Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiriana
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S25521
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Hiryani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Poeriyanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Isni Nidya Nurfita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Supriatna Nata Saputra
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain analisis korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara budaya organisasi dan kepuasan kerja dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Besar sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 136 perawat pelaksana. Uji hipotesa yang digunakan adalah Korelasi Pearson`s dan Regresi Linier Sederhana. Uji hipotesa ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Faktor penentu kepuasan kerja adalah pekerjaan itu sendiri, gaji/imbalan, promosi, supervisi, rekan sekerja dan lingkungan kerja. Uji hipotesa Regresi Linier Ganda juga digunakan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata motivasi kerjanya belum optimal, budaya organisasi yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana masih banyak yang belum setuju, Kepuasan kerja yang paling tinggi adalah kepuasan terhadap rekan sekerja. Hasil analisis korelasi dengan a = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap pekerjaan, dan kepuasan kerja terhadap supervisi merupakan variabel dominan yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Pihak manajemen rumah sakit perlu meninjau kembali penetapan gaji (salary) bagi seluruh karyawan khususnya perawat pelaksana serta perlu dilakukan pelatihan tentang supervisi bagi perawat manajer dan lebih mengedepankan menjadi role model bagi bawahannya sehingga motivasi kerja perawat pelaksana dapat meningkat.

This study was a correlation analysis with cross-sectional design that aims to examine the relationship between organizational culture and job satisfaction with work motivation associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The population was all associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The sample size was 136 associate nurses. To examine the relationship between organizational culture with work motivation, relationship between job satisfaction with work motivation, and relationship between organizational culture with job satisfaction Pearson's Correlation Coefficient and Simple Linier Regression was used. Determinant factor job satisfaction was task, salary, career promotion, supervision, peer group and work environment. To examine the dominant variable relationship with work motivation Multiple Linier Regression was used.
The result of study, showed that associate nurses level was fairly work motivation and organizational culture percepts by associate nurses was not agree. Associate nurses job satisfaction score with peer group as highest. The result correlation analysis with a = 0,05 there were significant relationship organizational culture with work motivation, relationship job satisfaction with work motivation, and relationship organizational culture with job satisfaction. Organizational culture, job satisfaction with task, and job satisfaction with supervision was dominant variable relationship with work motivation. Top manager in hospital, need to review and improve employee (nurses) salary. Therefore the Institution to facilitation In house training supervision for nurses in Karya Bhakti Hospital, The nurse manager could be leadership role model for nurses; therefore the associate nurses work motivation could be increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
"Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga keperawatan. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan aspek iklim kerja karena dapat menghambat motivasi yang diperlukan sebagai daya dorong bagi staf dalam melaksanakan tugas keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja di ruang rawat inap RSPAU Antariksa Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan deskriptif korelasi, dan pengumpulan data cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengukuran iklim kerja (Litwin & Meyer, 1971) terdiri dari kuesioner A dan B tentang iklim kerja. Pengukuran motivasi kerja menggunakan kuesioner C berdasarkan teori pemenuhan kebutuhan Mc.Clelland. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach memperoleh basil alpha masing masing 0, 8499, 0,8457 dan 0,8266. Sampel penelitian ini total populasi. Analisa data terdiri dari analisa univariat. Analisa bivariat menggunakan Pearson Product Moment dan analisa multivariat menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja dan kesenjangannya serta motivasi kerja perawat pelaksana adalah sedang. Analisa bivariat memperoleh hasil bahwa hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja bermakna (p = 0,0001). Demikian juga hubungan antara masing masing kesenjangan sub variabel iklim kerja dengan motivasi kerja diperoleh hasil senmanya bermakna (p < 0,05). Analisa multivariat memperoleh hasil bahwa kesenjangan sub variabel standar, penghargaan dan rekan kerja memiliki tingkat signifikan bermakna (p=0,0001) dimana kesenjangan sub variabel yang paling berhubungan adalah kesenjangan sub variabel rekan kerja (R= 0,360).
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Bidang Keperawatan RSPAU Antariksa disarankan untuk segera menyelesaikan penyusunan standar asuhan keperawatan yang sedang diupayakan dan standar lainnya, mengembangkan sistem penghargaan yang berlaku serta meningkatkan hubungan saling mendukung. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen guna mengetahui kuat dan lemahnya hubungan yang terjadi antara variabel iklim kerja dengan motivasi kerja.

