Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meliala, Amanda Cornella
"Dalam berinteraksi dengan sesama manusia, bahasa adalah sarana penting yang digunakan manusia - tidak hanya untuk berkomunikasi, melainkan juga untuk menjalin hubungan dengan orang lain di sekitarnya. Bahasa menjadi penting dalam kehidupan, karena bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk menuangkan gagasan, menyampaikan informasi, mengemukakan pendapat, dan mengungkapkan perasaan. Skripsi ini merupakan suatu penelitian mengenai salah satu fungsi bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan, yaitu fungsi ekspresif atau emotif, yang terdapat pada data tuturan yang diambil dari novel Breaking Dawn karya Stephenie Meyer.
Fokus penelitian ini adalah analisis terhadap fungsi dan bentuk tuturan ekspresif yang terdapat pada Buku Satu - dari tiga ‘buku’ - pada Breaking Dawn, yang diceritakan menurut perspektif Bella Swan. Untuk menganalisis korpus data ini, digunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh John Austin dan John Searle, dan fungsi bahasa oleh Dell Hymes.
Dengan melakukan penelitian ini, penulis menemukan bahwa dari seluruh tuturan ekspresif yang dianalisis, fungsi tuturan yang paling sering muncul ialah fungsi pengungkap kegugupan dan fungsi penyampai perasaan menyesal. Selain itu, bentuk tuturan yang paling banyak digunakan ialah bentuk tindak tutur langsung literal, satu dari empat bentuk tindak tutur menurut kategori yang diutarakan Searle. Hasil temuan penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi bidang linguistik dan menambah referensi dalam penelitian selanjutnya, terutama mengenai fungsi ekspresif.

In interacting with other human beings, language is an important means used - not only to communicate, but also to make a relation with others around them. Language is important in one’s life because it is the device that one uses to deliver ideas, convey information, propose opinions and express feelings. This essay is a study about one of the language functions that is used to express feelings, called the expressive or emotive function, occurring in the novel Breaking Dawn written by Stephenie Meyer.
This study analyzes the functions and forms of expressive speech acts found in Book One - one of three ‘books’ - of Breaking Dawn, which is told from the perspective of Bella Swan, one of its main characters. The theory of speech acts by John Austin and John Searle, and the theory of language functions by Dell Hymes will be applied to analyze the data.
This study has found that the speech function that appears the most is the function to express nerve and the expressive speech to apologize. It is also found that the speech form most frequently used is the direct literal speech act, one of the four speech act forms categorized by Searle. The findings of this study are expected to contribute to the linguistics and could add on to the reference in further related studies, especially in the research about expressive function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Rizkike Nenoningtyas
"ABSTRAK
Tindak tutur ekspresif digunakan untuk mengungkapkan sikap psikologis penutur terhadap keadaan tersirat dalam sebuah ilokusinya. Mempelajari tindak tutur memang sangat penting agar dapat memahami berbagai ujaran baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pada karya sastra. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif dalam dialog percakapan karakter utama pada film About A Girl karya Mark Monheim (2015). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fungsi tuturan ekspresif yang paling banyak terlihat dalam film ini adalah menyatakan sikap marah dan permintaan maaf, sedangkan bentuk tuturan yang terdapat film ini adalah tujuh tindak tutur langsung literal dan tujuh tindak tutur tidak langsung literal.

