Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizka Akmalia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26504
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brahma Putra Pratama
"Media relation merupakan salah satu praktik yang terdapat dalam sistem dari Departemen Public Relations (PR) dan bertujuan supaya informasi dari suatu organisasi dapat disebarluaskan kepada publik melalui saluran suatu industri media. Ternyata terdapat departemen PR dari suatu industri media melakukan praktik media relations dengan industri media lain meskipun telah memiliki saluran media untuk menyebarkan informasi. Dalam praktik media relations yang terdapat dalam sistem Departemen PR, para anggota departemen PR sebagai para agen berhubungan dengan para agen lain dari redaksi industri media lain berdasarkan struktur yang terus-menerus diproduksi dan direproduksi.
Struktur diproduksi dan direproduksi melalui interaksi dan tindakan para agen, baik dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal departemen. Ketika para agen berinteraksi, mereka juga melakukan tindakan komunikasi. Struktur dan sistem dalam praktik media relations yang terus diproduksi dan direproduksi dapat berlangsung secara dinamis (transformasi) dan stabil (rutinitas). Untuk mengetahui bagaimana proses produksi dan reproduksi tersebut dalam interaksi para agen, maka diperlukan analisis menggunakan teori strukturasi yang dikembangkan oleh McPhee dan Poole.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan pemahaman mengenai strukturasi komunikasi internal dan komunikasi eksternal dalam praktik media relations yang terjadi di dalam departemen PR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus instrumental tunggal dengan pendekatan kualitatif deskriptif.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa di dalam sistem departemen PR, staf berhubungan dengan atasannya di lingkungan internal dan berhubungan dengan jurnalis dan atasan jurnalis di lingkungan eksternal. Dalam melakukan praktik media relations, para agen menggunakan struktur aturan berupa prosedur, kebijakan, job description, dan kode etik sebagai pedoman dan sumber daya berupa pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan/skill dalam bertindak dan berinteraksi sehingga sistem dan praktik dapat berlangsung terus-menerus baik secara dinamis maupun statis.

Media relation is one of the practices that are found in the system of Public Relations (PR) department and it aims to spread information from an organization to its public through channel of a media industry. Apparently, a PR department of a media industry implements the media relations practice with other media industries, although it has already had its own channel to spread the information. In the practice of media relations in the PR department system, members of the PR department as agents are in contact with the other agents from the newsrooms of other media industries and it is done based on the structure that is continuously produced and reproduced.
The structure is produced and reproduced through interactions and actions of the agents, both in the internal environment and external environment of the department. When the agents interact, they also do the actions of the communication. The structure and the system in the practice of media relations that are continuously produced and reproduction can happen dynamically (transformation) and stable (routines). To know how the process of production and reproduction in the interaction of the agents, then required an analysis using structuration theory developed by McPhee and Poole.
This research aims to describe and provide understanding of structuration of internal communication and external communication in the practice of media relations that occur in the department of PR. The method used in this research is instrumental case studies with single descriptive qualitative approach.
From this study, it is found that in the PR department system, the staff is connected with his superiors in the internal environment and connected with the journalist and superiors journalists in the external environment. In conducting the practice of media relations, the agents utilize the structure of rules, such as procedure, policy, job description and code of ethics as the guidelines and of resources, such as experience, knowledge and skill to act and interact so that the system and practice can take place continuously, either dynamically or statically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusady Ruslan
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
659.2 Rus m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Renanda Putra
"Masyarakat non tunai merupakan ide yang berkembang di negara-negara maju. PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku) yang merupakan perusahaan penyedia teknologi keuangan turut berpartisipasi dalam mencetuskan ide tersebut di Indonesia. Program ini mengusulkan rencana pemasaran produk Kartuku terkait ide masyarakat non tunai melalui media sosial. Pemasaran dan komunikasi Kartuku secara offline sudah bagus. Namun, pemasaran dan komunikasi secara online masih belum signifikan, terutama pada media sosial. Hal ini menjadi masalah jika melihat pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi digital di Indonesia, terutama kota-kota besar. Rendahnya tingkat pembangunan infrastruktur dan sudah terbiasanya masyarakat Indonesia dengan transaksi tunai bisa menjadi hambatan.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan isu masyarakat non tunai dengan produk-produk Kartuku, terutama digital gift card, sebagai contoh instrumen transaksi non tunai kepada pengguna media sosial di kota-kota besar Indonesia. Ada lima rangkaian program yang diusulkan: pemasaran konten, pembuatan blog, pemanfaatan search engine optimization, kuis berhadiah, dan endorsement. Semua usulan program tersebut membutuhkan total anggaran hingga Rp. 50.950.000,-. Program secara penuh dijalankan selama lima bulan dari persiapan hingga evaluasi pada Juni 2016 - Oktober 2016. Pelaksanaannya sendiri dilakukan selama tiga bulan saja pada Juli 2016 - September 2016. Program nantinya akan dievaluasi dengan metode pengukuran input, output, dan outcome.

