Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrisyah Tauladan
"ABSTRAK
Mempertahankan sistem dari suatu infrastruktur dalam rangka memberikan kualitas air yang bersih dan aman seringkali menjadi tantangan yang signifikan bagi operator dari sistem air bersih. Dikarenakan banyaknya batasan sumber daya dan pendanaan, sistem air publik saat ini mengalami halangan dan tantangan yang sangat besar. Keadaan infrastuktur dari banyak sistem air bersih yang ada sudah sangat memprihatinkan dan sangat memerlukan perhatian lebih dalam perawatan dan pengoperasiannya. Keadaan yang memprihatinkan dari infrastruktur tersebut telah menjadi permasalahan yang kritikal.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di atas, Edp (Eau De Paris) menginginkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kapabilitas mereka dengan melakukan ”Sistemisasi (Automasi dan Standarisasi)” dari keahlian-keahlian operator dengan menggunakan teknologi CALM (Computer Aided Lean Management) agar sistem dan infrasruktur yang mereka miliki dapat lebih dapat diandalkan dan terlebih lagi, memberikan terobosan bagi kapabilitas EDP dalam melakukan monitoring dan pengendalian dan mengembangkannya menjadi sistem yang dapat melakukan prediksi terhadap kebocoran dan anomali yang terjadi pada sistem jaringan air bersih Paris.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, Thesis ini akan menjabarkan analisis tentang beberapa Rekomendasi awal / Initial Recommendation yang akan dapat membantu dalam fase inisiasi proyek penerapan ”Sistemisasi (Automasi dan Standarisasi)” yang diwujudkan dalam proyek INCOM dengan cara melakukan metodologi assessmen dari State-of-Practice & Capabilities yang dimiliki oleh konsosrsium proyek INCOM, serta penerapan strategi yang potensial untuk meningkatkan kapabilitas proyek INCOM dengan membuat beberapa produk seperti Pemetaan Proses Bisnis dan ilustrasi dari Sistem Multi-Agen yang nantinya akan membantu dalam assessmen awal untuk proses analisis feasibility yang akan menyimpulkan apakah teknologi CALM dapat digunakan dalam proyek INCOM

ABSTRACT
Maintaining system infrastructure to deliver clean and safe drinking water to customers is often a significant challenge for the operators of public water systems. Safe drinking water is a necessity for life. Every day billions of liters of this precious commodity are delivered to millions of people. PWS are facing more obstacles and challenges today than they have in the past with more resource and funding constraints. The infrastructure of many of the drinking water systems were built decades ago and are currently in need of attention. The deterioration of the infrastructure of these drinking water systems has become a critical issue.
Based on those conditions, EDP wants to improve their capabilities by “Systematizing (Automation & Standardization)” the expertise of the operators by imbedding the CALM Technology so that it can be more reliable and moreover, make some breakthrough with the capabilities of EDP’s monitoring and controlling function into prediction of leakage and anomalies.
Related to that issue, the Thesis will discuss about several Initial Recommendation and products which can help the initiation phase of this project with the Assessment of the Current State-of-Practice & Capabilities used by the different INCOM Consortium members and the potential strategies for leveraging these capabilities in creating the INCOM Platform (CALM Technology); Business Process Mapping and Illustration of Multi-agent System which will help the early assessment analysis process for the feasibility of this project and support the decision making whether the CALM technology can be used to develop the INCOM Project."
2013
T32745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipta Laksono
"Perencanaan pembangunan Sistem Smart Water dan Smart Wastewater Management di Ibukota Nusantara (IKN) bertujuan mendukung pembangunan kota berkelanjutan serta mencapai target Sustainable Development Goals (SDG), khususnya SDG 6 dan SDG 11. Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, kebutuhan air bersih menjadi tantangan utama di Indonesia. Teknologi cerdas, seperti sensor, otomatisasi, dan analitik data diperlukan untuk meningkatkan efisiensi distribusi air, memantau kualitas air secara real-time, serta mengoptimalkan pengelolaan air minum dan air limbah. Sistem ini terintegrasi dalam konsep Smart City guna memastikan pasokan air yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pengelolaan berbasis teknologi cerdas di IKN dirancang berdasarkan Rencana Induk Terintegrasi (RIT) dari Kementerian PUPR, yang mencakup aspek smart economy, smart mobility, smart people, smart environment, smart living, dan smart government. Teknologi Internet of Things (IoT) akan dimanfaatkan untuk memantau kualitas dan kuantitas air dengan sensor serta sistem pemantauan yang terhubung ke perangkat pengolahan air. Selain itu, teknologi SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) akan digunakan untuk pemantauan dan intervensi real-time. Kajian ini mempertimbangkan prinsip etika insinyur, profesionalisme, serta keselamatan kerja (K3LL) dalam merekomendasikan solusi teknologi yang tepat bagi Ibukota Nusantara.

