Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nori Febriyensi
"Perilaku kesehatan masyarakat masih kurang baik menyebabkan masalah kesehatan gigi. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh buku saku terhadap perbedaan perubahan perilaku antara kelompok remaja dan dewasa. Pada 30 orang pada setiap kelompok diberikan buku saku selama 1 minggu. Sebelum dan sesudahnya diminta untuk mengisi kuesioner pra dan paska-tes untuk dilihat perubahan perilaku yang terjadi. Kemudian perubahan tersebut dilihat perbedaannya antara kedua kelompok. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan perilaku bermakna pada kelompok remaja (p=0,002) dan dewasa (p=0,008), namun tidak terjadi perbedaan bermakna peningkatan perilaku antara remaja dan dewasa (p>0,05). Buku saku memiliki pengaruh yang sama terhadap peningkatan perilaku kelompok remaja dan dewasa.

The lack of health behavior causes dental health problems. Purpose of the research is to know the influence of pocketbook towards behavioral changes of adolescent and adult. The pocketbooks were given to 30 people from each groups. The subjects were expected to fill the pre and post questionnaire, then compared inter and intra groups. The behavior of adolescent and adult were improved, with p=0,002 and p=0,008, but they were not significantly different. The pocketbook has same effect in improving behavior of adolescent and adult."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsuni
"Perilaku kebersihan diri remaja di pesantren masih rendah sehingga berisiko mengalami berbagaimancam masalah kesehatan seperti penyakit kulit. Periode anak remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa merupakan sasaran strategis peningkatan kesehatan. Remaja berada pada tahap senang belajar terutama mengenai hal yang baru operasional dan konkrit sehingga memerlukan metode pendidikan kesehatan yang mampu merefleksikan pengalaman interaktif dan nyata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan photovoice terhadap perilaku kebersihan diri pada remaja 10-19 tahun. Metode yang digunakan kuasi eksperimen dengan kelompok perlakuan 38 remaja dan kelompok kontrol 40 remaja.
Dengan uji t, hasilnya menunjukkan ada peningkatan rerata nilai perilaku pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol dengan masing-masing nilai p sebesar 0,000 dan 0,009. Edukasi menggunakan media interaktif photovoice dapat meningkatkan kebersihan diri remaja secara signifikan. Disarankan agar tehnik ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada remaja yang mengalami kebersihan diri.

Self adolescent hygiene behavior in pesantren is still low so risky experience various health problems such as skin diseases. The period of adolescence is the transition from child to adult is a strategic goal of health improvement. Adolescents are in the exciting stage of learning, especially on new operational and concrete issues, requiring a health education method that is able to reflect interactive and tangible experiences.
This study aims to determine the effect of education with photovoice on personal hygiene behavior in adolescents 10 19 years. The method used was quasi experiments with a group of 38 adolescents and a control group of 40 adolescents.
With t test, the result showed that there was an increase of mean value of behavior in the higher treatment group compared with the control group with each p value of 0.000 and 0.009. Education using interactive photovoice media can significantly improve adolescent self hygiene. It is recommended that this technique can be applied in order to provide nursing care to adolescents who experience personal hygiene.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirun Nisa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas peran sinkronisitas media pada hubungan antara nilai
utilitarian, nilai hedonik, nilai sosial dan kepuasan terhadap loyalitas dalam
konteks media sosial dan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Peran sinkronisitas media ini menjadi variabel perantara dalam hubungan kausal dari kognisi, afeksi dan konasi berdasarkan Theory of Reasoned Action. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh nilai utilitarian, nilai hedonik dan nilai sosial terhadap kepuasan, menjelaskan pengaruh nilai utilitarian, nilai hedonik dan nilai sosial terhadap kepuasan melalui sinkronisitas media dan menjelaskan pengaruh kepuasan terhadap intensi loyalitas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei kepada 195 pengikut akun media sosial IndonesiaBaik.id yang menjadi peserta pelatihan grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai utilitarian dan nilai hedonik memiliki pengaruh terhadap kepuasan, sinkronisitas media menjadi variabel perantara yang mendorong pengaruh nilai utilitarian, nilai hedonik dan nilai sosial terhadap kepuasan, dan kepuasan memiliki pengaruh terhadap intensi loyalitas. Secara keseluruhan, sinkronisitas media memiliki peran penting dalam keberhasilan komunikasi yang diindikasi dari intensi loyalitas. Selain itu, nilai hedonik menjadi prediktor tertinggi dari intensi loyalitas. Hasil penelitian menyarankan bahwa nilai hedonik perlu diperhatikan untuk menjaga loyalitas pengikut akun media sosial pemerintah dalam hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Selain itu, nilai sosial menjadi isu penting yang diperhatikan dalam pengembangan strategi kehumasan pemerintah. Pemanfaatan sinkronisitas media perlu ditingkatkan untuk keberlangsungan hubungan antara pemerintah dan masyarakat dengan pelibatan pengikut akun media sosial IndonesiaBaik.id secara aktif.

