Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S27490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris
"ABSTRAK
Tugas Akhir ini membahas salah satu variasi metode faktorisasi cholesky yang disebut metode multifrontal. Metode ini membagi faktorisasi numerik matriks sparse yang simetris dan positif definit menjadi sejumlah sehingga langkah faktorisasi parsial dari matriks yang lebih kecil dan penuh. Konsep utama metode multifrontal adalah adanya kontribusi dan faktor kolom yang sudah dihitung. Kontribusi tersebut tidak diaplikasikan secara langsung, melainkan dipergunakan dalam memodifikasi submatriks yang akan difaktorkan pada tahap berikutnya. Pada setiap langkah faktorisasi, matriks frontal dibentuk dan matriks update yang didapat dari kolom-kolom yang berkontribusi terhadap kolom yang sedang diproses. Setelah mengeliminasi matriks frontal tersebut, akan diperoleh matniks update yang merupakan kontribusi dan kolom tersebut terhadap kolom lain pada langkah berikutnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghali, A.
Jakarta: Erlangga, 1990
624.171 GHA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ghali, A.
Jakarta: Erlangga, 1986
624.171 GHA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Sulistiyo Wibowo
"Value-at-Risk (VaR) adalah perangkat pengukuran risiko yang sangat populer di dunia perbankan dan keuangan saat ini. Iorion (2003) menerjemahkan VaR sebagai suatu tilik hatasan (cut q) yang menetapkan suatu kerugian Lidak dapat lerjadi dengan probabilitas yang Iebih besar dari tingkat kepercayaannya. Karya akhir ini memfokuskan penaksiran volatilitas untuk pengukuran risiko pasar dalam rangka meughitung diversified VaR.
Engle (1982) mengembangkan model yang sangat lerkenai untuk meramalkan volatilitas yang disebut sebagai uutoregressive conditional hereroskedasticity (ARCH). Salah seorang muridnya, Bollerslev (1986) memperbaiki model Engle, yang kemudian dikenal sebagai generalized ARCH (GARCH). Model-model ini merupakan model univariate yang dapat digunakan untuk menaksira VaR tunggal untuk seliap posisi. Sedangkan untuk posisi portofolio, perhitungan diversified VaR harus inemperhitungkan korelasi antara instrumen yang dipergunakan. Mctode matriks varian-kovarian adalah salah salah sate metode yang sering digunakan untuk meiakukan aggregasi penaksiran VaR untuk posisi portofolio.
Sebuah alternatif metode yang dapat digunakan untuk menghilung penaksiran diversified VAR adalah menggunakan model-model GARCH multivariat. Engle dan Kroner (1993) menunjukan basil teoritis dalam formulasi dan penaksiran GARCH multivariat dalam sistem persainaan simultan yang dikenal sebagai BEKK (M-GARCH BEKK) model. Model ini didasarkan pada model Engle (1982) dan model Bollerslev (1986).
Dengan menggunakan metode M-GARCH BEKK dan metode matriks variankovarian, karya akhir ini membandingkan peramalan volatilitas yang dihasilkan oleh kcduanya untuk menghitung diversified VaR, khususnya untuk risiko pasar. Data yang digunakan menggunakan tiga nilai lukar: GBP'IUSD, USD!!I'Y, dan USDISGI] dari tahun 2000 hingga 2005. Dalam rangka melakukan bucktesting, uji Kupicc diterapkan untuk melakukan validasi model pada bentuk univariat.
Hasil empirik menunjukkan bahwa model M-GARCH BEKK memberikan kinerja penaksiran yang lebi baik dibandingkan metode matriks varian-kovarian, walaupun spesilikasi model ini lebih rumit. Taksiran VaR yang dihasilkan M-GARCH BEKK adalah 0,1388%, yang memberikan beban modal sebesar 5,2063%, sedangkan taksiran VaR yang dihasilkan metode matriks varian-kovarian adalah 0,1982%, yang memberikan beban modal sebesar 7,433%. Hasil lain yang ditemukan adalah perubahan volatilitas berubah secara signifikan setiap 125 tilik observasi atau selidaknya tiga bulan. Hal ini menyimpulkan bahwa peramalan volatilitas harus dievaluasi setiap tiga bulan.

