Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Avidyarahma Paramitha Noviyanto
"Arsitektur adalah sebuah studi yang bisa dipelajari melalui semua panca indra. Tujuan dari desain ini untuk menggabungkan kelompok masyarakat di sekitar lokasi proyek yang kemudian memunculkan sebuah proposal Sekolah Arsitektur dengan dua gaya penyampaian ilmu yang berbeda. Universitas sebagai edukasi formal yang ditujukan untuk mahasiswa dan Museum-Gallery sebagai edukasi non-formal yang ditujukan untuk masyarakat termasuk anak-anak dan orang tua. Sebuah proyek yang bersatu untuk memperkaya pengetahuan masyarakat tentang Arsitektur.

Architecture is a spatial form of art, which we can study it through all of senses. The purpose of the design is engaging the society on the site which came up with offering two different ways of learning, University as the formal education and Museum-Gallery as the informal education that in one building bring the society all together in enhancing the knowledge of built environment, Architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Artha
"Menurut timeshighereducation.com Curtin University adalah salah satu Universitas berstandar Internasional di dunia. Dengan mottonya Look Ever Forward institusi ini membutuhkan tempat baru untuk mengakomodasi mahasiswa dari seluruh bagain dunia yang jumlahnya terus berkembang dengan tujuan sebagai tempat penelitian dan inovasi. Di skripsi ini tempat yang dimaksud adalah gedung baru Sekolah Lingkungan Buatan. Pertanyaan yang harus ditanyakan sekarang adalah Jenis bangunan seperti apa yang cocok dengan visi dan misi Curtin yaitu untuk melihat terus kedepan Salah satu professor di Curtin University mengusulkan pendekatan desain lipstick deciduous. Pendekatan ini mengusulkan untuk mendesain sesuatu bukan hanya berdasarkan keindahan estetika (desain lipstick) tetapi mendesain dengan pertimbangan ke masa depan agar apa yang di desain bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan waktu (desain deciduous).

According to timeshighereducation com Curtin University is one of the most International Universities in the World. With the motto Look Ever Forward the institution needs a brand new space that accommodates the rapidly growing number of students from across the globe to research and innovate. Making Curtin University Look Ever Forward to the future. In this thesis the space is specified as the School of Built Environment new building. Now the question is What kind of building that can reflect and accommodate Curtin Universitys motto which serves as its vision as well, to Look Ever Forward DR Chamila Subasinghe an architecture professor at Curtin University proposed the lipstick-deciduous design method. Instead of designing something that only appealing aesthetically (lipstick design) he proposed the design to be something that can evolve through adaptive use as time goes by to the future (deciduous design). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Nur Septriyani
"Bullying telah diketahui dapat menyebabkan berbagai efek buruk yang dapat dirasakan korban seperti trauma, luka fisik, bahkan kematian. Meskipun begitu, bullying terkadang dianggap sudah umum terjadi dalam berbagai lingkungan sosial. Day dan Midbjer (2007) menyatakan arsitektur memiliki pengaruh terhadap perilaku bullying. Skala dan ruang tidak terawasi (unsupervised space) dapat menimbulkan kesempatan terjadinya bullying. Sekolah dasar adalah salah satu lingkungan sosial tempat bullying sering terjadi (Bulach, Fulbright, & Williams, 2003). Berdasarkan kajian literatur telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bullying cenderung terjadi pada toilet, koridor, area bermain dan halaman, kantin, juga ruang kelas, yang disebut dengan hot spot. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana arsitektur dapat mempengaruhi terjadinya bullying. Penulis akan mengobservasi sebuah sekolah dasar dan menganalisis skala, konfigurasi, dan kualitas spasial menggunakan indikator berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil dari kajian yang telah dilakukan menunjukkan arsitektur dan bullying dapat saling mempengaruhi; serta skala, konfigurasi, dan kualitas spasial menjadi faktor yang mempengaruhi munculnya unsupervised space yang dapat menimbulkan kesempatan terjadi bullying.

