tinggi (outperform) dari kinerja pasar. Faktor ukuran perusahaan dan nilai book-to-market tidak mempengaruhi tingkat pengembalian reksa dana saham. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata reksa dana saham di Indonesia memuat saham dengan kapitalisasi yang kecil dan saham dengan nilai book-to-market yang rendah (growth stocks).
This study aims to examine the performance of equity mutual fund in Indonesia from January 2007 to December 2011. The performance?s measurements used are the Jensen?s Alpha and Fama-French Three Factor Models. This study classified the equity mutual fund into several portfolios based on size and book-to-market value of the stocks listed in Jakarta Composite Index (JCI). The result of the Jensen?s Alpha and Fama-French Three Factor Models indicated that overall equity mutual fund are outperformed the market performance. The size and book-to-market are not significant factors in explaining equity fund returns. The results further indicate that the average equity fund in Indonesia holds smaller market capitalization stocks and smaller book-to-market value (growth stocks)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43984
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maududi
"Kinerja reksa dana merupakan faktor penting dalam penentuan keputusan investasi. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja reksa dana. Salah satu metode yang baik dalam menjelaskan kinerja reksa dana adalah metode Jensen Alpha berbasis 4 faktor Capital Asset Pricing Model yang dikembangkan oleh Carhart. Dimana kinerja dilihat dari nilai konstanta intercept (α). Selain nilai intersept, digunakan juga 4 faktor lain untuk menjelaskan kinerja reksa dana saham di Indonesia, yaitu : kelebihan tingkat pengembalian pasar saham (Rm - Rf), kapitalisasi saham (SMB), rasio nilai buku terhadap nilai pasar saham (HML), dan faktor momentum pasar saham (WML). Dari penelitian ini didapat hasil bahwa selama periode pengujian reksa dana saham di di Indonesia tidak menghasilkan excess return, dengan kecenderungan gaya investasi yang mengikuti portofolio pasar, dan memilih saham - saham yang secara sejarah memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.
Mutual fund performance is one of important factor in determining investment decision. There are many ways to measure mutual fund performance. One of the method that good to explain the mutual fund performance is Jensen Alpha Method based on 4 factor Capital Asset Pricing Model developed by Carhart. Where the performance determined by value of intercept (α). In addition to the value of intercept, there 4 another factor to explain indonesian mutual fund performance, namely : excess return in stock market (Rm - Rf), stock capitalization (SMB), book value to market value ratio (HML), and stock market momentum (WML). Finding from this research that during the testing periode, mutual fund in Indonesia doesn`t produce excess return, with investment style tendency to follow market portfolio, dan pick stocks that historically have high rate of return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44491
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Therry Kristiadi
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja portolio yang dibentuk. Portfolio dibentuk dengan menggunakan metoda efficient frontier yang sahamnya dipiilih berdasarkan tiga model yaitu Fama-French Three Factor Model, Carhart Four Factor Model, dan Fama-French Five Factor Model. Saham-saham yang terpengaruh oleh setiap variabel dalam setiap model akan dibentuk portfolio yang kemudian akan dilihat kinerjanya berdasarkan sharpe ratio dan treynor ratio. Penelitian ini menggunakan data return bulanan selama lima tahun dan data laporan keuangan dari masing-masing tahun selama periode data penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa portfolio dengan Fama-French Three Factor Model merupakan portfolio yang lebih baik dibanding dengan portfolio Carhart Four Factor Model, sedangkan Fama-French Five Factor Model tidak dibentuk portfolio karena kurangnya jumlah saham yang terpengaruh oleh variabel dalam model tersebut.
