Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradizza Septiana Putri
"Keberadaan rancangan undang-undang redenominasi Indonesia meningkatkan kemungkinan terjadinya perubahan pada mata uang rupiah dalam waktu dekat. Ketika Dewan Perwakilan Rakyat kelak mengesahkannya menjadi undang-undang, tiga digit nol akan menghilang dari nominal rupiah saat ini. Penelitian ini berusaha menguji apakah perubahan itu akan mengakibatkan timbulnya ilusi uang pada konsumen di Indonesia. Dalam penelitian ini, ilusi uang diteliti pada 104 mahasiswa dengan metode eksperimental. Perbedaan willingness to pay (WTP) mahasiswa diamati menggunakan 2 (jumlah nol: normal vs redenominasi) x2 (batasan anggaran: tinggi vs rendah) between subject factorial design. Meskipun ada indikasi bahwa WTP mahasiswa pada kondisi anggaran tinggi dan jumlah nol normal cenderung lebih tinggi daripada WTP mahasiswa yang diberi anggaran rendah ataupun jumlah nol redenominasi, perbedaan itu tidak signifikan (F=0,248, p>0,05, partial η2=0,002). Dengan demikian, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ilusi uang tidak akan timbul saat redenominasi diberlakukan. Oleh sebab itu, baik konsumen maupun pelaku bisnis tidak perlu cemas akan diterapkannya kebijakan redenominasi kelak.

The existence of Indonesian redenomination draft raise a possibility that a change will be seen on the currency of rupiah in the near future. When the house of representatives legalize the draft as a new law, three digits of zero will disappear from the nominal of rupiah. This study examines whether such change will create money illusion on Indonesian consumer. In this study, money illusion is observed on 104 college students using the experimental method. The difference between students’ willingness to pay (WTP) is observed under the 2 (amount of zero: normal vs redenomination) x2 (budget constraint: high vs low) between subject factorial design. Although this study indicates that students treated in the high budget and normal amount of zero condition tend to have higher WTP than students treated in low budget or redenomination condition, the difference is insignificant (F=0,248, p>0,05, partial η2=0,002). Therefore, the results of this study indicates that money illusion will not occur in times of redenomination. Hence, this study suggests that consumers and business owner should not be worried about the implementation of redenomination in the future."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidta Masyithah
"Pemerintah Indonesia berencana melaksanakan kebijakan redenominasi. Redenominasi adalah pemotongan jumlah angka nol pada tampilan suatu mata uang. Eksperimen 2 x 2 anova mixed design ini dilakukan untuk melihat apakah akan terjadi ilusi uang ketika tampilan jumlah angka nol pada mata uang berkurang dan apakah kemampuan kognitif akan memberikan pengaruh terhadap terjadinya ilusi uang tersebut. Sejumlah 78 yang dibedakan pada dua kelompok tahapan kognitif berdasarkan teori Piaget, yaitu, concrete operational dan formal operational. Setiap partisipan diberikan dua treatmen, yaitu treatmen menggunakan uang dengan tampilan tanpa digit angka nol dan treatmen menggunakan uang dengan tampilan 3 digit angka nol. Uji terhadap willingness to pay antar kedua treatmen memperlihatkan bahwa tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada nilai willingness to pay (F (1,76) = 1.312, p > 0.05, partial = .017).
Eksperimen ini juga menemukan bahwa perbedaan nilai willingness to pay antar treatmen akan lebih besar pada partisipan dengan kemampuan kognitif yang lebih rendah(F (1,76) = 5.040, p < 0.05, partial = .062). Penelitian ini berimplikasi pada rancangan strategi sosialisasi kebijakan redenominasi yang akan dilaksanakan Indonesia dan juga berimplikasi pada produsen dan pelaku usaha dalam menerapkan strategi penjualan untuk mendapatkan laba yang lebih besar.

The Indonesian government plans to implement redenomination. Redenomination in a policy that cutting the number of zeros on money display. A 2 x 2 ANOVA mixed desing experiment was conducted to see if money illusion will appear when the number of zeros on money display change and if cognitive ability influence the money illusion. A number of 78 participant divided in two group based on Piaget?s Theory, that is, concrete operational and formal operational. Each participant is given two treatmens, the treatmen using money without zero on its display and the treatmen using money with 3 zeros on its display.
