Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tb. Budi Kusumawijaya
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26727
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kurniawati
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan faktor lainnya dengan nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita usia 6-59 bulan. Data sekunder yang digunakan berasal dari data survei Penilaian Status Gizi (PSG) dan Kadarzi 2012 di Kota Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 337 sampel keluarga. Hubungan antara status Kadarzi dan faktor lainnya dengan nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita dianalisis menggunakan uji T-Test Independen, uji Anova dan uji Korelasi. Uji multivariat yang digunakan adalah uji Regresi Berganda.
Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 32,6% keluarga balita di Kota Probolinggo telah berperilaku Kadarzi. Persentase gizi kurang, pendek dan kurus pada balita masih di atas angka nasional. Nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita adalah -1,06±1,34 SD, -1,45±1,94 SD, dan -0,36±1,56 SD. Uji statistik yang dilakukan menemukan hubungan antara konsumsi garam beryodium, pemberian vitamin A, usia balita, pendidikan ayah dan pendidikan ibu dengan nilai z-score BB/U balita (p<0,005).
Terdapat hubungan signifikan antara pemberian vitamin A dan pengetahuan gizi ibu dengan nilai z-score TB/U balita (p<0,005). Terdapat hubungan antara usia balita dengan nilai z-score BB/TB balita (p<0,005). Uji Regresi Berganda menunjukkan bahwa pendidikan ibu adalah faktor yang paling berhubungan terhadap rata-rata nilai z-score BB/U balita. Konsumsi makanan beraneka ragam adalah faktor yang paling berhubungan terhadap rata-rata nilai z-score BB/TB balita di Kota Probolinggo. Pesan Kadarzi beserta indikatornya masih perlu disosialisasikan untuk mengurangi terjadinya masalah gizi di Kota Probolinggo. Masih perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan serta pengetahuan gizi ibu untuk mengurangi terjadinya masalah gizi di Kota Probolinggo.

This research is aimed to know the relationship between nutritional family awareness, called Kadarzi, and other factors with WAZ, HAZ and WHZ of children 6-59 months. The secondary data was used from survey PSG and Kadarzi 2012 in Probolinggo. This research uses the cross sectional study with 337 samples. The relationship betwees Kadarzi and other factor with WAZ, HAZ and WHZ were analized with Independent T-Test, Annova Test and Correlation Test. Linear Regression Test was used to multivariate analysis.
The result shown that 32,6% family in Probolinggo are Kadarzi. The percentage of underweight, stunting and wasting are above national rates. The mean of WAZ, HAZ and WHZ children are - 1,06±1,34 SD, -1,45±1,94 SD, and -0,36±1,56 SD. The statistical test shows that iodized salt consumption, vitamin A supplementation, children age, father's education and mother's education were associated with the mean of WAZ of children (p<0,005).
There are significantly association between vitamin A supplementation and mother's nutritional knowledge with the mean of HAZ of children (p<0,005). The children age was associated with the mean of WHZ of children (p<0,005). Linier Regression Test shows that mother's education is the most related factor for the mean of WAZ and food diversity consumption is the most related factor for the mean of WHZ of underfive children in Probolinggo. The inform about Kadarzi and its indicators are needed to decrease undernutrition problems in Probolinggo. Besides, up grading mother's education and nutritional knowledge are needed to decrease undernutrition in Probolinggo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Hartati
"Status gizi berperan dalam menentukan sukses tidaknya upaya peningkatan sumberdaya manusia. Prevalensi gizi kurang BB/U di Kabupaten Tangerang meningkat dari tahun 2007 sampai 2010 yaitu 7,2% menjadi 9,12%. Tujuan penelitian adalah dianalisisnya hubungan antara perilaku KADARZI, karakteristik keluarga dan balita dengan status gizi balita (12-59 bulan) di Kabupaten Tangerang tahun 2011. Penilitian kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekuder hasil survey PSG KADARZI Kabupaten Tangerang tahun 2011. Prevalensi balita gizi kurang (termasuk gizi buruk) 17,9%, pendek (termasuk sangat pendek) 32,9%, kurus (termasuk sangat kurus) 11,8%. Variabel yang berhubungan secara bermakna dengan status gizi balita BB/U adalah menimbang balita secara teratur, riwayat ASI Eksklusif, menggunakan garam beryodium, pendidikan ayah, pendidikan ibu, usia ibu, besar keluarga, dan umur balita. Variabel yang berhubungan bermakna dengan status gizi PB/U atau TB/U sama dengan BB/U ditambah variabel konsumsi kapsul vitamin A. Berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB adalah riwayat ASI Eksklusif, dan pendidikan ibu. Hasil uji multivariat menunjukkan faktor dominan BB/U adalah pendidikan ibu, PB/U atau TB/U adalah pendidikan ayah. Sedangkan BB/PB atau BB/TB adalah riwayat ASI Eksklusif. Perlu adanya pendidikan gizi bagi keluarga.

