Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bogor: mAAN Indonesia Pub., 2008
690 RUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The 1950's and early 1960's were probably the busiest decades for the first generation Indonesian architects, thanks to Sukarno's Nation Building policy. Therefore F. Silaban, as well as his contemporaries, had enjoyed producing more of his ideas through drawings and designs rather than writings. Among the rare written words made by the first generation of Indonesian architects, F. Silaban actually wrote one (in 1982, 2 years before his death) that stated his ideals and eventually summarized his works in dealing with the issues that had been prevailing since the beginning of the 20th century. F. Silaban's paper entitled "Architectural Idealism and Its Really in Indonesia" in general approached the issue of identity and tropicality as two sides of the same coin. Therefore i find this simple paper, in fact, explaining the wide spans of F. Silaban's designs straightforwadly."
720 JIA 4:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Banyuawangi merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling timur provinsi Jawa Timur. Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo. , di sebalah barat Kabupaten Jember dan Bondowoso , sebelah Timur selat Bali dan disebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Keistimewaan dari bangsa Indonesia salah satunya adalah kekayaannya akan budaya, yaitu banyaknya sukubangsa yang tersebar dari Sabang Sampai Merauke...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Kahvi
"Perkembangan pembangunan di Indonesia pada masa kini dapat terbilang masih tidak terlalu mengandalkan jasa arsitek, khususnya dalam membangun hunian. Profesi arsitek sebagai pemberi jasa belum dapat dijangkau oleh beberapa lapisan masyarakat. Dengan "ketidakterjangkauan" arsitek menyebabkan maraknya pembangunan hunian secara swadaya oleh masyarakat. Kebutuhan dasar, ekonomi, material, konstruksi, sosial, budaya dan kepercayaan (Religi) mempengaruhi terbentuknya sebuah hunian. Masyarakat tanpa latar belakang pendidikan arsitektur membangun berdasarkan pengetahuan empiris, yang dimaksud adalah berdasarkan pengalaman dan juga tradisi atau pengajaran informal. Tulisan ini mencoba menganalisis bagaimana proses perancangan pada hunian swadaya yang dilakukan oleh masyarakat dan hal apa saja yang mempengaruhinya.

Construction progresses in Indonesia currently disregard of architect services, especially in built a residential. Architect profession, as service providers have not been able to reach by some segments of society. With 'unreachable' architects led to the rise residential development by the society. Basic needs, economic, material, construction, social, cultural and faith (Religion) affects the appearance of occupancy. A society without architecture educational background construct based on empirical knowledge, which are based on the experience and the traditions or informal teaching. This paper is trying to analyze how the house is built by society without architect's role and what factor that influence it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Handoko
Jakarta: Gramedia, 1991
690.8 HAN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sindoro Soekarno Effendie
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara objektif mengenai kehidupan sosial dan merumuskan model pemberdayaan komunitas lokal di Rumah Susun Kemayoran (RSK).
Isinya menggambarkan kondisi Rumah Susun Kemayoran saat ini, baik fisik, lingkungan, potensi sumber lokal, kehidupan sosial komunitas, dan permasalahan yang muncul serta upaya mengatasinya.
Dari hasil penelitian di RSK dijumpai adanya permasalahan, bahwa komunitas RSK seteiah lebih dari sepuluh tahun tinggal di rumah susun, ternyata masih menghadapi keterbatasan kemampuan sehingga masih kurang sejahtera. Berangkat dan permasalahan tersebut, maka pertanyaan penelitian adalah: Mengapa kondisi kehidupan komunitas di RSK masih kurang sejahtera?. Bagaimana alternatif solusi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas warga di RSK?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu melalui wawancara mendalam guna menggali informasi yang penting. Untuk itu telah dipenuhi oleh enam orang informan. Seianjutnya untuk mempertajam analisis penelitian ini didukung pula dengan data kuantitatif melalui kegiatan survei dengan sampel kuesioner kepada 100 orang responden. Responden tersebut dipilih secara acak eksidental, ditambah pula dengan studi keputakaan.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengungkapkan bagaimana upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut agar kehidupan sosial komunitas RSK meningkat kesejahteraannya. Upaya tersebut dilandasi kerangka berpikir/teori sebagai berikut. Saat ini komunitas warga RSK kondiisinya masih tetap kurang sejahtera. Maka alternatif solusinya adalah upaya pemberdayaan komunitas lokal, yaitu melalui kegiatan program pemberdayaan guna meningkatkan kekuatan sosial, politik, dan psikologis para rumah tangga warga RSK sebagaimna pandangan teori Friedmann (1998).
Sehingga mereka menjadi meningkat kemampuannya, yaitu mampu mengambil keputusan, tahu berdemokrasi, mampu berpartisipasi mengidentifikasikan masalah, dan bersama-sama menyusun program yang sesuai keinginan mereka, untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Secara garis besar mampu menangani masalah dan memenuhi kebutuhannya (Payne, 1986 dan Hikmat,RH : 2001).
Kegiatan ini merupakan bagian den aktivitas manajemen komunitas RSK. RWIPPRS melakukan manajemen komunitas dengan menerapkan teori "community - based resource management system" (Korten 1987), yaitu mengelola RSK dengan mendayagunakan sumber lokal secara produktif untuk memenuhi kebutuhan dan pelayanan warga.