Cashless society is a developing idea in many developed country. PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku) is a third-party provider for financial technology who also participates in realizing the idea in Indonesia. This program proposes a marketing plan for Kartuku's product linked to cashless society idea through social media. Kartuku's offline marketing and communication is quiet good. But, their online marketing and communication is still not significant, especially on social media. This becomes a problem if it's compared to fast development of digital technology in Indonesia, especially in urban cities. People habit in using cash and low rate for cashless infrastructure development can become a threat.
This program's goal is to introduce cashless society idea with Kartuku's products, especially digital gift card, as examples of cashless transaction instrument to social media user in urban cities of Indonesia. There are five series of program proposed: content marketing, use of blog, use of search engine optimization, prized quiz, and endorsement. All these series of program will cost up to Rp. 50.950.000,-. Program will be held for five months from preparation to evaluation in June 2016 - October 2016. Execution itself will be held for three months in July 2016 - September 2016. The program will be evaluated by input, output, and outcome measurement method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vidiah Vebrinasari
"ABSTRAK
Kebiasaan konsumen dalam mencari informasi produk secara online sebelum berbelanja dan membagi informasi setelah menggunakan produk, telah menempatkan e-word of mouth e-WOM sebagai fokus strategi pemasaran produk. Salah satu produk yang mengandalkan e-WOM dalam memasarkan produknya adalah Purbasari Lipstick ColorMatte, yang menggunakan review beauty blogger sebagai media pemasaran. Tujuan dari jurnal ini adalah mencari tahu peran review beauty blogger terhadap brand awareness dan brand image dengan menganalisis respons calon konsumen dan konsumen di kolom komentar beberapa blogg beauty blogger. Berdasarkan hasil analisis, review beauty blogger tidak hanya mempengaruhi brand awareness dan brand image, tetapi juga menempatkan beauty blogger sebagai public relations yang menciptakan dan menjaga image produk Purbasari Lipstick Color Matte. Dengan adanya e-WOM, Purbasari secara tidak langsung telah mendapatkan konten pemasaran secara gratis dari beauty blogger, yang tentunya memiliki peranan besar pada popularitas produk Purbasari Lipstick ColorMatte saat ini.

ABSTRACT
Consumer behaviour in seeking online information about product before purchasing and sharing information after using the product, has put e word of mouth e WOM as the focus of product marketing strategy. One product that use e WOM on its marketing is Purbasari ColorMatteLipstick, which use beauty blogger 39 s review as a marketing channel. The purpose of this paper is to find out the role of beauty blogger 39 s review on brand awareness and brand image by analyzing responses from prospective customers and consumers at comment section in several beauty blogger 39 s blog. Based on the analysis, beauty blogger 39 s review not just affect brand awareness and brand image, but also put a beauty blogger in a position as public relations that create and maintain the image of Purbasari ColorMatteLipstick product. With e WOM Purbasari indirectly obtain marketing content for free from beauty bloggers, who certainly has a major role in the popularity of the Purbasari ColorMatteLipstick product now days."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Izzaty Zephaniah
"Pada 13 Juli 2019, seorang travel vlogger bernama Rius Vernandes menghebohkan publik karena mengunggah foto menu bertulis tangan yang ia temuka saat sedang dalam perjalanan dengan rute dari Sydney ke Denpasar lewat kelas bisnis maskapai Garuda. Kejadian tersebut kemudia menyebabkan Garuda terkena krisis.
Pada penelitian ini, penulis berusaha mengidentifikasi strategi manajemen krisis yang diterapkan oleh corporate communication Garuda dalam menangani kasus menu bertulis tangan lewat wawancara mendalam dengan External Communications Manager Garuda, Dicky Irchamsyah. Garuda sebetulnya telah memiliki crisis communication manual berupa Emergency Response Plan (ERP), namun pedoman ini hanya diperuntukkan untuk kasus operasional yang berdampak secara masif, misalnya kecelakaan pesawat, pembajakan, dan kerusakan infrastruktur fasilitas. Sedangkan untuk kasus yang bersifat opini publik (misalnya kasus menu bertulis tangan), Dicky mengaku belum ada panduan tertentu.
