Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siman
"Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian panting dalam strategi bisnis perusahaan, termasuk dalam bisnis perdagangan alat-alat berat. Peningkatan dalam keunggulan bersaing serta keuntungan perusahaan yang diakibatkan oleh pemakaian teknologi informasi banyak dirasakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan alan-ala: beram tersebut.
Pada kondisi saat ini, dalam upaya mempertahankan bahkan dalam upaya meningkatkan pangsa pasar, dibutuhkan data bempa informasi yang berasal dari internal maupun eksternai yang memiliki nilai strategis. lnformasi yang bcrnilai tinggi ilu berasal dari data masa lalu yang disimpan dan diolah lebih lanjut dalarn bentuk Dafa Warehouse. Data Warehouse merupakan pengembangan dari metode pengumpulan informasi secara tradisional, dimana data yang didapat diolah dan disediakan ke pemakai dalam bentuk konsolidasi dan konsisten.
Pemenuhan akan teknologi informasi ini tentunya hams melalui suatu pengkajian terhadap kelayakan investasi dengan mclihat azas manfaat dan biaya (cos/-benqfl). Ada dua jenis manfaat yang didapat, yaitu inlangible benefit atau manfaat tidak terukur dan tangible bam;/F1 atau maniaat yang temkur_ Namun seringkali analisis cos! benejil lradisional yang biasa digunakan hanya melakukan perhitungan terhadap manfaabmanfaat yang bersifat langsung dan tangible tanpa memperhatikan manfaat-manfaat yang bersifat imangible dari tcknologi informasi yang digunakan. Metode Izybrmarion Economics (IE) digunakan untuk mengatasi masalah tersebut diatas. Metode IE menambahkan perhitungan ROI dengan analisis domain bisnis dan domain teknologi, Kedua domain tersebut merupakan kuantiiikasi dari nilai-nilai aspck bisnis perusahaan, biaya investasi teknologi informasi, dan rcsiko. Tesis ini berdasarkan studi kasus pada proyek Dara Warelzouse di sebuah perusahaan alat-alat berat. Tujuannya adalah pengkajian terhadap kelayal-can investasi, dengan menggunakan metode [rg/'ormaiion Economics.

Information technology nowadays has become an essential part in business strategy of` companies, including the business of heavy equipment. The improvement of competitive advantage and also the company?s benefit which is af`f`ected by the use of information technology has been experienced by the companies, especially in heavy equipment trading.
Recently, in order to maintain, even to increase the market share, we need data which are taken from internal or extemal information with strategic values. 'l`he most precious information comes fiom data in the past which were stored and processed in the fonn of Data Warehouse. Data Warehouse is the development of the traditional method of collecting information, where the data are being processed and provided to the user in consolidation and consistency forms. The fulfillment of information technology, indeed, must have a research on investment feasibility by looking at the principle ofcost-benefit. There are two benefits, first, intangible benefit; means unmeasured benefit and tangible benefit; means measured benefit. However, the traditional cost benefit analysis is used to calculate tangible benefit only without paying attention for intangible benefit of information technology.
The method of information economics (IE) is used to overcome those problems. The information Economics method enhances ROI calculated by analyzing thc business domain and the technology domain. These domains are quantification of corporate values, cost of` information technology investment, and risks.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T32095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramsi Irian
"Teknologi Informasi (TI) khususnya pengolahan data (data processing) merupakan alat yang sangat penting (vital tool) dalam pengelolaan bisnis eksplorasi minyak dan gas bumi (migas). Pemanfaatan TI yang tepat, akan secara langsung meningkatkan produktifitas dan kinerja (peifonnance) perusahaan. Dalam unit organisasi eksplorasi migas, TI bukan merupakan bisnis inti (core business) sehingga dari Sumber Daya Manusia (SOM) yang ada, tidak ada seorangpun yang memiliki kapasitas kemampuan sebagai spesialis TI ataupun berpengalaman lama dalam pengolahan data berbasis komputer. Sehubungan dengan bisnis inti dari unit organisasi, maka yang mereka mili. Perusahaan memiliki organisasi TI pada divisi lain, namun terbentur pada birokrasi dan kulturnya, organisasi TI tersebut tidak dapat berperan dalam menunjang pengadaan dan pemeliharaan TI secara korporat. Setelah