Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damar Rahadiono
"Penelitian ini membahas tentang Health Risk Assessment yang diperoleh pada proses kegiatan kerja di Floating Storage and Offloading (FSO) PT.X tahun 2012. Penilaian risiko kesehatan dilakukan dengan menganalisis nilai Potensial Risk (PR), Intrinsic Gravity Rate (G), Frequency Rate of Exposure (F), Duration of the exposure or the repeat rate of exposed task (D), Residual Risk (RR), dan Prevention Means (PM) dari setiap wilayah kerja yang kemudian dibandingkan dengan tabel standar ACGIH TLV's 2011 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker No. 13/Men/X/2011) untuk mengetahui level risiko kesehatan yang ada pada setiap kegiatan kerja tersebut.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan melakukan observasi, pengukuran dan pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan level risiko kesehatan yang sangat tinggi (very critical) pada wilayah Main Deck (Bising, Asbestos, Paederus littoralis), Main Floor, Lower Engine Flat, Upper Engine Flat (Bising dan Asbestos) di PT.X tersebut.

This Health Risk Assessment (HRA) research that was held at Floating Storage and Offloading (FSO) PT.X in 2012, is based on process working area. Health Risk Assessment was conducted by analyzing Potensial Risk (PR), Intrinsic Gravity Rate (G), Frequency Rate of Exposure (F), Duration of the exposure or the repeat rate of exposed task (D), Residual Risk (RR), and Prevention Means (PM) value that came from every job activity. The result will be compared with ACGIH TLV's 2011 and Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker No. 13/Men/X/2011).
The design of this study is cross sectional by conducting observation, measurment, and data gathering. The result of this study showed that heath risk level are very high (very critical) on Main Deck (Noise, Asbestos, Paederus littoralis), Main Floor, Lower Engine Flat, Upper Engine Flat (Noise and Asbestos) in the PT.X work area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan dan keterbatasan dalam menilai risiko yang ada di Floating Storage and Offloading Unit (FSO) X PT ABC dengan metode Bow-Tie Analysis yang bersumber dari data hasil analisis HAZOP, selanjutnya dilakukan analisis kajian terhadap metode HAZOP dan Bow-Tie sehingga diketahui keterbatasan dan keunggulan masing-masing metode.
Hasil yang diperoleh akan dijadikan rekomendasi dalam manajemen risiko di PT ABC. Penelitian dilakukan pada unit cargo oil loading system FSO X pada deviasi/top event yaitu no/less flow dan corrosion/erosion selama Januari?Juli 2015. Parameter yang digunakan adalah parameter yang ada pada metode HAZOP dan Metode Bow-Tie.
Hasil penilaian risiko pada cargo oil loading system disajikan dalam bentuk worksheet kerja HAZOP dan Bow-Tie diagram. Keunggulan HAZOP diantaranya adalah HAZOP memiliki kelebihan dalam penggunaan guide word untuk memandu evaluasi deviasi desain dan kecukupan safeguard; ruang lingkup spesifik dalam hal identifikasi risiko terkait desain proses dimana analisis dilakukan berdasarkan P&ID; tidak memerlukan software khusus dalam pengerjaanya.
Keterbatasan yang dimiliki HAZOP adalah penyajian data dalam bentuk worksheet sehingga membutuhkan pemahaman lanjutan; ketidakmampuan dalam menggambarkan skenario risiko maupun mitigasinya. Keunggulan bow-tie diantaranya kemudahan dalam memahami hasil analisis karena tergambarkan dalam visual diagram; kemampuan memprediksi tingkat preventive atas penyebab (proaktif) dan tingkat mitigasi dari konsekuensi risiko yang ditimbulkan (reaktif); kemampuan analisis hingga tingkat/level risiko; dan kemampuan dalam menggambarkan perkembangan dan mitigasi risiko.