This study compared the performance of portfolios. Portfolios are built using efficient frontier method which stocks are selected based on three models that are Fama French Three Factor Model, Carhart Four Factor Model, and Fama French Five Factor Model. Stocks that are affected by each variables in each models are formed into portfolios which performance will be compared using sharpe ratio and treynor ratio. This study uses monthly stock returns through 5 years and financial reports data from every year of data period. The study resulted in porfolio based on Fama French Three Factor Model performed better than portfolio based on Carhart Four Factor Model, while Fama French Five Factor Model was not build into portfolio due to the lack of stocks affected by it 39 s variable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S62755
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mutia Syahlena
"
ABSTRAKPenelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk menganalisis keberadaan anomali Monday effect di Bursa Efek Indonesia. Kedua, untuk membuktikan bahwa anomali Monday effect secara signifikan dapat dijelaskan dengan menggunakan model tiga faktor Fama-French. Variabel dependen dari penelitian ini adalah excess return harian serta memasukkan variabel dummy dan conditional variance sebagai variabel independen dalam regresi nya. Untuk memenuhi tujuan penelitian kedua, faktor risiko yaitu return pasar dan size premium dimasukkan ke dalam model regresi. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur volatilitas return adalah metode autoregressive conditional heteroskedasticity ARCH dan generalized autoregressive conditional heteroskedasticity GARCH . Hasil penelitian menemukan bahwa adanya anomali Monday effect di Bursa Efek Indonesia. Anomali Monday effect tersebut dapat dijelaskan oleh faktor risiko yaitu return pasar dan ukuran perusahaan.
ABSTRACTThere are two purposes in this study. First to analyze whether anomaly of Monday effect exist in Indonesia Stock Exchange. Second, to examine whether Monday effect can be explained by Fama French rsquo s three factor model. Dependent variable of this study is daily axcess return which includes dummy variable and conditional variance as independent variables in its regression. To fulfil the second purposes, market return and size premium are included in the regression model. Autoregressive conditional heteroskedasticity ARCH and generalized autoregressive conditional heteroskedasticity GARCH were used as analytical methods to measure return volatility. The results in the study show that anomaly of Monday effect exist in Indonseia Stock Exchange. Furthermore, anomaly of Monday effect are explained by market return and the size of the firms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67673
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cornelia Adhisty Ayu Pratiwi
"ASEAN akan segera melaksanakan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN atau AFTA. Dengan dilaksanakannya AFTA, arus investasi akan dengan cepat berpindah dari satu negara ke negara yang lain. Negara-negara emerging market dianggap sebagai primadona dalam bursa saham ASEAN. Pergerakan return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan menggunakan metode regresi linear, diperoleh hasil bahwa size, value, profitability, dan investment memberikan pengaruh yang terhadap return saham di bursa efek Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand pada periode tahun 2009-2013.
ASEAN will implement the ASEAN Free Trade Area or AFTA soon. By implementing this policy, investment flows would move quickly from one country to the others. Emerging market countries have regarded as the best performance in ASEAN stock exchange. The movement of stock returns are influenced by various factors. By using linear regression, obtained that size, value, profitability, and investment have significant influence on stock return in Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand stock exchange in the period 2009-2013."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fitri Linda Wati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27198
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Tri Latifa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor book to market perusahaan yang
mempengaruhi pengembalian saham pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada 5 (lima) periode 2014 - 2019. Penelitian ini menggunakan
Ordinary Least Square (OLS) dengan data time series yang diambil secara bulanan dari tahun 2014 - 2019. Penelitian ini membuktikan bahwa perhitungan book to
market memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return atau pengembalian saham karena didalamnya terdapat unsur retained earning yang dapat memprediksi hal tersebut. Namun didalam perhitungan book to market terdapat unsur lain yang tidak memiliki pengaruh atau berpengaruh lemah terhadap return atau pengembalian saham yaitu contributed capital dan other accumulated income sehingga dalam nilai strategi investing book value of equity pada book to market tidak mencerminkan atau mengukur nilai intrinsik. Dimana kedepannya book to
market akan gagal memprediksi cross section dari rata-rata pengembalian saham karena kehilangan banyak korelasi dengan retained earning to market.