Development of the Smart Water and Smart Wastewater Management System in the Nusantara Capital City (IKN) has a linier target for the development of a sustainable city and the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 6 and SDG 11. With rapid population growth, increase of the demand for clean water has become a major challenge in Indonesia. Smart technologies, such as sensors, automation, and data analytics, are necessarily required to improve water distribution efficiency, monitoring water quality in real-time, and optimization the management of drinking water and wastewater process. The integrated system into the Smart City concept was developed to ensure a sustainable water supply and reduce negative environmental impacts. The technology-based management in IKN is designed according to the Integrated Master Plan (RIT) from the Ministry of Public Works and Housing (PUPR), including aspects of smart economy, smart mobility, smart people, smart environment, smart living, and smart government. In water and wastewater treatment process, Internet of Things (IoT) technology will be utilized to monitor water quality and quantity through sensors and monitoring systems connected to treatment plants. Additionally, SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) technology will be used for real-time monitoring and intervention. This study considers engineering ethics principles, professionalism, as well as occupational health and safety (K3LL) in recommending appropriate technological solutions for Nusantara Capital City. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Setiadi
"Terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek konstruksi. Oleh karena itu diperlukan identifikasi faktor risiko dalam penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar tidak mengganggu kinerja waktu pelaksanaan proyek jembatan flyover.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pada proyek konstruksi jembatan flyover.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan studi penelitian dimana dalam pengumpulan data digunakan instrument penelitian berupa kuesioner, selanjutnya dianalisis dengan SPSS.
Hasil penelitian ini berupa faktor dominan adalah memakai alat pelindung / pengaman diri; mengatur penempatan prasarana kerja, peralatan, dan bahan dalam penerapan manajemen K3; dan memasang rambu-rambu pengaman.

The occurrence of work accidents on construction projects will affect the performance of project implementation. Therefore, it required the identification of risk factors in the implementation of occupational health and safety management so as not to interfere with the performance time of the flyover bridge project.
The purpose of this study is to determine the factors of health and safety management that affect the performance time on the flyover bridge construction project.
The method used is the method of survey and research studies which used data collection instruments in the form of a questionnaire study, then analyzed with SPSS.
The result is a dominant factor is wearing protective equipment / safety self-employment; regulating the placement of infrastructure, equipment, and materials management in the implementation of health and safety management; and setting safety signs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samy Awaludin
"ABSTRAK
Proyek adalah sekumpulan kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai
hasil akhir tertentu yang cukup penting bagi kepentingan pihak manajemen.
Proyek tersebut salah satunya meliputi proyek konstruksi. Proses pembangunan
proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung
unsur bahaya. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di
Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya
angka kecelakaan kerja. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada
penyelenggaraan konstruksi. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup
sekitar 7-8% dari jumlah tenaga kerja di seluruh sektor, dan menyumbang 6.45%
dari PDB di Indonesia. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling
berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu
pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor dari nilai-nilai efektifitas penerapan SMK3
terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT GPS Batam dan juga mengetahui tingkat
efektifitas kinerja K3 di PT GPS Batam dan perbandingannya dengan stardar
SMK3 yang dipakai oleh PT GPS Batam. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasional, dilakukan
verifikasi dan review ‘in depth’ terhadap tingkat pencapaian elemen-elemen
SMK3. Identifikasi kesesuaian penerapan ini salah satunya adalah dengan cara
melakukan suatu audit terhadap implementasi SMK3, hubungan antara tingkat
pemenuhan program dan target di dalam leading indikator terhadap tingkat
lagging indikator yang telah dicapai oleh PT GPS. Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan SMK3 berdasarkan elemen-elemen OHSAS 18001 telah
dilaksanakan dengan sangat baik dengan tingkat pencapaian persentase kesesuaian
sebesar 95%. Efektifitas implementasi SMK3 dengan pencapaian tingkat leading
indikator yang bersifat pencegahan telah berhasil menurunkan angka lagging
indicator menjadi nol (0) untuk kategori MTI, RWI dan LTI pada periode tahun
2011 dan 2012.

