Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hartono
"Ikan manyung termasuk dalam suku Aridae dan merupakan salah satu ikan dasar (damersal). Berdasarkan data menunjukkan jumlah pemanfaatan ikan untuk dijadikan produk ikan asin mencapai 45.795,13 ton, sedangkan unit pengolahan ikan asin pada tahun 2010 mencapai 23.876 unit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status dan strategi keberlanjutan usaha ikan asin di Kabupaten Indramayu. Metode yang dilakukan meliputi aspek biologi dengan metode surplus produksi, status keberlanjutan menggunakan metode rapfish dan strategi keberlanjutan dengan metode AHP
Aspek biologi ikan manyung di Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan yang tertangkap dan didaratkan adalah alometrik negatif. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa ikan manyung betina lebih banyak dengan perbandingan 1:1,2 dan 1:1,1. Berdasarkan TKG diketahui bahwa ikan manyung yang tertangkap kebayakan pada TKG 2 dengan prosentase sebesar 31%, sehingga banyak ikan manyung yang tertangkap dalam kondisi belum matang gonad. Hasil analisis potensial lestari (MSY) sumberdaya ikan Manyung di Kabupaten Indramayu menunjukkan nilai sebesar 1.803.561 kg/tahun, dalam hal ini tingkat pemanfaatan ikan manyung di Kabupaten Indramayu pada tahun 2011 telah melebihi nilai MSY.
Status keberlanjutan usaha ikan asin di lokasi penelitian dengan indeks keberlanjutan multidimensi diperoleh nilai sebesar 50,60 dengan urutan prioritas strategi yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut penguatan pola usaha dan peningkatan akses pemasaran, bimbingan dalam melakukan penanganan dan penyimpanan produk akhir serta peningkatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan pengolahan hasil perikanan, sosialisasi terhadap peranan sektor pengolahan, peningkatan kesempatan lapangan kerja, pengembangan usaha pengolahan dalam menghasilkan pendapatan, penentuan ukuran ikan manyung yang boleh di tangkap dan pengaturan dalam melakukan eksploitasi ikan manyung

Fish giant catfish (Aridae) is one of endemic fish (demersal). Based on data showing the amount of utilization of fish to be used as salted fish products reached 45,795.13 tons and the salted fish processing units reached 23,876 units. This research aimed to determine the status and sustainability strategies salted fish business in the regency of Indramayu. Methods that include on the biological aspects with method surplus production, sustainability using rapfish and sustainability strategies with the method of AHP
The biological aspect of caught and landed giant catfishin Indramayu District hasnegative allometric growth. Sex ratio shows that the number of female giant catfish is more than the male, with ratio of 1:1,2 and 1:1,1. Based on gonad maturation stage, 31% of the caught giant catfish were suspected in second stageor immature gonads. The maximum sustainable yield (MSY) analysis for giant catfish in Indramayu regency in 2011 shows value of 1.803.561 kg/tahun, it means the utilization levels of giant catfish in Indramayu regency in 2011 have exceeded MSY.
The multidimensional sustainability index of salted fish processing business place of research shows the value of 50.60 with strategic priorities that need to be done is strengthening the salted fish processing business, improving the market access, intensifying the training, educating and counseling in fish handling,fish processing and fish product keeping,disseminating information about the role of the salted fish processing sector, increasingthe employment opportunities in salted fish processing sector, supporting the salted fish processing business to generate their income, determining the size of giant sea catfish which allowed to catch and regulating the exploitation of giant catfish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Chandra Rini
"Ikan Kurisi Nemipterus sp. , ikan Kembung Rastrelliger sp. dan ikanPeperek Leiognathus sp. merupakan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo dan menjadi bahan baku utama dalam proses produksi ikan asap di Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo, sehingga perlu dilakukan analisis keberlanjutan meliputi penangkapan, pengolahan dan pemasaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tren CPUE bahan baku ikan asap, menganalisis keberlanjutan pengolahan ikan asap dan menentukan strategi dalam pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan. Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2016 sampai April 2016 di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan dan Sentra Pengolahan Ikan Asap Kota Probolinggo.
