Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Yulianti Kurnianingsih
"Skripsi ini membahas tentang perilaku diet penurunan berat badan yang dilakukan remaja putri di 4 SMA terpilih di Depok tahun 2009. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor individu (status gizi, citra tubuh, pengetahuan gizi dan diet, rasa percaya diri) dan faktor lingkungan (pengaruh keluarga, teman sebaya, media massa dan tokoh idola) terhadap diet penurunan berat badan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat ukur kuesioner dan menggunakan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 235 responden remaja putri dari 4 SMA terpilih (SMAN 2, SMAN 6, SMA Muhammadiyah 1 dan SMAIT NF) di Depok.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 37.4% responden berdiet untuk menurunkan berat badan. Faktor status gizi, citra tubuh, pengetahuan gizi, pengaruh keluarga, teman sebaya, media massa dan tokoh idola menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan diet penurunan berat badan. Saran dari peneliti adalah mengembangkan peran Dinas Kesehatan Depok, pihak sekolah dan media massa dalam pelaksanaan program edukasi gizi pada remaja putri tentang perilaku diet, gambaran bentuk tubuh ideal dan pentingnya asupan gizi pada masa remaja.

The focus of this study is the weight-loss dieting behavior among adolescent girls of 4 selected high schools in Depok 2009. The purpose of this study is to understand individual factors (nutritional status, body image, nutritional and dieting knowledge, self esteem) and environmental factors (family, peer, media mass and idol figure influences) to the weight loss dieting behavior. This study is a quantitative and was measured with questionnaire, and using cross-sectional design. The study participants included 235 adolescent girls from 4 selected high schools (SMAN 2, SMAN 6, SMA Muhammadiyah 1 dan SMAIT NF) in Depok.
The result shows that 37.4% of the girls dieting to loss weight. Nutritional status, body image, nutritional knowledge, influences of family, peer, media mass and idol figure are significantly related to the weight-loss dieting behavior. The author suggests the Depok Ministry of Health, schools, and mass medias to have a role in implementing the nutrition education for the adolescent girls especially about dieting behavior, body image perception, and the importance of nutrition intake in adolescent age."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Hayati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26775
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Novitasari
"Penggunaan PUGS merupakan cara termudah untuk merencanakan asupan makan atlet remaja guna terpenuhi kebutuhan zat gizinya. Ada dua faktor yang banyak memengaruhi perilaku makan atlet remaja yaitu faktor individu dan lingkungan. Faktor lingkungan yang banyak berpengaruh antara lain orang tua, teman, media massa serta faktor sosial lainnya seperti lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan total sampel 103 responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui separuh responden (50,5%) merupakan kelompok remaja awal (usia 11-16 tahun). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku PUGS yang baik. Teman dan pelatih berpengaruh besar pada perilaku makan responden. Ternyata hampir seluruh responden belum pernah melihat media berisikan pesan PUGS. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pengaruh teman dengan perilaku makan atlet remaja berdasarkan PUGS.

Using PUGS is the easiest way to plan athlete?s food intake in order to met their nutrition intake. There are two factors that influence the eating behavior of youth athletes, individual and environmental factors. Enviromental factors include parents, peer group, mass media and the other social factors such is school environment. This research uses cross sectional design with a total of 103 sample. The results are more than half respondents (50.5%) is early adolescents group (age 11-16 years). Most of the respondents have good knowledge, attitudes and behavior about PUGS. Friends and trainers have a strong related to respondents eating behavior. In fact almost all respondents have never seen media messages containing PUGS. There are significant correlation between knowledge and the influence of friends with adolescent athlete?s eating behavior based on PUGS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Puspita Sari
"Seksualitas dan kesehatan reproduksi adalah isu yang dianggap tabu oleh masyarakat. Secara psikologis remaja cendrung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba hal yang baru. Isu seksualitas dan kesehatan reproduksi yang tabu untuk dibicarakan menjadikan remaja cendrung mencoba-coba sehingga menjadi berisiko pada perilaku seksual yang berdampak pada kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual, HIV/AIDS, serta masih banyak lagi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi orang tua dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMA Tunas Harapan Tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan pola komunikasi orang tua dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMA Tunas Harapan. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari tahun 2013 dengan responden sebanyak 115. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pola komunikasi orang tua, pengetahuan, sikap, dan paparan media pornografi dengan perilaku seksual berisiko di SMA Tunas Harapan. Penelitian ini menyarankan perlu adanya penyuluhan kepada orang tua tentang kesehatan reproduksi pada remaja dan komunikasi terbuka dalam mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja.

