Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169189 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luis Yulia
"Seiring perkembangan daerah Kepulauan Riau khususnya Kota Batam, semakin banyak perusahaan yang tumbuh di Kota Batam, termasuk perusahaan distributor farmasi,dan tingginya persaingan baik di dalam maupun dari negara tetangga membutuhkan usaha dan kerja keras demi mencapai target penjualan perusahaan. Produktivitas pekerja yang masih kurang menimbulkan berbagai permasalahan di perusahaan tersebut. Efesiensi dan restrukturisasi perusahaan menyebabkan tekanan yang cukup berat bagi karyawannya.
Psikologi kerja merupakan penyebab yang paling dominan dalam hal memicu terjadinya kasus penurunan produktivitas kerja, angka kemangkiran dan juga kecelakaan kerja yang dijelaskan oleh beberapa teori stres kerja, seperti model teori Occupational Stress oleh Cooper, Occupational Stress WHO dan Davidson.
Metode penelitian ini non eksperimental yaitu dengan teknik observasional, pembagian kuesioner. Analisis data menggunakan statistik univariat dan bivariat. Uji korelasi dengan chi-square yang dilakukan terhadap beberapa variabel faktor penyebab stres dan ditentukan faktor yang paling berpengaruh pada stres kerja karyawan adalah; untuk faktor pekerjaan adalah beban kerja, peran organisasi, penilaian atasan, kepastian kerja dan pelatihan pekerja, untuk faktor Lingkungan kerja yang paling berpengaruh adalah keselamatan kerja, faktor fisik debu dan suhu panas; untuk faktor personal adalah faktor kemampuan, kepribadian , kelelahan dan kejenuhan; faktor lingkungan sosial kerja yang paling berperan terhadap stres kerja adalah faktor emosional.

Riau Archipelago is a rapid developing province, especially its major island Batam, where numerous companies are located and up-growing. Pharmaceutical distributors are amongst them. Confronting competition of similar domestic and overseas companies, PT. ABC requires extra efforts and hard works to achieve its sales target. Low productivity of its workers remains problematic for the company whereas attempts on efficiency and corporate restructuring incur heavy pressure upon workers.
Theories of workstress, such as the Occupational Stress theoretical model by Cooper, and Occupational Stress by WHO state that work psychology and human factors are dominant causes regarding diminishing productivities, absenteeism, and work accidents.
The method in this study was non-experimental using observational techniques and questionnaires for data recording. Data analysis used univariate and bivariate statistics. Determination of correlation between independent and dependent variables used the chi-square test. The most significant factor of the workstress for occupational factors were workload, organizational roles, supervisor’s estimation, work certainty, and training of workers; for environment factors were the safety, physical factors of dust and hot temperature; for personal factors were the capability, personality, fatigue and boredom; and for the social working environment factor was the emotional factor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lugina Prativi
"Skripsi ini membahas faktor yang mempengaruhi stres kerja di fungsi Operasi dan Produksi PT. Pertamina Geothermal Energy area Kamojang tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian ini menggunakan teori Cox, Griffith, dan Rial-Gonzales tahun 2000 dengan variabel yang digunakan yaitu Bahaya Fisik berupa kebisingan, Konten Pekerjaan (Beban Kerja dan Desain Kerja) dan Konteks Pekerjaanyaitu (Hubungan Interpersonal, Peran di Organisasi dan Pengembangan Karir). Data primer diperoleh dengan wawancara mendalam kepada informan dan observasi langsung ke area kerja, sedangkan data sekunder didapatkan dari data perusahaan dan studi literatur terdahulu. Hasil yang didapat, faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah bahaya fisik dari kebisingan, sedangkan bahaya psikososial pada konten pekerjaan yaitu beban kerja dan kontek pekerjaan yaitu hubungan intepersonal.