ABSTRACT
Expressive speech act is to tell or to say the attitude of the speaker psychologically to the implicit situation in illocution. Expressive speech art is important in daily life and also in literature to understand various statements. This research is being intended to describe forms and functions of expressive speech art in the dialogs between two main characters in a movie About a Girl by Mark Monheim (2015). The research method is qualitative method. The result of this research shows that the most function of expressive speech act in this film is angry statements and apologies. the speech act form in this film are seven literal direct speech acts and seven literal indirect acts.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Ridwan Firdaus
"Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi dan bentuk tuturan langsung atu tidak langsung pada Pidato Vladimir putin dalam sebuah konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan presiden Jokowi pada kunjungannya di kremlin Moskow tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis tindak tutur ilokusi serta bentuk tuturan yang terdapat pada pidato Vladimir Putin dalam konferensi Pers pada kunjungan Presiden Jokowi di Kremlin, Moskow Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori tindak tutur George Yule (1996). Sumber data penelitian ini adalah transkrip video yang diunggah oleh situs kremlin.ru berjudul «Заявления для прессы по итогам российско-индонезийских переговоров». Hasil penelitian ini menunjukkan dari temuan 23 ujaran yang mengandung tindak tutur ilokusi terdapat 13 tuturan ilokusi dengan jenis representatif, 2 tuturan ilokusi jenis direktif, 4 tuturan ilokusi jenis komisif dan 4 tuturan jenis ekspresif. Tidak ditemukan jenis tindak tutur deklaratif dalam ujaran pidato. 20 tuturan di antaranya merupakan bentuk tindak tutur langsung dan 3 tuturan merupakan bentuk tindak tutur tidak langsung.

This study discusses the illocutionary speech acts and direct or indirect forms of speech in Vladimir Putin's speech at a press conference after holding talks with President Jokowi during his visit to the Moscow Kremlin in 2022. The study aims to identify and classify the types of illocutionary speech acts and the forms speech found in Vladimir Putin's speech at a press conference during President Jokowi's visit to the Kremlin, Moscow in 2022. The research method used in this research is descriptive qualitative using George Yule's (1996) speech act theory. The data source for this research is a video transcript uploaded by the site kremlin.ru entitled «Заявления для прессы по итогам российско-индонезийских переговоров». The results of this research show that from the findings of 23 utterances containing illocutionary speech acts, there are 13 illocutionary utterances of the representative type, 2 illocutionary utterances of the directive type, 4 illocutionary utterances of the commissive type and 4 utterances of the expressive type. No type of declarative speech act was found in the speech utterance. 20 utterances are direct speech acts and 3 utterances are indirect speech acts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Khansa Kamila
"Penelitian ini membahas mengenai bentuk dan konteks tindak tutur ekspresif bahasa Jepang pada anime Spy X Family. Penelitian dengan metode kualitatif ini menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh J.L. Austin yang kemudian disempurnakan oleh John R. Searle. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk tindak tutur ekspresif anime Spy X Family beserta penggunaannya. Tindak tutur ekspresif yang ditemukan dalam penelitian ini adalah tindak tutur ekspresif meminta maaf, berterima kasih, penyesalan, dan menyambut. Adapun tindak tutur meminta maaf dan berterima kasih merupakan tindak tutur yang lebih banyak ditemukan dan penggunaan kedua tindak tutur memiliki variasi yang beragam, Keberagaman pilihan tindak tutur ini dalam percakapan sehari-sehari bergantung pada konteks situasi dan kedudukan sosial mitra tutur.

This study discusses the form and context of Japanese expressive speech acts in the anime Spy X Family. This qualitative research uses the theory of speech acts put forward by J.L. Austin, which was later perfected by John R. Searle. The purpose of this research is to identify the forms of expressive speech acts in the anime Spy X Family and their uses. The expressive speech acts found in this study are those of apologizing, thanking, regretting, and welcoming. The speech acts of apologizing and thanking are more commonly found, and the use of the two speech acts has various variations. The diversity of these speech acts in everyday conversation depends on the context of the situation and the social position of the speech partners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Adhli Fahira
"Upaya meyakinkan seseorang dikenal dengan istilah persuasi. Setelah penutur bahasa meyampaikan tuturan persuasif, seyogianya tuturan tersebut berhasil meyakinkan mitra tuturnya. Namun, tampaknya agen properti tidak hanya mengucapkan tuturan persuasifnya sekali. Berdasarkan pencermatan awal, tampaknya agen properti menyampaikan tuturan persuasifnya berkali-kali, ia menyampaikan sekuens (urutan) tuturan persuasif kepada calon pembeli. Oleh karena itu, sekuens tuturan persuasif agen properti kepada calon pembeli menarik untuk dicermati. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan realisasi dan karakteristik sekuens tuturan persuasif bahasa Jepang dalam penjualan properti. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 percakapan yang mengandung sekuens persuasif. Data itu diperoleh dari drama Jepang Ie Uru Onna. Penelitian ini menemukan bahwa sekuens tuturan persuasif oleh agen properti kepada calon pembeli dapat dikategorikan menjadi (i) Sekuens tuturan persuasif dengan eksplikatur, (ii) Sekuens tuturan persuasif dengan implikatur, dan (iii) Sekuens tuturan persuasif dengan eksplikatur dan implikatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa agen properti cenderung mengujarkan tuturan persuasifnya berkali-kali. Sekuens tuturan persuasif yang paling banyak digunakan adalah sekuens tuturan persuasif dengan implikatur. Dengan kata lain, agen properti cenderung menyampaikan beberapa kali tuturan persuasif yang disertai alasan agar persuasi berhasil.

