Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldio Alfonso
"Extensible Business Reporting Language (XBRL) adalah suatu format data untuk laporan keuangan yang dapat mempermudah pertukaran informasi keuangan. Penelitian ini membahas mengenai tingkat pengetahuan dan pemahaman dari pengguna laporan keuangan di Indonesia terhadap XBRL, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai persepsi dari pengguna laporan keuangan terhadap XBRL. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pengguna laporan keuangan belum mengenal tentang XBRL. Responden yang sudah mengenal XBRL memiliki persepsi bahwa penerapan XBRL akan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan membantu kinerja mereka. Namun, mereka juga berpendapat bahwa penerapan XBRL membutuhkan biaya yang cukup besar, walaupun manfaat yang diperoleh lebih besar dari biayanya.

Extensible Business Reporting Language (XBRL) is a data format for financial statements that facilitates easier exchange of financial information. This paper examines the level of XBRL comprehension of the financial statements users in Indonesia, as well as their perceptions toward XBRL. This study finds that most respondents are unfamiliar with XBRL. The respondents that at least heard about XBRL have perceptions that using XBRL may improve the quality of financial statement as well as support their performance. However, they also perceived that the implementation of XBRL requires considerable cost, however the benefits are considered as greater than the costs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Meiyani
"Salah satu penyebab rendahnya rasio pajak di Indonesia yaitu kepatuhan wajib pajak. Modernisasi administrasi perpajakan di bidang perpajakan perlu dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan kepatuhan. Adanya nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pajak dengan Bursa Efek Indonesia menjadi awal untuk penerapan pilot project XBRL di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui dokumentasi dan wawancara mendalam dengan Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian dilakukan untuk melihat evaluasi pilot project antara BEI dan DJP, potensi pemanfaatan dan biaya dari kerangka innovation for tax compliance dan cost of taxation, faktor pendukung dan penghambat ditinjau dari kerangka success factors for information technology governance dan kesiapan pemerintah ditinjau dari konsep e-government challenges. Hasil dari penelitian yang dilakukan mengatakan bahwa XBRL berpotensi untuk diterapkan di dalam sistem administrasi perpajakan, hambatan yang ditemukan yaitu mengenai kurangnya sumber daya manusia yang mengerti XBRL terutama didalam perpajakan serta taksonomi yang harus disesuaikan oleh otoritas pajak agar dapat menaungi semua wajib pajak yang akan menerapkannya. Sementara dukungan yaitu dari segi biaya tidak ada masalah di otoritas pajak, konsultan adaptif dan juga lingkungan internal dan eksternal yang suportif. Evaluasi dari penerapan XBRL antara BEI dan DJP memudahkan administrasi di DJP sehingga DJP akan melakukan piloting project kembali setelah penetapan standar taksonomi. Kesiapan DJP akan implementasi XBRL masih belum siap karena belum ada penetapan taksonomi yang akan digunakan serta belum ada diskusi dengan pihak eksternal terkait pengimplementasian XBRL tetapi sudah ada rencana di internal DJP untuk pengadopsian XBRL sebagai tools wajib pajak dalam membuat laporan keuangan.