Analysis of the Relationship between Work Climate and Work Motivation of Nurses at the Several Wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta In 2001The improvement of nursing service quality is undertaken through empowerment of nursing personnel. In implementing this program, it is urgent to pay attention to the work climate aspect because it could spoil required motivation as supporting power for staffs in carrying out their assignment. This research is done in order to obtain the description on the relationship between discrepancies of work climate with work motivation at several wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta.
The used research method was descriptive correlation an the method of data collecting was cross-sectional. Instrument of the research was measurement questioner of work climate (Litwin & Meyer, 1971) that consisted of questioner A and B on work climate. The measurement of work motivation used questioner C based on theory of need fulfillment of Mc. Clelland. The test of validity and reliability utilized Cronbach's Alpha and it gained result of alpha respectively 0.8499, 0.8457 and 0.8266. The sample of this research was the total population. The data analysis was made of univariat analysis, bivariat analysis using Pearson's Product-Moment and multivariate analysis utilizing multiple regressions.
The results indicated that the work climate and discrepancy as well as work motivation of patient-faced nurse were moderate. Bivariat analysis attained result that the relationship between variable discrepancy of work climate with work motivation had significant (p=O.0001). Relationship between respective sub-variables discrepancy of work climate with work motivation had significant (p < O.05). Multivariat analysis got out come that standard sub-variable discrepancy, rewarding and team spirit had significant.level (1r=0.0001) in which the most correlated sub-variable discrepancy was sub-variable discrepancy of team spirit (p = 0.360).
Based on the research, it is recommended that the Nursing Division of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta should settle standard nursing care structuring that is still undertaking, and other standard. It also should improve the running rewarding system as well as increase each-other supporting relationship. A following up research is advised to use quasi experiment method or experiment to see strength and weakness of relationship occurring between work climate variable with work motivation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erina Dwi Anggraeni
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmartono
"SDM merupakan sumberdaya penting bagi pencapaian tujuan organisasi. Kualitas output kinerja organisasi lembaga diklat BLK/BLIP di bidang diktat ketenagakerjaan sangat tergantung pada kualitas SDM khususnya instruktur sebagai pelaksana diktat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas instruktur relatif masih rendah, yang di indikasikan oleh relatif rendahnya kualitas dan daya serap para lulusan di bursa kerja.
Bertolak dari permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini di fokuskan pada masalah motivasi dan konsep diri dalam hubungannya dengan profesionalisme instruktur. Maksud dan tujuannya untuk mengetahui tingkat dan arah serta besaran kuatnya hubungan antara motivasi kerja dan konsep diri dengan profesionalisme instruktur.
Berdasarkan beberapa teori, dapat di sarikan bahwasanya profesionalisme pada dasarnya merupakan motivasi instrinsik yang terpola sedemikian rupa sebagai refleksi dari pemahaman secara menyeluruh atau persepsi terhadap diri sendiri (konsep diri), dan sebagai pendorong untuk pengembangan diri ke arah perwujudan profesional. Motivasi dan konsep diri memiliki hubungan yang saling mempengaruhi terhadap unjuk profesional individu dalam kadar tertentu. Penelitian di lakukan di BLK Surabaya, BLK Singosari dan BLIP Wonojati Malang Jawa Timur pada tahun akademik 2001/2002. Penelitian dalam kategori ex post facto ini menggunakan metode survei dengan teknik analisis statistik korelasional. Populasi penelitian adalah para instruktur dengan sampel sebesar 56 orang. Data profesionalisme instruktur di peroleh dengan menggunakan alat ukur kuesioner dengan menggunakan skala sikap model Likert dan Inventory.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan (r x1y = 0,360, p<0,05) dan tidak signifikan pada (ry x1 x2 = p<,1995 , p>0,05) antara motivasi kerja dengan profesionalisme instruktur, terdapat hubungan positif dan signifikan(r x2y = 0,341 , p<0,05) dan tidak signifikan pada (ry x2 x1 = 0,1577 , p>0,05) antara konsep diri dengan profesionalisme instruktur, serta hubungan positif dan signifikan (ry x1 x2 = 0,389 , p<0,05) dari kombinasi motivasi kerja dan konsep diri dengan profesionalisme instruktur. Tingkat kontribusi motivasi kerja, konsep diri dan kombinasi antara keduanya sebesar 13%, 11,5% dan 15,2% terhadap variansi profesionalisme instruktur.