Adapun keterbatasan bow-tie adalah tidak spesifik mengkaji hazard terkait operasional/desain proses; diperlukan software khusus yang relatif cukup mahal sehingga penggunaannya menjadi terbatas. Dalam hal pemilihan metode risk assessment, pemilihan metode risk assessment sebaiknya disesuaikan dengan tujuan utama dari fasilitas yang akan dinilai. Pada penelitian penilaian risiko di Floating Storage and Offloading Unit (FSO) X PT ABC dengan penggunaan metode HAZOP yang berfokus pada evaluasi kecukupan safety devices suatu instalasi, sehingga perlu dilengkapi dengaan Bow-Tie Analysis agar tingkat risiko dan mitigasi tergambarkan dan terprediksi.

The purpose of this study is to compare HAZOP and Bow-tie analysis method to determine the advantages and limitations of the method in assessing the risks that exist in the Floating Storage and Offloading unit (FSO) X PT ABC.
The results obtained will be recommended in risk management at PT ABC. The study was conducted on a unit of oil cargo loading system FSO X on deviation/top event no/less flow and corrosion/erosion during January to July 2015. The parameters used are the parameters that exist in the HAZOP and Bow-Tie method.
The results of the risk assessment on oil cargo loading system are presented in the form of HAZOP worksheet and Bow-Tie diagrams. The advantages of HAZOP including the use of guidance word; specific in terms of identification of risk associated design process based on P&ID; and it doesn?t require any special software.
The HAZOP limitations including the used of worksheet that requires an advanced understanding;and it can?t describing risk scenarios and mitigation. Bow-tie advantages including the results of the analysis as illustrated in the visual diagram so it?s easy to understand; the ability to predict the level of preventive action (proactive) and level of mitigation of the consequences (reactive); analytical skills up to the level of risk; and the ability to describe the development and mitigation of risk.
The limitations of bow-tie is not specifically assess the hazard related to operational/design process; and it required special software, so the use of the method is limited. When we want to conduct the risk assessment, it should be adjusted with the primary purpose of the facility is to be assessed. In the risk assessment study on the Floating Storage and Offloading unit (FSO) X PT ABC, the use of HAZOP method only focuses on the evaluation of the adequacy the installation of safety devices, to get more comprehensive result that can predict the risk level and risk mitigation we also need another method such as Bow-Tie Analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodi Suryadi
"Fasilitas-fasilitas yang ada di industri minyak dan gas bumi tergolong berisiko tinggi dikarenakan bahan yang dikelola adalah minyak dan gas mudah terbakar dan mudah meledak baik secara intern maupun dengan proses luar. PT X adalah sebuah perusahan minyak dan gas bumi yang beroperasi di lepas pantai (offshore) sebagai pengguna FSO dengan kapasitas 660.000 barrel oil. FSO tersebut sudah mulai dioperasikan pada bulan Agustus 2012 tetapi belum memiliki hasil analisis risiko yang cukup untuk aktifitas yang ada dalam FSO tersebut. Kondisi ini sangat berbahaya karena FSO adalah suatu instalasi dengan risiko sangat tinggi terhadap ledakan/kebakaran, kecelakaan fatal dan saat ini perusahaan tidak mempunyai informasi yang cukup apakah peralatan atau sistem pencegahan bahaya sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Tujuan penelitian secara umum untuk mengetahui jenis risiko dan tingkat risiko keselamatan kerja yang potensial terjadi pada aktifitas di ruang pompa dan pengendaliannya dan tujuan penelitian secara khusus untuk mengetahui jenis-jenis aktifitas apa saja yang dilakukan di ruang pompa FSO PT X, mengetahui jenis-jenis bahaya/ risiko yang ada di ruang pompa, mengetahui tingkat risiko yang ada dari setiap aktifitas yang ada di ruang pompa dan mengetahui pengendalian apa saja yang sudah ada dan yang masih diperlukan untuk meminimalkan risiko yang ada di setiap aktifitas di ruang pompa. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis risiko keselamatan kerja pada proses yang dilakukan di ruang pompa di FSO PT X. Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan, diskusi dengan pekerja FSO dan PT. X, juga analisa data yang dimiliki oleh PT X. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2013. Penelitian merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dimana dilakukan penilaian terhadap risiko yang dimiliki oleh pekerja dengan mengkombinasikan inspeksi dilapangan dengan teknik penilaian risiko. Penilaian risiko dilakukan dengan tahapan manajemen risiko sesuai dengan Risk Management AS/ NZS 4360:1999/2004. Hasil Penelitian Aktifitas yang ada di ruang pompa adalah turun naik tangga, pengoperasian pompa kargo, perawatan pompa kargo, pembersihan bilge ruang pompa, memasuki ruang pompa, pengecatan di ruang pompa, pekerjaan pada ketinggian, dan kondisi peralatan di ruang pompa. Risiko tertinggi dari semua aktifitas adalah pada aktifitas pengoperasian pompa kargo dimana risiko setelah kontrol masih ditingkat risiko Tinggi hal ini terjadi karena karena pekerjaan dilakukan dengan mengaktifkan pompa sehingga timbul panas, bising, asap yang sangat mengganggu aktifitas dan konsentrasi pekerja. Risiko terendah dari semua aktifitas adalah aktifitas pengecatan di ruang pompa dengan tingkat risiko satu Sedang dan dua Rendah. Pengendalian risiko yang telah dilakukan adalah penerapan prosedur melalui instruksi kerja, Permit to work, pembuatan kemiringan tangga yang tidak lebih dari 60 derajat, penerangan yang cukup, penggunaan alat pelindung diri seperti coverall, masker, safety shoes, handglove, safety glasses, ear plug, ventilasi udara, pemberlakukan jadwal kerja yang bergantian, pemasangan peredam panas pada bagian-bagian panas tinggi, pembuatan jalur pekerja, pengecekan kandungan gas yang ada di ruang pompa, pekerja yang mengetahui tata letak peralatan di ruang pompa dan memastikan pekerja yang bekerja adalah sehat, pemeriksaan rutin peralatan angkat secara rutin seperti body harness, chain block, wire sling, konstruksi penyangga chain block.
Existing facilities in the oil and gas industries was generally classified as high risk due to substance oil and gas is flammable and explosive with both internal and external processes. PT. X is an oil and gas company operating in the offshore as an FSO users with capacity 660,000 barrels of oil. The FSO was started in August 2012 but has not had sufficient risk analysis for existing activities in the FSO. This condition is very dangerous because the FSO is a plant with a very high risk for explosions / fires, fatal accidents and the company currently does not have sufficient information whether equipment or hazard prevention systems are in accordance with the requirements or not. General research purposes to determine the type and level of risk potential safety risks occur in activities in the pump room and its control and objective study specifically to determine what types of activities are carried out in a pump room FSO PT X, knowing the types of hazards / risks that exist in the pump room, knowing that there is the risk level of any activity that is in control of the pump room and find out what is already there and are still required to minimize the risks involved in each activity in the pump room. This study was conducted to analyze safety risks on the process undertaken in the pump room at the FSO PT X.. Research carried out by field observations, discussions with workers FSO and PT. X, as well as analysis of data owned by PT X. The study was conducted in January to April 2013. Research is a qualitative descriptive, which made an assessment of the risk to workers by combining field inspection with risk assessment techniques. Risk assessment carried out by stages in accordance with the Risk Management AS / NZS 4360:1999 / 2004. The activities are there