Strategi manajemen krisis Garuda dalam menghadapi kasus opini publik yang mulanya tidak jelas/tidak berpola (tacit), telah dituangkan oleh penulis ke dalam poin-poin yang jelas (explicit), antara lain: 1.) PR Garuda Indonesia Bekerja dengan Mengikuti Gaya Direktur Utama (CEO), 2.) Menyalahkan Pihak Lain 'Shifting the Blame', 3.) Bertindak dengan Gaya 'Minimization', 4.) Menggunakan Aturan One Spokesperson Only, 5.) Rutin Membaca Eskalasi Pemberitaan, 6.) Mencegah Munculnya Angle News Baru yang Bernada Negatif, 7.) Menyelenggarakan Press Conference dengan Menekankan pada Unsur Pembaruan, 8.) Melakukan Proses Mediasi, 9.) Meningkatkan Intensitas Komunikasi dengan Pihak Regulator, 10.) Melibatkan Key Opinion Leader (KOL) dalam Membenahi Persepsi Buruk Perusahaan di Mata Publik, serta 11.) Menggemukkan Tim PR dan Menggerakkan Seluruh Karyawan sebagai Duta Perusahaan.
Selanjutnya, penulis mewawancarai tiga orang narasumber, yaitu Benny Siga Butarbutar (Former President Corporate Communication PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk), Asmono Wikan (Chief Execuitve Officer (CEO) PR Indonesia), dan Adhi Pratama (Former Communication Analyst, Unit Public Relations PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk) untuk mengevaluasi strategi manajemen krisis di atas.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa poin-poin penting dalam hal komunikasi ekternal dari segi pengemasan pesan (message delivery), yaitu: 1.) Mengemas Pesan yang Menggugah: Membangun Perhatian dan Memperoleh Dukungan, 2.) "World Class Service" adalah Kekuatan Utama PR Garuda untuk Bercerita kepada Dunia, 3.) Menunjukkan Sebuah Perjuangan: Karena Semua Orang akan Jatuh Hati dengan Proses- Proses Perbaikan, 4.) Pentingnya 'Human Touch' di Era 4.0 , 5.) Hindari Sikap Defensif: Tujuan Utama PR adalah Memperoleh Mutual Understanding, 6.) Selalu Utamakan Kepentingan Publik Agar Mereka menjadi Pembela Setia Perusahaan, 7.) Kepercayaan Publik akan Lebih Terarah, dan Mereka akan Lebih Bisa Memberikan Maaf Bila Masalah Perusahaan Diselesaikan Sendiri , 8.) Pentingnya 'Good Ending', dan 9.) Bangunlah Relasi Media yang Sesungguhnya, Bukan Relasi Transaksional.
Dari segi manajemen komunikasi internal perusahaan, empat poin penting yang ditemukan mencakup: 1.) Dibutuhkan Pelaksanaan Media Training pada Setiap Pergantian Jajaran Direksi Baru, 2.) Besarnya Faktor Kepemimpinan (Leadership) CEO, dan 3.) PR Harus Berada di Leher Perusahaan agar Fleksibel dalam Menjalankan Fungsinya.

On July 13, 2019, a travel vlogger named Rius Vernandes shocked the public for uploading a handwritten menu photo he received in Garuda Indonesia airline business class while on his way from Sydney to Denpasar. The post quickly spread on social media, causing Garuda to be in a crisis.
In this study, the author tries to identify the crisis management strategy adopted by Garuda's corporate communication in handling the case, through in-depth interviews with Garuda's External Communications Manager, Dicky Irchamsyah. Garuda actually has a crisis communication manual in the form of an Emergency Response Plan (ERP), but this guideline is only intended for operational cases that have a massive impact, such as aircraft accidents, piracy, and damage to facility infrastructure. As for cases that are public opinion (for example the case of a handwritten menu), Dicky claimed there was no specific guidance.