TI diimplementasikan, ternyata kinerja unit organisasi belum berjalan secara optimal. Ada 3(tiga) permasalahan utama yaitu: fleksibilitas kinerja organisasi, formasi keahlian SDM dalam struktur organisasi, dan strategi TI yang layak dalam mendukung proses bisnis organisasi Melalui outsourcing TI, diharapkan pengolahan data akan memperoleh hasil yang optimal dan memenuhi target kuantitas sehingga setiap orang dapat melakukan pekerjaan sesuai profesinya, yang pada gilirannya akan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya bagi perusahaan. Studi ini dilakukan pada suatu proyek TI khususnya pengolahan data pada unit organisasi perusahaan migas. Pada proyek ini dilakukan studi kelayakan implementasi perangkat pengolahan data dari segi manajemen perangkat keras (jumlah, kapasitas, dll) dan perangkat lunak (jumlah lisensi, SDM terlibat, pemenuhan kebutuhan pelanggan, dll). Pada akhir proyek disarankan jenis implementasi TI yang dilakukan, apakah dilakukan outsourcing sebagian (SOM, perangkat, manajemen, dsbnya) atau seluruhnya. Ada tiga definisi outsourcing IT yang dikemukakan oleh Lacity & Hirschheim yaitu; body shop outsourcing, project management outsourcing dan total outsourcing. Body shop outsourcing dilakukan dalam jangka waktu pendek, misalkan mengontrak programmer. Project management outsourcing melibatkan penggunaan outsources untuk mengembangkan new system, support terhadap aplikasi, handle disaster recovery, memberikan training atau network managing. Total outsourcing memakai fasilitas manajemen perusahaan outsources. Untuk memenuhi sasaran diatas, perancangan outsourcing dimulai dari studi pustaka mengenai strategi TI dan kelayakan investasi TI dengan metoda information economics. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap organisasi yang menerapkan TI, dan dilanjutkan evaluasi serta perhitungan perhitungan investasi TI dengan metoda tersebut. Sumber data diperoleh melalui dokumen-dokumen dalam bentuk laporan dan mengamati secara Jangsung dalam organisasi. Manfaat dari penulisan ini adalah memahami teknologi dapat meningkatkan daya saing perusahaan, bagaimana mengelola suatu proyek TI dalam suatu organisasi bisnis dan dapat dipergunakan sebagai salah satu cara menilai layak tidaknya suatu investasi TI."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Kenny Badjora
"ABSTRAK
Investasi pada Teknologi Informasi (TI) membutuhkan justifikasi dalam rangka mendapatkan manfaat, memaksimalkan pemakaian, dan mencegah investasi sia-sia. Ungkapan justifikasi biaya sering digunakan untuk menjelaskan analisa keuangan dari investasi TI tersebut. Penghitungan justifikasi biaya tradisional seperti Simple Return on Investment (ROD sering sekali bersifat statis, merupakan laporan sesaat yang akan menjadi sia-sia pada saat sistem diimplementasikan.
Dalam rangka mencapai hasil yang terbaik, justifikasi proyek TI harus dilakukan dengan membandingkan antara manfaat yang akan diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Ada dua jenis manfaat yang harus diperhatikan yaitu manfaat terukur (tangible benefit) dan manfaat tak terukur (intangible benefit). Masalahnya manfaat tak terukur lebih sulit dikuantifikasikan dari pada manfaat terukur.
Information Economics (IE) diperkenalkan untuk menjawab masalah tersebut. Manfaat dan biaya dari proyek TI harus dapat dikuantifikasikan dengan berfokus kepada tingkat kenerja bisnis, total biaya TI dan resikonya. IE perlu membuat pembagian yang jelas proses pembuatan justifikasi ke dalam domain bisnis dan domain teknologi.
Tesis ini ditulis berdasarkan kepada buku Information Economics karangan Marilyn M. Parker dan kawan-kawan. Kasus yang dibahas berfokus kepada penerapan teknologi imaging pada PT. BDI. Menerapkan teknologi imaging seperti teknologi forms processing (pemroses formulir) memerlukan justifikasi yang seksama sebelum disetujui oleh manajemen. Tujuan studi kasus ini adalah bagaimana mengimplementasikan IE dalam rangka membuat jsstifikasi. Hasil yang dicapai pada studi kasus ini adalah mendapatkan angka yang dapat dibandingkan dengan proyek TI lainnya.
Daftar Acuan 1(1988), Daftar Pustaka: 14 (1989 -1997)

ABSTRACT
Investing in Information Technology (IT) required justification in order to gain benefits, maximize the usage, and avoid idle investments. The phrase cost-justification was often used to describe the financial analysis of investment in IT. Traditional cost justifications such as Simple Return on Investment (ROI) were frequently static, one time report that gather dust following system implementation.
