Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Sari
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32762
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taruna Ikrar
"Tujuan dan metade penelirian : Penelitian ini bermjuan untuk mengetahui efek pemberian kombinasi vitamin B1, B6, B12 untuk mengatasi kelelahan dan menurunkan akurnulasi asam laktat yang diinduksi oleh keija fisik. Keleiahan atau fatigue adaiah keadaan otot yang tidal( mampu Iagi berkontraksi akibat menurunnya pasokan darah dan ATP, peningkatan timbunan asam laktat di otot, serta ketidakmampuan neuromuscular junction untuk meneruskan rangsangan karena sebagian besar asetilkolin telah dilepaskan. Kelelahan dapat terjadi pada setiap tahapan proses kontraksi otot, mulai dari tahap scl otot sampai keielahan umum. Di Indonesia, kombinasi vitamin B1, B6, B12 dengan dosis tinggi dipromosikan sebagai makanan suplemen antikelelahan. Vitamin-vitamin tersebut sebenamya merupakan bahan nutrisi organis yang diperlukan hanya dalam jumlah kecil untuk berbagai proses biokimia dan umumnya tidak dapat disintesa oleh tubuh sehingga hams dipenuhi dan makanan. Karena sifatnya yang ianit dalam air, rnaka kelebihan di dalam tubuh langsung dieksresikan bersama urin. Jadi cadangan vitamin tersebut di dalam tubuh menjadi terbatas dan sebagai konsekuensinya harus dipasok dari makanan secara terus menerus. Dengan demikian terdapat ketidaksesuaian Bntam peranan vitamin Bl, B6, B12 dosis tinggi dengan penggunaannya sebagai antiicelelahan. Untuk membuktikan pengaruh pemberian kombinasi vitamin B|, B6, dan B12 dosis tinggi dalam mengurangi kelelahan, digunaican metode untuk menguji efektivitas vitamin Bl, BE, Bl; daiam mengtu-angi kelelahan ini. Metode penguji yang digunakan berupa uji renang (swim test) clan pengulcuran asam laktat plasma. Penelitian ini merupakan studi eksperimental in vivo, menggunakan tikus putih jantan galur Sprague- Dawley dengan berat badan 150-200 g. Disiapkan 30 ekor tikus putih, yang dibagi rnenjadi 2 kelompok sccara acak, yaitu kelompok yang mendapat kombinasi vitamin Bl, B6 ,B12 per soncle dengan tiap sondenya mengandung 3 mg Vitamin BL 6 mg vitamin B5 dan B6 vitamin B12 dan kelompok yang hanya mendapat l ml akuades sebagai kontrol. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross over. Setelah dilakukan percobaan uji renang pada tiKus yang telah diberi kombinasi vitamin B¢,B5,B11 personde, dilihat berdasarkan tingkat kelelahannya bempa kekuamn struggling dan dibandingkan dengan Likus yang hanya mendapat plasebo, demildan pula kadar asam laktatnya. Hasi! dan Kesimpulan : Dalam peneiitian ini didapatkan data lama struggling tikus yang rnendapat vitamin dibandingkan kontrol tidak berbeda bermakna (P=0,37l). Demikian pula kadar akumulasi asam laktat pada tikus yang mendapat vitamin, tidak berbeda bermakna (P=0,948) dibandingkan dengan kontrol. Sehingga dapat disimpulkan, dalam kondisi puasa kombinasi vitamin B,, B¢, Bu tidak mengurangi keielahan pada tikus yang diberi exercise. Demikian pula penurunan akumulasi asam laktatya.

