Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ratriyani Shaniya
"Pemakaian daya listrik untuk kebutuhan rumah tangga maupun dalam dunia industri umumnya mempunyai beban bersifat reaktif induktif yang menyebabkan gelombang arus tertinggal dari gelombang tegangan. Hal ini mengakibatkan besarnya daya yang diserap dari sumber lebih besar daripada daya yang dipakai oleh beban . Kerugian daya yang disebabkan beban reaktif induktif bisa dikurangi dengan daya reaktif kapasitif yang bisa diperoleh dengan memasang rangkaian kapasitor (kapasitor bank) paralel dengan beban untuk memperbaiki faktor daya. Namun perlu diperhatikan pada pemasangan kapasitor dengan nilai yang terlalu besar dapat juga mengakibatkan gelombang arus mendahului tegangan sehingga timbul kerugian daya juga, sehingga penting menentukan nilai kapasitor yang sesuai untuk meminimalkan kerugian daya. Pada skripsi ini akan dirancang suatu alat yang dapat secara otomatis menentukan nilai kapasitor yang dibutuhkan dan dapat dipasang pada beban yang dinamis dengan metode perbandingan gelombang arus dan tegangan yang diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan daya listrik.

The use of electrical power system for both of house or factory usually have a inductive load that cause the current waveform is behind the voltage waveform. The effect of inductive load can make the electrical power absorb more than the load that can cause the loss energy. To improve the loss energy we can use reactive capacitive power by connecting the load with capacitor in parallel to do the power factor correction. But if we put too much capacitor will cause the voltage waveform behind the current waveform, which will also create a loss energy. So it is very important to choose the right amount of capacitor to minimize the loss energy. In this thesis will be design a circuit that can automatically choose the suitable capacitor for dynamic load by comparing the current and voltage waveform to optimize the use of electrical power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Anastasia Sabrina
"Hidroksiapatit (HA) adalah kalsium fosfat dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 yang terkandung dalam tulang manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi daya dan waktu iradiasi gelombang mikro (microwave) dalam mensintesis HA. Proses sintesis dilakukan dengan menambahkan di-ammonium hidrogen fosfat ke dalam larutan kalsium hidroksida. Karakterisasi sampel dilakukan dengan menggunakan difraksi sinar-X (XRD), Fourier-transform infrared (FTIR), scanning electron microscopy dan energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDX). Peningkatan daya dan waktu iradiasi menyebabkan meningkatnya kristalinitas dan ukuran kristalit. Parameter kisi kristal yang diperoleh memiliki tingkat keakuratan yang tinggi terhadap data HA dari International Center for Diffraction Data PDF No. #9-432. Hasil FTIR menunjukkan adanya kandungan gugus fungsional OH-, PO43-, air, dan karbonat di dalam sampel. Rasio akhir antara konsentrasi kalsium dengan fosfat diperoleh sebesar 1.62. Ukuran partikel mencapai 133.739 nm dengan morfologi yang menyerupai lempeng pendek dan panjang.