One of the causes of the low tax ratio in Indonesia is taxpayer compliance. Modernization of tax administration in the field of taxation needs to be done to keep up with the times and improve compliance. The existence of a memorandum of understanding between the Directorate General of Taxes and the Indonesia Stock Exchange is the beginning for the implementation of the XBRL pilot project in Indonesia. This research was conducted using a post-positivist approach and by using a qualitative method. Data collection techniques are carried out through documentation and in-depth interviews with the Directorate General of Taxes. The study was conducted to see the evaluation of the pilot project between the IDX and the DGT, the potential utilization and costs of the innovation framework for tax compliance and cost of taxation, the supporting and inhibiting factors in terms of the success factors for information technology governance framework and government readiness in terms of the concept of e-government challenges. The results of the research conducted said that XBRL has the potential to be applied in the tax administration system, the obstacles found are the lack of human resources who understand XBRL, especially in taxation and taxonomy which must be adjusted by the tax authorities in order to overshadow all taxpayers who will implement it. While support, namely in terms of costs, there is no problem with the tax authorities, adaptive consultants and also a supportive internal and external environment. Evaluation of the implementation of XBRL between IDX and DGT facilitates administration at DGT so that DGT will pilot the project again after setting taxonomy standards. DGT's readiness for the implementation of XBRL is still not ready because there has been no determination of the taxonomy to be used and there have been no discussions with external parties regarding the implementation of XBRL but there are plans within DGT internally for the adoption of XBRL as a tool for taxpayers in making financial reports."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Meiyani
"Salah satu penyebab rendahnya rasio pajak di Indonesia yaitu kepatuhan wajib pajak. Modernisasi administrasi perpajakan di bidang perpajakan perlu dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan kepatuhan. Adanya nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pajak dengan Bursa Efek Indonesia menjadi awal untuk penerapan pilot project XBRL di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui dokumentasi dan wawancara mendalam dengan Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian dilakukan untuk melihat evaluasi pilot project antara BEI dan DJP, potensi pemanfaatan dan biaya dari kerangka innovation for tax compliance dan cost of taxation, faktor pendukung dan penghambat ditinjau dari kerangka success factors for information technology governance dan kesiapan pemerintah ditinjau dari konsep e-government challenges. Hasil dari penelitian yang dilakukan mengatakan bahwa XBRL berpotensi untuk diterapkan di dalam sistem administrasi perpajakan, hambatan yang ditemukan yaitu mengenai kurangnya sumber daya manusia yang mengerti XBRL terutama didalam perpajakan serta taksonomi yang harus disesuaikan oleh otoritas pajak agar dapat menaungi semua wajib pajak yang akan menerapkannya. Sementara dukungan yaitu dari segi biaya tidak ada masalah di otoritas pajak, konsultan adaptif dan juga lingkungan internal dan eksternal yang suportif. Evaluasi dari penerapan XBRL antara BEI dan DJP memudahkan administrasi di DJP sehingga DJP akan melakukan piloting project kembali setelah penetapan standar taksonomi. Kesiapan DJP akan implementasi XBRL masih belum siap karena belum ada penetapan taksonomi yang akan digunakan serta belum ada diskusi dengan pihak eksternal terkait pengimplementasian XBRL tetapi sudah ada rencana di internal DJP untuk pengadopsian XBRL sebagai tools wajib pajak dalam membuat laporan keuangan.

One of the causes of the low tax ratio in Indonesia is taxpayer compliance. Modernization of tax administration in the field of taxation needs to be done to keep up with the times and improve compliance. The existence of a memorandum of understanding between the Directorate General of Taxes and the Indonesia Stock Exchange is the beginning for the implementation of the XBRL pilot project in Indonesia. This research was conducted using a post-positivist approach and by using a qualitative method. Data collection techniques are carried out through documentation and in-depth interviews with the Directorate General of Taxes. The study was conducted to see the evaluation of the pilot project between the IDX and the DGT, the potential utilization and costs of the innovation framework for tax compliance and cost of taxation, the supporting and inhibiting factors in terms of the success factors for information technology governance framework and government readiness in terms of the concept of e-government challenges. The results of the research conducted said that XBRL has the potential to be applied in the tax administration system, the obstacles found are the lack of human resources who understand XBRL, especially in taxation and taxonomy which must be adjusted by the tax authorities in order to overshadow all taxpayers who will implement it. While support, namely in terms of costs, there is no problem with the tax authorities, adaptive consultants and also a supportive internal and external environment. Evaluation of the implementation of XBRL between IDX and DGT facilitates administration at DGT so that DGT will pilot the project again after setting taxonomy standards. DGT's readiness for the implementation of XBRL is still not ready because there has been no determination of the taxonomy to be used and there have been no discussions with external parties regarding the implementation of XBRL but there are plans within DGT internally for the adoption of XBRL as a tool for taxpayers in making financial reports."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisan Wanaputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh XBRL terhadap perusahaan yang ada di India. Penelitian ini menggunakan sebanyak 100 perusahaan yang terdaftar pada National Stock Exchange NSE maupun Stock Exchange BSE pada tahun 2008 hingga 2013. Metode sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Pengujian dengan menggunakan metode Ordinary Least Square. Hasil menunjukkan bahwa adopsi XBRL berpengaruh positif terhadap perusahaan karena peningkatan transparansi informasi mendorong untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan kinerjanya.

