Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168364 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farich Anton Susilo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel moderasi ukuran perusahaan, kualitas audit, dan produksi kebangkrutan yang juga sebagai variabel kontrol terhadap hubungan antara tingkat pengungkapan laporan tahunan serta hubungan politik terhadap cost of equity capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoneia tahun 2011. Sampel penelitian ini adalah 101 perusahaan. Hasil penilaian atas indeks pengungkapan Botosan adalah 43.8% sehingga dapat disimpulkan tingkat pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan masih relatif rendah. Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan regresi linear Ordinary Least Square (OLS) dengan sampel 101 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) bahwa tingkat pengungkapan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap cost of equity capital, (2) hubungan politik memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap cost of equity capital, (3) moderasi kualitas audit memperkuat pengaruh antara tingkat pengungkapan terhadap cost of equity capital, (4) moderasi prediksi kebangkrutan memperlemah pengaruh antara tingkat pengungkapan terhadap cost of equity capital.

This research aims to know the effect of firm size, audit quality and financial distress as moderating variable and control variable to disclosure level and political connection on cost of equity capital. Hypotheses testing used Ordinary Least Square (OLS) regression and using 101 sample of manufacture companies listed at Indonesia Stock Exchange/Bursa Efek Indonesia (BEI) in 2011.
The result of Botosan disclosure index is 43.8%, thus it can be concluded the disclosure level in company annual report is still relatively low and this study shows that: (1) disclosure level have positive and significant effect on cost of equity capital; (2) political connection have negative and significant effect on cost of equity capital; (3) audit quality as moderation variable increase the influence of disclosure level on cost of equity capital; (4) financial distress as moderation variable decrease the influence of disclosure level on cost of equity capital.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maysar
"Setiap perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), berdasarkan ketentuan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) wajib untuk menerbitkan laporan tahunan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada para stakeholders. Laporan tahunan bisa berisi informasi wajib (mandatory) maupun informasi sukarela (voluntary). Manfaat utama yang diperoleh perusahaan dari pengungkapan sukarela adalah biaya modal yang rendah. Banyak Penelitian ini menguji pengaruh antara tingkat pengungkapan terhadap cost of equity capital dengan menggunakan variabel moderasi ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan. Tingkat pengungkapan diukur dengan model Botosan (1997) . Ukuran perusahaan diproksi dengan total asset pada akhir tahun 2005 yang ditransformasikan ke dalam natural log. Kualitas audit diproksi dengan besaran KAP yang diukur secara dummy, 1 untuk KAP yang termasuk the big four dan 0 untuk KAP kategori non big four. Prediksi kebangkrutan diukur dengan metode perhitungan Altman Z-score.
Cost of equity capital diukur dengan rumus CAPM (Capital Assets Pricing Model). Sample penelitian adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI pada tahun 2005. pengambilan sample secara purposive sampling, dan diperoleh 85 laporan tahunan perusahaan manufaktur. Berdasarkan data tersebut, diketahui tingkat pengungkapan informasi oleh perusahaan publik, khususnya perusahaan manufaktur, relatif masih rendah. Rata-rata cost of equity capital perusahaan sample cukup tinggi, yaitu 19,20%. Hasil pengujian regresi untuk tingkat pengungkapan yang diukur menurut model Botosan membuktikan bahwa tingkat pengungkapan memiliki pengaruh negatif terhadap cost of equity capital secara signifikan. Ukuran perusahaan terbukti sebagai variabel yang secara konsisten mempengaruhi hubungan antara tingkat pengungkapan dengan cost of equity capital.
Hasil temuan ini sejalan dengan apa yang ditemukan oleh Botosan (1997), Mardiyah (2001), Murni (2003) dan Chen, Chen dan Wei (2003), Supatmi (2006). Dalam penelitian ini, kualitas audit terbukti secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital. Prediksi kebangkrutan juga terbukti tidak mempengaruhipenelitian yang menyatakan bahwa semakin luas tingkat pengungkapan informasi perusahaan, maka akan semakin rendah biaya modal, baik biaya modal utang (cost of debt) maupun biaya modal ekuitas (cost of equity). Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil yang masih belum konsisten.