Sexuality and reproduktive health is an issue that is rare to be talk and become a taboo issue in society. Psychologically adolescent have a high curiosity and wanted try soething new. Taboo sexuality and reproductive health issue are makes adolescent want to create new experiment about sexsual behavior which may impact on on unwanted pregnancy, sexually teransmitted infections, hiv and aids and an many more. This research was the relationship and communication parents with risky sexual behavior in SMA Tunas Harapan.
This research has been conducted with cross-sectional design. Teh data was colled in Januari 2013 with 115 respondents. Data collected by using structured questionnaire that has been tested and analyzed prior univariate and bivariate.
The results of this study show the relationship communication parent with risky sexual behavior in SMA Tunas Harapan. The results of this study showed on relationship to communication parent, attitudes, knowledge and exposure to pornography. This study recommends the need for educate parents about reproductive health in adolescents and open communication in preventing risky sexual behavior in adolescents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Handayani Kawanto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai asupan serat pangan dan air dan kejadian konstipasi pada remaja masih belum banyak Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan profil jumlah asupan serat pangan dan air pada remaja serta hubungan antara asupan serat pangan dan air terhadap pola buang air besar konsistensi tinja dan konstipasi Studi potong lintang dilakukan pada 120 siswa SMU berusia 15 17 tahun dilakukan selama Oktober Desember 2015 Data jumlah asupan energi karbohidrat protein lemak air dan serat bahan makanan dan minuman dikumpulkan dengan menggunakan food record form selama 2x24 jam dan food frequency questionnaire FFQ Subjek terdiri dari 82 anak perempuan 68 3 dan 38 anak lelaki 31 7 sebagian besar dengan gizi baik dan perawakan normal Hanya dua subjek yang mengalami konstipasi Median asupan energi protein lemak dan karbohidrat air dan serat berturut turut sebanyak 1419 3 kalori 54 6 gram 48 4 gram dan 183 2 gram 2079 mL dan 5 1 gram Jumlah asupan energi karbohidrat dan air subjek lelaki secara bermakna lebih tinggi dibandingkan perempuan Tidak didapatkan hubungan bermakna antara asupan serat pangan dan air dengan kejadian konstipasi Data yang didapat menunjukkan jumlah asupan serat pangan remaja usia 15 17 tahun di bawah AKG yang dianjurkan Sebaliknya jumlah asupan air sesuai dengan AKG yang dianjurkan Data yang didapat diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya ABSTRACT
Indonesian children and adolescent are alleged not to consume sufficient fiber and water while studies show fiber and water affect defecation profile This cross sectional study records the amount of fiber and water intake of Indonesian adolescents aged 15 17 years and their defecation pattern Subjects are 120 SMU 68 students aged 15 17 years 82 girls and 38 boys The study was conducted between October and December 2015 We attempt to find any correlation between fiber and water intake and defecation profile Most of the subjects were well nourished and normal stature Median water and fiber intake were 2079 mL and 5 1 grams The median of energy protein fats and carbohydrates intake were 1419 3 calories 54 6 grams 48 4 grams and 183 2 grams consecutively Only two subjects who experienced constipation About 49 subjects had abdominal pain according to Rome III Criteria We found there is no significant association between dietary fiber intake and water consumption and constipation However we feel that future study should be carried out to encrich our data in this field ;Indonesian children and adolescent are alleged not to consume sufficient fiber and water while studies show fiber and water affect defecation profile This cross sectional study records the amount of fiber and water intake of Indonesian adolescents aged 15 17 years and their defecation pattern Subjects are 120 SMU 68 students aged 15 17 years 82 girls and 38 boys The study was conducted between October and December 2015 We attempt to find any correlation between fiber and water intake and defecation profile Most of the