The Research aims is to analyze the effect of XBRL adoption on firm in India. There are 100 companies samples listed in National Stock NSE and Bombay Stock Exchange BSE for period 2008 up to 2013. Method of sample itself is purposive sampling. Hypothesis is tested using Ordinary Least Square OLS method. The result of the research indicates there is a positive impact on performance regarding to the adoption of because of the tranparency of information, which encourage company to its financial quality and performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Muchlis
"Pada tahun 2015, Bursa Efek Indonesia mulai mendorong penerapan eXtensible Business Reporting Language (XBRL) yang merupakan salah satu inovasi teknologi dalam pelaporan. Namun, tahap awal implementasi hanya beberapa perusahaan yang mengadopsi XBRL. Berdasarkan kerangka Theory Organization Environment (TOE), budaya organisasi dan karakteristik direksi adalah faktor penting yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam mengadopsi suatu teknologi baru. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis budaya organisasi dan karakteristik direksi terhadap keputusan perusahaan dalam mengadopsi XBRL. Penelitian ini menggunakan laporan tahunan tahun 2015 dan 2016 yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perusahaan dengan Budaya Clan dan Budaya Adhocrachy akan mempengaruhi untuk pada penerapan awal XBRL. Namun, perusahaan dengan Budaya Hierarchy dan Budaya Market lebih cenderung untuk tidak berpartisipasi dalam penerapan awal XBRL. Perusahaan dengan komposisi ahli teknologi informasi (IT) dan komposisi laki-laki yang tinggi, akan cenderung untuk mengadopsi XBRL. Sedangkan, komposisi ahli laporan keuangan (FR) dan komposisi umur muda dalam direksi yang tinggi, tidak mempengaruhi keputusan perusahaan untuk mengadopsi XBRL. Selanjutnya penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan antara penerapan awal XBRL dengan relevansi nilai informasi akuntansi. Hasil ini memperluas literatur tentang pengaruh budaya organisasi dan komposisi direksi yang berbeda pada keputusan perusahaan, serta melihat dampak penerapan awal XBRL terhadap relevansi nilai informasi akuntansi. Ini dapat digunakan untuk melihat peran budaya organisasi dan komposisi direksi yang berbeda pada adopsi teknologi baru atau teknologi pelaporan keuangan lainnya. Terutama ketika mengadopsi teknologi pelaporan keuangan di mana teknologi tersebut masih bersifat sukarela atau dalam tahap awal menjadi wajib. Selain itu, juga dapat melihat dampak penerapan XBRL terhadap relevansi nilai informasi akuntansi.