Nutritional status is one of the important indicator for human resources. From 2007 to 2010, prevalence of undernutrition increased from 7,2% to 9,12%. General objective of this study was to determine the relationship between family nutrition awareness (KADARZI), family and children under five characteristics with nutritional status of children under five (12-59 months) at Tangerang District in 2011. This quantitative study using cross sectional study design. The data were result from family nutrition awareness and nutritional status survey at Tangerang district in 2011. The analysis showed that the prevalence of underweight was found at 17,9%. stunted was found at 32,9%, wasted was found at 11,8%. Chi square test result showed that there was a significant association (p≤0.05) between growth monitoring, exclusive breastfeeding history, the use of iodized salt, father?s level of education, mother?s level of education, mother?s age, number of family members, and child?s age with nutritional status based on BB/U index. PB/U or TB/U index were the same as BB/U but added by vitamin A capsule intake. BB/PB or BB/TB Index were exclusive breastfeeding history and mother's level of education. Multivariate test results showed that mother's level of education is the most dominant factor associated with nutritional status (BB/U). PB/U or TB/U index was father?s level of education. BB/PB or BB/TB index was exclusive breastfeeding history. The following need famiy nutritional education."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sistha Adipraniastuti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26698
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septiawati
"Skripsi ini membahas tentang perancangan sistem informasi pemantauan status gizi pada balita untuk mendapatkan informasi pemantauan status gizi yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan yaang berkaitan dengan perencanaan, pemantauan dan penilaian program gizi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan design pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah. Metode yang dipakai dalam penyelesaian masalah penelitian adalah pendekatan siklus hidup pengembangan sistem yang mana memiliki tahapan perencanaan, analisis, perancangan hingga penerapan sistem. Namun, peneliti membatasi hanya sampai pada tahap perancangan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan dokumen. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perancangan sistem yang dapat menghasilkan informasi SKDN, cakupan kinerja program dan status gizi dengan menggunakan Data Flow Diagram DFD atau diagram alir data dan flowchart atau bagan alir untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai perancangan sistemnya. Selain itu, membuat perancangan tampilan muka masukan, laporan serta perancangan basis datanya.

The focus of this study is about Design of information system To Monitor The Malnourished Under-Five Children to get the information of Monitoring The Malnourished Under-Five Children that can support in making decision related to planning, monitoring and evaluating of nourished program. This research is qualitative and using a system approach research design that intends to solve the problems. The methode that using to solve the problems is System Development Lyfe Cycle (SDLC) which have phases of system planning, analysis, designing until implementing. However, the researcher delimitated to phases of system designing in this research. The data were collected by means of deep interview and observation of documents. The result of this research is getting designing of system that can result the information of SKDN, ranges of working programs and nourished status in using Data Flow Diagram and flowchart to give description clearly about its designing of system. In addition, making design of input interfaces, output interfaces and its databased."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Zahraini
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dengan status gizi balita 12-59 bulan. Data sekunder yang digunakan bersumber dari data Riskesdas 2007 untuk wilayah Provinsi DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar (60,9%) keluarga balita di DI Yogyakarta sudah KADARZI, sedangkan di NTT baru 12,2% keluarga balita yang termasuk KADARZI. Uji statistik yang dilakukan menemukan hubungan yang bermakna antara status KADARZI, keteraturan menimbang, makan beraneka ragam, penggunaan garam beryodium, dan kejadian diare dengan status gizi balita (p<0,05). Akhirnya disarankan bahwa masih perlu dilakukan sosialisasi secara merata tentang KADARZI serta indikator perilakunya kepada masyarakat untuk mencegah dan mengurangi terjadinya masalah kurang gizi pada balita khususnya di provinsi NTT.