This research is the factors that influence job stress in the worker of Operations and Production PT. Pertamina Geothermal Energy Kamojang area in 2012. This research is a qualitative case study design. This study using the theory of Cox, Griffith, and Rial-Gonzalez in 2000 with the variable is a Physical Hazards such as noise, Content to Works (Workload and Work Design) and Context to Work (Interpersonal Relationships, Role in Organizations and Career Development). The primary data obtained by the informant in-depth interviews and direct observation to the work area, while the secondary data obtained from the company's data and previous literature. The results, factors affecting job stress is physical hazards of noise, whereas psychosocial hazards on the job content and context of the work load and the intepersonal relationships."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S43975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Yulita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko stres kerja pada pekerja kesehatan di remote site. Peneliti melakukan studi potong lintang pada Januari-Juni 2023 dengan melibatkan 103 responden dari berbagai industri. Peneliti menggunakan instrumen penelitian COPSOQ III untuk mengukur stres kerja dan faktor risikonya. Pada 103 responden industri Oil & Gas, pertambangan, dan konstruksi menunjukkan usia, durasi shift, dan lama kerja tidak berhubungan signifikan dengan stres kerja. Namun, jenis industri dan jenis kelamin memiliki hubungan signifikan dengan jenis stres tertentu. Pekerja kontrak lebih cenderung mengalami stres kerja, burnout, dan stres kognitif. Faktor risiko psikososial seperti tuntutan pekerjaan, konflik peran, kecepatan kerja, dan tuntutan emosional juga berhubungan dengan stres kerja. Tuntutan pekerjaan, kecepatan kerja, dan konflik peran mempengaruhi skor stres kerja, menjelaskan 26,5% variasi skor stres. Pekerja pelayanan kesehatan di remote site PT. X mengalami stres kerja yang signifikan, dipengaruhi oleh faktor seperti beban kerja, kecepatan kerja, dan konflik peran. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar ada penyesuaian beban kerja, fleksibilitas shift kerja, dukungan sosial, serta kejelasan peran dan penghargaan untuk mengurangi stres kerja. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami dan menangani stres kerja di kalangan pekerja pelayanan kesehatan, khususnya di remote site.

This study aims to analyze the risk factors of occupational stress among healthcare workers in remote sites. The researchers conducted a cross-sectional study in January-June 2023 involving 103 respondents from various industries. The COPSOQ III research instrument was used to measure occupational stress and its risk factors. Out of the 103 respondents in the Oil & Gas, mining, and construction industries, it was observed that age, shift duration, and length of service were not significantly related to occupational stress. However, the type of industry and gender were significantly related to certain types of stress. Contract workers were more likely to experience occupational stress, burnout, and cognitive stress. Psychosocial risk factors such as job demands, role conflicts, work pace, and emotional demands were also associated with occupational stress. Job demands, work pace, and role conflicts influenced occupational stress scores, explaining 26.5% of the stress score variation. Healthcare workers in remote sites at PT. X experienced significant occupational stress, influenced by factors such as workload, work pace, and role conflicts. Based on these findings, it is suggested that adjustments be made to workload, shift flexibility, social support, as well as role clarity and rewards to reduce occupational stress. Further research is needed to understand and address occupational stress among healthcare workers, especially in remote sites."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Murti Prabowo
"Gambaran Stres Kerja pada Karyawan di Perusahaan PerbankanPT. Bank X Tahun 2016Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stres kerja karyawan danmelihat faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stres kerja. Penelitianini adalah penelitian survei deskriptif. Pengumpulan data melalui kuesioner denganjumlah responden 52 orang. Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan tingkatstres kerja didominasi karyawan yang mengalami tingkat stres tinggi 46,2, tingkatstres menengah 40,4, tingkat stres rendah 11,5, dan tingkat stres sangat tinggi1,9. Perlu adanya strategi manajemen stres atau coping untuk mengelola stres yangterjadi pada karyawan PT. Bank X pada tahun 2016, sehingga dapat meningkatkanmotivasi karyawan, produktivitas kerja, lebih siap menghadapi stres, dan menurunkanangka absensi karyawan.Kata kunci:Stres kerja, Tingkat Stres, Coping.