In 2015, Indonesian Stock Exchange began to encourage the implementation of eXtensible Business Reporting Language (XBRL) which is one of the innovative financial reporting technologies. However, in the initial phase of implementation, only a few companies adopted XBRL. Based on Technology Organizational Environment (TOE) framework, organizational culture and board director`s characteristic are important factors that influence companies decision in adopting new technologies. This study aims to examine the influence of different organizational cultures and different board director characteristic on companies decision on adopting XBRL. We use the initial two years of implementation, that are the annual report 2015 and 2016. We find that companies with Adhocrachy Culture and Clan Culture are the early adopters of XBRL. But, Adhocrachy Culture is more likely to adopted XBRL. Companies with Hierarchy Culture and Market Culture are not the early adopters of XBRL. Companies with a high composition of information technology (IT) experts and male compositions are more likely to adopt XBRL. Suprisingly, high composition of the financial report expert (FR) and young age on board of directors, don`t affect companies decision on XBRL adoption. Furthermore, this study found no relationship between the initial implentation of XBRL and the value relevance of accounting information. These results extend the literature on the influence of different organizational culture and different board director characteristic on companies decision on adopting XBRL on company decisions. These can be used as a guide for the role of organizational culture and different board director characteristic on adoption of new technologies or other financial reporting technologies. Especially on adoption financial reporting technologies where such reporting is voluntary or in initial phase to becoming mandatory. Furthermore, this study found no relationship between the initial application of XBRL and the relevance of the value of accounting information."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Grace Arion Mangiring Rapmauli
"XBRL merupakan bahasa laporan keuangan digital yang telah digunakan oleh berbagai negara untuk mendapatkan data yang andal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi laporan keuangan berbasis Extensible Business Reporting Language dalam sistem administrasi pajak Indonesia yang ditinjau menggunakan teori implementasi kebijakan oleh Grindle (1980). Penelitian ini menggunakan metode post-positivist dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi laporan keuangan berbasis XBRL pada tahun pajak 2021 memberikan banyak manfaat utamanya bagi Direktorat Jenderal Pajak namun belum signifikan manfaatnya bagi Wajib Pajak. Ditinjau dari dimensi content of policy diketahui bahwa implementasi kebijakan ini dilatarbelakangi dengan adanya kebutuhan keandalan data. Dalam implementasinya, DJP telah memberikan fasilitas untuk memudahkan Wajib Pajak yaitu sosialisasi, asistensi Account Representative, pemberian lisensi gratis, dan pemberian opsi penggunaan PJAP. Ditinjau dari dimensi context of policy diketahui bahwa Wajib Pajak telah berpartisipasi aktif dalam mengimplementasikan kebijakan ini meskipun belum ada sanksi yang mengikat. Adapun hambatan yang terjadi selama implementasi parsial pada tahun pajak 2021 adalah kendala server sehingga perlu ada upaya perbaikan server apabila kebijakan ini akan diimplementasikan pada tahun berikutnya. Namun, perlu diingat bahwa Wajib Pajak yang melaksanakan kebijakan ini merupakan wajib pajak yang telah mengimplementasikan XBRL di Bursa Efek Indonesia. Sehingga DJP masih perlu melakukan kajian evaluasi, optimalisasi infrastruktur dan optimalisasi strategi sosialisasi apabila ingin melaksanakan kebijakan ini secara nasional.

XBRL is a digital financial reporting language that has been used by various countries to obtain reliable data. This study aims to analyze the implementation of Extensible Business Reporting Language-based financial reports in the Indonesian tax administration system which is reviewed using the theory of policy implementation by Grindle (1980). This study uses a post-positivist method using qualitative data analysis techniques. The results of the study show that the implementation of XBRL-based financial reports in the 2021 tax year provides many benefits, especially for the Directorate General of Taxes, but not yet significant benefits for taxpayers. Judging from the content of the policy dimension, it is known that the implementation of this policy is motivated by the need for data reliability. In its implementation, DGT has provided facilities to make it easier for taxpayers, namely outreach, assistance to Account Representatives, granting free licenses, and giving options for using PJAP. Judging from the context of the policy dimension, it is known that the Taxpayer has actively participated in implementing this policy even though there are no binding sanctions yet. The obstacle that occurred during the partial implementation in the 2021 tax year was server constraints so efforts to improve the server are needed if this policy is to be implemented in the following year. However, keep in mind that taxpayers who implement this policy are taxpayers who have implemented XBRL on the Indonesia Stock Exchange. So that DGT still needs to conduct evaluation studies, optimize infrastructure and optimize socialization strategies if they want to implement this policy nationally."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwike Novia Rizkita
"Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, khususnya penggunaan internet mengubah cara pengguna informasi keuangan dalam memperoleh informasi keuangan. Saat ini, penting bagi perusahaan untuk memiliki website. Perusahaan yang menggunakan internet untuk melaporkan informasi keuangan meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Internet sebagai media dengan sistem pelaporan berbasis website dan paperless sering disebut sebagai Internet Financial Reporting.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti persepsi pengguna laporan keuangan mengenai praktik Internet Financial Reporting (IFR) di Indonesia. Sebuah survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada beberapa kelompok pengguna laporan keuangan (akademisi, analis keuangan, auditor, dan bank credit officer). Hal ini dilakukan untuk mengetahui persepsi mereka mengenai manfaat, masalah, kualitas, dan penyajian IFR sebagai sumber informasi keuangan di Indonesia, dan juga untuk melihat apakah terdapat perbedaan persepsi diantara keempat kelompok pengguna. Tanggapan diterima dari 159 responden dan dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil analisis mengungkapkan bahwa ada perbedaan persepsi di antara responden mengenai manfaat yang diberikan IFR, kualitas, dan penyajian IFR.

