Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Ristek dan Maksi, 2003
338.272 KUM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Heru Susanto
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sindy Yulia Putri
"Diplomasi ekonomi di ranah industri kelapa sawit sebenarnya sudah menjadi perhatian di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Diplomasi ini bisa dilakukan oleh aktor non-negara, seperti Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji upaya diplomasi yang dilakukan aktor SPKS dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit kecil dan menarik investasi untuk berbagai program peremajaan sawit. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini merupakan satu kasus implementasi diplomasi ekonomi oleh aktor non-negara. Penelitian ini juga menggunakan analisis induktif, yaitu berbagai data kecil dan khusus mengenai strategi lobi yang dilakukan SPKS melalui petisi online di change.org akan ditelaah dan diinterpretasikan, untuk kemudian ditarik gambaran yang lebih umum mengenai upaya diplomasi ekonomi oleh aktor non-negara. Sementara konsep yang digunakan adalah konsep petisi online. Hasilnya, petisi online yang dilakukan SPKS telah mampu menarik perhatian publik, namun masih perlu dukungan dari pemerintah. Simpulan penelitian ini adalah perlu ada sinergisitas antarkementerian di Indonesia dan pengusaha untuk mendukung petisi online yang dilakukan SPKS, seperti Kementerian Pertanian, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Seluruh pihak tersebut berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas sawit domestik, mengembangkan kompetensi, dan menyejahterakan petani sawit."
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2020
321 JKLHN 44 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
AKP 6:4(2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tilani Hamid
"Penggunaan minyak nabati secara langsung sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin diesel (biodiesel) masih menimbulkan masalah. Masalah tersebut terutama diakibatkan oleh viskositas minyak nabati yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan petrodiesel, sehingga akan menyebabkan proses pembakaran yang tidak sempurna. Untuk itu, perlu dilakukan proses konversi minyak nabati kedalam bentuk ester (metil ester) melalui reaksi transesterifikas guna menurunkan viskositasnyai.
Pada penelitian ini dilakukan proses preparasi biodiesel melalui reaksi antara minyak kelapa sawit dan metanol dengan perbandingan volume 5 : 1, serta menggunakan NaOH sebagai katalis dengan variasi 3,5 gr, 4,5 gr, 5 gr dan 5,5 gr. Reaksi berlangsung pada temperatur 60 oC dan membutuhkan waktu selama + 1 jam. Gliserin yang terbentuk dipisahkan, kemudian hasil produk metil ester (biodiesel) yang diperoleh dicuci dengan air sampai mencapai pH normal (6-7). Semakin besar jumlah katalis yang digunakan dapat menurunkan produk biodiesel yang dihasilkan, yang berarti akan meningkatkan hasil dari produk samping.
Hasil pengujian karakteristik yang diperoleh menunjukkan bahwa produk biodiesel dari penggunaan katalis (NaOH) sebanyak 3,5 gram (M3.5), 4,5 gram (M4.5) dan 5 gram (M5.0) lebih memenuhi karakteristik dari minyak diesel (untuk mesin diesel putaran rendah); sedangkan produk biodiesel dari penggunaan katalis 5,5 gram (M5.5) lebih memenuhi karakteristik dari minyak solar. Campuran antara 20 % biodiesel M5.5 dengan 80 % minyak solar (B20) mempunyai karakteristik yang lebih mendekati kondisi optimal yang dibutuhkan oleh bahan bakar mesin diesel.