Untuk itu dalam penelitian ini yang merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya masih mencoba untuk meneliti kembali sehingga bisa menghasilkan hasil yang konsisten. ditentukan persoalan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat pengungkapan informasi perusahaan manufaktur dalam laporan tahunan ? 2. Apakah ada pengaruh antara tingkat pengungkapan informasi dalam laporan tahunan terhadap cost of equity capital dengan ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan, baik secara simultan maupun secara terpisah? hubungan yang signifikan antara tingkat pengungkapan dengan cost of equity capital. Sementara interaksi antara ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap cost of equity capital.
Temuan ini mendukung apa yang ditemukan oleh Singhvi dan Desai (1971, dalam Mardiyah 2001) (1999), Titman dan Trueman (1986, dalam Lee et al., 1999), Lee et al. (1999), dan Fitriany (2001). Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai batasan yang menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi, antara lain : 1) Obyek penelitian hanya perusahaan manufaktur dan periode penelitian hanya satu tahun, 2) Variabel independen yang digunakan sebagai moderasi dalam melihat hubungan tingkat pengungkapan informasi dengan cost of equity capital hanya ukuran perusahaan, kualitas audit, dan prediksi kebangkrutan, 3) Variabel tingkat pengungkapan informasi berdasarkan variabel yang disusun oleh Botosan, ada kemungkinan ketidakpastian atau perbedaan antara variabel yang digunakan Botosan dengan karakteristik laporan tahunan perusahaan manufaktur di Indonesia, 4) Adanya unsur subyektifitas dalam mengukur tingkat pengungkapan dalam laporan tahunan, 5)
Pemakaian CAPM dalam mengukur cost of equity capital mengandung beberapa kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Botosan (1997) bahwa CAPM tidak merefleksikan estimasi resiko yang tidak dapat didiversifikasi (non diversifiable risk), 6) Kualitas audit yang hanya diproksi dengan besaran KAP belum melihat proksi lain seperti hasil opini dan tingkat independensi. 7) Penelitian ini tidak menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan, karena data yang didapat tidak lengkap. 8). Sampel yang digunakan untuk penelitian perlu diperbanyak lagi agar lebih mewakili data dan variable penelitian. Untuk itu dalam penelitian berikutnya disarankan untuk mempertimbangkan hal-hal tersebut agar diketemukan hasil penelitian yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25090
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Sutanto
"Skripsi ini menguji mengenai hubungan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan di tahun 2010 terhadap biaya atas pinjaman perusahaan di tahun 2011. Pengujian ini menggunakan ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio sebagai variabel pemoderasi. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat pengaruh pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman. Semakin baik tingkat pengungkapan, maka biaya atas pinjaman yang diperoleh semakin rendah. Selain itu, ingin melihat apakah ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio dapat berperan sebagai variabel pemoderasi antara pengungkapan dan biaya atas pinjaman. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan pada tahun 2010 memiliki pengaruh negatif terhadap biaya atas pinjaman pada tahun 2011. Selain itu, diperoleh kesimpulan bahwa ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio berpengaruh negatif dengan biaya atas pinjaman. Ukuran perusahaan dan times interest earned ratio dapat berperan sebagai variabel pemoderasi. Akan tetapi berperan dalam memperlemah hubungan negatif antara independen dan dependen. Sedangkan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya atas pinjaman, dan tidak dapat berperan sebagai variabel pemoderasi.

