Ditemukan 77578 dokumen yang sesuai dengan query
Marleisje
"
ABSTRAKLengkuas (Alpinia galanga L.) banyak digunakan sebagai penyedap masakan, minuman, dan obat tradisional. Salah satu komponen kimia lengkuas yaitu sesquiterpene, bahkan telah terbukti sebagai antitumor dan antikanker. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencekokan ekstrak lengkuas pada mencit (Mus musculus L.) dengan dosis 6,25; 12,5; 25; 50; 100 mg/kg bb selama 7 hari berturut-turut terhadap kerusakan sitogenetik yang diinduksi oleh mitomisin C melalui uji mikronukleus. Penghitungan mikronukleus dilakukan pada 1.000 eritrosit polikromatik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak lengkuas memiliki aktivitas antimutagenik, terbukti pada dosis 6,25; 12,5; 25; 50; clan 100 mg/kg bb ekstrak lengkuas dapat menghambat kerusakan sitogenetik yang diinduksi oleh mitomisin C pada enitrosit polikromatik sumsum tulang mencit. Walaupun demikian, pencekokan ekstrak lengkuas dengan dosis yang semakin meningkat tidak menyebabkan penurunan jumlah mikronukleus. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komponenkomponen kimia pada lengkuas yang memiliki aktivitas antimutagenik dan mekanisme antimutageniknya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"The rhizome of white galangal (Alpinia galanga) is one of the cultivated remedies traditionally administered for skin disease, asthma and anabolism troubles such as colic, food poisoning, and convulsions. A part of the chemical composition of white galangal rhizome is essential oil. The aim of this study was to determine the antibacterial effect of the essential oil of white galangal rhizome against the growth of Staphylococcus aureus 302 resistant to ampicillin, amoxicillin, penicillin G, kanamycin, mecillinam, and ceftazidime. Fifty ul essential oil of white galangal rhizome in concentrations of 5, 7.5, 10, 12.5 or 15 % were dropped into 6 mm of diameter well in MHA media given to S. aureus 302. Propylene glycol (5% vol) was used as negative control and solvent. The treatment to each concentration group was repeated fifteen times. The diameter of radical zone of the growth of S. aureus 302 was measured using sliding calipers. The results of ANOVA (p<0.05) showed that the essential oil of white galangal rhizome had a significant antibacterial effect against S. aureus 302. The result of LSD test (p<0.05) showed a significant difference between the concentration groups, except for the 10 and 12.5% concentrations which had the same effect."
Journal of Dentistry Indonesia, 2005
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dyah Juniar Hymawatty
"
ABSTRAKThe rubra variety of Alpina galanga rhizoma extract were compatible to the fibroblast tissue, non toxic, and potent in inhibiting Candida albicans growth. The purpose of this study was to find out the effect of the rubra variety of Alpina galanga rhizome extract as a treatment to oral candidosis. The patients involved in this study were 20 diabetic patients, men and woman. There were sixteen patients showed white patches or flecks on the tongue surface. After clinical examination, a direct smear was made and there were mass of candidal hyphae on Periodic Acid Schiff staining. For patient comfort, the extract of Alpinia galanga 30% was prepared as a cream in a tube. The cream was used topically on the fleck, 4-5 times daily for 14 days. In case of the flecks persisted, the treatment was continued to 21 days. Mc Nemar test showed a significant difference between the group before and after treatment (p<0,05). It was concluded that 30% rubra variety of Alpina galanga rhizome extract could be used as an alternative treatment for oral candidosis."