The effort to convince someone is known as persuasion. After the speaker delivers a persuasive speech, the speech should successfully convince his/her speech partner. However, it seems that real estate agents do not only utter their persuasive speech only once. Based on the initial observation, it seems that the real estate agents utter their persuasive speech many times, they deliver persuasive speech sequence to convince potential buyers. Therefore, the persuasive speech sequence by real estate agents to potential buyers are interesting to observe. This study aims to explain the realization and characteristics of Japanese persuasive speech sequence in property sales. The research data consists of 12 conversations containing persuasive sequence. The datas were obtained from Japanese drama Ie Uru Onna. This study found that persuasive speech sequence by real estate agents to potential buyers can be categorized into (i) persuasive speech sequence with explicatures, (ii) persuasive speech sequence with implicatures, and (iii) persuasive speech sequence with explicatures and implicatures. The analysis results indicate that real estate agents tend to repeatedly deliver their persuasive speech. The most frequently used persuasive speech sequence is the one with implicature. In other words, real estate agents tend to convey persuasive speech multiple times, accompanied by reasons, in order to achieve successful persuasion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Delima
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tindak tutur dan pelanggaran maksim yang terjadi dalam tiga iklan dari Good Day Freeze. Iklan Good Day Freeze yang diambil berjumlah tiga buah. Data diambil dari akun youtube milik kopi goodday. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prinsip kerjasama dan pelanggaran maksim dalam dialog-dialognya. Dari analisis, ditemukan adanya kesamaan- kesamaan tuturan ilokusi dan pelanggaran prinsip kerjasama yang terjadi dalam ketiga iklan tersebut, yaitu penggunaan ilokusi komisif pada ketiga iklan tersebut serta pelanggaran maksim kuantitas dan relevansi.

ABSTRACT
This paper discusses speech act and maxim violation in three Good Day Freeze advertisements. Data were taken from Kopi Goodday youtube channel. The aim of this research is to examine speech acts and the maxim violation which are found in verbal interactions between characters in the advertisement. It is found that that illocutionary act in those three ads is similar that is commissives illocutionary. It is also found that the violations of maxims are of quantity and relevance. "
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rissari Yayuk
"Penelitian ini mengangkat materi tindak tutur ekspresif pujian pada masyarakat Banjar. Masalah yang dikaji 1) Bagaimana wujud tindak ekspresif pujian dalam bahasa Banjar, 2) Modus kalimat apa yang digunakan dalam tindak tutur ekspresif pujian, 3) Strategi kesantunan apa yang digunakan dalam tindak ekspresif bahasa Banjar. Tujuan penelitian meliputi pendeskripsian 1) wujud tindak ekspresif pujian dalam bahasa Banjar, 2) Modus kalimat yang digunakan dalam tindak tutur ekspresif pujian, 3) Strategi kesantunan yang digunakan dalam tindak ekspresif bahasa Banjar. Metode yang digunakan deskritif kualitatif. Teknik penelitian adalah rekam dan catat. Sumber data dari kota Martapura. Waktu pengambilan data Juni 2015 sampai dengan Januari 2016. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan Wujud tindak ekspresif pujian dalam bahasa Banjar ini ditandai dengan modalitas umayamboi, salutsalut, dan dasar dasar. Ujaran ini dituturkan dalam situasi santai. Pada umumnya tuturan memiliki modus kalimat berita atau deklaratif. Intonasi kalimat datar dengan disertai senyum ramah penutur. Penggunaan tindak pujian ini berpegang kepada prinsip kesantunan (maksim) kerendahantian. Kerendahatian ditandai dengan mengutamakan pujian kepada kelebihan yang dimiliki orang lain.

