Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160800 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muallimah Binti H. Subechi
"Tesis ini membahas tentang Penanganan Anak yang Berkonflik Dengan Hukum di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penanganan Anak yang Berkonflik dengan Hukum dan bagaimana kendala yang dihadapi oleh petugas dalam menangani Anak yang Berkonflik dengan Hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan yang dilakukan berupa rehabilitasi sosial, pendampingan dan melakukan upaya untuk memperjuangkan restorative justice dalam penyelesaian kasus hukum. Penanganan tersebut secara umum bertujuan untuk mendapatkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik dan secara spesifik untuk menghilangkan trauma serta stigma negatif yang ada di masyarakat.

This thesis discussed about handling of children in conflict with the law in Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani. This research is qualitative descriptive design. Research results shown that the treatment is done are social rehabilitation, assistance and efforts to fight for restorative justice in the solution of legal cases. The treatment generally aims to get behavior change towards the better and specially to eliminate the trauma and negative stigma in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Juliansyah
"Penelitian ini menjelaskan mengenai tahapan proses rehabilitasi sosial AN/ABH. Rehabilitasi sosial AN/ABH dilaksanakan untuk merubah perilaku klien AN/ABH agar dapat kembali berfungsi sosial. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan studi deksriptif di PSMP Handayani. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses rehabilitasi sosial AN/ABH di Panti sosial rehabilitasi, dilaksanankan dalam delapan tahapan proses rehabilitasi, yaitu tahap pendekatanan awal, penerimaan, assesmen, perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi, resosialisasi, bimbingan lanjut, dan terminasi. Dalam pelaksanannya terdapat faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam proses rehabilitasi sosial AB/ABH yang dilakukan oleh PSMP Handayani.

This study describes the stages of the implementation process of social rehabilitation of juvenile delinquents and children in conflict with the law. Social rehabilitation carried out to change the behavior of the client. The method used was qualitative research methods with descriptive studies in PSMP Handyani. The results showed that social rehabilitation at the center of social rehabilitation, divided into eight phases of the rehabilitation process, the initial approach phase, admission, assessment, planning, intervention, implementation of interventions, resocialization, further guidance, and termination. In its implementation there are factors inhibiting and supporting the social rehabilitation process conducted.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Fatmah Nurusshobah
"Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani Sosial melibatkan pekerja sosial PKSA untuk berperan dalam penanganan ABH yang berada di lingkungan keluarga pasca reintegrasi sosial. Dengan pendekatan kualitatif, tesis ini menggambarkan peran pekerja sosial terhadap ABH di lingkungan keluarga pasca reintegrasi sosial. Adapun peran tersebut antara lain melakukan verifikasi, membantu pembukaan dan pencairan rekening tabungan, pemenuhan kebutuhan, pendampingan, penguatan keluarga dan laporan. Hambatan dalam pelaksanaannya antara lain lemahnya kualitas SDM, kurangnya pengawasan pihak PSMP Handayani, lokasi tempat tinggal ABH yang jauh, dan ketentuan/ kondisi dalam PKSA yang dirasa kurang efektif bagi pekerja sosial PKSA.

Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani involving social workers to role in handling of children in conflict with the law (ABH). With a qualitative approach, this thesis describes the role of social workers within the ABH in the family after social reintegration. The roles include verification, making of savings, meet the needs, strengthening family, and reports. Barriers to implementation include lack quality of social worker, lack monitoring from PSMP Handayani, residence location of ABH far, and terms/ conditions in Child Welfare Program (PKSA) were deemed less effective for social workers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Nur Utami
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Fokus penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh dukungan sosial kelompok
teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups. Populasi penelitian yang dipilih yaitu para AN/ABH yang tinggal di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta dengan sampel sebanyak 90 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dukungan sosial dari kelompok teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta karena penelitian ini tidak mengukur tingkat kedekatan dan kualitas pertemanan teman sebaya.

This research is a quantitative research with descriptive design. This research focus on how the effect of peer social support on child’s behavior to doing pull
ups. This study population are AN/ABH who stay in Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta. Sample of this research is 90 respondents. Theresults showed that there is not effect of peer social support on child’s behavior to doing pull ups at Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta because this research did not measure the level of closeness and the quality of peer friendship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Ganti
"Restorative Justice merupakan pendekatan baru di Indonesia yang menawarkan solusi dalam menangani permasalahan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang merefleksikan perlindungan terhadap hak anak. Dalam pendekatan ini ada tiga konsep utama yaitu perbaikan, pemulihan, dan reintegrasi. Tesis ini merupakan studi kualitatif tentang peran pekerja sosial dalam pelaksanaan restorative justice Penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan restorative justice, pekerja sosial masih kurang maksimal dan menyarankan upaya-upaya peningkatan kapasitas pekerja sosial; peningkatan koordinasi antar stakeholder; program panti yang lebih banyak melibatkan masyarakat; dan segera mengundangkan restorative justice serta membuat aturan pelaksananya.

