Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko M. Hartono
"Air sangat penting untuk kelangsungan kehidupan manusia untuk dimanfaatkan tidak hanya untuk keperluan sehari- hari seperti untuk minum, makan, mandi, namun juga untuk keperluan lain seperti pertanian, industri, pariwisata dan lain sebagainya. Pertambahan penduduk, peningkatan jumlah pemukiman, pertumbuhan industri khususnya di sepanjang daerah aliran sungai dan yang membuang limbahnya ke air permukaan tersebut, menyebabkan terjadinya peningkatan pencemaran kualitas air permukaan. Bangunan instalasi pengolahan air minum yang mengolah air baku menjadi air minum telah berusia 15 sampai dengan 40 tahun, yang pembangunannya didasarkan terhadap kualitas air baku yang ada pada masa itu. Pada kenyataannya kualitas air baku sekarang ini sudah melampaui batasan parameter kualitas standar yang diijinkan sesuai ketentuan yang ada. Upaya penambahan bangunan pengolahan serta penambahan proses pengolahan sebagai alternative teknologi untuk mengurangi beban pencemar menyebabkan menambah biaya investasi yang berakibat dengan meningkatnya biaya produksi air minum. Peningkatan biaya produksi akan juga berpengaruh terhadap tarif air minum. Penelitian ini bertujuan untuk mendap atkan pendapat konsumen pelanggan air minum terhadap kesediaan membayar tarif (willingness to pay) air minum terhadap pelayanan air minum. Penelitian ini dilakukan terhadap pelanggan air minum dari Instalasi Pengolahan Air Minum Buaran, Pulo Gadung dan Pejompongan berdasarkan jumlah sambungan dan pelayan yang diberikan oleh pengelolaan PT TPJ (sekarang PT.AERTA) dan PT. PALYJA. Pendekatan perhitungan kesediaan untuk membayar tarif air minum menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) Versi 12. Hasil yang diperoleh bahwa kesediaan untuk membayar tarif air minum tidak hanya ditentukan oleh luas bangunan rumah pelanggan air minum, namun juga tergantung kepada pendapatan pelanggan, jumlah kran dalam rumah, ukuran tanah, dan kualitas air yang dihasilkan.

Water is used not only for daily life such as drink, food, bath but also for other purposes such as agriculture, industry and many other purposes. Population growth, increasing on housing, industrialization, and other generated activities especially along the river basin increased waste pollution. In general, Water Treatment Plants have been constructed for 15 and 40 years ago, with the criteria of the construction of this plant is based on water quality parameter at that time. In fact, raw water quality from river is exceeding water quality parameter standard according to water quality regulation. Alternative technology to reduce that pollution by constructing additional structure or additional process to reduce the pollution in water treatment plan will effect the investment cost as well as the production cost as the result will also effect water tariff. The objectives of this research is to determine the consumer?s opinion on willingness to pay on water supply services. This research is conducted among water supply consumer population from Buaran, Pulo Gadung and Pejompongan water treatment plant, and the proportion on the sample size is also based on number of piping connection under TPJ (AERTA) and PALYJA management. Willingness to pay approach used Statistical Product and Service Solution (SPSS Version 12). It is found that willingness consumer water supply to pay the tariff is not only depending on area of the houses, but also depending on salary of the consumers, number of tap or valve in the house, area of the land and quality of the water produced by water supply enterprises."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Syafrizal
"Makhluk hidup termasuk manusia membutuhkan air sebagai sumber kehidupan. Air digunakan oleh manusia untuk metabolisme tubuh, keperluan rumah tangga dan kegiatan yang mendukung kehidupannya (Enger dan Smith, 2000). Mengingat pentingnya fungsi air bagi manusia, tersedianya air baik secara kualitas maupun kuantitas harus dipelihara untuk menjamin kehidupan sekarang dari masa datang. Selain sebagai sumber kehidupan, air adalah sumberdaya alam terbarukan (Salim, 1993). Tersedianya air di dunia menurut Kodoatic et al. (2002) adalah dalam bentuk air asin, air tawar dan air dalam bentuk lain. Jumlah keseluruhan air di dunia sebesar 1.385.984.610 Km3 yang terdiri atas air laut 1.338.000.000 Km3 (96,53%), air tawar 35.029.210 Km3 (2,53%), dan air dalam bentuk Iain 47.984.610 Km3 (3,47%). Dilihat dari persentase potensi air di dunia, tersedianya air tawar paling sedikit jumlahnya tetapi dibutuhkan oleh mahluk hidup yang paling besar.
Kebutuhan air tawar di dunia untuk air baku air minum di dapat dari air hujan, dan sumber-sumber air seperti mata air, Sungai, rawa, danau, dan lain-lain. Pengambilan air baku Kota Palembang sebagaian besar dari Sungai Musi dan anak sungainya. Pengambilan air tawar dari sumur dalam atau air tanah dalam saat kemarau tidak dapat dilakukan, karena Formasi lapisan tanah di wilayah Palembang berupa lapisan alluvial, sehingga air tanah dalam tidak tersedia. Tersedianya air baku dari Sungai Musi secara kuantitas terpenuhi sepanjang tahun, tetapi secara kualitas menjadi masalah saat terjadi pasang surut. Permasalahan yang harus diteliti mengingat masyarakat tergantung sekali pada air baku Sungai Musi adalah pengaruh pasang surut pada penurunan kualitas air baku yang berimplikasi pada pengolahan air minum. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku. Jika terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku, diajukan hipotesis lanjutan yaitu terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air minum.