This thesis regards the relationship of the level of completeness of annual report's disclosure in 2010 to the cost of debt's companies in 2011. This test uses the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio as the moderating variables between disclosure and the cost of debt. The purpose of this test is to see the influence of the disclosure to the cost of debt. It means if the level of disclosure is good then the cost of debt is obtained the lower in the next period. In addition, it's also want to see if the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio can be used as a moderating variables. The samples of this research are the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010. The test results indicate that the disclosure in 2010 have a negative effect to the cost of debt in 2011. It's also obtained the conclusion that the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio are effected negatively with the cost of debt. The size of the company and times interest earned ratio can be used as moderating variables regression, but are weakening the negative relationship between independent and dependent variable. While the auditor reputation do not effect significantly to the cost of debt, and it can't be used as the moderating variable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Harini Paramita
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kualitas audit terhadap tingkat manajemen laba dan cost of equity pada perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP second tier. Berbeda dari penelitian terdahulu, penelitian ini mempertimbangkan karakteristik perusahaan yang diaudit oleh kedua tipe KAP tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linear pada sampel yang dipilih dengan menggunakan propensity-score matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP big 4 tidak memiliki perbedaan kualitas audit dengan KAP second tier dalam kemampuannya membatasi manajemen laba yang diukur dengan akrual diskresioner. Selain itu, KAP big 4 dan KAP second tier juga tidak memiliki perbedaan kualitas audit dalam perspektif investor yang diukur dengan cost of equity.

This research aims to give empirical evidence about the association of audit quality to earning management and cost of equity on firms audited by big 4 auditors compared to firms audited by second tier auditors. Unlike prior researches, this research considers characteristics of the firm audited by the two types of auditors. The test was done by using linear regression on sample selected by using propensity-score matching. The result shows that big 4 auditors has no differences on audit quality from second tier auditors in limiting earning management measured by discretionary accrual. In addition, big 4 auditors and second tier auditors also have no differences on audit quality in investor perspective measured by cost of equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ledi Okta Virtania
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan pengungkapan lingkungan terhadap nilai perusahaan dan biaya modal ekuitas. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan lingkungan secara sukarela yang diukur dengan menggunakan Indeks Clarkson et al. 2008 . Penelitian ini merupakan studi empiris pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi dengan menggunakan data panel sebanyak 526 observasi pada tahun 2013-2014. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif pengungkapan lingkungan terhadap nilai perusahaan dan terdapat pengaruh positif pengungkapan lingkungan terhadap biaya modal ekuitas. Hal ini dapat terjadi karena investor di Indonesia menilai peningkatan pengungkapan lingkungan sebagai disinsentif perusahaan dengan adanya pengeluaran biaya pengungkapan lingkungan yang besar, sehingga dinilai kurang profitable. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengungkapan lingkungan jenis hard, bersifat positif dan netral, serta jenis dan sifat hard dan positif serta hard dan negatif memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pengungkapan jenis soft, bersifat positif, serta dengan jenis dan sifat soft dan positif memiliki dampak positif terhadap biaya modal ekuitas.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine whether there are significant impact of environmental disclosure to firm value and cost of equity. This research is empirical study and conducted on non financial companies listed on Indonesia Stock Exchange. The method used in this research is regression using panel data with 526 observations at non financial companies for the periode of 2013 2014. The sampel in this study were analyzed using STATA and Eviews software. This study concludes that there is negative significant impact of environmental dsiclosure to firm value and there is positive significant impact of environmental disclosure to cost of equity. This result could happen because Investor in Indonesia responses the increases of environmental disclosure as a disincentives of a company, which increase environmental disclosure expense that cause the company looks not profitable. This study also finds that there different impact of different environmental disclosure type and nature on firm value and cost of equity. this study also found that the type of hard environmental disclosure, the nature of positive and netral disclosure, and also type dan nature of hard dan positive and hard dan negative disclosure have a negative impact on firm value. While the type of soft environmental disclosure, the nature of positive disclosure, and also type dan nature of soft dan positive disclosure have a positive impact on cost of equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Elizabeth Rosalina
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tenure audit dan rotasi auditor terhadap kualitas audit, pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit, serta pengaruh moderasi ukuran KAP terhadap hubungan tenure audit dan kualitas audit. Tenure audit dibedakan menjadi tenure KAP dan tenure audit partner (AP). Rotasi auditor dibedakan menjadi rotasi KAP dan rotasi audit partner (AP). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 hingga 2011, kecuali perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan kualitas laba dengan menggunakan tingkat akrual diskresioner (Kasznik, 1999). Tenure KAP dan rotasi KAP terbukti tidak berpengaruh kuadratik terhadap kualitas audit. Tenure AP dan rotasi AP juga tidak terbukti memiliki hubungan kuadratik dengan kualitas audit. Ukuran KAP terbukti berpengaruh positif secara langsung terhadap kualitas audit. Ditemukan pula bahwa pengaruh ukuran KAP memoderasi hubungan antara tenure AP dan kualitas audit. Akan tetapi, tidak ditemukan adanya pengaruh ukuran KAP dalam memoderasi hubungan antara tenure KAP dan kualitas audit. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya pengkajian lebih lanjut terkait efektivitas peraturan yang membatasi tenure audit.