ABSTRACT
This thesis discusses the role of media synchronicity in the relationship between
utilitarian value, hedonic value, social value and satisfaction to loyalty in the
context of social media and the relationship between government and society. The role of media synchronicity becomes an intervening variable in the causal
relationships of cognition, affection and conation based on the Theory of
Reasoned Action. This study aims to explain the effect of utilitarian value,
hedonic value and social value on satisfaction, to explain the influence of
utilitarian value, hedonic value and social value to satisfaction through media
synchronicity and to explain the influence of satisfaction on loyalty intention. This research is a quantitative study by using survey to 195 followers of
IndonesiaBaik.id social media account who become participants of graphic
training. The results showed that utilitarian value and hedonic value have
influence to satisfaction, media synchronicity becomes intermediate variable that encourage influence of utilitarian value, hedonic value and social value to
satisfaction, and satisfaction has influence to loyalty intention. Overall, media
synchronicity has an important role in communication successfulness indicated by loyalty intentions. In addition, the hedonic value becomes the highest predictor of loyalty intention. The results suggest that hedonic value should be considered to maintain loyalty of government social media follower in the relationship between government and citizen. In addition, social values become an important issue in the development of public relations strategy. Media synchronicity utilization needs to be improved for sustainability of relationship between government and citizen with active involvement of social media followers of IndonesiaBaik.id."
2018
T50075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"Kelompok sebaya wanita usia subur (WUS) yang ada dan berkembang di masyarakat sudah banyak terbentuk salah satunya adalah kelompok sebaya dalam wadah PKK RT. Salah satu permasalahan yang terjadi pada kelompok WUS adalah anemia gizi besi (AGB). Kelompok sebaya PKK RT diharapkan dapat membantu WUS dalam melakukan pencegahan AGB. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kelompok sebaya terhadap perubahan perilaku dalam pencegahan AGB, jenis penelitian eksperimen semu, desain non-equivalent pretest-postest with control group, dengan intervensi edukasi kelompok sebaya PKK RT. Proses penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2008 di Kota Semarang dengan metode multistage random sampling, jumlah sampel 110 (55 responden kelompok perlakuan, dan 55 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umur WUS 35.5 tahun dengan pendidikan WUS terbesar SMA. Ada hubungan yang signifikan antara usia dengan pengetahuan (p<0.05). Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan dan sikap (p<0.05).
Ada perbedaan yang signifikan (p<0.05) rata-rata nilai pengetahuan, sikap, ketrampilan antara sebelum dan setelah pada kedua kelompok, namun masih lebih tinggi pada kelompok perlakuan yang mendapat intervensi edukasi kelompok sebaya. Ada perbedaan yang signifikan (p<0.05) rata-rata nilai pengetahuan, sikap, ketrampilan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Intervensi edukasi kelompok sebaya mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dapat dilihat dari nilai p<0.05, berarti bahwa pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tidak dipengaruhi oleh umur dan tingkat pendidikan tetapi dipengaruhi oleh intervensi edukasi kelompok sebaya. Berdasar hasil tersebut perlu optimalisasi kelompok sebaya wanita yang sudah ada di masyarakat, mengintegrasikan upaya promotif dan preventif AGB kedalam programnya.