Metode penelitian pengaruh pasang surut pada kualitas air baku dan air minum yang digunakan adalah deskriptif analitik. Pembuktian hipotesis parameter kualitas air menggunakan uji statistik. Uji statistik yang di gunakan adalah T-Test karena data kualitas air yang digunakan bersifat rasio dan jumlah sampel kurang dari 30 (Sugiyono, 1999). Pemilihan sampel dengan metode pertimbangan (purposive) untuk menentukan waktu dan tempat pengambilan sampel (Sudjana, 1996). Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random). Pengolahan data menggunakan alat bantu program microsoft excel dan uji statistik dengan alat bantu program SPSS.
Hasil penelitian memperlihatkan terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku yang didasarkan pada baku mutu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Paramater yang mengalami perubahan sehingga melampaui baku mutu antara lain adalah pH, TSS, BOD, COD, DO, Posfat, NH3-N, H2S, Sulfat dan Total Coliform. Hasil uji statistik membuktikan hanya terdapat satu parameter yang menerima Ho yaitu parameter TDS, sisanya menolak Hipotesis Nol (Ho) dengan tingkat kepentingan antara 0,00 sampai 0,05. Untuk perubahan kualitas air minum akibat pasang surut, parameter yang mengalami perubahan didasarkan pada baku mutu menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang Persyaratan Air Minum antara lain adalah pH, kekeruhan dan khlorida. Hasil uji statistik memperlihatkan hanya parameter khlorida yang menolak 1-10 dengan tingkat kepentingan 0,00. Tingkat kekeliruan (a) yang di gunakan dalam uji hipotesis adalah 0,05 atau terjadi 5 kesalahan dalam 100 sampel.
Perubahan kualitas air baku akibat pasang surut akan mengalami peningkatan oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor gejala alam dan Faktor degradasi lingkungan. Faktor gejala alam disebabkan kemarau panjang seperti El-Nino atau tingginya curah hujan seperti La-Nina, sedangkan faktor degradasi lingkungan disebabkan deforestrasi daerah aliran sungai (DAS) dan pencemaran limbah domestik dan industri. Faktor gejala alam tidak dapat dikendalikan tetapi faktor degradasi lingkungan dapat dikelola untuk mengurangi dampak pasang surut yang terjadi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pasang surut di kualitas air baku dan air minum. Perubahan kualitas air baku selain membahayakan manusia jika memanfaatkan air baku sebagai air minum tanpa proses pengolahan, juga berimplikasi pada proses pengolahan air minum PDAM Tirta Musi. lmplikasi yang terjadi antara lain adalah kerusakan bangunan akibat pH yang rendah, implikasi proses pengolahan air minum dan implikasi pada biaya proses pengolahan.
Untuk mengatasi permasalahan kualitas air baku yang disebabkan pasang Surut, pemerintah disarankan memperbaiki dan menyelaraskan peraturan yang berlaku. Untuk mengurangi degradasi Iingkungan yang mengakibatkan peningkatan perubahan kualitas air baku oleh pasang surut, pemerintah disarankan menerapkan sistem pengelolaan sungai terpadu. Untuk pihak PDAM Tina Musi, perbaikan proses dan penambahan proses pengolahan air minum harus memperhatikan periode dan pengaruh pasang surut. Pertimbangan pemilihan proses pengolahan air minum yang digunakan selain mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis, juga harus mempertimbangkan faktor lingkungan Masyarakat yang mengambil air baku untuk air minum disarankan untuk memperhatikan periode pasang surut dan melakukan proses pengolahan air minum sebelum memanfaatkanya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvi Tri Salviana
"Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dengan pesatnya perkembangan penduduk maka kebutuhan air bersih untuk masyarakat juga semakin bertambah banyak. Namun masalahnya adalah dengan semakin buruknya kualitas air baku untuk air minum, disamping biaya produksinya meningkat hasilnya juga sering kurang baik. Suplai air bersih dengan kualitas yang kurang memenuhi standar atau air bersih yang tercemar baik secara biologis ataupun kimia dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat atau penduduk secara luas dengan waktu yang singkat. Oleh sebab itu penyediaan air bersih harus dapat memasok air untuk masyarakat dengan kualitas yang memenuhi standar kesehatan.
Masalah penyediaan air bersih memang sangat kompleks. Pencemaran oteh mikroorganisme baik bakteri maupun virus terhadap badan air maupun dalam suplai air minum merupakan kasus yang sering terjadi. Pencemaran oleh faktor fisika dan kimia, misalnya oleh senyawa polutan mikro yang bersifat mutagenik atau penyebab kanker sudah saatnya diwaspadai. Hai tersebut terjadi akibat dari cepatnya laju urbanisasi dan industrialisasi dan juga akibat penggunaan teknologi produksi yang tidak dan kurang ramah terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan masyarakat.