Hydroxyapatite (HA) is a calcium phosphate with a chemical bond of Ca10(PO4)6(OH)2which is contained in human bones. The aim of this work is to know the effect of the variation in power and time of the microwave irradiation in synthesizing HA. The synthesis process was done by adding di-ammonium hydrogen phosphate into calcium hydroxide solution. The characterization of the samples was carried out using x-ray diffraction (XRD), Fourier-transform infrared (FTIR), scanning electron microscopy and energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDX). The increment of the irradiation power and time resulted in the enhancement of the crystllinity and crystallite size of the sample. The lattice parameter of the samples is found to have high accuracy when compared with the HA data from the International Center for Diffraction Data PDF No. #9-432. The FTIR result shows that the samples contained functional groups of OH-, PO43-, water, and carbonat. The final ratio between calcium and phosphate is 1.62. The particle size reached 133.739 nm with the morphology of the samples resembles long and short platelets."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Afdhillah
"Skripsi ini membahas mengenai rancang bangun dan analisa Rangkaian Wide Range Voltage To Frequency Converter. Perancangan dilakukan dengan menggunakan software Multisim 11.0 dan Altium Designer Summer 2009, yang diterapkan pada papan PCB (printed circuit board). Rangkaian ini dibutuhkan dalam dunia komunikasi dan keperluan laboratorium, terutama rangkaian yang menghasilkan sinyal yang stabil dengan rentang frekuensi yang sangat lebar.
Berdasarkan rancangan desain rangkaian yang telah dilakukan oleh Jim Williams [3], dilakukan penyesuaian konfigurasi pada bagian frequency divider, yaitu pada IC74S74 yang berfungsi sebagai toggle dan hold dimana rangkaian ini akan membagi frekuensi feedback menjadi frekuensi yang lebih kecil. Selanjutnya dilakukan pemberian variasi terhadap nilai kapasitor kompensasi pada penguat operational amplifier yang akan mempengaruhi loop sistem.
Hasil yang diperoleh merupakan grafik uji linieritas dan grafik uji kestabilan alat. Untuk uji linieritas, didapatkan hasil koefisien korelasi R yang lebih besar pada kapasitor 0,1μF yaitu 0,999796 dimana nilai koefisien korelasi yang lebih mendekati nilai satu akan menunjukkan hasil linieritas yang lebih tinggi. Untuk uji kestabilan alat, didapatkan hasil koefisien korelasi R yang lebih kecil pada kapasitor 0,1μF yaitu 0,042569 dimana nilai koefisien korelasi yang lebih mendekati nilai nol akan menunjukkan hasil kestabilan yang lebih tinggi. Linieritas alat yang dihasilkan memiliki rentang dari 0 Hz hingga 21,5 MHz.

This final project discusses the design and analysis of circuit Wide Range Voltage To Frequency Converter. The design is done using Multisim 11.0 and Altium Designer Summer 2009 software, which applied to the board PCB (printed circuit board). The circuit is needed in the world of communication and to obtain a stable signal with a very wide frequency range.
Based on the design of the circuit design was done by Jim Williams [3], made adjustments to the configuration of the frequency divider, which is the IC74S74 that serves as a toggle and hold circuit which divides the frequency of feedback into smaller frequency. Then performed giving the variation of the operational amplifier compensation capacitor on the amplifier that will affect the loop system.
The results obtained is the graph of linearity test and stability test tool. For the linearity test, showed a correlation coefficient R was greater in 0.1 μF capacitor is 0.999796 which the correlation coefficient value which is closer to the value of one would indicate a higher linearity results. To test the stability of the instrument, showed a correlation coefficient R is smaller at 0.1 μF capacitor is 0.042569 which the correlation coefficient values closer to zero value would indicate a higher stability results. Linearity of the resulting instrument has a range of 0 Hz to 21.5 MHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sutrisno
"Analisis Respon Frekuensi Penyapuan adalah suatu metode yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan mekanik pada inti, kumparan dan struktur penjepit di dalam transformator, yang diakibatkan oleh tekanan elektromagnetik yang besar karena adanya arus gangguan atau selama proses transportasi dan pemindahan transformator setelah pabrikasi. Pengukuran SFRA menggunakan sinyal bertegangan rendah yang diinjeksikan ke dalam probe masukan dari suatu terminal transformator, dan sinyal keluaran diukur di terminal lainnya yang merupakan respon dalam bentuk magnitude dan fasa pada rentang frekuensi rentang 2 Hz sampai 2 MHz.
Interpretasi hasil pengukuran dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran sebelumnya dengan hasil pengukuran terbaru. Bila tidak ada hasil pengukuran sebelumnya, perbandingan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran SFRA pada transformator yang memiliki tipe dan jenis sama (sister unit). Tetapi, jika tidak ada sister unit dari transformator yang diuji, maka perbandingan dilakukan dengan membandingkan ketiga fasa dari transformator yang diuji.
Pada skripsi ini, interpretasi SFRA menggunakan perbandingan ketiga fasa pada transformator 190 MVA, 150 kV/16kV. Kemudian, untuk menginterpretasikan hasil dari pengukuran SFRA, digunakan perhitungan dengan metode statistik Koefisien Korelasi dan Normalisasi Faktor Kovarian, dan hasil keduanya dibandingkan sesuai dengan standar perhitungan pada standar China DL 911/2004. Hasil kedua metode statistik ini akan menunjukkan indikasi kondisi mekanik transformator pada bagian inti, kumparan dan struktur penjepit.

