Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faisol Afrado
"ABSTRAK
Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu kegiatan yang padat modal, padat teknologi dan resiko yang tinggi. Cadangan migas di Indonesia saat ini semakin menipis, namun tidak menyurutkan perhatian investor asing untuk melaksanakan kegiatan migas di negara ini. Dengan kondisi modal, teknologi, dan tenaga kerja yang kurang memadai, pemerintah membuka peluang kepada perusahaan asing untuk mengeksplorasi wilayah migas di Indonesia, mengingat perusahaan asing memiliki kompetensi dan persiapan yang lebih baik. Setelah masuknya perusahaan asing migas ke Indonesia, harapan pemerintah yaitu adanya pelaksanaan alih teknologi dari tenaga kerja asing ke tenaga kerja lokal agar tenaga kerja warga negara Indonesia semakin berkualitas terutama di bidang industri minyak dan gas bumi. Namun terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaannya, sehingga dibutuhkan pengawasan pemerintah terhadap kinerja tenaga kerja asing migas, serta dukungan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia industri migas agar memiliki kompetensi, dan dapat bersaing secara profesional. Penelitian ini bersifat yuridis normatif, dengan dengan metode analisa deskriptif dari data sekunder yang diperoleh.

ABSTRACT
Oil and gas industry is one of the activities of the capital-intensive, technology-intensive and high risk. Indonesia's oil and gas reserves are running low currently, but it did not discourage the interest of foreign investors to conduct oil and gas activities in the country. With the condition of capital, technology, and inadequate manpower, the government opened up opportunities to foreign companies for the exploration of oil and gas in Indonesia, given the foreign company has the competence and better preparation. After the entry of foreign oil and gas companies in Indonesia, the government hopes that the implementation of technology transfer from foreign workers to local workers that labor more qualified citizens of Indonesia, especially in the oil and gas industry. But there are obstacles to implementation, requiring government oversight of foreign labor performance of oil and gas, as well as support the government in improving the quality of human resources in order to have the competence and gas industry, and to compete in a professional manner."
Universitas Indonesia, 2013
T33099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Adzan Akbar Fibriano
"Penggunaan tenaga kerja asing merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan oleh berbagai perusahaan atau badan hukum di Indonesia sebagai bagian dalam menjalankan usaha mereka, terutama bagi perusahaan yang bergerak pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang memiliki peran signifikan dalam ekonomi Indonesia. Sarana tersebut disediakan oleh pemerintah dengan harapan akan terlaksana percepatan pembangunan nasional dan membantu jalannya usaha. Sehingga perlu dipahami terlebih dahulu mengenai berbagai ketentuan perundang-undangan yang mengatur tentang penggunaan tenaga kerja asing pada kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, serta implementasi dan dampak atas penggunaan tenaga kerja asing tersebut. Skripsi ini akan menganalisis mengenai berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam penggunaan tenaga kerja asing, terutama dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dan akan melihat data statistik atas penggunaan tenaga kerja asing tersebut secara keseluruhan di Indonesia dan pada beberapa perusahaan minyak dan gas bumi yang spesifik. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilakukan dengan metode yuridis normatif. Penelitian ini dilakukan karena Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang tinggi berkat populasinya, namun penggunaan tenaga kerja asing dapat menimbulkan masalah bagi para calon pekerja Indonesia, terutama di kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, sehingga perlu dilihat secara hukum ketentuan yang mengatur serta implementasinya.

The use of foreign labor is one of the many tools that various companies or legal entities in Indonesia can use to conduct their businesses, particularly those that operate in upstream petroleum and natural gas activities, which play an important role in the Indonesian economy. The government provides these facilities in the aim that they would help accelerate national growth and corporate operations. As a result, it is critical to grasp the numerous statutory regulations governing the use of foreign workers in upstream petroleum and natural gas operations, as well as the execution and consequences of such usage. This thesis will examine the various laws and regulations that govern the employment of foreign workers, particularly in upstream oil and gas business operations, as well as statistical data on the utilization of foreign workers in Indonesia as a whole and in several specific oil and gas firms. As a result, this study will employ normative juridical methodologies. The research was carried out because Indonesia has a large human resource potential due to its population, but the use of foreign workers can cause problems for prospective Indonesian workers, particularly in upstream petroleum and natural gas business activities, so it is necessary to examine the legal provisions and their implementation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Handayani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai konsep, tujuan, pengaturan, dan permasalahan dalam kewajiban penyerahan minyak bumi oleh kontraktor di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder, diantaranya peraturan perundangundangan, buku, dan wawancara dengan narasumber.
Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa didalam pengaturan mengenai kewajiban penyerahan minyak bumi banyak terjadi inkonsistensi antara satu peraturan dengan peraturan lainnya. Masalah-masalah dalam implementasi kewajiban penyerahan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga beragam. Namun, secara garis besar adanya pengaturan kewajiban penyerahan minyak bumi untuk kebutuhan dalam negeri, tidak mempunyai dampak yang signifikan dengan masuknya arus penanaman modal di bidang minyak dan gas bumi.