Salah satu problem atau masalah yang sering dijumpai pada air minum di dunia akhir-akhir ini yakni timbulnya senyawa yang dinamakan trihalometane atau yang disingkat THMs sebagai hasil samping dari proses disinfeksi dengan gas klor atau senyawa hipoklorit. Selain itu air yang tercemar oleh senyawa deterjen ternyata tidak mudah terurai dengan sistem instalasi yang ada sehingga diduga kuat senyawa tersebut masih terkandung dalam air bersih. Hal ini mengkawatirkan karena senyawa deterjen juga bersifat karsinogenik bila terakumulasi dalam jangka waktu lama dalam tubuh.
Untuk menanggulangi masalah menurunnya kualitas air baku untuk air minum adalah dengan melakukan pengolahan awal secara proses biologis. Dengan cara ini PAM tidak perlu mengubah instalasi yang lama tetapi hanya menyediakan instalasi tambahan yang dioperasikan pada awal proses. Pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup dengan menggunakan media plastik sarang tawon merupakan proses yang sederhana tetapi hasilnya cukup baik. Proses ini mampu mengurangi senyawa deterjen, ammonia, zat organik yang ada di dalam air baku.
Tujuan Penelitian ini adalah (a) mengetahui pengaruh sistem aerasi dan tanpa aerasi terhadap penurunan parameter zat organik, ammonia dan deterjen pada pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon; (b) membandingkan tingkat penurunan konsentrasi zat organik, ammonia dan deterjen pada pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon dengan waktu tinggal hidrolis di dalam reaktor 1, 2, 3 dan 4 jam sehingga diketahui tingkat penurunan yang optimal; (c) mengetahui efektivitas pengolahan air baku air minum dengan proses bioflter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon sebagai teknologi alternatif dalam upaya pengelolaan lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh: (a) pengoperasian dengan sistem tertentu untuk mendapatkan hasil yang optimum; (b) pengoperasian proses untuk mendapatkan hasil yang optimum pada waktu tinggal hidrotis tertentu; (c) pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon diharapkan dapat diaplikasikan sebagai teknologi alternatif yang ramah dan aman terhadap kesehatan dan lingkungan.
Hipotesis yang diajukan adalah: (a) proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon dengan sistem aerasi dapat menurunkan konsentrasi dan meningkatkan efisiensi pengurangan zat organik, ammonia dan deterjen yang lebih optimal pada pengolahan air baku air minum; (b) semakin lama waktu tinggal hidrolis di dalam reaktor akan meningkatkan penurunan konsentrasi dan efisiensi pengurangan zat organik, ammonia dan deterjen pada pengolahan air baku air minum dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon.
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2002. Air Sungai Kalimalang digunakan sebagai air baku penelitian, Mikroorganisme yang dipakai merupakan mikroorganisme yang tumbuh secara alami pada media penyangga yang terbuat dari plastik berbentuk sarang tawon. Air baku dialirkan ke dalam reaktor secara kontinyu dari bawah ke atas menuju ke bak pengendapan awal, bak biofilter yang telah berisi media dan bak pengendapan akhir. Volume reaktor tetap yaitu 372 liter.
Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari pengukuran langsung di laboratorium dengan menganalisis konsentrasi zat organik, ammonia, deterjen dan sebagai data pendukung juga dilakukan analisa oksigen terlarut (DO), padatan tersuspensi (SS), nitrat, nitrit, pH dan temperatur. Data yang telah diperoleh pada tahap penelitian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Waktu tinggal hidrolis di dalam reaktor berpengaruh terhadap efisiensi penghilangan zat organik, ammonia, deterjen dengan proses biofilter tercelup menggunakan media plastik sarang tawon yaitu semakin besar waktu tinggal hidrolis (laju alir air baku semakin kecil) maka efisiensi penghilangan semakin besar dan laju pembebanan semakin kecil. Efisiensi pengurangan senyawa organik selama masa pembiakan mikroorganisme diperoleh kondisi stabil sekitar 60%.
Kondisi terbaik diperoleh pada pengolahan dengan aerasi, pada waktu tinggal hidrolis 4 jam dengan efisiensi pengurangan senyawa organik 68,702%; deterjen 71,85%; ammonia 68,44%; padatan tersuspensi 76,89% dan oksigen terlarut 25,64%. Sedangkan terjadi hubungan linier antara beban zat dengan efisiensi pengurangan yaitu beban senyawa organik y = -0,087x + 74,30; beban deterjen y = -1,883x + 79,76; beban ammonia y = -0,3096x + 73,53 dan beban padatan tersuspensi y = -0,0543x + 78,32.
Penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan menggunakan media lain seperti keramik, random packing untuk mengetahui efisiensi pengurangan zat pencemar lainnya yang paling optimal sehingga dapat dibandingkan dengan penelitian ini. Selain itu jugs perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis bakteri yang mampu menguraikan senyawa organik, ammonia, deterjen lebih optimal.