Sweep Frequency Response Analysis (SFRA) is an effective method used to find out any possible winding displacement or mechanical deterioration such as core, winding and clamping structures inside the transformer, due to large electromagnetical forces occuring from the fault currents or due to transformer transportation and relocation. SFRA test use the application of low-voltage (LV) signal at one terminal of the transformer as the injection probe, and another terminal to measure the response with the frequency range 20 Hz to 2 MHz. The amplitude and phase transfer fuction are then determined.
The most common practice for SFRA comparison is to compare the SFRA spectrum with the reference one. If the old results of the same transformer are available, a comparison made with the new results. However, if the reference signal is not available, a comparison made between the transformer and its sister unit. Furthermore, the comparison between the three phases of the transformer.
In this paper, the SFRA interpretation using a comparison between the transformer’s three phases on a 190 MVA, 150 kV/16 kV prower transformer. Then, to interpret the result, the statistical method, Cross Correlation Coefficient and the Normalization Covariance Factor is used, and both compared with the indicator based on Chinese standard DL 911/2004. Both the statistical method show the mechanical condition of transformer in the core, winding and clamping structures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentius Ryan Cokrodiharjo
"Perkembangan teknologi dalam bidang nanoteknologi sangatlah berkembang pesat. Single electron transistor (SET) adalah salah satu aplikasinya. SET beroperasi menggunakan prinsip coulomb blockade. Coulomb blockade muncul pada tegangan source-drain yang sangat rendah. Coulomb blockade dapat dihilangkan dengan mengubah tegangan gate dari dalam ke luar coulomb blockade. Di luar coulomb blockade, arus dapat mengalir antara source dan drain. Pada tegangan source-drain (Vds) yang diberikan, arus SET dapat dimodulasikan dengan tegangan gate (Vg). Dengan menggeser tegangan gate, arus dapat berosilasi antara nol (coulomb blockade) dan tidak nol (no coulomb blockade). Osilasi ini dikenal dengan coulomb oscillation. Dalam skripsi ini, analisa coulomb oscillation dari single electron transistor (SET) disimulasikan dengan menggunakan perbandingan 2 tegangan bias. Yang pertama adalah tegangan bias yang melewati coulomb blockade dan yang kedua adalah tegangan bias yang tidak melewati coulomb blockade. Struktur divais SET yang digunakan adalah struktur double barrier tunnel junction (DBJT). Simulasi menggunakan Matlab R2009a. Salah satu hasil yang diperoleh dari simulasi yang dilakukan ini adalah dihasilkan puncak gunung sebesar 61.35 pA yang menggantikan lembah pada coulomb oscillation ketika menggunakan tegangan bias 0.0197 volt. Bentuk puncak gunung pada coulomb oscillation ini ditentukan oleh perbandingan tinggi dari diamonds yang dilewati oleh tegangan bias yang dibentuk dari diagram stabilitas. Tinggi diamonds pada diagram stabilitas ini ditentukan oleh besar kapasitansi, background charge, dan tegangan gate.