Purpose and method of the research: The present study is aimed to find out whether the combination of vitamins B., B5, Bl; is effective to alleviate fatigue and accumulating physical work-induced lactate acid. Fatigue is a state that muscles are incapable of contraction process, fiom brain level to muscle cell, including such systems maintaining energy supply as cardiovascular and respiiation thuctions. In Indonesia, high dose of combined vitamin B|, B5, B12 has been promoted as food or beverage to decrease fatigue. Actually, those vitamins are organic nutrition material required only in small amount for various biochemi process and, in general, could not be synthesized by human body. Due to water soluble in character, their excess would be excreted directly with urine. Thus, stock of these vitamins become limited in the body and, as a result, food should supply them continually. The objective of this study is to prove the effects of administering high dose vitamin B|, B5 and Bu in combination to alleviate fatigue. Method used is swim test and plasma lactic acid measurement. This research is an in vivo experimental study by using Sprague-Dawley iimow white mice with body weight between 150-200 g. Thirty white mice were prepared and divided into two group in random, that is one group receiving combined vitamins Bl, B5, Bn (3 mg of vitamin B6 mg vitamin B5, and 6 pg vitamin B12 in each). Subsequently, they were compared to another one accepting only l ml of aqua as control- The research uses cross over design. After performing swim test to a group of mice taking vitamins Bl, Bé, B12 in combination, we observed tl1eir struggling capacity and compared to those receiving placebo. Therefore, this research utilized 2 parameters, that is struggling and lactic acid accumulating in blood. These two parameters indicated fatigue level of experimental mice with swim test. Results and Conciusionsr It is found that data of mice?s struggling time with vitamin were not significantly different with (P=0,371) the control one. In addition, accumulating lactic acid levels between mice with vitamins and the control were also not significantly different (P=0,948). We may conclude that; Vitamin Bb B5, Bu in combination have not decreased fatigue in mice with exercise in the fasting condition and no effects on accumulating lactic acid with exercise in the fasting conditions."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T3193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seruni Puspa Rahadianti
"Siklofosfamid merupakan senyawa antineoplastik golongan pengalkilasi yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit keganasan. Alkilasi yang terjadi pada posisi N7 basa guanin di kedua untai rantai DNA mengakibatkan kegagalan replikasi sel yang berguna untuk terapi kanker. Kesalahan posisi alkilasi, salah satunya pada posisi O6 basa guanin, ternyata dapat memberikan efek mutagenik dan bahkan karsinogenik, yang dapat memicu kanker sekunder. Oleh karena itu, addition product (adduct) yang terbentuk akibat alkilasi tersebut, yaitu O6-metilguanin, dapat menjadi penanda biologis terhadap risiko terbentuknya kanker sekunder. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi senyawa O6-metilguanin dalam darah pasien kanker yang mendapatkan siklofosfamid dalam regimen kemoterapi selama minimal 4 siklus. Sampel yang digunakan adalah DNA yang diisolasi dari darah pasien kanker. Isolat DNA kemudian dihidrolisis dan dianalisis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi penukar kation kuat dengan fase gerak amonium format 30 mM pH 3,95 - metanol (94:6), suhu kolom 30°C, laju alir 1,2 ml/menit, dengan sistem deteksi fluoresensi menggunakan panjang gelombang eksitasi 300 nm dan emisi 370 nm. Penentuan O6-metilguanin dalam sampel dilakukan dengan membandingkan data waktu retensi sampel dengan standar, yaitu menit ke 7,600 dengan batas deteksi sebesar 20,74 ng/ml (setara dengan 128813,52 μV/s). Sampling dilakukan terhadap 27 pasien, tetapi hanya 17 sampel DNA pasien yang dapat teranalisis dan O6-metilguanin terdeteksi dalam 1 sampel DNA pasien.