Value-at-Risk (VaR) is the most popular tool for risk measurement in banking and finance industry today. Jorion (2003) be interpreted as the cutoff point such that a loss will not happen with probability greater than its confidence level. VaR estimation requires net asset positions and its distribution, time horizon, confidence level, and volatility forecast. This paper focus on volatility estimation for market risk measurement in order to calculate diversified VaR.
Engle (1982) developed a famous model to forecast volatility, known as autoregressive conditional heleroskedasticity (ARCH). His student, Bollerslev (1986), improved Engle's model, which later known as generalized ARCH (GARCH). These models are univariate model that can be used to estimate single VaR for each position. For portfolio position. one must calculate correlation among the assets in order to incorporate diversified VaR estimation. Variance-covariance matrix method is one of the common methods to aggregate VaR estimation for portfolio position.
An alternative method to calculate diversified VaR estimation is to use multivariate GARCH models. Engle and Kroner (1993) shows theoretical results in the formulation and estimation of multivariate GARCH models within simultaneous equations systems and known as BEKK (M-GARCH BEKK) model. This model is based on Engle's model 1982) and Bollersley?s model (1986).
Using M-GARCH BEKK and variance-covariance matrix methods, this paper compares volatility forecast generated by both methods in order to estimate diversified VaR for market risk only. The data used in this paper consists of three exchange rates: GBP/USD, USD/JPY, and USDISGD, from the period of 2000 to 2005. In order to do backtesting. Kupiec test is applied to validate the models in the invariable form.
The empirical result shows that M-GARCI I 13EKK model performs better, though has more sophisticated specification, than variance-covariance matrix method in estimating the volatility. The estimation results are as follows: VaR estimation generated by MGARCH BEKK is 0.1388% which leads to capital charge of 5.2063%; while estimation generated by variance-covariance matrix is 0.1982% which leads to capital charge of 7.433%. The results also show that the volatility changes significantly every 125 observations or at least once in three months. This concludes that volatility forecast should he evaluated at least every three months."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrini Cesarina
"Pylogenetic tree merupakan tree yang merepresentasikan evolusi dari berbagai spesies hidup di bumi. Untuk membangun phylogenetic tree ini dibutuhkan suatu matriks jarak yang elemen-elemennya merupakan jarak dari tiap pasang spesies yang terlibat. Jarak ini diperoleh dengan menggunakan metode tertentu, diantaranya yaitu metode Jukes-Cantor dan metode Kimura. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membentuk matriks jarak dengan menggunakan metode Jukes-Cantor dan metode Kimura yang selanjutnya akan disimulasikan terhadap data koleksi DNA dari 10 spesies kelompok Khamir milik Wellyzar Sjamsuridjal, Ph.D.. Dari matriks jarak yang terbentuk, selanjutnya akan dibangun phylogenetic tree yang akan dianalisa dengan melihat pola percabangannya. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa nilai yang dihasilkan oleh masing-masing matriks jarak dan pola percabangan yang dihasilkan oleh masing-masing phylogenetic tree tidak begitu jauh berbeda. Namun berdasarkan teori, metode Kimura lebih merepresentasikan kondisi yang sebenarnya dibandingkan dengan metode Jukes-Cantor.
Kata kunci: Jukes-Cantor dan Kimura distance matrix; Jukes-Cantor dan
Kimura method; DNA; alignment.
vii + 78 hlm.; lamp.