Technology development in the field of nanotechnology is growing rapidly. Single Electron Transistors (SET) is one of the application. SET operates using principle of coulomb blockade. Coulomb blockade appears at very low sourcedrain voltage. The Coulomb blockade can be removed by the changing of gate voltage from inside Coulomb blockade to the outside. Outside the Coulomb blockade, a current can flow the between the source and drain. At a given sourcedrain voltage V, the SET current can be modulated by gate voltage Vg. By sweeping the gate voltage, the currents oscillate between zero (Coulomb blockade) and non-zero (no Coulomb blockade). This oscillation is known by coulomb oscillation. In this script, analysis of coulomb oscillation of single electron transistor (SET) simulated by using comparison of two bias voltage. First is bias voltage passing through the coulomb blockade and second is bias voltage that does not pass through coulomb blockade. Structure of the SET device used is the structure of double barrier tunnel junction (DBJT). Simulation uses Matlab R2009a. One of the results obtained from a this simulation is produced a mountain peak of 61.35 pA that replaces the valley on coulomb oscillation when using bias voltage 0.0197 volts. The form of the peak mountain on coulomb oscillation is determined by the ratio of the height of the diamonds that are bypassed by bias voltage which is formed of the stability diagram. Height of the diamonds on stability diagram determined by large capacitance, background charge, and gate voltage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42921
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryska Mayasari
"Keandalan sistem tenaga listrik sangat penting mengingat tingginya permintaan kontinuitas penyaluran dari sumber energi listrik ke beban. Semakin tinggi tingkat keandalan maka akan semakin baik juga sistem tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keandalan suatu sistem, salah satunya adalah proteksi dari sistem tersebut. Kecepatan pelayanan dan pengusutan gangguan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan keandalan jaringan.Sistem catu daya tanpa putus diciptakan untuk menjaga kontinuitas penyaluran daya di mana tidak diizinkan terjadinya pemadaman suplai energi listrik ke beban.
Sistem ini banyak diterapkan di beberapa tempat oleh konsumen-konsumen tertentu, salah satunya PT.Telekomunikasi Indonesia yang terhubung pada Penyulang Serambi. Sistem proteksi dan manuver yang baik dengan optimasi penambahan kerja rele pada setiap gardu distribusi akan dapat meningkatkan keandalan jaringan dari terjadinya pemadaman akibat hubung singkat yang ditunjukkan oleh semakin singkatnya waktu pengidentifikasian gangguan.

Reliability of the electric power systemis very important which had a high demand for continuity electric distribution from the electrical source to the load. The higher level, the better reliability ofthe system will get. Many factors affect the reliability of a system, one of which is the protection system. No-break system designed to maintain continuity of the distribution of power in which the cuts are not allowed to supply electrical energy to the load.
No-break system was widely applied in some places by certain consumer sone of which is PT. Telekomunikasi Indonesia which connected to the Serambi Feeder. Protection system and good maneuverability with optimization additional relay which work on every distribution substation will be able to increase the network reliability due to a short circuit which is shown by the brevity of interference time identifying.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessica Ratri Wiguna
"Transfer daya nirkabel merupakan sebuah cara baru untuk mengatasi ketidaknyamanan dari sumber listrik dengan kabel. Salah satu cara untuk menyuplai listrik tanpa kabel yaitu menggunakan resonansi kopling elektromagnetik. Cara ini dapat menyuplai listrik ke beban karena adanya medan magnet dan medan listrik di sekitar alat transfer daya nirkabel tersebut. Jadi, perlu diketahui karakteristik medan magnet dan medan listrik dari antena pengirim dan penerima yang akan digunakan pada alat tersebut dan hasilnya apabila dibandingkan dengan standar paparan elektromagnetik. Pada tulisan ini, tiga model antena loop dianalisis yaitu antena berongga, antena pejal, dan antena mikrostrip. Beberapa parameter disimulasikan dengan perangkat lunak berbasis finite integration technique (FIT) yaitu intensitas medan magnet(H-field), medan magnet(B-field), dan intensitas medan listrik(E-field).
Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena mikrostrip menghasilkan nilai tertinggi pada ketiga parameter yang dianalisis yaitu H-field, B-field, and E-field. Hasil distribusi medan untuk tipe antena yang lain, antena berongga dan pejal, lebih kecil dari pada yang dihasilkan oleh antena mikrostrip. Berdasarkan standar paparan elektromagnetik dari ICNIRP dan IEEE, nilai medan magnet dan medan listrik alat transfer daya nirkabel hasil simulasi masih dibawah standar.Sedangkan pada penerapannya untuk teknologi ruang angkasa, desain dan pengukuran pada jarak 5 mm belum sesuai untuk teknologi ruang angkasa.

