Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedy Mulyana
"ABSTRAK
Buah mengkudu (pace) yang diperoleh dari tumbuhan Morinda citrifolia L., secara tradisional telah digunakan sebagai ramuan untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu khasiatnya adalah untuk mengobati peradangan (in.flamasi), khususnya radang payudara, usus dan ginjal. Untuk mengetahui tentang leamanan dalam pemakaiannya telah dilakukan penelitian penentuan LD 50 perasan buah mengkudu dengan menggunakan mencit putih jantan Sebagai hewan percobaan. Netoda yang digunakan adalah cara C.Weil. Sedangkan untuk mendapatkan bukti efektifitas dan perasan buah mengkudusebagai obat anti inflamasi, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian peroral perasan buah mengkudu terhadap udem yang ditimbulkan dengan injeksi 0,2 ra1 larutan karagenin I % dalam NaCl fisiologis secara subplantar pada kaki tikus putih jantan. Tiga kelompok hewan uji diberi perasan buah mengkudu dengan dosis 1; 3,75; dan 7,5 kali dosis satu ka ii pada manusia, 2 jam sebelum injeksi karagenin. Satu ke lompok diberi suspensi fenilbutazon dengan dosis 13,14 mg/ 100 g BB, sebagai peinbanding obat anti iifflamasi. Satu kelompok tidak diberi perlakuan apa-apa (hanya diradangkan saja). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa - Harga LD50 perasan buah mengkudu pada inencit secara intra-peritonial sebesar 164,95 mg/10 g BB. Setelah diekstrapolasikan menjadi LB50 pada tikus peroral diper oleh harga sebesar 1154. 650 mg/kg BB. - Perasan buah mengkudu den-an iosis 5 g/100 g BB ( lebih kurang setara dengan 7,5 kali dosis satu kali manusia) rnemperlihatkan efek penghambatan udem sebesar 37,18 14,19; 31,88; 26,06 dan 25,68 % b , turut-turut mulai jam pertama hingga jam kelima setelah injeksi karagenin. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditunjukkan bahwa - Perasan buah mengkudu termasuk golongan zat/obat yang " Practically non toxic ". - Perasan buah mengkudu mempunyai efek anti inflamasi ter hadap udem yang ditimbulkan karagenin pada telapak kaki tikus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1987
S31858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Muchtar DJ
"Telah dilakukan penelitian pemeriksaan efek antelmintik dari perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) infeksi nematoda pada domba lokal. Pemeriksaan yang terhadap dilakukan meliputi penghitungan telur cacing tiap gram tinja, penimbangan berat badan dan pemeriksaan gambaran darah (henatokrit, sel darah merah, sel darah putih dan hemoglobin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan buah mengkudu dengan dosis 1 gr per kg berat badan efektif untuk mengobati infeksi nematoda pada domba."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S70329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Letor, J. Verlie
"Penggunaan buah semu jambu mede dari tanaman jambu mede (Anacardium occidentale Linn) sebagai makanan atau minuman kurang populer, sehingga pada industri penghasil biji mede buah semu ini hanya sebagai limbah saja. Dalam literatur dilaporkan ada senyawa-senyawa tertentu hasil isolasi dari buah semu jambu mede yang memiliki aktivitas antimikroba. Pada penelitian ini dilakukan uji efek antimikroba serta stabilitas fisika dan kimia perasan atau sari buah semu jambu mede terhadap pengaruh suhu dan waktu penyimpanan. Pada pengujian efek antimikroba digunakan metode difusi (100,0 ul larutan uji konsentrasi 1001. dan 300%v/v) dan metode dilusi. Pemeriksaan sifat fisika dan kimia meliputi: warna, rasa, bau, bobot jenis, pH dan ~paktrum serapan ultraviolet (UV). Pengujian ini dilakukan dengan variasi suhu (15°C dan 27°C) dan waktu CO, 3, 7, 10 dan 14 hari) penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan buah semu jambu mede konsentrasi 300%v/v mempunyai efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 tetapi tidak mempunyai aktivitas antijamur terhadap Candida albicans. Variasi suhu dan waktu penyimpanan relatif tidak mempengaruhi efek antimikroba, tetapi mempengaruhi stabilitas fisika dan kimia dari perasan atau sari buah semu jambu mede ini."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S31999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Soemiati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Bima Dharmaputera
"Tanaman mengkudu ( Morinda citrifolia ) merupakan salah satu
tanaman obat tradisional yang tumbuh sampai dengan ketingian 500 m dari
permukaan iaut. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara tapi penyebarannya
begitu luas sampai ke daerah Pasifik selatan.