Metode penelitian menggunakan analisis CPUE, analisis profitabilitas dan analisis forecasting.Laju tangkap CPUE ikan Kurisi pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 6197,79 ton per unit, sedangkan pada tahun yang sama, ikan kembung dan ikan peperek mengalami penurunan masing ndash; masing sebesar 13,67 ton per unit dan 0,494 ton per unit. Berdasarkan analisis profitabilitas, keberlanjutan usaha pengolahan ikan asap cukup menguntungkan. Selain itu, berdasarkan analisis forecasting dapat diprediksi bahwa volume penjualan ikan asap tahun 2016 ndash;2019 mengalami peningkatan. Strategi pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan di Kota Probolinggo, antara lain penerapan kuota penangkapan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan menghindari cara penangkapan destruktife fishing, peningkatan mutu produk dan pengolahan produk bernilai tambah, pemantapan sistem informasi yang terintegrasi dan peningkatan pengawasan di usaha penangkapan.

Kurisi Nemipterus sp. , kembung Rastrelliger sp. and peperek Leiognathussp. are the catch and landed fishes at the Port of Coastal Fisheries Mayangan,Probolinggo and become the main raw material in the production of smoked fish at Sentra Fish Processing Smoke City Probolinggo. The sustainability analysis used includes catching, processing and marketing of the product. The aims of this study were to determine the trend of raw materials CPUE smoked fish, to know the continuity of smoked fish processing, and to analyze the good strategy in the sustainable management of fishery resources. The study was conducted from January 2016 to April 2016 at the Port of Mayangan Coastal Fisheries and Fish Processing Centers Smoke Kota Probolinggo.
The research method used were CPUE analysis, profitability analysis, and forecasting analysis.The rate of kurisi catch CPUE in 2015 was increased of 6197.79 tons perunit from 2011, while in the same year, mackerel and fish peperek decreased of 13.67 tons per unit and 0.494 tons per unit. Based on profitability analysis, the sustainability of smoked fish processing business is quite profitable. In addition, based on analysis forecasting it can be predicted that the volume of smoked fish sales have increased year 2016 2019. The strategies of sustainable management of fishery resources in Kota Probolinggo, among others, are to implement of quotas of arrests, to use environmentally friendly fishing gear, to avoid destructive fishing method, to improve quality product, to increase value added product processing, the consolidate of integrated information systems, and to increse surveillance in fishing effort.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T47479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arni Widiarsih
"ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular yang salah satu faktor penyebabnya adalah hipertensi
merupakan penyebab kematian utama secara global (WHO, 2015). Di Indonesia,
berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2013) untuk pengukuran tekanan darah
secara langsung pada umur di atas 18 tahun diperoleh prevalensi tertinggi di
Bangka Belitung (30,9%). Prevalensi hipertensi untuk wilayah Sumatera tertinggi
kedua setelah Bangka Belitung yaitu Sumatera Selatan yakni sebesar 26,1%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara konsumsi ikan asin
yang mengandung NaCl tinggi dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini
menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah sebanyak 90 orang.
Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariate dengan
metode regresi logistik. Setelah dilakukan pemeriksaan kadar NaCl pada ikan asin
diperoleh kadar NaCl tertinggi terdapat pada ikan asin kepala batu dengan nilai
persentase 21,06% (< 20%). Hasil penelitian juga menunjukkan responden yang
mengkonsumsi ikan asin dengan kadar natrium tinggi memiliki risiko 7,696 kali
(95% CI 1,66-35,49) mengalami hipertensi setelah dikontrol oleh variabel lain
yaitu merokok, riwayat hipertensi, aktifitas fisik, indeks massa tubuh (IMT), dan
umur. Dengan adanya temuan hasil pemeriksaan ikan asin yang mengandung
kadar NaCl tinggi dengan persentase 21,06% (> 20%) pada jenis ikan asin kepala
batu dan tingginya tingkat konsumsi ikan asin, sebaiknya langkah yang dilakukan
adalah adanya kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kota Palembang bekerjasama
dengan Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan Kota Palembang (BPOM)
untuk melakukan sosialisasi terhadap penjual ikan asin mengenai cara pengolahan
ikan asin yang sesuai standar SNI.

ABSTRACT
Hypertension is one contributing factor for cardiovascular disease, as the leading
cause of death globally; more people die of cardiovascular disease than for other
causes and an estimated 17.5 million deaths from cardiovascular disease in 2012
(WHO, 2015). In Indonesia, according to data from Health Research (2013) for
the measurement of blood pressure directly at the age of 18 obtained the highest
prevalence in Bangka Belitung ( 30.9 % ). The second highest prevalence of
hypertension for Sumatra is South Sumatra namely by 26.1 % .The purpose of this
study is to look at the relationship between the consumption of salted fish
containing high NaCl with hypertension. This study used cross sectional design.