This research aims to determine the concept, purpuses, regulation, and implementations of Domestic Market Obligation for oil and gas industries. This research is normative legal research using secondary data such as, legislation, books, and interview with experts.
From this research it is concluded that the regulation of Domestic Market Obligation of crude oil are incosistent between the regulations itself. Also in this research analyzes the problems that arise as a result of regulation regarding DMO to fullfil domestic needs. And the regulation of DMO, does not have a significant impact with the influx of oil and gas Investment in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arny Fujiathy
"Aliran masuk Foreign Direct Investment membawa efek tidak langsung (indirect effects) atau spillover (Blomström dan Kokko, 1999). Perusahaan asing penanam modal relatif efisien dan memiliki akses ke pasar luar negeri yang tidak dimiliki perusahaan swasta lokal, sehingga perusahaan asing menunjukan produktivitas yang lebih tinggi dari perusahaan swasta lokal (Aitken dan Harison, 1999). Sektor industri manufaktur merupakan sektor industri yang berkontribusi besar dalam GDP serta penyerapan tenaga kerja. Peningkatan aliran FDI melalui status kepemilikan asing atas perusahaan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perusahaan swasta lokal.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan produktivitas antara perusahaan pemerintah, perusahaan swasta lokal dan perusahaan dengan kepemilikan asing (minoritas, mayoritas dan sepenuhnya dimiliki pihak asing) serta mengidentifikasi efek spillovers produktivitas dari kehadiran perusahaan dengan kepemilikan asing terhadap perusahaan swasta lokal pada industri manufaktur di Indonesia.
Dengan menggunakan data panel Statistik Industri Besar dan Sedang tahun 2003-2009, regresi random effect terhadap variabel produktivitas tenaga kerja dengan variabel intensitas modal, kualitas tenaga kerja, efek dari skala ekonomi, ukuran tingkat persaingan industri, ukuran perusahaan, umur, dan lokasi perusahaan menunjukan hasil (1) perusahaan dengan kepemilikan asing memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari perusahaan swasta lokal dan perusahaan pemerintah pada Industri Manufaktur di Indonesia; (2) produktivitas tenaga kerja perusahaan swasta lokal tidak dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan dengan kepemilikan asing baik dari sisi tenaga kerja maupun dari sisi aset tetap masing-masing sektor dengan perusahaan dengan kepemilikan asing. sehingga dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan swasta lokal tidak terjadi efek spillovers dari kehadiran perusahaan asing di Industri Manufaktur Indonesia.

Inflows of Foreign Direct Investment has been argued to create an indirect effects or spillover in term of increased productivity (Blomström and Kokko, 1999). This occurs due to the fact that foreign firms has higher efficiency, competitiveness and access to the global market and resources compare to the local firms (Aitken and Harison, 1999). Manufacturing industry considered a large contributor in term of GDP and source of employment, therefore an increase of FDI inflow would create positive impact toward local private firms, as increased competition would induce higher productivity.
This study aimed to identify spillovers effect of FDI in manufacturing industry in Indonesia, by comparing level of productivity among government enterprises, local private firms, and firms with foreign ownership (minority, majority and wholly foreign-owned), and further by identifying the spillover effect on productivity based on the presence of firms with foreign ownership among local private firms.
By using a panel data of Large and Medium Industrial Statistics in 2003-2009, random effect regression analysis was conducted to analyse variables which include: labor productivity, capital intensity, quality of labor, the effect economies of scale, level of industrial competitiveness, firm size, age, and location. The results of the correlational study shows that (1) foreign owned firms have higher productivity than local private firms and government enterprises, (2) labor productivity of local private firms is not affected by the presence of firms with foreign ownership both in terms of labor and the fixed assets of each sector with companies with foreign ownership. It can be concluded that there is no spillover effect experienced by the local private firms in relate to the presence of FDI through foreign owned firms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Sunaryo
"ABSTRAK
Saat ini Indonesia memiliki dua institusi perwakilan perdagangan di luar negeri, yakni: Atase Perdagangan di 23 negara dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di 18 negara. Kedua institusi tersebut memiliki tugas untuk
meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia. Penelitian bertujuan untuk melihat efektivitas anggaran Atase Perdagangan dan ITPC terhadap kinerja ekspor nonmigas Indonesia di 30 negara selama periode tahun 2008-2014. Model estimasi yang digunakan adalah Random Effect dengan menggunakan data panel. Hasil yang diperoleh bahwa peningkatan anggaran ITPC dan Atase Perdagangan akan meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia pada tahun berikutnya. Peningkatan anggaran Atase Perdagangan akan meningkatkan ekspor nonmigas
Indonesia pada sektor industri, pertanian, dan pertambangan, sedangkan peningkatan anggaran ITPC hanya mampu meningkatkan ekspor nonmigas sektor industri.

