Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulis Setiawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26428
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Kirana
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26554
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Nurbaidah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26544
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Giearchie Muhammad
"Sebagian besar kegiatan kerja dalam logistik adalah pendistribusian barang atau bahan produksi dengan menggunakan kendaraan berupa truk yang berhubungan dengan keselamatan transportasi jalan raya. Penelitian ini memberikan gambaran analisis kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022 dengan menggunakan desain penelitian analisis deskriptif dan mengadaptasi metode analisis kecelakaan Human Factors Analysis and Classification System (HFACS). Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam pengumpulan data, yaitu berupa laporan investigasi kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022. Hasil penelitian ini diketahui bahwa yang memiliki jumlah kejadian terbanyak atau lubang terbesar, yaitu dalam kegagalan aktif adalah skill-based errors, sedangkan dalam kondisi laten adalah resource management, technological environment, dan inadequate supervision.

Most work activities in logistics are the distribution of goods or production materials using vehicles in the form of trucks related to road transportation safety. This study provides an overview of the analysis of truck transportation accidents based on KNKT data for 2021–2022 using a descriptive analysis research design and adapting the Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) accident analysis method. This study uses secondary data in data collection, namely in the form of truck transportation accidents investigation reports based on KNKT data for 2021–2022. The results of this study show that those with the highest number of incidents or the largest holes, namely in active failure are skill-based errors, while in latent conditions are resource management, technological environment, and inadequate supervision."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramantyo Adi Pratama
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24696
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angie Prabhata Putri
"Safety riding merupakan sesuatu yang penting bagi para pengguna kendaraan bermotor, salah satunya adalah para pengemudi ojek online. Kurangnya pengetahuan mengenai safety riding bukan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan yang dialami oleh para pengemudi ojek online. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara pengetahuan mengenai safety riding pada pengemudi ojek online dengan kejadian kecelakaan di Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan teknik non-probability sampling berjumlah 107 responden pengemudi ojek online di Jakarta Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan mengenai safety riding pada pengemudi ojek online dengan kejadian kecelakaan di Jakarta Utara (p = 0,507; α = 0,05).

Safety riding has been something important for motor vehicle users, one of the examples are online taxi bike driver. The lack of their knowledge about safety riding is not the only cause of accident of some drivers. This research aims to observe about the relationship between safety riding knowledge on online driver with accident event in North Jakarta. The research uses descriptive design with cross sectional method, collecting data using non-probability sampling technique from 107 total respondents of online taxi bike driver. The result shows that there is no meaningful relationship between safety riding knowledge on online taxi bike driver with accident event in North Jakarta (p = 0.507; α: 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jafar Waliyudin
"Sistem ganjil genap adalah kebijakan pembatasan kendaraan bermotor dengan plat ganjil atau genap sesuai dengan waktu dan ruas jalan yang berlaku. Sistem ganjil genap merupakan implementasi untuk menyelesaikan masalah akibat transportasi seperti kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Dalam proses pengoperasiannya sistem ini dapat mengurangi eksternalitas akibat polusi kendaraan di ruas jalan Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas dari sistem ganjil genap berdasarkan aspek eksternalitas. Analisa kecepatan dan volume kendaraan dilakukan dengan survei menggunakan video cctv pada ruas jalan. Kecepatan rata-rata kendaraan sebelum perluasan sistem ganjil genap pada ruas Jalan Gunung Sahari adalah 25,42 km/jam dan pada ruas Jalan Pramuka adalah 36,18 km/jam. Kecepatan rata-rata kendaraan setelah perluasan sistem ganjil genap dengan asumsi mengalami kenaikan dengan angka dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjadi 10,83 km/jam untuk ruas Jalan Gunung Sahari dan 15,42 km/jam untuk ruas Jalan Pramuka. Jumlah volume kendaraan sebelum perluasan sistem ganjil genap adalah 6613 kendaraan untuk ruas Jalan Gunung Sahari dan 12.663 kendaraan untuk ruas Jalan Pramuka. Volume kendaraan setelah perluasan sistem ganjil genap dengan asumsi mengalami penurunan dengan angka dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjadi 5066 kendaraan untuk ruas Jalan Gunung Sahari dan 9702 kendaraan untuk ruas Jalan Pramuka.
Sistem ganjil genap telah menurunkan biaya eksternal sebanyak 37% pada ruas Jalan gunung Sahari dan 34% untuk ruas Jalan Pramuka. Hasil ini berdasarkan pada jenis kendaraan dan bahan bakar yang digunakan. Sistem ganjil genap dapat dengan efektif mengurangi biaya eksternal akibat CO2 dan juga mengurangi kemacetan dengan mengurangi volume kendaraan dan menambah kecepatan kendaraan.