This research material in expressive speech acts compliment the Banjar people.The problem studied 1) How is the follow-expressive form of compliment in Banjar, 2) What sentence mode used in compliment speech acts expressive e,3) what politeness strategies used in the follow-expressive of Banjar language.The purpose of research included the description of 1) the form of the expressive act of compliment in Banjar, 2) sentence mode used in speech acts expressive of compliment,3) politeness strategies used in the follow-expressive Banjar language.. The method used descriptive qualitative.Research techniques were recorded and noted.Source data from Martapura city on June 2015 until January 2016. the research found that the expressive act of compliment in Banjar language was characterized by umay'amboi modalities', salut'salut', and the dasar of 'dasar'.This speech spoken in an enjoy situation. In generally utterances have news or declarative sentence mode.Flat intonation of sentences accompanied by a friendly smile of speakers.The use of this complimentacts of adhering to the principles of politeness (maxim) modesty. Humility is characterized by emphasizing the compliment of others advantages."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Sabariah
"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana pemahaman anak usia dini terhadap pertuturan direktif. Pemahaman anak usia dini tersebut dilihat dari tanggapan anak terhadap jenis-jenis tuturan direktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif karena menggunakan teknik observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa rancangan skenario yang berisi berbagai bentuk tuturan direktif yang akan ditanyakan kepada anak. Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah PAUD di Jakarta Selatan, yaitu PAUD Al Munawarah Jagakarsa. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah anak berusia 4-5 tahun yang memiliki latar belakang kebahasaan yang sama, yaitu lahir di Jakarta, berbahasa ibu bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari.  Hasil penelitian menunjukkan anak menanggapi dengan sesuai bentuk direktif perintah, ajakan dan gabungan bentuk direktif yang memiliki aspek perintah atau ajakan dan anak tidak menanggapi dengan sesuai bentuk direktif pertanyaan, pernyataan, saran, dan larangan.
ABSTRACT This study aims to determine the extent of early childhood understanding of directive speech. Understanding early childhood is seen from the child's response to the types of speech directive. The method used in this research is qualitative method because it uses observation and interview technique. This study uses a research instrument in the form of a scenario design that contains various forms of directive speech to be asked to the child. This research was conducted in one of PAUD schools in South Jakarta, which is PAUD Al Munawarah Jagakarsa. The informants chosen in this study were 4-5 year olds who had the same language background, who was born in Jakarta, spoke Indonesian motherhood and used Indonesian language in their daily activities. The results showed that the child responded in accordance with the directive form, the invitation and the merged form of directive that had the aspect and the child did not respond in accordance with the directive form of questions, statements, suggestions, and restrictions.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T52664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azura Salsabila
"Penelitian ini membahas bentuk respons tindak tutur direktif bahasa Jepang. Data diambil dari drama Burn the House Down. Penelitian dengan metode kualitatif ini menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh J.L Austin yang kemudian disempurnakan oleh John R. Searle dan teori Namatame mengenai bentuk tuturan direktif bahasa Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk tindak tutur direktif drama Burn the House Down beserta respons yang muncul dari mitra tutur setelah mendengarkan tuturan direktif. Bentuk tindak tutur direktif yang ditemukan dalam penelitian ini adalah perintah, permohonan, larangan, izin, dan anjuran. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan sebanyak 83 bentuk tuturan direktif yang terdiri dari 40 perintah, 23 permohonan, 15 larangan, 1 izin, dan 4 anjuran. Bentuk yang sering ditemukan adalah bentuk perintah dibandingkan bentuk lainnya. Kemudian untuk respons mitra tutur ditemukan sebanyak 83 respons yang terdiri dari 49 respons verbal dan 34 respons nonverbal. Respons verbal maupun nonverbal diidentifikasi mengandung maksud tertentu, yaitu menolak tuturan direktif, mematuhi perintah, mengalihkan pembicaraan, tidak membantah maupun menyanggupi tuturan direktif, menolak, dan mengabaikan bermakna kekesalan.