ABSTRACT
Project is some activities with the aim to get the outcome as targeted and
the result is important for the management. One of the project type is the
Construction project. The fabrication phase of the construction project in general
has involving many various hazard in their processes. Occupational health and
safety problem in general in Indonesia is negligence quite often. It can shows by
the high accident rate in all sector. Labor in construction service has cover up
around 7-8% from the total labor in all sector and contribute around 6,45% of
PDB in Indonesia. Construction sector is one of the sector that having a highest
risk to the work accident, the other main sector such as agriculture, fishery,
forestry and mining.
This research has intention to identify and analyse the effectiveness of
implementing the health and safety management system to the incident rate that
occur at PT GPS Batam and also compare it to the OHSMS that has been
implemented at PT GPS Batam. This result has been using a qualitative method
with observational approach, to do verification and in depth review to the
accomplishment rate of the OHSMS elements. One of the way to identify the
compliances of implementation is conducting the audit to the OHSMS
implementation itself, correlation between the accomplishment rate of the
program and target in leading indicator to the lagging indicator rate that has been
achieved by PT GPS. The result of this research has showing the implementation
of OHSMS that base on OHSAS 18001 elements has been implemented very well
with percentage of compliance achievement around 95%. Effectiveness of
OHSMS implementation with good leading indicator rate has been succeed in
lowering lagging indicator rate become zero (0) for MTI, RWI and LTI category
for the year of 2011 and 2012 period. Verification of the audit result from the
performance of the effectiveness of the implementation could be seen from the
performance of the HSE departments in distinctive and performance of company
in general."
Universitas Indonesia, 2013
T32651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Muhaemin
"Menurut Badan Pusat Statistik, pada triwulan II tahun 2022, sektor konstruksi menyumbang 9,14 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mana berada di urutan kelima kontribusi konstruksi dalam perekonomian Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2022. Data dari Sekretariat Komite Keselamatan Konstruksi juga menambahkan, sejak tahun 2018-2020 tercatat terjadi 30 kecelakaan konstruksi. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi. SMKK ini mengadopsi ISO 45001:2018 dengan beberapa penyesuaian, khususnya di sektor jasa konstruksi Indonesia pasca-terbitnya Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Proyek Warehouse ESR Cikarang Logistics Park 1 adalah salah satu proyek konstruksi pembangunan komplek pergudangan atau warehouse yang bertujuan untuk proses koordinasi penyaluran barang yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses supply (penawaran) dan demand (permintaan). Pada pelaksanannya Proyek Warehouse ESR Cikarang Logistics Park 1 memiliki potensi kerentanan pada penerapan SMKK. Metode yang digunakan adalah melalui pengamatan,  forum sharing knowledge dan dokumentasi untuk mendapatkan data primer, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada pada proyek tersebut atau sumber referensi lainnya. Penilaian tingkat penerapan SMKK pada Proyek Warehouse ESR Cikarang logistics park 1 ini mengacu kepada kiteria penilaian penerapan SMKK yang terdapat pada Permen PUPR RI NO.10 tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstrusksi. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan SMKK pada 5 aspek penerapan SMKK menunjukkan 100% kesesuaian, hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian penerapan SMKK termasuk pada tingkat penerapan yang memuaskan. Namun pada implementasinya masih ditemukan banyak hambatan dalam penerapan SMKK, contoh hambatan yang terjadi pada penerapan SMKK diantaranya adalah masih kurangnya kesadaran pekerja terhadap pentingnya kesalamatan konstruksi, kurangnya Personil dari kontraktor utama yang memiliki lisensi K3 serta kurangnya konsistensi Penerapan SMKK di Proyek ESR Cikarang Logistics Park 1.