in the pump room is down and up stairs, the operation of cargo pumps, cargo pump maintenance, cleaning bilge pump room, inspection to pump chamber, the painting in the pump room, work at height, and condition of the equipment in the pump room. Highest risk of all activities is the operation of cargo pump activity which after controls the level of risk still High this happens because as the work is done by activating the pump so that the resulting heat, noise, smoke highly disrupt the activity and concentration of workers. The lowest risk of all activity is the activity of painting in the pump room with a Medium risk level and two Low. Control risk is the application procedure has been carried out through the work instructions, permit to work, making the slope of the stairs which no more than 60 degrees, adequate lighting, the use of personal protective equipment such as coveralls, masks, safety shoes, handglove, safety glasses, ear plugs, air vents, the sift work schedule, installation of heat shock on high heat parts, installs line workers, checking the gas content in the pump room, workers who know the location of equipment in the pump room and ensure workers are healthy, regular test lifting equipment such as body harness, chain block, wire slings, chain block buffer construction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirsupi Usman
"Seiring dengan target pemerintah dalam peningkatan produksi minyak dan gas di lepas pantai, maka penggunaan bahan kimia dalam kegiatan produksi minyak dan gas semakin meningkat, hal ini memunculkan kekhawatiran akan potensi permasalahan kesehatan pekerja, oleh karenanya perlu dilakukan kajian risiko kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko (risk rating/RR) kesehatan terkait pajanan dari kesebelas bahan kimia utama yang digunakan pekerja, pada proses produksi minyak dan gas di kapal FPSO XYZ tahun 2022. Metode Chemical Risk Assessment (CRA) yang digunakan adalah Stoffenmanager® 8 version 5.0 yang merupakan tools untuk menilai risiko kesehatan jalur pajanan inhalasi dan dermal dari penanganan enam bahan kimia oleh production technician di area kerja topside deck dan lima bahan kimia oleh utility operator di area kerja machinery deck. Hasil CRA menunjukkan bahwa tingkat risiko (RR) jalur inhalasi dimana satu bahan kimia kategori risiko tinggi (1,highest) delapan bahan kimia kategori risiko sedang (2, medium), dan dua bahan kimia risiko rendah (3, lowest). Sedangkan berdasarkan risk characterization ratio (RCR) pajanan inhalasi, ada dua bahan kimia yang diketahui nilai RCR task ≥ 1, yang berarti perkiraan konsentrasi emisi yang dihasilkan saat beraktivitas (task concentration estimation/TCE) terhadap potensi bahaya terhirup oleh production technician dan utility operator saat beraktivitas pada jarak yang dekat dengan sumber emisi, dikategorikan berbahaya atau risiko tidak dapat di tolerir (Unacceptable risk). Untuk tingkat risiko dermal efek lokal (skin local), sembilan bahan kimia masuk kategori risiko tinggi dan dua bahan kimia masuk kategori risiko sedang. Sedangkan tingkat risiko dermal efek sistemik (skin uptake), empat bahan kimia kategori risiko sedang, dan tujuh bahan kimia kategori risiko rendah. Hasil risk rating (RR) menentukan pula prioritas tindakan (Action Priority/AP) pengendalian risiko kesehatan. Rekomendasi pengendalian adalah menurunkan tingkat bahaya (HR) dengan melakukan penggantian bahan kimia (subtitusi) dengan bahan kimia yang lebih rendah tingkat bahayanya bagi kesehatan, dan untuk pajanan dermal (ER), otomatisasi proses penanganan, modifikasi teknik pekerjaan dengan membuat sistem penambahan bahan kimia secara gravitasi, menurunkan jumlah dosis pemakaian namun tetap efektif efisien (workplace-related modifiers), mengurangi waktu dan frekuensi penggunaan bahan kimia tersebut (activity time), penambahan ventilasi lokal (LEV) selain ventilasi mekanik, serta menggunakan baju khusus tahan kimia beserta sarung tangannya atau Chemsuit (control measures modifiers).

