Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Dzulfiqar Aly S. Alaydrus
"Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan jatuhnya kondisi perekonomian Indonesia baik sektor riil maupun moneter. Salah satu penyebab timbulnya krisis tersebut merupakan konsekuensi dari sistem ekonomi kapitalis yang diusung oleh pemerintah Indonesia. Berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi Islam sangat menekankan keadilan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan. Salah satu instrumen yang digunakan Islam dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaan yang adil adalah zakat. Saat ini potensi zakat di Indonesia cukup besar, nilainya bisa mencapai level triliunan per tahun. Salah satu sumber zakat yang berpotensi besar untuk diberdayakan adalah produk perbankan syariah. Saat ini, Bank Muamalat Indonesia telah melakukan upaya pengelolaan zakat terhadap zakat perusahaan, karyawan dan nasabahnya. Masalah yang timbul adalah bagaimana Bank Muamalat Indonesia berperan dalam pengelolaan zakat tersebut, aspek hukum apa saja yang perlu diperhatikan dan apakah pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan, dan menggunakan data sekunder berupa studi dokumen dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Melalui penelitian ini diketahui peran Bank Muamalat Indonesia dalam pengelolaan zakat, aspek hukum yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia dan sinkronasi pelaksanaan pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian ini menyimpulkan peran Bank Muamalat Indonesia dalam pengelolaan zakat sebagai penyedia fasilitas pengumpulan zakat, pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum Islam, dan pelaksanaan pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, tetapi terhadap ketentuan hukum Islam masih terdapat beberapa pertentangan. Penelitian ini menyarankan Bank Muamalat Indonesia untuk lebih mengoptimalkan potensi zakat, membuat kerjasama dengan lembaga amil zakat secara tertulis dan pemerintah untuk membuat peraturan khusus berkaitan peran bank syariah dalam pengelolaan zakat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhamad Nurdin
"Keadaan negara Indonesia saat ini, inflasi yang tinggi dan bayangan akan terjadinya resesi ekonomi yang berkepanjangan akibat krisis moneter sejak tahun 1997. Tidak memungkinkan untuk melakukan investasi di sembarang tempat. Apalagi melakukan pembiayaan untuk pembuatan sinetron yang memerlukan biaya yang sangat besar dan mengandung resiko yang tidak kecil. Tetapi Bank Muamalat Indonesia (BMI) berani melakukan langkah ini dengan mernberikan pembiayaan modal kerja untuk pembuatan sinetron. Lalu apakah dasar hukum dari perjanjian pembiayaan untuk pembuatan sinetron di Bank Muamalat Indonesia, bagaimanakah proses untuk mendapatkan pembiayaan tersebut?, bagaimanakah cara pembagian keuntungan dari perjanjian tersebut? , apa upaya hukum yang akan dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia jika terjadi sengketa?, dan apa kendala-kendala yang dihadap oleh para pihak dan bagaimanakah pemecahannya?"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S21015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiadi
"Kehadiran berbagai paket deregulasi akhir-akhir ini telah memberikan peluang yang cukup baik bagi munculnya sistem perbankan Islam yang memang telah lama dinantikan oleh sebagian masyarakat Islam di Indonesia. Disamping karena produk bank Islam menggunakan sistem bagi hasil (yang dibolehkan secara syariah Islam), juga produk-produk Bank Islam ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh produk bank konvensional. Atas dasar hal tersebut diatas maka tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah melihat kelebihan yang dimiliki oleh produk bank Islam yang dapat menj adi suatu kekuatan pemasaran perusahaan, dimana penulis mengambil Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai sumber penelitian oleh karena Bank ini merupakan Bank Islam Bank Umum pertama yang ada di Indonesia saat ini. Dalam menganalisis usaha-usaha pemasaran BMI, penulis membatasi tinjauan aspek produk ini pada kebijakan produk penyaluran dan penarikan dananya saja serta melihat potensi kekuatan pemasaran yang ada pada produk-produk tersebut. Analisis sebagian besar dilakukan secara kualitatif. Analisis dilakukan dengan cara membandingkannya dengan produk-produk bank konven sional. Hasil analisis menunjukan bahwa secara kualitatif menunjukan bahwa produk-produk BMI memiliki berbagai kelebihan yang dapat menjadi suatu kekuatan pemasaran suatu seperti adanya aspek diferensiasi, loyalitas konsumen yang kuat dsb. Penulis berkesimpulan bahwa kebijakan produk yang dilakukan BMI akan dapat menciptakan suatu kekuatan yang lebih baik lagi bagi perkembangan bank Islam tersebut dimasa mendatang. Sehingga akan dapat meletakan dasar yang kuat bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang tajam. Penulis menyarankan BMI untuk meningkatkan hasil guna dari keqijakan produknya melalui penyediaan kotak saran , promosi yang lebih gencar lagi, perlunya merekrut tenaga-tenaga yang profesional dst."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Beby Furqoni
"Beberapa tahun belakangan ini marak dibicarakan masalah bagaimana membantu pengusaha-pengusaha perekonomian. Harapan itu tetap ada, namun diakui ada setumpuk kendala dalam pengembangannya. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan menyangkut pengembangan usaha kecil. Kredit Usaha Kecil untuk pengusaha kecil, hanya satu contoh dari kredit yang diusahakan pemerintah untuk membantu permodalan usaHa kecil. Tetapi hal itu tidak mudah di peroleh begitu saja, ada banyak persyaratan yang harus dilalui. Penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK) tak bisa berjalan lancar akibat ada kendala aspek hukum yang di hadapi pengusaha kecil. Melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan serta ketentuan pelaksana lainnya, memungkinkan adanya bank tanpa bunga dengan sistem bagi hasil masa penerapan prinsip syariat Islam dalam kegiatan muamalah sudah dapat dilakukan secara lengkap dan utuh. Bank itu adalah Bank Muamalat Indonesia. Dengan sistemnya tersebut dapat meringankan kendala aspek hukum yang dihadapi dalam penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S24499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Hapsari Dewi
"ABSTRAK
Bank Muamalat Indonesia sebagai bank Syariah pertama yang menerapkan konsep bagi
hasil yang sangat berbeda dengan konsep piranti bunga perbank konvensional, sangat
wajar bila dalam Operasiorìalnya mendapat tekanan-tekanan persaingan dari bank-bank
konvensional dalam industri perbankan di Indonesia.