According to the Central Bureau of Statistics, in the second quarter of 2022, the construction sector contributed 9.14% to the Gross Domestic Product (GDP), which ranks fifth in the contribution of construction to the Indonesian economy (Central Bureau of Statistics, 2022. Data from the Construction Safety Committee Secretariat also added, since 2018-2020 there have been 30 construction accidents. The implementation of the Construction Safety Management System (SMKK) is part of the Construction Work implementation management system in order to ensure the realization of Construction Safety. This SMKK adopts ISO 45001: 2018 with several adjustments, especially in the sector construction services in Indonesia after the issuance of Law No. 2 of 2017 concerning Construction Services. The Cikarang Logistics Park 1 ESR Warehouse Project is one of the construction projects for the construction of a warehousing complex or warehouse that aims to the process of coordinating the distribution of goods that arises as a result of an imbalance in the supply and demand processes. In its implementation, the Cikarang Logistics Park 1 ESR Warehouse Project has potential vulnerabilities in the application of SMKK. The method used is through observation, knowledge sharing forums and documentation to obtain primary data, while secondary data is obtained through existing documents on the project or other reference sources. The assessment of the level of implementation of SMKK in the Cikarang logistics park 1 ESR Warehouse Project refers to the criteria for evaluating the implementation of SMKK contained in the Minister of PUPR RI NO.10 of 2021 concerning Guidelines for Construction Safety Management Systems. Based on the results of the evaluation of the implementation of SMKK in the 5 aspects of SMKK implementation showing 100% conformity, it can be concluded that the level of achievement of SMKK implementation is at a satisfactory level of implementation. However, in its implementation there are still many obstacles in implementing SMKK, examples of obstacles that occur in implementing SMKK include the lack of worker awareness of the importance of construction safety, the lack of personnel from main contractors who have K3 licenses and the lack of consistency in implementing SMKK in the ESR Cikarang Logistics Park 1 Project .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Colling, David A., 1935-
Englewood Cliff: Prentice-Hall, 1990
658.382 COL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Colling, David A., 1935-
Englewood Cliff: Prentice-Hall, 1990
658.382 COL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Ratu R.A.
"Air adalah peradaban dan tanpa air kehidupan akan musnah. Pada saat yang sama air, meskipun merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, juga merupakan sumber daya alam yang langka bagi sebagian penghuni bumi ini. Kompetisi penggunaan air untuk berbagai keperluan membuat ketersediaannya, khususnya air bersih, semakin berkurang. Penyediaan air bersih di Propinsi DKI Jakarta masih menghadapi berbagai kendala yang kompleks, mulai dari kelembagaan, teknologi, pembiayaan, kelangkaan air baku, maupun sikap dari masyarakat dalam memanfaatkan air bersih. Pengelolaan air bersih berpacu dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat serta perkembangan wilayah dan industri yang cepat di Kota Jakarta di tengah ancaman keterbatasan sumber-sumber air balm untuk menyuplai kebutuhan masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (i) pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta yang ada saat ini, (ii) kendalalhambatan yang dihadapi oleh stakeholder dalam pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta, dan (iii) bentuk strategi dan kebijakan yang bisa menjamin pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta guna menjawab tantangan masa depan. Penelitian ini menggunakan Metode Quasi. Analisis deskriptif sebagai langkah awal untuk mengevaluasi pengelolaan sumber daya air. Sementara itu, analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, and Threats). Kemudian dilakukan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) guns merancang rencana strategis untuk pengelolaan sumber daya air selanjutnya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa air memiliki kriteria kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Indikator pendukung kriteria air adalah penyediaan air, pengelolaan air limbahlkotor, pengelolaan sampah, pengelolaan lingkungan sungai dan catchment area. Lalu kendala-kendala dalarn pengelolaan sumber daya air di Kota Jakarta dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) bagian dengan prioritas yang hares segera diatasi adalah: peraturan, sumber daya manusia dan kelembagaan, teknis dan operasional, peran serta masyarakat, dan pendanaan. Untuk mengatasi berbagai kendala dasar tersebut, diusulkan berbagai kebijakan yang dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air di Propinsi DKI Jakarta guna menjawab tantangan masa depan, yaitu: penyusunan master plan terpadu; penyusunan peraturan perundang-undangan yang komprehensif; keterlibatan seluruh stakeholder dengan koordinasi yang terintegrasi; sosialisasi yang intensif untuk program-program pendukung maupun rancangan. peraturan perundang-undangan; pemberian reward dan punishment yang tegas dan nyata; pengintesifan implementasi program-program pendukung; pola kemitraan untuk implementasi teknologi modem; pembentukan dewan air pemilihan leading sector; dan peningkatan kapabilitas dan kualitas sumber daya manusia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheremisinoff, Paul N.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1993
628.1 CHE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Supandi
"ABSTRAK
Dalam era pembangunan yang sedang berlangsung dewasa ini, terlihat adanya tuntutan tugas bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Di kalangan organisasi Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, semakin terasa perlunya penyelesaian tugas yang cepat, berdaya guna dan berhasil guna yang diorganisir secara rapi, implikasi terpenting dari semua itu adalah bahwa pimpinan suatu orrganisasi dituntut untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga diharapkan bisa mengambil keputusan yang baik dalam arti cepat dan tepat Seirama dengan berkembangnya organisasi modern timbulah sesuatu yang baru dari proses manajemen dalam bentuk yang belum begitu mendapatkan perhatian sebelumnya. Hal yang baru itu adalah "Manajemen operasional", suatu kegiatan haruslah dikelola secara profesional agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya bisa dicapai secara efekfif dan efisien.