Kesimpulan hasil penelitian adalah dengan semakin meningkatnya motivasi kerja dan konsep diri instruktur akan semakin meningkat pula unjuk profesionalnya. Implikasi dan saran bagi iembaga diktat BLK/BLIP adalah untuk pembinaan dan pengembangan profesionalisme instrukur perlu di upayakan dan di mulai dari pemupukan motivasi dan konsep diri melalui kebijakan dan strategi yang tepat dan relevan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kemampuan dan motivasi kerja yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Penelitian ini menggunakan metodologi survey dengan mengambil seluruh populasi sebagai sampel yaitu sebanyak 74 orang karyawan operator dan administrasi di Departemen Produksi CP-2. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kinerja dengan menilai langsung kinerja karyawan tersebut yang dilakukan oleh leader karyawan dan Kasie yang menjadi atasannya, dan pengumpulan data kemampuan dengan menggunakan kuesioner berbentuk essay yang berjumlah 14 pertanyaan, sedangkan pengumpulan data motivasi karyawan menggunakan kuesioner dengan skala likert yang berjumlah 19 pertanyaan.
Teknik analisis data meliputi antara lain : (a) Analisis korelasi parsial, (b) Analisis regresi linear sederhana, (c) Analisis regresi berganda.
Dari analisis data mengungkapkan bahwa :
Pertama : Terdapat hubungan positif antara variabel kemampuan dengan kinerja sebesar 0,563 dan hubungan ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan seorang karyawan maka semakin tinggi kinerjanya, sedangkan harga korelasi determinasi (R2) sebesar 0,317 artinya variabel kemampuan menjelaskan variabel kinerja sebesar 31,7% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Kedua : Terdapat hubungan positif antara variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja sebesar 0,316 dan hubungan ini bermakna bahwa semakin tinggi motivasi kerja seorang karyawan maka semakin tinggi tingkat kinerjanya, sedangkan harga koefisien determinasi (R2) sebesar 0,100 artinya variabel motivasi kerja menjelaskan variabel kinerja sebesar 10 % dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Ketiga : Terdapat hubungan positif antara variabel kemampuan dan variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja secara bersama-sama sebesar 0,596, hubungan ini bermakna bahwa semakin tinggi kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seorang karyawan maka semakin tinggi tingkat kinerjanya. Sedangkan harga korelasi determinasi (R2) sebesar 0,356 artinya variabel kemampuan dan variabel motivasi kerja secara bersama-sama menjelaskan variabel kinerja sebesar 35,6 % dan sisanya 64,4 % dijelaskan oleh variabel lain.
Dalam rangka menghadapi perdagangan bebas dunia yang sangat kompetitif maka perlu adanya peningkatan kinerja karyawan, yang nantinya dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Peningkatan kinerja lebih baik mengutamakan peningkatan kemampuan karyawan dari pada motivasi kerja, karena peningkatan kemampuan karyawan memberikan manfaat yang lebih besar pengaruhnya terhadap perusahaan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giani Aldilla
"Rumah Sakit MH Thamrin Internasional Salemba merupakan rumah sakit swasta yang cukup besar dan kompleks yang terdiri dari beragamnya profesi dan karakteristik individu yang ada di rumah sakit RS MH Thamrin Internasional Salemba, khususnya Divisi Umum dan Keuangan, sehingga sangat dibutuhkan pemeliharaan serta pengembangan manajemen sumber daya manusia. Salah satunya adalah melalui pembinaan motivasi kerja karyawan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan faktor ekstrinsik dengan motivasi kierja karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba tahun 2009.
Penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba sebanyak 74 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran faktor ekstrinsik yang terdiri dari kebijakan perusahaan terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaji terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, tanggung jawab terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, kondisi kerja terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, hubungan antar pribadi tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaya kepemimpinan tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja dan supervisi terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pihak rumah sakit khususnya manajemen mendapatkan informasi mengenai motivasi kerja karyawan Divisi Umum dan Keuangan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi bagi motivasi kerja karyawan, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang lebih baik di RS MH Thamrin Internasional Salemba."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>