Tekanan persaingan dan bank konvensional dapat berupa pemberian pendapatan
yang lebih tinggi, sebagai akibat perang tingkat suku bunga perbankan, dan/atau beberapa jenis layanan perbankan yang lebih baik dari BMI.
Sebagai bank Syariah pertama di tanah air, BMI berhasil memanfaatkan emosional umat Islam yang mendambakan kehadiran bank yang mampu menyeimbangkan
kepentingan bank dengan nasabah yang merupakan prinsip bank Islam. Selama ini
posisi nasabah, khususnya penerima pembiayaan relatif tidak menguntungkan dengan
mekanisme perbankan konvensional.
Sebagal bank yang relatif masih baru, BMI berhasil rnengungguli bank-bank
konvensional yang telah ada di industri dalam menghmpun kekuatan finansial dan
emosional umat Islam yang cukup besar. Bertolak dari pertimbangan faktor inilah, BMI
memandang pesaingnya adalah seluruh bank yang ada dalam industri. Dari pandangan
inilah dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif posisi BMI dalam industri.
Dari analisis kuantitatif, posisi BMT relatif kurang menguntungkan dan rata-rata
industri, walaupun kinerja BMI menunjukkan pertumbuhan cukup balk untuk beberapa
indikator usaha perbankan. Posisi yang kurang menguntungkan ini lebih disebabkan
bank-bank konvensional yang telah ada dalam industri telah mencapai skala ekonomi
sehingga mampu menekan biaya overhead perusahaan.
Danri analisis kualitatif, posisi EMI relatif mampu bersaing dalam indusntri. Hal
ini disebabkan personal value pengelola BMI yang memiliki ekspektasi terhadap keber
hasilan BMI berkat dukungan umat Islam.
Dihadapkan pada posisi yang kurang menguntungkan ini, strategi bersaing EMI
diarahkan pada strategi focus, yang mana BMI hanya berhadapan dengan bank-bank
yang merupakan pesaing utamanya, serta memfokuskan pada kegiatan pembiayaan
usaha kecil yang merupakan potensial market segment bagi BMI.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sholihin
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S23975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chazim Maksalina
"Upaya untuk memperkenalkan bank dan lembaga keuangan yang berdasarkan syariah Islam telah dimulai pada awal dasawarsa delapan puluhan, namun kesempatan untuk mendirikan bank syariah baru timbul ketika dikeluarkan deregulasi perbankan yang lebih dikenal dengan Pakto 1988, kemudian ditegaskan kembali dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Bank umum Syariah pertama di Indonesia baru berdiri 1991, meskipun bank syariah sebenamya sudah dikenal sejak awal dasawarsa enam puluhan. Berdasarkan pengalaman diketahui pula bank syariah relatif lebih tahan terhadap krisis moneter, karena sebenamya perkembangan bank syariah lebih sejalan dengan perkembangan dunia usaha. Sepanjang masih terdapat derap kemajuan dunia usaha, terutama yang menjadi nasabah utamanya, bank syariah akan tetap maju berkembang, meskipun dengan laju pertumbuhan yang relatif rendah, sejalan dengan laju partumbuhan dunia usaha. Keterkaitannya dengan dunia usaha ini cukup dipahami, karena pendapatan dan keberhasilan bank syariah sangat dipengaruhi oleh dunia usaha yang memanfaatkan dana bank syariah. Kedekatan bank syariah dengan dunia usaha atau sektor rill lebih terasa karena salah satu usaha bank syariah adalah memberikan konsultasi atau bimbingan usaha yang kiranya akan lebih banyak diharapkan oleh pengusaha kecil. Dengan demikian, secara alamiah terdapat keunggulan lain karena secara langsung akan mendorong berkembang ekonomi kerakyatan, sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Bahkan dari jenis produk yang ditawarkan, dapat diketahui pula bahwa cakupan layanan bank syariah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bank konvensinal."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T15537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>