Garuda's crisis management strategy in dealing with cases of public opinion that were initially unclear/not patterned (tacit, has been poured by the author into clear points (explicit), among others: 1.) PR Garuda Indonesia Works by Following the Style of Managing Director ( CEO), 2.) Blaming Others 'Shifting the Blame', 3.) Acting in the 'Minimization' Style, 4.) Using One Spokesperson Only Rules, 5.) Routine Reading News Escalation, 6.) Preventing Emerging New Angle News Negative tone, 7.) Holding a Press Conference by Emphasizing the Renewal Elements, 8.) Conducting Mediation Processes, 9.) Increasing Communication Intensity with Regulators, 10.) Involving the Key Opinion Leader (KoL) in Correcting the Company's Poor Perception in the Eyes Public, and 11.) Fattening the PR Team and Mobilizing Employees as Company Ambassadors.
Furthermore, the authors interviewed three speakers, namely Benny Siga Butarbutar (Former President Corporate Communications of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk), Asmono Wikan (Chief Execuitve Officer (CEO) of PR Indonesia), and Adhi Pratama (Former Communication Analyst, Public Relations Unit, Public Relations Unit PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) to evaluate the crisis management strategy above. Based on the results of the analysis that has been done, the author found several important points in terms of external communication in terms of the packaging of messages (message delivery), namely: 1.) Package an Evocative Message: Build Attention and Get Support, 2.) "World Class Service" Is the Main Power of Garuda's PR to Tell the World, 3.) Shows a Struggle: Because Everyone Will Fall in Love with Improvement Processes, 4.) The Importance of 'Human Touch' in Era 4.0, 5.) Avoid Defensive Attitudes: Objectives The main PR is Gaining Mutual Understanding, 6.) Always Prioritizing the Public Interest in order that they become Loyal Defenders of the Company, 7.) Public Trust will be More Directed, and They Will Be More Able To Apologize When Company Problems Are Resolved Alone, 8.) The Importance of 'Good Ending', and 9.) Build a True Media Relationship, Not a Transactional Relationship.
In terms of the company's internal communication management, four important points found include: 1.) Media Training is needed for each change of the new Board of Directors, 2.) The magnitude of the CEO Leadership Factor, and 3.) Public Relations Must Be in the Neck of the Company in order Flexible in carrying out its functions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Ulya Syahadat
"ASTRA Infra Port Eastkal adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada industri penyedia layanan shorebase dan Pusat Logistik Pelabuhan (PLB) untuk industri minyak & gas, pertambangan & alat berat, dan industri besar lainnya di tiga titik lokasi, yaitu Penajam, Balikpapan, dan Jakarta.
Analisis Situasi:
1. ASTRA Infra Port Eastkal telah memiliki media Website, Instagram, Youtube, dan LinkedIn untuk membantu mereka menyebarkan informasi perusahaan kepada khalayaknya.
2. ASTRA Infra Port Eastkal memiliki dua kompetitor besar pada usaha shorebase di Teluk Balikpapan dan memiliki kurang lebih 25 kompetitor pada usaha PLB di sekitar Marunda, Jakarta.
3. ASTRA Infra Port Eastkal telah memiliki surat izin Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang memungkinkan perusahaan menyediakan layanan pelabuhan kepada publik termasuk curah, peti kemas, dan penumpang.
4. ASTRA Infra Port Eastkal masih perlu meningkatkan brand awareness mereka sebagai sebuah perusahaan penyedia layanan shorebase dan logistik pelabuhan yang memiliki sistem operasional dan safety excellence.
Tujuan: Meningkatkan brand awareness ASTRA Infra Port Eastkal yang memiliki sistem operasional dan safety excellence dengan memanfaatkan strategi corporate communication.
Strategi: Menerapkan kegiatan corporate communication yang memiliki fungsi marketing dalam penyampaian pesan untuk meningkatkan brand awareness perusahaan. Program ini menggunakan strategi pesan #ICanDoExcellence, serta memanfaatkan saluran media sosial dan media massa untuk publikasinya.
Pesan Kunci: ASTRA Infra Port Eastkal merupakan perusahaan yang menawarkan jasa layanan shorebase dan logistik pelabuhan dengan sistem operasional dan safety yang excellence.
Khalayak Sasaran: Perusahaan nasional/multinasional yang bergerak pada industri migas, pertambangan & alat berat, kelapa sawit, dan industri lainnya.
Periode: Januari - Mei 2023
Anggaran: Rp 56.745.000,- (lima puluh enam juta tujuh ratus empat puluh lima ribu rupiah) untuk 5 bulan kegiatan kampanye.
Evaluasi:
1. Input: Dilakukan secara teratur setiap bulannya untuk memastikan jalannya kegiatan sesuai dengan rancangan lini masa.
2. Output: Tercapainya objective kegiatan dengan melakukan analisis siber dan analisis media sosial. Evaluasi dilakukan setiap bulan sesuai dengan rancangan periode masing-masing kegiatan.