ABSTRACT
Indonesia currently has two trade representative institutions abroad, namely:Trade Attaché in 23 countries and the Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) in 18 countries. Both institutions should improve the Indonesian non-oil and gas exports. The study aims to investigate the effectiveness of ITPC and Trade Attaché budget to Indonesian non-oil and gas export performance in 30 countries over period 2008-2014. The model estimation is Random Effect that using panel data. The result shows that an increase Trade Attaché and ITPC budget will increase Indonesian non-oil and gas exports in the next year. An increase Trade Attaché will increase Indonesian non-oil and gas exports in industry sector, agriculture sector, and mining sector, while an increase ITPC budget only able to increase Indonesian non-oil and gas exports in industry sector."
2016
T46347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artody Nugroho Jati
"Penetapan harga wellhead gas bumi selama ini lebih diserahkan kepada keekonomian lapangan gas bumi yang dalam pelaksanaannya penghitungan keekonomian lapangan gas bumi dirancang dengan untuk memberikan revenue yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah. Hal tersebut mengakibatkan harga gas bumi menjadi lebih tinggi dan tidak adanya kepastian harga gas bumi dalam jangka panjang mengakibatkan konsumen pengguna gas bumi mengalami kesulitan. Penetapan harga gas bumi dengan metode fix price dengan mempertimbangkan keekonomian lapangan dan daya beli industri pengguna gas dapat memberikan kepastian baik produsen gas dan industri pengguna gas bumi. Kemampuan daya beli industri pengguna gas dianalisis melalui data gas sales aggrement (GSA) yang merupakan hasil negosiasi antara produsen gas dan konsumen gas. Analisis keekonomian lapangan gas bumi dalam kontrak bagi hasil untuk menghasilkan harga sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen gas dilakukan pada 3 lapangan gas dengan variasi besaran cadangan komersial. Kesimpulan studi ini adalah harga yang layak untuk konsumen gas bumi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menetapkan harga welhhead gas adalah dalam rentang 5.8 - 6.4 US$/MMBTU dengan cara memodifikasi kontrak bagi hasil melalui pemberian insentif berupa peningkatan contractor share, pemberian tax holiday dan pemberian investment credit kepada ketiga lapangan gas sehingga keekonomian lapangan gas tidak terganggu.

The aim of this study is to get the wellhead price of natural gas eligible for gas consumers and on the other hand, does not interfere with the economics of oil and gas field. This study is motivated by the current stipulating of wellhead gas price base on the economics of gas field. In practice, the economics calculation of the gas field is designed to get revenue for the government as much as possible. This resulted in the price of gas becomes higher and the lack of certainty of natural gas price in the long term lead to consumers of natural gas users get several difficulties. The study will analyze the purchasing power of consumers in the domestic market as a reference in setting the wellhead price of natural gas and analyze the economics of natural gas field in production sharing contract using the wellhead price of natural gas that has been set up. The study concludes that decent price for consumers of natural gas are 5.8 ? 6.4 US$/MMBTU by modifying the production sharing contracts through the provision of incentives in the form of an increase in contractor share, provision tax holidays and provision investment credit so economical gas field is not disturbed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chistianti Vannya
"Industri hulu minyak dan gas bumi diharapkan memberikan kontribusi untuk meningkatkan perekonomian nasional, melalui peran serta perbankan nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/25/PBI/2012 mengenai penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE), kemudian dilanjutkan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/17/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan dengan Pengelolaan (Trust) yang digantikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27/POJK.03/2015 tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan dengan Pengelolaan (Trust).
Permasalahan dalam Tesis ini mengenai implementasi peraturan Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan dengan Pengelolaan (Trust) di industri hulu minyak dan gas bumi, menganalisis Trustee and Paying Agent Agreement dan meninjau pertanggungjawaban Bank sebagai trustee atas pengelolaan aset pada kegiatan trust. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian normatif, dengan metode pendekatan yuridis normatif yaitu dengan menekankan pada data-data yang terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis data kualitatif yang mana semua data yang diperoleh dikelompokkan dan disusun secara logis sistematis untuk selanjutnya ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode induktif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan trust ini bermanfaat bagi industri hulu minyak dan gas bumi dan disarankan agar kegiatan trust ini dapat dipergunakan terus baik di industri hulu minyak dan gas bumi serta di sektor industri lainnya.