This research aims to examine the effect of audit tenure and auditor rotation on audit quality, the effect of audit firm size on audit quality, and the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit tenure and audit quality. Audit tenure refers to audit firm tenure and audit partner tenure. Auditor rotation refers to audit firm rotation and audit partner rotation. The research samples are public companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during 2004-2011 periods exclude the companies in financial industry. Audit quality?s proxy is earnings quality which is measured by the level of discretionary accrual (Kasznik, 1999). This research finds that audit firm tenure and audit firm rotation have no effect on audit quality. Audit partner tenure and audit partner rotation also have no effect on audit quality. There is a positive of audit firm size on audit quality. But, the evidences that support the moderating effect of audit firm size on the relationship between audit firm tenure and audit quality are insufficient. In the other hand, moderating effect of audit firm size on the relationship between audit partner tenure and audit quality shows that the engagement with Big X auditor will give a positive impact on audit quality. The results of this research show that the regulation that limits the audit tenure is a subject of further evaluation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qisty Astari Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai beberapa faktor penyebab audit delay dengan memasukkan faktor efektivitas komite audit sebagai variabel pemoderasi. Variabel utama yang digunakan adalah financial distress, kompleksitas operasi dan ukuran KAP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model regresi data panel dan metode purposive sampling. Sumber data yang digunakan yaitu seluruh perusahaan selain perusahaan dalam industri keuangan dan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai 2016. Financial distress diukur dengan model prediksi kebangkrutan Altman Revised Z Score (1983) sedangkan kompleksitas operasi ukur dengan jumlah entitas anak perusahaan. Efektivitas komite audit diukur dengan menggunakan indeks skoring yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini tidak menemukan bukti empiris bahwa efektivitas komite audit mempu memoderasi hubungan financial distress dengan audit delay, dan hubungan kompleksitas operasi dengan audit delay

This study aims to obtain empirical evidence on several factors causing audit delay by including the effectiveness of the audit committee as a moderating variable. The main variables used are financial distress, operating complexity and size of Public Accounting Firm. This research uses quantitative method with panel data regression model and purposive sampling method. Source of data used is all companies other than companies in the financial and mining industries that listed on the Indonesia Stock Exchange from year 2012 through 2016. Financial distress is measured by the Altman Revised Z Score prediction bankruptcy model (1983) while the complexity operations was measured with the number of subsidiaries. The effectiveness of the audit committee was measured using the scoring index developed by Hermawan (2009). Based on the test results, this study found no empirical evidence that the effectiveness of the audit committee is able to moderate the relationship of financial distress with audit delay, and the relationship of the complexity of operations with audit delay."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Aprilia Wulandari
"ABSTRAK
Walaupun sudah banyak penelitian yang mencoba menelaah pengaruh pengungkapan CSR keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan, namun masih jarang yang menggunakan pendekatan kualitas untuk mengukur pengungkapan tersebut, terutama untuk kasus di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah tersebut dengan cara membagi kualitas pengungkapan CSR keberlanjutan menjadi CSR Inti yang berbasis kinerja riil dan CSR Umum yang hanya bersifat pencitraan, serta menelaah pengaruhnya masing-masing terhadap biaya ekuitas perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat pengaruh dari kondisi earnings opacity laporan keuangan dalam memoderasi hubungan masing-masing kualitas pengungkapan CSR keberlanjutan terhadap biaya ekuitas. Penelitian ini mengambil sampel berupa emiten Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keberlanjutan standalone secara berturut-turut untuk periode kinerja selama 2013-2015, dan menggunakan model regresi data panel Pooled Least Square untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR Inti memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap biaya ekuitas. Sedangkan pengungkapan CSR Umum memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap biaya ekuitas. Penelitian ini juga membuktikan bahwa earnings opacity tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap hubungan masing-masing kualitas laporan keberlanjutan dengan biaya ekuitas, atau dengan kata lain laporan keberlanjutan tidak terbukti berperan sebagai komplementer dari laporan keuangan.