There are many existing and developing fertile age women (FAW) peer groups in community, one of them is peer group in PKK RT. Since ferrous deficiency anemia (FDA) was frequently suffered by FAW, peer group of PKK RT was expected to facilitate FAW in preventing FDA. The purpose of this study was to examine the effect of peer group’s education on behavior change in preventing FDA. A quasi-experimental design using non-equivalent pretest-posttest with control group was employed in this study and the intervention was education for PKK RT peer group. Data collection was conducted from March to June 2008 by multistage random sampling at Semarang. Samples were 110 FAW comprised of 55 FAW in intervention group and 55 FAW in control group. Mean of age was 35.5 years old and majority of educational background was high school (51.8%).
The result showed that age significantly related to knowledge (p<0.05). Mean of knowledge, attitude and skill exhibited significant differences between intervention and control group (p<0.05). Intervention of education in peer group significantly affected knowledge, attitude and skill (p<0.05) which were not interfered by age and educational background. It is recommended that existing peer groups of FAW in community need to be optimized and health promotion and prevention efforts should be integrated in the programs of the FAW peer group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldus Satrio Laksono
"Dalam menghadapi perubahan organisasi, perusahaan membutuhkan dukungan dari karyawan baik dalam bentuk perilaku kerja inovatif maupun keinginan karyawan untuk mempertahankan keanggotaannya di dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan komitmen perubahan dengan perilaku kerja inovatif dan keinginan untuk berhenti pada karyawan yang bekerja pada perusahaan yang mengalami perubahan organisasi. Perilaku kerja inovatif diukur dengan The Innovative Work Behavior Scale, keinginan untuk berhenti diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Peterson dan Samad (2006), dan Komitmen Perubahan diukur dengan menggunakan Commitment to Change Inventory (CCI). Penelitian dilakukan pada 158 karyawan dari tiga perusahaan yang merupakan bagian dari sebuah grup perusahaan media televisi di Indonesia. Penelitian ini menemukkan pengaruh yang positif dari komitmen perubahan dengan perilaku kerja inovatif, namun tidak signifikan (β=0,114, p<0,01). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan negatif antara komitmen perubahan terhadap keinginan untuk berhenti (β=-0,213, p<0,01). Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa komitmen perubahan memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap turnover intention pada karyawan dibandingkan terhadap perilaku kerja inovatif.

While facing organizational change, companies need the supports of their employees in the form of innovative work behavior and their willingness to retain their membership in the company. This study was aimed to examine the relationship of commitment changes with innovative work behavior and turnover intention of employees who work in companies experiencing organizational change. Innovative work behavior was measured by the Innovative Work Behavior Scale, while Turnover Intention was measured by using a questionnaire developed by Peterson and Samad (2006), and Commitment to Change was measured using the Commitment to Change Inventory (CCI). The study was conducted on 158 employees from the three companies that are part of a group of television media companies in Indonesia. The results showed that there is no significant impact of Commitment to Change to Innovative Work Behavior (β=0,114, p<0,01) but there?s a significant negative impact of Commitment to Change to Turnover Intention (β=-0,213, p<0,01). From this study, it found that the commitment to change provide a more powerful influence on employee turnover intention compared to innovative work behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kyana Salapani Sangadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat antara hubungan health information scanning melalui media sosial dan perilaku sehat dengan efek moderasi perceived susceptibility terhadap penyakit kardiovaskular. Penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa universitas di Depok yang berada dalam fase emerging adulthood (usia 18-25 tahun) dan memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kardiovaskular. Total partisipan dari penelitian ini adalah 205 mahasiswa yang memenuhi kriteria. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat Ukur Perilaku Sehat, Persepsi Kerentanan terhadap Penyakit Kardiovaskular, dan Alat Ukur Health Information Scanning. Semua data dalam penelitian diambil secara daring. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa health information scanning memiliki dampak yang positif dan tidak signifikan terhadap perilaku sehat (r = 0,082, p > 0,05). Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa efek moderasi perceived susceptibility terhadap hubungan antara health information scanning melalui media sosial dan perilaku sehat berarah positif dan tidak signifikan (b = 0,1003, t = 1,0927, p > 0,05).