Purpose of this research is to see description of work stress on employees andto get risk factors that related with work stress occurrence. This study is a descriptivesurvey research. The collecting data of this research through questionnaires with totalof respondents 52 people. Result of this research shows work stress levels dominatedby employees that have high stress level 46,2, medium stress level 40,4, lowstress level 11,5, and very high stress level 1,9. There is a need about stressmanagement strategies or coping to manage stress that occurs on employees PT.Bank X year 2016, so that increasing employee motivation, work productivity,prepared to deal with stress, and decrease employee absence number.Keywords Work stress, Stress level, Coping.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nurul Intan Permatasari
"Pelayanan publik salah satunya adalah bidang kesehatan yang dilaksanakan pada tingkat pelayanan primer di Puskesmas. Dokter merupakan salah satu jenis ketenagaan di Puskesmas yang sehari-hari secara langsung berinteraksi dengan pasien dan masyarakat sebagai pemberi pelayanan kesehatan. Berbagai tekanan dalam pekerjaan tentunya dirasakan oleh seorang dokter dalam menjalankan perannya. Stres kerja dapat berasal dari berbagai sumber dan mempengaruhi orang-orang dengan cara yang berbeda. Berbagai sumber stres kerja diantaranya kebingungan peran, konflik peran, ketersediaan waktu yang berkaitan dengan jam kerja, kelebihan beban kerja, tanggung jawab, pengembangan karir, serta ketidakamanan kerja. Pada akhirnya stres kerja yang dihadapi oleh dokter akan mempengaruhi kinerjanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres kerja dokter yang dilihat dari aspek peran, karir, fasilitas, dan bahaya pekerjaan terhadap pelayanan kesehatan dan hubungannya dengan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas di Kota Cirebon serta faktor-faktor yang menjadi prioritas yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja tenaga medis di Puskesmas Kota Cirebon. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau cross sectional. Responden pada penelitian ini terdiri seluruh dokter yang berjumlah 36 orang yang telah bekerja di Puskesmas Kota Cirebon sebelum 1 Januari 2012 sampai saat penelitian dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor stres kerja untuk aspek peran 2,50, aspek karir 2,83, aspek fasilitas 3,09, dan aspek bahaya pekerjaan 3,07. Stres kerja aspek peran termasuk kategori rendah sedangkan aspek karir, fasilitas, dan bahaya pekerjaan termasuk kategori sedang. Uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna pada aspek peran terhadap absensi dokter dan jumlah pasien, aspek karir terhadap absensi dokter, serta aspek fasilitas terhadap absensi dokter dan jumlah pasien. Uji multivariat terhadap absensi dokter maupun jumlah pasien menunjukkan R2 kurang dari 10%. Ini berarti lebih dari 90% variasi variabel terikat disebabkan oleh faktor lain diluar variabel bebas dalam model.

One of which is a public service of health conducted in primary care at the health center level. Doctor is one of the workforce in the day-to-day health center directly interact with patient and the community as a health care provider. The pressure of work must be felt by a physician in carryng out its role. Work stress can come from a variety of sources and affects people in different ways. Various sources of job stress include role ambiguity, role conflict, time availability, role overload-quantitative, career development, responsibility, resources adequacy, and occupational hazards. At the end of work stress faced by clinicians will affect its performance.
This study aims to descibe the physician job stress as seen from the aspect of the role, career, facilities, and occupational hazard to health care and its ralationship to the performance of health services at the health center in the Kota Cirebon and the factors that need to be considered a priority to improve the energy performance medical health center in Kota Cirebon. The design of this study is the quantitative study with a cross sectional study design. Respondents in this study comprises all the 36 doctors who had been working in the health center Kota Cirebon before Januari 1, 2012 until the time of the study.
The results show the average score of job stress for aspects of the role 2,50, aspects of career 2,83, aspects of facilities 3,09 and aspects of occupational hazard 3,07. Job stress of aspects of the role is low while the aspects career, facilities, and occupational hazards are moderate categorized. Bivariate test shows there is a significant relationship on aspects of the role of a doctor absenteeism and the number of patients, a career aspects of a doctor absenteeism, as well as aspects of the facility and the number of patient a doctor absenteeism. Multivariate test agains absentee doctors and the number of patient showing R2 less than 10%. This means more than 90% variation in the dependent variable due to factors other than the independent variable in the model.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rianita Sulasih Mutifasari
"Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja PadaPengemudi Truk Muatan Barang PT. X Pembimbing : Doni Hikmat Ramdhan, S.KM, MKKK, PhDStres kerja adalah suatu kondisi dimana satu atau beberapa faktor di tempat kerjaberinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu keseimbangan fisiologi dan psikologi.Bagi seorang pengemudi, stres kerja akan berdampak terhadap menurunnya kinerjasehingga dapat mengancam keselamatan saat berkendara. Oleh karena itu, stres kerjamenjadi salah satu proses yang paling sering dikaitkan dengan perilaku berbahayapengemudi yang dapat mempengaruhi risiko kecelakaan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerjapada pengemudi truk muatan barang PT. X.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif observasional denganmenggunakan metode pendekatan potong lintang cross-sectional . Alat pengumpulandata yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan alat ukur lain, seperticocoro meter, fitbit, tensi meter, dan oksimeter sebagai data pendukung untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada pengemudi truk muatan barang PT. X.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 27 responden 60 mengalami kondisistres ringan dan 18 responden 40 mengalami stres sedang. Dari faktor individu padapenelitian ini, terdapat hubungan antara kuantitas dan kualitas tidur dengan stres kerjapada pengemudi truk muatan barang PT. X p.