Pada saat ini laju penggunaan air tanah menunjukkan kecenderungan yang semakin tidak rasional yang apabila tidak segera diatasi dengan berbagai upaya seperti rehabilitasi dan perlindungan sumberdaya air tanah dan pengaturan eksploitasi air tanah akan menimbulkan kelangkaan sumberdaya air tanah yang pada akhirnya menimbulkan kasus-kasus kerusakan lingkungan, seperti penurunan muka air tanah instrusi air laut dan amblesan tanah (land subsidence). Kasus kerusakan lingkungan semakin diperparah oleh rusaknya kawasan resapan air (recharge area) akibat dimanfaatkan untuk permukiman dan kegiatan budidaya yang mengabaikan fungsi lingkungan dan kaidah penataan ruang. Mengingat begitu pentingnya sumberdaya air dan demi kelangsungan kehidupan itu sendiri seharusnya disadari bahwa sumberdaya air baik air permukaan maupun air tanah harus mendapatkan perlindungan sebaik-baiknya agar diperoleh manfaat yang optimum sehingga tidak ada lagi penggunaan sumberdaya air secara boros.

Raw Drinking Water Quality Improvement By Biological Process (A Case Study in Raw Drinking Water Treatment By Submerged Biofilter Using Honeycomb Tube Plastic Media)Water is essential for human. Due to rapidly increased population, the demand of clean water increases. The problems are deterioration of water quality to make drinking water, increased production cost and low quality water product. Sub standard clean water or biologically or chemically contaminated water has a negative effect on public health in such a short time. Therefore, the supplier of clean water must be able to provide a community with water quality that complies with drinking water standard.
The problem of clean water is quite complicated. Microorganism contamination on water bodies or drinkable water supply often happens. We should be aware of a kind of physical or chemical contamination, such as contamination by mutagenic or carcinogenic micro pollutants. This happens not only because of rapid urbanization and industrialization, but also the use of production technology that are harmful to environment and public health.
One of problems often found lately in drinking water is the presence of trihalomethanes (THMs) compounds as a side effect of disinfection process using chlorine gas or hypochlorite compounds. In addition, detergent-contaminated water can't be decomposed easily by existing plant. Therefore, there's an assumption that drinking water still contains these compounds. This is our concern because accumulated detergent compounds may cause cancer.
To overcome the deterioration of water quality, a pretreatment using biological process is needed; PAM doesn't need to change the existing plant. Instead, it only needs to build auxiliary installation operating in the beginning of the water treatment. Raw drinking water treatment by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media is a simple process with a good result. This process can reduce detergent compounds, ammonia, and organic materials in the water.
The purpose of the research are : (a) to know the effect of aeration system and without aeration system on the concentrations reduction of organic materials, ammonia, and detergent by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media ; (b) to compare the reduction efficiency rate of organic materials, ammonia and detergent by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media with hydraulics retention time 1, 2, 3 and 4 hours in order to know the optimal of reduction rate; (c) to study the affectivity of water treatment using aerobic and anaerobic by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media as an alternative technology to achieve environmental management.
From the research, we hope to get : (a). information on the risk of consuming drinkable water if the water treatment is sub standard; (b). raw drinking water treatment by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media is hoped applicant as alternative technology that are safety of harmful to health and environment.
Proposed hypothesis are : (a).submerged biofilter process using honeycomb tube plastic media with aeration system is able to reduce concentration and increase reduction efficiency of organic, ammonia and detergent material that more optimal in the raw drinking water treatment; (b). As longer as. Hydraulics retention time in the reactor will increase reduction concentrations and reduction efficiency of organic, ammonia and detergent in raw water treatment by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media.
The research was conducted using experiment method from March until June 2002. Water from Kalimalang River is used as the raw water in this research. The microorganisms are naturally growth microorganisms on honeycomb tube plastic media. Water was flowed into the reactor continuously with upward direction toward preliminary settling tank, biofilter tank containing media, and final settling tank. The reactor tank is fixed, the volume is 372 liters.
The data is these researches are primary data gathered through direct measurements in a laboratory, by analyzing concentration of organic materials, ammonia, and detergents. As supporting data, analysis of oxygen dissolved, suspended solid, nitrate, nitrit, pH and temperature were also carried out. All the gathered data from this stage were processed and then are presented in tables and charts.
Hydraulics retention time in reactor has effect on the reduction efficiency of organic materials, ammonia, and detergent by submerged biofilter using honeycomb tube plastic media. Smaller flows (hydrolysis time is longer) cause higher reduction efficiency and smaller loading rate. Reduction efficiency of microorganism compounds during the growth path is around 60 %.
The best conditions are achieved in aerobic treatment (Hydrolysis time 4 hours) with the reduction efficiency 68,702% for organic materials, 71,85% for detergent, 68,44% for ammonia and 76,89% for suspended solid. The relationship between organic loading and removal efficiency showed linear relation expressed by Y = -0,087X + 74,30; detergent loading Y = -1,883X + 79,76; ammonia loading Y = -0,3096X + 73,53; and suspended solid loading Y = -0,543X + 78,32.
The research need to be followed up, such as using ceramic or random packing to know the optimum reduction efficiency of other contaminants compares to this research. Besides, following research are needed to study other bacteria species having ability to reduce more effectively on organic materials, ammonia, and detergent better.