Bullying has already known for its various bad effects felt by the victims such as trauma, physical injury, and even death. Nevertheless, bullying often considered as a common behaviour in various social environment. According to Day and Midbjer (2007), architecture might have impact on bullying. He stated that scale and unsupervised spaces will create opportunities for bullying behavior. Elementary schools are one of the environment where bullying behaviour often take place (Bulach, Fulbright, and Williams, 2003). A previous study showed that bullying mostly occured in the toilet, hallway, playground, canteen, and classroom. Regarding the issue, the purpose of this study is to identify that architecture might encourage bullying behavior. The author will observe elementary school environment and analyze its scale, spatial configuration, and spatial quality using several indicators based on previous research. Findings from this paper suggest that architecture and bullying can influence each other; school building scale, its spatial configuration and quality are the key factors to unsupervised space, that might elevate the possibility of bullying."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rana Hazimah
"Terbukti dalam demokrasi dunia dan Australia saat ini yang modern dan tinggi akan kesadaran sosial, hak manusia untuk secara bebas mengekspresikan pikiran dan pendapat tanpa prasangka atau diskriminasi telah menjadi lebih penting dari sebelumnya. Kebebasan berekspresi ini harus inklusif bagi semua manusia. Brisbane sendiri telah menganut konsep ini, meskipun kota ini tidak memiliki ruang khusus untuk mengakomodasi berbagai bentuk ekspresi ketika ekspresi masyarakat membanjiri jalanan dan ruang kotanya. Pemahaman ini adalah dasar dari perwujudan proyek desain the Hall of Democracy baru di Brisbane. Proyek ini bertujuan untuk mengubah gagasan demokrasi yang didefinisikan ulang di Australia menjadi bentuk nyata serta penemuan kembali Luxfer Prism ikon Frederick Keppler. The Hall of Democracy yang baru ini dimaksudkan sebagai tempat masyarakat berkumpul, berekspresi, dan mengkomunikasikan diri dan pikiran mereka. Gedung ini juga berfungsi sebagai ruang konvergensi bagi otoritas dan warga sipilnya untuk saling memantau, merumuskan, mendiskusikan, menyarankan masukan, dan mengawasi operasi pemerintah dan urusan publik. Sebagai bagian dari hasil desain akhir, peraturan bangunan lokal, regional, dan nasional serta solusi inovatif diterapkan untuk mengatasi masalah teknis dan keselamatan.

Evident in the world's present climate and Australia's modern and "woke" environment of democracy, the fundamental human right of freely expressing thoughts and opinions without being prejudiced or discriminated against has become indispensable than ever. This freedom of expression should be inclusive to a limitless audience. Brisbane itself has embraced this concept, though the city has no dedicated space to accommodate various forms of expression as people's expression flood its streets, sidewalks, walls, and urban areas. This understanding is the basis of the design project and built manifestation of Brisbane's new Hall of Democracy. The project aims to convert the redefined idea of democracy in Australia through a tangible form and the reinvention of Frederick Keppler's iconic Luxfer Prism. The new Hall of Democracy is intended to be where the community can gather, express, and communicate themselves and their thoughts. It also serves as a convergence space for both the authority and its civilians to see, formulate, discuss, suggest inputs, and supervise government operations and public affairs. As part of the final design output, local, regional, and national building regulations and innovative solutions are implemented to address technical and safety issues."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fontine, Terry
"Brand dipahami sebagai nama dari suatu produk yang diciptakan oleh sebuah perusahaan. Namun, keberadaannya bukan sekedar itu, tapi juga memiliki citra yang berhubungan dengan pemikiran dan komunikasi pemasaran secara menyeluruh. Sehingga dalam menghadapi persaingan globalisasi, sebuah strategi dijalankan oleh perusahaan yaitu penyampaian citra brand-nya melalui arsitektur. Arsitektur dalam kasus ini, menjadi media periklanan sebuah Brand.
Peran arsitektur ditekankan pada fungsinya sebagai media untuk penyampaian citra brand kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan agar citra dari produk tersebut melekat di hati masyarakat. Untuk maksud tersebut perlu dilakukan kerjasama dengan arsitek yang memiliki ciri khusus pada desainnya. Karena dengan ciri khususnya, ia dianggap mampu menawarkan sebuah citra arsitektur yang turut memperkuat citra dari suatu brand di mata konsumen.
Skripsi ini akan menjelaskan tentang apakah bangunan yang dihasilkan dapat mewakili citra dari sebuah brand atau justru didominasi gaya desain arsiteknya dalam mendesain. Topik ini terkait dengan pemahaman citra brand dan arsitektur yang diterjemahkan melalui beberapa proses pendekatan kreatif. Sehingga, pada akhirnya terbukti bahwa tidak sepenuhnya citra dari suatu brand terwakili pada bangunan. Namun, terdapat manfaat yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Manfaat tersebut berupa penggunaan elemen bangunan yang dapat menjadi inspirasi dalam menghasilkan produk suatu brand.