In order to achieve best result, justifying of IT has to be made by comparing its benefits to its cost. There were two kinds of benefits, intangible and tangible benefit. The problem with intangible benefits were harder to quantify than tangible benefits.
Information Economics (IE) was introduced to overcome those problems. Benefits and cost of IT projects could be quantified by focusing on value of business performance, total IT cost and risk. IE need to make clear separating the justification process into business domain and technology domain.
This thesis was based on Information Economics written by Marilyn M. Parker et all. The case was focused on implementing imaging technology in PT. BDI. Implementing imaging technology such as forms processing technology need to justify before approved by management. The aim of the case study is how to implement IE for making cost justification of project. The result of this case study is to find a score that can be compared with other IT projects.
Attachments Reference: 1 (1988), Bibliography: 14 (1989-1997)
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermawaty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S27496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Edwin
"ABSTRAK
Informasi memiliki nilai strategis guna memacu perkembangan bisnis dalam upaya unggul di dalam kompetisi. Kegiatan analisis bisnis yang akurat dan pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan Informasi semakin menentukan keberhasilan suatu dunia usaha. Teknologi Informasi sangat diperlukan dalam mewujudkan nilai strategis tersebut, akan tetapi biaya yang dibutuhkan biasanya tidaklah sedikit. Dengan demikian dalam menghitung biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapat dari suatu investasi Teknologi Informasi harus dilakukan dengan cermat.
Analisis cost-benefit tradisional yang ada sekarang tidak cukup akurat, karena adanya intangible value yang harus dipertimbangkan. Metodologi Ekonomi Informasi merupakan sebuah konsep yang dapat membantu dan juga dapat dikatakan merupakan alat untuk menilai dampak finansial dari investasi Teknologi Informasi. Cost dan benefit dari investasi Teknologi Informasi dihitung secara kuantitatif dan dikembangkan menjadi konsep nilai dengan meluaskan evaluasi ekonomi dari Teknologi Informasi melalui penambahan Business Domain dan Teknology Domain.
Tesis ini menerapkan Ekonomi Informasi dalam mengevaluasi investasi Teknologi Informasi untuk proyek Data Warehouse pada Pasar Swalayan. Studi perpustakaan, wawancara dan penyebaran angket dilakukan untuk mendapatkan Corporate Value, Weighted value pads Business Domain serta Weighted value pada Technology Domain. Dengan melihat biaya yang dikeluarkan untuk membuat sebuah Data Warehouse dapat dikaji apakah investasi Teknologi Informasi pada proyek Data Warehouse ini layak atau tidak. Selanjutnya Corporate value dapat dijadikan acuan oleh Pasar Swalayan untuk mengevaluasi investasi Teknologi Informasi lainnya.

ABSTRACT
Information technology has a strategic value in achieving business competitive advantage, however, the information technology investment cost is high. In order to justify their investment, it is important to have careful! cost analysis.
The traditional cost benefit analysis does not have enough accuracy because it does not include analysis of intangible values. Another alternative for analyzing information technology costs is information economics analysis methodology.
This Thesis uses information economics methodology to evaluate information technology investment in Supermarket Data Warehouse project. Literature study, interviews, and questionnaire are used to get Corporate Value, Weighted Value in Business Domain and Weighted Value in Technology Domain.
From the cost analysis, one can justify the information technology investment on a Data Warehouse Project. In addition, one can refer the Corporate Value to evaluate other information technology investment.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfred Christyadi W.
"Investasi Teknologi Infonnasi (TI) membutuhkan banyak pertimbangan sebelum diimplementasikan. Investasi ditujukan terutama untuk membuat suatu analisa keuangan yang tepat dalam rangka mendapatkan manfaat, memaksimalkan penggunaan, dan mengurangi investasi yang sia-sia. Perhitungan dan analisa tradisional seperti Return On InvestmentfROl), Internal Rate Of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV) sering tidak dapat menggambarkan dengan baik hasil analisa tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, maka analisa proyek tersebut dilakukan dengan membandingkan antara manfaat yang diterima dengan biaya yang yang dikeluarkan. Ada dua jenis manfaat yaitu manfaat terukur (tangible benefit) dan tidak terukur (intangible benefit) yang relatif lebih sulit untuk dihitung dan dikuantifikasi.