Now ground water using rate shows irrational inclination. If this isn't handled soon with many ways like rehabilitation and ground water resource protection. Ground water exploitation will make scarcity of ground water resource that make environmental deterioration cases at last, such as reduction ground water level, Intrusion Sea and land subsidence. The case of environmental destroy will be more serious condition by recharge area destroy because to be used for living and cultivation activity that ignored environmental function and the spatial plan. Remembering that water resource is very important and for the life itself, it should be realized that water resource both surface water and ground water have to be protected well in order to get optimal useful that nobody's using water resource ineffectively."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 8177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidanafie Ashriyati
"ABSTRAK
Jumlah penduduk DKI Jakarta berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 mencapai 9.588.198 jiwa dengan kepadatan 14.882 jiwa/ km sehingga kebutuhan air makin meningkat. Pengambilan air tanah dalam jumlah besar mengakibatkan masalah lingkungan seperti intrusi air laut yang menyebabkan menurunnya kualitas air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerentanan pada wilayah terintrusi air laut di DKI Jakarta dilihat dari aspek lingkungan, sosial ekonomi masyarakat, ekonomi wilayah dan sosial kependudukan serta menentukan prioritas dan upaya penanganannya. Selama periode 1984-2006, intrusi air laut telah mencapai lebih dari 30 % dari total luas DKI Jakarta. Sebarannya mencakup seluruh wilayah Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Barat yang meliputi wilayah Cengkareng dan Kalideres. Perhitungan tingkat kerentanan dilakukan dengan metode pengkelasan dan skoring. Variabel yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian ini meliputi variabel jumlah dan kepadatan penduduk, persentase pelanggan air bersih, persentase penduduk miskin, persentase rumah tinggal sementara, jumlah sektor industri dan pabrik, jumlah sektor jasa dan perdagangan, persentase area rawan banjir/genangan, persentase area terbangun, dan persentase area terbuka hijau. Hasil perhitungan berdasarkan sebelas (11) variabel pada wilayah terintrusi air laut menunjukkan nilai kerentanan tertinggi pada variabel persentase area terbuka hijau, kepadatan penduduk dan persentase area terbangun. Secara umum, pada wilayah terintrusi air laut merupakan wilayah yang sebagian besar mempunyai tingkat kerentanan yang tinggi pada aspek sosial kependudukan dan ekonomi wilayahnya. Sedangkan Kelurahan Koja, Lagoa dan Tugu Utara merupakan wilayah dengan kerentanan yang tinggi pada aspek lingkungannya, sehingga perlu diutamakan prioritas dan upaya penanganannya. Berbagai upaya penanganan pada wilayah tersebut dengan cara peningkatan pelayanan air bersih, perbaikan sistem drainase dan penertiban lingkungan, penetapan jalur hijau untuk resapan air hujan, membangun dan memperbaiki fungsi situ, embung dan waduk, dan menerapkan konsep 3R terhadap sumberdaya air.

ABSTRACT
According to the 2010 Population Census, number of DKI Jakarta population is 9,588,198 and population density 14,882 persons/km2. It results to increasing water demand. Excessive groundwater exploitation causes environmental problems such as salt-water intrusion and decreases ground water quality. This research aims to identify vulnerability of salt-water intrusion area in DKI Jakarta from environment aspect, community socio-economic aspect, regional economy aspect, and demography aspect perspectives; to determine area management priority and measures.
This research shows that salt-water intrusion has covered more than 30% of total area of DKI Jakarta in the period of 1984-2006 which includes all area of Jakarta Utara and part of Jakarta Barat, Cengkareng and Kalideres. Calculation of vulnerability level is using classification and scoring method. The selected variables are population number and density, percentage of clean water consumers, percentage of poor population, percentage of temporary housing, number of industry facility and factory, number of trade and service facility, percentage of flooding/inundation area, percentage of built area, and percentage of greenery area. The result of calculation, based on eleven (11) variables, shows that three (3) variables, namely percentage of greenery area variable, population density variable, and percentage of built area variable, scored highest vulnerability. Generally, salt-water intrusion areas dominantly have high vulnerability level on social and demography aspect and regional economy aspect. Meanwhile, Kelurahan Koja, Kelurahan Lagoa and Kelurahan Tugu Utara are high vulnerability area in term of environment aspect which should be prioritized for implementing management measures. The management measures include clean water service improvement, environment and drainage system improvement, green belt for rain water absorption, development and improvement of dams and lakes function, and application of 3 R concept for water resources."