Bibliografi: 10 (1980-2008)"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S27690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pylogenetic tree merupakan tree yang merepresentasikan evolusi dari
berbagai spesies hidup di bumi. Untuk membangun phylogenetic tree ini
dibutuhkan suatu matriks jarak yang elemen-elemennya merupakan jarak
dari tiap pasang spesies yang terlibat. Jarak ini diperoleh dengan
menggunakan metode tertentu, diantaranya yaitu metode Jukes-Cantor dan
metode Kimura. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membentuk matriks
jarak dengan menggunakan metode Jukes-Cantor dan metode Kimura yang
selanjutnya akan disimulasikan terhadap data koleksi DNA dari 10 spesies
kelompok Khamir milik Wellyzar Sjamsuridjal, Ph.D.. Dari matriks jarak
yang terbentuk, selanjutnya akan dibangun phylogenetic tree yang akan
dianalisa dengan melihat pola percabangannya. Dari hasil simulasi dapat
disimpulkan bahwa nilai yang dihasilkan oleh masing-masing matriks jarak
dan pola percabangan yang dihasilkan oleh masing-masing phylogenetic tree
tidak begitu jauh berbeda. Namun berdasarkan teori, metode Kimura lebih
merepresentasikan kondisi yang sebenarnya dibandingkan dengan metode
Jukes-Cantor."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Pauline C.
"ABSTRAK
Tanah bertulang (reinforced earth) merupakan suatu material komposit
terdiri dari tanah yang dipadatkan yang di dalamnya ditancapkan elemen-elemen
tulangan tarik, yang biasanya dibuat dari jalur-jalur logam yang dipasang secara
horisontal.
Tanah mempunyai sifat lemah terhadap tegangan tarik tetapi kuat menahan
tegangan tekan sedangkan tulangan adalah sebaliknya, bersifat lemah terhadap
tekan tetapi kuat terhadap tarik. Tanah mengalami keseimbangan atau kestabilan
karena adanya gaya-gaya friksi yang timbul di antara tanah dan tulangan, dimana
tegangan-tegangan pada tanah disalurkan menuju elemen-elemen yang
ditempatkan pada daerah tarik.
Soil Nailing merupakan salah satu metode penulangan tanah yang
diterapkan pada lereng atau galian tanah asli yang membentuk dinding tanah. Pada
teknik ini, tanah asli diperkuat dengan baja batangan yang digrout ("nails")
dengan shorcrefe sebagai penutup (facing) untuk mencegah larinya tanah ke luar.
Pada karya tulis ini akan diielaskan sistem penulangan tanah dengan teknik
soil nailing untuk dinding penahan tanah, rnengenai mekanisme interaksi tanah-
tulangannya dan perilakunya serta beberapa metode desain, yaitu: metode Davis,
TALREN dan Caltrans yang dilengkapi dengan suatu studi kasus dengan
mengambil data-data lapangan dari proyek Wisma Pondok Indah. Kemudian
dilakukan analisis perhitungan stabilitas dengan mengglmakan program SNAIL
yang dikeluarkan oleh Caltrans dimana hasil yang didapat akan dibandingkan
dengan hasil perhitlmgan dengan menggunakan metode Taylor, STABIL dan
grais. Dari hasil yang didapat diketahui bahwa terjadi peningkatan faktor
keamanan bila lereng tersebut diberi tulangan bila dibandingkan dengan tanpa
tulangan.

"
1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sigit Sulistiyo Wibowo
"Value-at-Risk (VaR) is the most popular tool for risk measurement in banking and finance industry today. The study estimates the volatility for market risk measurement to calculate diversified VaR. Using Multivariate GARCH BEKK proposed by Engle and Kroner (1993) and variance-covariance matrix methods, this paper compares both methods in generating volatility forecast to estimate diversified VaR particularly for market risk. The paper examines three exchange rates: GBP/USD, USD/JPY, and USD/SGD, from the period of 2000 to 2005. The empirical result shows that GARCH BEKK model performs better, though has more sophisticated specification, than variance-covariance matrix method in estimating the volatility. The estimation results are as follows: VaR estimation generated by GARCH BEKK is 0.1388% which leads to capital charge of 5.2063%; while estimation generated by variance-covariance matrix is 0.1982% which leads to capital charge of 7.433%. The results also show that the volatility changes significantly every 125 observations or at least once in three months. This concludes that volatility forecast should be evaluated at least every three months."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
MUIN-XXXV-12-Des2006-29
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>