Biodiesel's characteristics preparation from palm oil. Using vegetable oils directly as an alternative diesel fuel has presented engine problems. The problems have been attributed to high viscosity of vegetable oil that causes the poor atomization of fuel in the injector system and pruduces uncomplete combustion. Therefore, it is necessary to convert the vegetable oil into ester (metil ester) by tranesterification process to decrease its viscosity.
In this research has made biodiesel by reaction of palm oil and methanol using lye (NaOH) as catalyst with operation conditions: constant temperature at 60 oC in atmosferic pressure, palm oil : methanol volume ratio = 5 : 1, amount of NaOH used as catalyst = 3.5 gr, 4.5 gr, 5 gr and 5.5 gr and it takes about one hour time reaction. The ester (metil ester) produced are separated from glycerin and washed until it takes normal pH (6-7) where more amount of catalyst used will decrease the ester (biodiesel) produced.
The results show that biodiesels properties made by using 3.5 (M3.5) gr, 4.5 gr (M4.5) and 5 (M5.0) gr catalyst close to industrial diesel oil and the other (M5.5) closes to automotive diesel oil, while blending diesel oil with 20 % biodiesel (B20) is able to improve the diesel engine performances."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Hermawan Suryana
"Pembakaran Spontan (Spontaneous Combustion) pada Sabut Kelapa Sawit, Gambut, dan Kayu merupakan satu fenomena yang penting untuk mendapatkan perhatian dalam setiap perlakuan pada material tersebut. Fenomena ini dapat din1ungkinl
Pembakaran spontan yang terjadi pada material tersebut merupakan sebuah fenomena yang melibatkan banyak aspek. Untuk itu dalam penelitian ini al-can diteliti lebih jauh, bagaimana efek dari kandungan air, dan dimensi wadah uji terhadap pembakaran spontan. Adapun metode yang digunakan adalah metode titik potong (crossing poiny. Metode ini mendapatkan data dengan mencari titik potong suhu pusat tumpukan saat terbentuk profil suhu datar. Untuk dapat melakul-can serangkaian pengujian maka diperlukan sistem uji yang memenuhi kebutuhan metode titik potong.
Sistem pengujian yang cligunakan adalah oven, wadah uji, dan data logger yang dikoneksikan dengan komputer uutuk rnencatat data yang temkur. Dari hasil pengujian ini akan dihitung parameter kinetilc oksidasi yang dapat memberikan acuan reaktivitas dan kerentanan material terhadap pembakaran spontan.
Nilai parameter oksidasi material tersebut kemudian diolah untuk membantu memberikan penilaian apakah sebuah sarnpel memiliki kecenderungan lebih tinggi dari sampel lainnya untuk terbakar dalam pembakaran spontan.

Spontaneous combustion in coconut, peat, and wood is a phenomena that needs to be taken into consideration in every treatment for material. This phenomena is possible to occur at Forest Fire. In order to learn about the phenomena., a study to asses tendency of that materials samples to self ignition is conducted.
Spontaneous combustion of material is a large topic that include many parameter taken into account but this paper will investigate the influence of moisture content and basket size variation on spontaneous combustion tendency of material. To achieve that crossing point method is used. This method relies on finding the center of temperature at the point when a flat profile is observed. In order to conduct series of experiment that uses crossing point method a test system is designed.
The test system used consist of electric oven, basket test, and data logger that connected to a computer to log measured data. The result of this experiment will be used to calculate kinetic oxidation parameter and activation energy that will assist to investigate reactivity and tendency of to be self ignite.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auw Fatmawati
"Pemerintah Indonesia menerapkan bea keluar terhadap kelapa sawit dan produk turunannya dalam upaya untuk mengontrol supply dan harga minyak goreng di dalam negeri. Dampak dari kebijakan ini berimbas tidak hanya terhadap industry kelapa sawit saja tetapi juga terhadap ekonomi indonesia secara keseluruhan. Bea keluar telah menyebabkan ekspor sawit tidak mencapai level maksimum. Industry hilir CPO tidak. berkembang, maraknya penyeludupan, penurunan daya saing industri dan peningkatan ketidakpastian usaha. Disisi lain bea keluar merupakan mekanisme yang dimiliki pemerintah untuk meredam kenaikan harga minyak goreng yang terlalu tinggi yang diakibatkan oleh kondisi pasar komoditas di luar negeri.

Government of Indonesia impose export duty on palm oil and its product in the effort to control the supply and price of domestic cooking oil. The impact of this policy affect not only palm oil industry, but also to Indonesian economy as a whole. Export duty has caused palm oil export fail to reach its maximum potential, discourages development of downstream industry. lower industry competitiveness and increase business uncertainty. On the other hand, export duty give govemmert a mechanism to control domestic cooking oil price when international commodity market fluctuates."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26977
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Agustina Rezeki
"Telah dilakukan analisis terhadap minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan virgin coconut oil berdasarkan parameter yang terdapat pada SNI minyak kelapa seperti kadar air, bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan penyabunan, dan bilangan asam, dengan menggunakan metode titrasi. Pada pengamatan hasil analisis terhadap dua sampel virgin coconut oil dari produk yang berbeda, terdapat perbedaan kualitas berdasarkan parameter SNI. Untuk minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan virgin coconut oil, perbedaan kualitas berdasarkan parameter SNI tidak terlalu besar antara ketiganya. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap asam laurat dalam keempat sampel minyak tersebut secara kromatografi lapis tipis(KLT) densitometri, namun metode ini tidak berhasil untuk menganalisanya.
Analysis of coconut oil, palm oil, and virgin coconut oil has been carried out based on SNI parameter such as water content, peroxide value, iodine value, saponification value, and acid number by using titration method. The analysis result of virgin coconut oil from difference products has showed differences quality based on SNI parameter. For the coconut oil, palm oil, and virgin coconut oil, there were small differences among them. It was also carried out Analyzing of lauric acid for all samples by thin layer chromatography densitometry, but the method applied did not work well."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S33050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya Pratama Putra
"Pada penelitian ini, simulasi integrasi proses dalam produksi produk hilir kelapa sawit dapat dilakukan untuk satu masukan minyak kelapa sawit. Simulasi integrasi proses ini terdiri dari tiga mekanisme besar simulasi proses yaitu mekanisme pembuatan biogasoline, biodiesel, dan biopelumas.
Variasi kondisi operasi pada integrasi proses ini dilakukan untuk mencari kondisi operasi optimum integrasi proses ini. Variasi tersebut adalah variasi suhu reaktor biogasoline, biodiesel, dan biopelumas dan rasio laju alir reaktan metanol pada proses biodiesel, rasio laju alir gliserol dan FAME pada proses produksi biopelumas.
Menurut hasil simulasi yang diperoleh, kondisi optimum yang dapat dicapai adalah rasio laju alir FAME sebesar 8 : 2, temperatur reaktor biogasoline sebesar 425°C, temperatur reaktor biodiesel sebesar 65°C, temperatur reaktor biopelumas sebesar 60°C.