The experimental result are seen from the difference in the willingness to pay between the two treatmens. Althought there is no significant differences in participant?s willingness to pay (F (1,76) = 1.312, p > 0.05, partial = .017) value between the two treatment, this experiment also find that differences in willingness to pay among the treatment would be greater in participants with lower cognitive ability(F (1,76) = 5.040, p < 0.05, partial = .062). This study has implications for the design of redenomination strategies policy that will be implemented in Indonesia and also has implications for manufacturers and businesses in implementing sales strategies to earn greater profits.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam waktu dekat pemerintah Indonesia akan meluncurkan kebijakan redenominasi yang memangkas jumlah nol pada rupiah sebanyak 3 digit. Penelitian ini berusaha untuk melihat pengaruh dari pengurangan jumlah nolpada tampilan harga terhadap terjadinya ilusi uang yang diukur melalui skor willingness to pay (WTP). Partisipan merupakan mahasiswa fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (N= 136). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tingkat pengaruh antara jumlah nol terhadap WTP (F(3,132) = 3,235, p<0,05), namun dengan tingkat pengaruh yang berbeda-beda pada setiap jenis treatment. Diharapkan penelitian ini turut berguna bagi para pengambil kebijakan, pelaku pasar, maupun konsumen di Indonesia dalam merespon rencana redenominasi."
JIPM 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fisher, Irving
New York, N.Y. : Adelphi , 1928
332.4 FIS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Ayu Zagita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perceived usefulness, perceived ease of use, perceived risk, dan self-efficacy terhadap reusage intention. Variabel perceived usefulness dan perceived ease of use diukur dengan indikator-indikator dari Davis, variabel perceived risk diukur dengan indikator-indikator dari Featherman dan Pavlou, variabel self-efficacy diukur dengan indikator-indikator dari Compeau dan Higgins, serta variabel reusage intention diukur dengan indikator-indikator dari Davis et al. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik survei, dengan jumlah responden sebanyak 200 pengguna uang elektronik Go-Pay. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap reusage intention yaitu perceived usefulness dan self-efficacy. Variabel perceived ease of use tidak memiliki pengaruh terhadap reusage intention dan variabel perceived risk memiliki pengaruh negatif terhadap reusage intention. Selanjutnya, ditemukan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, perceived risk, dan self-efficacy berpengaruh secara simultan terhadap reusage intention.

This research aims to examine the effect of perceived usefulness, perceived ease of use, perceived risk, and self-efficacy on reusage intention. Perceieved usefulness and perceived ease of use variable was measured by several indicators from Davis, perceived risk variable was measured by several indicators from Featherman and Pavlou, self-efficacy was measured by several indicators from Compeau and Higgins, and lastly reusage intention variable was measured by several indicators from Davis et al. This research used quantitative approach through survey technique, with total respondents of 200 collected. Data analysis was done by descriptive analysis and multiple regression analysis. This research showed that there are two variables that have positive and significant effect on reusage intention that are perceived usefulness and self-efficacy. Meanwhile perceived ease of use showed no influence on reusage intention and reusage intention is negatively influenced by perceived risk. Furthermore, this research also found that perceived usefulness, perceived ease of use, perceived risk, and self-efficacy simultaneously affect reusage intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Surti Ariani
"Bam-baru ini Shafk dkk. (1997) meneliti tenlang konsep money illusion (Nil). MI adalah '9/ iendenc) to think in terms of nominal rather than real monetar) values (Shafir dkk., 1997), Penelilian Icniang konsep ini di Indone.sia pcrnali dilaksanakan oleh Susianto (1998a). Kcdua peneliiian tersebut membuktikan hasil yang berbeda, Menurut Sbalir dkk. (1997), proj)orsi parlisipan yang mengalaini MI pada kasus dengan kerangka permasalahan nominal akan lebili besar daripada proporsi parlisipan yang mengalami MI pada kasus dengan kerangka permasalahan riil. Shafu- dkk. (1997) meneliti k'H pada aspek penghasilan, transaksi, kontrak, investasi, akuntansi menial, dan keadilan. Sebaliknya menurul Susianto (1998a), proporsi pailisipan yang mengalami MI pada kedua tipe kasus tersebut tidak akan berbeda secara signifikan. Penelitian Susianto hanya pada aspek MI pengliasilan. Adanya perbedaan hasil penelilian ini sebaiknya ditelili lagi, unluk mengetahui mana yang berlaku di Indonesia.
Penelilian Shafn dkk. (1997) dan Susianto (lOpSa) inenggunakan kasus dengan tingkal inllasi rendah. Padahal di Indonesia, selama tahun 1998. mengalami inflasi tuiggi. .Akibatnya, hasil kedua penelitian tersebut munglon tidak dapat dilerapkan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini akan memodifikasi penelitian Shafir dkk. (1997) dan Susianto (1998a) dengan tmgkat inflasi yang berlaku di Indone.sia, menurut BPS ("Rcin", 1998).