Along with the government's target to increase offshore oil and gas production,  the use of chemicals in oil and gas production activities tends to increase, this raises concerns about potential health problems for workers, therefore it is necessary to conduct a chemical health risk assessment. This study aims to analyze the health risk rating (RR) related to exposure to the eleven main chemicals used by workers in the oil and gas production process on the FPSO XYZ ship in 2022. The Chemical Risk Assessment (CRA) method that is used is Stoffenmanager® 8 version 5.0 which is a tool to assess the health risks of inhalation and dermal exposure lines from the handling of six chemicals by production technicians on the topside deck work area and five chemicals by utility operators on the machinery deck work area. The results of the CRA show that the risk level (RR) for the inhalation route is one chemical in the high-risk category (1,highest), eight chemicals in the medium risk category (2, medium), and two chemicals in the low-risk category (3, lowest). Meanwhile, based on the risk characterization ratio (RCR) of inhalation exposure, there are two chemicals whose RCR task value is ≥ 1, which means the estimated concentration of emissions produced during the activities (task concentration estimation/TCE) against the potential inhalation hazard by production technicians and utility operators when activities at a close distance to the emission source, are categorized as a dangerous or unacceptable risk. For the level of dermal risk of local effects (skin local), nine chemicals are in the high-risk category and two chemicals are in the medium risk category. While the level of risk of dermal systemic effects (skin uptake), four chemicals were in the moderate risk category, and seven chemicals were in the low-risk category. The results of the risk rating (RR) also determine the priority of action (Action Priority/AP) for controlling health risks. Control recommendations are to reduce the level of hazard (HR) by replacing chemicals (substitutions) with lower chemicals levels of danger to health, and for dermal exposure (ER), automation of handling processes, modification of work techniques by making chemical addition systems automatically. gravity, reducing the number of doses used but still being effective and efficient (workplace-related modifiers), reducing the time and frequency of using these chemicals (activity time), adding local ventilation (LEV) in addition to mechanical ventilation, and using special chemical resistant clothing and gloves or Chemical suit (control measures modifiers)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rini Agustin
"Penelitian ini tentang health risk assessment pada kegiatan produksi yang dilakukan di area Stasiun Pengumpul A (SP A) dan Stasiun Pengumpul Utama B (SPUB) PT X tahun 2014. Penilaian risiko kesehatan dilakukan dengan dengan menganalisis nilai potensi dari bahaya yang ada (P), Frekuensi pajanan (F), Durasi (D), Risiko Awal (RA), Upaya Perlindungan (UP) dan Risiko Risidual (RR) untuk mengetahui level risiko kesehatan yang ada pada setiap kegiatan kerja. metode penelitian ini adalah semikuantitatif dengan melakukan observasi dan pengumpulan data. Hasil dari penilaian risiko menunjukkan bahwa pada kegiatan di area SP A yaitu pengukuran volume tangki di tangki produksi 7 (benzene, toluene, xylene, hexane, pasta gasoline), di tangki 4 dan 6 (pasta gasoline), pengoprasian pompa transfer, compressor (bising) memiliki risiko kesehatan tinggi. Sedangakn di area SPU B pajanan kebisingan pada pompa transfer memiliki risiko medium.

This Health Risk Assessment research that was held at Oil Station A (SP A) and Primary Oil Station B (SPU B) PT X Years 2014. Health risk assessment was conducted by analyzing the value potential of hazard (P), Frequency rate of exposure (F), Duration (D), level of risk (RA), Prevention means (UP) and Residual Risk (RR) from every job activity. This study is a semi quantitative method by observation and data collection. The result of this risk assessment indicated that in SP A activity, measuring the volume of tank in tank production 7 (benzene, toluene, xylene, hexane, gasoline pasta), in tank 4 and 6 (gasoline past), in transfer pump and compressor (noisy) has a high risk. While in the area SPU B noise exposure in transfer pump that have a medium risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fitriyani
"Penelitian ini membahas pelaksanaan Health Risk Assessment di PT X Area Operasi
Bagian Utara. Penelitian bertujuan mengkaji data hasil ukur dosis personal selama 1 periode
pengukuran tahun 2015 – 2017 dan melakukan penilaian risiko kesehatan dengan metode
analisis semi-kuantitatif dengan mengacu Risk Assessment Matrix IPIECA & OGP 2006.