Analysis of Factors Affecting Occupational Stress on TruckloadDriver of PT. XSupervisor Doni Hikmat Ramdhan, S.KM, MKKK, PhDOccupational stress is a condition in which one or several factors in the workplace interactwith workers, therefore it causes disturbance of the equilibrium both of physiological andpsychological matter. For a driver, occupational stress will impact on the decliningperformance that may threaten the safety while driving. Consequently, occupational stressbecomes one of the most processes which is being related to harmful behavior to driversthat may affect the risk of accidents.The aim of this study is to analyze factors affecting occupational stress on truckload driverof PT. X.
This is a quantitative observational study with a cross sectional method. Data instrumentsare utilizing questionnaire and few additional instruments e.g. cocoro meter, fitbit,sphygmomanometer, and oximetry to measure the factors of occupational stress as itssupporting data.The results show 27 respondents 60 experiencing occupational stress in mild leveland 18 respondents 40 experiencing occupational stress in moderate level. Accordingto individual factors in this study, there is a relation between the quantity and quality ofsleep with occupational stress on truckload drivers of PT. X p.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Fatih Pradapa
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stres pada karyawan perusahaan tambang di PT. Spirit Estetika Kreatif Utama. Penelitianini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa para pekerja tambang di perusahaan ini mengalami beberapa aspek yang terdapat pada stresor-stresor di dalam pekerjaan, seperti tidak adanya keterlibatan di dalam pengambilan keputusan, jenjang karir yang tidak jelas, kenaikan gaji yang tidak menentu, tidak adanya agenda rekreasi bersama dari perusahaan, lingkungan pekerjaan yang tidak nyaman, serta tidak tersedianya sarana mencegah stres sepertifasilitas untuk melakukan kegiatan olah raga.

The purpose of this research is to describe stress of employees in PT. Spirit Estetika Kreatif Utama. This research is a qualitative research with descriptive approcah. The results of this study illustrate that mine workers in this company are experiencing some aspects of stressors in work, such as lack of involvement in decision making, unclear career ladder, uncertain salary increases, absence shared leisure agenda of the company, uncomforTabel work environment, and unavailability of means of preventing stress such as facilities for sporting activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Susanto
"Pertambangan merupakan salah satu sektor yang mempunyai tingkat distres yang tinggi terutama pada pekerja kontraktor di area tambang bawah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor individu, faktor pekerjaan dan faktor organisasi sebagai variabel bebas terhadap stres kerja (distres) sebagai variabel terikat pada pekerja kontraktor tambang bawah tanah PTFI. Desain penelitian ini adalah kuantitatif cross sectional dengan menggunakan instrumen kuesioner demografi dan work stressor questionaire dari American Institute Preventive Medicine (AIPM). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 400 pekerja. Analisis data penelitian menggunakan metode statistik regresi logistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30.5% responden mengalami distres dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor pekerjaan meliputi overload (POR=9,96), underload (POR=14,29), kejenuhan (POR=14,44), dan faktor organisasi meliputi permasalahan dengan atasan (POR=5.36), konflik deskripsi pekerjaan (POR=32,04), tekanan pekerjaan (POR=17,67) dan masalah job security (POR:13,83) mempunyai pengaruh signifikan dalam menyebabkan distres pada pekerja kontraktor tambang bawah tanah. Tidak ditemukan adanya pengaruh faktor individu yang signifikan terhadap distres. Untuk itu kami merekomendasi membuat seluruh deskripsi kerja, pembuatan analisis beban kerja, pelaksanaan rotasi kerja, coaching oleh supervisor dan pekerja senior serta aplikasi KPI untuk perpanjangan kontrak pekerja untuk mengurangi tingkat distres pada pekerja.