Pelaksanaan ini diikuti dengan program strategic yang berdasarkan teori analisis SWOT (Robbins, SP: 2000 dan Rajan, Des : 2000). Program strategis tersebut antara lain adalah program pemberdayaan warga dan pengurus serta program pengembangan kapasitas organisasi bagi pengurus kelompok/organisasi formal dan non formal (Korten, 1986). Tujuannya untuk mencapai komunitas RSK yang kesejahteraannya mendekati suatu masyarakat yang oleh Elizabeth A. Segal (1998) disebut asocial welfare", masyarakat yang well - being, warga sehat, ekonomi mapan, bahagia, dan hidup berkualitas. Penanganan komunitas RS yang kondisinya kurang sejahtera dengan cara - cara tersebut diatas, diusulkan sebagai model pemberdayaan komunitas RS.
Beberapa temuan penting hasil penelitian ini adalah pertama di RSK sejak tahun 1990 telah dibangun sebanyak 2.640 unit, memberikan kontribusi sebanyak 13,53% dari target Pemda DKI Jakarta. Temuan kedua adalah komunitas RSK setelah lebih dari sepuluh tahun tinggal di RS, ternyata masih belum meningkat kesejahteraannya. Berdasarkan analisis studi, komunitas RSK yang kondisinya sebagaimana tersebut di atas, upaya untuk mengatasinya adalah dengan program pemberdayaan terhadap komunitas tersebut.
Kesimpulannya komunitas RSK kondisinya masih kurang sejahtera , maka alternatif solusinya dengan pemberdayaan komunitas lokal.
Rekomendasi yang diusulkan adalah bilamana ada komunitas rumah susun yang kondisinya kurang sejahtera, maka upaya penanganannya melalui Model Pemberdayaan Komunitas Lokal Rumah Susun."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soentoro
"Jual beli rumah yang masih terikat kredit banyak terjadi di lingkungan perumahan PERUM PERUMNAS, Hal ini ada beberapa alasan-alasan yang mendasari: Karena pemilik rumah pindah tempat kerja di luar kota; Pemilik rumah sudah tidak ada lagi kesanggupan untuk meneruskan angsuran; Pemilik rumah meninggal dunia. Masalah yang dibahas dalam tesis ini: 1) Dapatkah secara hukum pergantian debitur dilakukan dalam jual-beli rumah yang masih terikat kredit melalui novasi? 2) Bagaimana akibat hukum terhadap kreditur? 3) Bagaimana perlindungan hukum terhadap debitur baru?. Penelitian ini menggunakan metode analitis kualitatif dengan bentuk deskriptif analitis prespektif dengan pendekatan hukum normatif, Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perjanjian novasi harus memenuhi: 1) Adanya kata sepakat antara para pihak; 2) Para pihak mempunyai kecakapan; 3) Isi perjanjian harus memuat hal tertentu yang menjadi objek perjanjian; 4) Dalam perjanjian harus ada causa yang diperbolehkan, dan tidak boleh melanggar undang-undang, ketertiban umum dan kesusilaan. Dengan dasar perjanjian novasi ini dibuatlah perjanjian kredit baru antara debitur II dengan kreditur, dan terhadap Hak Tanggungan hapus, untuk itu perlu diperbaharui pengikatan jaminannya. Akibat hukum terhadap kreditur, terhadap perjanjian lama hapus karena adanya pergantian debitur I kepada debitur II, hubungan hukum antara debitur I dengan kreditur telah berakhir. Sedangkan terhadap Hak Tanggungan hapus demi hukum. Perlindungan hukum terhadap debitur baru, pihak Bank wajib memberi penjelasan tentang Hak dan Kewajiban para pihak; Bebas dari tuntutan pihak ketiga; Bahwa barang jaminan tidak dijual atau dijaminkan kepada pihak ketiga; Barang jaminan telah atas nama debitur baru dan debitur baru mendapat perlakuan yang layak dan tidak diskriminatif."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T19847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliman
"Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam pembangunan suatu rumah khususnya rumah sederhana terdapat komponen-komponen biaya yang menentukan seperti komponen biaya tanah, pematangan tanah, perijinan, infrastruktur, bangunan, overhead dan biaya lain-lain. Persentase masing-masing komponen biaya tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh dari faktor dominan tersebut terhadap persentase masing-masing komponen biaya dan untuk mengetahui faktor sensitif yang mempengaruhi kinerja biaya developer.
Dari hasil analisis dengan tools SPSS versi 11.0 terhadap 30 sampel yang dilakukan diperoleh bahwa status hukum tanah, kontur tanah, dan, teknik membangun merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pembangunan rumah sederhana. Sedangkan dari Simulasi Montecarlo dengan 3000 trials terhadap cash flow developer dihasilkan persen probabilitas profit developer sebesar 34.83% dengan faktor-faktor sensitif terhadap profit adalah eskalasi (68,2%), pemasaran (23.9%), bunga pinjaman (S.7%), administrasi KPR (0.8%) serta faktor perencanaan dan pengawasan (0.7%).

Identification of Cost Components Low Cost Housing That Influence Developer's Cost PerformanceShelter is one of the most basic human needs the fulfillment of shelter for society will increase as the living standard of that society increased. In one house construction especially for low cost housing there is cost components that will determination point like cost of land, cost of land treatment, cost of legality, cost of infrastructure, cost of building, overhead cost and etc. Each percentage is influenced by several factors.
This research's aim is to identify how large the impact from dominant factor for those cost above and to know the sensitive factors that influence developer's cost performance.
The analysis result with SASS version 11.0 as a tool to 30 samples that legal status of land; land contour and technique to construct the building are the factors that influence in low cost housing construction. While the result form Monte Carlo Simulation with 3000 trials to the developer's cash flow there is probability percentage for developer profit about 34.83% with sensitive factors to the profit are escalation (68.2%), marketing (23.9%), rate of loan (5.7%), credit administration (0.8%) and planning and surveillance (0.7%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T 3386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>