Hasil penelitian ini teridentifikasi 9 SEG, namun setelah dikaji secara kuantitatif
terdapat SEG yang perlu diklasifikasikan menjadi beberapa sub-group dan health hazard
hanya mengacu pada dokumen sekunder sebanyak 10 health hazard. Terdapat keragaman
hasil ukur dosis personal dalam 1 SEG menunjukkan salah satu kelemahan pengklasifikasian
SEG yang hanya mengacu jabatan pekerjaan saja. Residual Risk Level pada setiap SEG
untuk seluruh bahaya gas (Benzene, Toluene, Ethyl Benzene, Xylene) berada pada tingkatan
low risk, kecuali untuk H2S yang masuk kategori medium risk. Sementara noise
diklasifikasikan low risk pada SEG GS Operator, MWT Operator, Gas Operator, Welder,
Company Representative dan noise masuk medium risk pada sebagian SEG Technician shop
terutama pada saat pekerjaan metalizing.
Risk level bahaya H2S tidak dapat diturunkan menjadi Low mengingat tingkat
severity berada pada tingkatan high (4). Penurunan risk level bahaya noise dapat dilakukan
dengan konsistensi implementasi HCP dan perlu dilakukan pengukuran efektifitas fungsi
earmuff / earplugs untuk mengetahui dosis efektif yang diterima pekerja. Risiko kesehatan
pada tingkatan Low Risk, tetap harus dikelola agar level risk tidak meningkat sehingga PT X
tetap melanjutkan penerapan existing control dan memastikan pelaksanaan kajian HRA lebih
mendalam dengan melakukan observasi / wawancara untuk mengetahui efektifitas
implementasi existing control terhadap Potential Risk Level dan Residual Risk Level.

This Health Risk Assessment research that was implemented at PT X North
Operations Area. The aims of this study was to review the data on personal dose exposure
measurement results for 1 measurement period 2015 - 2017 and conduct a health risk
assessment using a semi-quantitative analysis method with reference to the IPIECA & OGP
Risk Assessment Matrix Year 2006.
The results of this study identified 9 SEGs, but after being studied quantitatively
there were SEGs that needed to be classified into several sub-groups and health hazards only
referred to secondary documents as many as 10 health hazards. There is a variety of personal
dose measurement results in 1 SEG showing one of the weaknesses in the classification of
SEG which only refers to job title. The Residual Risk Level in each SEG for all gas hazards
(Benzene, Toluene, Ethyl Benzene, Xylene) is at a low risk level, except for H2S which is in
the medium risk category. Meanwhile, noise is classified as low risk in SEG GS Operators,
MWT Operators, Gas Operators, Welder, Company Representatives and noise is a medium
risk in several SEG Technician shops, especially during metalizing work.
The H2S risk level cannot be lowered to low considering that the severity level is at
a high level (4). Reducing the risk level of noise hazards can be implemented by consistent
implementation of HCP and it is necessary to measure the effectiveness of the earmuff /
earplugs function to determine the effective dose received by workers. Health risks at the
Low Risk level must still be managed so that the risk level does not increase so that PT X
continues to implement existing controls and ensure the implementation a comprehensive
HRA study by conducting observations / interviews to determine the effectiveness of
implementing existing controls on the Potential Risk Level and Residual Risk Level
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Cantika
"Risiko kesehatan di tempat kerja adalah permasalahan yang harus diminimalisasi agar para pekerja tetap sehat dan selamat. Penelitian yang dilakukan di Area Gas Plant dan Power Plant PT.X menunjukkan bahwa dua area pendukung eksplorasi minyak dan gas bumi PT.X ini masih banyak bahaya kesehatan yang belum teridentifikasi sehingga belum dilakukan pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan tingkat risiko Area Gas Plant dan Power Plant PT.X sehingga dapat diberikan rekomendasi pengendalian bahaya kesehatan yang sesuai untuk meminimalisasi risiko yang ada, berdasarkan penilaian risiko kesehatan dan analisis sumber daya. Desain studi yang digunakan adalah desktiptif analitik dengan pendekatan observasional yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan perhitungan nilai risiko berdasarkan metode semikuantitatif ICMM (2011). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai bahaya kesehatan yang mendapatkan prioritas tinggi pengendalian yaitu bahaya bising, bahan kimia silika, dan bahan kimia amina di dua area tersebut.