3. Outcome: Menyebarkan survei umpan balik kepada khalayak sasaran dan melakukan analisis siber.

Company Profile: ASTRA Infra Port Eastkal is a company that provides shorebase and Bonded Logistic Center (BLC) services for oil & gas, mining & heavy equipment, and other industries located in three locations, Penajam, Balikpapan, and Jakarta.
Situatuin Analysis:
1. ASTRA Infra Port Eastkal already has its own media, such as Website, Instagram, Youtube, and Linkedin to communicate with their stakeholders.
2. ASTRA Infra Port Eastkal has two major competitors in shorebase industry located in Teluk Balikpapan and also approximately has 25 competitors in BLC industry located around Marunda, Jakarta.
3. ASTRA Infra Port Eastkal holds Badan Usaha Pelabuhan (BUP) license which allows the company to provide port services including bulk, container, and passenger to the public.
4. ASTRA Infra Port Eastkal still needs to increase brand awareness as a shorebase and port logistics service provider that has operational and safety excellence.
Objective: Increasing brand awareness of ASTRA Infra Port Eastkal that has an operational system and safety excellence utilizing corporate communication strategy.
Strategy: Implementing corporate communication theory that have a marketing function to increase brand awareness of ASTRA Infra Port Eastkal. This program uses #ICanDoExcellence tagline and uses social media & mass media for publication.
Key Message: ASTRA Infra Port Eastkal is a company that provides shorebase and port logistic services with excellent operational and safety systems.
Target Audience: National/multinational companies in the field of oil & gas, mining & heavy equipment, and other industries.
Timeline: January - May 2023.
Budget: IDR 56.475.000,- (fifty six million, four hundred and seventy five thousand rupiah) for 5 months of campaign activities.
Evaluation:
1. Input: Done regularly by enduring every activity is in accordance with the schedule.
2. Output: Achieve objectives of each activity that will be measured with cyber analysis and social media analysis. Evaluation done regularly in every month according to each activity.
3. Outcome: Conducted survey and cyber analysis to evaluate overall activity implementation to audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Sulistiyani Damayanti
"Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia dari PT ANTAM Tbk memiliki departemen marketing communication sebagai humas perusahaan yang menangani kegiatan kehumasan dan pemasaran. Sehubungan dengan hal tersebut, marketing communication menjalankan program MPR salah satunya adalah kegiatan publikasi yang termasuk kedalam alat utama dan strategi MPR. Kegiatan publikasi dilakukan secara daring melalui media sosial Instagram untuk mendukung kegiatan promosi dan menaikkan penjualan produk, serta meningkatkan brand awareness. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana departemen marketing communication pada UBPP Logam Mulia Antam berperan dan berfungsi sebagai humas perusahaan dalam meningkatkan brand awareness melalui akun media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dan pendekatan kualitatif-deskriptif, serta data diperoleh dengan wawancara mendalam semi terstruktur. Hasil dari penelitian ini adalah departemen marketing communication UBPP Logam Mulia sebagai humas perusahaan menjalankan program MPR. Salah satu programnya adalah kegiatan publikasi dengan menggunakan strategi push dan pass melalui media sosial dengan mengelola akun Instagram milik UBPP Logam Mulia sebagai akun bisnis, serta memanfaatkan fitur seperti feed, story dan Instagram TV, menggunakan tagar dan melakukan perencanaan konten publikasi untuk meningkatkan brand awareness masyarakat.