Bagian dari tanaman ini yang digunakan sebagai sumber obat adalah
daun, akar, batang, bunga dan buahnya. Banyak penelitian yang telah
dilakukan untuk mengetahui kandungan zat apa saja yang terdapat pada
tanaman mengkudu, ternyafa zat-zat tersebut merupakan senyawa alkaloid,
terpenoid, antrakuinon dan kumarin.
Ada bagian dari tanaman ini yang belum banyak diketafiui kandungan
zatnya yaitu biji dari buah mengkudu. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan zat apa saja yang terdapat pada biji mengkudu
dari buah matang dan apakah zat yang terdapat pada biji buahnya sama
dengan zat yang terdapat pada buahnya.
Pada penelitian ini biji buah mengkudu direfluks dengan berbagai
pelarut, seperti air, etanol dengan variasi kelarutan dan kloroform. Namun
yang berhasii mengekstrak biji mengkudu adalah pelarut etanol dengan kadar
40% dan campuran etanol 40% dan kloroform. Hasil ekstraksi kernudian
dianalisis dengan menggunakan IR dan GC-MS. Dari analisis tersebut
didapat senyawa yang biologis aktif pada ekstrak etanol 40% dan ekstrak
campuran etanol 40% dan kloroform. Senyawa tersebut adalah skopoletin
dengan rumus molekul C10H8O4 dan limonen dengan rumus molekul C10H18.
Pada hasil ekstrak pelarut etanol 40% dari 50 gram biji buah
mengkudu didapat minyak kuning kecoklatan seberat 1,32 gram ( 2,64% ).
Kadar skopoletin yang diperoleh adalah 37,42%. Sedang pada hasil ekstrak
pelarut campuran etanol 40% dan kloroform dari 50 gram biji buah mengkudu
didapat minyak kuning seberat 1,48 gram ( 2,96% ). Kadar skopoletin yang
diperoleh adalah 55,87% dan kadar limonen yang diperoleh adalah 4,29"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Nofadini
"ABSTRAK
Aterosklerosis adalah kondisi terjadinya penyempitan dan pengerasan di dalam pembuluh darah arteri akibat pengendapan kolesterol, protein, dan mineral sisa metabolism. Salah satu pemicu aterosklerosis adalah hiperglikemia. Hiperglikemia adalah kenaikan kadar glukosa di dalam darah. Beberapa tumbuhan herbal yang berpotensi sebagai anti hiperglikemia adalah daun tanjung Mimusops elengi L. , daun belimbing Averrhoa carambola L. , dan temulawak Curcuma xanthorrhiza L. . Hasil penelitian Tristantini dkk. 2015, membuktikan bahwa daun tanjung mempunyai keaktifan sebagai antioksidan, anti platelet, dan anti kolesterol, serta daun belimbing sebagai antihiperglikemik. Pada penelitian ini, kombinasi dari ketiga jenis tumbuhan tersebut akan dijadikan formula jamu antiaterosklerosis dengan ukuran partikel mesh karena hasil pengujian kuantitatif mengunakan HPLC menunjukkan bahwa senyawa kurkuminoid terbanyak dihasilkan oleh jamu antiaterosklerosis dengan ukuran partikel bahan mesh. Pengujian aktivitas antihiperglikemia secara in vivo menggunakan hewan uji mencit Mus muculus L. menghasilkan penurunan glukosa darah 36,07 dengan 123,2 sel ? pankreas untuk dosis 250 mL selama 11 hari, pengujian aktivitas antihepatitis yang ditinjau dari efek hepatoprotektor dengan metode in vivo pada tikus Rattus norvegicus menghasilkan penurunan kadar ALT sebesar 68,71 dan kadar AST sebesar 75,26 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jamu antiaterosklerosis dapat berfungsi sebagai obat alami penurun kadar glukosa darah dan memiliki efek hepatoprotektor serta tidak memberikan efek samping yang merugikan.