Health risks in the workplace are the problem that must be minimized in order to keep workers healthy and safe. Research conducted in Gas Plant and Power Plant Area shows that the two areas of PT.X, which to support oil and gas exploration, still have many health hazards that have not been identified so that control is not performed. This study aims to determine the level of risk and the value of Gas Plant and Power Plant Area of PT.X so it can be given appropriate health hazard control recommendations to minimize risks, based on the health risk assessment and analysis of resources. Study design used is descriptive analytical observational approach which refers to standard AS/NZS 4360:2004 and calculation of risk based on a semiquantitative method of ICMM (2011). The results of this study indicate that there are a variety of health hazards whose priority is high, that is, noise hazards, silica chemicals, and chemicals amine in both areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Niayu Adiva
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran risiko kesehatan dan tingkat risiko kesehatan pada area workshop dan warehouse PPI Cakung PT United Tractors Tbk. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode semi-kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bahaya fisika berupa kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim kerja, dan radiasi ultraungu dan bahaya kimia berupa oli, solar, thinner, debu, cooler, benzene, toluene, xylene, dan fume dari hasil pengelasan. Tingkat risiko residu berkisar pada kategori low (rendah) hingga medium (sedang). Pengendalian sudah diterapkan untuk banyak risiko dan terdapat penerapan pengendalian yang efektif menurunkan tingkat risiko medium menjadi low. Meski demikian, masih perlu dilakukan identifikasi bahaya dan risiko secara komprehensif yang meliputi observasi dan wawancara karena masih terdapat bahaya yang tingkat risikonya belum diketahui dan agar sesuai dengan kondisi di lapangan.

This research is a descriptive study conducted to describe health risks and health risk levels in the PPI Cakung workshop and warehouse area of PT United Tractors Tbk. The research design used is descriptive with a semi-quantitative method. The data used is secondary data obtained from the company. The results showed that there were physical hazards such as noise, vibration, lighting, extreme temperature, and ultraviolet radiation and chemical hazards such as oil, diesel, thinner, dust, cooler, benzene, toluene, xylene, and fumes from welding activity. Residual risk levels range from low to medium. Controls have been implemented for many risks and there are effective controls implemented to reduce the medium risk level to low. However, it is still necessary to carry out a comprehensive hazard and risk identification which includes observation and interviews because there are still hazards whose level of risk is unknown and to suit conditions in the field."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fjeld, Robert A.
"Environmental risk analysis is complex and interdisciplinary; this book explains the fundamental concepts and analytical methods in each essential discipline."