Restorative Justice is the new approach in the juvenile justice process in Indonesia that offer a solution to handle juvenile offenders that reflected protection of the rights of the child. In this approach there is three main aspect; improvement, to restore the relationship, and reintegration. This is qualitative research that studied roles of social workers in implementation of this approach. This research shown that social workers roles is still less and suggestion to improve the social workers capacity, to improve the coordination of stake holders, involved community in institution programes, and policy made by the law."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30794
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sharlene
"Skripsi ini membahas tentang Penerapan Proses Rehabilitasi secara umum dan juga penerapan foster care sebagai upaya pelayanan di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Cipayung Jakarta dengan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memaparkan tentang pelaksanaan rehabilitasi sosial dalam menangani anak nakal dan anak yang berhadapan dengan hukum. Selain itu penelitian ini juga mencoba menggambarkan proses pelayanan di PSMP Handayani dari proses penerimaan anak hingga terminasi pelayanan tersebut. Lebih lanjut lagi, penelitian ini juga memaparkan tentang kinerja PSMP Handayani sebagai panti percontohan dalam hal pelaksanaan foster care sebagai salah satu upaya untuk merehabilitasi anak nakal dan anak yang berhadapan dengan hukum.

This thesis discusses about the general application of Rehabilitation and foster care as service efforts from Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Cipayung, Jakarta. This thesis uses descriptive methods and qualitative approaches. This study describes about the implementation of social rehabilitation in dealing with juvenile delinquents and children in conflict with law. In addition, this study also tried to describe the service process in PSMP from the admission process until the termination. Furthermore, this study also describes about the performance PSMP Handy as a pilot institution in terms of the implementation of foster care as part of efforts to rehabilitate juvenile delinquents and children in conflict with law."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evawisna
"Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan kehidupan penghuni PRAN Wisma Handayani yang terletak di Bambu Apus, Jakarta Timur. Hal lain yang juga dilihat adalah latar belakang keluarga dan keberadaan mereka di panti, serta respon yang timbul sehubungan dengan keberadaan mereka di « lembaga tersebut. Masalah ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa sampai sekarang belum ada definisi yang jelas mengenai kenakalan remaj a. Oleh karena itu, efektif tidaknya penanganan kenakalan remaja sangat tergantung pada bagaimana cara panti membatasi masalah dan mendefinisikan gej ala tersebut. Berdasarkan penelitian ini terlihat bahwa PRAN Wisma Handayani belum berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa hal i yang menjadi penyebab adalah pertama panti tidak selektif dalam menerima penghuni. Kedua, pengasuh tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. Dan ketiga, sarana yang ada di panti tidak memadai sebagai tempat pembinaan anak-anak nakal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Widiati
"Pembangunan sosial mengandung pengertian sebagai konsep pembangunan yang berkelanjutan, berusaha melakukan upaya pembangunan yang seimbang dari segi ekonomi, sosial dan Iingkungan hidup. Pelaksanaannya memfokuskan pada pengentasan permasalahan yang timbul akibat perturmbuhan ekonomi. Salah satu permasalahan yang timbul adalah kenakalan remaja akibat putus sekolah yang merupakan imbas dari buruknya akses masyarakat pada pendidikan dasar. PSMP Handayani sebagai Unit Pelaksana Teknis Departemen Sosial mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan program bimbingan fisik, mental, sosial dan kerja. Tujuan utamanya adalah merubah perilaku dan memberikan bekal ketrampilan kerja. Fokus penelitian ini dibatasi pada bimbingan kerja meskipun keempat bimbingan diatas dilaksanakan secara integral. Hal yang mendasari adalah bahwa hasil program bimbingan kerja memiliki indikator keberhasilan yang jelas.
Kerangka teori yang menjadi pisau analisa dalam penelitian evaluasi ini mencakup konsep pembangunan sosial dan konsep anak nakal sebagai sasaran pelayanan. Selain itu juga dikemukakan konsep panti sosial sebagai institusi pelayanan kesejahteraan sosial dikaitkan dengan relevansi program dengan kebutuhan klien. Konsep bimbingan kerja sebagai konsep pokok dalam penelitian ini digunakan untuk memotret proses pelaksanaan program. Didukung pula dengan konsep tentang kapasitas berkaitan dengan aspek yang ingin dikembangkan pada diri remaja nakal. Konsep yang terakhir adalah konsep evaluasi sebagai alat untuk mengukur tingkat keberhasilan/kegagalan program.
