Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Ester Marsaulina
"Akar Kucing (Acalypha indica Linn) digunakan oleh masyarakat sebagai anti radang, emetikum, pencahar, ekspektoran, serta terbukti pada penelitian terhadap bagian akar dari Acalypha indica Linn dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh tikus putih jantan. Berdasarkan uji khasiat terhadap Akar Kucing maka perlu dilakukan uji keamanan terhadap Akar Kucing yaitu dengan memberikan rebusan akar dari Akar kucing secara oral selama sembilan puluh hari terhadap tikus putih jantan galur Sprague-Dawley. Pemberian rebusan akar diberikan pada tiga kelompok dengan dosis yang berbeda yaitu 2,7 g/200 g bb, 5,4 g/200 g bb dan 10,8 g/200 g bb tikus. Sebagai kelompok kontrol digunakan tikus yang hanya diberi air dan diperlakukan sama seperti kelompok uji. Pengukuran aktivitas GPT dan alkali fosfatase serta pengamatan histoligi hati dilakukan setelah sembilan hari masa percobaan. Pemberian rebusan akar dari Akar Kucing selama sembilan puluh hari dengan dsis 2,7 g/200 g bb, 5,4 g/200 g bb, 10,8 g/200 g bb tikus tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Fajarwati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Wahyu Puspitasari
"Jamu "D" merupakan salah satu obat tradisional yang mengandung ekstrak herba pegagan dan ekstrak herba seledri. Jamu ini digunakan untuk mengobati penyakit hipertensi. Untuk mendapatkan efek hipotensi, jamu "D" biasanya dikonsumsi secara berulang dalam jangka waktu yang relatif lama sehingga dapat berpengaruh terhadap organ tubuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji keamanan dengan melihat pengaruh pemberian jamu "D" secara oral terhadap fungsi hati tikus ditinjau dari aktivitas alanin amino transferase (ALT) dan alkali fosfatase (ALP) plasma serta histologis hati selama 90 hari.
Uji ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan dan 24 ekor tikus putih betina galur Sprague-Dawley yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan secara acak. Kelompok I, II, dan III adalah kelompok uji yang diberi suspensi jamu "D" dengan dosis 1980, 3960, dan 7920 mg/ kg bb per hari, sedangkan kelompok IV adalah kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Pada hari ke-91, aktivitas ALT dan ALP plasma tikus putih diukur dengan metode kolorimetri serta dilakukan pemeriksaan histologis hati.
Berdasarkan hasil pengukuran yang dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah (a = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan secara bermakna antara aktivitas ALT dan ALP plasma serta histologis hati pada kelompok uji dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, pemberian suspensi jamu "D" secara oral selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi dan organ hati tikus putih."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kusniati
"Indonesia kaya akan tanaman obat yang dapat mengobati penyakit asam urat. Sebagian dari tanaman tersebut dibuat dalam suatu sediaan teh celup jamu asam urat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jamu teh celup asam urat terhadap fungsi organ hati ditinjau dari aktivitas ALT (alanin aminotransferase) dan alkali fosfatase plasma serta histologis hati tikus. Pada penelitian ini digunakan tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang dibagi ke dalam empat kelompok masing-masing 10 ekor. Kelompok I adalah kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Kelompok II, III, dan IV adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis berturut-turut 1800, 3600 dan 7200 mg/kg bb tikus. Pada hari ke-91 tikus diambil darahnya melalui mata dan dibedah untuk diambil hatinya. Selanjutnya pengukuran aktivitas ALT dan alkali fosfatase plasma dengan metode kolorimetri serta histologis hati dengan pewarnaan Hemotoksilin-Eosin.
Hasil anava pada α=0,05 terhadap ALT, alkali fosfatase plasma dan diameter vena sentralis tidak menunjukkan perbedaan bermakna baik antar kelompok perlakuan maupun dengan kelompok kontrol. Demikian pula pada pengamatan struktur histologis hati menunjukkan tidak terdapat perbedaan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Penggunaan sediaan jamu teh celup asam urat selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi organ hati tikus putih jantan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bailana Mutiara
"Jamu pelangsing SF mengandung ekstrak dari tanaman Phaseolus vulgaris, Guazuma ulmifolia, Garcinia cambogia dan Camelia sinensis. Keempat tanaman ini berkhasiat untuk mengatasi masalah kelebihan berat badan seperti obesitas. Perlu dilakukan pengujian terhadap jamu ini untuk pengobatan dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu pelangsing SF ini terhadap fungsi hati ditinjau dari aktivitas alkali fosfatase (ALP) dan alkali aminotransferase (ALT).