The purpose of this research is to study the relationship between health information scanning through social media and health behavior, as well as the moderation effects of perceived susceptibility towards cardiovascular disease. This research is aimed towards
students enrolled in a university in Depok who are in the emerging adulthood phase (18-25 years old) and have a family history of cardiovascular disease. The total number of participants for this study was 205 university students who met the required criteria. All of the data in this study were collected online. The results of this study indicate that health information scanning has a positive and insignificant impact on healthy behavior (r = 0.082, p> 0.05). Aside from that, this study also found that the moderating effect of perceived susceptibility on the relationship between health information scanning through
social media and healthy behavior was positive and not significant (b = 0.1003, t = 1.0927, p> 0.05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pungkasari Wijayanti
"Situasi yang penuh tekanan seperti COVID-19 memiliki dampak yang signifikan pada khususnya dewasa muda. Salah satu dampak peristiwa tersebut misal berupa meningkatnya psychological distress, yaitu keadaan subjektif nonklinis yang menimbulkan perasaan depresi dan kecemasan. Individu dengan strategi coping yang kurang baik lantas mengembangkan perilaku makan berlebihan yang disebabkan karena keadaan emosi negatifnya (emotional eating). Salah satu faktor yang dapat mengurangi perilaku emotional eating individu adalah mindfulness. Penelitian ini kemudian mengukur hubungan antara psychological distress dan emotional eating dengan menggunakan desain korelasional Pearson. Sementara itu, efek mindfulness terhadap hubungan antara psychological distress dan emotional eating diukur menggunakan analisis moderasi. Sampel didapatkan dengan menggunakan teknik convenience sampling pada dewasa muda di seluruh Indonesia. Alat ukur self-report digunakan pada masing-masing variabel yaitu psychological distress, emotional eating, dan mindfulness. Sebanyak 225 orang partisipan berpartisipasi pada penelitian berbasis daring dengan sukarela, dengan rentang usia partisipan terbanyak adalah 19-24 tahun (M = 22.75, SD = 3.739). Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological distress memiliki hubungan positif yang signifikan dengan emotional eating, meskipun tidak ditemukan peran moderasi mindfulness pada hubungan tersebut.

Stressful events such as the COVID-19 pandemic has significantly brought serious impact for young adults, one of them including the increasing psychological distress. Psychological distress is a non-clinical subjective state that causes feelings of depression and anxiety. Furthermore, individuals with poor coping strategies develop overating due to their negative emotional state (emotional eating). One of the factors that may reduce the emotional eating behavior is mindfulness. This study measures the relationship between psychological distress and emotional eating using the Pearson correlational design. On the other hand, the effect of mindfulness in the relationship between psychological distress and emotional eating is measured using moderation analysis. Samples are obtained from young adults in Indonesia using the convenience sampling technique. The data is then collected using a self-report method for each variable (e.g. psychological distress, emotional eating, mindfulness). A total of 225 participants have taken part in this online-based study voluntarily, mostly aged 19-24 year old (M = 22.75, SD = 3.739). The results show that psychological distress has a significant positive relationship with emotional eating, although it is discovered that there is no moderating effect of mindfulness in the said association."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanah Azhrika Putri
"Tingkat kejadian cyberbullying pada remaja di Indonesia masih tinggi. Hal ini menjadi perhatian yang besar dikalangan remaja mengingat kejadian cyberbullying dapat mempengaruhi perilaku berisiko kesehatan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian cyberbullying, khususnya cybervictim, dengan perilaku kesehatan berisiko remaja meliputi perilaku merokok, perilaku diet, dan perilaku berisiko seksual pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional kepada 107 siswa SMA yang bersekolah di salah satu sekolah di Jakarta Timur. Alat pengumpulan data pada penelitian ini merupakan kuesioner Cybervictim, Global School-based Health Survey, dan kuesioner Perilaku Berisiko Seksual Remaja. Uji chi square dilakukan pada penelitian ini. Hasil Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian cyberbullying (cybervictim) dengan perilaku merokok (p < 0.05). Namun, tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian cyberbullying (cybervictim) dengan perilaku diet dan perilaku berisiko seksual pada remaja (p > 0.05). Intervensi program anti-cyberbullying oleh perawat dan tenaga kesehatan lain dapat dilakukan untuk mencegah kejadian cyberbullying yang berdampak terhadap perilaku kesehatan berisiko pada remaja.

The incidence of cyberbullying among adolescents in  Indonesia is still high. This is a big concern among adolescents since the incidence of cyberbullying can affect adolescents to do unhealthy risk-taking behaviors. This study aims to identify the association between the incidence of cyberbullying, especially cybervictim, with health risk behaviors including smoking behavior, dietary behavior, and sexual risk behavior among adolescents. The method of this study used a cross-sectional to 107 participants, senior high school students in East Jakarta. Instruments Cybervictim questionnaire, the Global School-based Health Survey, and the Adolescent Risk Sexual Behavior were used in this study. Chi square test was used. Findings show that there is the association between the incidence of cyberbullying victimization with smoking behavior among adolescents (p < 0.05). However, the incidence of cyberbullying victimization was not related to adolescents' dietary behavior and sexual risk behavior (p > 0, 05). Anti-cyberbullying program interventions can be carried out by nurse and other health professionals to prevent the incidence of cyberbullying that can caused some health risk behaviors among adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Alviomita
"

