Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaini Ujang
Skudai, Johor Darul Ta?zim, Malaysia: Universiti Teknologi Malaysia, 2009
333.72 ZAI m;333.72 ZAI m (2);333.72 ZAI m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maklon Warpur
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper presents a study of sustainable rating systems for sustainable housing that have been developed by various countries around the world. The objective of this study is to develop a
framework for a rating system for housing development by taking into account local requirements. There are numerous sustainable rating systems for buildings and groups of buildings that have been developed and rating tools like Comprehensive Assessment System for
Building Environmental Efficiency (CASBEE), Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), British Research Establishment Environmental Assessment Method (BREEAM), Green Building (GB) Tool and Green Star influential in the development of other
rating systems. Malaysia has recently launched a rating system for buildings called the Green Building Index (GBI). However, Malaysia has
yet to introduce a rating system for measuring sustainable practices in housing development. Hence, this paper reviews some available tools
related to the rating of housing developments for the purpose of developing one for Malaysia. Important factors for developing a tool for measuring sustainability practices should include
sustainability criteria that relates to the environment, society, economics, site/land use, communication, and transportation. An index for measuring sustainability in housing development will be developed to suit the local context. The formulated index will take into consideration the parameters in sustainable housing developed by various systems around the world. The index, called A Comprehensive Assessment System for Sustainable Housing (CASSH), will be available for further testing. "
[Fakultas Teknik UI, Universiti Sains Malaysia. School of Housing, Building and Planning], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Dewi Partini
"Penelitian ini menganalisis dampak dinamis dari pertumbuhan ekonomi, penggunaan energi terbarukan dan tingkat pendidikan terhadap jejak ekologis di Negara G20. Jejak ekologis digunakan sebagai ukuran yang lebih komperhensif yang dapat melihat tekanan terhadap lingkungan yang berasal dari aktifitas manusia. Dengan menggunakan metode analisis PMG-ARDL untuk melihat hubungan dinamis antar variabel dan memungkinkan untuk melihat hubungan kointegrasi atau hubungan jangka Panjang. Hasil estimasi menunjukkan bahwa dalam jangka panjang peningkatan pendapatan perkapita akan mengikuti hipotesis EKC. Akan tetapi, tingkat pendidikan dari peningkatan rata-rata lama sekolah dari negara G-20 tidak mengikuti hipotesis EKC dan belum dapat menurunkan jejak ekologis secara langsung.

This study analyses the dynamic impact of economic growth, renewable energy, and education on the G20's ecological footprint. The ecological footprint is used as a more comprehensive measure that can see the pressure on environment comes from human activities. By applying PMG-ARDL analysis, cointegration or long-term relationships can be seen. The estimation results show that in the long run an increase in per capita income will follow the EKC hypothesis. However, the educational attainment of the increase in the average length of schooling of the G-20 countries does not follow the EKC hypothesis and cannot directly reduce the ecological footprint"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Adrian
"Indonesia memiliki komitmen untuk melaksanakan agenda pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup dan tetap menjaga laju pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat pendapatan masyarakat. Analisis data menunjukkan tingkat pendidikan memiliki hubungan negatif terhadap kualitas lingkungan, sedangkan tingkat pendapatan tidak memiliki hubungan terhadap kualitas lingkungan hidup. Berdasarkan analisis regresi data panel, meningkatkan rata-rata lama sekolah masyarakat sebanyak dua kali lipat dari kondisi yang ada saat ini, dan mengadakan mekanisme insentif dan disinsentif terhadap industri atau perusahaan yang menggunakan sumber daya energi dan teknologi produksi yang ramah lingkungan adalah langkah terbaik apabila Indonesia ingin mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan

Indonesia is committed to implement a sustainable development agenda by considering the environment's quality and maintaining economic growth by raising public education and society income. Descriptively, regions that have high levels of education and income have low environmental quality. The data analysis shows that level of education has a negative relationship with environmental quality, while income level has no relationship with environmental quality. Based on the panel data regression analysis, increasing the mean years of schooling for the community by two times the current condition, and establishing an incentive and disincentive mechanism for industries or companies that use environmental friendly energy resources and production technology is the best step if Indonesia wants to achieve Sustainable Development Goals (SDGs)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Since 1990s almost every country in the world has acknowledged and adopted
sustainable development as the objective of the coun17y's environmental policy
and development agenda. According to the World Commission on Environment
and Development, sustainable development is development that meets the
needs of the present without compromising the ability of future generations to
meet their own needs. However, the concept of sustainable development lacks
clarity, which leads to various and conflicting interpretations. In addition, the
legal status of sustainable development is also debatable. This paper attempts
to answer the question of how the concept of sustainable development has been
developed, interpreted, implemented, and adopted in various international
talks addressing global environmental problems and in Indonesian
environmental law., Sejak tahun 1990-an hampir setiap negara di dunia telah mengakui dan
mengadopsi sustainable development sebagai tujuan agenda kebijakan dan
pembangunan lingkungan di negaranya. Menurut Komisi Dunia untuk
Lingkungan dan Pembangunan, pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Namun, konsep pembangunan berkelanjutan tidak memiliki kejelasan, yang
mengarah ke berbagai interpretasi dan saling bertentangan. Selain itu, status
hukum sustainable development juga diperdebatkan. Tulisan ini mencoba
untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana konsep sustainable
development n telah dikembangkan, ditafsirkan, diimplementasikan, dan
diadopsi dalam berbagai perundingan internasional yang membahas masalah
lingkungan global dan dalam hukum lingkungan Indonesia.]"
[Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2013
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Budi Handayani
"Pertumbuhan sektor industri Indonesia selain menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, juga menimbulkan ekstemalitas negatif bagi lingkungan hidup berupa kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan pencemaran. Pencemaran udara adalah salah satunya. Saat ini pencemaran udara di Indonesia, khususnya di kota besar, telah mencapai taraf yang cukup memprihatinkan. Pencemaran akan menurunkan kualitas sumber daya alam dan juga manusia, sehingga pada akhirnya akan mengurangi laju pertumbuhan ekonomi.
Studi ini dilakukan untuk menganalisis struktur perekonomian Indonesia, menganalisis keterkaitan antara output perekonomian dengan tingkat pencemaran udara secara sektoral untuk menentukan arah kebijakan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Selain itu, studi ini bermaksud untuk mengetahui:
1. dampak diperkenalkannya kegiatan pembersihan polusi terhadap output dan
tingkat emisi polusi.
2. dampak penurunan subsidi listrik terhadap harga output dan biaya polusi.
Metodologi dalam studi ini menggunakan model Input-Output Leontief dan pengembangannya yaitu model Input-Output yang diperbesar (Augmented Leoinfief Model) dan model harga 1-0 (Price Model). Analisis struktur ekonomi menunjukkan bahwa saat ini yang menjadi sektor unggulan di Indonesia adalah sektor manufaktur karena memiliki nilai pengganda output dan indeks keterkaitan yang besar. Adapun sektor-sektor yang berbasis sumber daya alam ternyata tidak lagi mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi walaupun porsinya terhadap PDB masih cukup besar.
Sementara itu, berdasarkan total polusi sektoral diketahui 3 sektor penyumbang polusi udara terbesar di Indonesia yaitu: sektor bangunan; sektor transportasi dan komunikasi; serta sektor listrik, gas dan air minum. Sektor transportasi dan sektor listrik menjadi pencemar udara terbesar karena keduanya sangat terkait dengan penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosii sebagai inputnya. Namun demikian sektor-sektor yang memiliki pengganda polusi tertinggi (dan karenanya berpotensi paling besar dalam meningkatkan polusi jika perrnintaan akhir terhadap sektor-sektor ini meningkat) adalah: sektor pupuk dan pestisida; sektor listrik, gas dan air minum; serta sektor industri semen. Adapun sektor yang memiliki angka total polusi udara maupun pengganda polusi kecil biayanya merupakan sektor yang tergolong dalam pertanian.
Jika kita mengklasifikasi sektor-sektor berdasarkan indeks keterkaitan ke belakang (yang juga merupakan indeks pengganda output) dan indeks polusi maka, dengan kriteria indeks pengganda output besar dan indeks polusi kecil, kita dapat menentukan sektor-sektor yang dapat menjadi prioritas dalam pembangunan. Sektor-sektor yang memenuhi kriteria ini adalah: petemakan; industri makanan dan tembakau; produk kayu; pulp dan kertas; industri kimia; industri manufaktur lainnya; restoran dan hotel; serta sektor jasa jasa lainnya.
Simulasi pembersihan polusi menghasilkan dua hal panting. Pertama, adanya kegiatan ini menyebabkan angka pengganda polusi untuk setiap jenis polutan di setiap sektor turun. Artinya, dengan adanya kegiatan pembersihan polusi menyebabkan peningkatan polusi akibat kenaikan permintaan akhir tidaklah sebesar jika tidak ada kegiatan ini. Penurunan pengganda polusi ini juga dapat diartikan sebagai diterapkannya teknologi baru dalam pembuangan polusi yang lebih ramah lingkungan. Kedua, kegiatan pembersihan polusi ternyata tidak berdampak besar terhadap total output.