Pada penelitian ini digunakan 80 ekor tikus putih (jantan dan betina) yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I, II, dan III merupakan kelompok yang diberi larutan jamu pelangsing SF dengan dosis berturut-turut: 1350; 2700; 5400 mg/kg bb tikus. Kelompok 4 adalah kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Pada hari ke-91, tikus diambil darahnya. Selanjutnya, dilakukan pengukuran aktivitas ALP dan ALT plasma dengan metode kolorimetri. Hasil pengukuran aktivitas ALP dan ALT plasma menunjukkan tidak terjadi perbedaan bermakna antara kelompok I, II, dan III dengan kelompok kontrol. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa penggunaan jamu ini dalam jangka waktu yang cukup lama tidak berpengaruh terhadap fungsi hati."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S32619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Andryani
"Obat-obat hipolipidemik golongan statin telah lama digunakan dan merupakan obat yang umumnya diberikan pada terapi hiperlipidemia. Salah satu hasil sintesis senyawa golongan statin adalah obat LS. Dalam penggunaan obat golongan statin, perlu diketahui pengaruhnya terhadap fungsi organ-organ tubuh salah satunya adalah hati. Parameter yang digunakan untuk menilai fungsi hati adalah dengan melihat aktivitas Alanin Aminotransferase (ALT) dan Alkali Fosfatase (ALP) plasma pada tikus putih. Penelitian menggunakan tikus putih jantan dan betina galur Sprague Dawley yang dibagi ke dalam empat kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok I, II, III adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis berturutturut 0.9 mg, 1.8 mg, dan 3.6 mg/200 g bb tikus. Kelompok IV adalah kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Penelitian dilakukan selama 60 hari dan pada hari ke-60 sampel darah tikus diambil melalui sinus orbital mata. Selanjutnya dilakukan pengukuran aktivitas ALT plasma dengan metode kolorometri (Reitman-Frankle) serta pengukuran aktivitas ALP plasma dengan metode kolorimetri berdasarkan Deutsche Gesellschaft für Klische Chemie. Aktivitas ALT plasma setelah dilakukan pengukuran adalah 32.92 ± 7.79 U/L, 37.02 ± 8.15 U/L, 40.80 ± 3.60 U/L, 35.82 ± 5.69 U/L pada kelompok I, II, III, IV jantan dan 28.91 ± 4.64 U/L, 30.66 ± 4.48 U/L, 35.87 ± 7.59 U/L, 31.77 ± 7.48 U/L, pada kelompok I, II, III, IV betina. Pada pengukuran aktivitas ALP plasma diperoleh 433.78 ± 82.27 U/L, 437.92 ± 63.67 U/L, 438.8492 ± 72.77 U/L, 436.54 ± 79.06 U/L pada kelompok I, II, III, IV jantan dan 431.02 ± 34.18 U/L, 434.24 ± 61.73 U/L, 437.46 ± 48.27 U/L, 433.78 ± 78.19 U/L pada kelompok I, II, III, IV betina. Hasil ANAVA (α = 0,05) terhadap aktivitas ALT dan ALP plasma tidak menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan maupun dengan kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian obat LS dengan dosis berturut-turut 0.9 mg, 1.8 mg, dan 3.6 mg/200 g bb tikus selama 60 hari tidak mempengaruhi fungsi organ hati tikus putih baik jantan maupun betina
The lipid-lowering agents, known as statins, have been use for many years and are among the most commonly prescribed for hyperlipidemia therapy. One of the synthesis statins is LS drug. It’s necessary to know if statins has influence on liver function. The writer examines the liver function of Rattus novergicus plasma through Alanin Aminotransferase (ALT) and Alkaline Phosphatase (ALP). The research uses Sprague-Dawley rats that divided into 4 groups each male and female consisting of 6. Group I, II, III are given statin with 0.9, 1.8, 3.6 mg/200 g bw dosages as experiment groups. While group IV are given CMC 0,5% as control group. The research lasts 60 day. On the 61st day, the blood sample is taken from orbital sinus of eye. The ALT plasma activities are measured with colorimetric method (Reitman-Frankel) and the ALP plasma activities are measured with colorimetric method according to the recommendations of the Deutsche Gesellschaft für Klinische Chemie. The ALT plasma activities are 32.92 ± 7.79 U/L, 37.02 ± 8.15 U/L, 40.80 ± 3.60 U/L, 35.82 ± 5.69 U/L in the group I, II, III, IV male and 28.91 ± 4.64 U/L, 30.66 ± 4.48 U/L, 35.87 ± 7.59 U/L, 31.77 ± 7.48 U/L, in the group I, II, III, IV female. The ALP plasma activities are 433.78 ± 82.27 U/L, 437.92 ± 63.67 U/L, 438.84 ± 72.77 U/L, 436.54 ± 79.06 U/L in the group I, II, III, IV male and 431.02 ± 34.18 U/L, 434.24 ± 61.73 U/L, 437.46 ± 48.27 U/L, 433.78 ± 78.19 U/L in the group I, II, III, IV female. One way analysis of varians (ANOVA) of ALT and ALP plasma activities (α = 0,05) showed that there were no significant difference between experiment group and control group. The results indicate that giving LS drug to the experiment groups (male and female) with 0.9, 1.8, 3.6 mg/200 g bw dosages does not influence liver function."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>