Penelitian evaluatif ini menggunakan model dan kerangka pikir Bank Dunia dengan alur input-activities-output outcome-impact. Pada kerangka tersebut diuraikan bagaimana aktifitas program dan komponennya. Gambaran keberhasilan program diukur dengan teori Suchman yang terdiri dari kriteria effort, performance, adequacy of performance, efficiency dan process.
Pendekatan dan tipe penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk menggali informasi dari pejabat struktural yang ada dipanti tentang input, aktifitas, output program, relevansi program dengan kebutuhan klien dan faktor pendukung serta penghambat program. Sedangkan klien menjadi informan terkait informasi tentang outcome dan relevansi program dengan kebutuhan mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek proses pelaksanaan program yang mencakup input sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Komponen input seperti dana, tenaga pelaksana, sarana/prasarana, metoda, materi dan klien disatu sisi memiliki daya dukung program dan disisi lain mengandung aspek penghambat program. Aktifitas program digambarkan telah memenuhi kriteria prosedural tetapi bila ditelaah dari kepentingan sasaran program masih banyak perlu pembenahan.
Selanjutnya untuk membicarakan output dan outcome mengacu pada tujuan program yang telah ditetapkan. Output program mengalami penurunan dari target sekitar 15 %. Sedangkan outcome program yang terkait dengan pemahaman materi bimbingan kerja juga menunjukkan tingkat yang bervariasi oleh karena tingkat pendidikan klien yang berbeda. Penerapan keterampilan untuk bekerja juga memiliki perbedaan dengan target sekitar 50% dari 100 % yang ditetapkan.
Aspek relevansi program mencakup seleksi, asesmen dan metedal materi mengajar. Kegiatan seleksi asesmen dilakukan menggunakan standar tes yang sudah dibakukan, tapi mengabaikan keinginan klien meskipun mereka memiliki motivasi yang tinggi. Metoda dan materi mengajar belum memaksimalkan penggunaan teknologi sosial yang ada seperti unit instalasi produksi. Terkait dengan bahasan faktor pendukung dan penghambat program, hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran rutin dan sarana prasarana merupakan faktor pendukung. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kompetensi instruktur yang terbatas, prosedur pengadaan alat dan bahan praktek yang sering terlambat, dan kurang maksimalnya peran pekerja sosial panti.
Berdasarkan hasil temuan ketiga aspek penelitian maka diberikan saran sebagai berikut ; pertama, melakukan pembagian tugas yang merata sehingga pekerjaan tidak menumpuk pada bendahara rutin yang dapat menghambat proses pengadaan bahan dan alat praktek. Kedua, meningkatkan peran dan kinerja instruktur dengan diikutkan pelatihan-pelatihan pada lembaga swasta maupun pemerintah yang berkualifikasi. Ketiga, meningkatkan peran dan kompetensi pekerja sosial dengan teknik reward dan punishment. Keempat, memaksimalkan fungsi Unit Instalasi Produksi yang telah dibentuk sebagai teknologi bimbingan kerja."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrajaya
"Dewasa ini disatu sisi permasalahan kenakalan anak kian serius dan kompleks, disisi lain institusi keluarga yang seharusnya menjadi lingkungan utama yang bertanggungjawab dalam membina, mendidik dan rnengembangkan perilaku anak mengalami pelemahan daya family cohesiveness yang menyebabkan tidak setiap keluarga dapat mengatasi kenakalan anaknya. Disinilah peran pelayanan rehabilitasi sosial anak nakal melalui sistem panti semakin penting dalam bertindak selaku pengasuh pengganti sementara dalam membina anak. Dalam kaitan itu manajemen pelayanan merupakan hal yang mendasari berhasil tidaknya proses pembinaan yang dilakukan maka penelitian dengan permasalahan pokok bagairnana realitas penempan kebijakan manajemen pelayanan sistem panti melaksanakan proses manajerialnya dalam mencapai tujuan pelayanan menjadi sangat penting.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran obyektif tentang realitas penerapan kebijakan manajemen pelayanan sistem panti serta masalah-masalah yang dihadapinya dan bagaimana upaya untuk mengatasinya. Penerapan kebijakan manajemen sistem panti ini ditelaah dengan pendekatan perspektif sistim. Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan dorongan bagi perkembangan pengetahun llmu Kesejahteraan Sosial dan praktek profesi pekerjaan sosial di Indonesia khususnya dalam studi manajemen organisasi pelayanan sosialnya. Kegunaan praktisnya sebagai masukan peningkatan kualitas manajemen pelayanan sosial khususnya yang diselenggarakan melalui sistem panti.