PT ANTAM Tbk's Precious Metal Processing and Refinery Business Unit (UBPP Logam Mulia) has a marketing communication department that carries out the corporate's public relations function to handle public relations and marketing activities. In this regard, one of the marketing public relations (MPR) programs carried out by the marketing communication department is publication activity, which is the main strategy and tool of the MPR. Online publication activities are carried out through social media like Instagram to support promotional activities, improve product sales, and increase brand awareness. This study aims to analyze how the marketing communication department at UBPP Logam Mulia plays a role and functions as corporate public relations in order to increase brand awareness through their social media account on Instagram. This research uses a post-positivism paradigm and qualitative-descriptive approach and the data is obtained through a semi-structured in-depth interview. The result of this research shows that the marketing communication department of UBPP Logam Mulia, as the corporate’s public relations, executes the MPR program. One of the programs is a publication activity using a push and pass strategy through social media by managing the Instagram account of UBPP Logam Mulia as a business account, as well as utilizing features such as feeds, stories and Instagram TV, using hashtags and planning publication content to increase public brand awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Putri Oktaviani
"Tujuan dari dibuatnya tulisan ini adalah untuk mengetahui aktivitas-aktivitas humas yang dilakukan di dalam perusahaan rintisan start-up Airfrov Indonesia selama dua tahun ke belakang. Dalam tulisan ini dibahas pula mengenai alasan perusahaan belum membentuk divisi public relations secara khusus. Konsep dan tinjauan literatur menganai aktivitas humas yang dibagi berdasarkan publiknya yaitu internal dan eksternal digunakan dalam penelitian ini untuk mengerucutkan hasil temuan dan diskusi menjadi dua bagian pula. Tinjauan literatur mengenai public relations versus marketing juga digunakan untuk melihat fungsi kedua divisi tersebut dalam perusahaan saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara penulisan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas humas internal yang dilakukan oleh Airfrov Indonesia adalah; hubungan dengan karyawan yang dibagi ke dalam dua sifat yaitu formal dan informal; investor yang mana hubungan ini langsung dilakukan oleh CEO perusahaan, sedangkan aktivitas humas eksternal yang dilakukan adalah; hubungan dengan media yang mana biasanya diinisiasi dengan menghubungi orang-orang media hasil networking yang dimiliki untuk mengajukan media visit, hubungan dengan pengguna yang lebih mengarah kepada program dan pelayanan yang diberikan, dan hubungan dengan masyrakat luas yang dilakukan melalui media baru yaitu media sosial. Alasan tidak adanya divisi public relations secara khusus adalah belum diperlukannya divisi tersebut dalam perusahaan skala kecil seperti Airfrov Indonesia. Selain itu juga tidak ditemukannya masalah antara public relations dan marketing yang bekerja dalam satu divisi. Hal ini kian lumrah terjadi di dalam perusahaan karena seiring berkembangnya zaman dan teknologi, kini aktivitas public relations dapat dileburkan dengan marketing yang mana kemudian tercipta konsep marketing public relations.
The main reason why author did this research is to explore implementation of public relations activities in startup company that is Airfrov Indonesia in the past two years since its coming this country. Also there is discussion about the reason why there is no public relations division. Concept and literature reviews about public relations activities are used to help author pointed out and to compare findings. Literature review about public relations versus marketing is used too to see both rsquo s function in company rsquo s current condition. Using qualitative method with descriptive writing, this research will present findings to readers about internal PR activities which are employee relations that is indentified into formal and informal communication stockholder relations that is done directly by the CEO, external PR activities which are media relations is done by re connecting with media people to propose media visit consumer relations is more like giving program that rsquo s benefit for users and giving excellent service and audience relations is done through social medias. Beside those findings, this research also found the reason why there is no public relations division, is because company thinks that they don rsquo t need PR in particular because their size that is still relatively small. Moreover there is no problem found when PR and marketing in the same division."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Novalisa Indriyani
"Organization-Public Relationship (OPR) merupakan konsep public relations yang menunjukkan peran utama public relations adalah menjalin dan memelihara hubungan baik dengan publiknya. Dalam pelayanan jasa transportasi udara, PT Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan melakukan hubungan kerja sama dan pembinaan hubungan baik dapat meningkatkan kedekatan hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan OPR yang dilakukan public relations melalui cara pembinaan hubungan dan mengetahui outcome dari pelaksanaan OPR.
Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis, pendekatan kualitatif deskriptif dan strategi studi kasus. Metode pengumpulan data wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan OPR telah dilakukan public relations PT Angkasa Pura II dan outcome yang dihasilkan secara keseluruhan cukup baik yang memberikan kepuasan dan kepercayaan maskapai penerbangan.

Organization-Public Relationship (OPR) is the concept of public relations that indicate the primary role of public relations is to establish and maintain good relations with the public. In air transportation services, PT Angkasa Pura II and airlines do a cooperative relationship and fostering good relations can improve their relationships. The purpose of this study is to determine the implementation of OPR conducted by public relations through fostering relationships and knowing the outcome of the implementation of the OPR.
This study uses post positivism paradigm, descriptive qualitative approach using case study strategy. Data collection methods used are in depth interview, observation, and documentation study. The result showed that the implementation of the OPR has been conducted by public relations of PT Angkasa Pura II and overall outcome is good enough to give satisfaction and trustworthiness in airlines.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>