The reseach is aimed to know the relationship between nutritional family awareness and nutritional status of child 12-59 month. The data was used from Riskesdas 2007 for DI Yogyakarta and NTT. The result of this research show that 60,9% family who has child 12-59 month in DI Yogyakarta has nutritional awareness status, but in NTT there was only 12,2%. The result of statistical test shows that the family nutritional awareness, continiously child weighing, consumption of combine food, used of iodine salt, and diarrhoea were associated with nutritional status of child 12-59 month.(p<0,05). This finding may be used to inform future intervention aimed at increasing nutritional family awareness status specially in NTT.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S5749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mismaini Noor
"Prevalensi stunting pada balita masih cukup tinggi di Indonesia, termasuk di provinsi Sumatera Barat. Stunting atau pendek pada balita merupakan keterlambatan pertumbuhan linear mencapai ukuran tubuh optimal sehingga berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia. Upaya perbaikan gizi menuju perilaku keluarga sadar gizi (KADARZI) merupakan solusi tepat untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat.
Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi stunting pada balita, penerapan perilaku KADARZI dan faktor yang paling dominan dalam hubungan penerapan perilaku KADARZI dengan kejadian stunting pada balita (6-59 bulan) di Provinsi Sumatera Barat tahun 2012. Penelitian menggunakan data sekunder Survei Pemantauan Status Gizi-Keluarga Sadar Gizi (PSG-KADARZI) Provinsi Sumatera Barat tahun 2012 dengan desain penelitian cross-sectional dan jumlah sampel 18.864 rumah tangga. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi-square (bivariat) dan uji regresi logistik ganda model faktor risiko (multivariat).
Prevalensi stunting pada balita (6-59 bulan) ditemukan sebesar 31,5% dan penerapan perilaku KADARZI sebesar 9,7%. Hasil uji multivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penerapan perilaku KADARZI dengan kejadian stunting pada balita setelah dikontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan ibu dan wilayah tempat tinggal. Wilayah tempat tinggal merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungan antara penerapan perilaku KADARZI dengan kejadian stunting pada balita. Disarankan adanya kebijakan mendukung penerapan perilaku KADARZI, pembangunan yang merata dan pendidikan yang lebih tinggi untuk kaum wanita.

The prevalence of stunting in under five children in Indonesia is still quite high, including in West Sumatera Province. Stunting is linear growth retardation achieve optimal body size so decrease the quality of human resources. The effort to improve nutrition behavior with familly nutrition awareness (KADARZI) is the right solution to improve the nutritional status.
This research purposes to determine the prevalence of stunting, implementation behavior family nutrition awareness and the dominant factor in relationship between implementation behavior family nutrition awareness with stunting in under five children (6-59 months) in West Sumatera Province 2012. This study using secondary data the Monitoring Nutritional Status - Behavior Family Nutrition Awareness (PSGKADARZI) Survey in West Sumatera Province 2012 with cross-sectional design and total of sampel 18.864 household. Processing and analyzing data using chisquare test (bivariat) and multiple logistic regresion (multivariat).
The result of analysis was found the prevalence of stunting as 31,5% and the implementation behavior family nutrition awareness as 9,7%. The result multivariat test showed significant relationship between the implementation behavior family nutrition awareness with stunting after controlled variables age, sex, mother education and region of recidence. Region of recidence is the most dominant factor in the relationship between the Implementation Behavior Family Nutrition Awareness (KADARZI) with stunting in under five children. Recommended the policies supporting Behavior Family Nutrition Awareness (KADARZI), equitable development and higher education for women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Raudatul Jannah
"Ketahanan keluarga menjadi salah satu faktor tidak langsung permasalahan gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketahanan keluarga dengan status gizi pada balita usia 2–5 tahun di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan pengambilan sampel sebanyak 121 keluarga dengan balita usia 2-5 tahun di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawangan menggunakan instrumen Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan Standar Antropometri Kementerian Kesehatan RI. Data dianalisis menggunakan Uji Spearman Correlation dengan hasil terdapat hubungan yang bermakna searah dengan kekuatan yang sangat lemah antara ketahanan keluarga dengan status gizi pada balita usia 2-5 tahun (p value = 0,025) dan (r = 0,204). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ketahanan keluarga maka semakin baik juga status gizi balita. Hal ini menjadi penting untuk meningkatkan ketahanan keluarga guna meningkatkan status gizi balita.