New Jersey: Wiley-Interscience, 2007
362.1 FJE q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Medonna Febrina Putri
"Tesis ini membahas mengenai penilaian risiko kesehatan berdasarkan task analysis pada
aktivitas well services industri pengeboran minyak bumi di PT X Tahun 2019. Penelitian
ini adalah penelitian semikuantitatif dengan desain deskriptif berdasarkan HRA model
PT Pertamina (2018) berdasarkan factor tingkat pajanan dan tingkat. Langkah awal yang
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi aktivitas well services berdasarkan task yang
ada pada SOP dan JSA, walkthrough survey dan menilai risiko. Berdasarkan penilaian
risiko kesehatan didapatkan tingkat risiko tinggi (high) untuk bahaya bising terhadap SEG
floorman, driller, derrickman, dan mechanic dan bahaya ergonomi terhadap SEG
floorman, driller, derrickman, dan operator dozer. PT AB dan PT CD perlu melakukan
pengendalian tambahan terhadap bahaya bising dan bahaya ergonomi antara lain:
Hearing Loss Prevention Program (HLPP), audit terhadap SOP & peralatan, melakukan
pengukuran dosis personal bahaya bising, pembatasan jam kerja, pengukuran audiometri,
melakukan supervisi dilapangan terhadap pengunaan earplug, pengunaan double earplug
& earmuff, melakukan sosialisasi bahaya bising secara konsisten, menyediakan perancah
(scafolding) pada aktivitas nipple up & nipple down horse head, melakukan pelatihan
posisi tubuh yang ergonomi serta menambahkan Ergonomic Postur Assessment sebagai
salah satu item dalam pemeriksaan kesehatan berkala. Bahaya gas H2S terhadap SEG
floorman, driller dan derrickman dan bahaya gas CO terhadap SEG mechanic
mendapatkan tingkat risiko medium, sehingga perlu dilakukan pemantauan implementasi
pengendalian yang sudah ada serta pengendalian tambahan secara konsisten. Selanjutnya
bahaya getaran mendapatkan tingkat risiko low terhadap SEG mechanic dan bahaya gas
O2 terhadap SEG floorman, driller, derrickman, mechanic dan operator Dozer
mendapatkan tingkat risiko very low, oleh karena itu PT AB dan PT CD melalui HES
departemen perlu melakukan monitoring secara berkala dan konsisten terhadap
impelementasi pengendalian yang sudah ada. Selain itu hasil penelitian ini juga
menyarankan bahwa identifikasi potensi bahaya lainnya seperti pencahayan, radiasi
gamma, heat stress, welding fume, bahaya biologi dan bahaya psikososial pada pekerjaan
well services berdasarkan task analysis.

This thesis discusses the health risk assessment based on task analysis on the well services
activities of the petroleum drilling industry at PT X 2019. This research is a
semiquantitative study with a descriptive design based on the HRA model of PT
Pertamina (2018) bases factor exposure level and hazard level. The first step is to identify
performed the task well services based on SOP and JSA, walkthrough survey and risk
assessment. Based on the health risk assessment, there is a high risk level for noise
hazards to similar exposure group (SEG) floorman, driller, derrickman, and mechanic
and ergonomic hazards to floorman, driller, derrickman, and dozer operators. PT AB
and PT CD need to conduct additional controls for noise hazards and ergonomic hazards,
including: Hearing Loss Prevention Program, auditing SOPs & equipment, measuring
personal dose of noise hazards, limiting working hours, audiometric measurements,
conducting field supervision of the use of earplugs, using double earplugs and earmuffs,
disseminating noise hazards consistently, providing scaffolding for Nipple Up and Nipple
Down Horse Head activities, conducting ergonomic body position training, and adding
Ergonomic Posture Assessment as an item in periodic health checks. The hazard of H2S
gas to the SEG floorman, driller and derrickman and the danger of CO gas to the SEG
mechanic has a medium level of risk, it is necessary to monitor the implementation of
existing controls as well as additional controls consistently. Furthermore, the vibration
hazard gets a low risk level for the SEG mechanic and the danger of O2 gas against the
SEG floorman, driller, derrickman, mechanic and Dozer operators get a very low risk
level, therefore PT AB and PT CD through the HES department need to monitor regularly
and consistently the implementation of existing controls. In addition, the results of this
study also suggest that the identification of other potential hazards such as lighting,
gamma radiation, heat stress, welding fume, biological hazards and psychosocial
hazards in well-service work based on task analysis
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>