The number of samples is 90 people. The analysis is univariate, bivariate, and
multivariate logistic regression method. After examination of the levels of NaCl in
salted fish obtained the highest NaCl concentration in salted fish head stone with a
percentage value of 21.06 % (< 20 %).The results also showed respondents who
consume salted fish with higher natrium chloride levels had a risk of 7.696 (95%
CI 1.66 to 35.49 ) had hypertension after being controlled by other variables,
namely smoking, history of hypertension, physical activity, body mass index (
BMI ), and age. Based on the findings of the examination results of salted fish that
contain high levels of natrium chloride with a percentage of 21.06 % (> 20 %) on
the head stones salted fish and the higher level of salted fish consumption, the
properly step is perform collaboration between Public Health Official of
Palembang City with Medicines and the Food Control Agency Palembang
(BPOM) to disseminate the information how to processing salted fish based on
ISO standard to the salted fish seller in this local area."
2016
T46654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Marsidy
"Ikan hiu merupakan top predator dalam rantai makanan di laut, sehingga penangkapan ikan hiu secara ekstraktif dikhawatirkan menimbulkan ancaman kelangkaan ikan. Tujuan penelitian ini adalah (a) mendeskripsikan teknologi penangkapan ikan hiu yang digunakan nelayan Indramayu; (b) menganalisis pertumbuhan ikan hiu yang tertangkap; (c) mengkaji kecenderungan CPUE hiu; dan (d) menentukan sejumlah pilihan aksi pengelolaan berkelanjutan perikanan hiu. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan panjang bobot ikan, analisis pertumbuhan, analisis CPUE, analisis ekonomi dan A'WOT. Analisis teknik mengungkapkan bahwa penangkapan hiu oleh nelayan Indramayu menggunakan gillnet millenium yang merupakan alat tangkap modifikasi dari jaring insang. Analisis pertumbuhan menghasilkan korelasi antara panjang dan bobot hiu per jenis bersifat allometrik negatif, yang artinya pertumbuhan panjang ikan hiu lebih dominan dibandingkan dengan bobotnya. Analisis CPUE mengungkapkan bahwa trendnya selalu meningkat, dimana musim puncak bulan November - Februari, musim sedang bulan Maret - Juli, dan musim paceklik bulan Agustus - Oktober. Sementara analisis A'WOT menghasilkan strategi peningkatan produksi tangkapan utama, optimalisasi armada penangkapan ikan dalam mendukung industrialisasi dan minapolitan, serta peningkatan fasilitas dan pelayanan PPI Karangsong.

Sharks are the top predators in the marine food chain, so that extractively shark fishing is feared to cause the threat scarcity of fish. The purposes of this study are (a) describe the technology of fishing shark that is used in Indramayu; (b) analyze the growth of sharks that were caught; (c) examine the trend of CPUE of sharks; and (d) determine a number options for actions of shark fishing sustainability management. Technical analysis reveal that shark fishing by Indramayu's fishermen that use millennium gillnet which is a modification fishing gear of gillnet. Growth analysis produces a correlation between the length and weight of the sharks that is negative allometric, which means the growth in length of sharks is more dominant than the grow thin weight. CPUE analysis reveal that the trend always increase, where the top season on November to February, the medium season on March to July, and the lack season on August to October. While the A'WOT analysis increasing of main fishing,the optimization of the fishing vessel to support industrialization and minapolitan, and increasing of facility and services in the PPI Karangsong.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fatimah Azzahra
"Prinsip ekonomi sirkular yang memanfaatkan limbah agar dapat digunakan kembali sebagai bahan baku dapat membantu permasalahan manajemen sampah. Salah satu metodenya adalah menggunakan teknologi anaerobic digestion (AD) yang dapat mengolah sampah organik menjadi biogas dan digestat. Penerapan AD merupakan salah satu aspek dari sistem ekonomi sirkular karena berpotensi mengurangi masalah produksi limbah dengan menggunakan fasilitas produksi biogas untuk daur ulang menjadi sebuah produk. Hasil dari AD menggunakan substrat produk kelautan telah ditinjau dari beberapa riset. Namun, tinjauan mendalam khususnya hasil kelautan Indonesia masih diperlukan untuk pengembangan metana lebih lanjut, seperti jenis dan rasio pencampuran substrat untuk mengoptimalkan proses AD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi implementasi limbah ikan menggunakan anaerobic digestion dalam ekonomi sirkular dengan menggunakan metode material flow analysis dan menganalisis nilai ekonomi yang dihasilkan dari pengelolaan limbah ikan berbasis anaerobic digestion. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada kerangka kerja Circular Transition Indicator (CTI), dengan satu indikator yang digunakan yaitu close the loop berupa persentase sirkularitas material (material circularity). Hasil penelitian menunjukkan dengan jumlah sampah organik berupa limbah ikan dan digestat sampah sisa makanan sebanyak 0,3 kg, teknologi AD menghasilkan gas metana sebanyak 0,002 mL/grVS selama 7 hari dan tingkat sirkularitas sebesar 50%. Berdasarkan hasil analisis nilai ekonomi unit AD laboratorium rekayasa dan kualitas air, volume metana dapat dikonversi menjadi pengganti alternatif bahan bakar gas LPG sehingga dapat dihitung nilai ekonomis dari penelitian ini sebesar Rp194.000,00 yang juga merupakan biaya penghematan yang dihasilkan menurut Peraturan Menteri ESDM No. 28 tahun 2021 tentang Tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas. Menurut CTI, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat sirkularitas, limbah ikan dapat dimanfaatkan untuk alternatif pakan ternak dan pupuk organik. Metode pemanfaatan tersebut tidak hanya meningkatkan tingkat sirkularitas, namun juga dapat mencegah dampak buruk terhadap lingkungan yang dapat disebabkan oleh sampah organik.

Circular economy principles that utilize waste so that it can be reused as raw materials can help with waste management problems. One method is to use anaerobic digestion (AD) technology which can process organic waste into biogas and digestate. The application of AD is one aspect of a circular economic system because it has the potential to reduce the problem of waste production by using biogas production facilities for recycling into a product. The results of AD using marine product substrates have been reviewed from several studies. However, an in-depth review of Indonesian marine results is still needed for further methane development, such as the type and mixing ratio of substrates to optimize the AD process. This research aims to analyze the potential for implementing fish waste using anaerobic digestion in a circular economy using the material flow analysis method and analyzing the economic value resulting from anaerobic digestion-based fish waste management. This research was carried out by referring to the Circular Transition Indicator (CTI) framework, with one indicator used, namely close the loop in the form of the percentage of material circularity. The research results show that with the amount of organic waste in the form of fish waste and food waste digestate of 0.3 kg, AD technology produces 0,002 mL/grVS of methane gas for 7 days and a circularity level of 50%. Based on the results of the analysis of the economic value of the engineering laboratory AD unit and water quality, the volume of methane can be converted into an alternative substitute for LPG gas fuel so that the economic value of this research can be calculated as IDR 194,000.00 which is also the cost savings generated according to the Ministerial Regulation ESDM No. 28 of 2021 concerning the Supply and Distribution of Liquefied Petroleum Gas. According to CTI, efforts can be made to increase the level of circularity, fish waste can be used as alternative animal feed and organic fertilizer. This utilization method not only increases the level of circularity but can also prevent negative impacts on the environment that can be caused by organic waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Gilang Septarina
"Ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) merupakan salah satu spesies ikan pelagis penting yang banyak ditemukan di perairan Indo-Pasifik, hidup di daerah neritik, sehingga dikhawatirkan rentan terhadap overfishing. Oleh sebab itu perlu dilakukan eksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan aspek reproduksi, morfometri dan makanan sebagai langkah awal untuk mendapatkan data yang nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengelolaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) yang ditangkap di Laut Jawa (morfometrik : panjang, berat, ukuran pertama kali tertangkap), reproduksi (perkembangan gonad dan fekunditas) serta jenis makanan. Contoh ikan diperoleh dari ikan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu pada bulan April-Mei 2012 sebanyak 164 ekor, ditangkap menggunakan gillnet dengan ukuran mata jaring 4 inchi dan kapal dengan ukuran 30-70 GT yang beroperasi di sekitar Laut Jawa. Ikan diukur panjang dan beratnya, dibedah untuk menentukan morfometri (panjang dan berat), reproduksi (Perkembangan gonad dan fekunditas) dan makanannya. Hasil perhitungan panjang berat ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) bersifat alometrik negatif. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa antara ikan tongkol abu betina dengan ikan tongkol abu jantan sama banyaknya dengan perbandingan 1:1,34. Tingkat Kematangan Gonad, pada bulan April 2012 ikan sedang mengalami TKG I, II, III dan IV sedangkan pada bulan Mei 2012 ikan yang tertangkap sebagian besar sedang mengalami TKG IV dan ada beberapa yang telah mengalami pemijahan (spent). Fekunditas telur ikan tongkol abu berkisar antara 252.000- 4.138.285 butir. Panjang pertama kali tertangkap 47,6 cm sedangkan ikan yang pertama kali bertelur pada panjang 42,5 cm. Isi lambung ikan tongkol abu yang diteliti adalah ikan teri, karena tergolong predator.