2011
T29751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dipo Prakoso Siswanto
"Perairan delta merupakan peraiaran yang sangat unik, kaya akan biota. Perairan delta merupakan zona peralihan dari perairan darat dan perairan laut, dengan demikian zona ini kaya akan nutrisi dan kandungan mineral. Delta Mahakam merupakan hilir dari Sungai Mahakam, yang terbentang dari Utara sampai ke Timur Kalimantan. Delta Mahakam merupakan salah satu wilayah yang kaya akan minyak dan gas bumi. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi menimbulkan limbah, dan yang terbesar adalah terproduksi, dalam air terproduksi terkandung berbagai unsur baik organik maupun anorganik terrnasuk logam. Regulasi mengenai limbah cair industri minyak dan gas bumi yang ada masih tidak mengisyaratkan baku mutu mengenai kandungan unsur anorganik dan logam dalam air terproduksi. Analisis dilakukan membandingkan kandungan yang ada dalam air terproduksi dan dalam badan air dengan Kepmen LH No. 51/2004 mengenai kualitas air laut bagi biota laut, Kepgub 339/1988 dan PP no. 82/2001 hal ini dilakukan mengingat tidak adanya peraturan khusus yang mengatur kualitas perairan delta/muara. Analisis komponen utama dilakukan untuk mengetahui parameter kunci dalam air terproduksi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kandungan logam (Arsenic, Timbal, Zinc, Cadmium, Selenium, Tembaga, Cr(VI) dan Nickel) yang terdapat di perairan Delta Mahakam disekitar lokasi pembuangan limbah melebihi baku umum lingkungan yang ditetapkan dalam Kepmen LH No. 51/2004. Analisis komponen utama terhadap unsur dalam air terproduksi memperlihatkan bahwa unsur logam memiliki kecenderungan untuk berkelompok dan merupakan komponen utama ptrlhma. Keberadaan unsur yang melebihi baku mutu ini dapat menyebabkan gangguan pada biota perairan dan manusia yang berada disekitar lokasi Mengingat sifatnya yang konservatif maka dampak yang ditimbulkan tidak akan langsung terjadi. Dampak jangka panjang yang terjadi jika terpapar logam berat adalah kerusakan pada ginjal, gangguan fungsi hati, kanker, kerusakan otak bahkan kematian.

Estuary is an unique area with high biodiversity, estuary is transition zonebetween land and sea makes estuary rich with nutrition and minerals. Mahakam Delta is downstream part of Mahakam river. This area is one ofthe biggest oil field in the world. Exploration and exploitation of oil and gas in this area result waste, and the biggest waste is produced water. Regulation for waste water from oil and gas industry especially produced water still not accommodate standard of heavy metals and non-organic materials in produced water. Analyses done by comparing content of produced water and Mahakam Delta water quality with available regulations, the regulations are Kepmen Ll-I NO. 421' 1996, Kepgub NO. 339/1988 and PP No. 82/200l. Principal Component Analyses done to see the tendency of elements grouping in produced water and determine the principal component of produced water. The result show that concentration of some heavy metals element (Arsenic, Lean, Zinc, Cadmium, Selenium, Copper, Cr(Vl), and Nickel) in Mahakam Delta above the standard. The result of Principal Component Analysis of produced water Shows that heavy metal materials had tendency to be grouping and became the first principal component. The presence of heavy metal elements in water body, with concentration above standard can disturb the ecosystem in Mahakam Delta. Since heavy metals are conservative elements, long term effects of exposure to these elements are: kidney, liver and brain damage or malfunction, cancer and even death."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Onasis
"ABSTRAK
Air adalah rat yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Manfaat air bermacam-macam misalaya untuk diminum, sebagai zat pelarut, pembersih dan sebagainya. Air yang berkualitas baik mutlak diperlukan karena kesehatan umum dan peningkatan lingkungan hidup yang sehat sangat dipengaruhi oleh kualitas air.
Penggunaan air semakin meningkat seiring dengan bertambahuya kegiatan di Kampus lnstitut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga. Agar air yang dikonsumsi tidak mengandung bibit penyakit, maka pengolahan air yang baik, yang berasal dari sumber air, sangat diperlukan, oleh sebab itu melalui penyediaan air bersih, baik dari segi kualitas maupun kuantitasaya di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga diharapkan dapat mezdagkatkan lingkungan Kampus yang higienes sehingga tidak mengbambat kegiatan akademis.
Sumber air bake yang disadap untuk pasokan air di Institut Pertanian Bogor (IPB) berasal dari air permukaan yaitu somber air dari sungai Cihedeung yang dipengamhi oleh lingkungau, iklim dan cuaca, yang dari waktu ke waktu kualitas air permukaan ini akan bembah akibat adanya pencemaran selama alirannya.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka diperlukan suatu evaluasi terhadap kapasitas dan unit-unit pengolahan air bersih yang ada sehiagga dapat memberikan gambaran terhadap kondisi-kondisi yang ada pada bangunan pengolahan air, sehingga dapat memberikan masukan yang dianggap perlu dalam mengatasi permasalahan yang ada di unit-unit pengolahan air bersih yang ada di Kampus Institut Pertanian Bogor Darmaga.