ABSTRACT
Atherosclerosis is a condition in which narrowing and hardening in the arteries due to deposition of cholesterol, protein, and mineral of metabolic waste. One of the triggers of atherosclerosis is hyperglycemia. Hyperglycemia is the increase in glucose levels in the blood. Some of the herbal plants as a potential anti hyperglycemia is tanjung leaf Mimusops elengi L. , starfruit leaf Averrhoa carambola L. , and curcuma Curcuma xanthorrhiza L. . According to Tristantini et al., 2015, tanjung leaf have antioxidant, anti platelet activity, and anticholesterol, also star fruit leaf have anti hyperglycemia activity. In this study, the combination of all those plants will be used as anti atherosclerosis herbs with particle size mesh because the results of quantitative testing using HPLC showed that the most curcuminoid compounds produced by anti atherosclerosis herbs with the particle size of the material mesh. Anti hyperglycemia test by in vivo method using mice Mus muculus L. can decrease blood glucose level as much as 36.07 with 123.2 pancreatic cells for 250 mL dosage in 11 days, anti hepatitis test which can be seen from hepatoprotective effects by in vivo method using rats Rattus norvegicus resulted in ALT decrease of 68.71 and AST decrease of 75.26 . Based on the results of these studies, anti atherosclerosis herbs can serve as a natural medicine for lowering blood sugar levels and has a hepatoprotective effect, and does not give any adverse side effect."
2017
S69920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vhiolen Christin S.
"Pemanfaatan buah jeruk lemon masih terbatas hanya dalam bidang pangan. Sementara itu, terdapat kandungan antioksidan di dalam berbagai komponen buah jeruk lemon, antara lain senyawa fenol, flavonoid, asam askorbat, dan karotenoid. Dengan mengetahui hal ini, pemanfaatan jeruk lemon dapat meluas hingga bidang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai aktivitas antioksidan pada air perasan, daging buah, dan kulit buah jeruk lemon. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan di Laboratorium Farmasi Kedokteran, Departemen Ilmu Farmasi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penilaian aktivitas antioksidan dari berbagai komponen buah jeruk ini dilakukan dengan mengukur absorbansi larutan uji dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak. Larutan uji diperoleh dari ekstraksi buah jeruk lemon, sedangkan komponen daging dan kulit buah dilakukan dengan cara maserasi menggunakan metanol selama 24 jam. Hasil EC50 dari masing-masing larutan uji jeruk lemon adalah 4,61 % untuk air perasan buah, 22,21 % untuk ekstrak metanol daging buah, dan 8,67 % untuk ekstrak metanol kulit buah. Berdasarkan nilai EC50 tersebut, air perasan buah memiliki aktivitas antioksidan tertinggi, sedangkan daging buah memiliki aktivitas antioksidan terendah.

Lemon is a food widely known in agricultural industry. However, its potency as a source of antioxidant contents is not as well-known and such limit the possibility of utilizing its potentials in the world of medicine. This study was aimed to measure the antioxidant activity of lemon juice, peel and pulp. Experiments and assessments were done in May-June 2013 in Laboratory of Medical Pharmacy, Faculty of Medicine, University of Indonesia. Test solutions were obtained from the extraction of lemon juice, peel and pulp; followed by a process of maceration using methanol for 24 hours. Assessments of antioxidant activity of various components of lemon were done by measuring the absorbance of the test solution using spectrophotometer.EC50 for each component was 4.61% in juice, 22.21% in pulp, and 8.67% in peel. Thus, the highest activity was observed in juice, while the lowest was found in pulp."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>