Penelitian ini menggunakan melode kuesioner, memakai vignette, yaitu kasus yang dilanyakan kcpada partisi])an penelilian. Hasilnya adalah proporsi pailisipan yang mengalami MI pada masing-masing aspek, yang kemudian dianalisa dengan teknik analisa data Chi Square. Ternyata dari 11 hipotesa yang didirikan, lianya 3 hipotesa yang uiiciima. Hal uji menuniukkan bahwa temyata kerangka kasus tidak beipengaruh pada pengalaman b'fl. Selain itu, temyata tingkat inflasi juga tidak beipengaruh secara signifikan pada pengalaman MI.
Saran-saran yang dibeiikan akan mencakup saran-saran unluk penelitian selanjulnva. Selain itu juga akan dibeiikan beberapa saran praklis unluk membual masvarakat terhindar dari pengalaman Ml."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekantina Prihastuti
"Money Illusion adalah "a tendency to think in terms of nominal rather than real monetary values" (Shafir, dkk, 1997). Penelitian mengenai konsep ini di Indonesia pernah dilakukan oleh Susianto (1998), Ariani (1999) dan Cahyadi (1999). Namun keempat penelitian tersebut memberikan hasil yang berbeda. Menurut pendapat Shafir, dkk bahwa proporsi responden yang mengalami Money Illusion pada bentuk kasus dengan titik referensi nominal akan lebih besar daripada proporsi responden pada bentuk kasus dengan titik referensi riil. Shafir, dkk melakukan penelitian pada aspek penghasilan, transaksi, kontrak, investasi, akuntansi mental dan keadilan.
Sedangkan hasil penelitian Susianto (1998) pada aspek penghasilan menunjukkan bahwa proporsi responden yang mengalami Money Illusion pada kedua tipe kasus tersebut tidak berbeda secara signifikan. Demikian pula dengan hasil penelitian Ariani (1999) pada aspek penghasilan, transaksi, akuntansi mental dan persepsi dalam hiperinflasi terhadap mata uang asing menunjukkan bahwa ternyata ibu rumah tangga kelas menengah tidak mengalami Money Illusion. Namun sebaliknya hasil penelitian Cahyadi (1999) pada aspek transaksi yang dilakukan pada masyarakat berpendapatan rendah menunjukkan bahwa mereka terkena Money Illusion.
Penelitian Shafir, dkk (1997) dan Susianto (1998) dilakukan dengan menggunakan kasus pada tingkat inflasi rendah. Sedangkan Ariani dalam penelitiannya melakukan kombinasi tingicat inflasi, yaitu yang digunakan pada penelitian Shafir, dkk, Susianto dan kondisi pada saat penelitiannya dilakukan. Keempat penelitian sebelumnya dilakukan dengan menggunakan responden yang berbeda satu sama lain.
Dalam penelitian ini responden yang digunakan adalah ibu rumah tangga tingkat sosial ekonomi atas. Dipilihnya ¡bu rumah tangga, karena ingin membandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ariani. Karena diduga ibu rumah tangga tingkat sosial ekonomi atas akan mengalami Money Illusion.
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam bentuk kasus. Aspek yang diteliti sama dengan yang dilakukan oleh Ariani, yaitu aspek penghasilan, transaksi, akuntansi mental dan persepsi dalam hiperinflasi terhadap mata uang asing. Hasilnya adalah untuk mengetahui proporsi responden yang mengalami Money Illusion pada masing-masing aspek, kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Binomial dan Chi-Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata ibu rumah tangga tingkat sosial ekonomi atas tidak mengalami Money illusion untuk empat aspek yang diteliti, kecuali untuk aspek transaksi pada tingkat inflasi 75 %. Sedangkan pada aspek persepsi terhadap mata uang asing, temyata hasil penelitian ini tidak mendukung asumsi dari Fisher (1928).
Disamping itu, pengujian variabel juga dilakukan dengan menggunakan cross tabulation dan correlation, untuk mengetahui bagaimana hubungan antara aspek aspek Money Illusion (seperti penghasilan, transaksi, akuntansi mental dan persepsi) dengan faktor usia, pendidikan dan pengeluaran. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor usia, pendidikan dan pengeluaran ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengalaman Money Illusion pada seseorang. Namun demikian hubungan satu-satunya hanya teij adj antara tingkat pendidikan dengan Money illusion pada aspek penghasilan, tetapi korelasinya lemah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : George Allen & Unwin, 1956
332.401 AME r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Lawrence, 1893-
Boston: Houghton Miffiln, 1959
332.4 SMI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shaw, Edward S.
New York, N.Y.: Richard D. Irwin, 1950
332.4 SHA m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>