Brand is known as the name of a product that was created by a company. However, the existence is not only for that. Brand also has an image that is connected with idea and marketing communication comprehensively. So as in facing the globalization competition, a strategy was undertaken by the company to deliver brand image through architecture. Architecture, in this case, becomes an advertising media of the Brand.
The role of architecture is focused to deliver brand image to the people. This effort is carried out to make the product image adheres in the heart of people. An architect with distinct characters is then important in this regard. It is hoped that the architect could create an architecture image that supports the brand image in the eyes of the consumers.
This script will explain whether the building represent the image of a brand or the style of the architect. This topic relateds to the understanding of brand image and architecture that is transformed through several processes of creative approaches. So, it will be proved that not all of the brand image represented in the building. However, the analysis conclude that architecture also inspires the company to give more characters to the product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48448
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kahlil Firdausi
"ABSTRAK
Kebutuhan akan listrik saat ini menjadi hal yang utama bagi seluruh sektor. Namun ketersediaannya saat ini masih dirasa kurang karena faktor harga, lingkungan dan juga akses akan listrik tersebut. Kemajuan teknologi memungkinkan masyarakat membangun pembangkit mandiri untuk keperluan masyarakat itu sendiri. Pembangkit mandiri tersebut bersumber dari energi terbarukan salah satunya energi matahari. Sayangnya energi matahari yang memiliki keluaran arus searah menjadikan energi matahari tersebut kurang ekonomis, karena memerlukan proses pengkonversian. Pada tesis ini dibahas bagaimana penentuan ukuran dan topologi sistem kelistrikan yang ekonomis dan efisien dengan memamfaatkan photovoltaic sebagai sumber listrik dan penyaluran listrik dengan konsep arus searah, serta modifikasi beban yang berbasis arus searah. Tegangan 48VDC dipilih sebagai tegangan standar utama karena alasan keselamatan, keekonomisan serta efisiensi. Dengan konsep ini didapatkan bahwa penggunaan sistem arus searah berpotensi meningkatkan efisiensi dan juga memangkas biaya pembangkitan perkWh yakni sebesar 37 . Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan secara luas sebagai prosedur pembuatan penyaluran listrik berkonsep arus searah pada sebuah bangunan.

ABSTRACT
Today the need for electricity is the main thing for all sectors. However, its availability is still lacking due to access of electricity, environment and also price factor. Technological advancements allow communities to build self sufficient micro mini power plant generators for the needs of society itself. The resources of the mini micro power plant are from renewable energy such as solar energy. Unfortunately, solar energy PV is the renewable energy that produce a DC output type, this output type makes solar energy is less economical, because it requires the conversion process from PV to load. This tesis will be discussed how to determine the size and topology of economical electrical system by utilizing photovoltaic as electricity source, DC power distribution, and DC based load modification. 48 VDC is determined as general standarization voltage, the selection is based on safety, economical and efisiency reason. From the results of this study found that the use of DC systems potentially increase efficiency and also cut the cost of generation perkWh that is equal to 37 . The results of this study are expected to be widely used as a DC power distribution drafting procedure in a building."
2017
T47926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Hendry Fahsani
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan merancang kurikulum Bahasa Inggris untuk Jurusan
Manajemen di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) yang berlokasi di
salah satu kota di Jawa Barat. Kurikulum dirancang dengan menggunakan
langkah-langkah yang dikemukakan Nation dan Macalister (2010) dan Richards
(2001). Dalam perancangan program ini, penulis terlebih dahulu melakukan
analisis terhadap silabus lama Bahasa Inggris dan kurikulum Jurusan Manajemen
di STIE. Langkah selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner kepada pemelajar
Bahasa Inggris di Jurusan Manajemen STIE, pengajar mata kuliah Bahasa Inggris,
pengajar mata kuliah keahlian, pihak institusi, dan pengguna lulusan/industri.
Wawancara dilakukan terhadap Koordinator Matakuliah Bahasa Inggris di STIE.
Hal tersebut dilakukan untuk memeroleh informasi mengenai pemelajaran bahasa
Inggris yang saat ini dilaksanakan, dan yang akan diharapkan ke depannya. Data
dianalisis guna merumuskan program Bahasa Inggris di Jurusan Manajemen
STIE. Program Bahasa Inggris yang diajukan terdiri dari lima matakuliah, yakni
Bahasa Inggris I, Bahasa Inggris II, Bahasa Inggris III, Bahasa Inggris IV, dan
Bahasa Inggris V. Jenis silabus yang digunakan merupakan silabus proto yangg
berdasar pada topik, keterampilan, tugas, dan fungsi. Topik ditentukan sesuai
dengan isu relevan dengan kehidupan mahasiswa dan studi bisnis-manajemen.
Kurikulum yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pengajaran Bahasa Inggris di Jurusan Manajemen dan untuk memenuhi kebutuhan
berbagai pemangku kepentingan di STIE.