This study discusses the form of Japanese directive speech acts in the drama Burn the House Down and the response form the interlocutors after listening to directive utterances. This qualitative research uses the theory of speech acts put forward by J.L. Austin, which was later perfected by John R. Searle and also using theory by Namatame.  This purpose study is to identify the form of directive speech acts in the drama Burn the House Down and the response form the interlocutors after listening to directive utterances. The forms of directive speech acts found in this study are command, request, prohibition, permission, and suggestion. Based on the analysis, the researcher found 83 forms of directive speech acts consisting of 40 commands, 23 request, 15 prohibitions, 1 permission, and 4 suggestions. The form that is often found is the command form compared to other forms. Regarding the response from the interlocutors, a total of 83 responses were found, consisting of 49 verbal responses and 34 nonverbal responses. Verbal and nonverbal responses were identified as containing certain intentions, namely rejecting directive speech, obeying orders, diverting the conversation, not denying or agreeing with directive speech, refusing, and ignoring meaning annoyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andreyna Tiarasari Mahandry
"Penelitian ini mengkaji tindak tutur mengkritik dalam film Willkommen bei den Hartmanns. Fokus penelitian ini adalah 1) bentuk kalimat yang meliputi tindak tutur mengkritik sertastrategi dalam merealisasikannya dan 2) penggunaan strategi kesantunan dalam tindak tutur mengkritik dalam film terkait. Strategi kesantunan dibahas karena memainkan peran penting dalam realisasi kritik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitiatif deskriptif yang didukung oleh metode kuantitatif. Data didapatkan melalui observasi dan pencatatan. Data kemudian dianalisis menggunakan strategi realisasi kritik yang dikembangkan oleh Nguyen (2005) dan teori strategi kesantunan oleh Brown dan Levinson (1987). Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat berbagai strategi realisasi tindak tutur mengkritik yang digunakan dalam film terkait meliputistrategi tindak tutur mengkritik langsung (37,7%) dan strategi tindak tutur mengkritik tidak langsung (62,3%). Dari total 6 klasifikasi dalam strategi tindak tutur mengkritik langsung, strategi yang paling sering digunakan adalah evaluasi negatif (44,8%). Dari total 9 klasifikasi strategi tindak tutur mengkritik tidak langsung, strategi yang paling sering digunakan adalah bertanya/mengandaikan (27,083%). Hasil temuan juga menunjukkan bahwa dalam konteks strategi kesantunan, jumlah penggunaan strategi samar-samar (42,22%) melebihi tiga strategi lainnya.

This research examines the speech acts of criticism in the film Willkommen bei den Hartmanns. The focus of this research is 1) the sentences form that include criticism speech acts and its realization strategy and 2)the use of politeness strategies during criticism speech acts in the aforementioned movie. The politeness strategy is discussed because it plays an important role in the realization of criticism. The research methods used analysis qualitative which is supported by quantitative methods. The data were obtained through observation and recording. The data were then analyzed using the criticism realization strategy developed by Nguyen (2005) and the politeness strategy theory by Brown and Levinson (1987). The findings showed that there are various strategies of criticism speech acts used in the movieincluding direct criticism (37,7%) and indirect criticism (62,3%). Out of 6 classifications in direct criticism strategy, the most used strategy was negative evaluation (44,8%). Out of 9 classificationsin indirect criticism strategy, the most used strategy was asking/supposing (27.083%). The findings also showed that in the context of politeness strategies, the use of off-record strategies (42.22%) outnumbered the other three strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>