Longtail tuna (Thunnus tonggol) is one of the important pelagic fish species that are found in the Indo-Pacific waters, living in the neritic habitats, so feared vulnerable to overfishing. It is necessary to explore importants biological factors supporting the sustainable fisheries management of longtail tuna (Thunnus tonggol) population from Java Sea. The objective of this research is to study the reproductive biology, morfomethry and food of longtail tuna (Thunnus tonggol) from Java Sea. A total of 164 samples were taken from fish captured in Java Sea and landed by fish landing centre Karangsong, Indramayu, West Java at April until May 2012, fishing gear gillnet with 4 inch hole. Fish length and weight were measured, dissected to determine morphometry (length and weight), reproduction (gonad development and fecundity) and food. The results of the calculation of the length weight of lontail tuna (Thunnus tonggol) is negative Allometric. Sex ratio showed between males longtail tuna with females longtail tuna as the ratio of 1:1,34. Longtail tuna in Java Sea had a lenght at first captured (Lc) 47,6 cm but mature stage for 42,5 cm. Food of longtail tuna (Thunnus tonggol) is anchovy becaused this species is predator.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Nicholas Juandito
"Skripsi ini membahas hubungan yang dapat terjadi dari pembangunan kawasan mixed use dalam potensinya mencapai keberlanjutan sosial di kawasan perkotaan. Untuk membahas potensi tersebut, dilakukan kajian teori tentang kawasan mixed use, melingkupi definisi, sejarah, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak yang dihasilkan, dan contoh penerapan dan isu yang muncul dari kawasan mixed use di berbagai negara. Setelah itu, dilakukan kajian teori keberlanjutan sosial melingkupi definisi, indikator dalam mengukur keberlanjutan sosial, serta peran faktor fisik dan non fisik dalam mencapai keberlanjutan sosial. Merujuk pada kajian kedua teori tersebut, kemudian dilakukan analisis kawasan mixed use dengan potensinya dalam mencapai keberlanjutan sosial, hal ini melingkupi hubungan antara kawasan mixed use dan keberlanjutan sosial, keuntungan sosial dari kawasan mixed use, dan mengukur keberhasilan kawasan mixed use dalam mencapai keberlanjutan sosial. Berdasarkan kajian teori dan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa pembangunan kawasan mixed use berpotensi dalam mencapai keberlanjutan sosial di perkotaan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis bahwa manfaat yang dihasilkan oleh kawasan mixed use merupakan faktor-faktor yang dapat membangun keberlanjutan sosial di perkotaan.

This study discusses the relation that may happen between mixed use area development in its potential to achieve social sustainability in urban context. To examine that potential, the way is by doing theoretical study about mixed use area, including the definition, the history, factors influencing it, the impacts that may happen, and precedent studies with their issues coming from mixed use area implementations in various countries. Afterwards, theoretical study about social sustainability is done, including the definition, indicators used to measure social sustainability, and the role of physical and non physical factors in achieving social sustainability. Referring to those studies, the next thing done is to analyze mixed use area in its potential to achieve social sustainability, this analysis includes the relation between mixed use area and social sustainability, the social advantages from mixed use area development, and measuring the success of mixed use area development in achieving social sustainability. Based upon the studies and analysis done, it is found that mixed use area development is potential to achieve social sustainability in urban context. This is shown by the analysis that shows mixed use area development generates advantages that are the factors to achieve social sustainability in urban context."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Nurkhairani Kusumawardhani Widyaningrum
"ABSTRAK
Letak geografis Indonesia mengakibatkan perikanan di Selat Sunda turut terkena dampak dari dinamika iklim global. Salah satunya yaitu fenomena ENSO El Nino-Southern Oscillation di Samudera Pasifik yang mempengaruhi musim dan perairan laut di Indonesia. Perikanan di Selat Sunda memiliki komoditi berupa ikan pelagis yang wilayah potensialnya dapat diperkirakan dari parameter-parameter oseanografi berupa suhu permukaan laut SPL dan konsentrasi klorofil-a di perairan laut. Dinamika parameter oseanografi secara spasial dan temporal akibat variasi fenomena ENSO dapat diidentifikasi dari citra satelit Aqua yang membawa sensor MODIS. Informasi wilayah potensi ikan pelagis dibutuhkan untuk membantu efektifitas kegiatan perikanan dan menambah produksi perikanan tangkap. Parameter-parameter oseanografi bulanan di Selat Sunda ditampal berdasarkan 4 variasi musim dalam setahun pada setiap variasi fenomena ENSO dan diklasifikasikan berdasarkan kelas potensial sedang, potensial, dan sangat potensial. Hasilnya, wilayah potensi ikan pelagis yang sangat potensial di Selat Sunda pada fenomena La Nina dan El Nino lebih besar dibanding pada kondisi normal dan terjadi pada musim timur hingga peralihan II. Sebarannya berada di Samudera Hindia di sebelah barat Selat Sunda.