Even-odd system is a policy of limiting vehicles with odd or even license plates in accordance with the applicable time and road sections. Even odd system is an implementation to solve problems due to transportation such as traffic jams and air pollution. In the process of operating this system can reduce eksternalities due to vehicle pollution on Jakarta's roads.
The purpose of this study is to analyze the effectiveness of even odd systems based on eksternalities. Vehicle speed and volume analysis is done by survey counting using CCTV video on the road section. The average speed of the vehicle before the expansion of the even odd system on the Gunung Sahari Road section was 25.42 km / hr and on the Pramuka Road segment was 36.18 km / hr. The average speed of the vehicle after the expansion of the odd-even system with the assumption of an increase with the figures from the DKI Jakarta Transportation Department to 10.83 km / hour for the Gunung Sahari Road section and 15.42 km / hour for the Pramuka Road section. The total vehicles before the even-number system expansion was 6613 vehicles for the Gunung Sahari Road section and 12,663 vehicles for the Pramuka Road section. The total vehicles after the expansion of the odd even system is assumed to have decreased with the figure from the DKI Jakarta Transportation Department to 5066 vehicles for the Gunung Sahari Road section and 9702 vehicles for the Pramuka Road section.
The odd even system has reduced eksternal costs by 37% on the Gunung Sahari road section and 34% on the Pramuka Road section. This result is based on the type of vehicle and fuel used. Even odd systems can effectively reduce eksternal costs due to CO2 and also reduce congestion by reducing vehicle and increasing vehicle speed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diani Indah Rachmitasari
"Alat angkutan penumpang umum massal seperti Kereta Api sangat diperlukan dalam masyarakat. Masyarakat pengguna alat angkutan penumpang umum khususnya Kereta Api, tidak dapat menolak kemungkinan terjadi kecelakaan sebagai risiko yang setiap saat ada. Kondisi yang kurang memadai dan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat akan alat angkutan penumpang umum itu sendiri sebagai salah satu penyebab kecelakaan. Keikutsertaan pemerintah diperlukan untuk membantu masyarakat jika mengalami kecelakaan dalam menggunakan alat angkutan penumpang umum seperti Kereta Api melalui pemberian santunan. Dengan maksud dan tujuan pemberian santunan, pada tahun 1964 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. Untuk melaksanakan Undang-undang tersebut, dibentuk PT. Jasa Raharja (Persero) sebagai penanggung yang khusus menyelenggarakan program asuransi sosial atau asuransi wajib kecelakaan alat angkutan penumpang umum. PT. Jasa Raharja (Persero) dalam memberikan santunan menetapkan prosedur dan proses yang harus dilakukan oleh korban atau ahli warisnya, berupa pengisian Dokumen Dasar Pengajuan Santunan dan melengkapinya dengan berkas terkait, yang dalam prosedur dan proses tersebut juga terdapat kelemahan. Untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 lebih lanjut yakni memberikan santunan kepada korban atau ahli waris kecelakaan Kereta Api, PT. Jasa Raharja (Persero) mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT. Kereta Api (Persero) yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama.(DIR)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S24287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S27495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Utami Mutiara Ningrum
"Kecelakaan lalu lintas, termasuk kecelakaan kereta api merupakan salah satu penyebab umum morbiditas dan mortalitas hampir di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Namun sayangnya dampak cidera dan kerugian yang timbul dari permasalahan tersebut masih belum menjadi perhatian, dan diabaikan dari agenda kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola luka dan cidera yang terjadi pada korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal akibat tertabrak kereta api yang diperiksa di Departmen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI/RSCM pada periode tahun 2009 - 2014. Data diperoleh melalui rekam medik, dan kemudian jenis luka yang didapatkan disajikan dalam bentuk tabel. Hubungan antara luka eksternal dan internal dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Dari total 106 sampel, korban didominasi oleh laki-laki dengan rasio laki-laki banding perempuan sebesar 3.61:1. Mayoritas korban berada pada rentang usia 20-50 tahun (85,86%). Luka eksternal yang paling banyak ditemukan berupa abrasi, dan bagian tubuh yang paling banyak mengalami luka eksternal adalah regio kepala, wajah, dan leher. Sebagian korban mengalami fraktur multipel dengan tulang kranial sebagai tulang yang paling banyak mengalami fraktur. Otak merupakan organ yang paling sering mengalami perlukaan. Ditemukan hubungan bermakna antara kontusio pada regio abdomen dan pelvis dengan luka limpa (p = 0,026).

Train accident has been one of the most frequent cause of morbidity and mortality worldwide, especially in areas where railway traffic is higher. The injuries and deaths caused by railway fatalities, although devastating, still has not been considered as an important issue. This research aim to observe the pattern of injuries in victims of railway fatalities that was otopsied in The Department of Forensic, Cipto Mangunkusumo Hospital within the period of 2009 - 2014. Secondary data in the form of meidcal record was collected and the pattern of injuries was presented in table form. The association between external and internal injury was analyzed using Chi-Square test. Out of 106 samples that match the inclusion and exclusion criteria, the fatalities were predominantly seen in the males with a male to female ratio 3.61:1. Most of the external injuries were found on the head, face, and neck region. The commonest external injuries sustained was abrasion. Some of the victims sustained multiple fractures and the majority of fractures were observed in the skull. Multiplicity in visceral injuries were found and the majority of victims had brain injuries. A significant association was found between contusion in abdominal-pelvic region and hepatic injury (p = 0,026).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>