Cyclophosphamide is one of alkylating agent which widely use in chemotherapy. Alkylation occurred in N7-guanine position in both DNA strand causes the cancer cell failed to replicate, hence gives the cytotoxic effects which is beneficial for the cancer therapy. Contrary, if the alkylation occurres in O6-guanine position, the drug gives mutagenic and carcinogenic properties which vulnerably leads to secondary cancer. Therefore, detection of the adduct formed, O6-methylguanine, is able to become a biomarker for the risk of secondary cancer?s development. In this research, O6-methylguanine was identified from patient which had been receiving cyclophosphamid in their chemotherapy for minimum 4 cycles. Patient?s DNA which isolated from their blood, were being hydrolized and identified. Analytical method which use in this research was High Performance Liquid Chromatography with strong cation exchange column, mobile phase consisted of 30 mM ammonium formate pH 3,95-methanol (94:6), flow rate 1,2 ml/min, column temperature 30°C and detected at excitation wavelength 300 nm and emission wavelength 370 nm. Standart of O6-methylguanine in samples was conducted with comparing retention time data from sample and standar, which was eluted in 7.600 minute and with limit of detection as 20,74 ng/ml (equals to 128813,52 μV/s). Sampling was conducted in 27 patients but only 17 patient?s DNA samples were able to be analyzed and O6-methylguanine was detected in 1 sample."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sherly Meilianti
"Nitrosodimetilamin merupakan senyawa karsinogenik yang dapat terbentuk melalui reaksi nitrit dan dimetilamin yang sering ditemukan dalam makanan. Nitrosodimetilamin akan diaktivasi di hati dan mengalkilasi basa DNA sehingga terbentuk adduct DNA seperti O6-metilguanin dan N7-metilguanin yang berperan dalam karsinogenesis. Pada penelitian ini dilakukan pengisolasian DNA dari darah tikus yang diberikan prekursor nitrosodimetilamin yaitu natrium nitrit dan dimetilamin. Adduct DNA dapat diperoleh dari hidrolisis DNA dengan asam klorida pada suhu 700C, kemudian adduct tersebut dianalisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan kolom penukar kation kuat (Supelcosil® LC-SCX, 5μm, 250 x 4,6 mm), fase gerak amonium fosfat dengan konsentrasi akhir 40 mM, kecepatan alir 1,5 ml/menit, suhu kolom 30°C dan diukur pada panjang gelombang eksitasi 286 nm dan emisi 366 nm. Metode yang digunakan memberikan hasil validasi yang baik berdasarkan hasil uji akurasi dan presisi yang memenuhi persyaratan, kurva kalibrasi yang linear, dan batas kuantitasi 22,5403 ng/ml. Tikus sebanyak 24 ekor dibagi menjadi enam kelompok yaitu dua kelompok diberikan nitrosodimetilamin sebagai kontrol positif, tiga kelompok diberikan prekursor dan satu kelompok adalah kontrol normal. Pengambilan darah dilakukan pada 1, 2 dan 4 jam setelah induksi terakhir. Setelah pemberian natrium nitrit 110 mg/kg bb dan dimetilamin (1:5) selama seminggu, belum terdeteksi adanya O6-metilguanin dan N7-metilguanin dalam darah tikus."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33097
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Suryasari Darman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Ariasih
"Obat herbal atau jamu banyak digunakan masyarakat sebagai pengobatan alternatif yang bersifat empiris, satu diantaranya adalah untuk melangsingkan tubuh. Penggunaan obat herbal untuk pemeliharaan kesehatan perlu didukung dengan pengujian ilmiah untuk menjamin keamanan penggunaannya, yaitu dengan mengamati gejala toksik yang mungkin terjadi pada hewan uji dengan penggunaan dalam jangka waktu lama. Pada penelitian ini jamu pelangsing diberikan setiap hari secara oral selama 90 hari untuk mengetahui pengaruh hematologis tikus putih galur Sprague Dawley. Tikus dibagi dalam 3 kelompok dosis uji yaitu berturut-turut 1,35; 2,70; dan 5,40 g/kg bb dan 1 kelompok kontrol yang masing-masing terdiri atas 20 ekor tikus (10 ekor tikus jantan dan 10 ekor tikus betina). Pemeriksaan jumlah sel darah merah, trombosit, dan kadar hemoglobin dilakukan pada hari ke-0, 46, dan 91. Penilaiannya dapat dilihat dari uji statistik (ANAVA) satu arah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian sediaan jamu tidak berpengaruh terhadap jumlah sel darah merah, trombosit, dan kadar hemoglobin ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S32582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nurul Mustaqimah
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian zinc (Zn) per oral dan aktivitas 'alkaline phosphatase' (ALP) dalam `gingival crevicular fluid' (GCF) saat pasca 'flap operation' (FO) guna mendapatkan data dalam mempercepat penyembuhan luka bedah. Kepada 12 pria dewasa diberikan ZnSO4 220 mg 3 x 1 sehari selama 14 hari. F0 dilakukan pada hari ke 5. Pemeriksaan 'papillary bleeding index' (PBI), kedalaman poket periodontal, kegoyangan gigi, produksi GCF, konsentrasi protein dalam GCF, aktivitas ALP dalam GCF, konsentrasi Zn plasma, dilakukan pada hari ke 5, 12, 19, dan 26. Kesehatan dan status grzi subyek diperiksa dengan meneliti konsentrasi kreatinin serum serta melakukan '3 days recall dietary survey'. Sebagai kontrol adalah 11 pria dewasa yang diberi 'saceharum lactis' 50 mg dan perlakuan yang sama. Ternyata pemberian Zn tersebut sudah berpengaruh terhadap aktivitas ALP GCF sejak hari ke 5 dan aktivitas ini menurun terus mengikuti waktu penelitian.