Sementara itu dari simulasi penurunan subsidi listrik sebesar 50% jugs dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama, sebagian besar sektor mengalarni peningkatan harga output yang kurang signifikan. Kedua, biaya polusi juga meningkat walaupun jugs tidak terlalu tinggi. Untuk membersihkan 1 ton CO2 biayanya hanya naik sebesar 0,45%. Untuk membersihkan 1 ton S02 kenaikan biayanya adalah sebesar '1,56%. Adapun biaya pembersihan setiap ton polusi NOx hanya naik sebesar 2,89%."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadyezdi Rifi Prihadiani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan environmental management practices atau praktik manajemen lingkungan terhadap profitabilitas dan valuasi perusahaan sektor pertambangan dan pertanian di Indonesia. Data penelitian diperoleh dari perusahaan yang masuk ke dalam sektor pertambangan dan pertanian berdasar sistem klasifikasi industri JASICA yang sudah terdaftar di Bursa efek Indonesia dalam kurun waktu 2011-2020. Jenis data yang digunakan adalah data panel yang diolah menggunakan model panel random effect . Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik manajemen lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan, akan tetapi memiliki pengaruh negatif pada valuasi perusahaan. Hasil yang saling bertolak belakang ini dapat menjadi indikasi adanya information asymmetry antar manfaat performa lingkungan perusahaan dan investor. Karena itu, diperlukan tolak ukur objektif dan sistem pelaporan performa lingkungan terintegrasi agar jarak tersebut dapat tertutup.

This study aims to examine the effect of environmental management practices has on the profitability and market valuation of mining and agriculture sector companies in Indonesia. This study uses sample from companies that are included in the mining and agriculture sector based on the JASICA industrial classification system listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011-2020. The type of data used is panel data which is processed using a random effect panel model. The findings in this study shows that environmental management practices have a positive effect on company’s profitability, but a negative effect on its valuation. These contradictory results might be an indication of the existence of information asymmetry between the benefits of environmental performance and investors. Therefore, objective environmental performance measures and an integrated reporting system are needed so that the gap can be closed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Satya Budi
"Pembangunan industri pulp dan rayon memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional, dan untuk mewujudkan pembangunannya harus diproses sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. industri pulp dan rayon dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungannya. Industri ini menggunakan bahan baku kayu dari hutan sekitarnya dan untuk memprosesnya memerlukan banyak air yang diambil dari sungai Asahan dan mempunyai limbah cair yang setelah melalui proses mekanis dibuang ke sungai Asahan kembali, sehingga kemungkinan pencemaran lingkungan hidup bisa setiap saat terjadi jika tidak dikelola dengan benar. Investor yang membangun pabrik pulp dan rayon adalah PT. Inti Indorayon Utama (PT. IIU). Bahwa PT. IIU wajib membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang mencakup PP No. 29 Tahun 1986 tentang AMDAL. Dalam pembuatan suatu rencana kegiatan dan/atau usaha, peran serta masyarakat harus dilibatkan sesuai dengan Pasal 31 ayat (3) PP No. 29 Tahun 1986, dalam hal ini PT. IIU belum menyusun AMDAL, tetapi izin-izin yang terkait dengan rencana kegiatan, tetap diberikan pemerintah. Padahal dalam Pasal 5 PP No. 29 Tahun 1986 menyatakan bahwa keputusan tentang pemberian izin terhadap rencana kegiatan oleh instansi yang berwenang dapat diberikan setelah adanya keputusan persetujuan RKL dan RPL (AMDAL). Disinilah inkonsistensinya pemerintah, dimana persetujuan AMDAL belum ada tetapi pemerintah memberikan izin kepada PT, IIU. Pendirian pabrik dilakukan tanpa AMDAL, herarti tanpa peran serta masyarakat penduduk setempat yang akan terkena dampak, sehingga dalam kegiatan operasional pabrik kemudian temyata terjadi pencemaran lingkungan yang menimbulkan protes dan perlawanan dari masyarakat. Untuk penanganan permasalahan PT. IIU tersebut lagi-iagi pemerintah inkonsisten terhadap putusan-putusan yang dibuat, sehingga timbal kebijakan yang mendua. Akhirnya penanganan permasalahan dilakukan pemerintah dengan mengakomodir aspirasi dari masyarakat yang pro dan yang kontra, sehingga pemerintah memutuskan menutup pabrik rayon dan pabrik pulp dapat dibuka, dilanjutkan dengan melibatkan peran serta masyarakat didalam proses kegiatannya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T14488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wismaya Adi Purnama
"Utang luar negeri merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi pembangunan negara Indonesia. Dengan bantuan dana dari luar negeri diharapkan Indonesia dapat meningkatkan pendapatan domestik bruto nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa korelasi tersebut. Dengan mengambil salah satu sektor industri di Indonesia, penelitian ini mencoba menganalisa keterkaitannya dan juga mencoba meneliti kemampuan membayar kembali utang tersebut melalui nilai ekspor sektor tersebut. Penulis menggunakan pendekatan persamaan simultan untuk mendapatkan model penyelesaian yang unik dan dapat menjadi saran dalam pengambilan kebijakan terkait utan luar negeri Indonesia.

Foreign debt is one of the sources of financing for the development of the Indonesian industry. With the help of funds from foreign countries, Indonesia is expected to increase the national gross domestic product. This study aimed to prove the hypothesis and correlation between debt and development of gross domestic product. By taking one of the industrial sector in Indonesia, this study tries to analyze the correlation and also examine the ability to pay back the debt through export value of that sector. The author uses a simultaneous equation approach to obtain a unique solution model and can be related to policy-making suggestions in Indonesia's foreign debt"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>