Abstract
The aim of this theses is to design a proposed curriculum for English course in
Management Department at one of School of Business (Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi, or STIE) located in one of the cities in West Java. The curriculum was
designed using the stages proposed by Nation and Macalister (2010) and Richards
(2001). In designing the curriculum, the writer first analyzed the English syllabus
used for English subject and the curriculum of STIE?s Management Department.
Further survey was done by distributing questionnaires to the students in
Management Department, the English lecturers, the core-subject lecturers, the
institution, and the users (industry). Interview was conducted with the Head of
English subject. These were done to find information about the current condition
of teaching and learning English and the expectation about teaching and learning
English at the Department in the future. The data was analyzed to formulate the
English program in STIE?s Management Department. The proposed program
consists of five courses, that is English I, English II, English III, English IV, and
Engish V. The type of syllabus selected integrates TOPIC-BASED, SKILLBASED,
TASK-BASED based, and FUNCTION-BASED. Topics are chosen
according to issues which are relevant to student life and management study. The
proposed curriculum design is expected to achieve the aims of the course and to
fulfil the various stakeholders? needs."
2012
T31508
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohaddeseh Maktabifard
"ABSTRACT
Homs is a Syrian city that has gone through a drastic change by the affection of today rsquo s Syrian civil war. Drained of city rsquo s population from 823,000 2008 to 200,000 individuals 2016 , 1 is a token, that echoes the lost voice of the sense of identity as large number of city rsquo s inhabitants turned into refugees and Zaatari Refugee Camp as a haven has become all they seek for. In this thesis study, the extent of depicted traces of conformity between Zaatari refugee camp rsquo s architecture and Homs rsquo multilayered traditional architecture is analyzed. Furthermore, studies on French Mandate era as a gap in Homs history that separated the memory of Homs rsquo one social group within the architecture of mixity from today brought this thesis study to conclusion of how refugees attempted to apply their identity and write absent moments down in Zaatari self assemblage camp context.

ABSTRACT
Homs adalah kota Syria yang telah mengalami perubahan drastis oleh perang saudara Syria. Telah terjadi pengurangan populasi kota dari 823,000 2008 sampai 200,000 individu 2016 , adalah sebuah tanda, yang mencerminkan suara identitas yang hilang ketika jumlah besar masyarakat menjadi pengungsi dan Kamp Pengungsi Zaatari sebagai surga yang mereka mencari. Dalam penelitian skripsi ini menjangkau jejak yang melukiskan kesesuaian antara arsitektur kamp pengungsi Zaatari dan arsitektur tradisional berlapis Homs. Selanjutnya, penelitian era Mandat Perancis sebagai celah di sejarah Homs yang memisahkan ingatan satu group sosial Homs dalam arsitektur mixity sejak sekarang membawa studi skripsi ini kepada kesimpulan bagaimana pengungsi mencoba untuk menerapkan identitas mereka dan menulis saat yang tidak hadir di camp rakit sendiri Zaatari. "
2017
S67599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Oktaviani
"Penelitian ini adalah sebuah kajian mengenai penerapan konsep green building pada bangunan sekolah di wilayah Jakarta dan Bekasi, yaitu SMAN 1 Jakarta, SMAN 77 Jakarta dan SMAN 7 Bekasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: mengkaji konsep green building yang diterapkan pada bangunan sekolah, menganalisis kenyamanan pencahayaan, kenyamanan thermal, kenyamanan suara, penyediaan fasilitas umum dan sosial serta menganalisis penggunaan energi dan sumber daya di ketiga sekolah tersebut. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode potong lintang, dengan cara observasi lapangan dan survey kuesioner.
Hasil dari penelitian ini mengarah kepada temuan bahwa konsep green building yang diterapkan di bangunan SMA negeri untuk kondisi perkotaan di daerah tropis yaitu kenyamanan pencahayaan di SMAN 1 Jakarta dan SMAN 77 Jakarta bernilai sedang sementara SMAN 7 Bekasi bernilai rendah. Kenyamanan thermal di SMAN 7 Bekasi dan SMAN 77 Jakarta bernilai rendah sementara di SMAN 1 Jakarta bernilai sedang. Kenyamanan suara di SMAN 7 Bekasi dan SMAN 1 Jakarta bernilai rendah sementara SMAN 77 Jakarta bernilai sedang. Penyediaan fasilitas umum dan sosial di tiga sekolah tersebut sebagai penunjang interaksi sosial siswa bernilai sedang. Penggunaan energi dan sumber daya di tiga sekolah tersebut yang paling efisien adalah SMAN 77 Jakarta dengan nilai IKE 6 kWh/m2/bulan.