The rapid development of information technology, especially the use of Internet changes the way users of financial information in obtaining financial information. These days, it is important for companies to have a website. Companies that use the internet to report financial information increased in recent years. Internet as a medium with a website-based reporting system and paperless often referred to as Internet Financial Reporting.
This study aims to examine the perceptions of financial statement users regarding the practice of Internet Financial Reporting (IFR) in Indonesia. A survey conducted by distributing questionnaires to various groups of users (academics, financial analysts, auditors, and bank credit officer). This is done to determine their perceptions of the benefits, problems, quality, and presentation of IFR as financial resources in Indonesia, and also to see whether there are differences in perception between the four groups of user. Responses were received from 159 respondents and analyzed using the Kruskal-Wallis test. The results of the analysis revealed that there are differences in perception among respondents about the benefits provided by IFR, quality, and presentation of IFR.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rahmasari
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi XBRL dalam pelaporan keuangan terhadap asimetri informasi yang terjadi di pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah menerapkan XBRL baik sejak tahun 2015 maupun sejak tahun 2016. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Liu 2017 , yang menggunakan proksi pengukuran asimetri informasi dengan multiple low-frequency liquidity serta memperluas lingkup penelitian dengan menggunakan ukuran perusahaan dan intensitas teknologi sebagai variabel moderasi pada hipotesis kedua dan ketiga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan XBRL berpengaruh secara signifikan terhadap proksi likuiditas tersebut dengan mengurangi asimetri informasi. Selain itu ditemukan juga bahwa intensitas teknologi suatu industri berpengaruh signifikan dalam mengurangi pengaruh negatif antara penerapan teknologi ini terhadap asimetri informasi.

ABSTRACT
This study aims to discover wether the implementation of XBRL on financial reporting towards information asymmetry which occured in Indonesian Capital Market. Therefore, the object of this study are non financial firms which have listed on Indonesia Stock Exchange and have implemented XBRL both since 2015 and since 2016. This study refers to prior research conducted by Liu 2017 , which used multiple low frequency liquidity as information asymmetry proxies and extend the scope by adding firm size and technology intensity as moderating variabels on the second and third hypotesis. The result of this study evidences that the implementation of XBRL influenced those liquidity significantly by reducing information asymmetry. Futhermore have been found as well that the industry rsquo s technology intensity significantly reduced the negative effect between the application of this technology on information asymmetry."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ispon Asep Yurano
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengguna laporan keuangan terhadap Internet Financial Reporting (IFR) di Indonesia. Dari 200 kuesioner yang disebar ke pengguna laporan keuangan yang familiar dengan internet, hanya 156 kuesioner yang dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan tes Kruskal-Wallis dan tes Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna laporan keuangan di Indonesia berpendapat bahwa informasi keuangan yang disediakan di website perusahaan cukup akurat, relevan, tepat waktu, dan cukup mudah didapatkan, akan tetapi informasi yang disediakan ini cenderung sulit untuk diolah. Sementara untuk informasi keuangan yang ada di website pihak eksternal, pengguna laporan keuangan menilai bahwa informasi di website pihak eksternal lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan informasi keuangan yang terdapat di website perusahaan. Selain itu, pengguna laporan keuangan juga mempersepsikan bahwa manfaat IFR masih kurang, terutama pada kecukupan informasi, sehingga pengguna laporan keuangan masih mengandalkan sumber informasi lain untuk pengambilan keputusan. Sementara untuk kemudahan penggunaan IFR, pengguna laporan keuangan memiliki persepsi berbeda-beda, di mana perbedaan persepsi tersebut disebabkan oleh perbedaan karakteristik responden dalam hal pengalaman kerja, tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan, dan frekuensi penggunaan internet untuk mencari informasi keuangan.