"
2001
S35636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat sebuah modul alat peraga proses pengisian air minum kemasan otomatis dengan menggunakan sistem conveyer dan dikendalikan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC). Pada perancangan alat peraga ini digunakan sensor proximity kapasitif dengan nomor seri E2K-C25MF1 tipe normally open yang berguna untuk mendeteksi level ketinggian pengisian air dalam kemasan dan sensor photoelectric yang dibuat oleh pabrikan Sunex tipe EX-D200E yang digunakan untuk mendeteksi kemasan yang bergerak di atas conveyer. Dengan menggunakan kedua sensor tersebut PLC dapat memonitor dan mengkontrol proses pengisian dan pengemasan secara otomatis. "
Universitas Indonesia, 2006
S28854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Mediawaty Amalia
"Kebutuhan air terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Sumber daya air yang tersedia khususnya di perkotaan hampir sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan warganya, kualitas air tanah dangkal dan air permukaan yang tercemar akibat sanitasi yang buruk. Namun ketergantungan terhadap air tanah tidak dapat dihindari karena pelayanan air perpipaan yang masih terbatas ditambah dengan tarif air perpipaan yang semakin kompetitif. Jika peningkatan kebutuhan tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan air maka akan terjadi kondisi rawan air. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerawanan air dan memetakan daerah rawan air hingga tingkat kelurahan di Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
Water Stress Index merupakan salah satu alat untuk mengetahui tingkat kerawanan air di suatu wilayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Perumusan Water Stress Index menggunakan dua belas indikator, yaitu: ketersediaan air, ketersediaan cakupan pelayanan air perpipaan, kontinuitas air, kualitas air tanah, kualitas air perpipaan, genangan air (banjir), tata guna lahan, ketersediaan sarana sanitasi, tingkat kebutuhan air, daya beli masyarakat dan tingkat kepercayaan masyarakat. Water Stress Index menghasilkan suatu output berupa daerah-daerah dengan tingkat kerawanan air.
Lokasi penelitian berada di Wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Berdasarkan Hasil perhitungan, nilai WSI di Jakarta Barat antara 0,14-0,51. Wilayah yang dikategorikan sebagai daerah tingkat rawan air yang sangat tinggi adalah Kelurahan Kamal dan Kelurahan Kalianyar. Hasil perhitungan nilai WSI di Jakarta Selatan berkisar 0,19-0,39. Kondisi rawan air di Jakarta Selatan cukup merata dengan tingkat rawan air rendah hingga menengah. Dengan mengetahui daerah rawan air maka dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan strategi dan arahan kebijakan sektor sumber daya air yang tepat sasaran.

The high population growth affects the high rate of water demand. In urban area, the quality and quantity of water resources are no longer able to serve people needs. Most of the shallow groundwater and the river are contaminated by domestic waste. However, the dependancy to the ground water will still continue, as long as the coverage of piped water service is limited and its fare goes more competitive. When the increasing water demand is not supported by similar improvement of water supply, water stress condition will occur. The purpose of this research is to determine the level of water stress and to map the result based on district scope.
Water Stress Index is an instrument to determine the level water stress area. Water stress index uses descriptive method with quantitave approach. Formulation of Water Stress Index uses twelve indicators, i.e. the availability of water, availability of piped water coverage, continuity of water, ground water quality, the quality of piped water, flooding, land use, availability of sanitation facilities, the need for water, power purchasing and the level of public trust. Water Stress Index produces an output in the form of areas with level of vulnerability of water.
The research was conducted in South and West Jakarta. Based on the result of water stress index calculation, water stress level in West Jakarta ranged from 0,14 to 0,51, the areas with very high water stress are Kelurahan Kamal and Kelurahan Kalianyar. The research also results that water stress index at most areas in South Jakarta are low to middle level ranging from 0,19 to 0,39. The result of WSI calculation which has been put into a map and visually presented can be utilized as a basis for better startegy and policy planning in increasing of fresh water supply sector.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1645
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Novita
"Air minum telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, karena merupakan sarana utama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kesulitan pengadaan air bersih diperkirakan berakibat rendahnya mutu air minum dikonsumsi masyarakat. Hal ini berakibat terjadinya peningkatan pertumbuhan dunia usaha untuk menyediakan air minum kemasan yang harganya relatif mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif mendapatkan air minum terjangkau dengan mengkonsumsi air minum isi ulang. Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis kualitas air minum isi ulang di Palembang. Studi Penelitian ini menggunakan Cross Sectional, sebanyak 33 dari 74 depot air minum di Palembang diteliti.
Kualitas air sebelum peugolahan mempunyai hubungan bermakna dengau kualitas air minum setelah diadakan pengolahan menurut parameter fisik, parameter kimia terbatas serta parameter bakteriologi. Proses desinfeksi ultraviolet, higiene sanitasi personal, higiene sanitasi depot, higiene ruang pengisian air minum mempunyai hubungan bermakna dengan kualitas air minum isi ulang, tetapi faktor paling berpengaruh adalah proses desinfeksi. Proses desinfeksi ultraviolet memenuhi syarat mempunyai peluang 8,3 kali mendapatkan kualitas air minum memenuhi syarat dibanding proses desinfeksi tidak memenuhi syarat. Higiene sanitasi personal memenuhi syarat mempunyai peluang 1,7 kali untuk mendapatkan kualitas air minum memenuhi syarat dibanding higine sanitasi personal tidak memenuhi syarat. Higiene sanitasi depot memenuhi syarat mempunyai peluang 9,6 kali mendapat kualitas air minum memenuhi syarat dibanding higiene sanitasi depot tidak memenuhi syarat. Higiene ruang pengisian air minum memenuhi syarat mempunyai peluang 16 kali mendapat kualitas air minum memenuhi syarat dibanding ruang pengisian air minum tidak memenuhi syarat.