This study aims to analyze the company's book to market factors that affect stock returns in companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 5 (five) periods of 2014 - 2019. This study uses Ordinary Least Square (OLS) with time series datataken monthly from 2014 - 2019. This study proves that the book to market calculation has a significant effect on stock returns because it contains an element of retained earnings that can predict this. However, in the book to marketcalculation, there are other elements that have no or weak effect on return or return of shares, namely contributed capital and other accumulated income so that the book to market investing book value of equity strategy does not reflect or measurethe intrinsic value. Where in the future, book to market will fail to predict the cross section of the average stock return because it loses a lot of correlation with retained earnings to market."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Citra Amanda
"Penelitian ini mengembangkan model tiga faktor Fama dan French dengan menambahkan faktor likuiditas yaitu Amihud illiquidity. Dalam segi penelitian empiris, penelitian ini mengisi bukti empiris lain mengenai efek dari beta pasar, size, value, dan likuiditas terhadap excess return saham di Indonesia. Penelitian ini menggunakan regresi OLS dengan data bulanan time-series selama 10 tahun dan menggunkaan dummy untuk membedakan periode non-krisis dan periode krisis. Hasil penelitian menyatakan bahwa beta pasar (excess market return) secara konsisten bernilai positif dan signifikan di seluruh portofolio, baik yang disortir berdasarkan size-illiquidity maupun yang berdasarkan book-to-market (BM)-illiquidity. SMB dapat menjelaskan ILLIQ begitupula sebaliknya, dan secara umum hipotesa yang diangkat dalam penelitian ini dapat diterima juga terdapat konsistensi pada SMB yang disortir berdasarkan size-illiquidity maupun BM-illiquidity yaitu dua dari enam bernilai tidak signifikan. Krisis subprime mortgage secara statistic tidak berpengaruh di duabelas portofolio yang dibentuk. Hasil penelitian mendukung penelitian Fama dan French (1992, 1993) dan penelitian Lam dan Tam (2011).
This research explores Fama French three factor model by adding liquidity factor Amihud illiquidity. In the empirical side, this research filled the evidence about the effect from market beta, size, value, and liquidity to the stock excess return in Indonesia. This research uses OLS regression with monthly time series data over 10 years and use dummy variable to make difference in non-crisis period and crisis period. The results showed that market beta (excess market return) consistently positive and significant in each portfolios, when sorted by sizeilliquidity and book-to-market (BM)-illiquidity. SMB could explain ILLIQ and vice versa, and in general the hypothesis in this research are accepted, also there are consistency in SMB when sorted by size-illiquidity and also BM-illiquidity which are 2 out of six are not significant. Subprime mortgage crisis statistically has no effect in twelve portfolios built. The results supported Fama dan French (1992, 1993) and the results of Lam dan Tam (2011)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39390
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dedi Effendi
"Penelitian ini menguji kekuatan model Asset Pricing: Model Lima Faktor Fama-French dan Momentum, Model Lima Faktor Fama-French, dan Capital Asset Pricing Model serta untuk menjelaskan variabilitas pengembalian saham di Bursa Efek Indonesia. Untuk menguji kekuatan model Asset Pricing, penulis menetapkan perkiraan in-sample dan out-sample untuk portofolionya. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam menjelaskan variabilitas pengembalian saham di Bursa Efek Indonesia Model Lima Faktor Fama-French dan Momentum lebih baik dalam uji data in-sample dibanding dua model lainnya. Namun pada uji data out-sample Model Lima Faktor Fama-French lebih unggul dibandingkan dua model lainnya.
This research examines the power of the Asset Pricing models: Five Factor Fama-French Model and Momentum, Five Factor Fama-French Model as well as Capital Asset Pricing Model, to explain stock return variability in Indonesian Stock Exchange. To test the power of the Asset Pricing models, author set in-sample and out-of-sample forecast for the portfolios. The results show that in explaining the variability of stock returns on the Indonesia Stock Exchange, the Five Factors Fama-French and Momentum model is better in testing the in-sample data than the other two models. However, in the out-sample data test the Fama-French Five-Factor Model is superior than other two models."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ika Ristiani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji dua model yang paling sering digunakan dalam menduga expected return portofolio yaitu Fama-French Three Factors model dan CAPM Capital Asset Pricing Model, manakah yang lebih lebih baik dalam menduga expected return portofolio industri non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI . Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel return bulanan dari tahun 2013 hingga 2017. Hasil penelitian menunjukan dari kedua model yang digunakan, model tiga faktor Fama-French adalah model yanglebih baik dalam menjelaskan expected return jika dibandingkan dengan model CAPM Capital Asset Pricing Model.
The study aims to examine the two most commonly used models for estimating portfolio expected returns, Fama French 3 Factors model and CAPM Capital Asset Pricing Model , which one is the better model in estimating the expected return of non financial industry portfolio listed on the Indonesia Stock Exchange BEI. The study was conducted using monthly return samples from 2013 to 2017. The results show that from the two models used, the Fama French three factor model is a better model in explaining the expected return compared to the Capital Asste Pricing Model CAPM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library