Sub Dept. of Oral Medicine Ladokgi RE Martadinata Jakarta/DR. Ramelan Naval Hospital Surabaya, 2006
J-pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2003
S31180
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2003
S31211
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mirtarini
"
ABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk menguji potensi anti mutagenisitas ekstrak jahe (Zin giber officinale Roscoe) terhadap pembentukan mikronukleus pada sumsum tulang mencit yang diinduksi oleh mitomisin C. Mencit dicekok dengan ekstrak jahe dosis 0; 6,25; 12,5; 25; 50 dan 100 mg/kg berat badan (bb) selama 7 hari berturut-turut. Penghitungan mikronukleus per 1.000 eritrosit polikromatik dilakukan pada sediaan oles sumsum tulang yang telah diwarnai dengan pewarnaan May Gruenwald Giemsa. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak jahe memiliki aktivitas antimutagenik, yang dibuktikan dengan penurunan jumlah rata-rata mikronukleus pada eritrosit polikromatik setelah dicekok dengan dosis 6,25; 12,5; 25; 50 dan 100 mg/kg bb dibanding kontrol. Hal ini juga didukung oleh hasil uji Kruskal-Wallis yang menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara ke-6 kelompok perlakuan pada a = 0,05 dan uji perbandingan berganda yang menunjukkan jumlah mikronukleus rata-rata pada kelompok dosis 6,25; 12,5; 25; 50 dan 100 mg/kg bb berbeda nyata dengan kelompok kontrol pada a = 0,05. Tidak terdapat hubungan linier antara dosis pencekokan ekstrak jahe dengan penurunan jumlah mikronukleus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2003
S31281
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ema Hermawati
"
ABSTRAKUntuk mengetahui manfaat temu putih (Curcuma zedoaria Rosc.), telah dilakuan uji antimutagenisitas ekstrak temu putih dosis 6,25; 12,5; 25; 50; 100 mg/kg bb. yang diberikan kepada mencit (Mus musculus L.) dengan cara cekok selama 7 hari berturut-turut, dengan metode mikronukleus. Mikronukleus diinduksi oleh senyawa mutagen yaitu mitomisin C yang disuntikkan secara intraperitoneal (ip). Pengaruh ekstrak temu putih diamati dengan menghitung jumlah mikronukleus per 1.000 eritrosit polikromatik sumsum tulang mencit yang berwarna biru oleh pewarnaan May-Gruenwald dan Giemsa. Hasil penghitungan jumlah mikronukleus pada kelima kelompok perlakuan ekstrak lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak temu putih dosis 12,5; 25; 50; 100 mg/kg bb. efektif menekan pembentukan mikronukleus. Efek penekanan tersebut sangat berbeda
regresi linier menunjukkan bahwa jumlah mikronukleus berkurang dengan adanya pen ingkatan dosis ekstrak (Y = 44,85 - 0,398 X). Walaupun demikian, belum diperoleh dosis optimum dari kelima dosis ekstrak temu putih yang digunakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
JMIPA 5(1-3)2000
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nabila Chairunnisa
"Penelitian tentang potensi pencegahan kanker dari ekstrak kasar H. atra di Indonesia belum pernah dilakukan. Penelitian dilakukan untuk menguji ekstrak kasar Holothuria atra sebagai pencegah kanker melalui uji mikronukleus terhadap sumsum tulang Mus musculus jantan galur DDY. Potensi ekstrak kasar H. atra sebagai pencegah kanker diketahui dengan menentukan persentase jumlah mikronukleus (MN) pada 2000 sel eritrosit polikromatik (PCE).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi MN pada 4 kelompok perlakuan yang dicekok larutan ekstrak kasar H. atra dosis 0,33; 0,66; 0,99 dan 1,32 g/kg bb selama 7 hari berturut-turut dan diinjeksi kolkisin pada hari ke-7 (KP1, KP2, KP3, KP4) berbeda secara nyata (p < 0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang hanya dicekok akuades dan disuntik kolkisin pada hari ke-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan ekstrak kasar H. atra dengan dosis 0,33; 0,66; 0,99 dan 1,32 g/kg bb berpotensi mencegah kanker dengan parameter penurunan jumlah MN pada 2000 PCE mencit galur DDY.
Research about the cancer-prevention activity of crude extract from Holothuria atra Jaeger in Indonesia has never been done. Therefore, this study were performed to test the cancer-prevention potency of H. atra crude extract using the micronucleus test of male mice (Mus musculus L.) DDY bone marrow. The cancer-prevention potency was knew by counting micronucleus (MN) in 2000 polychromatic erythrocyte cells (PCE). In this study, MN frequency in 4 treatment groups which given H. atra dose 0,33; 0,66; 0,99 and 1,32 g/kg body weight orally (KP1, KP2, KP3 and KP4) significantly decrease if compare to positive control group. Our data showed that treatment of H. atra crude extract's solution with dose 0,33; 0,6; 0,99 and 1,32 g/kg body weight can reduce the frequency of micronucleus in PCE from bone marrow smears induced by 1 mg/kg body weight colchicine intraperitoneally."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1321
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library