Disimpulkan bahwa kualitas air sebelum dilakukan pengolahan berhubungan secara bermakna dengan kualitas air sesudah dilakukan pengolahan, dimana kandungan zat mineral (Fe, Mangan, Flour, CaC03) sangat minimal. Titik kendali kritis pada proses desinfeksi, higiene sanitasi personal, higiene sanitasi depot, higiene mang pengisian air minum dimana proses desinfeksi mempakan faktor paling berpengaruh terhadap kualitas air minum isi ulang. Perlu dibentuk kerjasama terprogram antara lembaga swadaya masyarakat depot air minum isi ulang dengan Dinas Kesehatan Palembang sehingga dapat dibuat komitmen bersama dalam rangka menjamin kualitas air minum yang aman, sehat untuk dikonsumsi masyarakat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuranida Fauziyah
"Air minum merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia. Universitas Indonesia kampus Depok menyediakan fasilitas air siap minum. Pada penelitian kualitas air tanah di Kota Depok yang dilakukan tahun 2022, diperoleh bahwa kualitas air tanah parameter Fisik di Kota Depok belum sepenuhnya memenuhi standar baku mutu. Namun kualitas air siap minum di Universitas Indonesia tidak dilakukan pengecekan kualitas air secara berkala, termasuk kualitas air siap minum parameter fisik. Tujuan penelitian Menganalisis kualitas parameter Fisik air siap minum sebelum dan sesudah filtrasi yang tersedia di setiap fakultas Universitas Indonesia kampus Depok Tahun 2023. Uji yang digunakan pada penelitian ini analisis deskriptif dengan desain studi cross sectional. Sampel yang diambil adalah air siap minum sebelum dan sesudah filtrasi di Universitas Indonesia kampus Depok tahun 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 9 sampel untuk air siap minum sebelum filtrasi dan 9 sampel air siap minum. Pengukuran kualitas air parameter fisik ini dilakukan secara in situ dan uji laboratorum. Pengukuran parameter kekeruhan, warna, badan Total Zat Terlarut diuji di laboratorium Labkesda DKI Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air siap minum parameter fisik sebelum filtrasi di Universitas Indonesia tahun 2023 yang memenuhi persyaratan yaitu berjumlah 3 sampel (33,3%)  dari 9 sampel yang diteliti dan 66,7% lainnya tidak memenuhi syarat. hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air siap minum sesudah filtrasi parameter fisik di Universitas Indonesia tahun 2023 yang memenuhi persyaratan berjumlah 3 sampel (33,3%)  dari 9 sampel yang diteliti 66,7% lainnya tidak memenuhi syarat. hasil analisis uji bivariat, hanya parameter suhu yang terdapat perbedaan antara kualitas air siap minum sebelum dan sesudah filtrasi. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai p value 0,008 (p<0,05). Sedangkan untuk parameter kekeruhan, warna, bau, daya hantar listrik, Total Zat Terlarut dan pH tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 9 dari air siap minum sebelum di filtrasi yang diteliti, hanya 3 sampel yang memenuhi persyaratan parameter fisik dan 9 dari air siap minum sesudah filtrasi yang diteliti yang memenuhi persyaratan parameter fisik berjumlah 3 sampel sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023.

Drinking water is an important need for every human being. The University of Indonesia's Depok campus provides ready-to-drink water facilities. In research on the quality of groundwater in Depok City which will be conducted in 2022, it is found that the physical parameter groundwater quality in Depok City has not fully met the quality standards. However, the quality of ready-to-drink water at the University of Indonesia does not regularly check the quality of water, including the quality of ready-to-drink water on physical parameters. The research objective was to determine the quality of the physical parameters of ready-to-drink water before and after filtration available in every faculty of the University of Indonesia, the Depok campus, in 2023. The test used in this study was descriptive analysis with a cross-sectional study design. The samples taken were ready-to-drink water before and after filtration at the University of Indonesia, Depok campus in 2023 with a total sample of 9 ready-to-drink water before filtration and 9 ready-to-drink water samples. Measurement of water quality physical parameters is carried out in situ and laboratory tests. Measurement of the parameters of turbidity, color, total body dissolved substances were tested at the Labkesda DKI Jakarta laboratory. The results of the analysis show that the physical parameters of ready-to-drink water quality before filtration at the University of Indonesia in 2023 meet the requirements, namely 3 samples (33.3%) of the 9 samples studied and the other 66.7% do not meet the requirements. The results of the analysis show that the quality of ready-to-drink water after filtration for physical parameters at the University of Indonesia in 2023 meets the requirements of 3 samples (33.3%) of the 9 samples studied, 66.7% do not meet the requirements. the results of the bivariate test analysis, only the temperature parameter that there is a difference between the quality of ready-to-drink water before and after filtration. This is indicated by the p value of 0.008 (p <0.05). As for the parameters of turbidity, color, odor, electrical conductivity, total dissolved substances and pH there is no significant difference. The conclusion of this study is that 9 of the ready-to-drink water before being filtered were studied, only 3 samples that met the physical parameter requirements and 9 of the ready-to-drink water after being filtered that were studied that met the physical parameter requirements, totaling 3 samples in accordance with Minister of Health Regulation Number 2 Year 2023."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>