Family resilience is an indirect factor in children under five nutrition problems. This study aims to determine the relationship between family resilience and nutritional status in children aged 2–5 years in Depok City. This study used a cross-sectional method with a sample of 121 families with children aged 2-5 years at the Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawangan using the Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) instrument and the Anthropometric Standards Kemenkes RI. Data were analyzed using the Spearman Correlation Test with the result that there was a significant unidirectional relationship with very weak strength between family resilience and nutritional status in toddlers aged 2-5 years (p-value = 0.025) and (r = 0.204). This shows that the higher the level of family resilience, the better the nutritional status of children under five. This is important to increase family resilience to improve the nutritional status of children aged 2-5 years."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titih Huriah
"Tahapan perkembangan yang paling penting pada masa balita adalah periode usia bawah tiga tahun. Pada masa ini perilaku ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi akan berpengaruh terhadap status gizi balita. Tujuan dari penelitian adaiah teridentifikasinya hubungan antara perilaku ibu dcngan status gizi balita.
Desain yang digunakan adalah potong lintang, dengan besar sampel yang diteliti 100 orang. Pengumpulan data mcngenai status gizi dilakukan dengan penimbangan berat badan anak kemudian membandingkan dengan indeks BB/U. Sedangkan untuk perilaku ibu melalui kuesioner dan penilaian asupan makanan balita. Analisa statistik dilakukan dengan uji Chi Square, dan untuk melihat faktor yang paling dominan mempengaruhi status gizi batita digunakan uji regresi logistik ganda pemodelan faktor resiko dengan metode enter. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku ibu dengan status gizi balita (p value = 0,050).
Hasil analisis multivariat mcnunjukkan bahwa variabei tingkat pendidikan sebagai faktor confounding dalam hubungan antara periiaku ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi dan status gizi balita. Variabel yang paling dominan mempengaruhi status gizi balita adalah tingkat pendidikan ibu. Saran yang diajukan adalah agar dilakukan peningkatan pengetahuan gizi khususnya mengenai perilaku ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi kepada para ibu dari para kader dengan melakukan berbagai pelatihan.

The most important development period at less than five years old is children under three years (toddler). In this period, mother behavior to fulfill requirement of nutrition will give an impact on the-status of nutrition of the toddler. The purpose of this research was to identify the relationship between mother behavior and the status of nutrition of the toddler.
This study used cross sectional design which was the samples of 100 children. Data collection on status of nutrition was examining by scale of child body weight and then compare with the index of BB/U. The mother behavior was by a questioner and assessment of toddler food intake. Chi square was used to examine the relationship between mother behavior and status of nutrition of the toddler. To determine the dominant factor influence status of nutrition of the toddler used double logistic regression test, model of risk factor by enter method. The result of this study was shows that there are significant relation between mother behavior and status of nutrition of the toddler (p value = 0,050).
Multivariate analysis result indicated that the mother education level as a confounding factor on relation between mother behavior to fulfill requirement of nutrition and status of nutrition of the toddler. The conclusion of this study was the mother's education level is dominant variable that influence status of nutrition of the toddler. The suggestion was in order to increase knowledge of nutrition especially regarding mother behavior in fulfill requirement of nutrition by various training for all mothers and health social workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert
"Di Indonesia, stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Provinsi Lampung mengalami prevalensi stunting yang meningkat dari Tahun 2015 sampai 2017, yaitu 22,6%, 24,8% dan 31,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku keluarga sadar gizi ( penimbangan berat badan balita secara teratur, memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan/ASI Eksklusif, rumah tangga menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi sesuai anjuran/ vitamin A dan Konsumsi beraneka ragam makanan) dan karakteristik responden seperti faktor riwayat balita pernah dirawat, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anggota keluarga, jumlah balita, dan tempat tinggal dengan kejadian stunting. Desain studi penelitian ini yaitu cross-sectional dengan analisis bivariat dengan chi square (kai kuadrat). Data yang digunakan yaitu data Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan jumlah sampel 1533 balita usia 6-23 bulan di Provinsi Lampung Tahun 2017. Hasil anlisis menunjukkan bahwa perilaku keluarga sadar gizi, pemberian vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, konsumsi beraneka ragam makanan tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Namun terdapat hubungan antara rumah tangga menggunakan garam beryodium dan penimbangan balita secara teratur dengan kejadian stunting. Perlu adanya dukungan dari setiap anggota keluarga dalam menerapkan perilaku keluarga sadar gizi.

In Indonesia, stunting is still a public health problem. Lampung Province experienced an increasing prevalence of stunting from 2015 to 2017, by percentage is 22,6 %, 24,8% and 31,6%. This study aims to determine association between nutrition conscious family behavior (with variables like weighing toddlers regularly, provide exclusive breastfeeding, households use iodized salt, get vitamin A and consume a wide variety of foods) and respondent characteristics such as a history of factors under five have been treated, mother’s education, mother’s occupation, number of family members, the number of under five, and residence with stunting incident. The design of this research study is cross-sectional with chi square test to bivariate analysis. The data used is Pemantauan Status Gizi (PSG) data and used 1533 child aged 6-23 months as sample in Lampung Province 2017. The analysis result shows that nutrition conscious family (KADARZI) behavior, get vitamin A, provide exclusive breastfeeding, consume a wide variety of foods are not related to stunting incident. However there is a relationship between households use iodized salt and weighing toddlers regularly to stunting incident. There needs to be support from each family member in implementing nutrition conscious family (KADARZI) behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>