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia yang saat ini mulai diderita oleh usia muda. Perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus merupakan salah satu faktor yang harus dihindari. Media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang mudah diakses oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus pada remaja di Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik cluster sampling sebagai cara pengambilan sampel. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA/SMK di Jakarta yang berjumlah 445 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 8 pertanyaan tentang penggunaan media sosial dan 10 pertanyaan tentang perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus. Hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dengan perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus pada remaja di Jakarta dengan nilai signifikansi 0,014 (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi orang tua untuk memperhatian tontonan media sosial dan perilaku makan remaja serta menjadi informasi penunjang bagi perawat untuk memberikan edukasi kesehatan pada remaja melalui media sosial.


Diabetes mellitus is one of the highest causes of death in Indonesia, which is now starting to be suffered by young people. Diabetes mellitus risky food consumption behaviour is one of the factors that must be avoided. Social media is one of the sources of information that is easily accessed by adolescents. This study aims to determine the relationship between social media use and diabetes mellitus risky food consumption behaviour among adolescents in Jakarta. This study used a cross-sectional design with cluster sampling technique as a way of sampling. The sample of this study was 445 high school / vocational high school students in Jakarta. The instrument used was a questionnaire containing 8 questions about social media use and 10 questions about diabetes mellitus risky food consumption behaviour. The results of Chi Square analysis showed that there was a relationship between the use of social media and food consumption behaviour at risk of diabetes mellitus in adolescents in Jakarta with a significance value of 0.014 (p<0.05). The results of this study can be information for parents to pay attention to social media viewing and adolescent eating behaviour and become supporting information for nurses to provide health education to adolescents through social media."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Veronika Ayu Florensa
"ABSTRAK
Remaja berisiko mengalami masalah kesehatan jiwa. Sebesar 50 dari gangguan jiwa dialami pada usia 14 tahun, dan ditemukan sebesar 81.41 kejadian prodroma early psychosis pada remaja SMP yang sehat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk melihat pengaruh terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga terhadap faktor risiko, faktor protektif serta kesehatan jiwa remaja SMP. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan desain penelitian quasi experiment dengan metode pre test-post test with control group. Kelompok intervensi 1 diberikan tindakan keperawatan ners TKN dan latihan mandiri TKN, sedangkan kelompok intervensi 2 diberikan TKN, terapi kognitif perilaku kelompok TKPK dan psikoedukasi keluarga dengan jumlah sampel sebanyak 43 remaja pada masing-masing kelompok. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu independent t-test, chi-square, repeated Anova serta uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga mampu meningkatkan kesehatan jiwa remaja, menurunkan prodroma early psychosis, menurunkan masalah emosi, meningkatkan efikasi diri serta meningkatkan hubungan keluarga remaja secara bermakna. Tindakan keperawatan ners dapat digunakan sebagai alternatif promosi kesehatan jiwa remaja di sekolah. Terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga juga dapat digunakan sebagai promosi kesehatan dan prevensi masalah kesehatan jiwa remaja berbasis sekolah.

ABSTRACT
Adolescence have a risk to have mental health problem. Fifty percent of mental health problem start from 14 years old, and a research found that 81.41 of healthy adolescence in secondary school suffer from prodromal early psychosis. The aim of this study is to know the effect of cognitive behavior group therapy and family psychoeducation to adolescences mental health. This quantitative study used quasi experimental design, pre test post test with control group. Group intervention 1 was given the general nursing intervention and self practicing for the intervention, on the other side the group intervention 2 was given the general nursing intervention, cognitive behavior group therapy and family psychoeducation. There are 43 adolescences for each group. This study used independent t test, chi square, repeated Anova and Spearman correlation to analyze the data. The result show that the using of general nursing intervention, cognitive behavior group therapy and family psychoeducation significantly increasing mental health, reducing prodromal early psychosis and emotional problem, and increasing self efficacy and family relationship in adolescence. General nursing intervention could be used as alternative of mental health promotion in school. Cognitive behavior therapy and family psychoeducation recommended to used as mental health promotion and prevention therapy to healthy adolescence based on school. "
2018
T50331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>