This research is a study on the implementation of green building concept for state high school building in Jakarta and Bekasi at SMAN 1 Jakarta, SMAN 77 Jakarta and Bekasi SMAN 7. The aims of this research are: examining the concept of green building as a standard for school buildings, identifying energy consumption value of school buildings, analyzing the correlation of the design of physical factors of the building with saving energy behavioral, and analyzing the condition of public space provided by the school to meet social interaction needs of students. The approach in this research is a quantitative approach with a cross-sectional method, by field observations and questionnaires.
The results of this study led to the finding that implementation of green building in the high school building; lighting convenience in SMAN 1 Jakarta and SMAN 77 Jakarta was medium while SMAN 7 Bekasi was low. Thermal comfort in SMAN 7 Bekasi and SMAN 77 Jakarta, while at SMAN 1 Jakarta medium. Comfort sound of SMAN 7 Bekasi and SMAN 1 Jakarta was low SMAN 77 Jakarta worth was medium. Provision of public facilities in the three schools to support students' social interactions were medium. SMAN 77 Jakarta was most efficient energy using value IKE 6 kWh/m2/month.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Lestari
"Kebutuhan untuk menyampaikan dan mendengar sebuah cerita adalah sebuah kebutuhan alamiah dan memiliki nilai yang penting dalam kehidupan manusia. Sebuah cerita diyakini mampu menambah suatu nilai kepada sebuah objek dan membuat orang lain tertarik. Pembahasan dalam skripsi ini bermula dari pencarian terhadap sebuah upaya untuk mencapai arsitektur yang bermakna. Arsitektur yang bermakna disini dapat dicapai melalui apresiasi manusia sebagai pengguna dari arsitektur tersebut.
Saat berusaha untuk mencapai apresiasi inilah dimana sebuah cerita kemudian memegang peran, sehingga munculah ruang yang bercerita. Pembahasan terhadap ruang bercerita ini akan menggunakan pendekatan ruang puitis seperti yang diungkapkan oleh Gaston Bachelard, dan pendekatan cerita sebagai panduan melalui keberadaan maps dan tours yang dijelaskan oleh Michel de Certeau. Kedua pendekatan ini menegaskan faktor manusia sebagai pengguna ruang yang menjadi aktor dalam cerita. Sebuah peranan yang turut menentukan apakah ruang tersebut mampu dinikmati layaknya manusia menikmati sebuah cerita.
Dalam proses analisis terhadap ruang yang kemudian dilakukan, ditemukan bahwa kedua aspek pendekatan tersebut hadir di dalam ruang dan menjadikannya memiliki identitas serta lebih dimengerti oleh penggunanya. Saat pengguna memahami sesuatu yang hadir melebihi sebuah bentuk fisik atau yang terlihat di permukaan, maka saat itulah tercapai arsitektur yang lebih bermakna.

The necessity to tell and hear stories is a natural need and essential to human life. A story was believed could add a value to a certain object and made it more appealing. This writing was inspired by the search for a means toward meaningful architecture. A state of architecture that can be achieved with the appreciation from human as the user of the product of architecture.
This is when a story has an advantage to create storytelling space, the kind of space that we require when there is a need for human appreciation. The course to discuss about this storytelling space, will divide into two approaches. The first is Gaston Bachelard?s poetic space and the second will be using maps and tours as explains by Michel De Certeau. These two approaches signify the importance of human as a user of the space which also made us an actor of the story. A role that plays part whether that space can be enjoyed as humankind enjoys a story or not.
Within the analyzing process afterwards, i discover that the two approaches happen inside the space. Moreover they identify it and made it more understandable for its user. When the user understands what is present beyond physical aspect or what appear on the surface, is when architecture develops into something more meaningful.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48437
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>