Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Tulodong, 2013
808.81 SIR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Safirah Hanifati
"enulisan ini bertujuan untuk meneliti seruan freedom of speech dalam puisi berjudul Ikhtiyar karya Azzedine Mihoubi yang merupakan seorang penyair dan mantan menteri Kebudayaan Aljazair tahun 2015-2019. Puisi digunakan sebagai media menyampaikan pendapat para demonstran sebagai salah satu bentuk kebebasan pendapat. Akan tetapi seorang demonstran di Aljazair ditangkap sebagai tahanan politik setelah membacakan puisinya yang berisi kritik kepada pemerintah. Melihat peristiwa penangkapan tersebut, puisi Ikhtiyar menjadi menarik untuk diteliti. Karena puisi tersebut dibuat oleh seorang penyair yang pernah menjabat di pemerintahan. Pemerintahan pada umumnya sering menerima krtik dari rakyatnya sebagai bentuk kebebasan berpendapat dan Mihoubi menunjukan dukungan atas kebebasan berpendapat melalui puisi Ikhtiyar. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kualitatif dan deskriptif berdasarkan teori retorika Arab atau balagah dan teori isotopi. Penelitian ini menemukan bahwa teori balagah dan teori isotopi merupakan teori yang tepat untuk melihat seruan dan tema freedom of speech dalam puisi Ikhtiyar. Dalam puisi ini ditemukan banyak seruan freedom of speech yang ditujukan kepada rakyat Aljazair. Selain ditemukan tema freedom of speech, puisi ini juga terdapat sub-tema perjuangan, persaudaraan setanah air dan musuh negara.

This research aims to examine the invocation of the freedom of speech within Azzedine's poem entitled “Ikhtiyar”, written by Mihoubi Azzedine, who is a poet and a former Minister of Culture of Algeria from 2015-2019. Poetry is utilized as a medium to convey the opinion of demonstrators as a form of a freedom of speech. However, a protester in Algeria was arrested as a political prisoner after reading out loud his poetry which embodied criticism towards the government. Considering the arrest incident, the poetry of Ikhtiyar has become intriguing to research due the fact that the poem was composed by a poet who had served in the government. In general, the government often receives criticism from its people as a form of free-speech. On that ground, Mihoubi emphasized his support towards the civil-liberty through the Ikhtiyar poetry. This research was conducted with a qualitative and descriptive approach based on the Arabic rhetoric theory or balagah and the isotopic theory. Within the research, it is found that the balagah theory and the isotopic theory are suitable to examine the exclamation and the theme of freedom of speech in the Ikhtiyar poetry. Within this poem, it has discovered that there are many calls for the free-speech addressed to the Algerian people. Along the freedom of speech, this poem also encloses several sub-themes of struggles, compatriots, and enemies of the state."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Astar
Jakarta: Tulodong, 2008
808.81 SIR r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Padang: Kelompok Penggiat Puisi Padang, 2003
811 Bun
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adli Muaddib Aminan
"Penelitian ini membahas puisi karya Rasul Gamzatov "Dagestan" yang ditulis pada tahun 1951. Penelitian ini menganalisis penerjemahan lintas-budaya dalam puisi tersebut. Puisi ini terdiri dari delapan bait dan diterjemahkan oleh Ladinata Jabarti. Teori yang digunakan adalah Teori Puisi (Eliot,1986) dan Teori Penerjemahan Lintas Budaya (Bassnett, 2011). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif (Ritchie dan Lewis, 2004). Puisi ini mencerminkan kecintaan Gamzatov terhadap Dagestan, negara bagian multietnis di Rusia. Penerjemahan puisi ini memuat konteks Dagestan terkait alam dan budayanya. Penerjemahan puisi dilakukan dengan melibatkan dua bahasa yaitu bahasa Rusia dan bahasa Indonesia. Pembahasan penerjemahan ini dilakukan perbait dan meliputi lintas-budaya antara Rusia dan Indonesia. Empat hasil penelitian terkait lintas-budaya didapatkan dalam penelitian ini, yaitu rantau, cinta tanah air, patriarki, dan agraris.

This research discusses the poetry by Rasul Gamzatov "Dagestan" which was written in 1951. This research analyzes the cross-cultural translation of the poem. This poem consists of eight verses and was translated by Ladinata Jabarti. There are two theories used: Poetry Theory (Eliot, 1986) and Cross-Cultural Translation Theory (Bassnett, 2011). The method used is descriptive-qualitative method (Ritchie and Lewis, 2004). This poem reflects Gamzatov's love for Dagestan, a multi-ethnic state in Russia. The translation of this poem contains the context of Dagestan regarding its natures and cultures. The translation of the poem involves two languages, namely Russian and Indonesian. The discussions on this translation are carried out for each verse and cover cross-cultural relations between Russia and Indonesia. Four research results related to cross-culture are obtained in this research, namely wandering, love of homeland, patriarchy, and agrarian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Yayasan Puisi, Jakarta,
404 PUISI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Shobichatul Aminah
"Penelitian mengenai unsur romantisisme dalam puisi Takamura Kootaroo ini berangkat dari masalah bagaimanakah perkembangan romantisisme dalam sejarah kesusastraan Jepang dan unsur romantisisme apakah yang terdapat dalam kebanyakan puisi Takamura Kootaroo, serta makna apakah yang tersirat dalam puisi Takamura Kootaroo.
Untuk menjawab masalah tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah sastra untuk menjelaskan tentang perkembangan gerakan romantik dalam kesusastraan Jepang, serta menggunakan pendekatan ekspresif yang dikemukakan oleh Abrams, yang memandang karya sastra sebagai produk dari pikiran dan perasaan pengarang. Untuk itu dalam analisisnya karya sastra sama sekali tidak dipisahkan dengan pengarang, termasuk dengan latar belakang sosial dan budayanya.
Ada tiga fase perkembangan gerakan romantik dalam kesusastraan Jepang, yaitu Bun'gaku Kai (1893-1898), Myoojoo (1899-1908), dan Subaru (1909-1913). Sedangkan unsur romantisisme yang dapat ditemukan dalam puisi Takamura Kootaroo antara lain; puisinya menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana serta mengungkapkan pikiran serta perasaannya secara spontan, pemberontakannya terhadap bentuk formal yang juga merupakan pencerminan dari pemberontakannya terhadap sistem tradisional yang mapan, khususnya sistem keluarga yang berlaku pada masa pemerintahan Meeji,serta apresiasinya yang mendalam tentang alam yang membawanya pada sebuah perjalanan spiritual yang dilandasi oleh kerinduannya untuk menyatu dengan alam.
Dari makna yang tersirat dalam puisi Kootaroo juga ditemukan pesan moral untuk saling menghormati antar sesama manusia dan seluruh mahluk yang hidup di alam, serta anjurannya agar manusia dapat membaca tanda-tanda yang diberikan oleh alam agar dapat memahami kebenaran."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wals, Chad
Englewood Cliffs: Prentice-Hall, 1962
801.1 WAL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cici Maemunah Umar
1983
S2196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aselih Asmawi
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>