This study seeks to explore the perception of financial statement users regarding Internet Financial Reporting (IFR) practices in Indonesia. From 200 questionnaires distributed to financial statement users that are familiar with internet, only 156 questionnaires that can be further analyzed using Kruskal-Wallis and Mann-Whitney test. The result showed that financial statement users in Indonesia found that the financial information provided on the company website is quite accurate, relevant, and fairly easy to obtain, but the information provided was likey difficult to be processed. As for financial information in external party website, financial statement users assess that external party website more readily available than the financial information contained in the company? website. In addition, financial statement users also perceive that usefulness of IFR is still lacking, especially on the adequacy of information, so that financial statement users are still relying on other sources of information for decision making. As for ease of use IFR, financial statement users have different perceptions, in which the perceptions of differences caused by differences in the characteristics of respondents in terms of work experience, education level, educational background, and frequency of use of the internet to search for financial information."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cakra Wirabuana
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai dampak eXtensible
Business Reporting Language (XBRL) terhadap penyajian informasi keuangan
dan bisnis. XBRL merupakan bahasa markup yang dikembangkan dari bahasa
eXtensible Markup Language (XML). Ide dasar dari pengembangan bahasa
XBRL adalah untuk mengatasi kendala pertukaran data dan interoperabilitas
antara sistem informasi dalam penyajian dan distribusi laporan keuangan. XBRL
tidak mengubah struktur item-item yang harus dilaporkan pada laporan keuangan.
Fungsi XBRL hanyalah membungkus setiap data yang ada di dalam laporan
keuangan dengan konteks sehingga data tersebut memiliki identitas khusus.
Identitas inilah yang membuat data dapat dibaca oleh mesin komputer. Komputer
tidak hanya dapat menampilkan data pada laporan keuangan tetapi mampu
memahami dan membaca konteks dari data tersebut. Fungsi yang dimiliki oleh
XBRL ini ternyata memberikan dampak yang begitu besar di bidang akuntansi.
Perubahan paradigma pelaporan dari berbasis kertas menjadi pelaporan berbasis
XBRL telah menciptakan proses bisnis yang lebih cepat, lebih baik dan lebih
murah. XBRL juga memfasilitasi terciptanya rantai pelaporan keuangan yang
lebih ramping. Berbagai pihak baik eksternal maupun internal yang terlibat dalam
rantai pelaporan keuangan mendapatkan manfaat yang maksimal dari XBRL. Dari
hasil pengujian ini diperoleh, bahwa teknologi XBRL menghasilkan efisiensi
sebesar 22,42% dibandingkan dengan non-XBRL.

ABSTRACT
This paper aims to provide a description of the impact of the eXtensible Business
Reporting Language (XBRL) to the presentation of financial information and
business. XBRL is a markup language that developed from the language
eXtensible Markup Language (XML). The basic idea of the development of
XBRL is a language for addressing constraint data exchange and interoperability
between information systems in the preparation and distribution of financial
statements. XBRL does not change the structure of the items that must be reported
on the financial statements. XBRL functions simply wrap any existing data in the
context of the financial statements so that the data has a special identity. Identity
is what makes the data machine-readable computer. The computer not only can
display the data in the financial statements but are able to understand and read the
context of the data. Functions held by the XBRL turned out so great impact in the
field of accounting. The paradigm shift from paper-based reporting into XBRLbased
reporting has created business processes faster, better and cheaper. Also
facilitates the creation of XBRL financial reporting chain leaner. Various external
and internal parties involved in the financial reporting chain to get the maximum
benefit from XBRL.From the test results obtained, that the XBRL technology
produces an efficiency of 22.42% as compared with non-XBRL."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>