In this research, integrated process simulation for palm oil downstream product is reliable in one input. This integrated process simulation consist of three main simulation process mechanism such as biogasoline production mechanism, biodiesel production mechanism, and biolubricant production mechanism.
Operation condition of integrated process simulation will be variated in order to find optimum condition process. These variation such as reactor temperature in biogasoline, biodiesel and biolubricant reactor, flowrate ratio of methanol to oil in biodiesel production process and flowrate ratio of FAME in biolube production process.
This result of this research is the optimum condition could be reach in flowrate ratio of FAME to oil as 8 : 2, 425°C is gasoline reactor temperature, 65°C is biodiesel reactor temperature,and 60°C is biolubricant reactor temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Sarro Ina Ita
"Masalah terbentuknya bunga dan buah abnormal pada klon kelapa sawit sampai saat ini belum terungkap dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan genetik, pengelompokan antar genotipe normal dan abnormal, serta menetapkan pita DNA penciri untuk abnormalitas berdasarkan analisis RAPD. Bahan tanam yang dianalisis adalah Klon MK152, MK203, MK209dan MK 212 (berbuah normal /abnormal, dan berbunga jantan), serta Klon MK104 dan MK176 (berbuah normal Jan abnormal) berumur 5 tahun. Reaksi amplifikasi DNA menggunakan 15 primer acak. Kesamaan genetik dan pembuatan fenogram dilakukan dengan program NTSYS-pc. Tingkat kepercayaan UPGMA ditetapkan dengan analisis bootstrap menggunakan program WinBoot. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa primer OPC-09, SC10-I9, OPC-07 dan OPW-19 mampu membedakan genotipe normal dan abnormal dalam klon yang sama untuk ke enam klon yang diuji. Sedang primer lainnya hanya mampu menunjukkan perbedaan antar genotipe normal dan abnormal dalam beberapa klon saja. Kesamaan genetik antar genotipe yang diuji berkisar 0,47-0,96.. Kesamaan genetik antar genotipe normal lebih tinggi dibandingkan dengan antar genotipe abnormal atau antar normal dengan abnormal. Klon MK176 lebih stabil di daiam kultur dibandingkan dengan klon lainnya. UPGMA menunjukkan bahwa umumnya genotipe normal dan abnormal dalam klon yang sama berada dalam satu grup. Seluruh primer yang diuji belum mampu menghasilkan pita DNA penciri untuk abnormalitas.

The formation of flower and fruit abnormalities in oil palm still unclear. The aim of this study is to analyze the genetic similarities, grouping among normal and abnormal genotypes and to obtained a specific DNA band for abnormalities by RAPD analysis. Plant materials have been used i.e. MK152, MK203, MK209 dan Mk212 (normal / abnormal and male flowers), while clones MK104 and Mkl76 (normal and abnormal). Amplification of DNA samples have been done 15 random primers. Genetic similarities and phenogram were analyzed with NTSYS-pc. While UPGMA were analyzed by bootstrap with WinBoot program. The results showed that OPC-09, SCIO-19, OPC-07 and OPW-19 primers werer able to differentiate normal and abnormal genotype in the same clone for all of clones have been tested. While others primers were able to dfferentiate between normal and abnormal genotypes only in several clones. The genetic similarities of 16 genotypes 0,47-0,96. Genetic similarities between normal genotype is higher than the genetic similarities among abnormal or normal with abnormal. MKI76 clone more stable in culture compare with others clones. UPGMA showed that generally the genotype normal and abnormal within the same clone belong to the same group. All of the primers have been tested can not be able to give a specific DNA band as an abnormalities character."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2006
SAIN-11-3-2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>