Oil and gas upstream industry is expected to contribute national economy enhancement, through the participation of national banks. To achieve the national economy enhancement, Bank of Indonesia issued Bank of Indonesia Regulation Number 14/25/PBI/2012 regarding Revenue of Export Foreign Exchange Outcome, then followed by Bank Indonesia Regulation Number 14/17/PBI/2012 regarding Bank?s Trust Activity which replaced by Otoritas Jasa Keuangan Regulation Number 27/POJK.03/2015 regarding Bank?s Trust Activity.
The research on this thesis emphasizes on the implementation of prevailing trust activity?s regulation in oil and gas upstream industry, analyze the Trustee and Paying Agent Agreement and review the liability of the bank as the Trustee relating to asset management in trust activity. The research is normative research, with normative juridicial approach which emphasizes on the data consists of primary and secondary legal materials. The gathered data were analyzed by using qualitative data analysis, where all data are derrived and arranged logically and sistematically followed by making conclusion by using an inductive method.
The result of the research showed that the trust activity has beneficial impact for oil and gas upstream industry and it is suggested that this trust activity can be used continuously in both the upstream oil and gas industry as well as in other industrial sectors.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T46417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Syauqina
"Pelelangan merupakan salah satu kegiatan paling strategis dalam pengadaan Wilayah Kerja Migas. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghadirkan inovasi dalam proses lelang adalah dengan membuat sistem lelang elektronik atau e-auction. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem lelang elektronik (e-auction) dalam pengadaan Wilayah Kerja Migas dengan melihat perubahan proses bisnis yang terjadi setelah penerapan sistem e-auction. Peneliti menggunakan 4 (empat) dimensi yaitu dimensi motif, sasaran strategis, area fokus, dan stakeholders. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivis dan penelitian deskriptif, dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat dimensi tersebut e-auction hanya memasuki tahap kedua yaitu tahap transaksi yang menggambarkan bahwa perubahan proses bisnis tidak cukup signifikan karena belum ada perubahan pada core business lelang e- lelang hanya membuat proses lelang menjadi lebih digital. , data dan sistem belum terintegrasi dengan pihak lain, serta regulasi yang masih menghambat. Dari hasil penelitian tersebut, perubahan harus dilakukan pada bisnis inti agar perubahan yang dihasilkan lebih signifikan.

The auction is one of the most strategic activities in the procurement of Oil and Gas Work Areas. One of the efforts made by the government to present innovation in the auction process is by creating an electronic auction system or e-auction. This study aims to analyze the electronic auction system (e-auction) in the procurement of Oil and Gas Working Areas by looking at changes in business processes that occur after the application of the e-auction system. Researchers used 4 (four) dimensions, namely dimensions of motives, strategic goals, focus areas, and stakeholders. This research uses a post-positivist approach and descriptive research, by conducting in-depth interviews. The results show that of the four dimensions the e-auction only enters the second stage, namely the transaction stage, which illustrates that changes in business processes are not significant enough because there has been no change in the core business of the e-auction auction, only making the auction process more digital. , data and systems have not been integrated with other parties, and regulations are still hindering. From the results of these studies, changes must be made to the core business so that the resulting changes are more significant."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Niko Darmara
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Tenaga Kerja Asing di bidang hukum, khususnya
Advokat Asing di Indonesia. Membahas mengenai peraturan-peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pembatasan dan pengawasan
Advokat Asing untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) terkait
masa kerja, keahlian (Skill), pendampingan, dan jabatan Advokat Asing yang
berada di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pelaksaanan dan pengaturan peraturan perundanga-undangan
mengenai pembatasan dan pengawasan Tenaga Kerja Asing di bidang jasa hukum
(Advokat Asing) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
yuridis normatif yaitu menelaah terhadap hukum positif tertulis maupun tidak
tertulis dan efektifitas undang-undang. Serta teknik pengumpulan data dengan
pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang mengalanisa dan menggunakan bahanbahan
kepustakaan sebagai data sekunder ditambah dengan wawancara dengan
narasumber. Dari penelitian ditemukan bahwa, pembatasan dan pengawasan
terhadap Tenaga Kerja Asing di bidang jasa hukum (Advokat Asing) masih perlu
diperbaharui dan dikembangkan, terutama mengenai pembatasan masa kerja,
pembatasan bidang hukum yang dapat diisi oleh Advokat Asing, pengawasan
mengenai jabatan, dan pengawasan dalam pemberian saran hukum.