Salah satu kegiatan yang begitu strategis di bawah tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten adalah Penyehatan Air, yang aplikasi di lapangannya dalam bentuk pengawasan kualitas air bersih, perbaikan sarana dan pembinaan pada kelompok pemakai air (Pokmair ). Harus diakui bahwa Manajemen operasional penyehatan air dewasa ini, belum begitu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh terbukti dari tahapan tahapan kegiatan yang dilaksanakan belum bisa di pertanggung jawabkan baik secara teknis maupun administrasi karena adanya berbagai keterbatasan berupa tenaga, biaya dan perlengkapan.
Penelitian di lapangan menunjukan bahwa fungsi manajemen belum berjalan. secara baik, terbuktti perencanaan belum ditempuh melaluilangkah-langkah yang telah ditetapkan sebelumnya misal dimulai dari analisa situasi pengorganisasian juga tidak jauh berbeda, kemudian penggerakan yang merupakan inti dari manajemen yang sedang dilaksanakan ditempuh hanya secara formal saja, sedangkan pengawasan atau pengendalian yang merupakan bukti dan tanggung jawab seorang menejer ditempuh secara temporer dan terakhir penilaian merupakan fungsi manajemen yang merupakan dinar untuk memberikan rekomendasi agar hasil atau kegiatan yang sedang dilaksanakan bisa dilanjutkan atau sebabnya ternyata belum dibandingkan dengan standar baku yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan melihat gambaran di atas, sudah waktunya manajemen Operasional penyehatan air mendapatkan perhatian yang sungguh-snngguh dari para manajer di semua tingkatan, di samping harus dikembangkan pula suatu model manajemen operasional penyehatan air yang sederhana sesuai kebutuhan tapi mampu menjawab semua tantangan yang ada.
Daftar bacaan : 34 (1464 - 2000 )

ABSTRACT
The Analysis Operational Management of Health Community Central about the Healthy Water at Sukabumi Regency in 2000In the new era development that is continuing in this time, it is seen tobe available the duty accusment for all of persons that is in volved inside, in the goverment organiziation as the central level or coonty level, it is felt to need the finalizing duty quickly and the use fulthing is organized tidely the important implication from all of those is the leader of organiziation tobe accused for rising up the ability so far as it is hoped tobe able to take a decision well it's meant quick and accurate it's the same with developing the modern organiziation to emerge new some thing from the management process in from that is not getting attention before the new thing that is " The operational management, the activity mush be able tobe frocessed profesionally so that the intention that is getting exactly before tobe able tobe reached effectively and effesienly.
Some activities is so strategie in subordination with the responsibility the health service of regency and the healthy water, that is aplication at field in form the dear water quality super wising, the improvement place and guidance to the user water group must be recognized that the operational management the healthy water in this time not yet toget the real atention is proofed from steping activity is done to be able tobe responsiblized yet as technic or administration because there is the rarious limition such like power, maint ainance and tool.
The discovery in field shows that the management function not to do well yet, it's proof the planning not tobe done yet through the steps is exactly before for example : tobe begun from the analysis situation, org&niziation is not far different and then the movement that is the real management tobe done just formal, even supervising and handling is Troop and responsiblity as a manager tobe done temporerly and the last evaluation as the management function that is aor activity is being done tobe able tobe continued or the contrary it's real not tobe compared yet by the material standard tobe placed before.
By seeing the imagination in above mentioned down, it's the time of operational management for the dear water toget attention religiously from all of managers in all levels be side it must be developed also as the operational management of the clear water simply suitable with need but it's able to answer all of the exist challenges.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>