ABSTRACT
Although there are many research conducted to investigate the effect of CSR sustainability disclosure on company rsquo s performance, only few of them used quality approach to measure the disclosure, especially for case in Indonesia. The purpose of this research is to fill in that gap by dividing quality of CSR sustainability disclosure into Core CSR, which is based on real performance, and General CSR, which is only for building company image. Then, each of the qualities will be examined to know its effect on cost of equity. The other purpose of this research is to investigate the role of earnings opacity in moderating the effect of each quality of CSR sustainability disclosure on cost of equity. This research use listed companies in Indonesia Stock Exchange which publish standalone sustainability report for period 2013 2015 as sample and Pooled Least Square panel data regression model to test the hypothesis. The result shows that Core CSR have negative insignificant effect on cost of equity, while General CSR proves to have insignificant effect on cost of equity. The result also shows that earnings opacity does not have any significant effect in moderating the effect of each disclosure quality on cost of equity, which means sustainability disclosure is not proved to be a complement for financial disclosure. "
2017
S66997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Ayustarry
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan keluarga, kualitas audit dan karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual pada laporan tahunan. Karakteristik perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas. Penelitian ini mengambil sampel pada industri media, telekomunikasi dan farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga dan ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal intelektual. Di sisi lain, leverage memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap pengungkapan modal intelektual. Sementara, kualitas audit dan profitabilitas terbukti tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.
This study aims to examine the effect of family ownership, audit quality and firm characteristics on intellectual capital disclosure in the annual report. Firm characteristics used in this study are firm size, leverage and profitability. This study was using samples of companies conducting business in media, telecommunication and pharmaceutical industry listed on Indonesia Stock Exchange in 2010-2012. The result of this study shows that there are significant positive effects of family ownership and firm size on intellectual capital disclosure. On the other hand, leverage was found to have a significant negative effect on intellectual capital disclosure. There are also no significant effect of audit quality and firm?s profitability on intellectual capital disclosure."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gilang Ramadhan
"Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan imbal jasa audit dan besaran imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit yang diproksikan oleh akrual diskresioner. Penelitian ini juga meneliti apakah ukuran KAP memoderasi pengaruh tersebut. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 - 2014.
Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan imbal jasa audit tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas audit. Imbal jasa audit abnormal baik positif maupun negatif terbukti menurunkan kualitas audit yang berarti pembayaran jasa audit yang tidak wajar menyebabkan penurunan kualitas audit. Pengujian ukuran KAP sebagai variabel pemoderasi menunjukkan pengaruh negatif imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit hanya terjadi pada KAP Non BIG 4. Pada KAP BIG 4, baik pengungkapan imbal jasa audit maupun imbal jasa audit abnormal tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

This study investigates the effect of audit fee disclosure and abnormal audit fee on audit quality proxied by discretionary accruals. This study also investigates the effect of audit firm size as moderating variable. This study used sample of listed non financial companies in BEI using data from 2012 - 2014.
The results of this study shows that disclosure audit fee is not associated with audit quality. Abnormal audit fee whether it?s signed positive or negative, impair audit quality. Unusually audit fees can lead to decreased audit quality. Therefore, the effect of abnormal audit fee on audit quality only happened in Non BIG 4 audit firm. The effect of disclosure audit fee and abnormal audit fee isn?t associated in BIG 4 Audit Firm.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>