Karena itu dipergunakan Information Economics dimana manfaat dan biaya harus dapat dikuantifikasikan dengan berfokus pada kinerja bisnis, total biaya TI dan resikonya. Dalam metode INFORMATION ECONOMICS ada pembagian yang jelas dalam proses perhitungan ke dalam domain bisnis dan domain, teknologi.
Metode ini diperkenalkan oleh Marylin M. Parker dan kawan-kawan seperti tertulis dalam buku Information Economics karangan Marilyn M. Parker dan kawan-kawan. Kasus berfokus pada penerapan call center untuk membantu tugas Customer Service di Bank Danamon Sentra Kartu. Tujuan studi kasus ini adalah mengimplementasikan Information Economics dalam melakukan penilaian serta analisa yang mendalam, sehingga hasil yang dicapai pada studi kasus ini untuk membandingkan antara proyek TI yang satu dengan yang lainnya.

Investing in Information Technology (IT) required many consideration before implemented. Investing in IT also required some justification especially to make the right financial analysis to gain benefits, maximise the usage, and minimise the fiatile investments. Traditional cost-justification such as Return On Investment (ROI), internal rate of return (IRR) dan net present value (NPV) were not represents well the result of analysis.
To reach the best result, the project analysis has to be made by comparing between the benefit and cost. There were two kinds of benefits, tangible and intangible benefit. The intangible benefits were difficult to calculate and quantify.
Because of that Information Economics is used, benefit and cost can be quantify by focusing on business performance, total cost and risk, in information economics method there a clear separation in justification into business domain dan technology domain.
This information economics method was introduced by Marilyn M. Parker and friends in Information Economics book. This case focusing on implementing call center to support the customer service job on Bank Danamon Card Center (Sentra Kartu Kredit Danamon). The purpose of this case study is implementing information economics in justifying and analyzing the project.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agusta Rinaldi
"Sebagai tindak lanjut dari rencana bisnis Bank BNI pasca restrukturisasi, peningkatan porsi bisnis ritel, dalam hal ini bisnis kartu kredit merupakan bagian penting yang membutuhkan dukungan teknologi informasi yang intensif. Sejalan dengan itu, pembentukan Divisi Pengelolaan Bisnis Kartu selanjutnya disebut BNIPBK, sebagai penanggung jawab pelaksanaan bisnis kartu kredit memperlihatkan keseriusan Bank BNI untuk terjun di dalam bisnis ini. Dalam perjalanannya BNI-PBK telah mengimplementasikan perangkat lunak Vision Plus, selanjutnya disebut V+, yang kemudian digantikan perannya oleh Card Link, selanjutnya disebut CL. Yang menarik adalah rentang waktu penggantian antara perangkat lunak yang satu dengan lainnya terbilang relatif cukup pendek. Dikaitkan dengan aspek bisnis dan aspek teknologi, studi kasus ini akan membahas keputusan penggantian perangkat lunak tersebut dari sudut pandang Information Economics (IE). Penggunaan Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) dirasakan belum cukup akurat untuk dapat mengevaluasi dampak yang ditimbulkan atas investasi teknologi informasi. Faktor adanya intangible benefit merupakan suatu hal yang harus mendapatkan pertimbangan tersendiri. Hal ini terlihat dengan perolehan skor dari proyek V+ yang secara finansial lebih besar biaya yang dibutuhkan dibandingkan dengan proyek CL. Proyek V+ mendapatkan nilai 146,51 sedangkan proyek CL memperoleh nilai 122,96.

As a follow-up to the post-restructurization business plan, the increase of retail business portion, especially credit card business is the most important part that needs an intensive support from the information technology department. In line with the concept, the establishment of credit card division, called BNI-PBK that is m charge of credit card management, marks the Bank's seriousness in the business.
In its development, BNI-PBK has implemented The Vision Plus software, later known as V +, as its production software which was replaced by Cardlink, later called CL. The interesting part is the replacement time difference between one software to the other one which is relatively short.
Related to the business and technology aspects, this case study discusses the decision on changing that particular software based on Information Economics (IE) point of view. The calculation using the traditional cost benefit analysis (TCBA) is assumed to be insufficiently accurate in order to evaluate the effects that are caused by the information technology investment. The intangible benefit factor is one thing that needs its own consideration. It is shown by V+ project which is financially have a larger cost items compare with CL project. The final score for V+ project is 146,51 where CL project has 122,96.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidin
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.

The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.
This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>