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif; penentuan informasinya secara purposive. Data penelitian dikumpulkan melalui studi kepustakaan,wawancara mendalam dan observasi. Sasaran penelitian adalah PSMP Handayani Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSMP Handayani sebagai lembaga pelayanan sosial pemerintah yang bertindak bertugas memperbaiki dan memperkuat keberfungsian perorangan dan keluarga yang berkaitan dengan peran perannya dalam membina anak nakal belum dapat menghasilkan target fungsional bagi penerima pelayanannya,dikarenakan antara lain penerapan kebijakan menajemen pelayanan panti belum mampu berbuat banyak secara kreatif mengintegrasikan dan memanfaatkan sumber-sumber internal dan eksternal yang ada dalam lingkungannya menjadi suatu kesatuan yang utuh bagi keberhasilan pelayanannya. Hal ini terlihat dari 1) pelaksanaan manajemen panti pada aspek struktur organisasinya dimana manajemen panti belum dapat mewujudkan mekanisme kerja yang membentuk suatu pola kerja yang saling mengisi dan menunjang sebagi suatu aktivitas pelayanan yang mempunyai kesamaan arab, 2) pelaksanaan manajemen panti pada aspek lingkungan dimana manajemen panti belum dapat secara kreatif mengkaitkan/melibatkan aktivitas manajemennya dengan unsur-unsur lingkungan dalam upaya mendapatkan segala jenis sumber yang diperlukannya., 3) pelaksanaan manajemen panti pada aspek sumberdaya rnanusianya dimana manajemen panti belum mampu mendapatkan, mengatur dan mengoptimalkan peran sumberdaya manusianya bagi kegiatan pencapaian tujuan pelayanan secara Iebih berhasil. Kondisi manajemen ini dipengaruhi oleh masih sangat terbatasnya kuantitas, kualitas dan komposisi pegawai yang berkemampuan manajerial secara memadai dan adanya keterbatasan alokasi anggaran dari pemerintah.
Unluk pembenahan kondisi tersebut, agar panti dapat berperan lebih nyata dalam menghasilkan sasaran fungsional bagi penerima pelayanannya, disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) dalam pelaksanaan manajemen pada aspek struktur organisasi perlu dilakukan analisis jabatan sebagai dasar penentuan pembagian tugas dan prosedur kerja; perlu diciptakan mekanisme kerja dan koordinasi yang baik diantara sesama komponen pemberi pelayanan; perlu dibenahi dan diterapkannya instrumen administrasi pelayanan serta dilaksanakannya sistem pencatatan dan pelaporan secara periodik dan teratur. 2) Dalam pelaksanaan manajemen pada aspek lingkungan perlu dilakukan sosialisasi program dengan penggunaan konsep ? Social Marketing? dan perlu dibentuk jaringan kerja pelayanan dengan lembaga terkait.3) Dalam pelaksanaan manajemen pada aspek sumberdaya manusia perlu dilakukan pembenahan pengelolan SDM melalui pelaksanaan analisa kebutuhan dan perencanaan SDM; dilaksanakannya secara terprogram dan intensif pelaksanaan orientasi dan supervisi.
Seiring dengan upaya tersebut diusahakan pula peningkatan kualitas SDM panti, khususnya para manajer, pekerja sosial dah pengasuh serta diupayakan pula tersedianya tenaga profesi lain sesuai dengan kebutuhan panti seperti tenaga profesi kependidikan., psikolog, psikiater, instruktur keterampilan dan lain lainnya dengan pemberian insentif/gaji yang layak sehingga pelayanan yang diberikan merupakan pelayanan yang terintegratif dan profesional. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fida Iyun Fi’il Islamie
"Skripsi ini membahas bagaimana peran yang dimiliki oleh pekerja sosial dalam menangani anak yang berhadapan dengan hukum dengan menggunakan metode pemberian bantuan di luar lembaga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pada proses Sakti peksos merupakan bagian dari pekerja sosial selain menjalankan fungsi rehabilitator, sakti peksos juga menjadi mediator bagi ABH dan melakukan advokasi kepada anak yang berhadapan dengan hukum, baik untuk pelaku anak ataupun korban. Kesemua peran tersebut dilaksanakan oleh sakti peksos selama memberikan bimbingan sosial kepada ABH. Jadi dalam penelitian ini dijelaskan lebih dalam lagi mengenai peran dan pelaksanaan program serta kendala yang terjadi di lapangan.

This thesis discuss how the social workers dealing with children who have to face the law by using Outreach method. This research is qualitative descriptive interpretative. In fact, Satuan Bakti Pekerja Social (Sakti Peksos) as a social worker have an important role in addressing the child of being face to face with law outside the institute. These roles are being rehabilitator, advocating the quality of life of children and giving treatment for them. Thus, this reasearch will be explained more about the role and the implementation of the programme."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>