ABSTRACT
The Relationship Between Zinc Preparation Given Per Oral and Post Periodontal Surgical Alkaline Phosphatase Activity in the Gingival Crevicular FluidThe purpose of this study was to investigate the relationship between zinc preparation given per oral and post flap operation alkaline phosphatase (ALP) activity in the gingival crevicular fluid, (GCF). This study investigated the zinc effect on periodontal surgical healing process. 12 men taken 220 mg ZnSO4 3 times a day for 14 days. The FO performed at day 5. The assessment of papillary bleeding index (PBI), periodontal pocket depth, tooth mobility, GCF production, protein concentration in the GCF, ALP activity in the GCF, plasma Zn concentration were performed at day 5, 12, 19, 26. The subject health and nutritional status were studied by assessing the serum creatinine concentration and performed the 3 days recall dietary survey. As the control group there was 11 men given 50 mg saccharum lactis and the same treatments. The effect of Zn given on GCF ALP activity has been seen on day 5 and this activity continued to decrease along the investigation time.
"
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Magdalena Niken Oktovina
"Monosodium glutamat (MSG) yang dikenal sebagai bumbu penyedap masakan telah di gunakan sejak pertengahan abad yang lalu. Sekarang telah beredar dalam merek dagang bumbu penyedap masakan Timbul dugaan bahwa gejala-gejala yang disebut Chinese Restaurant Syndrome MRS) disebabkan oleh MSG. Hal ini membuat MSG diragukan keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk men getahui apakah MSG yang dimakan diserap oleh darah dapat dibedakan dengan asam glutamat (Glu) yang sudah terdapat dalam darah. Identifikasi glutamat dilakukan secara kromatografi krtas dengan teknik ci Usi menurun q menggunakan berbaqai campuran elun. Pemeriksaan di lakukan terhadap sampel Glu dn MSG standard dalam pelarut etanol 70%, serta sampel drah in vitro dan in vivo. Tidak ditemukan perbedaan bntuk bercak dan nilai if antara Glu dan MSG pad larutan standard, beqitu pula yang ada pada sapei darah in vitro maupun in vivo, in Menurut FR WIROSUJANTO (1984) gejala-gejala CR5 yang disebabkan oleh MSG, mirip dengan gejala-gejala hipertensi yang disebabkan oleh kadar natrium yang tinggi dalam darah. Namun dari hasil identifikasi natrium secara kroinatografi kertas, haik yang dilakukan terhadap sampel darah in vitro maupun in vivo tidak ditemukan perbedaan. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan, bahwa HSG yang masuk ke dalam tubuh dan diserap oleh darah, tidak dapat dibedakan dari Glu yang ada dalam darah. Hal ini menunjukkan, MSG diserap oleh darah dalam bentuk ion glutamat, sehingga tidak dapat dibedakan dengan ion giutamat eridogen. menurut FELKERS (1981), penyebab CRS bukan MSG melainkan defisiensi vitamin B 6 intraseluler."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>