The mining industry is a sector that has a high level of distress, especially for contractor workers in underground mining areas. This research aims to analyze individual, job, and organizational factors that influence work stress (distress) among PTFI underground mining contractors. This quantitative research design is cross-sectional, using demographic questionnaire instruments and work stressor questionnaires from the American Institute of Preventive Medicine (AIPM). The number of respondents who participated in this research was 400. Research data analysis uses the logistic regression statistical method to determine the effect of the independent variable on the dependent variable. The results showed that 30.5% of respondents experienced distress, and the variables overload (POR: 9.96), underload (POR: 14.29), boredom (POR: 14.44), problems with superiors (POR: 5.36), job description conflict (POR:32.04), pressure employment (POR:17.67), and job security issues (POR:13.83) influence worker distress. The research concluded that there was no influence of individual factors on distress. For this reason, we recommend provide job descriptions to all job profile, create workload analyses, implementing work rotation, coaching by supervisors and senior employees, and using KPI as the basis for extending worker contracts to reduce the level of work stress and distress for underground mining contractors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Novita Sari
"PT Alfa Trans Raya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bagian pelayanan pengiriman barang. Sebagai salah satu perusahaan pelayanan terdapat berbagai faktor yang berpotensi menyebabkan stres kerja pada pekerjanya, seperti pekerjaan yang monoton, hubungan interpersonal dengan rekan kerja dan atasan yang kurang baik, tidak memiliki peran dalam perusahaan, dan koordinasi yang sulit. Selain itu, berdasarkan hasil Employee Opinion Survey (EOS) yang dilakukan di ATR mengenai kepuasan pekerja terdapat tiga faktor yang di bawah target, yaitu sistem penghargaan, kepuasan kerja, dan pengelolaan kinerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja di PT Alfa Trans Raya tahun 2014. Desain penelitian adalah cross sectional menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pekerja PT Alfa Trans Raya dikategorikan stres, teridentifikasi beban kerja, peranan dalam organisasi, dan struktur dan iklim dalam organisasi yang berhubungan signifikan dengan stres kerja.

PT Alfa Trans Raya is one company that runs in shipping service section. As one of the service company, there are various factors that could potentially lead to job stress on employees, such as monotonous work, interpersonal relationships with colleagues and supervisors are not good, do not have a role in the company, and coordination difficult. In addition, based on the results of the Employee Opinion Survey (EOS) is performed on the ATR on employee satisfaction, there are three factors below target, ie the reward system, job satisfaction, and performance management.
This study aims to describe the stress of work and the factors that influence job stress in PT Alfa Trans Raya 2014. The research design is cross sectional using questionnaires, in-depth interviews, and observation. The results showed the employees of PT Alfa Trans Raya categorized stress, identified work load, role in organization, and organizational structure and climate significant related with job stres.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Purnama
"Stress kerja kerap menjangkiti banyak pihak di tempat kerja. Dari sejumlah penjelasan para ahli, stress kerja ini bisa menimbulkan dampak baik (eustress), tetapi sekaligus buruk (distress) bagi yang bersangkutan dan bagi organisasi atau perusahaan. Orang yang terkena stres kerja cenderung jadi tidak produktif, tidak tertantang untuk menunjukan kehebatannya, secara tidak sadar malah menujukan kebodohannya, bermalas malasan, tidak efektif dan tidak efisien, Secara kalkulasi manajemen tentunya ini merugikan organisasi atau perusahaan, apalagi jika pekerja yang terkena stress kerja ini jumlahnya banyak.
PT.TI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industry Farmasi, dengan Kantor pusat terletak di Jakarta Pusat, Produk yang dihasilkan oleh PT.TI di pasarkan oleh para medical representative yang merupakan ujung tombak perusahaan. Sebagai ujung tombak perusahaan para medical representative PT. TI di wilayah Jakarta Barat kerap mengalami stressor yang tinggi sehingga timbul stress kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi secara mendalam tentang faktor risiko stress kerja pada medical Representative PT. TI di Jakarta Barat tahun 2013, dengan menggunakan metode kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan karakteristik faktor individu, faktor organisasi dan faktor ekstraorganisasi sebagai stressor stress kerja pada medical representative PT.TI di Jakarta Barat.

Job stress is often affects to many people in the workplace. Explanations from the experts, job stress can lead to better effect (eustress), but also bad (distress) for the concerned and for the organization or company. People affected by job stress tend to be non-productive, does not challenged to show his prowess, even unconsciously attribute stupidity, laze lazy, ineffective and inefficient, in calculation of course management is detrimental to the organization or company, especially if workers are exposed to stress this job.
PT.TI is a company engaged in the Pharmaceutical industry, with the headquarters located in Central Jakarta, products produced by PT.TI marketed by the medical representative who is spearheading the company. As the spearhead of the medical representative company PT. TI in West Jakarta often experience a high stressor causing job stress.
This study aims to explore in depth about the risk factors of work stress on Medical Representative PT. TI in West Jakarta in 2013, using qualitative methods. From the results, the characteristics of the individual factors, organizational factors and factors ekstraorganisasi as stressors on job stress PT.TI on medical representative in West Jakarta.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>