Wireless power transfer is a new way to break inconvenience of wiring power sources. The best way how to supply electric power through wireless system is using the electromagnetic coupled resonance phenomena. It can supply electric power to the load because of the magnetic and electric field that emerge around wireless power transfer device. So, we need to know the characteristic of magnetic and electric field from transmitter and receiver that will be used for the device and see the results based on electromagnetic exposure standard. In this study, three loop model of antennas are investigated, namely a solid coil model, hollow coil model, and microstrip coil model. Some parameters of those models are numerically analyzed using the finite integration technique (FIT) such as magnetic field intensity (H-field), magnetic field (B-field), and electric field intensity (E-field).
The final result shows that microstrip antenna has the highest score in H-field, B-field, and E-field. The field distribution of the others, those are solid coil and hollow coil, are relatively less than that the microstip coil has.Based on electromagnetic exposure like ICNIRP and IEEE, magnetic and electric field of wireless power transfer device are below the standards. Meanwhile, for space aircraft applications, this kind of design and simulation which are measured on 5 mm is unappropriate for space aircraft technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Anggiat
"Permasalahan utama dalam kualitas daya listrik pada sistem distribusi, khususnya perindustrian, adalah terjadinya Lendutan tegangan. Lendutan tegangan dapat meyerang dengan mudah mesin-mesin listrik yang memilki daya yang besar pada perindustrian sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi dalam bidang perindustrian dalam negeri yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Dengan menggunakan Distibuted Statsic Compensator (DSTATCOM) hal tersebut dapat ditanggulangi.

The main problem in the power quality in the distribution system, especially industry, is the occurrence of voltage sags. Voltage sags can easily subjugate electrical machines that have the great power that result in decreased quantity and quality of production in the industrial sector of domestic which resulted in huge losses. By using Distibuted Statsic Compensator (DSTATCOM) it can be solved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyanto
"ABSTRAK
Pada penelitian ini menjelaskan bagaimana pengenalan suara otomatis menggunakan bahasa daerah yang berasal indonesia yaitu bahasa sunda, yang dapat mengontrol alat-alat elektronik pada suatu rumah. Bahasa sunda merupakan bahasa daerah dengan penuturan terbanyak kedua di indonesia setelah bahasa jawa. Pengenalan suara menggunakan bahasa sunda dilakukan pada penelitian ini dengan tujuan dapat mengontrol beberapa alat elektronik didalam rumah secara langsung dengan akurasi yang baik. Adapun metode yang digunakan dalam pengenalan suara bahasa sunda adalah metode ekstraksi Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan metode classifikasi jaraingan saraf tiruan berbasis algoritma backpropagation. Ada 16 intruksi bahasa sunda yang digunakan dalam pengenalan suara sebagai input pada sistem, setiap instruksi memiliki 2 sampai 3 suku kata bahasa sunda. Output yang digunakan penulis dalam penelitian ini sebanyak 6 alat elektronik rumah tangga, untuk menghidupkan atau mematikan satu output dikontrol menggunakan 2 instruksi bahasa sunda. Data suara yang digunakan dalam proses pembelajaran algoritma backpropagation adalah sebanyak 480 data yang masing-masing instruksi bahasa sunda adalah 30 data suara yang sama, hasil dari proses pembelajaran adalah berupa bobot yang dapat digunakan untuk proses pengetesan hardware, berdasarkan hasil percobaan langsung didapat tingkat akurasi pengenalan sebesar 96.875% saat dilakukan testing terhadap sistem.

ABSTRACT
In this study explain how automatic speech recognition uses regional languages that originate from Indonesia, namely Sundanese language, which can control electronic devices in a home. Sundanese is the second most spoken local language in Indonesia after Javanese. Voice recognition using Sundanese language was carried out in this study to be able to directly control several electronic devices in the house with good accuracy. The method used in Sundanese speech recognition is the Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) extraction method and the artificial neural network classification method based on the backpropagation algorithm. There are 16 Sundanese language instructions used in speech recognition as input to the system; each instruction has 2 to 3 Sundanese language syllables. The output used by the author in this study was five household electronic devices, to turn on or turn off one output controlled using 2 Sundanese language instructions. Sound data used in the learning process of the backpropagation algorithm is 480 data, each Sundanese language instruction is 30 of the same sound data, the results of the learning process are in the form of weights that can be used for hardware testing, based on the results of direct experiments 96.875 % when testing the system."
2019
T53572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia,
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>