ABSTRACT
This thesis discusses about the Foreign Manpower in the field of law, particularly
the Foreign Counsel in Indonesia. It also discusses the rules and regulations
pertaining to restrictions and supervision of the Foreign Counsel in face of the
ASEAN Economic Community (AEC) concerning employment, skills (Skill),
mentoring, and Foreign Advocate position in Indonesia. The purpose of this study
was to determine how the implementation and regulation of legislation on the
restriction and supervision of foreign manpower in the field of legal services
(Foreign Advocate) in Indonesia. This research used normative juridical research
that examines the positive laws written or unwritten and effectiveness of
legislation. As well as data collection techniques with a qualitative approach,
namely that analyzes and research using library materials as secondary data
coupled with interviews with sources. Studies show that, restrictions and
supervision of foreign manpower in the field of legal services (Advocate Foreign)
still need to be updated and developed. Especially, regarding the restriction of
employment. Restrictions on the area of law can be filled by the Advocate
Foreign, monitoring of the position and oversight in the provision legal advice."
2016
S65649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Syafira
"

Berbicara mengenai sektor minyak dan gas bumi yang merupakan sektor strategis tidak terlepas dari kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing lembaga yang terlibat didalamnya. Berbagai perkembangan peraturan dan kebijakan pun ikut mempengaruhi tata kelola migas khususnya pada sektor hulu. Mulai dari tata kelola migas dikendalikan oleh Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan negara, kemudian terbit UU No. 22 Tahun 2001 yang mengalihkan pengelolaan migas kepada Badan Pelaksana (BP Migas), sampai akhirnya keberadaan BP Migas dibubarkan karena dinilai inkonstitusional berdasarkan Putusan MK No. 36/PUU-X/2012. Akan tetapi, saat ini kewenangan yang ada pada BP Migas dahulu masih dijalankan oleh SKK Migas sebagai suatu entitas baru yang menyelenggarakan pengelolaan sektor hulu migas yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2013. Tidak terlepas dengan perwujudan negara di dalam Kementerian ESDM yang juga berwenang melaksanakan pengawasan dan pembinaan dalam tata kelola migas di Indonesia. Kemudian adanya wacana pembentuk Badan Usaha Milik Negara Khusus (BUMN-K) pada sektor hulu migas di dalam Rancangan UU Cipta Kerja menimbulkan pertanyaan bagaimana status kelembagaan dari SKK Migas dan seberapa urgensinya pembentukan BUMN-K ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan bahan kepustakaan serta wawancara. Untuk menghadapi berbagai tantangan dalam tata kelola migas saat ini menjadi sangat penting untuk menentukan peran dan tanggung jawab secara efektif dan efisien antara Kementerian ESDM, PT Pertamina (Persero), dan SKK Migas, serta perlu ditinjau kembali mengenai badan usaha yang ideal dan sesuai dengan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 untuk melaksanakan pengelolaan migas di Indonesia.

 


Talking about the oil and gas sector which is a strategic sector is inseparable from the authority possessed by each institution involved in it. Various developments in regulations and policies have also affect oil and gas governance, especially in the upstream sector. In the begining oil and gas governance is controlled by Pertamina as the only state company, then Law Number 22 of 2001 which is transferred management of the upstream oil and gas sector to the Implementing Agency (BP Migas), until finally the existence of BP Migas was dissolved because it was considered unconstitutional based on the Constitutional Court Decision Number 36/PUU-X/2012. However, the existing authority at BP Migas was previously still exercised by SKK Migas as a new entity that carries out management of the upstream oil and gas sector established under Presidential Regulation Number 9 of 2013. It is inseparable from the realization of the state within the Ministry of Energy and Mineral Resources which is also authorized to carry out supervision and guidance in oil and gas governance in Indonesia. Then the discourse of forming a Special State-Owned Enterprise (BUMN-K) in the upstream oil and gas sector in the Draft Employment Law raises the question of the institutional status of SKK Migas and how urgent is the establishment of BUMN-K. The method in this research is normative juridical with a qualitative approach and uses literature and interviews. To face various challenges in oil and gas governance, it is now very important to determine the role and responsibilities effectively and efficiently between the Ministry of Energy and Mineral Resources, PT Pertamina (Persero), and SKK Migas, and needs to be reviewed on the ideal business entity in accordance with mandate of Article 33 paragraph (3) of the UUD 1945 Constitution to carry out oil and gas management in Indonesia.

 

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>