ABSTRACT
Indonesia 39s geographical location resulted in the fisheries in the Sunda Strait also affected by global climate dynamics. One of them is the ENSO El Nino Southern Oscillation phenomenon in the Pacific Ocean that affects the seasons and marine waters in Indonesia. The fishery in the Sunda Strait has a commodity of pelagic fish where the potential area can be estimated from oceanographic parameters such as sea surface temperature SST and chlorophyll a concentration in marine waters. The dynamics of the spatial and temporal parameter of oceanography due to the variation of ENSO phenomena can be identified from Aqua satellite images carrying the MODIS sensor. Information on potential areas of pelagic fish is needed to help the effectiveness of fishery activities and increase the production of capture fisheries. Monthly oceanographic parameters in the Sunda Strait are overlayed based on 4 seasonal variations in a year on each variation of the ENSO phenomenon and are classified by moderate, potential, and very potential classes. As a result, the potential areas of very potential pelagic fish in the Sunda Strait in the La Nina and El Nino phenomena are greater than in normal conditions and occur in the east seasons until the second transition. The spread is in the Indian Ocean to the west of the Sunda Strait."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yuliawati
"Masalah pemilihan lokasi industri merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena perusahaan pasti akan memilih lokasi yang bisa memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya produksinya. Salah satu industri yang akan dikembangkan pada Tahun 2012 adalah kegiatan industri pengolahan ikan melalui program yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Industrialisasi Perikanan. Perkembangan industri pengolahan ikan di Pulau Jawa terkonsentrasi di Pulau Jawa (45,7%) sedangkan bahan baku terbesar ada di Pulau Sumatera dan BagianTimur Indonesia, olehkarena itu tesis ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi di Pulau Jawa dan seberapa besar factor tersebut berpengaruh terhadap pemilihan lokasi industri pengolahan ikan. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi di Pulau Jawa dan menganalisis sejauhmana factor tersebut berpengaruh terhadap pemilihan lokasi industri pengolahan ikan. Model penelitian menggunakan model probit pemilihan lokasi di Pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat Upah Minimun Regional (UMR), jumlahpenduduk, upah nominal perusahaan, jarak perusahaan ke pelabuhan perikanan serta variabel panjang jalan kabupaten berpengaruh terhadap pemilihan lokasi industri pengolahan ikan di Pulau Jawa, dimana pengaruh UMR dan jumlah penduduk sangat besar dibandingkan pengaruh faktor-faktor yang lainnya.

Industrial location choice problem is a very important issue for the company because the company would choose locations that can maximize the benefits and minimize the costs of production. One of the industries that will be developed in the year 2012 is the fish processing industry activities through a program initiated by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries fisheries industrialization. Developments in the fish processing industry is concentrated on the island of Java Java (45.7%) while the largest raw material there is on the island of Sumatra and Eastern Indonesia, therefore, this thesis analyzes the factors that influence the choice of location in Java and how big factor the effect on the selection of the location of fish processing industry. The goal is to determine the factors that influence the choice of location in Java and investigate how these factors influence the selection of the location of fish processing industry. The results showed that the level of Regional Minimum Wage (UMR), population, nominal wage firms, corporate distance to port fisheries and the variable length of the road district affect the choice of location of fish processing industry on the island of Java, where the effect of the minimum wage and the population is very large compared to the influence of other factors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>