subjects were well nourished and normal stature Median water and fiber intake were 2079 mL and 5 1 grams The median of energy protein fats and carbohydrates intake were 1419 3 calories 54 6 grams 48 4 grams and 183 2 grams consecutively Only two subjects who experienced constipation About 49 subjects had abdominal pain according to Rome III Criteria We found there is no significant association between dietary fiber intake and water consumption and constipation However we feel that future study should be carried out to encrich our data in this field ;Indonesian children and adolescent are alleged not to consume sufficient fiber and water while studies show fiber and water affect defecation profile This cross sectional study records the amount of fiber and water intake of Indonesian adolescents aged 15 17 years and their defecation pattern Subjects are 120 SMU 68 students aged 15 17 years 82 girls and 38 boys The study was conducted between October and December 2015 We attempt to find any correlation between fiber and water intake and defecation profile Most of the subjects were well nourished and normal stature Median water and fiber intake were 2079 mL and 5 1 grams The median of energy protein fats and carbohydrates intake were 1419 3 calories 54 6 grams 48 4 grams and 183 2 grams consecutively Only two subjects who experienced constipation About 49 subjects had abdominal pain according to Rome III Criteria We found there is no significant association between dietary fiber intake and water consumption and constipation However we feel that future study should be carried out to encrich our data in this field "
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lanova Dwi Arde
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Rachmiaty
"Kalsium adalah zat gizi yang sangat penting untuk pertumbuhan pada masa remaja. Karena masa remaja adalah masa dimana kebutuhan kalsium paling banyak dibutuhkan, terutama untuk pertumbuhan untuk mencapai peak bone mass yang optimal yang didukung dengan aktivitas yang cukup. Aktivitas yang tinggi dapat mempengaruhi kebutuhan kalsium, seperti aktivitas pada atlet. Atlet cabang olahraga senam dan renang mempunyai kepadatan tulang paling rendah. Asupan kalsium atlet remaja di Amerika masih dibawah RDA, yaitu 95.5% pada aki-laki dan 56.3% pada perempuan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan makanan sumber kalsium atlet remaja cabang olahraga renang dan faktor-faktor yang berhubungan di Klub Renang Wilayah Jakarta Selatan tahun 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan makanan sumber kalsium antara lain adalah karakteristik atlet remaja (jenis kelamin, besar uang saku per bulan, pengetahuan umum gizi dan pengetahuan kalsium), karakteristik orang tua (pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua), dan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kalsium. Subjek penelitian adalah atlet remaja cabang olahraga renang usia 13-19 tahun yang terdaftar sebagai anggota di klub renang di bawah naungan Pengda PRSI DKI Jakarta yang berlatih di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross sectional, dengan pengambilan sample jumlah total populasi.
Hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata konsumsi makanan sumber kalsium responden dalam sehari masih dibawah AKG 2005 untuk remaja, yaitu 777.01 mg per hari. Responden yang konsumsi makanan sumber kalsiumnya diatas rata-rata lebih banyak terdapat pada laki-laki (51.6%), pada atlet remaja yang uang sakunya lebih dari sama dengan Rp 500.000,00 (53.4%), pada atlet remaja yang pengetahuan gizinya cukup (55.6%) dan pengetahuan kalsiumnya cukup (59.6%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan atlet remaja tentang kalsium dengan asupan makanan sumber kalsium (P < 0.05). Dari hasil uji statistik juga didapatkan ada hubungan antara makanan sumber kalsium, yaitu es krim susu dengan asupan makanan sumber kalsium. Bahwa dengan asupan makanan sumber kalsium yang cukup bahan makanan sumber kalsium yang paling sering dikonsumsi adalah es krim susu. Namun bahan makanan sumber kalsium lainnya juga memiliki kecenderungan yang sama, yaitu semakin sering dikonsumsi makan asupan makanan sumber kalsiumnya juga akan semakin cukup."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>